Disusun Oleh :
EKA KRISNANTO
NIM : 41118310035
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Pendidikan Sistem Ganda ini dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan. Karya tulis ini disusun atas dasar hasil praktek
kerja di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Indonesia, Divisi Sipil Umum 2 meliputi
Lampung Tengah yang dilaksanakan mulai dari 1 Agustus 2016 sampai dengan 28
Januari 2017. Perlu di ketahui selama praktek di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
penulis di tempatkan pada bagian Drafter. Tugas yang penulis lakukan disini pada
dasarnya membantu dalam proses produksi gambar, sehingga gambar tersebut dapat
sampai kepada owner untuk disetujui serta mengecheck keadaan di lapangan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan laporan tugas akhir
maupun melaksanakan praktek kerja industri di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Rasa
terima kasih penulis ucapkan kepada :
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................... ................................................................................ i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
1.3 Ruang lingkup ................................................................................ 2
1.4 Sumber informasi ........................................................................... 3
1.5 Sistematika penyajian ..................................................................... 4
BAB II SEJARAH PT WIJAYA KARYA
2.1 Profil perusahaan ............................................................................ 5
2.2 Sejarah singkat perusahaan ............................................................. 5
2.3 Visi dan Misi .................................................................................. 8
2.4 Kebijakan sistem manajemen ......................................................... 9
2.5 Struktur organisasi........................................................................ 13
2.6 Informasi proyek .......................................................................... 14
2.7 Peta lokasi proyek ........................................................................ 16
2.8 Latar Belakang ............................................................................. 16
2.9 Fungsi dan Tujuan ........................................................................ 17
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengenalan tentang Jembatan Penghubung / Overpass ................... 18
3.2 Metode Pelaksanaan Jembatan Penghubung / Overpass .................. 18
3.2.1 Pekerjaan Pembuatan Jalan Kerja dan Site Clearing............... 19
3.2.2 Pekerjaan Pancang................................................................. 22
3.2.3 Pekerjaan Pilecap dan Galian/Timbunan Tanah ..................... 31
3.2.4 Pekerjaan Kolom dan Pier Head ............................................ 46
3.2.5 Pekerjaan Girder.................................................................... 47
3.2.6 Pekerjaan Penggecoran Slab Lantai Jembatan ........................ 52
3.2.7 Pekerjaan Penggecoran Parapet ............................................. 53
3.2.7 Pekerjaan Flexible Pavement ................................................. 53
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 56
4.2 Saran .............................................................................................. 57
4.3 Penutup........................................................................................... 58
Daftar Pustaka.................................................................................................... 59
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bangunan overpass pada umumnya berupa jembatan atau box culvert
perlintasan jalan. Sesuai dengan pembatasan data rencana penulisan ini hanya
difokuskan pada pekerjaan jalan, perencanaan jembatan dengan bentang dibawah 10
m yang masih merupakan bagian pekerjaan jalan. Dengan perancangan jembatan dan
box culvert menggunakan referensi buku “Pedoman Perencanaan Penbebanan
Jembatan Jalan Raya” SKBI 1987, Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum ,
“Perencanaan Beton Bertulang” berdasarkan SKSNI T-15 1991 -03 ( CUR ) dan
“Peraturan Beton Bertulang Indonesia”. Perencanaan jembatan / box culvert dibagi
dua bagian, yaitu bangunan atas dan bangunan bawah :
1. Bangunan atas
a. Tiang sandaran dan pipa sandaran
b. Lantai kendaraan
c. Balok diafragma
d. Balok pratekan
1.2 TUJUAN
BAB II
Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu
nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya
Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan
menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan
dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi
dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan
Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi
Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu
diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan
Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri
konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan
bersinergi.
Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di
Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT
Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada
tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan
Divisi Industri dan Perdagangan.
pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat luas.
MISI WIKA
1. Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC
dan Investasi untuk Infrastuktur , Gedung Bertingkat, Energi,
Industrial Plant, Industri Beton, dan Property
2. Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama
3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang
Baik dan Memelihara Keberlanjutan Perusahaan
4. Ekspansi Strategis Keluar Negeri
5. Mengimplementasikan “Praktek-praktek terbaik” Sistem Manajemen
Terintegrasi
➢ Hubungan Industrial
Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terdiri atas Pegawai Organik dan Pegawai
Terampil sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Perseroan
dengan Serikat Karyawan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Di samping kategori tersebut,
Perseroan juga mempekerjakan pegawai kontrak dalam jangka waktu atau proyek tertentu.
Terhadap kedua klasifikasi pegawai tersebut, Perseroan mempunyai komitmen untuk
memperlakukan seluruh pegawai sesuai dengan hak dan kewajibannya yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menerapkan sistem manajemen human assets
berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, adil, motivatif dan bebas dari bias karena perbedaan
suku, asal-usul, jenis kelamin, agama, dan asal kelahiran serta hal-hal yang tidak terkait
dengan kinerja. Perseroan juga mengakui hak pegawai untuk berserikat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selalu mengembangkan dan meningkatkan kualitas
asset pegawai yang merupakan aset utama pada Perseroan dengan cara merealisasikan
“Human Asset Development ”. Oleh karena itu pengembangan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam Perseroan merupakan hal yang penting.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selalu melakukan pembinaan dan pengembangan
pegawai yang berpedoman pada Budaya Perseroan, Kebijakan Perseroan di bidang
kepegawaian, Peraturan Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pokok-pokok Organisasi.
Perseroan juga menjamin bahwa peraturan-peraturan tersebut di atas sesuai dengan standar
Good Corporate Governance.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mempunyai Kantor Pusat, Perusahaan Anak dan
Kantor Cabang yang beroperasi di berbagai daerah dengan agama, budaya, tradisi, adat
istiadat, kondisi pegawai serta peraturan setempat yang berbeda-beda. Meskipun peka
terhadap perbedaan-perbedaan tersebut, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tetap menerapkan
praktek-praktek yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
STA. 140+412)
Pinjaman / Loan
Kontrak Induk
• Scope Pekerjaan
- Jembatan : 8 buah
- Overpass : 16 buah
- Underpass : 6 buah
- JPO : 9 buah
• Data Teknis
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Peralatan:
lokasi pembuangan
Tenaga Kerja:
Tenaga Kerja :
-Pelaksana Lapangan
-Drafter
-Surveyor
-Ass Surveyor
-Helper
`Long Profile
• Material
b. Kawat Las
• Peralatan
b. Counter
d. Genset
e. Service crane
• Tenaga Kerja
b. Pelaksana : 1 orang
c. Surveyor : 4 orang
Pelaksanaan
Quality Control
4. Tiang pancang boleh ditanam apabila umur beton mencapai 14 hari dari kode
produksi.
5. Beban yang diterima oleh tiang pancang sebagai pondasi tidak boleh
6. Deformasi yang terjadi pada pondasi tiang, tidak boleh melebihi deformasi
2
eh x Wr x H x Wr + (n x Wp) x 1
Pa =
(S+0.254) ( Wr + Wp ) Sf
Keterangan :
Pa Bearing Capacity ton
Wr Weight of 6.5 ton
RAM/Piston
H Height of RAM Cm
stroke
Wp Berat tiang 0.395 ton/1m Untuk Tiang
pancang 60cm ,
tebal 10 cm
S S per blow Cm
n Restitutin 0.5
Coefficient
Sf Safety Factor 6
eh Efficiency Factor 0.85
• Material
Tanah asli
• Peralatan
b. Rambu ukur
c. Excavator
• Tenaga Kerja
a. Tim survey
b. Operator excavator
c. Pelaksana struktur
• Pelaksanaan Pekerjaan
2. Pembacaan rambu ukur pada titik ujung footing untuk menentukan elevasi
kedalaman galian.
• Quality Control
kontraktor.
Proses Penggalian
Hasil Penggalian
13
b. Bendrat
c. Plat PHT
d. Beton K125
• Peralatan
Bobok Tiang Pancang
a. Bar banding
b. Bar cutting
c. Tang
d. Talang
e. Truk mixer
g. cangkul
h. Pahat
i. Bodem
j. Cutter pile
k. Excavator
b. Surveyor : 4 orang
• Pelakanaan Pekerjaan
pembobokan tiang
bodem.
terpakai dipindahkan
Pemasangan PHT
dengan menggunakan
excavator
di fabrikasi besi.
tulangan D 13 mm,
Pengecoran PHT
panjang 12 m dibengkokan
panjang 1,5 m.
pancang ..
pengecoran.
lubang betong
menggunakan cangkul
kemudian dipadatkan
menggunakan vibrator.
• Quality Control
dengan kesepakatan
b. Memperhatikan elevasi
cutting.
10 ± 2 cm
a. Bekisting LC 10 cm
• Peralatan
a. Truk mixer
Bekisting LC b. Talang
• Tenaga Kerja
a. Pelaksana : 1 orang
b. Surveyor : 4 orang
c. Qc : 1 orang
d. Gudang : 1 orang
e. Mekanik : 2 orang
Pemasangan Talang f. Mandor : 1 orang
g. Pekerja : 8 orang
• Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pemasangan bekisting
LC dengan tinggi 10
2. Pemasangan talang
untuk membatu
pengecoran.
lokasi pekerjaan.
4. Kemudian dilakukan
LC yang dialirkan
diratakan.
• Quality Control
1. Request pekerjaan
sesuai dengan
kesepakatan owner,
konsultan dan
kontraktor. Request
Concerete.
2. Slump LC = 10 ± 2 cm
Pekerjaan Footing
19, D 22, D 25
c. Bendrat
d. Bekisting multiplex
• Peralatan
b. Truk mixer
c. Concrete Pump
d. Tang
e. Scaffolding
f. Cangkul
g. Slump test
• Tenaga Kerja
a. Pelaksana : 1 orang
b. Surveyor : 4 orang
c. Qc : 1 orang
d. Gudang : 1 orang
Pemasangan beton decking
e. Mekanik : 2 orang
f. Mandor : 1 orang
g. Pekerja : 8 orang
• Pelaksanaan Pekerjaan
1. Fabrikasi besi
memproduksi besi
Bekisting footing yang dibutuhkan untuk
pekerjaan footing.
2. Pembesian footing
menggunakan
dipasang sesuai
3. Selanjutnya dipasang
beton decking 10 cm
selimut beton.
4. Setelah pembesian
footing dan
pemasangan beton
decking selsai
Pengecoran Footing
selanjutnya dilakukan
pekerjaan bekisting
dengan menggunakan
multiplex
5. Bekisting dipasang
bekisting diberi
Pengambilan Sampel Beton
penyangga sebagai
saat pengecoran.
6. Selanjutnya dilakukan
pengecoran, mobilisasi
beton menggunkan
batching plan.
dilapangan 10 ± 2 cm
8. Pengecoran dialirkan
melalui talang,
kemudian dipadatkan
menggunakan vibrator.
9. Pada pengecoran
permukaan footing
untuk mencegah
keretakan.
ditutup menggunakan
menjaga kelembapan
selama 3 hari
dari konsultan.
• Quality Control
1. Request pekerjaan
sesuai dengan
kesepakatan owner,
konsultan dan
kontraktor. Request
pembesian footing ,
2. Dilakukan inpeksi
pekerjaan untuk
mengecek kembali
item pekerjaan
pembesian, bekisting
dan pengecoran.
3. Slump 10 ± 2 cm
4. Pengambilan sampel
silinder dari
pengecoran footing
sebanyak 4 sampel
untuk pengujian di
laboratorium.
Pekerjaan Girder
Pekerjaan Girder
Pekerjaan Girder
Pekerjaan Girder
Pekerjaan Diafragma
Pekerjaan Pemasangan
Bekisting Diafragma :
Pekerjaan ini dikerjakan setelah girder terpasang semua. Lingkup pekerjaan ini
termasuk pemasangan bekisting dan pembesian. Pengecoran diafragma menggunakan
concrete pump. Setelah difragma selesai dikerjakan, kemudian memasang RC Plate
sebagai bekisting slab lantai.
Setelah umur beton lantai jembatan mencukupi, maka pekerjaan selanjutnya yang
dilakukan adalah pengecoran parapet. Instalasi besi dan bekisting mengawali
pekerjaan ini, kemudian setelah instalasi selesai, dilanjutkan dengan pengecoran
menggunakan truk mixer.
Pekerjaan Flexible Pavement pada pada slab jembatan penghubung / overpass, lapisan
yang digunakan adalah :
1.Tack coat dan
2.ACWC (Asphaltic Concrete Wearing Course.
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 Saran
4.3 PENUTUP
Jakarta, 2021
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun, 2008. Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, SMK
Negeri 26 Pembangunan Jakarta.
knowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/.../PLTM-Pusaka.pdf
https://adoc.pub/bab-ii-studi-pustaka-21-landasan-teori-pengertian-
umum8ba51ee71600fad06e32dbcf5af2cc9923101.html