Disusun Oleh :
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul:
”Laboratorium IPA di Sekolah Dasar” Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium Ke-SD-an.
Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Dan apabila ada
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
2
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Laboratorium IPA 4
B. Fungsi Laboratorium IPA di Sekolah Dasar 5
C. Pengelolaan Laboratorium IPA di Sekolah Dasar 8
1. Desain Laboratorium IPA di Sekolah Dasar 9
2. Struktur Organisasi Laboratorium IPA di Sekolah Dasar 15
D. Penataan Peralatan dan Bahan Laboratorium IPA di Sekolah
Dasar. 21
E. Sistem Dokumentasi, Monitoring dan Evaluasi Laboratorium IPA
di Sekolah Dasar 23
BAB III PENUTUP 27
A. Kesimpulan 27
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
siswa sehingga siswa dapat mencari tahu sendiri tentang materi yang akan
dipelajarinya.
Metode pembelajaran yang paling tepat untuk mempelajari IPA adalah
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode praktikum. Hal ini mencerminkan
bahwa keberadaan laboratorium IPA di sekolah dasar sangatlah penting dalam
menunjang proses pembelajaran IPA di sekolah. Laboratorium merupakan bagian
yang integral tak dapat dipisahkan dari suatu pembelajaran di dalam kelas.
Keberadaan laboratorium sangatlah diperlukan untuk memberikan pengalaman
langsung dari aplikasi teori yang diterima melalui kegiatan praktikum untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Laboratorium IPA di sekolah dasar
dikelola langsung oleh guru. Sehingga seorang guru tidak hanya dituntut mampu
untuk mengajarkan atau menyampaikan materi IPA kepada siswa, tetapi juga harus
mampu dalam mengelola laboratorium dengan baik agar proses pembelajaran IPA
menjadi lebih bermakna dan kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah,
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan laboratorium IPA?
2. Apa saja fungsi laboratorium IPA di sekolah dasar?
3. Bagaimana tata kelola laboratorium IPA di sekolah dasar?
4. Bagaimana penataan alat dan bahan laboratorium IPA di sekolah dasar?
5. Apa yang dimaksud dengan sistem dokumentasi, monitoring dan evaluasi
laboratorium IPA di sekolah dasar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium Ke-SD-an
2. Untuk mengetahui tentang pengelolaan laboratorium IPA di Sekolah Dasar
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Tahun 2010, Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga
pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau
bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi atau
produksi dalam skala terbatas dengan menggunakan peralatan dan bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka pelaksanaan pendidikan,
penelitian, atau pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), Laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang
dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan, penyelidikan. Menurut
(Depdikbud : 1995, 2003) Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya
penelitian, percobaan, eksperimen. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka.
Dalam dunia pendidikan, laboratorium merupakan tempat proses belajar
mengajar melalui metode praktikum dimana siswa berinteraksi dengan berbagai
alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara
langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang telah dipelajari olehnya.
Laboratorium IPA adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau
penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, biologi, kimia. Laboratorium
IPA di sekolah merupakan salah satu wahana belajar bagi siswa untuk
menghasilkan proses belajar yang berkualitas. Laboratorium perlu dilengkapi
dengan sarana prasarana yang menunjang sesuai dengan standar sarana
laboratorium. Umumnya laboratorium itu merupakan tempat tertutup, tetapi hal itu
tidak mutlak karena kebun atau kolam percobaan biologi misalnya merupakan
ruangan yang terbuka. Depdikbud (1999: 111) menyatakan bahwa sejak berlakunya
kurikulum 1994, ditegaskan agar dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Implikasinya peranan laboratorium
IPA menjadi sangat penting dan strategis, karena laboratorium merupakan pusat
proses pembelajaran untuk mengadakan percobaan, penyelidikan dan penelitian
dalam bidang IPA.
7
Laboratorium IPA sangat berperan penting dalam kegiatan pembelajaran
yakni dengan menumbuhkan dan mengembangkan aspek-aspek antara lain: (1)
keterampilan dalam pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data, (2)
kemampuan menyusun data dan menganalisis serta menafsirkan hasil
pengamatan, (3) kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil
eksperimen, mengembangkan model dan menyusun teori, (4) kemampuan
mengkomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil percobaan, (5)
keterampilan merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya, (6)
keterampilan dalam memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan untuk
percobaan, (7) keterampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan, (8)
kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan tata tertib demi keselamatan kerja.
● Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium IPA dalam
proses pendidikan adalah sebagai berikut:
8
1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA
Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi. Siswa yang termotivasi untuk
belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui
kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk memenuhi
dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang
kegiatan praktikum di mana siswa menemukan pengetahuan melalui
eksplorasinya terhadap alam.
9
IPA dapat membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip IPA. Dari kegiatan
tersebut dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Menurut Rumilah (2006: 84), pengelolaan Laboratorium IPA dinilai efektif apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
10
Laboratorium sebagai wahana pendidikan harus memiliki kelengkapan,
baik dalam hal tata bangunan, fasilitas, perlengkapan, bahan, personil, dan
sistem tata kelola yang memadai. Pada dasarnya hal-hal yang harus
diperhatikan dalam perencanaan pembangunan laboratorium IPA,
diantaranya : (1) arsitektur bangunan, (2) persyaratan ruang, (3) pengaturan
spasial peralatan dan bangku, (4) jalan keluar darurat, (5) persyaratan
penyimpanan, (6) instalasi pengelolaan limbah, (7) kontrol akses, (8) fitur
pengamanan, dan (9) pencahayaan serta ventilasi. Laboratorium sekolah
yang baik harus mampu menampung siswa sesuai dengan
kelayakannya. Idealnya, setiap siswa di laboratorium memiliki ruang gerak
seluas ± 2,5 m2 (termasuk area meja dan kursi) dengan tinggi langit-langit
minimal 4 m. Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah bergerak dan
mempermudah proses penyelamatan diri apabila terjadi kecelakaan. Selain itu
ventilasi laboratorium harus cukup sehingga udara di laboratorium senantiasa
mengalir agar udara segar selalu mengalir menggantikan udara laboratorium.
Untuk mempermudah proses evakuasi pada saat terjadi kecelakaan,
laboratorium IPA setidaknya memiliki dua pintu, yakni pintu masuk dan keluar.
Bangunan laboratorium IPA sekolah hendaknya dibangun di tempat
yang agak jauh dari ruang kelas agar tidak mengkontaminasi
lingkungan.Peralatan dan bahan di laboratorium IPA harus memenuhi standar
minimal sarana laboratorium IPA. Selain peralatan dan bahan yang
karakteristik untuk setiap laboratorium IPA, sarana kelengkapan umum yang
harus tersedia di laboratorium adalah meja dan kursi siswa, meja dan kursi
guru, meja demonstrasi, wastafel, lemari alat dan bahan, papan tulis, serta
peralatan penunjang pembelajaran lainnya.
11
bantu mendukung kegiatan dalam bentuk percobaan.
c) Setiap SD/MI dilengkapi sarana laboratorium IPA
seperti tercantum pada Tabel berikut:
1Perabot
Dapat memanfaatkan
lemari yang
terdapat di ruang kelas.
2 Peralatan
Pendidikan
Dapat dibongkarpasang.
Mudah dibawa.
Dapat diputar.
12
Dapat memanfaatkan globe
yang terdapat di ruang
perpustakaan.
pembesar sekolah
datar sekolah
cekung sekolah
cembung sekolah
sekolah
cekung sekolah
cembung sekolah
a) metamorf
o-sis
13
b) hewan
langka,
c) hewan
dilindungi
d) tanaman
khas
Indonesia
e) contoh
ekosistem
f) sistem
pernapasan
hewan
14
C
15
Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan ketika menata ruang
laboratorium IPA, adalah:
Hal ini sangat penting diperhatikan karena arah mata angin atau arah
kemana angin bertiup akan mempengaruhi aktivitas di ruang
laboratorium. Angin dapat membawa debu, membawa asap dari luar
ruangan laboratorium, atau membawa aroma yang tidak sedap bahkan
bahaya dari zat-zat yang beracun.
3. Saluran pembuangan
5. Mudah dikontrol
16
Ruang laboratorium yang baik adalah ruang yang mudah dikontrol,
baik oleh manajer laboratorium, pengawas, maupun yang lain. Agar
mudah dikontrol, ruang laboratorium sebaiknya dibangun dekat dengan
ruang manajer.
7. Terdapat ventilasi (jendela) yang bisa terbuka lebar dan mengarah keluar
Lantai laboratorium harus rata dan tidak licin agar tidak mengganggu
aktivitas di dalam laboratorium.
17
laboratorium yang lain adalah tenaga ahli yang dapat dilakukan oleh guru-guru
bidang studi yang sejenis dan sekaligus sebagai teknisi atau analisis. Menurut
Pemendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah. Terdapat 3 tenaga laboratorium yaitu: 1) Kepala Laboratorium, 2)
Teknisi Laboratorium, dan 3) Tenaga Laboran.
1) Kepala Sekolah
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990 Pasal
22 Ayat 1 yang berbunyi “Kepala sekolah bertanggung jawab atas
18
penyelenggaraan kegiatan pendidikan lainnya dan pendayagunaan serta
pemeliharaan sarana dan prasarana”. Dengan demikian seorang Kepala
Sekolah di Sekolah Dasar bertindak sebagai penanggungjawab seluruh
kegiatan sekolah termasuk laboratorium yang dalam pelaksanaannya
dibantu oleh wakil kepala sekolah. Tugas pokok Kepala Sekolah dalam
pengelolaan laboratorium IPA di Sekolah Dasar:
a. Memberi tugas kepada penangung jawab teknis laboratorium IPA,
penanggung jawab mata pelajaran (Guru IPA), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi
kepada petugas-petugas laboratorium IPA.
c. Membuat laporan tentang inventaris alat dan barang milik negara
kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
atau Kota
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai
dengan program kerja yang telah disusun.
e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan
program yang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan
dengan memberikan masukan dan pertimbangan terhadap
program yang diajukan.
2) Kepala Laboratorium
19
Madrasah adalah guru yang:
20
a. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat
laboratorium
b. Memantau kondisi keamanan bangunan laboratorium
c. Mendesain ruangan laboratorium
d. Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk pengadaan alat
dan bahan praktek
V. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam kegiatan
laboratorium
a. Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
b. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
c. Menilai kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan
selanjutnya.
21
c. Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas
laboratorium IPA
III. Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum
a. Mendampingi dan mengawasi peserta didik ketika melakukan
praktikum
b. Memandu peserta didik untuk menggunakan peralatan dan
bahan-bahan yang ada di laboratorium sesuai aturan
c. Berkoordinasi dengan laboran untuk menyiapkan paket bahan
dan rangkaian peralatan yang siap pakai untuk kegiatan
praktikum serta mengecek paket bahan dan rangkaian
peralatan setelah selesai praktikum.
4) Laboran
Laboran adalah tenaga kependidikan yang membantu guru dalam
mempersiapkan, melasanakan dan mengelola kegiatan praktikum atau
peragaan dalam suatu proses pembelajaran. Seorang laboran juga
berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan
praktikum, penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan
Laboratorium IPA
5) Teknisi Laboratorium
Umumnya di seorang teknisi laboratorium bertugas untuk merawat
peralatan dan bahan di laboratorium, mengidentifikasi kerusakan
peralatan dan bahan laboratorium serta memperbaiki kerusakan
peralatan laboratorium.
22
(maintenance). Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan memerlukan cara
tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan cepat dalam
pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada kemudahan dalam
memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian penataan alat
laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun secara teratur, mudah dan
aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan
lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya.Alat dan bahan
yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan khusus
sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam
membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA
dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan dan terjadinya kecelakaan
kerja.Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat
menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.
Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam penataan alat terutama
cara penyimpanannya, diantaranya adalah :
Prinsip tata letak dan penataan peralatan dan bahan laboratorium IPA:
● Prinsip Keamanan
23
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang
mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada
lemari terkunci.Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan
bahan sehingga fungsinya berkurang.
● Prinsip Kemudahan
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu
diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
● Prinsip Keleluasaan
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan
seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan
yang tersedia.
● Prinsip Keindahan
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok
bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat :
a) Pengelompokan alat – alat fisika berdasarkan pokok bahasannya
seperti Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang,
Optik, Magnet, Listrik
b) Pengelompokan alat – alat biologi menurut golongan percobaannya,
seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
c) Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat
tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
24
Laboratorium IPA sekolah bertanggung jawab baik terhadap proses maupun
produk kegiatan laboratorium. Hal ini dipahami karena laboratorium sekolah
berperan sebagai pengganti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, laboratorium
IPA sekolah harus dikelola secara sungguh-sungguh, sistematik, tepat sasaran,
sehingga tujuan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan produk
pembelajaran melalui praktikum tercapai. Agar tujuan praktikum di laboratorium
tercapai, maka diperlukan sistem tata kelola atau manajemen yang mencerminkan
kualitas atau mutu proses atau kegiatan laboratorium dengan senantiasa
memperhatikan kepuasan siswa. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem
dokumentasi laboratorium IPA sekolah.
Monitoring adalah istilah lain dari audit, yaitu suatu kegiatan pemeriksaan
sistematik dan tidak memihak untuk menetapkan bahwa kegiatan sistem
manajemen mutu dan hasilnya telah sesuai dengan rencana, diterapkansecara
efektif, dan telah sesuai dalam pencapaian tujuan. Laboratorium sekolah juga perlu
melaksanakan kegiatan audit ini, baik secara internal (oleh laboratorium sendiri)
maupun secara eksternal oleh tim audit dari luar laboratorium. Untuk laboratorium
yang baru saja mengembangkan mutu, maka audit internal akan sangat membantu
laboratorium dalam melakukan peningkatan kinerjanya.
25
● Monitoring kinerja laboratorium sangat bermanfaat terutama untuk:
a. Laporan
26
Laporan merupakan rekaman atas apa yang dilakukan siswa selama melalui
kegiatan praktikum. Tujuan adanya laporan ini yaitu untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap materi praktikum dan kemampuan
siswa dalam merangkai data hasil percobaan serta analisisnya.
b. Tes kegiatan laboratorium
Tes kegiatan laboratorium digunakan sebagai bahan untuk evaluasi.
c. Pengamatan langsung
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kinerja siswa pada saat melakukan
kegiatan praktikum, misalnya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memilih alat yang sesuai, merangkai alat, menggunakan alat, sikap siswa
pada saat melakukan praktikum. Hal ini menunjukkan bahwa suatu
penilaian tidak hanya dilakukan dengan melihat hasil akhir seperti laporan,
tetapi harus mencakup hasil akhir dan proses untuk mencapai hasil itu,
termasuk di dalamnya kinerja siswa, sehingga guru dapat memiliki
informasi yang lengkap tentang siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Fungsi
dan manfaat laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dalam pembelajaran,
sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana
pendidikan dalam proses pembelajaran ruang praktikum harus memenuhi dan
menaati asas-asas yang ditentukan, dari kelengkapan peralatan, pemahaman
peralatan, bahan, dan proses, menaati segala tata tertib yang ada sehingga
mencegah terjadinya kecelakaan dalam proses praktikum.
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Nyeyeng, I Dewa Putu. 2011. Materi Pokok Pengelolaan Laboratorium IPA. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
29