Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

BIOSISTEMATIKA HEWAN

Dosen Pengampu :

Dr. H. Susanto, M.Si

Nama : Nurhanifah (1601070032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
Klasifikasi Ilmiah kambing

a. Kingdom: Animalia

b. Filum : Chordata

c. Kelas : Mamalia

d. Ordo : Artiodactyla

e. Famili : Bovidae

f. Subfamili : Caprinae

g. Genus : Capra

h. Spesies : C. aegagrus

i. Subspesies : C. aegagrus hircus


Berdasarkan gambar Kambing tersebut maka dapat dijelaskan kegiatan-
kegiatan utama sebagaimana yang terdapat dalam Biosistematika Hewan secara
berturut-turut adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang.
Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang
secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan
Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang,
namun tanduk pada kambing jantan lebih besar karena berfungsi untuk menyerang
ataupun mempertahankan diri dari gangguan kambing ataupun hewan lain.
Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan
kebanyakan berrambut lurus dan kasar, memiliki bulu yang berwarna putih
maupun krem,bulu-bulu yang terdapat pada kambing berfungsi untuk
menstabilkan suhu tubuh dari kambing tersebut. Kambing berkembang biak
dengan cara melahirkan. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah
1,3 meter - 1,4 meter. Sedangkan ekornya 12 cm – 15 cm. Bobot yang betina 50
kilogram - 55 kilogram, kambing yang jantan bisa mencapai 120 kilogram.
Perlu diketahui bahawa selain itu, kambing juga memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1) Memiliki sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang, kaki-kaki pada
kambing berfungsi untuk menopang tubuh kambing sewaktu berdiri, dan
berfungsi untuk menjadi alat berpindah dan menjelajah guna mencari
makanan.
2) Memiliki mata yang berwarna hitam dengan bentuk mini-persegi panjang.
3) Memiliki sepasang daun telinga yang panjang.Telinga kambing berguna
untuk indera pendengaran kambing. Sehingga kambing mampu menyimak
suara-suara yang sedang berbunyi di sekitarnya dan memantau keadaan
sekitar dengan lebih jelas.
4) Memiliki kelenjar susu, ini berguna untuk memelihara keturunan kambing.
Serta membawa manfaat untuk manusia. Sebab, susu kambing diyakini
sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.

2. Determinasi
Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari
India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah
daerah pegunungan yang berbatu-batu, namun di zaman yang semakin maju
banyak orang yang memelihara kambing dan habitatnya bukan hanya berada
daerah pegunungan tetapi daerah dataran rendah yaitu berupa di darat. Kambing
sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di
alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam
pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh
kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan
menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun
malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan
(herbivora).

Reproduksi Kambing Betina

Pubertas merupakan waktu periode pada saat organ reproduksi pertama


kalinya berfungsi. Pada saat kambing mencapai umur sekitar 6 bulan. Variasi
yang cukup besar bisa terjadi pada suatu jenis tertentu, tergantung pada keadaan
iklim, makanan, hereditas, dan tingkat pelepasan hormon (Frandson 1992).
Menurut Hafez (2000), pubertas pertama kali ovulasi kira-kira antara 5 – 7 bulan
pada kambing betina. Kambing mengalamai masa etrus. Ciri-ciri estrus, seperti
yang dikatakan oleh Davendra dan Burns (1994) yaitu dengan mengeluarkan
lendir jernih dan encer selama waktu birahi yang membentuk pola kristalisasi
seperti pakis dan setelah ovulasi serta fase estrus akhir, lendir itu menjadi massa
putih kental yang memiliki dan mengandung banyak elemen sel bertanduk. Siklus
ini dikontrol secara langsung oleh hormon dari ovari dan secara tidak langsung
oleh hormon dari Adenohipofisis dari kelenjar pituitari. Lama estrus kambing
bervariasi tergantung pada bangsa kambing, umur, musim, dan pengaruh dari
hewan jantan itu sendiri (Hafez 2000) Siklus ini dibagi menjadi beberapa fase
yakni : proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus.

a. Proestrus, masa pemantapan berupa pembesaran folikel, penebalan dinding


vagina, dan peningkatan vaskularitas uterin.

b. Estrus, saat meningginya penerimaan seekor betina terhadap pejantan.


Pecahnya folikel ovari terjadi pada kebanyakan jenis ternak.
c. Metestrus, masa pembentukan korpus luteum, perubahan-perubahan terjadi
pada dinding vagina dan uterus.

d. Diestrus, masa tak aktif yang singkat sebelum periode proestrus berikutnya
selama musim kawin pada hewan-hewan poliestrus. Ternak poliestrus
merupakan ternak yang mengalami estrus lebih dari 1 kali selama 1 tahun.

Perkawinan kambing akan berhasil jika dilakukan saat kambing dalam


keadaan birahi. Gejala yang ditunjukkan oleh kambing betina birahi antara
lain nampak gelisah, daerah sekitar vulva membengkak, memerah dan hangat,
sering menggerakkan ekor, nafsu makan berkurang, sering mengeluarkan urin,
pasif atau diam bila dinaiki pejantan. Lama birahi pada kambing betina
berkisar antara 24-45 jam. Siklus birahi kambing terjadi 17-21 hari sekali.
Perkawinan yang tepat dilakukan pada saat 12-18 jam setelah munculnya
gejala birahi. Perkawinan secara alami dilakukan dengan menggabungkan
kambing betina yang sedang birahi dan pejantan dalam satu kandang.
Perkawinan secara alami memiliki persentase kebuntingan sekitar 90 %. Ratio
pejantan dengan betina pada perkawinan alamiah adalah 1 : 10.Masa bunting
kambing adalah 144-156 hari atau sekitar 5 bulan. Dalam setahun, kambing
dapat beranak sampai dua kali.

Terdapat struktur pada kambing adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai