Anda di halaman 1dari 12

FUNGSI DAN MANFAAT LABORATORIUM SEBAGAI SUMBER

BELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih
meningkatkan serta mendukung proses belajar yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak
faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar, salah satunya yang terkait
dengan pusat sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai pusat
sumber belajar yang salah satunya laboratorium. Laboratorium perlu dilestarikan serta dikelola,
karena berperan untuk mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui
penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan, fungsi
pengadaan/pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan dan
fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisien pembelajaran.

B. Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran BK.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apa
Fungsi dan Manfaat Laboratorium Sebagai Sumber Belajar.

BAB II
FUNGSI DAN MANFAAT LABORATORIUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR

A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini
dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu
ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud :
1995, 2003).
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat
menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan
untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari.
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara
menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan
kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Defenisi laboratorium menurut:
1. Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan
untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
2. ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.
B. Fungsi dan Peranan Laboratorium
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan
pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu
objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang
diperolehnya.
Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah
sebagai berikut:
1. Laboratorium Sebagai Sumber Belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan
dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah
atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran
terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2. Laboratorium Sebagai Metode Pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode
percobaan dan metode pengamatan.
3. Laboratorium Sebagai Prasarana Pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran.
Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan
bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan
percobaan.
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:

a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori
dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-mengkaji
dan saling mencari dasar.
b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari
sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
e. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon
ilmuwan.

Engkoswara (1982) mengatakan bahwa melalui kegiatan praktikum yang biasanya


dilakukan di laboratorium, siswa diharapkan dapat:

a. Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.


b. Mengenal berbagai peralatan laboratorium.
c. Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen.
d. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
e. Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
f. Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi.
g. Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
h. Mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan.
i. Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri.
j. Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko.
k. Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen.
l. Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel
yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.

C. Macam-macam laboratorium
1. Laboratorium pendidikan
Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
2. Laboratorium riset
Laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam upaya menemukan
sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum turut berperan
dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1. Keterampilan kognitif, misalnya:
 Melatih agar teori dapat dimengerti.
 Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2. Keterampilan afektif, misalnya:
 Belajar bekerja sama.
 Belajar menghargai bidangnya.
 Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
3. Keterampilan psikomotorik, misalnya:
 Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
 Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Penerapan kegiatan laboratorium dalam pembelajaran memiliki kebaikan
dan kelemahan.
Kebaikan dari pelaksanaan praktikum antara lain:
1. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.

2. Siswa dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar, melihat, meraba, dan
mencium yang sedang dipelajari.
3. Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan
percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
4. Siswa lebih cenderung tertarik pada obyek yang nyata di alam sekitarnya.
5. Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling bekerja
sama.
6. Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan
pengalaman berfikir ilmiah.

Sedangkan kelemahan/ kekurangan dari praktikum antara lain:


1. Guru harus benar-benar mampu, menguasai materi dan ketrampilan.

2. Tidak semua mata pelajaran dapat dipraktikkan dan tidak semua diajarkan dengan
metode praktik.
3. Alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktik.
4. Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat
dilaksanakan diluar jam pelajaran (Indarto, 2002).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat
menghasilkal pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan
untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari.
Macam-macam laboratorium:
1. Laboratorium pendidikan.
2. Laboratorium riset.

B. Saran
salah satu saran yang dapat penulis berikan yaitu agar kita dapat menggunakan fasilitas
laboratorium sedemikian baik, karena banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita
menggunakannya dengan baik. Karena dengan adanya laboratorium pengetahuan kita tidak
sebatas di dalam materi saja.
DAFTAR PUSTAKA

http://mitaindahrizki.blogspot.com/2012/05/laboratorium-sebagai-pusat-sumber.html
http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium/

I. PENDAHULUAN

Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan
ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan
menyimpulkan data yang telah ada. Dengan bantuan media pembelajaran dan sumber belajar
yang sudah disiapkan lembaga sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan
ketrampilan berpikir peserta didik tersebut.

Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium. Laboratorium
merupakan infrastruktur sekolah yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah,
seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) yang
menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya.
Apalagi dengan diberlakukannya KTSP (Kurukulum Tingkat Satuan pendidikan), siswa tidak
hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.

Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan bagi siswa. Banyak fungsi Dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan
laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara
baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apa makna laboraturium sebagai sumber belajar?


B. Bagaimana manfaat dan fungsi Laboraturium sebagai sumber belajar?

III. PEMBAHASAN

A. Laboraturium Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari
sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan
siswa belajar sesuai individu. Sumber belajar seperti inilah yang disebut dengan media
pendidikan atau media instruksional.

Sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual, yaitu suatu sumber
belajar yang tidak berorientasi kepada guru/lembaga pendidikan saja. Dengan demikian situasi
laboratorium dapat dijadikan sumber belajar dengan cara yang fleksibel, yang nantinya siswa
dapat menggunakan berbagai fasilitas laboratorium yang ada secara leluasa.[1]

Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat
menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan
untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Lalu definisi laboratorium menurut:

1. Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan
untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.

2. ISO / IEC Guide


Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.[2]

Sedangkan Laboratorium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat atau kamar
tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan suatu percobaan.[3]

Laboratorium juga memiliki klasifikasi, yaitu:

a. Laboratorium pendidikan, adalah laboratorium yang digunakan untuk lembaga pendidikan


terutama tingkat SD, SMP, SMA.
b. Laboratorium riset, adalah laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam
upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.

B. Fungsi dan Manfaat Laboraturium sebagai Sumber Belajar

Pasal 43 Keputusan Menterei Agama No. l7 Tahun 1988 ditetapkan pula fungsi Laboratorium
untuk :

a) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pembelajaran sesuai


dengan bidang studi yang bersangkutan.
b) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan sesuai
dengan bidang studi yang bersangkutan.[4]

Sedangkan menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses
pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan


pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
b. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya
dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran.
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
d. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
e. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan
yang diperolehnya.

Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, sebagai sumber belajar Laboraturium juga memiliki
peran penting yang bermanfaat dalam pencapaian tiga tujuan pembelajaran yaitu :

a. Keterampilan kognitif, misalnya melatih agar teori dapat dimengerti dan agar teori dapat
diterapkan pada keadaan problem nyata.
b. Keterampilan afektif, misalnya belajar bekerja sama, belajar menghargai bidangnya dan
belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
c. Keterampilan psikomotorik, misalnya belajar memasang peralatan sehingga betul-betul
berjalan, dan berjalan memakai peralatan dan instrumen tertentu.

Meskipun Laboraturium sangat besar manfaat dan kegunannya, akan tetapi praktik di
laboraturium juga memiliki kelemahan, disamping kelebihannya. Kelebihan dari praktik di
Laboraturium :

a. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.


b. Siswa dapat meyakini hasilnya, karena mereka secara langsung mengamati,
mendengarkan, meraba, dan melihat.
c. Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan
percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
d. Siswa lebih cenderung menyukai obyek yang nyata di alam sekitarnya.
e. Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif dan saling bekerja
sama.
f. Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan
pengalaman berfikir ilmiah.

Sedangkan kekurangan dari praktik di Laboraturium :

a. Guru harus benar-benar mampu menguasai materi dan keterampilan.


b. Tidak semua mata pelajaran dapat di praktikkan dan tidak semua diajarkan dengan
metode praktik.
c. Alat-alat dan bahaan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktek.
d. Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat dilaksanakan
diluar jam pelajaran.[5]

[1] Fred Percival & Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1984), hlm.
125-126.
[2]Mita Indah Riski Siregar, http://mitaindahrizki.blogspot.com/2012/05/laboratorium-
sebagai-pusat-sumber.html, diunduh pada Rabu, 15 Mei 2013 pukul 11.39 WIB.
[3] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), hlm. 621.
[4] LP3-I, http://lp3i.tarbiyah.uin-malang.ac.id/statis-5-fungsi.html di unduh pada Rabu, 15
Mei 2013 pukul 11.29 WIB.
[5] Mursyidi Syidiq, Pemanfaatan Laboraturium sebagai Sumber Belajar,
(Httpcaramembuatblog8889.Blogspot.Com201212pemanfaatan-Laboraturium-Sebagai-
Sumber.Html) diunduh pada tanggal 14 Mei 2013 pkl 09.45 WIB.
Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Bismilahirohmanirahim

Assalmualikum, Wr.Wb

Disini saya coba menjelaskan mengenai Pembelajara Berbasis Laboratorium, yang saya angkat dari

apa yang sudah saya rasakan, lihat dan praktikan sendiri,,,,

Perlu pembaca ketahui, bahwa dalam sebuah pembelajaran Fisika Laboratorium menjadi penunjang

yang sangat penting untuk membentuk karakter dalam diri siswa, dalam sebuah laboratorium siswa

seharusbya diajak untuk mampu membentuk dan menemukan sendiri pengalaman dari kegiatan

praktikum (BUKAN MALAH MENJADI SYARAT !!!!!,, SAYA KATAKAN MENJADI SYARAT KARENA BANYAK

DI SUATU INTASI YANG MEMILIKI LABORATORIUM YANG HANYA DIGUNAKAN KETIKA MENDEKATI

UJIAN PRAKTIKU). Memang begitu sangat sulit menerapkan kebiasaan praktikum ,,,tapi jika kita

bekerja sama dan memiliki niat yang ikhlas pasti akan menghasilakan siswa yang luar biasa,,,(

Mengapa saya katakan seperti itu,,dari pengalaman saya,,,saya mengenal praktikum hhanya ketika

kuliah saja,,,maka saya dapat membayangkan bagaiman jika siswa mulai dari SMP sudah dikenalkan

dengan praktkikum maka ketika mereka menjadi seorang Mahasiswa atau Bahkan ketika masih SMA

mereka akan mampu merancang atau menemukan sesuatu hal yang berguna bagi bangsa ini,,,,,,,

Dibawah Ini saya sajikan Pendapat dari beberapa ahli yang salah satunya juga merupakan dosen yang

saya segani "Prof, DR. Karwono, M.Pd" setiap apa yang beliau katakan dalam bukunya merupakan

fakta real yang itu memang terjadi yang dibubuhi dengan solusi yang cerdas

Karwono dan Mularsih (2010:13) menyatakan bahwa:

Ada dua pendekatan untuk mengkaji fenomena tentang belajar yaitu: (1) naturalistic observation (2)
laboratorium, harus diakui bahwa kedua pendekatan ini masing-masing mempunyai kelebihan dan
kelemahan. Muncul pendekatan yang menggabungkan kedua pendekatan tersebut dengan cara
mengkombinasikan observasi naturalistik dan eksperimen di laboratorium. Artinya observasi
dilakukan pada langkah awal di lapangan, mengkajinya secara mendalam dan rinci di laboratorium,
selanjutnya mengamati fenomena itu lagi di lapangan dengan pemahaman yang lebih luas yang
diperoleh dari percobaan di laboratorium.

Wirjosoemarto, dkk (2000:40,43) menyatakan bahwa:

Laboratorium diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan atau
penelitian” dalam pembelajaran sains keberadaan laboratorium sangat penting karena di dalamnya
terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum yang digunakan dalam proses belajar mengajar sains
di sekolah. Kadang-kadang atas pertimbangan efisiensi, suatu ruangan laboratorium difungsikan
sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses belajar mengajar IPA. Laboratorium jenis ini dikenal
sebagai science classroom-laboratory. Kelebihan jenis laboratorium ini bersifat multi guna. Di dalam
pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas.
Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam pembelajaran sains adalah
laboratorium, sedangkan kelas sebagai kegiatan penunjang”

Widhy (2010) mengemukakan bahwa “Guru perlu merancang pembelajaran sains yang

berbasis laboratorium, artinya pembelajaran konsep dilakukan bersamaan dengan kegiatan

praktikum di laboratorium”. Di sini guru harus bisa membuat perencanaan pembelajaran yang

berbasis laboratorium, namun tidak semua materi pembelajaran IPA fisika bisa dipraktikkan

sehingga guru harus menganalisis materi mana yang harus dibelajarkan di laboratorium.

Pengertian pembelajaran berbasis laboratorium lebih diperkuat lagi oleh Margono (2000:06,08)

yang menyatakan bahwa:

Laboratorium merupakan tempat yang penting dimana pengetahuan baru dihasilkan dan divalidasikan
dalam bentuk eksperimen ilmiah. Disamping itu Margono juga menyatakan bahwa laboratorium juga
merupakan tempat siswa dalam mendapatkan kesempatan melakukan pengalaman langsung dalam
memecahkan masalah yang diangkat dari fenomena yang diamati atau teori yang mereka pelajari.

Maka dapat diambil sebuah pengertian bahwa pembelajaran berbasis laboratorium adalah

pembelajaran konsep sains yang dipadukan dengan kegiatan praktikum di laboratorium untuk

menumbuhkan pengalaman langsung pada diri peserta didik dalam memecahkan masalah dari

fenomena dan teori yang dipelajari. Dalam hal ini guru harus mampu menganalisis materi yang akan
dipraktikumkan di laboratorium dengan alasan materi praktikum yang lebih rumit dikerjakan di

laboratorium sedangkan materi praktikum yang lebih ringan dikerjakan bersamaan dengan proses

pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai