Anda di halaman 1dari 14

HASIL INTEPRETASI DATA

METODOLOGI PENELITIAN DALAM KEPERAWATAN


KELOMPOK 2
• Ima Nur Azizah NIM 152310101055
• Nelia Mufliha R NIM 152310101056
• Tantia Ismi N NIM 152310101064
• Selvia Anggun F NIM 152310101076
• Ana Septianadi F NIM 152310101153
KELAS B
Tabel 1.1 Rerata responden berdasarkan tinggi badan dan berat badan (n=40)

No Variabel Mean SD
1 Tinggi Badan 158,90 5,719
2 Berat Badan 53,53 8,376
Sumber : Data Primer 2018

Hasil uji menunjukkan bahwa, rerata tinggi badan di mahasiswa di kelas B


yaitu 158,90 dengan standar deviasi 5,719 sedangkan rerata berat badan
dari 40 mahasiswa tersebut adalah 53,53 dengan standar deviasi 8,376
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin dan agama
Lanjutan..
Variabel Jumlah
Jenis kelamin N Prosentase (%)
a. perempuan 34 85
b. Laki-laki 6 15
Total 40 100
Agama
a. Islam 40 100
Total 40 100

Sumber : Data primer 2018


Perempuan dalam kelas B lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebanyak 85 b%(34 orang), sedangkan laki-
lakinya 15 % (4 orang. Sedangkan untuk agama mahasiswa di kelas B yaitu 100% islam
OBESITAS
Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara olahraga
(olahraga/tidak olahraga) dengan obesitas (obesitas/tidak obesitas)
Judul : Hubungan antara olahraga dengan obesitas
Pertanyaan Penelitian: “Apakah terdapat hubungan antara olahraga dengan
obesitas?”
Hipotesis:
 Ha: Terdapat hubungan antara olahraga dengan obesitas
 Ho: Tidak terdapat hubungan antara olahraga dengan obesitas
Data Obesitas
Tabel 2.1 Distribusi Menurut Kegiatan Olahraga dan Kejadian Obesitas
Obesitas
Total
olahraga obesitas Tidak obesitas OR P Value
N % N % N %

olahraga 20 36,4 30 66,7 50 50 3,5 0,003

Tidak 35 363,6 15 33,3 50 50


olahraga
Jumlah 55 100 45 100 100 100

Sumber : data primer 2018

Hasil uji statististik diperoleh p value =0,003 maka dapat disimpulkan terdapat
hubungan antara olahraga dengan obesitas. Responden yang tidak olahraga dan
mengalami obesitas lebih tinggi (63,6 %) , daripada responden yang olahraga dan
mengalami obesitas (36,4%). OR 3,5 artinya, tidak olahraga mempertinggi
kejadian obesitas sebesar 3,5x daripada responden yang berolahraga
KECEMASAN
Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan (skor
kecemasan) pada atlet bulutangkis antara kelompok intervensi (mendapat hipnoterapi) dan kelompok
kontrol (tidak ada perlakuan)
Judul : Pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan (skor kecemasan) pada atlet bulutangkis

Pertanyaan Penelitian: “Apakah terdapat perbedaan rerata kecemasan (skor konsentrasi) antara
kelompok intervensi (mendapat hipnoterapi) dan kelompok kontrol (tidak ada perlakuan)?”

Hipotesis :
 Ha: terdapat perbedaan rerata kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol

 Ho: tidak terdapat perbedaan rerata kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Data Set 1 T independet
Tabel 3.1 Distribusi Rerata Kecemasan (Skor Konsentrasi) Antara Kelompok Intervensi
(Mendapat Hipnoterapi) Dan Kelompok Kontrol (Tidak Ada Perlakuan)
Variabel Mean SD SE P.Value N
Kecemasan
Diberi 20,84 7,75 639 0,000 147
hipnoterapi
Tanpa 71,29 13,04 1285 0,000 103
hipnoterapi

Sumber : Data primer 2018


Intepretasi:
Rata-rata kecemasan pada responden yang diberi hipnoterapi 20,84 orang dengan standar
deviasi 7,75 orang, sedangkan pada responden yang kecemasan tanpa hipnoterapi rata-rata
71,29 orang dengan standar deviasi 13,84 orang. Hasil uji statistik didapatkan P. Value =0,000
(lebih kecil dari α=0,05) sehingga disimpulkan Ho ditolak artinya ada perbedaan yang
bermakna rata-rata kecemasan pada responden diberi hipnoterapi dengan rata-rata
kecemasan pada responden yang tidak diberi hipnoterapi.
Data set 2 Mann- Whitney
Tabel 3.2 Distribusi Rerata Kecemasan (Skor Konsentrasi) Antara Kelompok
Intervensi (Mendapat Hipnoterapi) Dan Kelompok Kontrol (Tidak Ada Perlakuan)

Hipnoterapi Rerata Standar Standar Error P value Jumlah


kecemasan Deviasi (SD) (SE) responden

Hipnoterapi 21,95 10,760 0,887 0,000 147

Tidak 67,54 18,766 1,849 103


hipnoterapi

Sumber : Data primer 2018


Dengan menggunakan Zung Self-Rating Anxiety Scale (SRAS) skor
kecemasan 20-44 dianggap ringan, skor 45-59 kecemasan sedang,
60-74 kecemasan berat, dan 75-80 kecemasan panik. Dapat
disimpulkan bahwa skor kecemasan responden yang diberi
hipnoterapi lebih rendah (21.95, berada dalam rentan kecemsan
ringan ) daripada skor kecemasan responden yang tidak diberi
hipnoterapi (67.54 ,berada dalam rentan kecemasan berat .
Berdasarkan nilai p value 0,000<0,005 menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan rerata kecemasan antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Sehingga hipnoterapi baik untuk
menurunkan kecemasan pada atlet bulutangkis.
KEPATUHAN
Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh edukasi suportif terhadap
kepatuhan medikasi (skor kepatuhan medikasi) pada pasien hemodialisis
Judul : Pengaruh edukasi suportif terhadap kepatuhan medikasi pada pasien hemodialisis
Pertanyaan Penelitian : “Apakah terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan medikasi (skor
kepatuhan medikasi) pada pasien hemodialisis sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif?”
Hipotesis
 Ha: terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan medikasi pada pasien hemodialisis sebelum
dan sesudah terapi edukasi suportif
 Ho: tidak terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan medikasi (skor kepatuhan medikasi) pada
pasien hemodialisis sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif
Data Set 1 (Uji Wilcoxon)
Tabel 4.1 Distribusi rata-rata skor kepatuhan medikasi pada pasien hemodialisis
responden sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif
No Variabel n Rerata Perbed 95% P value
± SD aan lower upper
Mean

1 Pretest 103 20,16±7 48,34 18,70 21,61 0,000


Interpretasi:
,448
2 posttest 103 68,50±1 68,50 73,60
3,048

Sumber : data primer 2018

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa rata-rata nilai kelompok posttest lebih
tinggi daripada kelompok pretest , dengan perbedaan rata-rata 48,34. nilai p value 0,000 <
0,005, artinya terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan medikasi pada pasien hemodialisis
sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif
Data Set 2 (Uji Paired Sample T test
Tabel 4.2 Distribusi rata-rata skor kepatuhan medikasi pada pasien
hemodialisis responden sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif
No Variabel n Rerata ± Perbeda 95% P value
SD an lower upper
Mean

1 Pretest 103 21,93±1 46,6 19,36 24,50 0,000


3,136
2 posttest 103 68,53±1 65,00 72,07
8,097

Sumber : data primer 2018


Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa rata-rata nilai kelompok posttest lebih
tinggi daripada kelompok pretest (21,93), dengan perbedaan rata-rata 46,6 antara kelompok
pretest dan posttest, nilai p value 0,000 < 0,005, artinya terdapat perbedaan rerata skor
kepatuhan medikasi pada pasien hemodialisis sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai