Anda di halaman 1dari 7

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Universitas Ahmad Dahlan Repository

Perencanaan dan Pengorganisasian Laboratorium IPA di SMA Negeri 8


Kupang Nusa Tenggara Timur

Harun Al Rasyid
Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, Indonesia
Email: aroenrasyid6@gmail.com

ABSTRAK dengan menggunakan metode eksperimen untuk


Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi menjelaskan materi kepada siswa agar lebih memahami
perencanaan dan pengorganisasian program kerja materi tersebut. Alternaitf penggunaan sumber belajar
laboratorium IPA yang meliputi: (1) kualitas dari dunia maya juga masih belum optimal (Sulisworo,
perencanaan program kerja laboratorium IPA, (2) 2013).
pengorganisasian laboratorium IPA di SMA Negeri 8 Laboratorium IPA merupakan suatu tempat
kupang NTT. Metode penelitian ini menggunakan menggali ilmu pengetahuan yang berusaha secara
metode evaluasi program yang dilakukan secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana
deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di manusia bekerja secara sistematis, untuk mencapai
SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kupang NTT.
tujuan dan membuat sistem kerjasama lebih
Sumber data penelitian adalah guru IPA dan
bermanfaat. Laboratorium adalah unit kerja yang
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sekurang-
pengelola laboratorium IPA. Metode pengumpulan
kurangnya seorang koordinator laboratorium, laboran,
data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
ruang atau tempat khusus, dan media belajar
dokumentasi. Keabshan data dilakukan melalui
pendukung lainnya.
triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan
Rendahnya pemanfaatan laboratorium IPA di
teknik analisis data deskriptif kualitatif model
sekolah sebagai salah satu sarana pendukung proses
interaktif dari Milles dan Huberman. Hasil penelitian pembelajaran, merupakan salah satu faktor
menunjukan bahwa: (1) Kualitas perencanaan penghambat dalam peningkatan kemampuan atau
perencanaan program kerja laboratorium IPA di keterampilan. Dalam penggunaan laboratorium
SMA Negeri 8 Kupang tergolong cukup baik, hal ini diharapkan siswa mampu menguasai materi pelajaran,
berdasarkan penilaian pada lembar pengamatan tidak hanya melalui teori semata, tetapi juga melalui
dengan nilai 66,66 (katagori baik) dan pencermatan praktik. Keberadaan laboratorium IPA pada suatu
dengan nilai 57,27 (katagori cukup), dan untuk sekolah, besar peranannya terhadap proses belajar
wawancara masuk dalam kategori baik; (2) mengajar. Hal ini disebabkan banyak sarana atau media
Pengorganisasian laboratorium IPA di SMA Negeri 8 belajar yang tidak terdapat di dalam ruang belajar atau
Kupang tergolong kurang baik, hal ini berdasarkan kelas dan hanya tersedia di laboratorium IPA.
penilaian pada lembar pencermatan dengan nilai Laboratorium IPA harus selalu dalam kondisi siap
58,33 (katagori cukup), dan untuk wawancara masuk pakai, keberadaan sarana/media yang ada di dalamnya
dalam kategori kurang baik. juga harus dalam keadaan baik serta dilengkapi
berbagai administrasi yang efektif.
Kata Kunci : Perencanaan, Pengorganisasian, Laboratorium IPA, Guru-guru IPA tentunya juga memiliki tugas
Sekolah Menengah Atas dan tanggung jawab yang sangat banyak, di antaranya
tugas pembelajaran, pembinaan siswa, dan administrasi.
Tugas tersebut harus dilaksankan secara efektif,
I. PENDAHULUAN
dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan
Laboratorium adalah suatu tempat percobaan
terjadinya interaksi yang maksimal antara guru, siswa,
dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit,
dan masyarakat, sehingga dalam diri siswa dan
laboratorium sering diartikan sebagai ruang atau
masyarakat terdapat pengalaman baru (Tilaar, 2002:
tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding
42). Dengan landasan tersebut berarti laboratorium
dan atap yang di dalamnya terdapat sejumlah alat dan
harus difungsikan secara efektif, dan berbagai
bahan praktikum (Rustaman, 2005: 137). Laboratorium
pengelolaan laboratorium IPA harus efektif. Guru-guru
diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar
IPA sebaiknya melakukan praktikum di laboratorium
agar tercapai tujuan pembelajaran, sehingga upaya
IPA, karena banyak pokok bahasan yang harus
meningkatkan prestasi siswa semakin meningkat.
menggunakan metode eksperimen. Jika penyampaian
Kenyataanya masih banyak sekolah yang belum
materi secara teori tanpa praktik, maka tujuan
memanfaatkan laboratorium sebagai media belajar yang
pembelajaran tidak akan tercapai atau bersifat abstrak.
efektif. Pilihan utama bagi guru Ilmu Pengetahuan Alam
Akibatnya banyak siswa yang belum atau tidak Dalam Cambridge Advanced Leaner’s
mengerti. Kenyataannya banyak sekolah yang tidak Dictionary, laboratorium atau laboratory is a room or
memfungsikan laboratorium sebagaimana mestinya, building with scientific equipment for teaching science, or a
penyampaian materi pelajaran hanya sebagai teori. place where chemicals or medicines produced (Cambridge
Banyak sekolah yang memiliki koordinator University Press, 2008: 799). Laboratorium adalah
laboratorium yang tidak profesional, bahkan tidak ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah untuk
memiliki tenaga laboran. melakukan tes ilmiah atau untuk mengajar ilmu
Dari hasil observasi awal di SMA Negeri 8 pengetahuan, atau tempat dimana bahan kimia atau
Kupang, terungkap bahwa sekolah ini cukup jauh obat-obatan yang diproduksi.
letaknya dari kota, tetapi minat siswa untuk masuk ke Menurut Assidiq (2008: 391), dalam kamus
sekolah tersebut cukup besar. Hal ini ditunjukkan Biologi, laboratorium adalah ruang kerja khusus untuk
dengan jumlah siswa bertambah dari tahun ke tahun percobaan-percobaan ilmiah yang dilengkapi dengan
dengan penambahan rombongan belajar. Persentase peralatan tertentu. Menurut Rustaman (2005: 137),
lulusan juga baik, ditunjukan dengan persentase Laboratorium adalah suatu tempat percobaan dan
kelulusan 100% terutama untuk nilai IPA (Biologi, penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit,
Kimia,dan Fisika) sangat menunjang kelulusan siswa laboratorium sering diartikan sebagai ruang atau
pada dua tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding
kegiatan praktikum pembelajaran IPA di laboratorium dan atap yang di dalamnya terdapat sejumlah alat dan
sangat berpengaruh terhadap nilai IPA siswa, namun bahan praktikum.
sarana dan prasarana di sekolah ini kurang mendukung Dari berbagai macam pendapat para ahli
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Meski tentang laboratorium, maka dapat disimpulkan bahwa
demikian, namun prestasi siswa dan minat siswa setiap laboratorium IPA adalah tempat untuk mengaplikasikan
tahun semakin meningkat. Dalam hal laboratorium IPA, teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,
terungkap bahwa pengelola laboratorium di SMA penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat
belum sesuai dengan standar pengelolaan bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
laboratorium, hal ini ditunjukkan dengan belum ada kuantitas dan kualitas yang memadai. Sehingga fungsi
tenaga khusus/ laboran yang mengelola laboratorium laboratorium sebagai tempat proses pembelajaran
sehingga mengakibatkan guru merangkap menjadi dengan metode praktikum yang dapat memberikan
tenaga pengelola laboratorium. Selain itu, masih pengalaman belajar pada siswa untuk berinteraksi
minimnya dana untuk pemenuhan kebutuhan alat dan dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai
bahan praktik. Pihak sekolah sudah mengupayakan gejala secara langsung.
dana khusus melalui Komite Sekolah, namun masih
belum mencukupi. Sehingga kegiatan praktikum siswa B. Fungsi Laboratorium IPA
tidak sesuai dengan rencana. Jika sudah demikian Menurut Arifin & Barnawi (2012: 185),
biasanya guru hanya melakukan demonstrasi saja di laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk
kelas. memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih
Mengingat dampak praktikum untuk kemampuan, ketrampilan ilmiah, dan mengembangkan
pembelajaran IPA yang sangat signifikan, sehingga perlu sikap ilmiah.
adanya pengadaan sarana dan prasarana penunjang Jauhar & Hamiyah (2015: 278), menjelaskan
pendidikan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas secara umum fungsi laboratorium sekolah yaitu sebagai
sarana dan prasarana yang sudah ada. Selain itu, perlu sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
adanya pengelolaan yang baik pada laboratorium pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana
tersebut. pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar
mengajar. Sedangkan fungsi laboratorium secara
II. LANDASAN TEORI khusus sebagai berikut: Alat atau tempat untuk
A. Laboratorium menguatkan atau memberikan kepastian informasi; Alat
Secara etimologi kata “laboratorium” berasal atau tempat untuk menentukan hubungan sebab akibat;
dari kata Latin yang berarti “tempat bekerja” dan Alat atau tempat untuk membuktikan benar tidaknya
dalam perkembangannya kata “laboratorium” (verifikasi) faktor-faktor atau gejala-gejala tertentu;
mempertahankan kata aslinya yaitu “tempat bekerja”, Alat atau tempat untuk mempraktekkan sesuatu yang
akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah diketahui; Alat atau tempat untuk mengembangkan
(Kertiasa, 2006: 1). keterampilan; Alat atau tempat untuk memberikan
Di bawah ini dikutip pengertian laboratorium latihan; Alat atau tempat untuk membentuk siswa
menurut beberapa ahli di antaranya: belajar menggunakan metode ilmiah dalam
Menurut Poerwadarminta (2014: 643), dalam memecahkan masalah; dan Alat atau tempat untuk
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa: melanjutkan atau melaksanakan penelitian
Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan perseorangan atau kelompok.
percobaan (penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu
yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan C. Perencanaan dan Pengorganisasian Laboratorium IPA
sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang (ahli ilmu Perencanaan
kimia dan sebagainya) yang bekerja di laboratorium.
Planning atau perencanaan merupakan Osiloskop, 4) Audio generator, 5)
proses memutuskan kegiatan apa, bagaimana Neraca, 6) Slinki, dan lain-lain. Kebutuhan
melaksanakannya, kapan, dan oleh siapa. alat-alat ini agar disesuaikan dengan
Perencanaan perlu dilakukan untuk menghindari jumlah kelompok siswa, sehingga semua
kesalahan dalam melakukan tindakan sehingga kelompok siswa dapat melakukan praktik
menyebabkan kerugian bagi organisasi. (Arifin & dengan baik. (Jauhar & Hamiyah, 2015:
Barnawi, 2012: 21). 152).
Dalam perencanaan akan ditentukan Perencanaan inventarisasi perawatan biaya
secara matang segala sesuatu yang akan operasional dan bahan habis pakai.
dilaksanakan, sumber-sumber daya apa saja yang Dalam satu tahun pelajaran semua
harus disediakan untuk mendukung kebutuhan perawatan biaya operasioanal dan
pelaksanaannya (manusia, bahan dan alat dana untuk belajar bahan habis pakai harus
laboratorium, anggaran), jadwal kegiatan yang didata, diinventariskan dan direncanakan
mencakup target waktu yang dibutuhkan dalam secara tepat sehingga dalam pelaksanaan
melaksanakan segala proses. kegiatan praktikum tidak terjadi kehabisan
bahan (Jauhar & Hamiyah, 2015: 153).
Desain ruang laboratorium
Bentuk ruang laboratorium siswa
Perencanaan pengadaan peralatan laboratorium sebaiknya bujur sangkar. Bentuk bujur sangkar
Perencanaan alat laboratorium harus memungkinkan jarak antara guru dan siswa
sesuai dengan jumlah dan kondisi siswa, dapat lebih dekat sehingga memudahkan
peralatan laboratorium dapat dibagi menjadi 2 kontak guru dan siswa (Kertiasa, 2006: 11).
kelompok yaitu: Ketentuan ruang laboratorium IPA
a) Peralatan umum menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Peralatan umum adalah perangkat yang Nasional No. 24 tahun 2007 yaitu rasio
dikelompokan menurut segi minimum ruang laboratorium IPA 2,4
pemakaiannya. m2/peserta didik, untuk rombongan belajar
1. Perkakas seperti obeng, tang, pisau, kurang dari 20 orang, luas minimum ruang
catut, palu, gunting, pemotong kaca laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang
dan pelubang gabus. penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar
2. Instrument seperti: basicmeter, stop minimum ruang laboratorium IPA 5 m2.
watch, jangka sorong, neraca, dan (Arifin & Barnawi, 2012: 125)
meteran. Menurut Koesmadji, dkk (2004: 40)
3. Alat gelas seperti tabung reaksi, gelas sebuah laboratorium dengan ukuran lantai
kimia. seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40
4. Bagan, seperti penampang melintang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan
batang, daun. tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas
5. Model, seperti model atom, model laboratorium. Apabila kita lihat desain
mesin uap, model tata surya, model laboratorium menurut Koesmadji dan desain
ginjal. laboratorium menurut Permendiknas,
b) Peralatan khusus persamaan dari keduanya adalah rasio setiap
Peralatan khusus adalah perangkat alat siswa dalam menggunakan tempat di
yang dikelompokan berdasarkan laboratorium ± sekitar 2,5 m2.
keterkaitan dengan mata pelajaran dan Berikut contoh denah ruang laboratorium
perlakuan perawatannya, seperti: 1) sekolah
Mikroskop, 2) Komporator lingkungan, 3)
Gambar. 1 Contoh Desain Ruang Laboratorium. (Rustaman, 2005: 139)
Menurut Koesmadji, dkk (2004: 45), membutuhkan perencanaan dan pertimbangan
sebagai tempat pembelajaran Ilmu yang matang terutama dalam kesesuaian
Pengetahuan Alam, laboratorium letaknya terhadap ruangan lain.
membutuhkan beberapa fasilitas antara lain:
(a) Fasilitas umum: fasilitas umum merupakan Pengorganisasian
fasilitas yang dapat digunakan oleh semua Menurut Terry dalam Kurniadin &
pemakai laboratorium, contohnya: Machali (2012: 130), pengorganisasian merupakan
penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran kegiatan dasar manajemen. Pengorganisasian
listrik, gas, dan (b) fasilitas khusus: fasilitas dilakukan untuk menghimpun dan menyusun
khusus berupa peralatan mebelair, contohnya semua sumber daya manusia, sedemikian rupa
meja siswa, meja guru, kursi, papan tulis, sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah
lemari alat, lemari bahan, dan ruang timbang, ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan
lemari asam, perlengkapan PPPK, pemadam efesien. Dengan pengorganisasian, orang-orang
kebakaran dan lain-lain. dapat disatukan dalam satu kelompok atau lebih
Selanjutnya Koesmadji, dkk (2004: untuk melakukan berbagai tugas. Tujuan utama
42) menjelaskan pemakai laboratorium pengorganisasian adalah membantu orang-orang
hendaknya memiliki tata letak atau layout untuk bekerja sama secara efektif dalam wadah
bangunan laboratorium. Bangunan organisasi atau lembaga.
laboratorium tidak sama dengan bangunan Struktur organisasi laboratorium IPA di
kelas. Dalam pembangunan laboratorium SMA/MA dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Pengelola Laboratorium IPA. (Arikunto & Yuliana, 2016: 170)

Pada umumnya kegiatan guru sehari-hari teknisi, persyaratan yang harus dipenuhi
adalah mengajar, memeriksa hasil pekerjaan siswa, antara lain: 1) pendidikan minimal diploma 3
dan mempersiapkan diri untuk mengajar, termasuk (D3), 2) berpengalaman minimal 5 tahun
melakukan kegiatan di laboratorium. Seperti bagan sebagai laboran atau teknisi, 3) memiliki
diatas ada beberapa nama untuk tenaga bantu di sertifikat kepala laboratorium
laboratorium diantaranya adalah: sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
Kepala Laboratorium/ Penanggung Jawab lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
Laboratorium
Seorang kepala laboratorium harus Teknisi Laboratorium
menguasai bidang ilmu yang sesuai dengan Teknisi laboratorium merupakan
laboratorium IPA. Arifin & Barnawi (2012: tenaga laboratorium yang membantu kepala
186) menjelaskan, ada dua jalur yang dapat laboratorium terutama dalam mempersiapkan
ditempuh untuk menjadi kepala laboratorium alat dan bahan praktikum, serta pemeliharaan
yaitu: (a) jalur guru: Melalui jalur guru, alat dan bahan. Kualifikasi teknisi
persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain: laboratorium sekolah/madrasah telah
1) pendidikan minimal sarjana (S1), 2) ditetapkan dalam peraturan menteri
berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pendidikan sebagai berikut: (1) Minimal
pengelola praktikum, 3) memiliki sertifikat lulusan diploma dua (D2) yang relevan dengan
kepala laboratorium sekolah/madrasah dari peralatan laboratorium, yang diselenggarakan
perguruan tinggi atau lembaga lain yang oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
ditetapkan oleh pemerintah; dan (b) jalur pemerintah. (2) Memiliki sertifikat teknisi
laboran atau teknisi: Melalui jalur laboran atau laboratorium sekolah/madrasah dari
perguruan tinggi atau lembaga lain yang kurang dan permintaan tersebut harus
ditetapkan oleh pemerintah (Arifin & Barnawi, berdasarkan kesepakatan ketiga kepala
2012: 189). laboratoium IPA (fisika, kimia dan biologi).
Rancangan Anggaran Biaya dibuat di sekolah
Asisten Laboratorium/ Laboran berdasarkan permintaan, tetapi ketika bahan habis
Laboran adalah tenaga laboratorium pakai terpakai habis maka penambahannya
yang membantu kepala laboratorium terutama biasanya diadakan pada tahun ajaran berikutnya.
dalam mengelola bahan-bahan dan peralatan, Untuk prosedur operasional standar kerja
dan melayani kegiatan praktikum. Kualifikasi laboratorium tidak dibuat, hanya berupa jurnal
laboran juga telah ditetapkan pada peraturan praktikum, jadwal dan tata tertib praktikum.
menteri pendidikan Nasional nomor 26 tahun Untuk mekanisme pelaksanaan praktikum, selain
2008 sebagai berikut: (1) Minimal lulusan merujuk pada LKS yang berpedoman pada silabus
program diploma satu (D1) yang relevan dan RPP mata pelajaran IPA, juga memperhatikan
dengan jenis laboratorium, yang kenyamanan dalam. Rancangan inventarisir
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang perawatan biaya operasional dan bahan habis pakai
ditetapkan oleh pemerintah. (2) Memiliki dibuat dalam bentuk buku inventarisir alat dan
sertifikat laboran sekolah/madrasah dari bahan laboratorium. Rancangan pengembangan
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh laboratorium IPA berupa pengadaan gedung baru
pemerintah (Arifin & Barnawi, 2012: 192) untuk laboratorium kimia yang sebelumnya dipakai
bersama laboratorium fisika.
Perencanaan pengelolaan laboratorium
III. METODE PENELITIAN IPA masih dikatakan cukup baik, hal ini terlihat
Metode penelitian ini menggunakan metode pada perencanaan pengadaan dan penambahan
evaluasi yang dilakukan secara kualitatif deskriptif. sarana dan prasarana laboratorium IPA di SMA
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kupang Propinsi Negeri 8 cukup proposional, karena pengadaan
Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Agustus sesuai permintaan pengelola laboratorium dan
sampai September 2016. Subjek dalam penelitian ini dalam perjalanan kegiatan praktikum ketika bahan
adalah pengelola laboratorium, dan guru mata habis pakai yang digunakan habis maka menjadi
pelajaran IPA. Teknik sampling yang digunakan dalam masalah yaitu bahan yang tersedia di kupang tidak
memilih subjek penelitian adalah sampling purposive, lengkap dan itu menjadi masalah utama dalam
sedangkan objek dalam penelitian ini adalah sistem penambahan bahan praktikum, untuk rancangan
pengelolaan perencanaan dan pengorganisasian inventarisir biaya operasional dan bahan habis
laboratorium IPA di SMA Negeri 8 Kupang. Teknik pakai dibuat dalam buku inventaris yaitu didata alat
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi/ yang rusak dan bahan yang habis untuk pengadaan
pencermatan, observasi/ pengamatan dan wawancara pada tahun ajaran berikutnya serta untuk
(interview). Analisis selama di lapangan menggunakan peralatan umum seperti meja, kursi dan lain-lain
model Miles dan Huberman yakni aktivitas dalam dibawah tanggung jawab bagian sarana dan
analisis data dilakukan secara interaktif dan prasarana sekolah, untuk rencana pengembangan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, laboratorium, sekolah ini sudah melakukan
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis pengembangan dengan proses pembangunan
data yang dimaksud adalah data reduction, data display, laboratorium khusus untuk kimia.
dan data conclusion/ drawing/ verification. Data yang
diperoleh dalam bentuk kuantitatif kemudian dianalisis B. Pengorganisasian
dan dilakukan triangulasi data sehingga dapat Untuk pengorganisasian diperoleh data
disimpulkan secara keseluruhan hingga selanjutnya dari lembar pencermatan dari 4 pencermat yang
disusun rekomendasi-rekomendasi untuk perbaikan diakumulasi dengan nilai 58,33 yang masuk dalam
dan pengembangan perencanaan dan pengorganisasian kategori cukup. Laboratorium IPA untuk SMA
laboratorium IPA di sekolah secara berkelanjutan. Negeri 8 Kupang belum memiliki laboran dan
pengelola laboratorium IPA belum sesuai dengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN syarat dan ketentuan. Komunikasi antara
A. Perencanaan pengelola berjalan dengan baik namun hanya
Untuk perencanaan diperoleh data dari sebatas komunikasi biasa, untuk hal-hal yang
lembar pengamatan dan lembar pencermatan dari berhubungan dengan laboratorium jarang
4 pengamat dan pencermat yang diakumulasi dilakukan dan pimpinan baik itu kepala sekolah
dengan nilai 66,66 untuk pengamatan yang masuk maupun kepala laboratorium jarang memberikan
dalam kategori baik dan nilai 57,27 untuk pengarahan kepada anggotanya, biasanya
pencermatan yang masuk dalam kategori cukup. memberikan pengarahan pada waktu kegiatan
Perencanaan pengadaan dan penambahan alat dan MGMP. Untuk pertemuan atau rapat pengelola
bahan laboratorium berdasarkan permintaan laboratorium jarang dilakukan, tetapi
pengelola laboratorium, namun kendalanya pada tanggungjawab sebagai pengelola laboratorium
persediaan alat dan bahan di Kupang masih sangat tetap dijalankan.
Pengelola/ pengurus laboratorium Assidiq, A. K. 2008. Kamus Biologi, Yogyakarta: Panji
disekolah ini juga belum masuk dalam syarat dan Pustaka.
ketentuan yaitu untuk pengelola laboratorium
syaratnya berpengalaman minimal 3 tahun sebagai Cambridge University Press. 2008. Cambridge Advanced
pengelola praktikum dan memiliki sertifikat kepala Leaner’s Dictionary. Singapore: Green
laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau Gian Press
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah dan
untuk laboran harus memiliki sertifikat teknisi Jauhar, M & Hamiyah, N. 2015. Pengantar Manajemen
laboratorium sekolah dari perguruan tinggi dan Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Prestasi
lembaga lain yang ditetapkan pemerintah, hal ini Pustakarya.
dikarenakan di Kupang NTT masih jarang orang-
orang yang memiliki kriteria dengan syarat khusus Kertiasa, N. 2006. Laboratorium Sekolah dan
untuk menjadi pengelola laboratorium dan Pengelolaannya, Bandung: Pudak
laboran, sehingga pengelola laboratorium diambil Scientific.
dari guru mata pelajaran dan untuk pertemuan
atau rapat pengelola laboratorium juga jarang Koesmadji, W. dkk, 2004. Teknik Laboratorium.
dilakukan oleh pengelola laboratorium IPA baik Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
itu untuk pelajaran biologi, fisika. FMIPA UPI.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kurniadin, D & Machali, I. 2012. Manajemen Pendidikan


Kesimpulan Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan.
Kualitas perencanaan perencanaan program Jogjakarta : Ar-ruz Media.
kerja laboratorium IPA di SMA Negeri 8 Kupang juga
tergolong cukup baik, hal ini berdasarkan penilaian Poerwadarminta, W.J.S, 2014. Kamus Umum Bahasa
pada lembar pengamatan dan pencermatan pada Indonesia Edisi Ketiga Cetakan XII.
komponen perencanaan, yang masing-masing Jakarta : Balai Pustaka.
berkategori cukup dan baik, dan untuk wawancara
masuk dalam kategori baik. Rustaman, N. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Pengorganisasian laboratorium IPA di SMA Negeri 8 Malang: Penerbit Universitas Negeri
Kupang tergolong kurang baik, hal ini berdasarkan Malang.
penilaian pada lembar pencermatan pada komponen Sulisworo, D. (2013). The paradox on IT literacy and
pengorganisasian yang masuk dalam kategori cukup, science’s learning achievement in
dan untuk wawancara masuk dalam kategori kurang. secondary school. International Journal
of Evaluation and Research in Education
Saran (IJERE), 2(4), 149-152.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat
dikemukakan saran tentang pengelolaan laboratorium Tilaar, 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta ;
di SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kupang sebagai Rineka Cipta.
berikut:
(1) Pada perencanaan dan pengadaan alat dan bahan,
sebaiknya pihak sekolah selalu mengkoordinasikan
dengan pengelola laboratorium sehingga perencanaan
pengadaan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
laboratorium; (2) Sekolah harus sesegera mungkin
membangun gedung baru untuk menjawab kebutuhan
siswa dalam kenyamanan melakukan praktikum di
laboratorium; (3) Kepala sekolah hendaknya
mengikutsertakan pengelola laboratorium untuk ikut
kegiatan seminar, penataran dan pelatihan pengelolaan
laboratorium IPA.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. & Barnawi. 2012. Manajemen Sarana &


Prasarana Sekolah. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.

Arikunto, S & Yuliana, L. 2016. Manajemen Pendidikan


Edisi Revisi. Yogyakarta : Graha
Cendikia & Pujangga Press.

Anda mungkin juga menyukai