KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4
A. Pengertian Laboratorium IPA.................................................................4
B. Fungsi Laboratorium IPA di Sekolah Dasar...........................................5
C. Pengelolaan Laboratorium IPA di Sekolah Dasar..................................8
1. Desain Laboratorium IPA di Sekolah Dasar.....................................9
2. Struktur Organisasi Laboratorium IPA di Sekolah Dasar...............15
D. Penataan Peralatan dan Bahan Laboratorium IPA di Sekolah
Dasar...................................................................................................21
E. Sistem Dokumentasi, Monitoring dan Evaluasi Laboratorium IPA
di Sekolah Dasar.................................................................................23
BAB III PENUTUP.....................................................................................27
A. Kesimpulan...........................................................................................27
B. Saran....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................29
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan
“berbuat”. Perbedaan pembelajaran IPA dengan pelajaran lainnya
adalah terdapat kegiatan praktik yang dilakukan langsung oleh siswa
sehingga siswa dapat mencari tahu sendiri tentang materi yang akan
dipelajarinya.
Metode pembelajaran yang paling tepat untuk mempelajari
IPA adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
praktikum. Hal ini mencerminkan bahwa keberadaan laboratorium
IPA di sekolah dasar sangatlah penting dalam menunjang proses
pembelajaran IPA di sekolah. Laboratorium merupakan bagian yang
integral tak dapat dipisahkan dari suatu pembelajaran di dalam
kelas.Keberadaan laboratorium sangatlah diperlukan untuk
memberikan pengalaman langsung dari aplikasi teori yang diterima
melalui kegiatan praktikum untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar di kelas.Laboratorium IPA di sekolah dasar dikelola
langsung oleh guru. Sehingga seorang guru tidak hanya dituntut
mampu untuk mengajarkan atau menyampaikan materi IPA kepada
siswa, tetapi juga harus mampu dalam mengelola laboratorium
dengan baik agar proses pembelajaran IPA menjadi lebih bermakna
dan kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
2
BAB II
LABORATORIUM IPA
3
percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti
fisika, biologi, kimia.Laboratorium IPA di sekolah merupakan salah
satu wahana belajar bagi siswa untuk menghasilkan proses belajar
yang berkualitas. Laboratorium perlu dilengkapi dengan sarana
prasarana yang menunjang sesuai dengan standar sarana
laboratorium.Umumnya laboratorium itu merupakan tempat tertutup,
tetapi hal itu tidak mutlak karena kebun atau kolam percobaan biologi
misalnya merupakan ruangan yang terbuka. Depdikbud (1999: 111)
menyatakan bahwa sejak berlakunya kurikulum 1994, ditegaskan
agar dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan
pendekatan keterampilan proses. Implikasinya peranan laboratorium
IPA menjadi sangat penting dan strategis, karena laboratorium
merupakan pusat proses pembelajaran untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan dan penelitian dalam bidang IPA.
4
kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan tata tertib demi
keselamatan kerja.
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi
laboratorium IPA dalam proses pendidikan adalah sebagai
berikut:
5
praktikum di mana siswa menemukan pengetahuan melalui
eksplorasinya terhadap alam.
6
ilustrasi bagi konsep dan prinsip IPA.Dari kegiatan tersebut
dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
7
1. Desain Laboratorium IPA di Sekolah Dasar
8
dan bahan, papan tulis, serta peralatan penunjang
pembelajaran lainnya.
9
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
Dapat memanfaatkan
lemari yang
terdapat di ruang kelas.
2 Peralatan
Pendidikan
oleh seluruh peserta didik.
Dapat dibongkarpasang.
Mudah dibawa.
Dapatdiputar.
Dapat memanfaatkan globe
yangterdapat di ruang
perpustakaan.
pembesar sekolah
datar sekolah
11
Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan ketika
menata ruang laboratorium IPA, adalah:
3. Saluran pembuangan
12
Pertimbangan jarak jauh dan dekat didasarkan pada
urgensi dari gedung lain karena dapat mengganggu
aktivitas disana.
5. Mudah dikontrol
13
Dalam sebuah laboratorium terdapat struktur organisasi
laboratorium yang akan mengatur dan mengelola laboratorium
di sekolah. Organisasi laboratorium IPA adalah suatu sistem
kerja sama dari kelompokorang, barang, atau unit tertentu
tentang laboratorium IPA. Mengorganisasikan laboratorium IPA
berarti menyusun sekelompok orang atau petugas dan
sumberdaya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau
program untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium IPA.
Pada laboratorium sekolah, seorang guru harus menjabat
sebagai kepala laboratorium dan pelaksana kegiatan lainnya.
Tenaga laboratorium yang lain adalah tenaga ahli yang dapat
dilakukan oleh guru-guru bidang studi yang sejenis dan
sekaligus sebagai teknisi atau analisis. Menurut Pemendiknas
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah. Terdapat 3 tenaga laboratorium yaitu: 1) Kepala
Laboratorium, 2) Teknisi Laboratorium, dan 3) Tenaga Laboran.
14
Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan
pemeliharaan alat dan bahan laboratorium, pengadaan alat dan
bahan laboratorium dan menjaga kedisiplinan serta
keselamatan laboratorium. Orang-orang yang terlibat langsung
dalam organisasi lab adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana, koordinator
laboratorium IPA, laboran, dan guru-guru mapel IPA. Adapun
tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA yaitu:
1) Kepala Sekolah
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun
1990 Pasal 22 Ayat 1 yang berbunyi “Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan lainnya dan pendayagunaan serta
pemeliharaan sarana dan prasarana”. Dengan demikian
seorang Kepala Sekolah di Sekolah Dasar bertindak
sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan sekolah
termasuk laboratorium yang dalam pelaksanaannya
dibantu oleh wakil kepala sekolah. Tugas pokok Kepala
Sekolah dalam pengelolaan laboratorium IPA di Sekolah
Dasar:
a. Memberi tugas kepada penangung jawab teknis
laboratorium IPA, penanggung jawab mata
pelajaran (Guru IPA), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan
evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium IPA.
c. Membuat laporan tentang inventaris alat dan
barang milik negara kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten atau Kota
d. Menyediakan dana keperluan operasional
laboratorium sesuai dengan program kerja yang
15
telah disusun.
e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan
mendisposisikan program yang dapat dilaksanakan
dan tidak dapat dilaksanakan dengan memberikan
masukan dan pertimbangan terhadap program
yang diajukan.
2) Kepala Laboratorium
16
a. Menyusun Rencana Pengembangan
Laboratorium
b. Merencanakan Pengelolaan Laboratorium
c. Mengembangkan Sistem Administrasi
Laboratorium
d. Menyusun Prosedur Operasional Standar
(POS) Kerja Laboratorium yang terintegrasi
dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta
penanganan bahan berbahaya dan beracun
II. Pengelolaan Kegiatan Laboratorium
a. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan
guru mata pelajaran IPA untuk menyusun buku
pedoman pelaksanaan praktikum, ataupun
membuat publikasi karya ilmiah
b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
c. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
e. Menyusun laporan kegiatan laboratorium
III.Pembagian tugas teknisi dan laboran Laboratorium
a. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
b. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
c. Mensupervisi teknisi dan laboran
d. Membuat laporan secara periodik (tiap
semester)
IV. Memantau Sarana dan Prasarana Laboratorium
a. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta
alat laboratorium
b. Memantau kondisi keamanan bangunan
laboratorium
c. Mendesain ruangan laboratorium
17
d. Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk
pengadaan alat dan bahan praktek
V. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam
kegiatan laboratorium
a. Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
b. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
c. Menilai kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi program laboratorium untuk
perbaikan selanjutnya.
18
a. Mendampingi dan mengawasi peserta didik
ketika melakukan praktikum
b. Memandu peserta didik untuk menggunakan
peralatan dan bahan-bahan yang ada di
laboratorium sesuai aturan
c. Berkoordinasi dengan laboran untuk
menyiapkan paket bahan dan rangkaian
peralatan yang siap pakai untuk kegiatan
praktikum serta mengecek paket bahan dan
rangkaian peralatan setelah selesai praktikum.
4) Laboran
Laboran adalah tenaga kependidikan yang membantu
guru dalam mempersiapkan, melasanakan dan mengelola
kegiatan praktikum atau peragaan dalam suatu proses
pembelajaran. Seorang laboran juga berwenang dan
bertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan
praktikum, penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan
alat dan bahan Laboratorium IPA
5) Teknisi Laboratorium
Umumnya di seorang teknisi laboratorium bertugas
untuk merawat peralatan dan bahan di laboratorium,
mengidentifikasi kerusakan peralatan dan bahan
laboratorium serta memperbaiki kerusakan peralatan
laboratorium.
19
Penataan (ordering) alat adalah proses pengaturan alat di
laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat tersebut
berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan (storing)
maupun kemudahan dalam pemeliharaan (maintenance).
Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan memerlukan cara
tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan
cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada
kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan
demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut
tersusun secara teratur, mudah dan aman dalam pengambilan dalam
arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara
identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya.Alat dan bahan
yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing.
Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan
menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA dapat menyebabkan
kerusakan alat dan bahan dan terjadinya kecelakaan kerja.Cara
memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat
dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.
20
10. Bobot atau berat alat
Prinsip Keamanan
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan,
atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya
seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci.Aman
juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
sehingga fungsinya berkurang.
Prinsip Kemudahan
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat
dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label
pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
Prinsip Keleluasaan
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan
perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya
disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Prinsip Keindahan
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis
alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat
alat :
a) Pengelompokan alat – alat fisika berdasarkan pokok
bahasannya seperti Gaya dan Usaha (Mekanika),
Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik
21
b) Pengelompokan alat – alat biologi menurut golongan
percobaannya, seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi
dan Morfologi.
c) Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan
pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen,
plastik dan karet.
22
dokumen pengelolaan dan dokumen kegiatan laboratorium.
Dokumentasi pengelolaan laboratorium sebaiknya mengacu pada
dokumen sistem ISO yang telah diakui sebagai standar internasional
yang digunakan oleh berbagai laboratorium baik laboratorium
pengujian, kalibrasi, produksi maupun laboratorium pendidikan
23
8. Membantu komunikasi dan mempermudah
memutuskan kebutuhan pelatihan
a. Laporan
Laporan merupakan rekaman atas apa yang dilakukan
siswa selama melalui kegiatan praktikum. Tujuan adanya
laporan ini yaitu untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi praktikum dan kemampuan siswa
dalam merangkai data hasil percobaan serta analisisnya.
b. Tes kegiatan laboratorium
Tes kegiatan laboratorium digunakan sebagai bahan untuk
evaluasi.
24
c. Pengamatan langsung
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kinerja siswa
pada saat melakukan kegiatan praktikum, misalnya untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memilih alat yang
sesuai, merangkai alat, menggunakan alat, sikap siswa
pada saat melakukan praktikum. Hal ini menunjukkan
bahwa suatu penilaian tidak hanya dilakukan dengan
melihat hasil akhir seperti laporan, tetapi harus mencakup
hasil akhir dan proses untuk mencapai hasil itu, termasuk di
dalamnya kinerja siswa, sehingga guru dapat memiliki
informasi yang lengkap tentang siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
sebagai prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran ruang
praktikum harus memenuhi dan menaati asas-asas yang ditentukan,
dari kelengkapan peralatan, pemahaman peralatan, bahan, dan
proses, menaati segala tata tertib yang ada sehingga mencegah
terjadinya kecelakaan dalam proses praktikum.
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27