Kertas adalah contoh sebuah materi yang terdiri dari atom-atom. Tiap atom memiliki inti atom
yang bermuatan positif dan elektron yang mengelilinginya yang bermuatan negatif. Dengan
menggosokkan balon ke rambut, maka elektron pada rambut akan terlepas, sehingga
menyebabkan balon terkena pengaruh muatan negatif elektron. Ketika balon yang “bermuatan”
negatif didekatkan pada potongan kertas, maka muatan positif kertas akan tertarik balon. Gaya
tarik antara muatan negatif dan positif ini mampu mengatasi gravitasi bumi sehingga potongan
kertas melompat ke atas dan menempel pada balon.
Percobaan ini sekaligus dapat menunjukkan pada kita bahwa yang dapat bergerak dan
berikatan dengan atom lain adalah elektron, bukan proton maupun neutron.
2. Keberadaan Molekul
Untuk mengetahui bahwa air terdiri dari molekul-molekul air, maka dapat dilakukan percobaan
sederhana sbb :
Letakkan 2 tusuk gigi secara berhadapan di atas permukaan air dalam sebuah mangkuk.
Celupkan tusuk gigi yang lain dalam larutan sabun, lalu celupkan diantara dua tusuk gigi yang
berhadapan tadi. Tusuk gigi yang ujungnya dicelupkan ke dalam cairan sabun mampu
mematahkan gaya tarik-menarik antar molekul air, sehingga molekul-molekul air satu sama lain
saling menjauh. Gerakan saling menjauh ini akibat tali ikatan antar molekul air putus.
Percobaan ini membuktikan bahwa meskipun molekul tidak dapat dilihat tetapi keberadaannya
dapat diamati dari gejala yang ditimbulkan.
3. Laju Reaksi
Untuk menunjukkan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yang meliputi konsentrasi,
suhu, luas permukaan, dan katalisator, maka dapat dilakukan percobaan-percobaan sbb :
a. Konsentrasi : mereaksikan asam cuka dengan soda kue, cangkang telur dengan
asam cuka, dimana konsentrasi asam cuka divariasi.
b. Suhu : mereaksikan garam inggris dengan ammonia, dimana garam inggris
dipanas-kan pada berbagai suhu.
c. Luas permukaan : mereaksikan cangkang telur yang dihancurkan dan utuh dengan asam cuka.
d. Katalisator : menyalakan gula batu dengan bantuan abu gosok/abu rokok sebagai katalisator.
9. Koloid
Koloid merupakan campuran antara zat terdispersi dan zat pendispersi, dimana ukuran partikel
terdispersinya lebih kecil dari suspensi tetapi lebih besar dari larutan. Percobaan tentang koloud
dapat dilakukan sbb :
Isi gelas dengan susu segar, tambahkan 2 sendok makan cuka dan aduk. Biarkan 2 – 3 menit.
Susu merupakan contoh koloid, adanya cuka yang ditambahkan ke dalamnya menyebabkan
partikel terdispersi melekat satu sama lain membentuk benda padat yang disebut dadih yang
berwarna putih, sehingga cairannya menjadi bening.
11. pH Buffer
Untuk membuktikan fungsi ion fosfat dalam berbagai minuman bersoda sebagai buffer, maka
dapat dilakukan dengan cara percobaan sederhana, yaitu mengukur pH minuman bersoda
tersebut sebelum dan sesudah ditambah sedikit asam, basa, maupun pengen-ceran. Jika benar
bahwa minuman bersoda mengandung buffer fosfat, maka ketika ditambah sedikit asam, basa
(hanya 1 mL), atau diencerkan (hanya 10 kali), maka harusnya tidak mengalami perubahan pH.
Pengukuran pH awal / mula-mula dari buffer fosfat dilakukan setelah busa minuman tersebut
hilang, sebab adanya busa menunjuk-kan bahwa asam karbonat (H2CO3) yang ada dalam
minuman berubah menjadi H2O dan CO2. Hal ini karena asam karbonat merupakan jenis asam
tak stabil (mudah terurai), sehingga gas CO2 terlepas ke udara dan H2O tetap tinggal di
minuman. Jadi, habisnya busa menunjukkan bahwa dalam minuman bersoda tersebut tinggal
ada buffer fosfat.
MANFAAT KRIM
Krim adalah bagian yang paling banyak mengandung lemak pada susu. Panaskan susu
sapi sampai suhu pasteur (70C – 80C), kemudian didinginkan agak lama sampai muncul selaput
yang makin lama tebal. Selaput inilah yang dinamakan krim, memang Cuma sedikit karena kadar
krim dalam susu sampai hanya 3,5%. Fungsi dari krim ini adalah memberikan aroma susu dan
mencegah pembentukan kristal yang terlalu besar. Pada hakikatnya krim adalah lemak, maka kita
bisa menggunakan lemak lain, umumnya adalah santan atau telur. Dengan konsekuensi akan
berkurangnya/ hilangnya aroma susu diganti menjadi aroma santan atau aroma telur, bisa juga
dicampurkan ketiga lemak tersebut, sesuai selera. Tapi tidak semua lemak bisa dipakai untuk es
krim, mentega atau korver akan membuat es krim mengental, minyak kedelai tidak mengendal
tapi aroma es krim menjadi aneh. Jadi yang direkomendasikan adalah lemak susu, lemak telur
dan lemak santan. Kadar lemak dalam es krim adalah 8%-16%.
MANFAAT GULA
Gula tidak hanya berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada es krim, tapi
juga menurunkan titik beku adonan, sehingga adonan tidak terlalu cepat membeku saat
diproses. Ini penting agar udara yang masuk kedalam adonan bisa lebih banyak sehingga tekstur
menjadi lebih lembut. Kadar gula dalam es krim adalah 15%.
MANFAAT STABILIZER
Adonan es krim jika dibekukan tanpa stabilizer, maka molekul lemak dan molekul air
yang sebelumnya sudah tercampur rata maka memisah pelan-pelan. Membentuk kelompok air
dan kelompok lemak. Lemak menjadi keras sedangkan air menjadi kristal. Stabilizer berfungsi
untuk emulsi, yaitu membentuk selaput yang berukuran mikro untuk mengikat molekul lemak,
air dan udara. Dengan demikian air tidak akan mengkristal, dan lemak tidak akan mengeras.
Stabilizer juga bersifat mengentalkan adonan, sehingga selaput-selaput tadi bisa stabil. Kadar
stabilizer dalam es krim adalah 0,3%.
G. Kesimpulan
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut didalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.
2. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut penurunan titik beku
(∆Tf). penuruna titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan
penutrunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan:
∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)
3. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0oC akan tetapi tidak cukup dingin untuk
membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekuka es krim adalah -3 oC atau
lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses
pembuatan es krim. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es dicampur engan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka
hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan
Membayangkan es krim akan terbayang kelembutan dan ke-yummy-an rasanya. Untuk
membuat dan menyimpan es krim sehingga kelembutan dan rasa yummy-nya terpelihara,
kuncinya adalah kimia. Tanpa sifat koligatif larutan atau sifat-sifat koloid tidak mungkin es
krim lezat bisa diproduksi.
Pembuatan es krim
Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 0°C (coba cek hal ini dengan mengukur suhu es yang
keluar dari lemari pendingin). Namun, permukaan es yang berkontak langsung dengan udara
akan segera naik suhunya mencapai 0°C dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es
dan air tadi akan tetap 0°C selama esnya belum semuanya mencair. Seperti disebut di atas,
jelas campuran es krim tidak membeku pada suhu 0°C akibat sifat koligatif penurunan titik
beku.
Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal yang
berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita taburkan. Dengan
demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena larutan garam akan mempunyai
titik beku yang lebih rendah dari 0°C, es akan turun suhunya sampai titik beku air garam
tercapai. Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang
temperaturnya lebih rendah dari 0°C sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku.
Tetapi, tunggu dulu! Kalau campuran itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan
dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat berisi kristal-kristal es yang tidak
akan enak kalau dimakan. Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses
pembekuan tadi adonan harus diguncang-guncang. Pengocokan atau pengadukan campuran
selama proses pembekuan merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang baik.
Penyimpanan es krim
Bila es krim tidak disimpan dengan baik, sebagian es krim yang mencair akan membentuk
kristal es yang lebih besar dan ketika kembali dimasukkan ke pendingin kristal esnya akan
tumbuh membesar. Hal ini akan mengakibatkan teksturnya menjadi semakin kasar dan tidak
enak di mulut. Selain itu, sebenarnya pengasaran tekstur ini bisa juga diakibatkan karena
laktosa (gula susu) akan mengkristal dari larutan dan sukar melarut kembali.
Untuk mengatasi hal ini, bila selesai makan (sebelum menyimpan kembali), dapat ditaburkan
sedikit gum atau serbuk selulosa di atas es krim. Serbuk-serbuk itu akan menyerap kuat air
yang mencair sehingga pembentukan kristal es yang besar dapat dicegah
Laporan Praktikum Es Puter (Kimia) - Hai sobat, kali ini MbahDegan akan membagikan
sesuatu yang berguna untuk kalian yang ingin membuat laporan, setelah kalian
melakukan sebuah praktikum kimia membuat es puter, kalian disuruh untuk membuat
laporan, contoh laporan di bawah dapat dijadikan referensi buat kalian agar
mempermudah membuat laporan.
A. JUDUL : Membuat Es Krim Sederhana Dengan Cara Kimia
C. LATAR BELAKANG :
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif
larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan tekanan uap jenuh 2)
kenaikan titik didih 3) penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.Salah satu penerapan
sifat koligatif adalah dalam pembuatan es krim. Dalam hal ini, yang kami lakukan
adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang sederhana dengan
cara yang sederhana.Selain itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuan
dan menjadikan kita kreatif dan dapat menjadi prospek masa depan untuk menambah
penghasilan
D. LANDASAN TEORI :
Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim (atau
sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya
Titik beku larutan adalah temperatur pada saat kristal pertama dari pelarut murni mulai
terbentuk dalam keseimbangan dengan larutan
F. CARA KERJA :
1. Pertama-tama campur dan aduk semua bahan susu dan air sambil
dipanaskan diatas api kecil.
2. Kemudian cairkan tepung maizena dan campurkan dengan adonan
diatas.
3. Setelah itu sambil tetap mengaduk, angkat adonan dari atas api,
campurkan dengan gula, putih telur dan vanili, lalu aduk terus sampai adonan
berwarna putih.
4. Rebus adonan sambil terus diaduk-aduk hingga mendidih.
5. Angkat adonan dari atas api sambil terus diaduk hingga dingin agar
adonan tidak menggumpal.
6. Letakkan adonan di dalam kaleng yang sedang
7. Letakkan es batu dan garam ke dalam kaleng yang besar
8. Letakkan kaleng yang sedang di tengah kaleng yang besar yang dikelilingi
es batu
9. Tutup kaleng yang sedang dengan penutup, dan putar-putar kaleng
tersebut
10. Putar kaleng tersebut hingga adonannya menjadi es krim
G. HASIL PENGAMATAN
Beberapa saat diputar, terlihat gumpalan es-es kecil terlihat di bagian luar kaleng, dan
es mulai mencair dan menyatu dengan garam. Ketika es di campur dengan garam,
sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam,
akibatnya air garam semakin banyak. temperatur yang di perlukan adalah minus tiga
derajat celsius atau lebih rendah.
Di dalam segumpal es, molekul molekul air terstruktur membentuk tatan geometrik yg
tertentu dan kaku. Tatanan kaku ini rusak ketika di serang oleh garam, maka molekul
molekul air selanjutnya bebas bergerak kemana mana dalam wujud cair. Tetapi
merusak sturktur pada molekul molekul es memerlukan energi, sama seperti yang di
perlukan untuk meruntuhkannya sebuah bangunan. Untuk sebongkahan es yg hanya
kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat di peroleh kandungan panas
dalam air garam.
Maka, menurunkan temperaturnya, Setelah temperatur dingin ini tercapai dalam
pemanfaatan campuran itu mendapatkan panas pengganti dari adonan es krim.
H. KESIMPULAN
Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat kalogatif larutan, dan
dalam pembuatan es krim dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana, dan
kualitas dan rasa es krim dipengaruhi oleh bahan dan lama pemutaran kaleng
I. SARAN
Dalam pembuatan es krim, harus diperhatikan kualitas alat dan bahan.Tidak perlu
membeli alat/mesin pembuatan es krim, karena kita pun dapat merancangnya dengan
sangat sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang
terpenting, menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan.