Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DESAIN PERENCANAAN PENDIDIKAN YANG EFEKTIF, UNGGUL, DAN


BERDAYA SAING
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Pendidikan
Yang diampu oleh :
Drs. Suhardi, M.Ag.

Oleh kelompok 2 :

Hoiriyah Saputri (11220183000007)


Haryanih (11220183000014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat serta karunia kepada para hamba-Nya. Serta memudahkan para hambanya
dalam proses menuntut ilmu, sehingga tidak merasa kesulitan. Shalawat beserta
salam tidak lupa pula kami sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah membawa kitta dari kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan yang
berjudul “Desain Perencanaan Pendidikan yang Efektif, Unggul, dan Berdaya saing”
dalam bentuk makalah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, guna menyempurnakan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Drs. Suhardi, M.Ag. selaku dosen
mata kuliah Manajemen Pendidikan, yang telah menjadi perantara untuk
memberikan ilmu kepada kami. Tanpa perantara Bapak kami tidak akan mengetahui
ilmu lebih dalam, dan kami tidak dapat memperbaiki kesalahan tanpa ketegasan dan
petunjuk Bapak.
Mohon maaf apabila makalah yang kami buat kurang baik, benar, dan masih
banyak kesalahan-kesalahan. Harapan kami, semoga pembaca kami selaku penulis
dapat mengambil manfaat dan hikmah dengan apa yang ada di dalam makalah ini.
Aamiin yaa robbal ‘aalamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 03 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 3
1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 3
1.3. TUJUAN ............................................................................................................................ 4
BAB II ............................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5
2.1. Pengertian dan tujuan perencanaan pendidikan .................................................................. 5
2.1.1. Pengertian Perencanaan ........................................................................................... 5
2.1.3. Pengertian Perencanaan Pendidikan ........................................................................ 6
2.1.4. Tujuan Perencanaan Pendidikan .............................................................................. 7
2.2. Pendekatan, jenis dan ruang lingkup perencanaan pendidikan ........................................... 9
2.2.1. Pengertian Pendekatan Pendidikan .......................................................................... 9
2.2.2. Jenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran .................................................................. 10
2.1.2. Pengertian Pendidikan ........................................................................................... 12
2.2.3. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran ........................................................... 13
2.3. Tahapan Perencanaan Pendidikan .................................................................................... 14
BAB III ........................................................................................................................................... 16
PENUTUP....................................................................................................................................... 16
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................................ 16
3.2. SARAN ............................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 17

1
2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari.


Pendidikan mempunyai peranan dan fungsi yang cukup penting bagi kehidupan
manusia, baik pendidikan dalam aspek kognitif, afektif (sikap), maupun psikomotorik.
Oleh karena itu, sudah menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk dapat
merasakan proses tersebut. Ia diakui sebagai kekuatan yang dapat mendorong
manusia mencapai kemajuan peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal
kepada manusia untukmenyongsong hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.
Sedangkan, dalam menjalankan sebuah aktivitas sehari-hari, manusia tidak
bisa lepas dengan adanya sebuah perencanaan. Dengan adanya perencanaan yang
bagus, maka aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Karena perencanaan merupakan suatu rangkaian proses
menyiapkan dan menentukan seperangkat keputusan mengenai apa yang
diharapkan dan apa yang akan dilakukan. Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan
agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi suatu kenyataan
Perencanaan pendidikan merupakan kunci efektivitas suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu,
dalam pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang bagaimana
perencanaan pendidikan itu sehingga perencanaan yang direncanakan dapat
maksimal dan tujuan utamanya dapat tercapai. 1

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan tujuan perencanaan pendidikan?

1 Mubin, Fatkhul. "Pengertian, Unsur, Prinsip dan Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan." (2020).

3
2. Apa pendekatan, jenis dan ruang lingkup perencanaan pendidikan?
3. Apa saja tahapan perencanaan pendidikan?

1.3. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dan tujuan perencanaan pendidikan


2. Mengetahui pendekatan, jenis dan ruang lingkup perencanaan pendidikan
3. Mengetahui tahapan perencanaan pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan tujuan perencanaan pendidikan

2.1.1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak


dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan
itu se efisien dan se efektif mungkin.2 Perencanaan sering disebut jembatan yang
menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan
yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
perencanaan yang baik memperhatikan sifat-sifat kondisi yang akan datang, di mana
keputusan efektif dilaksanakan.
Perencanaan tidaklah dikembangkan berdasarkan teori tetapi sebaliknya
teori perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari pengalaman mengenai
usaha-usaha manusia untuk mengatasi keadaan lingkungan hidupnya. 3 Perencanaan
juga merupakan suatu rangkaian kegiatan berfikir yang berkesinambungan dan
rasional untuk memecahkan suatu permasalahan secara sistematis, efektif dan
efisien.4
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu cara
yang memuaskan untuk membuat organisasi tetap berdiri tegak dan maju sebagai
satu sistem. Sedangkan, definisi perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-
luasnya adalah penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematis terhadap
proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan
menjadi lebih efektif dan efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan murid-
murid dan masyarakat.5

2
Kahar Utsman & Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus, 2008, hlm. 1
3Saraswati, Kearifan Budaya Lokal Dalam Persfektif Teori Perencanaan, Jurnal PWK
Unisba, hlm. 4

4 Ibid., hlm.7
5 Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 3

5
2.1.3. Pengertian Perencanaan Pendidikan

Adapun definisi Perencanaan Pendidikan menurut para ahli atau para pakar
manajemen adalah antara lain :
a. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch
Perencanaan Pendidikan, merupakan suatu proses yang yang mempersiapkan
seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-
kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu
Negara.
b. Beeby, C.E.
Perencanaan Pendidikan merupakan suatu usaha melihat ke masa depan ke masa
depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang
mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan
politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi
kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.

c. Menurut Guruge (1972)


Perencanaan Pendidikan merupakan proses mempersiapkan kegiatan di masa
depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
d. Menurut Albert Waterson (Don Adam 1975)
Perencanaan Pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh
kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang di dasarkan atas pertimbangan ekonomi
dan biaya serta keuntungan sosial.
e. Menurut Coombs (1982)
Perencanaan pendidikan suatu penerapan yang rasional dianalisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan
efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat.
f. Menurut Y. Dror (1975)

6
Perencanaan Pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan
seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan
ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu Negara.
Perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha
merumuskan program pendidikan yang di dalamnya memuat segala sesuatu yang
akan dilaksanakan, penentuan tujuan pendidikan, kebijakan dalam pendidikan, arah
yang akan ditempuh dalam kegiatan pendidikan, prosedur dan metode yang akan
diikuti dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan. 6 Dalam proses perencanaan
pendidikan merupakan keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan dalam pendidikan untuk masa yang akan datang.7
Perencanaan pendidikan adalah suatu proses berpikir yang mendalam,
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan
bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang
akan datang untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan. 8

2.1.4. Tujuan Perencanaan Pendidikan

Tujuan mengandung usaha untuk melakasanakn tindakan atau rumusan


mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Tujuan harus
menegaskan mengenai sesuatu secara SMART (specipic, measurable, attainable,
realistic, and time bounding) atau (khusus, dapat diukur, dapat diwujudkan, realistis,
dan berjangka wantu tertentu).
Tujuan perencanaan pendidikan adalah usaha untuk melakasanakn tindakan
atau rumusan mengenai apa yang diinginkan dimasa depan. Karena perencanaan
berfungsi sebagai pengarah kegiatan, target-target, dan hasil-hasilnya di masa depan

6 Hikmam,, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009, hlm. 101


7 Ibid., hlm.102
8 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia Group,

2015, hlm. 25

7
sehingga apapun kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat berjalan dengan tertib.
Yang kemudian akan tercapailah apa yang menjadi tujuan pendidikan.9
Banyak tujuan yang hendak dicapai dari perencanaan pendidikan. Diantaranya
Supardi dan Syah menuliskan (2010: 11-12) sebagai berikut:
 Menyajikan rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat
tingkat nasional yang berwenang.
 Menyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai
bidang/satuan kerja yang bertanggung-jawab untuk melakukan kebijaksanaan.
 Mencari kebenaran atas fakta-fakta yang diperoleh atau yang akan disajikan
agar dapat diterima oleh stakeholder
 Menentukann tindakan-tindakan yang akan dilakukan dan diorientasikan pada
masa depan.
 Meyakinkan secara logis dan rasional kepada stakeholder pendidikan terhadap
pendidikan.

Tujuan perencanaan juga dijelaskan oleh Sa’ud dan Makmun (2009:57) bahwa tujuan
perencanaan pendidikan adalah untuk mencapai efesiensi pada proses penyelesaian
masalah dan memerlukan paling sedikt tiga tujuan, yakni:
 Menegaskan kebenaran yang berarti menemukan kenyataan yang dapat
diterima oleh orang lain.
 Menentukan serangkaian tindakan dimaksudkan untuk melihat gambaarn di
masa depan yang merupakan sesensi dari perencanaan.
 Membujuk yang membutuhkan sehingga dapat memunculkan sikap personal,
kegemaran, prasangka dan emosi yang dapat menentkan tindakan.

Dari telaah tujuan perencanaan pendidikan yang disampaikan di atas setidaknya


memiliki kesamaan-kesamaan sebagai berikut:
 Pengawasan terhadap perilaku pelaksanaan pendidikan,
 Meminimalisir kegiatan-kegiatan yang tidak produktif,
 Penyeragaman sub-sub kegiatan,
 Menstrukturkan siapa saja perencana yang terlibat, dan
9 fitwiethayalisyi. "Tujuan Perencanaan Pendidikan." (2014)

8
 Dapat menjadi arahan dalam pencapaian tujuan.

2.2. Pendekatan, jenis dan ruang lingkup perencanaan pendidikan

2.2.1. Pengertian Pendekatan Pendidikan

Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagaisuatu proses, perbuatan, dan


cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan
pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi
sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan
keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan
pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula
untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses
pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam
merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar.
Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan
keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya. 10
Menurut Wahjoedi pengertian berpendapat bahwa arti pendekatan
pendidikan adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat
aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil
belajar secara optimal.
Pendapat yang senada kemudian dipertegas oleh Nurma bahwa, beliau
berpendapat mengenai pengertian pendekatan yakni pendekatan lebih menekankan
pada strategi dan perencanaan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai titik tolak
dalam melaksanakan pembelajaran karena pendekatan yang dipilih dapat
membantu kita dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Lebih lanjut mengenai teori pendekatan menurut Sanjaya yang mengatakan
bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.

10 Mubin, Fatkhul. "Pendekatan, Metode Dan Tekhnik Perencanaan Pendidikan." (2020).

9
2.2.2. Jenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran

Menurut Nanang Fatah, Jenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran yaitu:


a. Perencanaan menurut luas jangkauan
Jenis perencanaan pembelajaran menurut luas jangkauan dapat dibedakan menjadi
tiga macam , yaitu:
1) Perencanaan makro
Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-
kebijakan yang akan ditempuh, tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara
mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana ini biasanya mengikuti rencana
dalam bidang ekonomi dan sosial.
Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai negara
khususnya dalam bidang peningkatan SDM dalam pengembangan sistem pendidikan
untuk menghasilkan tenaga yang sesui dengan kebutuhan pembangunan. Sedangkan
menurut kualifikasi tenaga yang kreatif dan trampil yang sesuai dengan bidangnya
dan berjiwa pancasila.
Untuk melaksanakan fungsi perencaaan makro hendaknya strategi
pendidikanya harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dengan jelas tujuan ini dijabarkan
agar lebih spesifik.
 Pemerintah mempunyai wewenang utama dalam pengambilan keputusan, dan
menciptakan mekanisme kerja yang efektif.
 Sumber pembiayaain harus dimobilisasikan dari sektor yang ada.
 Prioritas harus disusun, baik yang berkenaan dengan bentuk tingkatan dan jenis
pendidikan.
 Alokasi biaya harus disediakan menurut prioritas yang telah ditetapkan
 Penilaian yang berkesinambungan harus selalu dilaksanakan dan program
direvisi berdasarkan penilaian itu.
 Pelaksanaan pendidikan mendapat latihan sesuai dengan tugas yang akan
dikerjakannya.

2) Perencanaan Meso

10
Kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro kemudian dijabarkan
lebih rinci ke dalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil pada tingkat ini.
Perencanaan sudah lebih bersifat rasional disesuaikan dengan keadaan daerah,
departemen atau unit-unit.

3) Perencanaan mikro
Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan tingkat institusional dan
merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Kekhususan-kekhususan dari
lembaga mendapat perhatian. Namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang
telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. Contoh perencanaan
mikro yaitu kegiatan belajar mengajar.

b. Perencanaan menurut tingkatannya


Jenis-jenis perencanaan menurut tingkatnya dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1) Perencanaan strategis
Perencanaan strategis yaitu perencanaan yang berkaitan dengan penetapan
tujuan. Pengalokasian. Sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang
dipakai sebagai pedoman. Perencanaan jenis ini sering juga disebut perencanaan
tingkat normatif, karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada data –data
stasitik, melainkan juga pertimbangan para perencana.
2) Perencanaan manejerial
Perencanaan manejerial yaitu perencanaan yang ditujukan untuk
mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan
efesien. Perencanaan lebih rinci dan menggunakan stasitik . meskipun dalam
beberapa hal masih menggunakan pertimbangan akal sehat.
3) Perencanaan operasional
Perencanaan ini lebih memusatkan pada apa yang dikerjakan pada tingkat
pelaksanaan, dikerjakan pada tingkat perencanaan di lapangan dari rencana
menejerial. Perencanaan ini bersifat dan berfungsi memberi petunjuk konkrit
tentang pelaksanaan suatu proyek atau program. Baik tentang aturan, prosedur, dan
ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan.

11
c. Perencanaan menurut waktu
Berdasarkan kriteria waktu, ada tiga macam perencanaan yaitu: perencanaan
jangka panjang, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek.
Dalam menyusun sebuah rencana perlu lebih terdahulu ditetapkan apakah yang
disusun sehingga langkah-langkah kegiatan dapat tersusun dan tujuan kegiatan
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
1) Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10 s/d 25
tahun. Karena begitu panjangnya siklus perencanaan . maka perencana yang panjang
memuat rencana-rencana yang bersifat umum, global, belum teliti.
Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu memberikan arah yang
jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek. Perencanaan jangka
panjang masih perlu dijabarkan lagi menjadi jangka menengah dan seterusnya
dijabarkan menjadi perencanaan jangka pendek.
2) Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menengah yaitu rencana yang mencakup antara 4-10
tahun. Perencanaan jangka menengah disusun berdasarkan perencanaan pendek.
Repelita tergolong jenis perencanaan jangka menengah yang kemudian dijabarkan
ke dalam perencanaan tahunan yaitu perencanaan jangka pendek yang bersifat
operasional.
3) Perencanaan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek yaitu yang mencakup kurun waktu antara 1-3
tahun dan merupakan jabarana dari rencana jangka panjang dan jangka pendek.
Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering kita temui adalah perencanaan
tahunan. Perencanaan tahunan atau juga disebut perencanaan operasional di negara
kita ini pada prakteknya merupakan siklus yang selalu berulang setiap tahun. 11

2.1.2. Pengertian Pendidikan

Prof Langeveld seorang ahli pedagogic dari Negeri Belanda mengemukakan


batasan pendidikan, bahwa pendidikan ialah suatu bimbingan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan yaitu

11 Nanang Fattah,Op.Cit,h 54

12
kedewasaan. 12 Dengan pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan
kepribadian yang berkembang, membimbing generasi muda untuk mencapai suatu
generasi yang lebih baik.
Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri
(individualistis) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta
keter-hubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan
alamnya (horozontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).13

2.2.3. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran

Ruang lingkup perencanaan pendidikan jangkauannya yang cukup luas dan


dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain:
 Ditinjau dari aspek spesial nya, yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki
karakter yang terkait dengan ruang, tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan
ini terbagi menjadi:
a. Perencanaan pendidikan nasional, yaitu mencakup seluruh proses usaha layanan
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional, yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dari tingkat
dasar sampai perguruan tinggi, yang diatur dalamsistem pendidikan nasional melalui
undang-undang sistem pendidikan nasional.
b. Perencanaan pendidikan ragional, yaitu perencanaan pendidikan yang dibuat dan
diberlakukan dalam wilayah regional tertentu misalnya perencanaan pengembangan
layanan pendidikan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, yang menyangkut seluruh
jenis layanan pendidikan di semua jenjang untuk daerah atau provinsi tertentu.
c. Perencanaan pendidikan kelembagaan, yaitu perencanaan pendidikan mencakup
satu intuisi atau lembaga pendidikan tertentu, misalnya perencanaan
pengembangan layanan pendidikan sekolah menengah atas.

 Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya, dapat dibagi menjadi:

12 Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, hlm. 4


13 Umar Tirtarahardja & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hlm. 37

13
a. Perencanaan pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan
proses pembangunan pendidikan yang esensial, dalam koridor perencanaan
pembangunan nasional, dalam hal ini perencanaan pendidikan ada keterpaduan atau
peterkaitan secara sistemik dengan perencanaan pembangunan bidang ekonomi,
politik, hukum dan sebagainya.
b. Perencanaan pendidikan komprehensif yaitu perencanaan pendidikan yang
disusun secara sistematik, rasional, objektif, yang menyangkut keseuruhan konsep
penting dalam layanan pendidikan, sehingga perencanaan itu memberikan suatu
pemahaman yang lengkap atau sempurna tentang apa dan bagaimana memberikan
layanan pendidikan yang berkualitas.
c. Perencanaan pendidikan strategik, yaitu perencanaan pendidikan yang
mengandung pokok-pokok perencanaan untuk menjawab persoalan atau opini, atau
isu mutakhir yang dihadapi oleh dunia pendidikan misalnya persoalan yang dihadapi
dunia pendidikan sekarang adalah masalah rendahnya kualitas guru. 14

2.3. Tahapan Perencanaan Pendidikan

Menurut Banghart and Trull dalam Sa’ud (2007) ada beberapa tahapan yang
semestinya dilalui dalam penyusunan perencanaan pendidikan, antara lain:
1. Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan
atau taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan
pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal ini harus cermat, karena
fungsi kajian akan memberikan masukan tentang: (a) pencapaian program
sebelumnya; (b) sumber daya apa yang tersedia, dan (c) apa yang akan dilakukan dan
bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.
2. Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran
perencanaan yang hendak dicapai. Perumusan tujuan perencanaan pendidikan harus
berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam kebutuhan atau
taksiran (assessment) layanan pendidikan yang diperlukan.
3. Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas
kebijakan apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan prioritas

14 Mubin, Fatkhul. "Pengertian, Unsur, Prinsip dan Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan." (2020).

14
kebijakan ini harus dijabarkan ke dalam strategi dasar layanan pendidikan yang jelas,
agar memudahkan dalam pencapaian tujuan.
4. Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek
pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut layanan
pendidikan pada aspek akademik dan non akademik.
5. Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber
daya (sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material).
Apabila perencanaan disusun berdasarkan sumber daya yang tersedia secara cermat
dan akurat, akan menghasilkan tingkat kelayakan rencana pendidikan yang baik.
6. Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh:
(a) kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah,
karyawan, dan siswa); (b) iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan
pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang handal; dan (c) kontrol atau
pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau
implementasi program layanan pendidikan.
7. Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai
(mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan
pendidikan, sebagai feedback (masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan
revisi program untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.15

15 Mubin, Fatkhul. "Pengertian, Unsur, Prinsip dan Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan." (2020).

15
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pertama, desain perencanaan pendidikan yang efektif harus menekankan pada


pembelajaran yang aktif, kooperatif, dan kolaboratif. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran akan
membantu mereka mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, komunikasi, dan
kolaborasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Kedua, desain perencanaan pendidikan yang unggul harus memperhatikan
keberagaman siswa dan mengakomodasi kebutuhan individual mereka. Memahami
perbedaan kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa akan memungkinkan guru
dan sekolah untuk menyediakan pengajaran yang menarik, relevan, dan sesuai
dengan perkembangan individu siswa.
Ketiga, desain perencanaan pendidikan yang berdaya saing harus melibatkan inovasi
dan penerapan teknologi yang tepat. Menggunakan teknologi pendidikan yang
canggih dan mengikuti perkembangan terkini dalam pendidikan akan membantu
siswa mempelajari keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia kerja
yang kompetitif.

3.2. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini, kami sebagai pemakalah berharap bahwa


makalah yang telah kami buat dari berbagai sumber referensi dapat memberikan
pemahaman dan juga manfaat bagi para pembaca mengenai “Desain Perencanaan
Pendidikan Yang Efektif, Unggul, Dan Berdaya Saing”. Tentunya kami dalam

16
penyusunan makalah di atas ini masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami butuhkan
untuk menunjang perbaikan makalah kami ini agar dapat memperbaiki kesalahan
yang terdapat di dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Mubin, Fatkhul. "Pengertian, Unsur, Prinsip dan Ruang Lingkup


Perencanaan Pendidikan." (2020).

Mubin, Fatkhul. "Pendekatan, Metode Dan Tekhnik Perencanaan


Pendidikan." (2020).

Ambarwa, ni Irfan, kosasi ."JENIS-JENIS DAN BENTUK PERENCANAAN


PENDIDIKAN." (2020)

Kahar Utsman & Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus,


2008, hlm. 1

Saraswati, Kearifan Budaya Lokal Dalam Persfektif Teori Perencanaan,


Jurnal PWK
Unisba, hlm. 4

Ibid., hlm.7

Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan


Pendekatan
Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 3

Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997,


hlm. 4

Umar Tirtarahardja & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka


Cipta, 2005, hlm. 37

Hikmam,, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009, hlm.


101

17
Ibid., hlm.102

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta:


Prenadamedia Group,
2015, hlm. 25

fitwiethayalisyi. "Tujuan Perencanaan Pendidikan." (2014)

18

Anda mungkin juga menyukai