http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/btj/index
Vol 1 No 1 2019
Hal 1-8
Abstrak: Laboratorium sebagai sarana pembelajaran IPA memiliki fungsi sangat penting
dalam menfasilitasi peserta didik membangun kompetensi ilmiah. Oleh karena itu
diperlukan manajemen yang tepat oleh pengelola yang memiliki kompetensi. Kegiatan
workshop ini dilakukan untuk memperkuat kompetensi guru dalam optimalisasi fungsi
laboratorium IPA. Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah-tanya jawab, diskusi, praktik
laboratorium berbasis inquiry dan latihan implementasi manajemen laboratorium di
laboratorium sekolah. Peserta kegiatan sebanyak 19 orang guru IPA SMP di Kota
Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Kegiatan workshop ini mampu memperkuat
pengetahuan dan keterampilan guru SMP dalam pengelolaan laboratorium dan
keterampilan merancang dan melaksanakan praktikum berbasis guided inquiry serta
kemampuan menerapkan hasil workshop di laboratorium IPA sekolah. Peserta workshop
sangat antusias selama mengikuti kegiatan dan merasa sangat terbantu dalam mengatasi
kendala dan permasalahan yang dialami guru-guru IPA di sekolah masing-masing. Perlu
perluasan peserta workshop di berbagai daerah agar mampu meningkatkan peran
laboratorium dalam mendukung tujuan pembelajaran IPA yang meliputi pengetahuan,
sikap dan keterampilan ilmiah peserta didik.
How to cite: Sholahuddin, A. Yulinda, R., Sya’ban, M. F., & Rasidah, R. (2019).
Penguatan kompetensi guru dalam optimalisasi fungsi laboratorium. Bubungan Tinggi
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1-8.
2
Sholahuddin, et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (1) 2019 1-8
3
Sholahuddin, et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (1) 2019 1-8
4
Sholahuddin, et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (1) 2019 1-8
5
Sholahuddin, et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (1) 2019 1-8
Laboratorium adalah tempat yang menjadi salah satu faktor yang menarik
memerlukan perhatian atau pengelolaan para guru untuk mengikuti kegiatan ini
secara khusus dan tidak boleh dengan antusiasme yang tinggi.
sembarangan. Sutrisno, (2017) Kesadaran para guru akan pentingnya
menyatakan bahwa semua personil pengelolaan laboratorium yang baik
laboratorium harus terlatih dan mengalami peningkatan sebagai akibat
memahami cara kerja semua fasilitas keterlibatannya dalam kegiatan
serta cara menggunakannya dengan workshop. Hasil kegiatan ini diharapkan
benar. Hal serupa juga diungkapkan oleh berdampak pada penguatan kompetensi
Herrington & Nakhleh (2003) yang siswa dalam membangun keterampilan
menyatakan bahwa baik guru ataupun proses sains dan literasi ilmiahnya.
siswa harus memiliki pengetahuan yang
mumpuni terhadap prosedur, teknik dan
pengukuran resiko kerja. Dengan SIMPULAN
demikian, kemungkinan resiko atau Kegiatan workshop dalam rangka
bahaya yang terjadi di laboratorium pengabdian masyarakat ini mampu
dapat diminimalisir. Oleh karena itu, memperkuat pengetahuan dan
kegiatan ini dirancang sedemikian keterampilan guru SMP dalam
hingga supaya memberikan panduan pengelolaan laboratorium dan
praktis bagi guru IPA untuk menilai keterampilan merancang dan
bahaya, resiko, penggunaan alat dan melaksanakan praktikum berbasis
manajemen laboratorium yang standar guided inquiry. Selain itu kemampuan
untuk di sekolah. Sebab ada hubungan menerapkan hasil workshop juga sangat
antara penerapan SOP dan tingkat baik berdasarkan laporan implementasi
pengetahuan dengan kejadian di sekolah dalam bentuk guru telah
kecelakaan kerja, dan ada hubungan mampu (1) melakukan pendataan dan
antara penggunaan alat pelindung diri penataan alat-alat dan bahan yang
dengan terjadinya kecelakaan kerja di tersedia di laboratorium sekolah dan (2)
laboratorium pendidikan membuat jadwal penggunaan
(Cahyaningruma, Sarib, & Iswandari, laboratorium IPA disekolah, baik untuk
2019). kegiatan praktikum maupun untuk
Optimalisasi laboratorium adalah kegiatan sekolah lainnya. Peserta
suatu usaha untuk mengoptimasikan workshop sangat antusias selama
pemakaian laboratorium sehingga dapat mengikuti kegiatan dan merasa sangat
memberikan manfaat sebesar-besarnya terbantu dalam mengatasi kendala dan
untuk menunjang pencapaian tujuan permasalahan yang dialami guru-guru
proses belajar mengajar yang IPA di sekolah masing-masing.
menggunakan laboratorium.
Laboratorium yang optimum
penggunaannya akan memberikan DAFTAR PUSTAKA
dampak secara langsung pada peserta Aktamiş, H., Hiğde, E., & Özden, B.
didik berupa peningkatan kompetensi (2016). Effects of the inquiry-based
peserta didik tersebut secara maksimal, learning method on students’
baik aspek pengetahuan, sikap, maupun achievement, science process skills
keterampilan, termasuk keterampilan and attitudes towards science: A
proses sains. meta-analysis science. Journal of
Tuntutan kurikulum terbaru di Turkish Science Education, 13(4),
Indonesia yang merekomendasikan 248–261.
pendidik untuk menyajikan https://doi.org/10.12973/tused.1018
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah 3a.
6
Sholahuddin, et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (1) 2019 1-8
7
Sholahuddin, et al./Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (1) 2019 1-8