0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
287 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman dengan melakukan identifikasi resiko, pengelolaan resiko, pelaporan insiden, dan belajar dari insiden. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, kebijakan, dan prosedur yang terkait dengan peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit melalui 6 sasaran utama y
Dokumen ini membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman dengan melakukan identifikasi resiko, pengelolaan resiko, pelaporan insiden, dan belajar dari insiden. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, kebijakan, dan prosedur yang terkait dengan peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit melalui 6 sasaran utama y
Dokumen ini membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman dengan melakukan identifikasi resiko, pengelolaan resiko, pelaporan insiden, dan belajar dari insiden. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, kebijakan, dan prosedur yang terkait dengan peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit melalui 6 sasaran utama y
1. PENGERTIAN Patient Safety (keselamatan pasien) adalah suatu prosedur
atau proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman (JCI, 2011). Salah satu peningkatan mutu pelayanan keselamatan pasien yaitu pencegahan dan pengurangan resiko infeksi dengan program yang diterapkan yaitu hand hygiene yang efektif terutama 5 momen (WHO, 2009). Patient safety atau keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk: asessment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. 2. TUJUAN 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadipengulangan kejadian tidak diharapkan. 3. KEBIJAKAN Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukka nsebagai Tim Keselamatan Pasien RS 4. PROSEDUR 1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien 2. Pimpin dan dukung staf anda 3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko 4. Kembangkan sistem pelaporan 5. Libatkan dan komunikasi dengan pasien 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien 7. Cegah cedera melalui imlementasi sistem keselamatan pasien SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN 1. Identifikasi pasien menggunakan dua identitas pasien (nama & tanggal lahir ), tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien. 2. Identifikasi pasien sebelum pemberian obat, darah atau produk darah. 3. Identifikasi pasien sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis. 4. Identifikasi pasien sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur.
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI
EFEKTIF 1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah. 2. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dibacakan secara lengkap oleh penerima perintah. 3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan. 4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT
YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT 1. Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label dan penyimpanan elektrolit konsentrat. 2. Implementasi kebijakan dan prosedur. 3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati- hati di area tersebut sesuai kebijakan.
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-
PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI 1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien didalam proses penandaan. 2. Rumah sakit menggunakan suatu cheklist atau proses lain untuk memverifikasi saat pre operasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional. 3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur sebelum "incisi/time out" tepat sebelum dimulainya suatu prosedur tindakan pembedahan. 4. Kebangkan kebijakan dan atau prosedur untuk mendukung suatu proses yang seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien, termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
SASARAN V : PENGURANGAN RESIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN 1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (a.l dari WHO Guidelines on Patient Safety. 2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. 3. Kebangkan kebijakan dan atau prosedur untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan resiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
SASARAN VI : PENGURANGAN RESIKO PASIEN
JATUH 1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap resiko jatuh dan melakukan asesmen ulang bila pasien diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dan lain-lain. 2. Terapkan langkah-langkah untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap beresiko jatuh. 3. Monitor langkah-langkah, baik keberhasilan, pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian yang tidak diharapkan. 4. Kebangkan kebijakan dan atau prosedur untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan resiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit.
5. UNIT TERKAIT Seluruh unit – unit pelayanan dan tindakan kesehatan di Rumah