Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN PAUD
(KURIKULUM, SARANA PRASARANA DAN KEUANGAN)

DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 9

1. CHAIRIN ADHA ( 1062021035 )


2. SITI MASRUROH ( 1062021034 )
3. NUR MASYITAH ( 1062021036 )

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AJARAN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN ………………………….……………... 1

A. Latar Belakang ………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………… 2

1. Pengertian Manajemen ………………………………………… 2

2. Manajemen PAUD ………………………………………… 2

B. Ruang Lingkup Manajemen PAUD ………………………………………… 3

1. Manajemen Kurikulum ………………………………………… 3

2. Manajemen Sarana Prasarana ………………………………………… 6

3. Manajemen Keuangan / Pembiayaan ………………………………………… 7

BAB III PENUTUP ………………………………………… 10

A. Kesimpulan ………………………………………… 10

B. Kritik dan Saran ………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi terpenting yang dilakukan orang tua


bagi masa depan anaknya. Sejak anak lahir ke dunia, ia memiliki banyak
potensi dan harapan untuk berhasil di kemudian hari. Pendidikanlah yang
menjadi jembatan penghubung anak dengan masa depannya itu. Dapat
dikatakan, pendidikan merupakan salah satu pembentuk pondasi bagi
tumbuh dan berkembangnya seorang anak untuk memperoleh masa depan
yang lebih baik (Adi, 2009: 81)1

Lembaga pendidikan adalah wadah yang menghantarkan seseorang


ke dalam alur berpikir yang teratur dan sistematis, Agar tercapainya suatu
cita-cita yang diharapkan dalam suatu lembaga pendidikan dibutuhkan suatu
manajemen, Manajemen diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber
daya dalam suatu organisasi, dalam mencapai tujuan, maka secara tidak
langsung dapat kita simpulkan manajemen itu merupakan suatu proses
untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan2

Dalam lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pun dibutuhkan


manajemen yang efektif dan efisien. Tujuannnya agar ketika penggelolaan
lembaga PAUD dapat berlangsung dengan baik maka sumber daya manusia
didalam kelembagaan akan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pendidikan anak usia dini 3.

1 Adi, W. Implementasi Pembelajaran Terpadu pada Anak Usia Dini. Majalah Ilmiah
Pembelajaran No.I Volume 5. Mei 2009
2 Dadan Suryana, Nelti Rizka, Manajemen Pendidikan Anak usia Dini Berbasis Akreditasi

Lembaga, Prenadamedia Group: Jakarta, 2009. Halaman 1


3 Rohmad, Jurnal Studi Islam Gender dan Anak, Yinyang: Vol 12 No 2 (2017)

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage, yang berarti mengurus
atau mengelola.4 Dalam arti khusus bermakna memimpin dan
kepemimpinan, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola lembaga.
Pengertian manajemen menurut istilah adalah “Proses mengkordinasikan
aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif
dengan dan melalui orang lain” 5
Pengertian Manajemen dikutip dari Gramedia.com, manajemen adalah
sebuah cara agar tujuan dapat dicapai secara teratur dan terarah. Manajemen
adalah hal yang diperlukan dalam segala aspek kehidupan. Baik itu
manajemen untuk kegiatan individu maupun kelompok. Singkatnya dapat
disimpulkan, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan
yang diharapkan.

2. Manajemen PAUD
Manajemen pendirian PAUD merupakan suatu proses untuk
mengatur/memanajemen PAUD baik membuka lembaga PAUD baru atau
manajemen perbaikan/pembenahan PAUD atau biasa dikenal dengan istilah
improvisasi manajemen PAUD yang sudah jalan.
Dalam manajemen PAUD mempunyai orientasi layanan berupa layanan
kesehatan dan gizi (pertumbuhan, layanan kecerdasan dan psikologis,
layanan sosial dan sikap (Emosional), layanan keagamaan dan spiritualisasi.
Hal ini bertujuan agar anak usia dini yang terdidik dapat memiliki
pengalaman belajar, otak berkembang optimal, pertumbuhan fisik sehat,
perkembangan, psikososial positif.

4
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Gunung
Agung, 1996, hal.1
5
Robbin dan Coulter, Manajemen, Jakarta: PT Indeks, 2007,cet VIII, hal. 8

2
Substansi manajemen PAUD meliputi manajemen personalia atau SDM,
kurikulum (menu) kegiatan bermain dan belajar kemudian manajemen
peserta didik, manajemen keuangan lembaga, dan manajemen humas serta
manajemen sarana prasarana (Handoko, 2000: 27)6
Dedi Supriadi (1999:176) menyatakan bahwa tenaga pendidik PAUD
semestinya disiapkan secara professional, dimana seorang professional
paling tidak mempunyai 3 unsur utama yaitu:
a. Pendidikan yang memadai, disiapkan secara khusus melalui lembaga
pendidikan dengan kualifikasi tertentu
b. Keahlian dalam bidangnya
c. Komitmen dalam tugasnya.

B. Ruang Lingkup Manajemen PAUD


Manajemen pada dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan, Bidang
manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi sarana
penunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.

Adapun ruang lingkup manajemen PAUD sebagai berikut:


1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta
didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.7 Kurikulum merupakan
wahana belajar-mengajar yang dinamis sehingga perlu dinilai dan
dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan sesuai dengan
perkembangan yang ada dalam masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan
pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang menentukan bagaimana
pembuatan kurikulum akan berjalan.8

6 Handoko. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, 2000:Yogyakarta.
7
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2010, cet. III, hal. 3
8
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, hal. 268

3
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.
Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau penataan
terhadap kurikulum secara kooperatif, komperhensif, sistemik dan
sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan.
Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting adalah:
- kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas guru.
- kegiatan yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan
pengajaran9

a. Istilah Kurikulum PAUD


Istilah yang dimaksud diantaranya adalah program kegiatan
belajar bagi anak TK, menu pembelajaran anak usia dini, menu generik
anak usia dini, dan stimulasi perkembangan bagi anak usia dini.
Kesemua istilah tersebut pada dasarnya mengandung makna yang
sama, yaitu berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang
dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka
mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang dimiliki oleh setiap
anak.
Istilah pengembangan kurikulum adalah istilah yang paling sesuai
dengan pengembangan program kegiatan bermain bagi anak usia dini.
Dikarenakan istilah kurikulum terkesan sangat formal dan terstruktur,
maka istilah kurikulum seringkali ditukarpakaikan dengan istilah
program kegiatan bermain.

9
Asmendri, Teori dan Aplikasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan
Sekolah/Madrasah, Batusangkar: STAIN Batusangkar Press, 2012, hal. 32

4
b. Model Pembelajaran
Terdapat berbaga model pembelajaran anak usia dini yang dapat
dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Situasi dan
kondisi yang berbeda yang dimaksud adalah karena letak geografis atau
juga posisi wilayah seperti di perkotaan, pedesaan dll.
1) Model Kelas Berpusat Pada Anak
Strategi pembelajaran berpusat pada anak ditandai dengan adanya
materi yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak,
metode pembelajaran yang mengacu pada center of interest melalui
pengembangan tematik, media dan sumber belajar yang dapat
memperkaya lingkungan belajar dan pengelolaan kelas yang bersifat
demokrasi, keterbukaan, saling menghargai, kepedulian dan
kehangatan.
2) Model Ketrampilan Hidup
Model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup
umum (general life skill) yang terdiri atas self-awareness, thinking
skill, social skill, pre-vocational skill. Bertujuan untuk mengenalkan
kepada anak tentang kehidupan nyata yang akan dihadapinya. Pola
belajarnya disesuaikan dengan perkembangan anak baik secara fisik
dan psikis.
3) Model BCCT (Beyond Centre and Circle Time)
Model Beyond Center and Circle Time adalah suatu metode atau
pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan
merupakan perpaduan antara teori dan pengalaman praktik.
Model ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan
anak melalui bermain yang terarah, dan bertujuan, Model ini juga
menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang anak untuk
aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya
sendiri (bukan sekadar mengikuti perintah, meniru, atau
menghafal).10

10
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks

5
2. Manajemen Sarana Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana
mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan
efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum,
proses kegiatan manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan,
pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, penghapusan dan
penataan. Proses ini penting dilakukan agar pengadaan sarana dan prasarana
tepat sasaran dan efektif dalam penggunaannya.
Perencanaa Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini,
Sebaiknya Kepala PAUD melakukan perencanaan terhadap kebutuhan dan
perlengkapan yang dibutuhkan oleh sekolah. Perencanaan ini dilakukan
secara terus menerus selama kegiatan sekolah berlangsung, perencanaan ini
biasanya dilakukan setiap akhir tahun ajaran. dalam perencanaan ini harus
ada kerjasama yang baik antara kepela sekolah, guru, tata usaha (TU), serta
yayasan sehingga mudah dalam merencanakan apa yang hendak menjadi
bahan atau perlengkapan yang sekolah butuhkan.
Pengadaan sarana prasarana yang dilakukan disekolah adalah dengan
cara membeli menyiapkan segala buku tunjangan pedoman guru untuk
mengajar dan mempersiapkan kurikulum pembelajaran bagi guru,
pengadaan ini dilakukan oleh kepala PAUD sendiri. Pengadaan ini juga
dibantu oleh para guru, tata usaha (TU) serta staf-staf lain yang ada disekolah
semuanya terkait dalam pengadaan yang dilakukan.
Perencanaan yang terpenting adalah pembuatan keputusan yang
merupakan proses mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam
pembuatan perencanaan untuk perubahan menuju pada tujuan yang telah
ditetapkan.11
Pengadaan ini juga dilakukan dengan cara mengajukan proposal kepada
yayasan untuk mendapatkan barang perlengkapan sarana prasarana yang
sekolah perlukan. Perencanaan sarana prasarana ini tidak boleh dekat
waktunya dengan penggunaan alat tersebut, karena prosedur pengajuan

11
Kompri. (2015). Manajemen Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

6
anggaran itu tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh karena itu
perencanaan harus disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/ pembiayaan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan,melaksanakan dan mengavaluasi serta mempertanggung
jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan
pemerintah.12
Pengelolaan keuangan yang baik dalam lembaga akan meningkatkan
efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Dengan tersedianya biaya,
pencapaian tujuan pendidikan yang lebih produktif, efektif, efisien dan
relevan memungkinkan kebutuhan akan segera terwujud.
Manajemen keuangan pendidikan merupakan salah satu bahan kajian
yang penting dalam memperbaiki kualitas dan peningkatan mutu pendidikan.
Manajemen keuangan pendidikan di sekolah umumnya membicarakan
mengenai pengelolaan keuangan pendidikan, yaitu dari mana dan bagaimana
sumber-sumber keuangan pendidikan dapat diperoleh dan bagaimana
pengalokasian keuangan tersebut.
Dari uraian di atas, dapat ditarik gambaran umum bahwa manajemen
keuangan dan pembiayaan lembaga pendidikan dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas mengatur keuangan lembaga pendidikan mulai dari
perencanaan, penggalian sumber daya biaya, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan lembaga
pendidikan agar organisasi atau institusi pendidikan berjalan efektif dan
efisien dalam melaksanakan fungsinya memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas tinggi.

12
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 47

7
Adapun sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu
sekolah/madrasah, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu:
a) pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,
yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi
kepentingan pendidikan;
b) orang tua atau peserta didik; dan
c) masyarakat, baik mengikat maupun tidak.

A. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan PAUD


Dalam penerapan nya, manajemen keungan pada umumnya
semestinya memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Transparansi
Prinsip transparan dalam manajemen keuangan dan pembiayaan
pendidikan berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan
di lembaga pendidikan, misalnya bidang manajemen keuangan lembaga
pendidikan. Dengan keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan pertanggung jawabannya harus jelas sehingga
bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahuinya.
Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan dukungan atau partisipasi orang tua, masyarakat dan
pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program di lembaga
pendidikan. Di samping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan
(trust) timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan
warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.13

13
Siswanto, E. 2013. Good University Governance: Prinsip Dan Implementasi Dalam
Penggalian Pendapatan. Penerbit Gunung Samudera (Grup Penerbit Pt Book Mart Indonesia).

8
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan
berarti penggunaan uang lembaga pendidikan bisa dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku.14
Dengan akuntabilitas ini, pengelola lembaga pendidikan bisa
membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Adapun pihak-pihak
yang menuntut terbangunnya akuntabilitas, antara lain orang tua peserta
didik, masyarakat dan pemerintah, maka pengelola pendidikan perlu
menyampaikan report/Laporan keuangannya secara periodik/berkala.

3. Efektivitas
Efektivitas menjadi jargon yang sangat menentukan keberhasilan
dalam pengelolaan lembaga pendidikan, sehingga mengandung banyak
pemahaman dan perspektif dari berbagai pihak. Efektivitas seringkali
diartikan sebagai pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

4. Efesiensi
Konsepsi efisiensi menggambarkan hubungan antara pemasukan dan
pengeluaran. Namun lebih dari pada itu, efisiensi juga terkait dengan
kualitas layanan, Efisiensi pembiayaan pendidikan berkaitan dengan
memanajemen sumber-sumber pembiayaan pendidikan sehingga
mencapai optimalisasi penyelenggaraan layanan pendidikan.
Dalam biaya pendidikan, efisiensi hanya akan ditentukan oleh
ketepatan di dalam memanajemen anggaran pendidikan dengan
memberikan prioritas pada faktor-faktor penting dalam pendidikan yang
dapat memacu pencapaian prestasi belajar siswa.15

14
Puarada, N. A. 2016. Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba (Studi pada Yayasan SMA Pasundan di Wilayah Kota
Bandung) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomi Unpas).
15
Fattah. Nanang. 2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cetakan keempat

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang di tunjukan kepada anak yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Manajemen yaitu Proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja
sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif. Ruang Lingkup
Manajemen PAUD terdiri atas; Manajemen Kurikulum, Manajemen Sarana
Prasarana dan Manajemen Keuangan.
Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau penataan
terhadap kurikulum. Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu
kegiatan bagaimana mengatur dan mengelola sarana dan prasarana
pendidikan secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan Manajemen keuangan pendidikan di
sekolah umumnya membicarakan mengenai pengelolaan keuangan
pendidikan, yaitu dari mana dan bagaimana sumber-sumber keuangan
pendidikan dapat diperoleh dan bagaimana pengalokasian keuangan
tersebut.

B. KRITIK DAN SARAN


1. Dalam penulisan makalah ini tentu terdapat banyak kekurangan yang
disebabkan karena kurangnya pengetahuan kami sebagai penulis, dan sulit
nya mencari referensi, maka harapan kami, kritik maupun saran yang
membangun dari teman-teman maupun pembaca sangat kami harapkan.

2. Semoga materi pembahasan ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi
teman-teman dan kelompok kami sendiri tentunya

10
DAFTAR PUSTAKA

Adi, W. (2009). Implementasi Pembelajaran Terpadu pada Anak Usia Dini. Majalah

Ilmiah Pembelajaran No.I Volume 5. Mei 2009

Handoko. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II,

Yogyakarta: BPFE

Kompri. (2015). Manajemen Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Dadan Suryana, Nelti Rizka, Manajemen Pendidikan Anak usia Dini Berbasis Akreditasi

Lembaga, Prenadamedia Group: Jakarta, 2009

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks

Siswanto, E. 2013. Good University Governance: Prinsip Dan Implementasi Dalam

Penggalian Pendapatan. Penerbit Gunung Samudera (Grup Penerbit Pt Book Mart Indonesia)

Fattah. Nanang. 2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Cetakan keempat

Anda mungkin juga menyukai