Anda di halaman 1dari 7

Proceedings International Conference on Teaching and Education (ICoTE) Vol.

2 (2019) ISSN : 2685 – 1407

PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DI


MADRASAH TSANAWIYAH
Yuni Gusnani, Muhammad Chiar, Sukmawati
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan FKIP Untan Pontianak, INDONESI
ygusnani@gmail.com

Abstrak
Laboratorium merupakan wadah dalam penunjang kelengkapan akademik dalam nenunjang pembelajaran sains khusus nya
IPA, hal ini meliputi mata pelajaran fisika, kimia, biologi. Melihat penting nya hal tersebut dalam hal kwalitas dari
pembelajaran tersebut, untuk itu di perlukan pengelolaan yang terstandarisasi baik dari ketersediaan peralatan laboratorium
sekolah perlu perhatian khusus.berdasarkan pengamatan penulis laboratorium yang belum memenuhi standar baik dari
guru maupun tenaga kependidikan yang di tunjuk sebagai pengelola laboratorium .keterkaitan dalam hal ini dianggap perlu
dalam hal adanya pelatihan pengelolaan laboratorium tersebut, guna memperoleh keefektifan pengelolaan laboratorium
yang menghasilkan keefektifan pembelajaran IPA yang dapat di lihat dari perencanaan,
pengorganisasian,pelaksanaan,pengawasan dan evaluasi dari hasil ujian khusus nya bidang studi IPA dan lomba olyviade
kreatifitas peserta didik.dalam hal ini penulis menggunakan kualitatif.
Kata kunci
Laboratorium, IPA, Manajemen

1. PENDAHULUAN
Madrasah Tsanawiyah setara dengan SMP, dalam merupakan tempat melakukan aktifitas praktikum untuk
pembelajaran sains meliputi: fisika, kimia, biologi secara mengaplikasikan teori ke dalam praktek.
terpadu dan lebih di kenal dengan pelajaran IPA Terpadu. Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan (Moh.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun Amien, 1988:1), laboratorium diartikan sebagai sarana,
2003 tentang sistem Pendidikan nasional, Pendidikan adalah prasarana dan mekanisme kerja yang menunjang secara
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana unik satu atau lebih dharma perguruan tinggi melalui
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara pengalaman langsung dalam membentuk keterampilan,
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pemahaman, dan wawasan dalam pendidikan dan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, pengajaran serta dalam pengembangan ilmu dan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta teknologi dan pengabdian pada masyarakat.Sedangkan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, menurut PP No.25/1980, pasal 27, laboratorium/studio
bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah adalah sarana penunjang jurusan dalam satu atau seni
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bersangkutan.
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan Laboratorium IPA, misalnya. Sebagaimana yang
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan diatur dalam Permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang
perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah standar sarana dan prasarana sekolah, berfungsi sebagai
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait tempat mengembangkan keterampilan dalam bidang
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan penelitian. Selain itu, kita juga memanfaatkan
nasional. laboratorium IPA untuk membantu proses pembelajaran
Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang di bidang penelitian dan percobaan, bukan hanya IPA,
dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang Bahasa dan sebagainya. Mengingat pentingnya peranan
meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, laboratorium IPA dalam mengembangkan keterampilan
dan prasarana. Salah satu komponen yang sangat dan dalam akselerasi proses pembelajaran, maka perlu
menentukan dalam upaya optimalisasi pembelajaran dilakukan upaya manajemen laboratorium IPA yang baik
selain teori pembelajaran yang dilakukan dalam kelas, untuk mendukung peran dan fungsi laboratorium.
juga praktik yang dilakukan oleh siswa bersama guru di Keberadaan laboratorium IPA di sekolah sangat
Laboratorium. Laboratorium merupakan perangkat dibutuhkan karena IPA merupakan pelajaran sains.
kelengkapan akademik dalam menunjang kegiatan proses Proses pembelajaran sains mempunyai 2 karakteristik
belajar mengajar. Selain itu, laboratorium juga khusus, menekankan pada tiga komponen yaitu: sikap

ICoTE: International Conference on Teaching and Education, 2, 2018 Page 135


ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Ketiga Terjadinya proses pendidikan yang bermutu
komponen tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk tentunya di dukung oleh faktor – faktor penunjang proses
berkembang secara maksimal, jika proses pendidikan yang bermutu pula. Proses pendidikan yang
pembelajarannya hanya berlangsung dalam kelas regular bermutu harus di dukung oleh personalia, seperti:
tanpa diintegrasikan dengan kegiatan praktikum di administrator, guru, konselor, tata usaha yang bermutu
laboratorium (Sudirman, 2008). dan professional. Hal tersebut juga di dukung oleh sarana
Kegiatan eksperimen merupakan bagian yang dan prasarana pendidikan, fasilitas, media, sumber
sangat penting dalam pembelajaran berbasis praktikum. belajar yang memadai baik dari segi jumlah, biaya serta
Pembelajaran berbasis praktikum menjadi alternatif yang manajemen yang tepat serta lingkungan yang mendukung
baik bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan (Nana syaodih, 2006:6).
berfikir kreatif dan memecahkan masalah. Kegiatan
eksperimen berfungsi menghubungkan teori atau konsep 2. KAJIAN dan PEMBAHASAN
dan praktek, meningkatkan daya tarik atau minat siswa, Secara etimologi kata “laboratorium” berasal dari
dapat memperbaiki miskonsepsi, dan mengembangkan kata latin yang berarti “tempat bekerja” dan dalam
sikap analisis dan kritis pada siswa. perkembangannya kata “laboratorium” mempertahankan
Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika banyak kata aslinya yaitu “tempat bekerja”, akan tetapi khusus
penemuan-penemuan dalam berbagai disiplin ilmu yang untuk keperluan penelitian ilmiah. Menurut W.J.S.
tidak terlepas dari pemanfaatan laboratorium secara Poerwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia
optimal. Supaya dalam pemakaian laboratorium IPA mengatakan bahwa: laboratorium adalah tempat untuk
tersebut dapat optimal maka terdapat dua prinsip yang mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya).
harus diperhatikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip Segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika,
efisiensi. Prinsip efektivitas berarti semua pemakaian kimia dan sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang
perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan (ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang bekerja
semata-mata dalam memperlancar pencapaian tujuan dilaboratorium. Menurut Nuryani R, laboratorium adalah
pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan
langsung. Sedangkan, prinsip efisiensi berarti, pemakaian dilakukan. Dalam pengertian sempit, laboratorium sering
semua perlengkapan pendidikan secara bijak, sehingga diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa gedung
semua perlengkapan yang ada dapat di gunakan dengan yang dibatasi oleh dinding atau atap yang didalamnya
efektif dan efisien yang di sesuaikan dengan kebutuhan terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum.
sebagai sarana penunjang dalam pembelajaran. Oleh Laboratorium merupakan salah satu sarana
karena iu, kepala sekolah, pengelola, guru IPA, dan prasarana yang harus disediakan oleh penyelenggara
unsur-unsur terkait lainnya harus mampu mengelola dan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
memanfaatkan laboratorium IPA secara efektif dan Laboratorium adalah tempat belajar mengajar
efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan
hasil belajar IPA bagi peserta didik. Apalagi dengan pengalaman belajar dimana peserta didik berinteraksi
semakin berkembangnya teknologi laboratorium dan dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi
penguasaanya, maka pada masa yang akan datang sangat gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan
memungkinkan membuat karya-karya yang bermanfaat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi sutu
bagi peningkatan kesejahteraan hidup umat manusia. laboratorium sekolah mempunyai peranan yang sangat
Dengan demikian, laboratorium menjadi kebutuhan penting dalam upaya meningkatkan mutu serta system
pokok untuk menunjang penelitian-penelitian dalam pengajaran. Dalam pengelolaan laboratorium pada
penunjang pembelajaran. dasarnya merupakan tanggung jawab bersama baik dari
Peningkatan mutu praktik sangat ditentukan oleh pengelola maupun pengguna laboratorium itu sendiri
kemampuan kepala lab dalam memberdayakan dan (Daryanto, 2018).
memanfaatkan seluruh fasilitas lab sekolah. Peran utama Laboratorium sekolah merupakan tempat atau
kepala adalah antara lain mengembangkan agar lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan
laboratorium sekolah mampu mencapai tujuan, yaitu percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang
kualitas praktik belajar siswa. Kepala laboratorium berhubungan dengan sains. Dengan begitu kegiatan
bertanggung jawab memotivasi, dan mengatur siswa agar laboratorium (praktikum) merupakan bagian dari integral
mampu melaksanakan ketentuan dan peraturan yang dari kegiatan belajar mengajar.
berlaku. Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) di Sekolah
Personal laboratorium sangat dibutuhkan untuk Menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan
membantu dalam pengelolaan laboratorium. Sebagus dengan mata pelajaran yang membutuhkan laboratorium
apapun laboratorium apabila tidak dikelola dan tersebut. Karena itu, untuk pembelajaran IPA biasanya
dimanfaatkan secara baik maka tidak akan berarti. hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia
Standar tenaga laboratorium sekolah mencakup kepala dan laboratorium biologi. Di SLTP hanya ada
laboratorium sekolah, teknisi laboratorium sekolah, dan laboratorium IPA saja.
laboran sekolah (Kemendikbud, 2008).

Page 136 ICoTE: International Conference on Teaching and Education, 2, 2018


Suatu laboratorium akan berjalan sesuai dengan sikap ilmiah, 2) proes ilmiah, 3) produk ilmiah. Jadi
perannya bila disertai dengan aturan main yang proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah
dituangkan dalam tata tertib laboratorium. Sekecil merupakan bagian studi IPA, termasuk materi bidang
apapun laboratorium, haruslah memiliki tata tertib, studi yang harus dipelajari siswa. Mengajarkan mata
karena tata tertib akan sangat mendukung terhadap pelajaran IPA biologi berupa produk atau fakta, konsep
keselamatan sendiri, orang lain dan lingkungan, serta teori saja belum lengkap, karena baru mengajarkan salah
untuk menunjang kelancaran kegiatan laboratorium itu satu komponennya. Oleh karena itu, pembelajaran IPA
sendiri. Setiap peserta didik atau orang lain yang akan sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah untuk
bekerja di laboratorium harus mengetahui tata-tertib yang menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
berlaku di laboratorium tersebut. bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
Keamanan adalah faktor yang seharusnya menjadi aspek penting kecakapan hidup. Melalui pendidikan IPA
perhatian yang paling besar dalam kegiatan laboratorium, dan teknologi, siswa diharapkan menjadi individu-
tetapi umumnya yang selama ini terjadi adalah justru individu yang produktif dan percaya diri yang dapat
terabaikan. Dasar / program keamanan laboratorium akan memecahkan masalah yang mereka hadapi, berpikri
menggunakan gabungan antara komponen manusia, fisik, kritis, menggunakan keterampilan proses ilmiah, dan
elektronik dan operasional dalam suatu system terpadu. belajar dan beradaptasi dengan lingkungan mereka
Rancangan system keamanan untuk menghalangi akses dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka
yang tidak sah, system pemantauan untuk mendeteksi peroleh.
pelanggaran, dan pembuatan cadangan untuk mencegah IPA merupakan ilmu dasar (basic science) yang
kegagalan system jika terjadi kehilangan daya listrik atau membekali peserta didik belajar tentang alam dengan
perubahan lingkungan lainnya. Keamanan dimulai dari segala aktivitasnya dan mendasari ilmu-ilmu terapannya,
batas luar gedung dan menjadi semakin ketat dibagian seperti kedokteran, pertanian, perternakan, teknik,
dalam yang sensitif. Upaya keamanan perlu dilaksanakan astronomi dan sebagainya. Dalam IPA, peserta didik akan
di zona intervensi. belajar tentang alam dengan cara antara lain: 1) IPA
Kita belum terbiasa memperhatikan keamanan berkaitan dengan cara mencari tahu melalui inquiry
bekerja. Syarat keamanan di laboratorium bertujuan tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
untuk melindungi baik yang bekerja di laboratorium itu hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang
sendiri, maupun untuk keamanan sekitar/lingkungan. berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip
Selain didukung oleh fasilitas keamanan saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, 2)
laboratorium, setiap pekerja di laboratorium sebaiknya IPA disekolah menengah diharapkan dapat menjadi
menyadari bahwa bekerja di laboratorium mengandung wahana bagi peserta didik untuk diri sendiri dan alam
resiko yang membahayakan keselamatan kerja. Oleh sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
karena itu, untuk menghindari terjadinya kecelakaan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, 3) IPA
yang membahayakan keselamatan kerja maka para menekankan pada pemberian pengalaman langsung
pekerja laboratorium perlu mengetahui sumber-sumber untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik
bahaya di laboratorium, symbol-simbol bahan kimia menjelajah dan memahami alam sekitar secara ilmiah, 4)
berbahaya, dan kegiatan laboratorium yang dapat IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat, sehingga
menimbulkan kecelakaan. dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
Laboratorium IPA dan jenis peralatannya pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri
merupakan sarana dan prasarana penting untuk dan alam sekitar, 5) IPA menyediakan berbagai
menunjang proses pembelajaran disekolah. IPA pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses
merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan suatu sains, 6) keterampilan proses dalam IPA meliputi:
kesempatan kepada para peserta didik untuk berpikir keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis,
kritis melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar
oleh peserta didik. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan
dalam dilangsungkan didalam laboratorium maupun di keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,
luar laboratorium seperti dikelas atau di alam terbuka, menggolongkan dan menafsirkan data, serta
berkaitan dengan suatu bidang ilmu tertentu yang mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau
ditujukan untuk menunjang pembelajaran teori. tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang
Para ahli pendidikan IPA memandang IPA tidak relavan untuk menguji gagasan-gagasan atau
hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat memecahkan masalah sehari-hari, 7) IPA dikembangkan
dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan atau proses melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan
aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
mempelajari gejala alam yang belum diterangkan. Secara dengan peristiwa alam sekitar, 8) penyelesaian masalah
garis besar IPA dapat didefinisikan atas 3 kompenen: 1) yang bersifat kualitatif dan kualitatif dilakukan dengan

ICoTE: International Conference on Teaching and Education, 2, 2018 Page 137


menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan lelalui
biologi, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk
lainnya. mencapai tujuan-tujuan organisasi). Sementara Sumijo
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar Soebedjo dalam Sudjana (2000) mengemukakan bahwa:
laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai “Management is the process of planning, organizing,
berikut: 1) Sebagai tempat untuk berlatih leading and controling the efforts of organizing members
mengembangkan keterampilan intelektual melalui and of using all other organizational resources to
kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala- archieve organizational goals”. Kalau kita kaji dari
gejala alam, 2) Mengembangkan keterampilan motorik pengertian diatas, maka implementasi dari pengertian
siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam tersebut adalah: manajemen merupakan serangkaian
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mencari dan menemukan kebenaran, 3) Memberikan dan menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan
memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran secara inovatif terhadap segala upaya dalam mengatur
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan
social, 4) Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal prasaraana secara efektif dan efisien untuk mencapai
sikap ilmiah seseorang calon ilmuan, 5) Membina rasa tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
percaya diri sebagai akibat keterampilan dan Pengelolaan laboratorium adalah kegiatan
pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya. menggerakkan sekelompok orang (SDM), keuangan,
Peranan laboratorium disekolah antara lain: 1) peralatan, fasilitas dan atau segala objek fisik lainnya
Tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau
tempat untuk memecahkan masalah tersebut, 2) Tempat sasaran tertentu yang diharapkan secara optimal.
untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan Pengelolaan laboratorium adalah usaha mengelola
suatu masalah dan sikap teliti, 3) Tempat yang dapat laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan
mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling
pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat
diamatinya, 4) Tempat untuk melatih peserta didik laboratorium yang canggih, dengan staf professional
bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik,
kritis dan cekatan, 5) Tempat bagi para peserta didik jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium
untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, yang baik. Oleh karena itu, manajemen laboratorium
2002) adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa kegiatan laboratorium sehari-hari. Suatu manajemen
fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut: 1) laboratorium yang baik memiliki system organisasi yang
Laboratorium sebagai sumber belajar, tujuan baik, uraian kerja (job description) yang jelas,
pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin dan
diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. administrasi laboratorium yang baik pula.
Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan Pengelolaan laboratorium secara umum meliputi
masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah aspek: 1) Perencanaan yaitu proses pemikiran yang
yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 sistematis, analitis, logis, tentang kegiatan yang harus
ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga, dan
keterampilan/afektif. 2) Laboratorium sebagai metode dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah
pembelajaran, didalam laboratorium terdapat dua metode ditentukan secara efektif dan efisien. Disamping bentuk,
dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena
pengamatan. 3) Laboratorium sebagai prasarana fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya
pendidikan, laboratorium sebagai prasarana pendidikan digunakan untuk percobaan yang bersifat individual.
atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai
dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar
perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas
dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan
melakukan percobaan. mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau
Istilah pengelolaan sering di indentikkan dengan aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran
istilah manajemen. Manajemen adalah suatu kemampuan lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40
dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan
kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang tempat seluas 2,5 m2dari keseluruhan luas laboratorium.
lain dalam mencapat tujuan organisasi. Hersey dan Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa
Blanchard menurut Stoner dalam Sudjana (2000) membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4
memberi arti pengelolaan sebagai berikut “Management m2 untuk setiap mahasiswa, 2) Penataan alat dan bahan
as working with and through individuals and groups to yaitu proses pengaturan alat dan bahan dilaboratorium
accomplish organizational goals” (pengelolaan agar tertata dengan baik. Kata pengaturan dalam kalimat

Page 138 ICoTE: International Conference on Teaching and Education, 2, 2018


di atas mengandung makna yang sangat luas, yaitu bahwa semester kegiatan laboratorium, c) Jadwal kegiatan
dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak laboratorium; 4) Pengamanan, perawatan dan
operasi diperlukan penempatan perlatan yang tersusun pengawasan, pada dasarnya pengamanan, perawatan dan
yang rapi berdasar kepada proses dan langkah -langkah pengawasan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama
penggunaan /aktivitas dalam laboratorium yang baik pengelola maupun pengguna. Mengatur dan memelihara
diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja harus laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
memiliki luas yang memungkinkan pengguna / pekerja / berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga
operator dapat bergerak bebas, aman dan nyaman, di keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja
sampai ke tempat kerja dengan mudah dan lancar. dilaboratorium dan penanganannya bila terjadi kecelakaan.
Tujuan Tata Letak laboratorium: 1) Mengurangi Usaha yang dilakukan dalam memelihara kelancaran
hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan penggunaan laboratorium, antara lain: a) Jadwal penggunaan
yang menjadi tanggung jawabnya, 2) Memberikan laboratorium yang jelas, b) Tata tertib laboratorium yang
keamanan dan kenyamanan bagi dilaksanakan dengan tegas, c) Alat penanggulangan kecelakaan:
pengguna/pekerja/operator, 3) Memaksimalkan pemadam kebakaran, kotak P3K, dll dalam keadaan baik dan
penggunaan peralatan, 4) Memberikan hasil yang dipahami. Sarana pengamanan yang diperlukan dan harus ditaati
maksimal dengan pendanaan yang minimal, 5) di hampir semua laboratorium antara lain: a) Saluran air dengan
Mempermudah pengawasan. kran dan shower, b) Saluran gas dengan kran sentral, c) Jaringan
listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus, d)
Kotak p3k yang berisi lengkap obat, e) Nomor telepon kantor
pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter., f) Alat pemadam
kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau, g) Aturan dan
tata tertib penanggulangan kecelakaan. Pengawasan sarana
dan prasaran laboratorium diantaranya yaitu: a)
Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat
laboratorium, b) Memantau kondisi keamanan bangunan
laboratorium, c) Mendesain ruangan laboratorium, d)
Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk mengadaan
Gambar 1. Contoh Tata Letak Laboratorium IPA alat dan bahan praktikum. Mengevaluasi kinerja teknisi
dan laboran dalam kegiatan laboratorium: a) Menilai
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun kinerja teknisi dan laboran laboratorium, b) Menilai hasil
tata letak peralatan dan perabotan laboratorium adalah: mudah kerja teknisi dan laboran, c) Menilai kegiatan
dilihat, mudah dijangkau, aman untuk alat dan aman untuk laboratorium, d) Mengevaluasi program laboratorium
pemakai. 3) Pengadministrasian laboratorium yaitu suatu untuk perbaikan selanjutnya. Manajemen laboratorium,
proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas dalam hal ini manajemen mutu harus didesain untuk
laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat selalu memperbaiki efektivitas dan efesiensi kerjanya,
semua fasilitas dan aktivitas laboratorium dapat disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua
terorganisir dengan sistematis. Catatan inventaris yang pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu
baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab dari diperhatikan manajemennya adalah: sumber daya
pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan manusia, sarana dan prasarana dan pengguna
mempermudah untuk mengetahui dimana suatu peralatan laboratorium.
akan ditempatkan. Dengan demikian akan Organisasi laboratorium adalah suatu system kerja
mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap sama dari sekelompok orang, barang, atau unit tertentu
kehilangan yang disebabkan oleh kecerobohan atau tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
kecurian. Pengorganisasian laboratorium meliputi: pengaturan dan
Menurut Instruksi Mendikbud No. 4/M/1980 pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium,
tentang tata pelaksanaan dan pelaporan hasil inventarisasi pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga
barang milik/kekayaan negara di lingkungan Depdikbud, kedisiplinan dan keselamatan laboratorium.
maka ada beberapa daftar alat inventarisasi yang harus Orang-orang yang terlibat langsung dalam
digunakan atau diisi, diantaranya: a) Buku inventaris, b) organisasi dalam laboratorium adalah: kepala sekolah,
Kartu stok, c) Kartu permintaan / peminjaman alat/bahan, waka kurikulum dan sarana prasarana, koordinator
d) Buku catatan harian, e) Kartu alat bahan yang rusak, f) laboratorium IPA, laboran, dan guru-guru mapel IPA
Kartu reparasi, g) Format label. Buku lainnya yang (kimia, fisika dan biologi).
melengkapi perangkat administrasi diatas adalah: a) Struktur organisasi laboratorium IPA disekolah
Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS, b) Program dapat digambarkan sebagai berikut:

ICoTE: International Conference on Teaching and Education, 2, 2018 Page 139


REFERENSI

Kepala Sekolah Amien, Moh. 1988. Buku Pedoman Laboratorium dan


Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA Umum
Untuk Lembaga Pendidikan Tenaga
Wakasek Sarana dan
Kependidikan. Jakarta : P2LPTK Depdikbud.
Wakasek
Kurikulum Prasarana Daryanto. 2018. Manajemen Laboratorium Sekolah.
Yogyakarta: GAVA MEDIA

Koordinator Lab. Sekolah Emha, H., 2002, Pedoman Penggunaan Laboratorium


Sekolah. Bandung: PT Remaja Roesda Karya.

Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium.


Bandung: Alfabeta.
Koordinator Lab. IPA
Kartiasa, Nyoman. 2006. Laboratorium Sekolah
dan Pengelolaannya. Bandung: Pudak
Scientific.

Guru IPA Laboran Teknisi Kukuh, Munandar. 2016. Pengenalan


Laboratorium IPA-Biologi Sekolah. Bandung
: Refika Aditama
Grafik 1. Struktur Organisasi Laboratorium
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24
Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
3. PENUTUP Prasarana Untuk SD/MI), SMP/MTs, SMA/M
3.1 Kesimpulan
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar
melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan
pengalaman belajar dimana peserta didik melakukan
eksperimen dan praktek berinteraksi dengan berbagai alat
dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat
diamati secara langsung dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Laboratorium sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan mutu serta sistem pengajaran. Pengelolaan
laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan
sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan
unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan,
pengorganisasian, pemberian komando,
pengkoordinasian, dan pengendalian.
Dalam pengelolaan suatu laboratorium pada
dasarnya merupakan tanggung jawab bersama
baik dari pengelola maupun pengguna laboratorium itu
sendiri. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk
mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan
kerja.

3.2 Saran
Perlunya manajemen laboratorium yang baik, akan
memberikan kepuasan dan keberhasilan penggunanya
dan tentunya ditunjang dengan SDM yang memadai.

Page 140 ICoTE: International Conference on Teaching and Education, 2, 2018


141

Anda mungkin juga menyukai