DALAM
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu dan
perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan terbatasnya kemampuan untuk melakukan pekerjaan mendorong manusia
membagi pekerjaan tugas dan tanggung jawab dengan adanya pembagian kerja, tugas,
dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerjasama dan keterikatan formal dalam
suatu organisasi.
Pada dasarnya manajemen itu penting sebab pekerjaan itu berat dan sulit untuk
dikerjakan sendiri sehingga itu perlu pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam
penyelesaiannya. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna
semua potensi yang dimiliki. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama
dalam sekelompok orang.
Dalam tataran nilai, pendidikan mempunyai peran vital sebagai pendorong individu dan
warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan. Di samping
itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting bagi proses transformasi personal
maupun sosial. Dan sesungguhnya inilah idealisme pendidikan yang mensyaratkan
adanya pemberdayaan.
Namun dalam tataran ideal, pergeseran paradigma yang awalnya memandang lembaga
pendidikan sebagai lembaga sosial, kini dipandang sebagai suatu lahan bisnis basah
yang mengindikasikan perlunya perubahan pengelolaan. Perubahan pengelolaan
tersebut harus seirama dengan tuntutan zaman.
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Administrasi Pendidikan
Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas
kata ad dan ministare.Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa
inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministare sama artinya dengan kata to
surve atau toconductyang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam
bahasa inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan
mengarahkan.[1]
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai
suatu tujuan. Meskipun peraktek administrasi sejak dahulu kala telah dilaksanakan
orang, bahkan sejak manusia bermasyarakat dan bernegara, administrasi sebagai ilmu
baru muncul pada permulaan pertengahan kedua abad ke-19.
Frederick Taylor (1856) sering disebut sebagai bapak dari gerakan manajemen
berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ia dapat pula dikatakan sebagai
pelopor dari timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja sebagai buruh rendahan
sampai tingkat yang paling tinggi di dalam perusahaan.[2]
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala
sesuatu, baik personel, spritual maupun material yang bersangkut paut dengan
pendidikan, jadi dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang
yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan,
diorganisasi dan dikioordinasi secara efektif, dan semateri yang diperlukan dan yang
telah ada dimanfaatkan secara efesien.
John M.Cohen dan Norman T.Uphoff (1977:6-8) mengungkapkan bahwa kerangka kerja
secara koordinasi dalam suasana partisifasif mempunyai tiga dimensi yakni; Kerangka
kerja tersebut, menunjukkan bagaimana suatu pengembangan program dilakukan,
melalui pendekatan partisipasi. Partisipasi dari instrumental yang ada seperti
konstitusi, keterlibatan masyarakat, kelompok atau personal. Kondisi ini,tergantung
pada keterlibatan dalam ; (a) pengambilan keputusan; (b) pelaksanaan keputusan; (c)
manfaat adanya partisipasi; dan (d) keterlibatan dalam evaluasi. Berrdasarkan dari
uraian tersebut, tampak bahwa proses administrasi merujuk pada aktivitas pencapaian
tujuan. Proses tersebut, diperlukan berbagai pendekatan yang selaras dengan
karakteristik suatu organisasi, yang mempunyai visi, misi, fungsi dan tujuan serta
strategi pencapaiannya.[5]
1. B. Manajemen Pendidikan
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi,
manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
G.R. Terry berpendapat bahwa manajement is a distinck process of planning,
organizing, actuating, and controling performed to determine and accomplish stated
objectivies by the use of human being other recourses. Artinya manajemen adalah suatu
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya.
Sedangkan menurut Haroid dan cyrilo Donnel mengemukakan managament is getting
things done throug people in bringing about tjis coordinating of group activity
the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct, and control the acktivities
other people. Artinya manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain. Dengan demikian manajemen mengadakan kordinasi atas sejumlah
aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,
pengarahan, dan pengendalian.[6]
Jika kita simak defenisi-defenisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
Tugas propesional guru adalah melakukan kegiatan mengajar, dan selanjutnya murid
melakukan respon-respon yang disebut belajar. Menurut Dauis (1991:35) peran guru
sebagai menejer dalam proses pengajaran:
1. Planning
Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelopok untuk
mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan pengambilan
keputusan, karena termasuk pemilihan-pemilihan alternatif-alternatif keputusan.
2. Organizing
Organizing ialah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan.
1. Actuating
Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan
seseorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan untuk
mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencana dan
pengorganisasian agar tujuan-tujaun tersebut dapat dipahami.
1. Motovating
Motivating merupakan sebuah kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak dari pada
kata actuating. Beberapa pihak yang lain menganggap arti dari kedua kata tersebut
adalah sama.
1. Staffing
Mencakup mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi
yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.
1. Directing
Merupakan pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka menjadi
pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja aktif menuju sasaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
1. Controling
Mencakup kelanjuatan tugas untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai
rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan yang tidak di inginkan
diperbaiki supaya tujuan dapat tercapai dengan baik
1. Inovating
Mencakup pengembangan gagasan baru, mengkombinasikan pemikiran baru dengan
yang lama, mencari gagasan dari kegitan lain dan melaksanakannya atau dapat juga
dilakukan dengan cara memberi stimulai kepada rekan sekerja untuk mengembangkan
gagasan baru dalam pekerjaan mereka.
1. Representing
Mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi dari sebuah
perusahaannya dalam urusannya dengan pihak pemerintahan, kalangan swasta bank,
penjual, langganan, dan kalangan luar lainnya.
1. Coordinating
Merupakan sunkronisasi yang teratur dalam usaha individu yang berhubungan dengan
jumlah waktu dan tujuan mereka, sehingga diambil tindakan yang serempak menuju
sasaran yang telah ditetapkan.[9]
1. C. Efektifitas Manajemen dalam Lembaga Pendidikan
Dalam ranah aktivitas, implementasi manajemen terhadap pengelolaan pendidikan
haruslah berorientasi pada efektivitas terhadap segala aspek pendidikan baik dalam
pertumbuhan, perkembangan, maupun keberkahan (dalam perspektif syariah). Berikut
ini merupakan urgensi manajemen terhadap bidang manajemen pendidikan:[10]
1. Manajemen Kurikulum
1) Mengupayakan efektifitas perencanaan
1. Manajemen Personalia
Manajemen ini berkisar pada staff development (teacher development), meliputi:
1) Training
1. Manajemen Siswa
1) Penerimaan Siswa (Daya Tampung, Seleksi)
3) Pemberdayaan OSIS
1. Manajemen Keuangan
Dalam keuangan pengelolaan pendidikan, manajemen harus berlandaskan pada
prinsip: efektivitas, efisiensi dan pemerataan .
1. Manajemen Lingkungan
Urgensi manajemen terhadap lingkungan pendidikan bertujuan dalam merangkul
seluruh pihak terkait yang akan berpengaruh dalam segala kebijakan dan
keberlangsungan pendidikan. Manajemen ini berupaya mewujudkan cooperation with
Society dan stake holder identification.
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi,
manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan
Fungsi-fungsi manajemen antara lain
v Planning
v Organizing
v Actuating
v Motovating
v Staffing
v Directing
v Controling
v Inovating
v Representing
v Coordinating
[1] Ngalim Purwanto, Administarasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2002), hlm. 1.
[2] Ibid., hlm. 2
[3] R. Fred David, Konsep Manajemen Strategis, (Jakarta: PT Indeks, 2004), hlm. 54.
[4] Ngalim Purwanto, Op.Cit., hlm. 5
[5] S.P. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Toko
Gunung Agung, 1995), hlm. 13.
http://feryntina.blogspot.co.id/2008/10/pengertian-
administrasi-manajemen.html
PENGERTIAN ADMINISTRASI / MANAJEMEN
PENDIDIKAN
1. Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124” Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua
faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu”
2. Soebagio Atmodiwirio. (2000:23) “Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan…”
3. Engkoswara (2001:2) “Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata
sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan
suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama”
4. Djam’an Satori, (1980: 4) “Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien…”
5. Sondang P. Siagian. 1997 : 5 “Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan
demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi”
6. George R. Terry, 1986:4 “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-
tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia serta sumber-sumber lain”
7. Made Pidarta, (1988:4) “Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya”
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/04/administrasi-manajemen-
pendidikan.html
Administrasi Manajemen Pendidikan
Administrasi pendidikan dan manajemen Pendidikan adalah dua istilah yang hampir sama
artinya, hanya dewasa ini istilah manajemen lebih lebih dikenal dan umum dipakai di dalam
dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan
dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses
administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga
personal dan spiritual.
A. Pendahuluan
Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulismenulis belaka. Pandangan
orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi
memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat
tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan
administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi
hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada
di lapangan. Tidak semuanya pandangan demikian itu benar.
Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah
lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum,
sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting
fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat
dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika
akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut
kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi
yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang
pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai
dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan
maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan pelayanan
yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir
administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem
pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu
format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
Dalam pengenalan ilmu administrasi pendidikan dan manajemen, kiranya sangat perlu
pembahasan kali lebih dispesifikkan. Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a)
pengelompokan yang bersifat administrasi umum, (b) pengelompokan di bidang
pembangunan, (c) pengelompokan yang bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas
dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir yaitu
pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor
(Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas
membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi
Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas
melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan,
Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).
[2] Untuk menemukan ciri-ciri admnistrasi manajemen pendidikan yang ideal tentunya
harus ditentukan dulu ruang lingkup, tujuan fungsi administrasi manajemen pendidikan. di
bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana sebenarnya peranan administrasi pada
lembaga pendidikan :
Setiap kegiatan di dalam proses administrasi pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. tujuan pendidikan tergambar di dalam kurikulum sekolah masing-masing.
Adanya unsure tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum
yang menjadi tugas dan tanggung-jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai
sekolah lainnya.[4]
Melihat uraian tersebut, bahwa ranah administasi manajemen pendidikan adalah focus
kegiatan pada kegiatan administrasi pendidikan. Dimana para pelaksananya adalah :
1)pemerintah sebagai pelayan kebutuhan sekolah dan, 2). Sekolah sebagai pelaksana
tekhnis kegiatan pembelajaran. Kerjasama antara pemerintah dengan fihak sekolah ( guru,
pegawai, kepala sekolah ) merupakan kontak administrasi manajemen pendidikan dan
nantinya akan menciptakan suasana manajerial yang beroreintasi kepada meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah.
Dari uraian di atas, bahwa ranah admnistrasi manajemen pendidikan harus didukung oleh
ilmu pengetahuan tentang tujuan pendidikan serta berbagai wahana untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Wahana pendukung tersebut meliputi : ilmu-ilmu yang berkaitan seperti,
psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, antropologi, ilmu komukasi, dan bimbingan. Ilmu-
ilmu tersebut akan memberikan dasar dalam pengelolaan murid yang menjadi bidang
garapan admnistrasi pendidikan.[5]
Perencanaan organisasi
koordinasi
komunikasi
oraganisasi
supervisi-kepegawaian-pembiayaan
evaluasi[6].
Dengan eksisnya sebuah tata administrasi yang tertib dan teratur serta kuat menjadikan
daya kerja dalam sebuah instansi lebih efektif dan efisien. Adapun untuk menguatkan hal
tersebut tata administrasi dalam sebuah sekolah diklasifikasikan sebagai berikut [7]:
Administrasi Kesiswaan
Adapun job dari tenaga adminsitrasi kesiswaan meliputi;
Mengisi buku induk siswa
Mengisi nilai raport pada buku induk siswa
Mencatat kondisi siswa, berkenaan dengan presensi siswa
Pengisian buku klapper
Pelayanan administrasi kesiswaan
Mencatat dan membukukan mutasi siswa
Administrasi Kurikulum
Menyusun sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar
dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang eksis di
instansi tersebut.[8]
Administrasi Kepegawaian
Adapun job dari tenaga administrasi kepegawaian meliputi ;
Membuat buku induk pegawai
Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti
pegawai, dan lain – lain.
Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun
tenaga tata administrasi.
Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas,
surat kuasa, dan lain – lain.[9]
Administrasi Keuangan
Adapun job dari tenaga administrasi keuangan meliputi:
Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS ).
Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).
Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
Membagikan gaji atau rapel.
Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
Administrasi Perlengkapan/Inventerisasi
Job dari tenaga administrasi yang berkecimpung dalam inventarisasi meliputi
Mengklasifikasikan setiap item yang akan diinventasisasi.
Mengisi golongan inventaris.
Mengisi golongan non inventaris.
Memberikan kode ataupun nomor pada barang inventaris.
Memberikan kode ataupun nomor pada barang non inventaris.
Mencatatkan dan mengisi barang inventaris apa saja pada buku induk inventaris.
Mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris.
Membuat daftar penggunaan barang inventaris.
Mencatat daftar penggunaan barang inventaris.
Membuat rencana penambahan barang inventaris.
Membuat laporan setiap tribulan atau tahunan.
Dalam administrasi manajemen, tentunya bukanya hanya dalam aspek pendidikan saja yang
berkembang, namun masih banyak macam dan ragam administrasi manajemen. Di bawah
ini akan diuraikan secara singkat beberapa bidang-bidang administrasi
Oleh karena itu Administrasi Pembangunan adalah Administrasi Negara yang berorientasi
terhadap pembangunan. Di samping itu Administrasi Pembangunan juga masih
mendasarkan diri atas prinsip-prinsip dan analisis Administrasi Negara. Beberapa pendapat
dan definisi Administrasi Pembangunan telah dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai
bahan perbandingan dan untuk memperluas wawasan. Selanjutnya dikemukakan perbedaan
antara Administrasi Negara dan Administrasi Pembangunan untuk lebih memperjelas batas-
batas dan ruang lingkupnya[12].
1. Pengertian Administrasi
Tiap-tiap bentuk usaha, besar atau kecil, memerlukan cara-cara pengaturan dan
penyelenggaraan yang efektif dan efisien agar tercapai hasil yang maksimal. Segala
sumber daya yang digunakan harus diatur penggunaannya, sehingga tidak terjadi
pemborosan yang berarti, dalam rangka mencapai tujuan atau keuntungan yang
dinginkan untuk diperoleh. Inilah yang menjadi titik perhatian ilmu administrasi.
Secara etimologis, administrasi berarti penyelenggaraan, pengaturan atau pengurusan.
Dalam pengertian sempit, administrasi biasanya dimaksudkan orang dengan pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan surat menyurat yang lazim terdapat di kantor-
kantor. Misalnya : menulis atau mengetik surat, tabel, daftar mengagendakan,
mengirimkan atau mengekspedisikan, mengarsipkan atau mendokumentasikannya.
Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan ilmu administrasi, ruang lingkup administrasi
jauh lebih luas daripada sekedar urusan surat menyurat seperti ditunjukkan di atas.
Sekali lagi tampak kepada kita bahwa titik orientasi administrasi pendidikan adalah
tujuan-tujuan pendidikan. Titik orientasi administrasi sekolah adalah tujuan-tujuan
pendidikan sekolah (tujuan pendidikan tingkat institusional). Titik orientasi
administrasi atau manajemen kelas adalah tujuan-tujuan instruksional. Olah karena
tujuan-tujuan pendidikan akan diwujudkan dalam diri para siswa, maka dapatlah
dikatakan bahwa pada akhirnya komponen lembaga pendidikan yang paling penting
adalah siswa. Konsekuensinya, segala fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang
diselenggarakan di sekolah diperuntukkan bagi kepentingan angkatan manusia didik ini.
Kalau komponen ini diabaikan, berarti lembaga pendidikan yang bersangkutan telah
mengingkari hakekat dan identitasnya sendiri.
Disamping para pelajar (siswa), sumber-daya insani yang ikut serta dalam
penyelenggaraan lembaga pendidikan antara lain meliputi guru, kepala sekolah,
pegawai administrasi, konselor, penilik (pengawas) sekolah dan para pejabat lain yang
duduk di dalam instansi yang membawahi lembaga pendidikan. Di samping kategori
personil yang disebut terakhir ini, anggota-anggota masyarakat dapat dan perlu juga
memberikan sumbangannya untuk lebih mensukseskan program lembaga pendidikan
(sekolah).
1. Perencanaan
Demikian kita lihat bahwa perencanaan selalu berorientasi ke depan (future oriented).
Dalam rangka melakukan perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip berikut perlu
diperhatikan.
a. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan.
b. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif.
c. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis.
d. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan.
e. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan
kualitatif pendidikan.
f. Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan yang jelas, terarah,
dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas.
g. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena pendidikan
yang sedang terjadi.
2. Pengorganisasian.
Menurut Blau, setiap organisasi formal mengandung ciri-ciri pembagian kerja yang
jelas, hierarki wewnang dan tanggung jawab, sistem aturan dan kebijakan, interaksi
yang bersifat nonpribadi, penugasan yang didasarkan pada kualifikasi teknis, dan
efisiensi secara teknis. Namun demikian di lingkungan lembaga pendidikan
pengembangan hubungan-hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu.
Kita ketahui bahwa dengan hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak
perlu. Kita ketahui bahwa dengan hubungan formal saja interaksi akan sangat terbatas
dan berlangsung kaku, dan jarak sosial terlalu besar.
3. Perangsangan
Untuk maksud yang sama dengan perangsangan (stimulasting), sering juga digunakan
istilah pendorongan (motivating), pengaktifan, pengarahan dan lain-lain.
Perangsangan dilakukan dengan maksud agar para pekerja melaksanakan tugas-
tugasnya dengan menggunakan kemampuannya semaksimal-maksimalnya.
Tidak ada resep perangsangan yang dapat digunakan dengan berhasil dalam setiap
situasi. Namun demikian pedoman umum yang dapat digunakan adalah :
a. Motivasi kepada anak didik, bawahan, pegawai, dan sebagainya
b. Komunikasi yang efektif
c. Mengembangkan partisipasi aktif dikalangan pekerja.
d. Pemberian tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuan pekerja
e. Perbaikan iklim organisasi dan kondisi-kondisi pekerja.
4. Pengkoordinasian
5. Penilaian
Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah direncanakan
semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim instruksional disebut evaluasi
sumatif. Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini
disebut formative evaluation. Pendek kata, penilaian itu harus dilakukan secara
berkesinambungan dan mengenai segi kehidupan organisasi atau lembaga.
Latar Belakang
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia
yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja
menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada
administrasi. Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu
pelajaran yang akhirnya mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka distu
ada administrasi pendidikan. Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu
organisasi yang tersusun baik ataupun terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah
manajemen, dan disetiap lingkungan mempunyai proses pengelolaan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari administrasi ?
2. Apa pengertian dari administrasi pendidikan ?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
4. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari rumusan masalah di atas, yaitu untuk mengetahui pengertian
dari administrasi, administrasi pendidikan, manajemen, dan pengeolan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
Secara sederhana administrasi itu berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad
mempunyai arti “kepada” dan ministro beraarti “melayani”. Secara bebas dapat diartikan
bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek
tertentu. Administrasi dalam arti sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa
penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi
dalam arti luas yaitu: Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama, Identik dengan organisasi yaitu
sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, Sub sistem dari organisasi itu sendiri, dengan unsur, tujuan, orang-
orang, sumber dan waktu, Upaya agar semua unsur organisasi bisa berfungsi secara
efektif dan efisien, produktif dan optimal. Beberapa sarjana telah memberikan pengertian
antara lain sebagai berikut: (Kencana Syafiie, 2006: 13).
Menurut Herbert A. Simonn:
Administration can be defined as the activities of groups cooperating to accomplish
common goals. Jadi baginya admnistrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan-kegiatan
kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Simon, 1959: 3).
Menurut Leonard D. White:
Administration is a process common to all groups efforts, public or private, civil or
military. Jadi baginya administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha
kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik
dalam ukuran besar maupun kecil (White, 1955: 1).
Menurut Prajudi Atmosudirdjo:
Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu perwujudan tertentu di dalam
masyarakat modern. Eksistensi daripada administrasi ini berkaitan dengan organisasi,
artinya administrasi itu terdapat di dalam suatu organisasi. Jadi barang siapa hendak
mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu
organisasi yang masih hidup, di situ terdapat administrasi (Atmosudirdjo, 1982: 39-40).
Menurut The Liang Gie:
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sondang P. Siagian:
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang telah
diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih
untuk mencapai tujuan yang telah ditentkan sebelumnya.
Menurut Hadart Nawawi:
Administrasi adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha
kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
sebelumnya (Kencana Syafiie, 2006: 14).
Definisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak karena pada prinsipnya
mempunyai pengertian yang sama yaitu antara lain:
a. Kerja sama;
b. Banyak orang;
c. Untuk mencapai tujuan bersama (Kencana Syafiie, 2006: 15).
Artian di atas dimaksudkan sebagai administrasi dalam arti luas, sedangkan pengertian
dalam arti sempit adalah administrasi sebagaimana yang sering kita dengar sehari-hari
yait tata usaha. Memang tata usaha merupakan unsur daripada administrasi dalam arti
luas, secara lengkap unsur-unsur pelaksanaannya tersebut sebagai berikut: (liang Gie,
1983: 12).
a. Pengorganisasian;
b. Manajemen;
c. Tata hubungan;
d. Kepegawaian;
e. Keuangan;
f. Perbekalan;
g. Tata usaha;
h. Perwakilan.
Dalam buku petunjuk administrasi terbitan Universitas Gajah Mada administrasi
disebutkan sebagai berikut:
1. Suatu aktivitas yang terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan
tujuan yang telah ditentukan semula.
2. Suatu proses yang lazim terdapat dalam segenap usaha bersama, baik usaha
pemerintah maupun swasta, baik usaha sipil maupun usaha militer, baik usaha berskala
besar maupun usaha kecil-kecilan.
3. Suatu pengorganisasian dan bimbingan orang-orang agar dapat melaksanakan suatu
tujuan kusus.
4. Suau proses penyelengaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia,
untuk mencapai tujuan tertentu (Kencana Syafiie, 2006: 16-17).
B. Pengertian Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih
dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu administrasi. Pengertian dasar
tentang administrasi itu akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi pendidikan
seutuhnya. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa administrasi secara bebas dapat
diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek
tertentu. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Untuk memperluas
pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan
beberapa batasan atau definisi, yaitu:
1. Hadari Nawawi (1989:11) : administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan
tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
2. Engkoswara : administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan
sumberdaya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang
turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang disepakati.
3. Ngalim Purwanto (1984:14) : administrasi pendidikan adalah suatu proses
keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan
pembiyaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personel, materiil maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.
4. Robert E. Wilson (1996) : administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan
penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di dalam organisasi
sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.
5. Oteng Sutisna (1983 :17) : administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa
mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-
kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
6. Mohammad Rifai (1972:51) : administrasi adalah keseluruhan proses yang
mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang
sesuai, baik personel maupun materil dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama
seefektif dan seefisien mungkin.
7. Calvin Grieder (1961) : administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang
menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai
baik personal maupun materil dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan
seefisien mungkin (Rifai : 1972).
Dan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada
intinya adalah segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi
dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang
bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan (Sagala, 2006: 38-39)
C. Manajemen
Perkembangan dinamis aplikasi manajemen berangkat dari keragaman definisi tentang
manajemen. Semula, manajemen yang berasal dari bahasa Inggris: management dengan
kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan
menjalankan dan mengontrol suatu urusan atau “act of running and controlling a
business”. Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap dan stoner (1986)
mengartikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan
mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi
lainnya untuk mencapai organisasi yang telah ditetapkan. Sementara, Malayu S.P.
Hasibuan (1995) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” mengemukakan
bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu (Hasibuan, 1995: ).
Manajemen kemudian diartikan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu untuk
mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu system yang bersifat sosio-ekonomi-
teknis; dimana system adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari bagian-bagian
yang berhubungan secara organik; dinamis berarti bergerak, berkembang ke arah suatu
tujuan; sosio (social) berarti yang bergerak di dalam dan yang menggerakkan sistem itu
adalah manusia; ekonomi berarti kegiatan dalam sistem bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia; dan teknis berarti dalam kegiatan dipakai harta, alat-alat dan cara-
cara tertentu. Dengan demikian, manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk
memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai
sumberdaya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya
secara efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.
D. Pengelolaan Pembelajaran
Ditinjau dari segi etimologi, istilah pengelolaan berasal dari kata “kelola ” dan kata
kerjanya “mengelola ” atau mengelolakan. Mengelolakan berarti mengurus, melakukan,
penyelenggarakan. Sedangkan ditinjau dari terminologi atau pengertiannya, Drs.Winarno
Hamiseno sebagaimana dikutip oleh Drs. Suharsimi Arikunto menjelaskan Pengelolaan
adalah Substansi dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang di
mulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai
dengan pengawasan dan penilaian. dijelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan
menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan
peningkatan pengelolaan selanjutnya.
Tujuan yang diniatkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, baik sifatnya intruksional
maupun tujuan pengiring akan dapat dicapai secara optimal apabila dapat menciptakan
dan mempertahankan kondisi yang menguntungkan bagi peserta didik. Perlu disadari
pula bahwa bekerja dalam dunia pendidikan khususnya dalam kaitannya dengan
pengelolaan, kita tidak bisa bertindak seperti seorang juru masak dengan resep buku
masakan nya. suatu masalah yang timbul mungkin dapat berhasil diatasi dengan cara
tertentu pada saat tertentu dan pada seorang atau sekelompok peserta didik tertentu. Akan
tetapi cara tersebut tidak dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang sama, pada
waktu berbeda, terhadap sekelompok peserta didik yang lain. Dengan mengkaji konsep
dasar pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, akibatnya
secara sistematis diharapkan agar setiap guru akan dapat mengelola proses belajar
mengajar secara lebih baik.
Pengelolaan disini ada dua yaitu pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas, yang
mana keduanya ini adalah suatu kegiatan yang sangat erat hubungannya namun dapat dan
harus dibedakan satu sama lain karena disini mempunyai tujuan yang berbeda. Kalau
pembelajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk
mencapai tujuan- tujuan pembelajaran (menentukan peserta didik, menyusun rencana
pembelajaran, menentukan media dan strategi kemudian menganalisis hasil belajar
mengajar). Maka pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
(pembinaan “raport”, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan
perhatian dikelas dan sebagainya). Dengan perkatan lain, di dalam proses belajar
mengajar di sekolah dapat di bedakan adanya dua kelompok masalah yaitu masalah
dalam pembelajaran dan masalah pengelolaan kelas.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki
termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan,
sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Menurut
Degeng pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini
secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam hal
ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai
upaya untuk membelajarkan siswa. Sering terjadi dalam suatu peristiwa mengajar dan
belajar, antara guru dan siswa tidak berhubungan. Guru asyik menjelaskan materi
pelajaran di depan kelas.dalam suatu proses pembelajaran selama memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki untuk keberhasilan belajar. Sementara di bangku siswa juga asyik
dengan kegiatanya sendiri, melamun, ngobrol bahkan juga mengantuk. Dalam
peristiwa semacam ini tidak terjadi proses pembelajaran, karena dua komponen penting
dalam system pembelajaran tidak terjadi kerja sama. Dalam suatu peristiwa belajar dan
mengajar dikatakan terjadi suatu pembelajaran, manakala guru dan siswa secara sadar
bersama-samamengarah pada tujuan yang sama.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Pengertian administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan
pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi dalam arti sempit
adalah aktivitas ketatausahaan, berupa penyusunan dan pencatatan keterangan yang
diperoleh secara sistematis. Administrasi dalam arti luas yaitu: Upaya mencapai tujuan
secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
Administrasi pendidikan yaitu segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala
sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan
materil, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan pencapaian tujuan
manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya organisasi, seperti
sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif,
solutif, dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Kencana Syafiie, Inu. 2006. Ilmu Adminisrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta.
Simon, Herbert. 1959. Public Administratio. New York: Alfred Knopf.
White, Leonard.1955. introduction to The Study of Public Admnistration. New
York: The
Mac Millan Company.
Atmosudirdjo, Prajudi. 1982. Administrasi dan manajemen umum.
Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Liang Gie, The. 1983. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Nur
Cahaya.
Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Hasibuan, S.P. Malayu. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Toko
Gunung Agung.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2258044-pengertian-pengelolaan-
pembelajaran/#ixzz2e5cGSi6D
Pengertian Administrasi Pendidikan Manajemen, Makalah, Tujuan, Fungsi, Menurut Para
Ahli
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit
diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta
penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini
kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut
kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan
tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi
merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
Sedangkan administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni “administrasi”
dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi
dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-
praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi
pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat
administrasi sekolah adalah tata usaha.
Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses
dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi antara lain :
1. Prinsip Efisiensi
Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana,
dan fasilitas yang ada secara efisien.
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan
pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan
pemeriksaan (pengontrolan).
5. Prinsip Kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan
kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional
kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:
Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan
kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
Prinsip Efisien dan Efektivitas
Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam
pendayagunaan tenaga secara optimal.
Prinsip berorientasi pada Tujuan
Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan
di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya
tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi
pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan
administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang
saling berhubungan.
Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun
pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses belajar
mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai
landasan operasional.
C. Tujuan Adminitrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam dunia
pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid,
yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi
pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam
penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektifitas
produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian
tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan
kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin,
sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan
dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan
mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.
D. Fungsi Administrasi Pendidikan
Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah administrasi pendidikan, misalnya
manajemen pendidikan. Dalam penggunaannya secara umum, administrasi sering diartikan sama
dengan manajemen, administrator dengan manajer. Namun, akhir-akhir ini ada beberapa penulis
yang mencoba membedakannya, walaupun kadang-kadang pembedaaan itu tidak konsisten.
Kalaupun ada nampaknya perbedaan itu tidak fundamental. Ketidaksamaan pendapat yang ada
dapat dipahami, sebab dalam beberapa prkateknya ada tiga pendapat tentang hubungan antara
administrasi dengan manajemen, yakni:
Administrasi lebih luas dari manajemen atau administrasi mencakup manajemen,
pendapat ini sesuai dengan pendapat D. Waldo dalam bukunya Public Administration yang
mengatakan: “Public administration is organization of man and materials to achieve the purposes
of goverment” (Administrasi negara adalah pengorganisasian dan manajemen manusia dan
materi untuk mencapai tujuan pemerintah).
Administrasi identik dengan manajemen, dengan alasan:
*Dilihat dari pengertiannya, baik administrasi maupun manajemen merupakan proses, kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
**Dalam istilah sehari-hari, terutama dalam arti kelembagaan keduanya sering dipakai menunjuk
isi yang seperti Akademi Administrasi, Aakademi Manajemen.
Administrasi lebih sempit daripada manajemen, dalam arti administrasi tercakup dalam
manajemen, secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab
manajemen terdiri atas enam bidang yakni production, marketing, financial, personal, human
relation, dan administrative management. Dalam paham ini, administrasi disamakan dengan
office management, yakni sebagai kegiatan ketatausahaan atau sama dengan arti adminsitrative
yang berasal dari bahasa Belanda.
Polemik tentang kaitan administrasi dan manajemen masih berlangsung sampai saat ini. Namun
akhir-akhir ini ada kecenderungan tertentu untuk membedakan penggunaannya. Untuk bidang
pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran dipakai istilah administrasi, sedangkan
untuk bidang industri dan perusahaan dipakai istilah manejemen.
F. Administrasi Pendidikan, Administrasi Sekolah, dan Supervisi Pendidikan.
Istilah lain yang sering dikaitkan dengan administrasi pendidikan adalah administrasi sekolah.
Administrasi sekolah didefinisikan sebagai seni dan ilmu pengintegrasian secara kreatif ide-ide,
material, dan orang dalam satu kesatuan organik atau unit yang bekerja secara harmonis untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Dari batasan di atas nampak pada hakekatnya administrasi
sekolah sama dengan administrasi pendidikan sebab mencakup maksud dan isi yang sama.
Namun dalam prkateknya, khususnya di Indonesia, istilah administrasi pendidikan lebih populer
dan lebih sering dipakai, sebab ada tendensi untuk mengartikan administrasi sekolah dalam
artian yang sempit yakni disamakan dengan katatausahaan sekolah.
Setelah istilah di atas masih kita dapati lagi istilah supervisi pendidikan. Super artinya lebih atau
atas, sedang vision berarti melihat atau meninjau. Secara etimologis supervisi berarti melihat
(meninjau) dari atas terhadap pelaksanaan dari hasil kegiatan bawahan. Pengertian ini membawa
implikasi seolah-olah supervisi disamakan dengan pengawasan atau inspeksi yang umum berlaku
dalam dunia pendidikan adalah kegiatan mendeteksi keslahan bawahan dalam melaksanaan
perintah serta peraturan-peraturan dari atasan. Kesalahan dalam melaksanakannya dipandang
sebagai hal yang harus mendapat hukuman atau ganjaran, yang dikenal dengan nama hukuman
administratif.
Dalam realisasinya, kegiatan supervise pendidikan dilakukan oleh orang tetentu khusus yang
menjalankan tugas itu, yang disebut supervisor. Pada dasarnya supervisor adalah pemimpin
pendidikan juga, sedang supervise pendidikan adalah kegiatan administrasi pendidikan dari
pemimpin salah satu komponen pendidikan. Adapun tujuan supervise pendidikan adalah meniali
kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing guna membantu
mereke melakukan perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-
kekurangannya agar mereka berusaha mengatasinya dengan menunjukkan usaha sendiri.
BAB II
PENGANTAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Dalam dunia kerja saat ini istilah administrasi dan manajemen tentu sudah banyak menjadi acuan
dalam mencapai suatu tujuan khususnya dalam bidang perkantoran. administrasi berasal dari
bahasa yunani yang berarti suatu proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai
suatu tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumya. sedangkan manajemen adalah suatu
proses mengantur,mengendalikan,dan melaksanakan proses kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. sebagaimana dalam prinsip manajemen adalah "pengorbanan yang
sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin".dalam sub bab ini akan
dibahas secara singkat tentang pengertian administrasi dan manajemen, unsur-unsur administrasi
dan manajemen,peranan adminstrasi dan manajemen,dan hubungan administrasi dan manajemen
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI
Administrasi menurut asal katanya berasal dari bahasa latin. ad + ministrae, ad berarti intensif
sedangkan ministrae berarti melayani, membantu, dan memenuhi, jadi tugas utama seorang
adminisatrator/manajer adalah memberikan layanan prima.
Administrare adalah kata kerja sedangkan kata bendanya adalah administration dan kata sifatnya
adalah administratiavus.
Dalam kegiatan sehari-hari untuk istilah administrasi dibagi menjadi 2 pengertian yaitu :
Administrasi dalam pengertian yang sempit adalah suatu pekerjaan tata usaha dalam
kantor
Administrasi dalam pengertian yang luas adalah seluruh proses kerja sama orang atau
lebih dalam mencapai tujuan bersama.
C. KEDUDUKAN ADMININSTRASI
dalam kehidupan manusia serba kebutuahan, kebutuhaan untuk tempat tinggal, makan, pakaian
dan lain-lain yang biasa dikenal dengan istilah kebutuhan- kebutuhan primer atau kebutuhan
pokok. untuk dapat memenuhi kebutuhan ini apa itu kebutuhan primer atau kebutuhan
sekunder .orang harus mengusahakan dengan perbuatan -perbuatan yang nyata
berusaha seorang diri maupuna secara bekerja sama dengan perbuatan yang nyata akan dengan
perbuatan nyata maka kebutuhan itu menjelma menjadi tujuan.didalam memenuji kebutuhannya
dalam banyak hal orang harus bekerja sama atau dengan kata lain orang harus melaksanakan
suatu proses penyelenggaraan usaha kerja sama dalam mencapai tujuaannya. proses
penyelenggaraan inilah yang disebut dengan administrasi dan pada masyarakat moden yaang
makin berkembang ini makin penting pula tujuan-tujuan yang ingin dan hendak dicapainya maka
makin baik dan tepat pula administrasi yanag harus diaarahkannya oleh karena itu makin penting
pulaa kedudukanaadministrasi sebagai kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.
kedudukan aadministrasi penting dalam suatu negara yaang telah maju apalagi bagi negara yang
sedang berkembang. yang mana administrasi akan memberi sumbangan pengalaman dibidang
apapun telah mengajarka kepada negara-negera itu bahwa masalah kemajuan negara bukanlah
dititik beratkan hanya pada modal yang cukup sumber-sumber alam dan kekayaan bumi yaang
berlimpah-limpaah tenaga kerja manusia yang belebih-lebihan tetapi sangat dibutuhkan peranan/
kedudukan aadminstrasi. administras merupakan modal yang berhargan sekali bagi negara-
negara tersebut untuk melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan apalagi asas utama
administrasi adalah daya guna kerja berarti bahwa manusia ingin mencapai suatu hasil secara
maksimum atau terbaik dengan menyelenggarakan sesuatu keja atau usaha secara minimum atau
teringan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukaan sebelumnya.
disamping administrasi penting bagi suatu negara maka admnistrasi jugaa penting bagi badan-
badaan atau organisasi perusahaaan dan perindustrian juga bagi lembaga-lembaga seperti
lembaga peradilan lembaga permasyarakatan bahkan pembrontak dan orang matipun
membutuhkan admnistrasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimana ada terdapat kegiatan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama maka disana terdapat
administrasi.
D. PERINCIAN ILMU ADMINISTRASI
Prajudi atmosudirjo (1975:P.13) menggolongkan spesialisasi ilmu administrasi bidang operasi
dari organisasi yang diadministrasikan yaitu, administrasi negara,administrasi niaga, administrasi
internasional dan administrasi sosial.
Sukarno K (1985:P.12) dan ibrahim lubis (1984:P.19) membagi bidang administrasi atas 3
golongan besar dengan rincaian sbb:
Adminisrasi negara ialah administrasi yang berobyek kenegaraan terdiri dari
1. administrasi sipil ialah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh departemen,
jawatan, kantor kecamatan, dan kantor kelurahan atau seluruh kegiatan negara dikurangi
kegiatan perusahaan negara dan kegiatan militer/TNI
2. administrasi kegiatan angkatan bersenjata yang terdiri dari administrasi angkatan
udara, angkatan laut, angkatan darat dan angkatan kepolisian.
Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari adal kata manus yang berarti tangan dan agere
yang berarti melakukan. kata-kta itu digabung menjadi kata kerja managere yang berarti
menangani, managere diterjemahkan kedalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage
untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen akhinya management diterjemahkan kedalam
bahasa indonesia menjadi manajemen/ pengelolaan
G. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen
banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry
dengan istilah the six M'S in management (6M didalam manajemen), yaitu man, money,
materials, market, and methods. Sesuai dengan pengertian manajemen y aitu suatu kegiatan
usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta denga
pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia
maka unsur-unsur manajemen meliputi :
1. Manusia (manusia pemimpin,manusia pelaksana,dan atau manusia objek
pelaksana
2. Tujuan yang hendak divapai sebagai pemegangan titik pengarahan
3. Wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan kerja
sama
4. Alat atau sarana mencapai tujuan
5. Kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dsb
H. HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Hubungan administrasi dan manajemen adalah
1. Dalam penerapan adminstrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya
kegiatannya yang dapat dibedakan
2. Adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum
secara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas
melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah
tertentu pada tingkat administrasi
3. Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah
satu unsurt dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifar
operasional melainkan mengatur tindakan -tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang
yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya
I. INTI MANAJEMEN
Kesimpulan dari kedua pendapat tesebut bahwa tidak ada artinya suatu pembangunana negara
kalau administrasinya hanya merupakan sumber / akibat utang bertumpuk sehingga administras
dalan hai ini mempunyai tujuan atau motif tak lain dan tak bukan hanyalah tercapainya tujuan
secara efisien
The liang ge berpendapat bahwa efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara sesuatu usaha
dengan hasilnya perbandingan ini dapat dilihat dari 2 segi yaitu segi hasil dan segi usaha
Dilihat dari segi hasil suatu usaha dapat dikataka efisien kaau usaha itu memberikan hasil
yang terbaik
Dilihat dari segi usaha suatu usaha dapat dikatakan efesien kaau sesuatu hasil yang
dikehendaki dapat tercapai dengan usaha yang teringan. teringan dalam hubungannya dengan
pemakaian waktu benda atau ruang yang digunakan untuk melakukan usaha walter W skeat
dalam The laing Gie mengemukakan bahwa perkataan itu sendiri berasal dari bahasa latin
efficere (menghasilkan, mengadakan dan menjadikan ) dan dalam istilah indonesia "effesiensi",
efisien kemudian dalam perkembangannya sampai sekarang ini para ahli memberikan
bermacam-macamrumusan. ibrahim lubis efisiendi adalah perbandingan antara pendapatan dan
pengeluaran . perbandingan yang dimaksudkan disini adalah daya guna yang berarti cepat,
tepaat, hemat, dan selamat
K. PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen adalah suatu kegiatan yang terus menerus tetapi sistematis tidak sembarangan
atau asal saja melainka secara teratur dalam keraturan yang terus menerus itu manajemen tidak
tanpa tujuan melainkan ada tujuan yang adakn dicapai tetapi meskopun tujuan telah tercapai
tidak berarti kegaitan berhenti karena dalam dinamika manajemen suatu tujuan yang telah
dicapaidisusul atau dilanjutkan dengna tujuan berikutnya manajemen sebagai suatu proses,
banyak tugas atau fungsi yang fundamarntal fungsi fundamental ini oleh beberpa ahli brlainan
pendapat tetapi pada hakikatnya yang jadi klasifikasi pokok yaitu perencanaan, pengorganisasian
, penggerakan dan pengawasan
berhubungan dengan pencapaian tujuan melalui kerja sama orang lain titik beratnya ada usaha
pemanfaatan orang-orang yang berarti ia yang melakukan perfomencenya akan tetapi melalui
sumber-sumber yang tersedi untuk itu sebagai sarana dan prasaran usaha kerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut yang dimaksud sumber-sumber yang tersedia ialah segenap potensi
yang dapai dimanfaatkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan - pekrjaan usaha kerja sama yang
bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin, Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta: 2005
Burhanudin, Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung: 2005
Daryanto, Drs. H.M. Administrasi Pendidikan, Rekaka Cipta: 2001
Nawawi, DR. Hadari. Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta: 1997
Rifai, MA. Moh. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Sekar Djaja, Bandung: 2005
(Makalah Pada MK Dasar-dasar Kependidikan, oleh : iaib student, semester II fak. tarbiyah-pai
institut agama islam banten – serang 2008
Sumber berita:http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-dasar-dasar-administrasi.html
http://mariabans.blogspot.co.id/2012/01/fungsi-dan-proses-administrasi-dan.html
Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah administrasi pendidikan, misalnya
manajemen pendidikan, administrasi sekolah, dan supervisi pendidikan. Dalam penggunaannya secara
umum, administrasi sering diartikan sama dengan manajemen, administrator sama dengan manajer.
[1] Hal ini disebabkan oleh banyaknya kesamaan fungsi dan proses administrasi dan manajemen
pendidikan.
1. Perencanaan (planning)
Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang akan kita
laksanakan akan berjalan lancer serta mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu langkah
persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses
penyusunan rencana yanmg harus diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta
merumuskan keputusan.[5]
Jadi, perencanaan (planning) sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan
yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.[6]
2. Pengorganisasian (organizing)
Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
3. Pengoordinasian (coordinating)
Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas-batas perencanaan maupun batas-batas personel
seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung
jawab, ketidak seimbangan dalam berat-ringannya pekerjaan, kesimpangsiurandalam menjalankan
tugasdan kewajiban, dan sebagainya.
Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan juga antar
personal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengkoordinasian yang efektif akan timbul
kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai.[11]
4. Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya organisasi sekolah.
Setiap personalyang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana
perkembangan organiosasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih lanjut.
Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari para personal untuk menemukan pendapat yang dapat
penyumbangkan solusi yang tepat.[13]
Komunikasisecara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas
daripada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan formal
mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.[14]
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan
perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.[15]
5. Supervisi
Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
6. Kepegawaian
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu
kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi
administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu
sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih,
menempatkan dan membimbing personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan
pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-
personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat
orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya.
Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.[16]
7. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi
karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang
mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya.,
itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai
dengan pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :
3. bagaimana penggunaanya
6. bagaimana pengawasannya,dll.[17]
8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui
sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil
sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan,
memerlukan adanya evaluasi.
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada
umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf).
[19] Dibawah ini akan dijelaskan tentang pengertian masing-masing fungsi manajemen:
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan
membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain
sebagainya.
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah
dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.[20]
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
4. Pengkoordinasian (coordinating)
5. Pengomunikasian (communicating)
6. Pengontrolan (controlling)
7. Penilaian (evaluating)[21]
[1] Drs. Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2005. Hal 43
[2] Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.,Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2009. Hal 14
[3] http://firstiawan.student.fkip.uns.ac.id/2010/10/28/pengertian-administrasi-dan-administrasi-
pendidikan/#more-384 akses tgl 30 sept 2011
[7] Ibid,
[17]
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/15/dasar-dasar-administrasi-pendidikan-2/ akses Tgl 30 sept
2011
[19]http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengarahan_pengendalian
_belajar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen akses tgl 30 sept 2011
[20]Opcit,http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengarahan_pengen
dalian_belajar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen akses tgl 30 sept 2011