PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu prasyarat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) adalah pemanfaatan laboratorium. Agar pelaksanaan pembelajaran di
Laboratorium berjalan dengan baik maka diperlukan adanya sistem
pengelolaan atau manajemen laboratorium yang baik.
Pengelolaan
laboratorium
memiliki
peranan
penting
dalam
Seharusnya,
suatu
laboratorium dikelola oleh seorang laboran yang memahami tentang tata letak
alat dan bahan, memiliki administrasi laboratorium yang menginventarisir
semua kebutuhan praktikum sesuai dengan materi yang akan diajarkan oleh
guru mata pelajaran IPA di SMA, meliputi mata pelajaran Kimia, Biologi, dan
Fisika. Laboratorium harus memiliki keran yang dapat mengalirkan air bersih,
sehingga saat pelaksanaan praktikum, siswa dan guru dengan mudah
memperoleh air bersih.
1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi
masalahnya sebagai berikut :
1. Pengelola laboratorium masih belum sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
2. Pengelola laboratorium masih belum terampil dalam menggunakan alat
dan bahan.
C. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
Bagaimanakah pengelolaan laboratorium di SMA Negeri di Kecamatan Plaju
Kota Palembang ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengelolaan laboratorium SMA Negeri di Kecamatan Plaju Kota
Palembang.
E. Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan :
a. Pengembangan
ilmu
administrasi
publik,
khususnya
dalam
2. Secara Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah
dalam mengelola Laboratorium.
b. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan pihak sekolah untuk
mengangkat seorang Laboran guna mengelola Laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
Landasan Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi,
dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan
cara merumuskan hubungan antar konsep. Penelitian ilmiah merupakan suatu
bentuk penelitian dengan cara berpikir dan bertindak secara sistematis. Sebab
itu kajiannya perlu didukung oleh suatu landasan teori yang dipilih dari
literatur maupun berbagai referensi sebagai landasan dasar teoritik yang
menghubungkan konsep-konsep, preposisi-preposisi dan definisi variabel
yang hendak diteliti, sehingga dapat meramalkan, menerangkan dan
memecahkan gejala sosial yang sementara dihadapi.
Sehubungan dengan hal itu, berikut ini penulis akan menguraikan
secara teoritik variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dan
hubungan-hubungan diantaranya.
1. Kebijakan Pemerintah Pada Sektor Pendidikan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
menegaskan
bahwa
guru
wajib
memiliki
kualifikasi
akademik,
melaksanakan
tugas
keprofesionalan,
guru
harus
Sedangkan
Isworo
(1996:229-230)
menyebutkan
bahwa
sebagai pihak yang menjadi sasaran kebijakan. Karena itu menurut Isworo
(1996:229-230), kebijakan publik akan menjawab pertanyaan tentang apa
yang harus dilakukan oleh administrator. Hal ini menyangkut bukan hanya
substansi akan tetapi juga proses pelaksanaan dinamis serta akibat
terhadap masyarakat. Selanjutnya menurut Isworo (1996:229-230), bahwa
proses kebijakan publik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah yang akan mengarah pada permintaan untuk
mengatasi masalah tersebut
b. Formulasi kebijakan berupa langkah yang dilakukan setelah pemilihan
alternatif
c. Legitimasi dari kebijakan
d. Implementasi
e. Evaluasi melalui berbagai sumber untuk melihat sejauh mana usaha
pencapaian tujuan
Menurut Islamy (1997:20-21) kebijakan negara adalah serangkaian
tindakan yang ditetapkan akan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh
pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu
demi kepentingan seluruh masyarakat. Kebijakan publik menurut Islamy
(1996:230) berkaitan secara spesifik dengan tujuan yang telah ditetapkan
melalui proses politik yang dilakukan oleh seluruh atau sebagian
masyarakat dalam yuridiksi pemerintahan tertentu. Kebijaksanaan
pemerintah, menurut Hoogerwerf (1983:9) merupakan kebijaksanaan para
aktor dari golongan tertentu yaitu pejabat-pejabat pemerintah dan instansiinstansi pemerintah.
Santoso (2008:5) menyatakan bahwa kebijakan publik terdiri dari
serangkaian keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk mencapai
10
peraturan-peraturan
kebijakan
publik
selalu
atau
dekrit-dekrit
dihubungkan
pemerintah.
dengan
Karena
kegiatan-kegiatan
mengacu
kepada
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
11
Namun
jika
dipelajari
pada
prinsipnya
definisi-definisi
tersebut
12
bahwa
laboratorium
merupakan
tempat
untuk
Organisasi
laboratorium,
Laboratorium,
Administrasi
Inventarisasi
penggunaan
alat
laboratorium,
dan
fasilitas
Administrasi
13
laboratorium
adalah
untuk
membantu
memperlancar
Kegiatan
yang
ada
dalam
lingkup
pengelolaan
14
15
16
sebelum
melaksanakan
praktikum
dan
penelitian
di
Kepala
laboratorium
memberikan
memo
kepada
staf
peralatan
dalam
kondisi
baik
dan
berfungsi
17
alat
c). Kepala
18
antara
daftar,
jenis
maupun
jumlah
alat
19
baju
berkerah/kaos
berkerah,
dan/atau
tidak
atau
memecahkan
peralatan
praktikum
harus
20
21
biologi,
bahan
kimia),
dan
aktivitas
yang
untuk
mengatur,
memelihara,
dan
mengusahakan
laboratorium
hendaknya
memiliki
pemahaman
dan
22
faktor-faktor
yang
menyebabkan
bergesernya
sistem
pembelajaran
sekolah
dianggap
IPA.
Ironisnya
membebani
keberadaan
sehingga
jarang
23
24
pelaksanaan
adalah
suatu
fungsi
pengelolaan
25
dan efisien, dan lain sebagainya. Dalam fungsi pelaksanaan ini akan
dilakukan kegiatan pengorganisasi laboratorium, inventarisasi alat dan
fasilitas
laboratorium,
administrasi
administrasi
peminjaman
alat-alat
penggunaan
laboratorium,
laboratorium,
administrasi
atau
perbaikan
jika
diperlukan.
Setelah
memiliki
5. Pengertian Analisis
Menurut Prastowo (2002:52), kata Analisis diartikan sebagai
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
26
menurut
Retnoningsih
(2005)
Analisis
adalah
masalah
(melalui
akal)
ke
dalam
bagian-bagiannya
27
28
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Perspektif Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan didukung
data kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk memperoleh
gambaran
secara
mendalam
dan
menyeluruh
mengenai
pengelolaan
laboratorium.
Metode kualitatif dikembangkan untuk mengkaji kehidupan manusia
dalam kasus kasus terbatas kasuistik sifatnya namun mendalam (in depth) dan
total atau menyeluruh (holistik), dalam arti tidak mengenal pemilihan
pemilihan gejala secara konseptional kedalam aspek aspek yang eksklusif yang
kita kenal dengan variabel (Sudjana, 1989:65)
C. Variabel Penelitian
1. Klasifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah yang menjadi objek
pengamatan penelitian atau merupakan faktor-faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang diteliti, dalam hal ini adalah pengelolaan
laboratorium.
29
30
2. Definisi Konseptual
Definisi konsep dalam penelitian ini meliputi :
a. Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari bagian
terkait yang memungkinkan adanya perbedaan yang muncul.
b. Pengelolaan adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang terencana dan terstruktur dalam mencapai tujuan
tertentu.
c. Laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan di
bidang IPA, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan
dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai
3. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator pengukurannya adalah
pengelolaan laboratorium, yang mengadopsi fungsi-fungsi manajemen dari
Teori Handoko (2005), meliputi :
31
D. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu : SMA Negeri
4 Palembang.
E. Informan
Informan adalah orang yang dinilai paling mengetahui tentang objek
permasalahan yang sedang diteliti yaitu : Pengawas Pembina Mata Pelajaran
32
Kimia, Biologi, dan Fisika, Kepala SMA Negeri 4 Palembang, Wakil Bidang
Sarana dan Prasarana, 1 orang Pengelola Laboratorium, 2 orang guru mata
pelajaran Kimia, 2 orang guru mata pelajaran Biologi, 2 orang guru mata
pelajaran Fisika dan 3 orang siswa SMA Negeri 4 Palembang.
33
34
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan penelitian dengan cara studi
kepustakaan, meneliti berbagai dokumen, catatan-catatan, arsip-arsip, serta
laporan penelitian yang sudah ada sehingga dapat menunjang pelaksanaan
penelitian ini dari sumber-sumber resmi yang dapat dipertanggungjawabkan serta berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Selain dari itu, dokumen yang terkait dengan penelitian ini antara lain
adalah: Daftar inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, Buku
administrasi penggunaan laboratorium, Buku administrasi peminjaman
35
36
2. Penyajian Data
Penyajian data (display data) dibuat guna memudahkan peneliti
dalam melihat keseluruhan data hasil wawancara atau melihat bagian
khusus dari hasil wawancara.
Dalam penelitian ini, penyajian data disusun dalam bentuk teks
naratif (kumpulan kalimat) yang dirancang guna menggabungkan
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang mudah dibaca atau
diinterpretasikan. Dengan cara ini penelitian dapat melihat apa yang
sedang terjadi dan dapat menarik kesimpulan secara tepat.
I. Sistematika Laporan
Untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai penulisan
laporan penelitian ini, maka dijabarkan sedemikian rupa dalam bentuk
sistematika pembahasan terdiri dari 6 (enam) bab, sebagai berikut :
37
BAB I :
Pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
BAB II :
Tinjauan pustaka, yang berisi landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini.
BAB III : Metodologi penelitian, yang berisi perspektif pendekatan penelitian, ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, unit analisis,
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan rencana sistematika laporan.
BAB IV : Deskripsi wilayah penelitian, yaitu gambaran umum dari lokasi
penelitian.
BAB V : Hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, merupakan inti
dari penulisan laporan penelitian ini.
BAB VI
: Kesimpulan dan saran, yang merupakan bagian akhir dari penulisan laporan ini.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Setia.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Budiarjo, 2002. Kebijakan Pemerintah Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Offset
Djamarah dan Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Erwanti, 2010. Pengelolaan Laboratorium IPA. Surabaya : Usaha Nasional
Hoogerwerf, 1993. Analisis Pengelolaan Berbagai Kebijakan Pemerintah.
Surabaya : Usaha Nasional. (Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi)
Hamalik, Oemar, 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko, Hani T. 2005. Manajemen. Bandung : Remadja Rosda
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Harsoyo, 1997. Pengantar Ilmu Administrasi Publik. Surabaya : Usaha Nasional
Islamy, 1997. Kebijakan Publik. Jakarta : Pustaka Ilmu
Isworo, 1996. Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Remadja Rosda Karya
Kencana, Inu. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Dian Pustaka
Milles and Huberman, 2002. Model Analisis Interaktif.
Nasional. (Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi)
Surabaya : Usaha
39
Pengembangan,
dan