Dosen pembimbing:
Kelas 3 E
Disusun Oleh :
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Tantangan dan Solusi Manajemen Pendidikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDALUHUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan hakikatnya merupakan proses belajar seumur hidup bagi setiap individu.
Tidak dimulai ketika individu masuk ke gedung sekolah yang besar dan tidak pula diakhiri
ketika individu memakai toga. Lebih dari itu, pendidikan dimulai dari buaian hingga liang
lahat.
Dewasa ini sistem pendidikan di Negara kita agaknya terlalu terburu-buru untuk
dibenahi dari KTSP yang disempurnakan menjadi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang
sempat beberapa bulan menjadi perhatian khusus bagi pendidik khususnya, dihapus
sementara dan dikaji ulang karena muncul banyak kendala yang dihadapi. Niatan pemerintah
untuk merancang dan melaksanakan suatu kurikulum yang ideal akan sangat sulit dilakukan
ketika dalam personil terbawah dari suatu pendidikan yaitu lingkup sekolah kurang
koordinasi maupun kurang kerjasama.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa pengertian manajmen pendidikan?
2. Apa saja tantangan yang ada pada manajemen pendidikan?
3. Bagaimana solusi yang tepat untuk permasalahan dalam tantangan manajemen
pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian manajemen pendidkan
4
2. mengetahui apa saja tantangan yang ada pada menajemen pendidikan
3. mengetahui solusi yang tepat untuk permasalahan dalam tantangan manajemen
pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam manajemen Dale mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian
manajemen sebagai, (1) mengelola orang-orang yang artinya penanganan terhadap anggota
organisasi, (2) pengambilan keputusan, dan (3) proses mengorganisasi serta memakai
sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah di tentukan. Dalam hal ini mencakup
para anggota dan materi. Orang dan materi termasuk dana diatur dan diarahkan kemudian
diputuskan aturan-aturan dan hasil arahan itu untuk mencapai tujuan organisasi.2
1
H.A.R Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 10-11.
2
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 7.
3
Ibid, hlm. 8-9.
4
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, RIneka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 15-18.
6
kompleks maka kompleks juga cara untuk mencapainya. Satu orang saja tidak akan
cukup untuk mencapainya jadi dibutuhkan beberapa orang yang bekerjasama.
2. Manajemen pendidikan mengandung arti proses untuk mencapai tujuan proses disini
dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian.
3. Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan paradigma sistem. Sistem ialah keseluruhan
yang terdiri dari bagian-bagain yang berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah
masukan menjadi keluaran.
4. Manajemen pendidikan dapat dilihat juga dari segi efektivitas pemanfaatan sumber.
Sumber yang dimaksud adalah sumber manusia, uang, sarana dan prasarana dan waktu.
5. Manajemen juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Artinya disini sebagai usaha
untuk menjawab pertanyaan bagaimana ia berperan sebagai administrator yang baik. Ia
mampu menggerakkan orang lain, mempengaruhi, mengawasi, memberi contoh dan
bekerja sama.
B. Beberapa tantangan dalam Manajemen Pendidikan
Tantangan ialah hal atau objek yang menggugah tekad untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengatasi masalah.5 Dalam makalah ini pemakalah mengartikan
tantangan sebagai masalah yang bisa menjadi bahan garapan atau bisa dicarikan solusinya
melalui apa yang ada pada manajemen pendidikan. Ada dua garis besar di dalamnya yakni
tantangan yang ada pada sumber daya pendidikan dan sistem pelaksanaan pendidikan.
1. Sumber daya pendidikan belum cukup handal untuk mendukung tercapainya tujuan dan
target pendidikan secara efektif. Sumber daya pendidikan yang ada lebih difokuskan pada
urusan administratif daripada diarahkan pada proses pembelajaran yang menyeluruh.
2. Sistem pembelajaran lebih menitikberatkan pada kuantitas hasil dibanding kualitas
proses. Bisa dilihat dalam semangat dalam menyelenggarakan Ujian Nasional, mereka
lebih memusatkan perhatian pada jumlah lulusan daripada kualitas proses pembelajaran.
3. Kurikulum, proses pembelajaran, dan sistem evaluasi masih bersifat parsial terhadap
tujuan pendidikan nasional (pasal 3 Undang-Undang Dasar).
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia
6
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, hlm. 21.
7
4. Manajemen pendidikan dan kinerja mengajar guru/dosen lebih menfokuskan pada
tuntutan administrative (RPP dan laporan kelulusan) daripada menciptakan budaya
belajar yang bermutu.
5. Perubahan kebijakan dan kurikulum pendidikan belum mampu menjawab kualitas proses
dan mutu lulusan.
6. Peningkatan anggaran dan fasilitas belajar belum berdampak secara signifikan terhadap
kultur dan kinerja mengajar guru serta budaya belajar siswa/mahasiswa.
7. Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan belum didukung oleh sistem, kultur dan kinerja
mengajar, serta budaya belajar secara komprehensif.
C. Solusi Permasalahan dalam Tantangan Manajemen Pendidikan
Melihat dari beberapa masalah yang ada di pembahasan sebelumnya. Maka akan
muncul pertanyaan bagaimana mengelola sistem pendidikan nasional supaya dapat sejalan
dengan dinamika global yang sedang dan akan terjadi.
Sistem pendidikan nasional kita terlalu disentralisasikan. Kita mengenal satu jenis
kurikulum dan satu jenis ujian Negara yang didalihkan untuk mencapai kualitas. Namun
demikian praktek kebijakan sentralisasi telah mematikan berbagai inovasi pendidikan dan
menghasilkan manusia-manusia yang tanpa inisiatif yang bergerak karena petunjuk atasan.
Maka untuk lebih jelasnya akan dijelaskan bagaimana arti desentralisasi di bidang
pendidikan. Rondinellu dan Cheema mendefinisikan konsep desentralisasi sebagai
pengalihan tanggungjawab atas perencanaan, manajemen, penggalian, dan alokasi
sumberdaya dari pemerintah pusat dan perwakilannya kepada: (a) unit-unit pelakasana
7
H.A.R Tilaar, Op Cit, hlm. 6.
8
(lapangan) pemerintah pusat (tingkat otoritas pendidikan) atau perwakilannya (di tingkat
sekolah); (b) unit-unit di bawah atau level pemerintah; (c) otoritas publik dan korporasi-
korporasi yang bersifat semi otonom; (d) otoritas regional atau fungsional yang lebih luas (e)
lembaga swadaya masyarakat.8
8
Ibtisam Abu-Duhou, School-Based Management, diterjemahkan oleh Noryamin Aini, Logos Wacana Ilmu, Jakarta,
2002, hlm.11.
9
Ibid, hlm. 19.
10
Ibid, hlm. 20.
9
d. Pendanaan (finding): desentralisasi keputusan tentang ketetapan uang masuk bagi
penerimaan siswa.
2. Pelatihan
Pembinaan sistem pendidikan tinggi nasional dalam hal ini PTN dan PTS perlu
direformasi. PTS lebih dilihat sebagai hama, bukan partner bagi PTN padahal pada kondisi
real nya PTS mampu bersaing tinggi dan mengeluarkan output yang kompeten untuk
kemajuan pembangunan Negara kita.
10
BAB III
PENUTUTP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasana,, Dedi. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Remaja Rosdakarya.
Bandung.
12