Anda di halaman 1dari 63

PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA

RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

TUGAS BESAR BAHASA INDONESIA


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Disusun Oleh :

EKA KRISNANTO
NIM : 41118310035

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2021

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana i


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Pendidikan Sistem Ganda ini dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan. Karya tulis ini disusun atas dasar hasil praktek
kerja di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Indonesia, Divisi Sipil Umum 2 meliputi
Lampung Tengah yang dilaksanakan mulai dari 1 Agustus 2016 sampai dengan 28
Januari 2017. Perlu di ketahui selama praktek di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
penulis di tempatkan pada bagian Drafter. Tugas yang penulis lakukan disini pada
dasarnya membantu dalam proses produksi gambar, sehingga gambar tersebut dapat
sampai kepada owner untuk disetujui serta mengecheck keadaan di lapangan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan laporan tugas akhir
maupun melaksanakan praktek kerja industri di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Rasa
terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala


2. Orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis
3. Bapak Mahmud Suhermanto S.Pd,M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Bahasa Indonesia.
4. Bapak Saiful Zuhri, S.T sebagai Manager Proyek pembangunan Jalan Tol Trans
Sumatra Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar Paket 4.
5. Bapak Punto Bangun Wicaksono, S.T sebagai Kasie Komersial di Proyek
pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar
Paket 4.
6. Bapak Deswardi, M.T sebagai Kasie Quality Engineer di Proyek pembangunan
Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar Paket 4.
7. Bapak Santoso Waskito Adhi, S.T sebagai Kasie Teknik di Proyek
pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar
Paket 4.
8. Seluruh Staff dan Karyawan di PT Wijaya Karya di Proyek pembangunan Jalan
Tol Trans Sumatra Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar Paket 4.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana ii


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

DAFTAR ISI
Halaman Judul .................... ................................................................................ i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
1.3 Ruang lingkup ................................................................................ 2
1.4 Sumber informasi ........................................................................... 3
1.5 Sistematika penyajian ..................................................................... 4
BAB II SEJARAH PT WIJAYA KARYA
2.1 Profil perusahaan ............................................................................ 5
2.2 Sejarah singkat perusahaan ............................................................. 5
2.3 Visi dan Misi .................................................................................. 8
2.4 Kebijakan sistem manajemen ......................................................... 9
2.5 Struktur organisasi........................................................................ 13
2.6 Informasi proyek .......................................................................... 14
2.7 Peta lokasi proyek ........................................................................ 16
2.8 Latar Belakang ............................................................................. 16
2.9 Fungsi dan Tujuan ........................................................................ 17
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengenalan tentang Jembatan Penghubung / Overpass ................... 18
3.2 Metode Pelaksanaan Jembatan Penghubung / Overpass .................. 18
3.2.1 Pekerjaan Pembuatan Jalan Kerja dan Site Clearing............... 19
3.2.2 Pekerjaan Pancang................................................................. 22
3.2.3 Pekerjaan Pilecap dan Galian/Timbunan Tanah ..................... 31
3.2.4 Pekerjaan Kolom dan Pier Head ............................................ 46
3.2.5 Pekerjaan Girder.................................................................... 47
3.2.6 Pekerjaan Penggecoran Slab Lantai Jembatan ........................ 52
3.2.7 Pekerjaan Penggecoran Parapet ............................................. 53
3.2.7 Pekerjaan Flexible Pavement ................................................. 53

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana iii


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 56
4.2 Saran .............................................................................................. 57
4.3 Penutup........................................................................................... 58

Daftar Pustaka.................................................................................................... 59

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana iv


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bangunan overpass pada umumnya berupa jembatan atau box culvert
perlintasan jalan. Sesuai dengan pembatasan data rencana penulisan ini hanya
difokuskan pada pekerjaan jalan, perencanaan jembatan dengan bentang dibawah 10
m yang masih merupakan bagian pekerjaan jalan. Dengan perancangan jembatan dan
box culvert menggunakan referensi buku “Pedoman Perencanaan Penbebanan
Jembatan Jalan Raya” SKBI 1987, Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum ,
“Perencanaan Beton Bertulang” berdasarkan SKSNI T-15 1991 -03 ( CUR ) dan
“Peraturan Beton Bertulang Indonesia”. Perencanaan jembatan / box culvert dibagi
dua bagian, yaitu bangunan atas dan bangunan bawah :
1. Bangunan atas
a. Tiang sandaran dan pipa sandaran
b. Lantai kendaraan
c. Balok diafragma
d. Balok pratekan

2. Bangunan bawah Pembebanan terdiri dari :


a. Muatan primer ¾ Beban mati yaitu terdiri dari berat gelagar dan berat lantai
kendaraan ¾ Beban hidup yaitu terdiri dari muatan terbagi rata dan muatan garis.
Muatan P dikalikan dengan koefisien kejut. ¾ Koefisien kejut ( k ) = 1 + 20/50 + L (
PPJJR ). L = bentang jembatan
b. Muatan sekunder ¾ Gaya rem ( H ) = 5 % x beban D tanpa koefisien kejut ¾
Muatan khusus 1. Gaya akibat gempa ( peraturan Gempa 1983 ) H1 = koefisien
gempa x beban mati H2 = Koefisien gempa x berat total abutmen 2. Gaya akibat
gesekan perletakan H = 0,18 x beban mati. → 0,18 = koefisien gesekan ( f ).

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 1


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Laporan


Kepada semua peserta diwajibkan membuat laporan dengan tujuan adalah :

a. Untuk memenuhi Tugas Besar 2 mata kuliah Bahasa Indonesia.


b. Mampu memenuhi, menganalisa, dan mengembangkan makna diklat yang
didapat di sekolah dan didapat di Industri.
c. Adanya laporan praktek ini dapat menambah perbendaharaan perpustakaan
dan menunjang peningkatan pengetahuan masyarakat.
d. Mahamahasiswa dapat memecahkan masalah keteknikan sesuai dengan
program keahlian secara lebih luas dan mendalam serta meningkatkan
dalam bentuk karya tulis sehingga dapat dinilai kebenarannya oleh umum
maupun pribadinya.

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup penulisan meliputi :
1. Pengenalan tentang Jembatan Penghubung ( Over Pass )
2. Metode Pelaksanaan Jembatan Penghubung ( Over Pass )
3. Dokumentasi.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 2


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

1.4 SUMBER INFORMASI


Dalam menyusun laporan tertulis ini, penulis mengacu kepada hasil atau data
yang penulis dapatkan selama melakukan Pendidikan Sistem Ganda. Dalam
mengumpulkan data – data tersebut penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, yaitu :
• Wawancara
Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara atau menanyakan langsung
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dalam hal ini penulis
menanyakan langsung hal-hal yang belum diketahui ataupun hal yang belum
dipahami kepada karyawan dan pekerja.
• Observasi
Metode ini penulis lakukan dengan mengamati secara langsung mengenai
pekerjaan dan tugas yang dikerjakan oleh para karyawan dan pekerja.
• Metode Studi Kepustakaan
Dan metode ini penulis lakukan dengan mempelajari dan membaca bahan-bahan
sumber kedua untuk lebih memperluas pengetahuan. Adapun sumber yang
digunakan adalah buku atau website yang berkaitan dengan metode pelaksanaan.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 3


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN


Secara singkat penyusunan laporan ini dapat diuraikan dan disusun dengan
membagi sistematika penyajian atas empat bab yang dibahas secara sistematis.
Adapun sistematika penyajian laporan ini sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, tujuan, ruang
lingkup, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : KEADAAN UMUM PT WIJAYA KARYA
Pada bab ini diuraikan mengenai manajemen perusahaan
secara umum yang terdiri dari profil perusahaan, sejarah
singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, kebijakan
sistem majanemen, struktur organisasi, informasi umum
proyek, peta lokasi proyek, dan tinjaunan umum proyek.
BAB III : METODE PELAKSANAAN OVERPASS
Pada bab utama pembahasan ini diuraikan mengenai proses
Pekerjaan Jembatan Penghubung ( Overpass ). Pengenalan
Jembatan Penghubung ( Overpass ), Metode pelaksanaan
Pekerjaan Jembatan Penghubung ( Overpass ), dan
dokumentasi Jembatan Penghubung ( Overpass )agar lebih
jelas dan dapat dimengerti.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan, saran, dan
penutup yang merupakan hasil pembahasan dan analisa yang
telah dilakukan serta mencoba memberikan saran-saran yang
mungkin berguna bagi pembaca.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 4


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.


Berdiri Pada : 11 Maret 1960
Alamat Perusahaan : Jl. DI. Panjaitan Kav 9, Jakarta 13340, Jakarta
Indonesia
Nomor Telpon : 62218192808
Nomor Faksimile : 622185909416
Situs Web : http://www.wika.co.id
Sifat Dasar Usaha : Jasa dari kategori Konstruksi dan Real Estate

2.2 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dibentuk dari proses nasionalisasi


perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel
Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan
Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah
pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut
berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno
dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan
Asian Games ke-4 di Jakarta.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 5


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali


dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi
perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru
negeri.

Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu
nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya
Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan
menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan
dan proyek irigasi Jatiluhur.

Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi
dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan
Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi
Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu
diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan
Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri
konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan
bersinergi.

Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong


Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan
mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha
yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997,
WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton,
mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.

Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan


bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai,

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 6


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di
Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT
Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada
tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan
Divisi Industri dan Perdagangan.

Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan


masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan
WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada
tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek
Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik,
sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan
sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui
Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock
Allocation (ESA).

Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang


berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak
perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha
pembangunan high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT
Catur Insan Pertiwi yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama
PT Catur Insan Pertiwi dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun
2009, bersama dengan PT Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar
Power yang bergerak dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP).

Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil


menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 7


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat luas.

Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang


berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru,
yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi
terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran
WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan.

2.3 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

VISI MISI WIKA

“Menjadi Salah Satu Perusahaan Terbaik di Bidang EPC (Engineering,


Procurement & Construction) dan Investasi yang Terintegrasi di Asia
Tenggara”

MISI WIKA

1. Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC
dan Investasi untuk Infrastuktur , Gedung Bertingkat, Energi,
Industrial Plant, Industri Beton, dan Property
2. Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama
3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang
Baik dan Memelihara Keberlanjutan Perusahaan
4. Ekspansi Strategis Keluar Negeri
5. Mengimplementasikan “Praktek-praktek terbaik” Sistem Manajemen
Terintegrasi

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 8


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

2.4 KEBIJAKAN SISTEM MANAJEMEN

➢ Nilai-nilai Perusahaan dan Kebijakan


Manusia WIKA menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugas serta
meyakini nilai-nilai sebagai berikut :
1. Commitment
Berbuat sesuai kesepakatan dan janji
2. Innovation
Selalu mencari sesuatu yang lebih baik
3. Balance
Menjaga keseimbangan semua aspek
4. Excellence
Memberikan hasil lebih baik
5. Relationship
Hubungan kemitraan yang baik untuk para pihak
6. Team Work
Sinergi, kerja sama intra dan lintas unit kerja
7. Integrity
Keutuhan dan ketulusan yang meliputi fairness, accountability, integrity,
transparency, dan honesty.

Pimpinan dan seluruh karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk,


berkomitmen untuk menerapkan dan mengembangkan :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka
pencegahan dan

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 9


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

penanggulanngan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.


2. Sistem Manajemen Risiko.
3. Sistem Manajemen Mutu.
4. Sistem Manajemen Pengamanan.
5. Sistem Manajemen Lingkungan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan.

Dalam mencapai pertumbuhan laba dan usaha yang sehat dengan


menghasilkan produk jasa Engineering dan Konstruksi yang ekselen, berdaya saing
dan memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan dan semua pihak yang
berkepentingan. Kebijakan tersebut akan ditingkatkan secara berkelanjutan
berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance, peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku.

➢ Hubungan Industrial
Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terdiri atas Pegawai Organik dan Pegawai
Terampil sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Perseroan
dengan Serikat Karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Di samping kategori tersebut,
Perseroan juga mempekerjakan pegawai kontrak dalam jangka waktu atau proyek tertentu.
Terhadap kedua klasifikasi pegawai tersebut, Perseroan mempunyai komitmen untuk
memperlakukan seluruh pegawai sesuai dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menerapkan sistem manajemen human assets
berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, adil, motivatif dan bebas dari bias karena perbedaan
suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, dan asal kelahiran serta hal-hal yang tidak terkait
dengan kinerja. Perseroan juga mengakui hak pegawai untuk berserikat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selalu mengembangkan dan meningkatkan kualitas
asset pegawai yang merupakan aset utama pada Perseroan dengan cara merealisasikan

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 10


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

“Human Asset Development ”. Oleh karena itu pengembangan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam Perseroan merupakan hal yang penting.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selalu melakukan pembinaan dan pengembangan
pegawai yang berpedoman pada Budaya Perseroan, Kebijakan Perseroan di bidang
kepegawaian, Peraturan Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pokok-pokok Organisasi.
Perseroan juga menjamin bahwa peraturan-peraturan tersebut di atas sesuai dengan standar
Good Corporate Governance.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mempunyai Kantor Pusat, Perusahaan Anak dan
Kantor Cabang yang beroperasi di berbagai daerah dengan agama, budaya, tradisi, adat
istiadat, kondisi pegawai serta peraturan setempat yang berbeda-beda. Meskipun peka
terhadap perbedaan-perbedaan tersebut, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tetap menerapkan
praktek-praktek yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Perseroan menetapkan beberapa kebijakan mengenai pegawai dan hubungan


industrial antara lain:
1. Melakukan penataan pekerjaan dengan baik sehingga memotivasi dan
memberdayakan pegawai;
2. Mengusahakan agar skema remunerasi yang diterima pegawai, mengikuti
peraturan serta sebanding dan kompetitif dengan industri sejenis;
3. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan Perseroan;
4. Meningkatkan disiplin pegawai agar mematuhi aturan dan kebijakan yang
telah ditetapkan;
5. Menerapkan reward dan punishment secara adil sesuai prestasi atau tingkat
kesalahan pegawai;
6. Memberikan hak kepada pegawai untuk berserikat sesuai peraturan
perundangan yang berlaku;
7. Menempatkan PKB sebagai komitmen Perseroan;
8. Memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi pegawai;

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 11


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

9. Memberikan hak-hak purna bakti sesuai ketentuan yang berlaku.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyadari sepenuhnya adanya perubahan


lingkungan bisnis yang dinamis. Untuk itu, segenap jajaran PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
baik Komisaris, Direksi, manajemen dan pegawai akan selalu berusaha untuk menjalin
kemitraan agar saling mendukung dalam mencapai tujuan dan kemajuan bersama. PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk akan selalu berusaha meningkatkan mutu manajemen dan kualitas
pegawai sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Pegawai juga memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi terhadap Perseroan,
Kewajiban Pegawai terhadap Perseroan antara lain :
1. Setiap pegawai wajib menaati PKB, Nilai-nilai Perusahaan dan semua
peraturan yang dikeluarkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk;
2. Setiap pegawai wajib mendahulukan kepentingan Perseroan yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan tanggung jawabnya;
3. Setiap pegawai wajib mengerahkan segala daya dan upaya dalam
melaksanakan tugas pekerjaan yang diserahkan kepadanya;
4. Setiap pegawai wajib menjaga harta milik dan nama baik Perseroan;
5. Setiap pegawai yang menjadi atasan wajib membina dan memberikan teladan
pada pegawai di lingkungannya.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 12


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

2.5 STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS


SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 13


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

2.6 INFORMASI UMUM PROYEK


Nama Pekerjaan : Proyek Pembangunan Jalan TolRuas

Bakauheni – Terbanggi Besar, Paket 4 Metro –

Terbanggi Besar (STA. 109+000 s/d STA.

140+938) Kontrak Anak I (STA. 135+700 s/d

STA. 140+412)

Pemilik Proyek : PT. Hutama Karya (Persero)

Konsultan Pengawas : PT. Multi Phi Beta

Konsultan DED : PT. Buana Archicon – PT. Mega Trustlink


(JO)
Sumber Dana : Penyertaan Modal Negara (PMN) dan

Pinjaman / Loan

Nilai Kontrak Induk : Rp. 2.399.963.934.000

Nilai Kontrak Anak : Rp.335.375.745.000

Sifat Proyek : Penugasan

Sifat Kontrak : Fixed Unit Price

Masa Konstruksi : 768 hari kalender

Kontrak Induk

Masa Konstruksi : 180 hari sejak diterbikan SIK (1 Agustus 2016


– 28 Januari 2017)
Kontrak AnakI

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 14


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Masa Pemeliharaan : 730 hari kalender sejak berita acara serah


terima PHO segmen gate to gate

• Scope Pekerjaan

- Main Road : 31,412 km

- Ramp Akses : 2,50 km

- Total Ramp : 3,30 km

- Jembatan : 8 buah

- Overpass : 16 buah

- Underpass : 6 buah

- JPO : 9 buah

- Box Underpass : 30 buah

- Box Drainase : 74 buah

• Data Teknis

- Kecepatan Rencana :100 km/jam

- Jumlah Lajur : 2 x 2 lajur (initial stage), 2 x 3 lajur (final stage)

- Konstruksi Main Road : Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

- Konstruksi Bahu Jalan :Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

- Lebar Lajur : 3,6 meter

- Lebar Median : 0,8 meter

- Lebar Bahu Dalam : 1,5 meter

- Lebar Bahu Luar : 3 meter

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 15


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Gambar 1. Project Lay Out


(Sumber : Web site Hutama Karya)

2.8 LATAR BELAKANG


Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan
nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol dan memiliki peran yang
sangat signifikan bagi perkembangan suatu daerah (Standar Konstruksi Dan
Bangunan Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Tol, 2009). Disamping itu,
jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan jalan nasional yang dapat
menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian. Pengadaan jalan tol sendiri

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 16


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan serta keseimbangan


dalam pembangunan wilayah.

2.9 FUNGSI DAN TUJUAN PROYEK


Fungsi dan tujuan diadakannya proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra
Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar Paket 4 adalah :
1. Perbaikan infrastruktur untuk menunjang distribusi barang dan jasa Lintas
Jawa-Sumatera.
2. Sebagai akses untuk menyambut ASEAN Games tahun 2018 yang akan
dilaksanakan di Kota Palembang.
3. Upaya peningkatan infrastruktur angkutan darat.
4. Pemerataan ekonomi di daerah Sumatera, khususnya Provinsi Lampung.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 17


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 JEMBATAN PENGHUBUNG / OVERPASS


Over Pass adalah bagian struktur bangunan jalan tol yang mengalami persilangan
tidak sebidang dengan jalan / insfrastruktur yang memiliki elevasi lebih rendah dan
memiliki clearance sesuai dengan kriteria desain yang diisyaratkan. Over Pass
merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk menentukan jalan melalui kondisi
eksisting yang berada lebih rendah.

3.2 METODE PELAKSANAAN JEMBATAN PENGHUBUNG /


OVERPASS
Lingkup Pekerjaan :
1. Pembuatan Jalan Kerja dan Site Clearing
2. Pekerjaan Pancang
3. Pekerjaan Pilecap Dan Galian / Timbuna Tanah
4. Pekerjaan Kolom Dan Pier Head
5. Pekerjaan PCI Girder
6. Pekerjaan Slab
7. Pekerjaan Parapet
8. Flexible Pavement

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 18


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

✓ 3.2.1 Pekerjaan Pembuatan Jalan Kerja Dan Site


Clearing

Penebasan & Pembersihan

MULAI Pembersihan lokasi pekerjaan


dari material yang tidak
Survey diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak,
Pemotongan Pohon rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak,
Clearing dll). Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan excavator
Disporsal dan bulldozer yang selanjutnya
dibawa ke lokasi pembuangan
SELESAI dan dibakar.

Pembersihan pepohonan dengan


menggunakan alat gergaji tangan
(chainsaw) untuk menebang
pohon-pohon besar. Lalu
pembersihan dilanjutkan hingga
akar-akar pohon tersebut
tercabut semua. Dilanjutkan
dengan membuat akses ke lokasi
pekerjaan

Peralatan:

- Gergaji Mesin / Chain saw


- Bulldozer
- Excavator ➔ Loading
- Dump Truck ➔ hauling &
Dumping ke disposal area /

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 19


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

lokasi pembuangan

material :Safety Line

1. Rambu – rambu keselamatan


2. Sheet pile
3. bambu

Tenaga Kerja:

Operator excavator, bulldozer


dan dump trquck.

Pengupasan Lapisan Atas

Pekerjaan ini dilaksanakan pada


lokasi pekerjaan yang telah
ditentukan.

Stripping dilakukan dengan


kedalam minimal 15 - 20 cm atau
ditentukan lain sesuai yang
dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-
akarnya, kemudian bekas akar
diisi dengan tanah kemudian
dipadatkan.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 20


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Hasil pembersihan langsung


dituang ke dalam bak dump truck
untuk kemudian dibuang dengan
menggunakan dump truck ke
lokasi yang telah ditentukan /
disposal area atau jika diijinkan.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 21


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

✓ 3.2.2 Pekerjaan Pancang

Survey dan Stacking Out


Survey dan Stacking Out:

Pekerjaan survey dan stacking


out diperlukan untuk
menentukan titik pancang.
Shop Drawing dari bagian
Teknik dijadikan pedoman oleh
surveyor untuk menentukan
titik pancang.

No Jenis alat Unit


1 Total 1
Station
2 Waterpass 1
3 Meteran 2
4 Alat Bantu 2

Tenaga Kerja :
-Pelaksana Lapangan
-Drafter
-Surveyor
-Ass Surveyor
-Helper

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 22


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Over Pass Jalan 7


PLAN PROFILE

`Long Profile

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 23


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Penomeran Tiang Pancang

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 24


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang

• Material

a. Tiang pancang diameter 60 cm

b. Kawat Las

c. Cat anti karat

d. Kertas milimeter dan alat tulis

• Peralatan

a. Alat pancang (pile drive)

b. Counter

c. Diesel hammer kapasitas 6,5 ton

d. Genset

e. Service crane

f. Alat survey (total station, waterpass)

g. Mesin las (travo Las)

• Tenaga Kerja

a. Pelaksana Utama : 1 orang

b. Pelaksana : 1 orang

c. Surveyor : 4 orang

d. Tenaga Pemancangan : 4 orang

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 25


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pelaksanaan

Setelah persiapan lahan area kerja


maka pekerjaan pemancangan
dapat dilaksanakan.
1. Pada masing – masing tiang
pancang dibuat marking.

2. Set up alat pancang, Plat


matras besi dipasang lebih
dahulu sebagai dudukan crane
pancang. Peralatan Marking pada Tiang Pancang
pemancangan berupa crane
crawler

3. Tiang pancang diangkat


dengan menggunakan mobil
crane menggunakan tali besi
dengan dibantu 2 orang
pekerja untuk mengikat tiang
tersebut. Kemudian perlahan
dimasukan ke bawah hammer
oleh operator.
Set Up Alat Pancang
4. Crawler crane kemudian
membawa tiang ke titik yang
akan dipancang yang dibantu 2
orang pekerja sekaligus
mengatur tegak lurus tiang.

5. Posisi tiang pancang harus


benar-benar vertikal,
pengecekan dilakukan dengan
menggunakan waterpass pada Tali Diikat pada Tiang Pancang
2 arah sumbu yang saling tegak
lurus

6. Operator mengontrol hammer

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 26


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

untuk pemancangan, satu


orang bertugas mengontrol tali
pada hammer, satu orang
menghitung jumlah pukulan
dengan menggunakan counter.

7. Kemudian tiang pancang


dipukul dengan menggunakan
hammer.

Pemancangan dengan hammer

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 27


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Pondasi Tiang pancang


8. Apabila tiang pancang
yang dipukul sudah
tidak mengalami
penurunan, dilakukan
monitoring penurunan
dengan teliti, dengan
menggunakan kertas
Penyambungan Tiang pancang milimeter, yang
biasanya disebut
kalendering.
9. Apabila terus terjadi
penurunan hingga seluruh
tiang tertanam maka perlu
dilakukan penyambungan.
10. Tiang pancang middle
diangkat tepat diatas tiang
pancang bottom
kemudianpenyambungan
dilakukan dengan
menggunakan kawat las
yang dilelehkan
menggunakan travo las.
11. Setelah tiang pancang
selesai disambung, tiang
kembali di pukul dengan
menggunakan hammer.
12. Pemancangan boleh
dihentikan apabila telah
dicapai final set sesuai
perhitungan.
13. Pindahkan alat pancang ke
titik pancang berikutnya,
dan pemancangan
dilakukan dengan cara
sesuai urutan diatas.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 28


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Quality Control

1. Request pekerjaan sesuai dengan kesepakatan owner, konsultan dan kontraktor.

Request berupa pekerjaan pemancangan.

2. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan.

3. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak.

4. Tiang pancang boleh ditanam apabila umur beton mencapai 14 hari dari kode

produksi.

5. Beban yang diterima oleh tiang pancang sebagai pondasi tidak boleh

mengakibatkan tegangan yang melebihi daya dukung tanah maupun kekuatan

bahan tiang untuk menjamin keadaan pondasi tiang tersebut.

6. Deformasi yang terjadi pada pondasi tiang, tidak boleh melebihi deformasi

maksimum yang diisyaratkan sehingga mengakibatkan kerusakan struktur.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 29


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG


PANCANG

2
eh x Wr x H x Wr + (n x Wp) x 1
Pa =
(S+0.254) ( Wr + Wp ) Sf

Keterangan :
Pa Bearing Capacity ton
Wr Weight of 6.5 ton
RAM/Piston
H Height of RAM Cm
stroke
Wp Berat tiang 0.395 ton/1m Untuk Tiang
pancang 60cm ,
tebal 10 cm
S S per blow Cm
n Restitutin 0.5
Coefficient
Sf Safety Factor 6
eh Efficiency Factor 0.85

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 30


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

✓ 3.2.3 PEKERJAAN PILECAP DAN GALIAN /


TIMBUNAN TANAH

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 31


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Galian Struktur Footing

Pekerjaan Galian Struktur Footing

• Material

Tanah asli

• Peralatan

a. Waterpass d.Dump truck

b. Rambu ukur

c. Excavator

• Tenaga Kerja

a. Tim survey

b. Operator excavator

c. Pelaksana struktur

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 32


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

• Pelaksanaan Pekerjaan

1. Set up alat survey (waterpass)

2. Pembacaan rambu ukur pada titik ujung footing untuk menentukan elevasi

kedalaman galian.

3. Setelah didapatkan kedalaman galian sesuai gambar rencana, maka galian

dilakukan dengan menggunakan excavator.

• Quality Control

1. Request pekerjaan sesuai dengan kesepakatan owner, konsultan dan

kontraktor.

2. Kedalam galian harus sesuai dengan shop drawing.

Proses Penggalian

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 33


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Hasil Penggalian

Pekerjaan Pile Head Treafment • Material

a. Baja tulangan D 16 dan D

13

b. Bendrat

c. Plat PHT

d. Beton K125

• Peralatan
Bobok Tiang Pancang
a. Bar banding

b. Bar cutting

c. Tang

d. Talang

e. Truk mixer

Pemotongan Tiang Pancang f. Vibrator

g. cangkul

h. Pahat

i. Bodem

j. Cutter pile

k. Excavator

Pengangkatan potongan tiang

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 34


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

pancang • Tenaga Kerja


menggunakan Excavator
a. Pelaksana : 1 orang

b. Surveyor : 4 orang

c. Tenaga bobok : 4 orang

d. Tenaga PHT : 10 orang

• Pelakanaan Pekerjaan

1. Tiang pancang dipotong

Plat PHT dengan batas tinggi sesuai

elevasi bottom footing,

pembobokan tiang

menggunakan pahat dan

bodem.

2. Hasil potongan yang tidak

terpakai dipindahkan
Pemasangan PHT
dengan menggunakan

excavator

3. Pembuatan PHT dilakukan

di fabrikasi besi.

4. Spiral PHT menggunakan

tulangan D 13 mm,
Pengecoran PHT

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 35


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

panjang 12 m dibengkokan

menggunakan bar banding

membentuk spiral dengan

panjang 1,5 m.

5. Pemasangan plat PHT

sedalam 1,5 m pada lubang


Hasil PHT
tiang pancang yang

berfungsi struktural untuk

mendukung gaya geser

yang terjadi di tiang

pancang ..

6. Pemasangan besi tulangan

PHT diletakan sedalam 1,5

m tepat diatas plat PHT

7. Setelah semua titik

terpasang, maka dilakukan

pengecoran.

8. Adukan beton dialirkan

menggunakan talang dan

dipindahkan pada setiap

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 36


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

lubang betong

menggunakan cangkul

kemudian dipadatkan

menggunakan vibrator.

• Quality Control

a. Request pekerjaan sesuai

dengan kesepakatan

owner, konsultan dan

kontraktor. Request untuk

item pekerjaan cutting

pile dan pekerjaan PHT.

b. Memperhatikan elevasi

LC dan PHT pada saat

cutting.

c. Slump pengecoran PHT

10 ± 2 cm

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 37


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Lean Concrete (LC) • Material

a. Bekisting LC 10 cm

b. Plastik (apabila kondisi

lahan terlalu porous)

c. Beton kelas E ( K 125)

• Peralatan

a. Truk mixer

Bekisting LC b. Talang

• Tenaga Kerja

a. Pelaksana : 1 orang

b. Surveyor : 4 orang

c. Qc : 1 orang

d. Gudang : 1 orang

e. Mekanik : 2 orang
Pemasangan Talang f. Mandor : 1 orang

g. Pekerja : 8 orang

• Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pemasangan bekisting

LC dengan tinggi 10

Hasil Pengecoran LC cm.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 38


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

2. Pemasangan talang

untuk membatu

pengecoran.

3. Mobilsasi beton dari

batching plan menuju

lokasi pekerjaan.

4. Kemudian dilakukan

pengecoran beton untuk

LC yang dialirkan

melalui talang dan

diratakan.

• Quality Control

1. Request pekerjaan

sesuai dengan

kesepakatan owner,

konsultan dan

kontraktor. Request

berupa pekerjaan Lean

Concerete.

2. Slump LC = 10 ± 2 cm

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 39


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Footing

Pekerjaan Footing • Material

a. Baja tulangan D 16, D

19, D 22, D 25

b. Beton kelas C (K 250)

c. Bendrat

d. Bekisting multiplex

• Peralatan

Pembesian footing a. Concerete vibrator

b. Truk mixer

c. Concrete Pump

d. Tang

e. Scaffolding

f. Cangkul

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 40


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

g. Slump test

• Tenaga Kerja

a. Pelaksana : 1 orang

b. Surveyor : 4 orang

c. Qc : 1 orang

d. Gudang : 1 orang
Pemasangan beton decking
e. Mekanik : 2 orang

f. Mandor : 1 orang

g. Pekerja : 8 orang

• Pelaksanaan Pekerjaan

1. Fabrikasi besi

memproduksi besi
Bekisting footing yang dibutuhkan untuk

pekerjaan footing.

2. Pembesian footing

menggunakan

tulangan baja D 16, D

19, D 22, D 25 dan

dipasang sesuai

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 41


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Slump test dengan shop drawing.

3. Selanjutnya dipasang

beton decking 10 cm

sebagai ukuran tebal

selimut beton.

4. Setelah pembesian

footing dan

pemasangan beton

decking selsai
Pengecoran Footing
selanjutnya dilakukan

pekerjaan bekisting

dengan menggunakan

multiplex

5. Bekisting dipasang

sesuai desain struktur

footing abutment dan

bekisting diberi
Pengambilan Sampel Beton
penyangga sebagai

penguat bekisting pada

saat pengecoran.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 42


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

6. Selanjutnya dilakukan

pengecoran, mobilisasi

beton menggunkan

truk mixer dari

batching plan.

7. Pengujian slumpt test

dilapangan 10 ± 2 cm

8. Pengecoran dialirkan

melalui talang,

kemudian dipadatkan

menggunakan vibrator.

9. Pada pengecoran

permukaan footing

diberi lapisan bonding

untuk mencegah

keretakan.

10. Kemudian permukaan

ditutup menggunakan

karung goni untuk

menjaga kelembapan

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 43


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

beton dan curing beton

dengan cara disiram

selama 3 hari

11. Setelah beton berumur

3 hari, bekisting dapat

dibongkar dengan ijin

dari konsultan.

• Quality Control

1. Request pekerjaan

sesuai dengan

kesepakatan owner,

konsultan dan

kontraktor. Request

untuk item pekerjaan

pembesian footing ,

dan beton klas C .

2. Dilakukan inpeksi

pekerjaan untuk

mengecek kembali

item pekerjaan

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 44


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

pembesian, bekisting

dan pengecoran.

3. Slump 10 ± 2 cm

4. Pengambilan sampel

silinder dari

pengecoran footing

sebanyak 4 sampel

untuk pengujian di

laboratorium.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 45


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

3.2.4 Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 46


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

✓ 3.2.5 Pekerjaan Girder

Pekerjaan Girder

1. Penuruan segmental girder


untuk di taruh d stock yard.
2. Setting segment sesuai
urutan .
3. Pemasangan strand dan
stressing.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 47


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Girder

1. Penuruan segmental girder


untuk di taruh d stock yard.
2. Pemasangan strand dan
stressing.
3. 2 buah crane mengambil
girder yang sudah siap
erection dan membawa ke
lokasi pemasangan.
4. Penempatan girder. Posisi
crane akan menyesuaikan
kondisi di lapangan.
Sebelum penasangan girder
terlebih dahulu di pasang
bearing pad. Girder berada
di atas bearing pad.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 48


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Girder

1. Penuruan segmental girder


untuk di taruh d stock yard.
2. Pemasangan strand dan
stressing.
3. 2 buah crane mengambil
girder yang sudah siap
erection dan membawa ke
lokasi pemasangan.
4. Penempatan girder. Posisi
crane akan menyesuaikan
kondisi di lapangan.
Sebelum penasangan girder
terlebih dahulu di pasang
bearing pad. Girder berada
di atas bearing pad

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 49


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Girder

Pasang girder selesai

Pekerjaan Diafragma

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 50


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Pemasangan
Bekisting Diafragma :

Pemasangan bekisting diafragma.

Pekerjaan Pengecoran Diafragma

Pekerjaan ini dikerjakan setelah girder terpasang semua. Lingkup pekerjaan ini
termasuk pemasangan bekisting dan pembesian. Pengecoran diafragma menggunakan
concrete pump. Setelah difragma selesai dikerjakan, kemudian memasang RC Plate
sebagai bekisting slab lantai.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 51


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Pengecoran Diafragma

Pekerjaan Erection RC Plate

✓ 3.2.6 Pekerjaan Penggecoran Slab Lantai Jembatan

Pekerjaan Penggecoran Slab Lantai Jembatan

Setelah RC Plate terinstall, maka selanjutnya dilakukan pekerjaan pengecoran slab


lantai Jembatan Overpass. Digunakan Concrete Pump Dan Mixer dalam pengerjaan
tahap ini. Pemeriksaan Slump dan kualitas ready mix dilakukan Quality Control.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 52


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

✓ 3.2.7 Pekerjaan Penggecoran Parapet

Pekerjaan Penggecoran Parapet

Setelah umur beton lantai jembatan mencukupi, maka pekerjaan selanjutnya yang
dilakukan adalah pengecoran parapet. Instalasi besi dan bekisting mengawali
pekerjaan ini, kemudian setelah instalasi selesai, dilanjutkan dengan pengecoran
menggunakan truk mixer.

✓ 3.2.8 Pekerjaan Flexible Pavement

Pekerjaan Flexible Pavement Pada Oprit


Pekerjaan Flexible Pavement pada oprit, lapisan yang digunakan adalah :
1.Base A
2.Prime coat
3.Asphalt Concrete Binder Curse
4.Tack coat dan
5.ACWC(Asphaltic Concrete Wearing Course.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 53


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Flexible Pavement Pada Oprit

Pekerjaan Flexible Pavement Pada Oprit

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 54


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Pekerjaan Flexible Pavement Pada Slab Jembatan Penghubung / Overpass

Pekerjaan Flexible Pavement pada pada slab jembatan penghubung / overpass, lapisan
yang digunakan adalah :
1.Tack coat dan
2.ACWC (Asphaltic Concrete Wearing Course.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 55


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan Lapangan melalui program Praktek Kerja


Lapangan di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, penulis memperoleh banyak ilmu dan
pengalaman yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya. Sehingga dapat
menambah wawasan dan memperluas pola pikir, khususnya terhadap dunia kerja.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama melaksanakan Praktek


Kerja Lapangan, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu antara lain :
1. Banyak hal baru yang tidak berkaitan dengan ilmu teknik gambar bangunan.
2. Dalam suatu proyek konstruksi juga diperlukan adanya suatu koordinasi yang
baik antara semua pekerja/karyawan, baik pekerja dikantor maupun pekerja
dilapangan. Sehingga menghasilkan kinerja yang baik.
3. Maksud dan fungsi utama dari Metode Pelaksanaan menjadi landasan dasar
dalam menentukan/merencanakan pekerjaan. Kita dituntut untuk memperlajari
tahapan demi tahapan pekerjaan sampai dengan selesai.
4. Diperlukan pengendalian waktu, biaya, dan mutu yang sangat teliti sehingga
dapat menghasilkan hasil yang baik, efisien, dan sesuai target yang telah
direncanakan.
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang penting yang
perlu diperhatikan oleh seluruh unsur yang terlibat dalam suatu proyek
konstruksi. Selama pelaksanaan proses Kerja Praktek, pekerjaan struktur hanya
dapat diuraikan hingga pekerjaan footing. Uraian tersebut di jelaskan
berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 56


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan setelah melaksanakan Praktek


Kerja Lapangan melalui Pendidikan Sistem Ganda di PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk, yaitu :

Saran untuk mahasiswa yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan :


1. Untuk para mahamahasiswa harus benar – benar bisa memanfaatkan kesempatan
untuk belajar dan mendapatkan ilmu sebanyak mungkin saat melaksanakan
Program Praktek Kerja Lapngan.
2. Pemilihan materi yang akan digunakan mahamahasiswa sebagai pembahasan
dalam pembuatan Tugas Besar lebih baik sesuai dengan pekerjaan yang
mahamahasiswa kerjakan di perusahaan.
3. Diperlukan konsultasi secara rutin kepada pembimbing di perusahaan maupun
pembimbing disekolah untuk membantu perkembangan saat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan ataupun dalam pembuatan Tugas Besar.

Saran untuk Perusahaan :


1. Dapat memberikan pelayanan yang baik dalam hal memberikan penjelasan
maupun data proyek yang dapat membantu kelancaran dan perkembangan
mahasiswa saat melakukan Praktek Kerja Lapangan.
2. Pembimbing perusahaan diharapkan dapat membimbing dengan baik agar
mahasiswa bisa mengerti dan bisa menjalankan pekerjaan yang dikerjakan
diperusahaan dengan baik, dan memantau perkembangan kinerja mahamahasiswa
serta dapat memberikan evaluasi sebagai masukan bagi mahasiswa.

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 57


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

4.3 PENUTUP

Demikian yang dapat penulis jelaskan mengenai “Metode Pelaksanaan


Jembatan Penghubung Overpass’ yang menjadi pokok bahasan dalam makalah Tugas
Besar ini. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat. Penulis berharap pembaca dapat memberi kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi kesempurnaan makalah Tugas Besar ini. Semoga makalah Tugas
Besar ini dapat memenuhi syarat standar penilian mata kuliah Bahsa Indonesia.

Jakarta, 2021

Penulis

DAFTAR PUSTAKA

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 58


PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATRA
RUAS BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR PAKET 4

Tim Penyusun, 2008. Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, SMK
Negeri 26 Pembangunan Jakarta.

Yusuf, Sinatrya. 2014. Laporan Prakterk Kerja Industri “Manajemen Proyek


Konstruksi”. Palembang: SMK Negeri 26 Jakarta

Nurpratiwi. 2014. Laporan Prakterk Kerja Industri “Metode Kerja”. Kalimantan:


SMK Negeri 26 Jakarta

knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/.../PLTM-Pusaka.pdf

https://adoc.pub/bab-ii-studi-pustaka-21-landasan-teori-pengertian-
umum8ba51ee71600fad06e32dbcf5af2cc9923101.html

Eka Krisnanto [Teknik Sipil] Universitas Mercu Buana 59

Anda mungkin juga menyukai