20A303005016
TRISAKTI – JAKARTA
TAHUN 2020
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
20A303005016
Pembimbing
( ..................................... )
Jakarta, Desember 2020
Direktur Program Pendidikan Vokasi D3 Manajemen Transportasi Laut
( ..................................... )
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
…………… ……….……..
...................................
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Tugas akhir ini ditulis sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Manajemen Transportasi
Laut di Institute Transportasi dan Logistic (ITL TRISAKTI) Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyelasaian tugas akhir ini dan secara khusus pada
kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih banyak kekurangan disana sini, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan akan punulis terima
dengan senang hati. Semoga tugas akhir ini dapat menjadi alat yang besar dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
Jakarta,……Desember 2020
PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil
beberapa perumusan masalah yang kiranya dapat menjadi pertanyaan dan
memburuhkan jawaban, yang akan dibahas penulis pada pembahasan bab- bab
selanjutnya dalam karya ilmiah ini. Selama di kapal TB. Karya Pacific 19 / BG. Pacific
Star 22 penulis menemukan permasalahan yang terjadi pada rumah jangkar diatas
tongkang. Adapun permasalahan yang akan penulis bahas pada skripsi ini adalah :
Merupakan pernyataan tentang gejala atau fenomena yang akan dikaji, yang didukung
dengan bukti otentik dilapangan. Dibatasi dengan permasalahan umum yang
dirumuskan pada fokus masalah yang akan dibahas. Pada pendahuluan juga dipaparkan
tentang tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah.
Menguraikan informasi tentang waktu penelitian dilakukan dan tempat penelitian yang
meyajikan tentang lokasi ( penelitian ) dilakukan. Metode Pendekatan dan Teknik
Pengumpulan Data menjelaskan tentang metode pendekatan penyusunan skripsi, subjek
Penelitian merupakan informasi tentang subjek yang menjadi fokus penelitian. Dalam
hal ini penelitian yang menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik
Analisis data, mengemukakan tentang teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian. Analisidata bisa menggunakan berbagai macam teknik tergantung pada jenis
data, masalah dan tujuan penelitian.
Merupakan hasil dari penulisan dan penyusunan yang didasarkan pada deskripsi data
yang merupakan gambaran umum tentang sebuah data dimana data diambil dari
lapangan. Untuk penelitian kualitatif data hasil pengolahan digunakan untuk
menganalisis hubungan antar variabel dengan menggunakan variabel mana yang
menjadi penyebab utama timbulnya masalah yaitu dengan analisis data. Berdasarkan
penyebab timbulnya masalah yang dihasilkan dari analisis data, kemudian diajukan
paling sedikit dua alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan alternatif
pemecahan masalah. Setiap alternatif yang diajukan harus di evaluasi dari segi
kelemahan dan kekuatan, kekurangan dan kelebihan, kerugian dan keuntungan dan
sebagainya untuk memudahkan pengambilan keputusan dalam memilih pemecahan
masalah yang tepat, sehingga evaluasi terhadap alternatif pemecahan masalah. Setelah
dilakukan evaluasi terhadap setiap alternatif pemecahan masalah ditentukan alternatif
mana yang paling tepat untuk dipilih sebagai pemecahan masalah, setelah
memperhatikan situasi dan kondisi subjek dan penelitian sehingga menghasilkan
pemecahan masalah.
BAB V : PENUTUP
Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, maka akan ditarik kesimpulan dari hasil
analisa dan pembahasan masalah. Dalam bab ini, penulis juga akan menyumbangkan
saran yang mungkin dapabermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait sesuai dengan fungsi
penelitian.
2.1 Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Inonesia (2005: 800), optimum adalah yang tertinggi,
paling menguntungkan, menjadikan paling baik. Menurut nasir (1988: 02), optimum
adalah tingkatan yang tersangat menguntungkan dalam batas-batas tertentu. Menurut
Poerdwadarminta (2014: 32) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi
optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien.
Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan dapat
dipenuhi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Jadi menurut pendapat penulis
maksud dari optimal adalah adanya suatu upaya/tindakan untuk meningkatkan
pengawasan dengan membuat suatu cara dan sistem pengawasan dengan memperkecil
kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Sehingga diperoleh suatu hasil yang lebih
baik sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dengan tetap melakukannya sesuai dengan
ketentuan atau prosedur yang ada. Kegiatan peningkatan tersebut harus juga
memperhitungkan dari kelengkapan sarana dan prasarana perawatan yang dimiliki oleh
kapal sehingga apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan
hasilnya dapat optimal. Dan kesimpulandari optimalisasi adalah proses atau upaya-
upaya dalam mencapai hasil yang optimal.
2.2 Pengawasan
Menurut DR. Basu Swastha DH, SE, MBA dan Ibnu Sukotjo W, SE dalam bukunya
“Pengantar Bisnis Modern” (2002; 122), pengawasan merupakan fungsi terakhir yang
harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang
hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan
segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar atau rencananya, serta melakukan
perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat
mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Pengawasan perlu dilakukan pada setiap tahap agar supaya mudah
diadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan. Adapun langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam pengawasan adalah:
a. Menciptakan standar
Standar merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah
dilakukan. Standar yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau
kemampuan kerja yang normal. Bentuk standar ada dua macam bentuk, yaitu
standar kuantitatif (dalam bentuk satuan) dan standar kualitatif (berupa pendapat
umum).
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standar
Langkah ini untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan
yang telah terjadi, kecuali langkah kedua ini dapat pula dipakai untuk
mengetahui adanya gejala-gejala tentang semakin besarnya penyimpangan yang
mungkin terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi
Bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan,
kebijaksanaan serta hasil kerja yang tidak sesuai dengan rencana. Urutan
kegiatan yang harus dilakukan dalam pengambilan tindakan koreksi ini adalah:
Menghayati masalah yang dihadapi.
Mencari kemungkinan untuk mengatasi kesalahan.
Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan.
Menentukan cara untuk mengadakan koreksi yang tepat.
d. Syarat-syarat pengawasan yang baik
Untuk menjalankan pengawasan dengan baik, diperlukan beberapa syarat yaitu:
Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan.
Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
Pengawasan harus objektif dan fleksibel.
Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
Pengawasan harus ekonomis.
Pengawasan harus mudah dimengerti
Kapal tunda (bahasa Inggris: tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk
melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di
pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula
untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya.
Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal
tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin
Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d.
2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan
sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama
dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan untuk
keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk.
Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak.
Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang,
efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak
lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana
baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider
yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar
360°.
2.4 Gambaran Umum Tongkang
Tongkang atau Ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau suatu
kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik dengan
kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti pada dermaga
apung. Ponton digunakan juga untuk mengangkut mobil menyeberangi sungai, didaerah
yang belum memiliki jembatan. Sangat banyak digunakan pada tahun 1960an hingga
1980an di jalur lintas Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Sekarang sebagian besar
sudah digantikan dengan jembatan.
Untuk keperluan wisata, ponton juga masih digunakan. Untuk meningkatkan kestabilan
kapal biasanya digunakan dua ponton yang digabungkan secara paralel. tonkang sendiri
tidak memiliki sistem pendorong (propulsi) seperti kapal pada umumnya. Pembuatan
kapal tongkang juga berbeda karena hanya konstruksi saja, tanpa sistem seperti kapal
pada umumnya. Tongkang sendiri umum digunakan untuk mengangkut muatan dalam
jumlah besar seperti kayu, batubara, pasir dan lain-lain. Di Indonesia tongkang banyak
diproduksi di daerah Batam (Kepulauan Riau) yang merupakan salah satu basis
produksi perkapalan di indonesia.
2.5 Jangkar
Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai ataupun
danau sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus ataupun
gelombang. Jangkar merupakan perlengkapan berat yang dijatuhkan ke dasar laut dari
kapal atau perahu untuk mempertahankan kedudukannya agar tidak hanyut, sedangkan
Rumah Jangkar adalah tempat dimana mesin jangkar itu di tempatkan agar terhindar
dari cuaca buruk atau pencurian .
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Karya Pacific Shipping berdiri sejak 2011 dan merupakan bagian dari Karya Tehnik
Group yang mencakup berbagai macam transportasi pengiriman. Layanan berkualitas
tinggi dan solusi transportasi kelas dunia yang efisien dan inovatif untuk klien kami.
Dengan armada kapal tunda dan tongkang yang modern dan terawat dengan baik serta
tenaga kerja yang terlatih dan responsif, kami telah mendapatkan kepercayaan dari
produsen batubara Indonesia. Selain itu, mengejar tingkat integritas tanpa cela dan
standar tertinggi selalu menjadi fokus utama kami, terutama untuk melindungi
kepentingan para prinsipal kami.
Visi kami adalah menjadi perusahaan jasa pengiriman kelas satu dan mitra terpercaya
dengan prioritas keselamatan, tanggung jawab lingkungan dan komitmen yang kuat
dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan kami. Misi kami adalah menyediakan
layanan transportasi laut yang aman, andal, inovatif, dan efisien serta meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan nilai perusahaan dari pemangku kepentingan kami.
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
Penjelasan :
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Tugas akhir yang disusun penulis ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat dikembangkan lagi secara
mendalam dengan kajian yang lebih lengkap. Adapun saran penulis untuk penelitian
lebih lanjut (future research) antara lain :
DAFTAR PUSTAKA
Soejitno, 2002. Diklat Teknik Reparasi Kapal. ITS Surabaya
Berlian Arswendo A. 2011. ANALISA KEKUATAN DECK PADA PONTON
BATUBARA PRAWIRAMAS PURI PRIMA II 1036 DWT DENGAN SOFTWARE
BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA. Ejounal Undip, 2011.
C. Gillmer, Thomas. 1975. Modern Ship Design. Annapolis:Naval Institute Press.
Manning. 1968. The Theory and Technique of Ship Design. New York : The
Massachusetts.
Tupper, Eric. 1996. Introduction to Naval Architecture. London:Elsevier Science Ltd.
Taggart.R.Cs.1980.Ship design and contruction. New York : Amazon
LEMBAR BIMBINGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
I. PROGRAM STUDI VOKASIONAL D3 TAHUN AKADEMIK
2020/2021
Dosen Pembimbing
( _________________ )