Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013

Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah bahwa pada pelajaran-

pelajaran IPA kompetensi siswa dalam ranah pengetahuan menekankan pada

kemampuan dari siswa untuk memahami,menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi hal ini berarti bahwa

pembelajaran IPA di SMA menekankan pada pemberian pengalaman belajar

secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses

dan sikap ilmiah.

Sejalan dengan penciptaan tujuan pendidikan pada SMA, maka peran

laboratorium IPA sangat menentukan tercapai tidaknya tujuan tersebut. Bertitik

tolak kepada tujuan pendidikan yang dicapai, seyogianyalah sekolah mampu

melakukan pengelolaan Laboratorium IPA yang dapat menunjang pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar bagi guru-guru IPA SMA. Sehingga diharapkan

terciptanya kondisi dinamis untuk megoptimalkan kegiatan laboratorium IPA baik

guru maupun siswanya.

IPA berorientasi kepada observasi dan eskperimen, tidaklah relevan lagi

bila pengajaran IPA hanya disajikan guru sebagai teori-teori belaka, tetapi harus

1
dilandasi dengan eskperimen sebagai bukti teori yang diberikan kepada siswa.

Pengajar yang hanya berlandaskan teori saja tanpa adanya praktek dalam

pembelajaran IPA sangatlah tidak efektif. Pembelajaran IPA bukanlah

pembelajaran yang hanya dapat diterima dengan pemberian teori dan rumus saja

tetapi membutuhkan adanya praktek guru-guru IPA, akan lebih baik apabila teori

dan praktek keduanya dapat dilaksanakan dan diterapkan. Apabila kegiatan

praktek tidak pernah dilaksanakan hal ini bisa menjadi titik awal kemunduran dan

ketinggalan bagi dunia pendidikan. Untuk itu pengelolaan laboratorium

merupakan gambaran proyeksi bagi sekolah untuk melaksanakan kegiatan proses

belajar mengajar di sekolah.

B. Tujuan Pengelolaan Laboratorium

1. Mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk mengupayakan agar

kegiatan di laboratorium bermakna bagi peserta didik, dan proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien

2. Menjadwalkan penggunaan laboratorium agar laboratorium dapat digunakan

merata dan efisien oleh peserta didik yang memerlukannya.

3. Mengupayakan agar peralatan laboratorium terpelihara dengan baik,

sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu siap digunakan.

mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan

4. Mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya

kecelakaan.

2
BAB II
PELAKSANAAN
Pelaksanakan pengelolaan laboratorium IPA melalui empat tahap yaitu :

a. Perencanaan,

b. Pengorganisasian,

c. Pelaksanaan,

d. Pengawasan Dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan pengelolaan laboratorium tesebut dimulai dari

perencanaan yaitu suatu tahap kegiatan yang sangat berperan dalam proses

pengelolaan laboratorim untuk memilih dan menetapkan cara yang

diharapkan paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang telah

direncanakan sebagai tujuan pengelolaan. Perencanaan program kerja

laboratorium IPA meliputi :

1. Rencana program kerja yang terencana dengan efektif dan efisien.

2. Bahan masukan dari hasil kegiatan laboratorium untuk menyusun

program kerja tahun berikutnya.

3. Inventarisasi dan pengadministrasian alat dan bahan yang sudah ada.

4. Perencanaan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan kondisi

sekolah.

5. Penyusunan jadwal penggunaan laboratorium.

6. Program perencanaan perbaikan/peningkatan sarana prasarana

laboratorium yang sesuai dengan kondisi sekolah.

3
7. Perencanaan penggunaan dana untuk program kerja laboratorium yang

sesuai dengan kondisi sekolah.

8. Perencanaan kegiatan praktikum.

Perencanaan kegiatan terlampir

Pelaksanaan meliputi penataan alat dan bahan serta pengadministrasian

laboratorium yaitu suau proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas

laboratorium.

Evaluasi adalah untuk mengawasi serta menilai hasil dari program yang telah

dilaksanakan dalam pengelolaan laboratorium.

4
BAB III

KESIMPULAN

Pengelolaan laboratorium hendaknya didasari kerjasama dengan

seluruh komponen sekolah seperti kepala sekolah, pembantu kepala

sekolah serta guru IPA agar peran laboratorium dapat optimal

dilaksanakan.

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan dilaboratorium maka

laboratorium perlu disiapkan sarana dan prasarana yang sesuai,

minimal dengan standar yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan evaluasi harus dilaksanakan secara periodik agar

kegiatan ataupun program dapat senantiasa terukur keefektipannya dan

bisa dilaksanakan tindak lanjut berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai