Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

JUDUL : PENGEREMAN CAKRAM

CV KARYA ABADI

DISUSUN OLEH : KHAIKAL NUR A.

N I S : 21.4749

BIDANG STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN OTOMOTIF


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Judul : Pengereman Cakram


Tempat kegiatan : CV Karya Abadi
Kab / Kota : Samarinda
Waktu Kegiatan : 3 Agustus s/d 3 November 2022
Disusun Oleh : Khaikal Nur A.
NIS : 21.4749
Tempat / Tanggal Lahir : Samarinda, 11 Juni 2006
Bidang Keahlian : Teknik Otomotif

Pembimbing Laporan PKL, Pembimbing Lapangan,

Sulaiman Ambam Akhmad Fauzi

Menyetujui :
Ketua Jurusan Teknik,

Daniel Duma, S. Pd
NIP. 197611272010011007
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Dan tidak lupa juga salawat serta salam
atas junjungan nabi besar Muhammad SAW serta istri dan para sahabatnya
sehingga penyusunan laporan prakek kerja lapangan di BJL PILE ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah wawasan dan


mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapat dan dipelajari selama
dibangku sekolah, sehingga setelah kegiatan pkl siswa dapat menjadi tenaga yang
handal dan mampu bersaing di masyarakat.

Adapun penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini berdasarkan data-


data yang penulis peroleh selama melakukan praktek lapangan di BJL PILE
samarinda, buku-buku pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing
maupun staff.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini


masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Samarinda, 10 Mei 2016

Penulis

Khaikal Nur A.

3
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
I.2. Tujuan........................................................................................... 2
I.3. Manfaat ........................................................................................ 2
II. LANDASAN TEORI
II.1. Pengertian Rem ............................................................................. 8
II.2. Jenis Jenis Rem ............................................................................. 8
II.3. Prinsip Rem ................................................................................... 12
II.4. Fungsi Fumgsi Bagian Rem .......................................................... 18
III. MEMERIKSA SECARA SEKSAMA (OVERHAUL) MESIN
III.1........................................................................................................Perawat
an Rem............................................................................................. 24
III.2........................................................................................................Langkah
Pembongkaran Rem......................................................................... 23
III.3........................................................................................................Pemerik
saan Rem.......................................................................................... 25
III.4........................................................................................................Kesimp
ulan Pembahasan ............................................................................. 25
IV. PENUTUP
IV.1.......................................................................................................kesimpu
lan..................................................................................................... 27
IV.2.......................................................................................................Saran
27

4
5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Industri

SMK 15 Samarinda adalah sekolah yang menghasilkan sumber


daya manusia yang handal dan profesional.

Dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang handal


dan professional tersebut sehingga semua siswa harus melaksanakan
prakerin sesuai dengan kurikulum pendidikan saat ini. Selain itu
prakerin   sebagai wujud link and match antara program pendidikan
sekolah dengan Industri. Sehingga diharapkan dengan adanya praktek
kerja industri tersebut akan mempercepat ahli teknologi dan
penguasaan teknologi yang akan memberi arti positif dalam
pembangunan bangsaini.

Perkembangan ilmu teknologi dan pengetahuan saat ini


semakin berke- mbang dengan di tanda-tandainya daya cipta manusia
sebagai  pencetus ilmu yang berkembang pesat dewasa ini bahkan
untuk selamanya memiliki prospek yang  cukup cerah. Kemajuan
generasi otomotif dapat kita rasakan saat ini.

Dibidang otomotif telah nengalami banyak perkembangan


diantaranya dari segi mesin. Untuk peningkatan tenaga secara
koefisien mesin itu juga banyak  dikembangkan. Untuk segi lainnya
seperti body, chasis, electrical dan powertrain juga banyak
mengalami perkembangan.

Dalam perkembangan sistem kemudi telah dirancang


sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan tenaga (power) untuk
memperingan pengemudi sehingga meningkatkan kenyamanan
pengendara.

6
1.2.Pembatasan Masalah

Untuk membatasi kesalah pahaman pembaca terhadap laporan


ini, maka penulis menerapkan beberapa hal. Dengan laporan ini
penulis menerapkan beberapa hal. Dalam laporan ini penulis
menerangkan tentang Rem cakram

1.3.Tujuan Pelaksanaan Prakerin

1.      Dapat menyesuaikan dengan teori yang diterima dibangku sekolah


dan praktek yang di dapakan di dunia industri sebagai tempat
penerapan teori tersebut.

2.      Dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat


serta berhubungan dengan program pendidikan.

3.      Memenuhi tugas yang diberikan oleh bengkel Karya Abadi

1.4.Tempat Dan Pelaksanaan

Praktek kerja industri dilaksanakan dalam satu tahap yaitu


tanggal di Bengkel Mobil Karya Abadi

1.5.Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan ini telah digunakan beberapa


metode sebagaimana yang tertera dibawah ini:

1.        Observasi (pengamatan langsung)

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan


pengamatan secara langsung pada objek yang telah di bahas.

2.        Metode Interview (Wawancara)

Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan


cara menggunakan media tanya jawab dengan mekanik. Tanya jawab
tentang pokok permasalahan yang dikerjakan secara sisitematis dan
berdasarkan tujuan pokok bahasan.

7
3.        Metode Praktek Kerja Industri

Metode Praktek Kerja Industri adalah metode pengumpulan


data dengan cara ikut langsung menangani masalah atau trouble yang
berhubungan dengan pokok bahasan.

4.        Metode Literatur

Metode Literatur yaitu metode pengumpulan data dengan cara


menggunakan media buku atau bahan-bahan bacaan yang dapat
dibenarkan kebenarannya.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Rem

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat)


dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat
memparkir kendaraan ditempat yang menurun. Peranan rem sangat
penting dalam sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda
motor, mesin cuci, dan sebagainya. Selain itu rem juga mempunyai
kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini  diakibatkan
karena pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem
blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan terjadinya
kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang
remnya,  maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

2.1.1.      Fungsi Sistem Rem

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan atau


menghentikan kendaraan melalui mekanisme gesekan antara
komponen rem, dengan roda yang berputar yaitu sepatu rem dengan
tromol rem.

2.1.2.      Jenis-jenis rem

Rem dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1.      Rem cakram

Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu


ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan
baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan
terarah.

Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern


terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil,
terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem

9
kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.

2.      Kelebihan rem cakram

Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga


hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai
andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air
sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat
menerjang banjir.

Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin


diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat
mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh
ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga
pendinginan rem lebih maksimal digunakan.

Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan


kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan
kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga
membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat
ini telah banyak mobil yang menggunakan  rem cakram pada keempat
rodanya.

3.      Kekurangan rem cakram

Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan


lumpur menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat
menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada
bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu
perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.

2.2.Nama-Nama Bagian Rem

1.      Rem cakram

10
2.      Piringan rotor

3.      Selang rem

4.      Plat pengatur pad

5.      Plat momen

6.      Plat rem

7.      Pegas penahan pada pegas anti berisik

8.      Shim anti cicit

9.      Silinder rem

10.  Karet pelindung utama

11.  Perapat piston

12.  Piston

13.  Karet pelindung silinder

14.  Ring set

15.  Bushing lucur

16.  Karet pelindung (boot)

2.2.1.      Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram

1.   Piringan rotor, untuk menjamin  pendiginan yang baik

2.   Selang rem, untuk jalurnya fluida atau minyak rem

3.   Plat pengatur pad, untuk menahan rem

4.   Plat momen, penahan silinder agar tidak jatuh

11
5.   Pad rem, untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus
menghentikan kendaran

6.   Pegas penahan pad, untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau
pad rem tidak lepas karena tergajal

7.   Pegas anti berisik, agar pada saat pengereman berlangsung pad rem
tidak berisik

8.   Shim anti cicit, untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar
tidak lepas

9.   Silinder rem, sebagai wadah dari pad rem

2.3.Sistem Rem

Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan


(memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau memungkinkan
perkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting untuk
keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun,
dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

12
Gambar 1 Sistem rem (https://www.rentalmobilbali.net/cara-kerja-
rem-abs/)

2.3.1.      Prinsip Rem

Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan


(tidak dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung
tetap bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan
maksud menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin
merubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk
menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh
adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar.
Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua objek.

13
Gambar 2 Prinsip Rem
(http://kurniawandhani.blogspot.com/2017/05/prinsip-kerja-
rem.html)

2.3.2.      Type Rem

Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat


digolongkan menjadi beberapa type tergantung pada penggunaannya.

1.    Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan


menghentikan kendaran.

2.    Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk


memarkir       kendaraan.

3.    Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa


(kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat.

4.    Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan


kendaraan, Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh

14
tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang
diperlukan, untuk itu engine break tidak diterangkan
2.3.3.      Rem kaki

1.      Rem hidraulis (hydraulic break)

2.      Rem panematik (peneumatic break)

Rem hidraulis lebih respon  lebih cepat dibanding tipe lainnya,


dan juga konstruksinya yang khusus dan handal (superior design
flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis
banyak digunakan pada kendaran penumpang truk ringan.

Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang


menghasilkan udara, udara yang bertekanan yang digunakan untuk
menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak digunakan
pada kendaran berat seperti truk dan bus.

Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis


menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem, dan
mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.

15
2.3.4.      Mekanisme kerja

1.      Master Silinder

Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan


hidraulis.

Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak


rem, demikian juga master silinder yang membangkitkan tekanan
hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda. Master
silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tipe tunggal.

2.      Boster Rem

Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi


tidak cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem
melipat gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman
yang lebih besar di perlukan.

16
Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder
(type integral) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master
silinder itu sendiri.

Boster rem mempunyai diaphragma (memberan) yang bekerja


dengan adanya perbedan tekanan antara tekanan atmosfir dan
kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master
silinder di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk
memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang
minimum.

Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain
hal, boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga
bosternya saja yang hilang dengan sendirinya rem akan memerlukan
gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm
normal tanpa bantuan boster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh
mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena
kevacuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak
cukup kuat.

Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga)


dan bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang
dibatasi dengan memberan dan piston boster.

Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis).


Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan
sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang
penggerak katup (valve operating road).

17
3.      Katup Pengimbang

Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan


ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban
pada roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian
depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila
kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan
(bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya
beban yang besar menyatu pada bagian depan.

Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap


keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan
slip antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya
pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan
akan menurun, dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak
kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.

Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga


sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda
depan dari pada roda belakang atas tersebut disebut katup
pengembali (proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini
bekerja secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder
roda belakang dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram)
pada roda belakang akan berkurang.

Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load


silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal
split point dari roda-roda belakang sesuai

Dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang


meneruskan tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa
melalui katup P bila system rem dapat tidak berfungsi, katup
decelaration sensing proportioning valve (DSPV) yang membedakan
tekanan awal split point sesuai dengan,deselerasi selama pengereman
dan perlengkapan lainnya.

18
2.4.Rem Cakram

Rem cakram  (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram


yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda
dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan
menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan
antara disc pad dan cakram (disc).

Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi


sendiri (self energizing action), daya pengreman itu sedikit
dipengaruhi oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan
kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu
terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat
mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air.

Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan


ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar
untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan
lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi
konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya penggantian
pad.

19
2.4.1.      Piringan (disc)

Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi


tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk
ventilasi.

Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan berlubang


untuk menjamin pendinginan yang baik,kedua-duanya untuk
mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan
lama.

2.4.2.      Pad Rem

Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalik fiber dan


sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan “semi metalik disc pad”.

Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas
yang diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan
keausan pad.

Pada beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan


anti-sequal shim) dipasang pada sisi piston dari pad untuk mencegah
bunyi disaat pengereman berlangsung.

20
Gambar 10. Tipe Pad Rem

2.5.Jenis-jenis Kaliper

Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-


piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan
ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis
pemasangannya:

2.5.1.      Type Fixed Caliper (double piston)

Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti


digambarkan dibawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan
sepasang piston. Daya pengereman didapat apabila pad ditekan piston
secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.

Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin
dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya
terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg,
menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan
penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut
jenis Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.

21
Gambar 11. Type Fixed Caliper (double piston)

2.5.2.      Type Floating Caliper (single piston)

Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada


satu sisi caliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder
mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc
(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad
(Reaksi b). Ini menyebabkan caliper bergeak kekanan dan menjepit
cakram dan terjadinya usaha tenaga pengereman.

22
Gambar 12. Type Floating Caliper (single piston)

2.5.3.      Type semi Floating (Tipe PS)

Kaliper dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pad torkue


plit. Apabila rem bekerja maka body bergerak masuk dengan adanya
gerak piaton. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagaikan
luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen kepada arah
putaran. Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh
plate.

Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper ini cenderung


tidak berfungsi sangat kecil, dan memenuhi syarat semua perawatan
dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan pada
cakram belakang yang rem parkirnya terpasang didalamnya.

23
BAB III

PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM CAKRAM

4.1.Langkah Pembongkaran Kampas Rem Cakram Mobil

Cara ganti kampas rem depan mobil - Pembongkaran atau servis


rem cakram mobil diperlukan ketika kita mau mengganti kampas rem
yang disebabkan mungkin rem bunyi karena wear limit kampas rem
sudah bersentuhan dengan disc brake. Mungkin ketika mobil
melakukan pengereman karena permukaan kampas rem licin dan
mengkilap yang menyebabkan rem bunyi. Mungkin juga karena pen
kaliper macet yang menjadi penyebab rem bunyi sehingga di perlukan
langkah untuk membongkar dan ganti kampas rem cakram mobil.

Untuk membongkar kampas rem mobil diperlukan beberapa


peralatan atau tool:

1.        Dongkrak untuk mengangkat roda depan

2.        Kunci Roda

3.        Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm untuk buka baut
pen caliper

4.        Track untuk mendorong Piston Rem

5.        Grease atau Pasta Caliper

Berikut Langkah-langkah atau Cara bongkar rem cakram mobil


untuk ganti kampas rem:

1. Siapkan kampas rem baru atau brake pads dan kendorkan


semua mur roda yang mau di bongkar brake pad atau kampas
rem nya.
2. Dongkrak mobil bagian depan, di belakang roda yang mau di
buka kampas rem nya.

24
3. Lepas semua mur roda dengan kunci roda, mobil ada yang
menggunakan 4 atau 5 mur roda.
4. Buka roda, lepaskan dari hub roda, sehingga akan tampak
gambar disc brake.
5. Gunakan kunci 12 atau 14 untuk buka pen caliper bagian bawah dan
buka pegangan slang minyak rem karena terkadang ada tipe mobil
susah buka caliper tanpa buka pegangan slang minyak rem.
6. Tarik Caliper ke atas setelah baut pen caliper terbuka.
7. Buka dengan tarik kampas rem keluar ke arah samping dan
jangan lupa cek kondisi pelumasan pen caliper, pen caliper
harus dengan mudah bisa ditarik atau didorong. Jika pen
caliper terasa keras saat di tarik atau di dorong kemungkinan
pelumasnya kering. Buka pen caliper bersihkan dengan kain
dan beri pelumasan yang tipis.
8. Setelah kampas rem di buka, biar tidak lupa pindahkan plat yang ada
di kampas rem lama ke kampas rem baru.
9. Dorong piston kaliper ke belakang, hal ini untuk menyesuaikan
dengan ketebalan kampas rem baru, saat mendorong piston jangan
lupa perhatikan minyak rem yang ada di reservoir minyak rem.
Karena minyak rem akan naik ketika piston rem di dorong ke
belakan, bertujuan agar tidak sampai tumpah supaya tidak merusak
cat yang ada di bawah reservoir minyak rem. Alat untuk mendorong
piston rem tidak harus memakai track. Tetapi juga bisa menggunakan
bekas kampas rem yang mau diganti untuk mendorong atau
memundurkan piston rem dengan bantuan kunci roda,seperti gambar
di bawah ini. Dorongan pelan sesuai arah panah pada kunci roda,
akan membuat piston mundur, kalau di dorong keras akan percuma
karena piston rem akan melawan. Video di bawah juga terdapat sst -
spesial service tool lain untuk mendorong piston rem pada caliper.
10. Pasang Brake pad yang baru, langkahnya kebalikan dari saat
melepas pada point no 7 diatas, catatan jika brake pad
menggunakan indikator jadi satu dengan kampas rem, taruh
kampas rem dengan indikator ketebalan ini di bagian dalam.
Jika kampas rem tidak terdapat indikator artinya indikator
ketebalan kampas rem ini berupa plat yang di pasang di
belakang kampas rem,bisa di taruh sembarang entah bagian
luar atau bagian dalam.

25
11. Turunkan caliper atau pasang kaliper dan terakhir adalah
memasang baut pen caliper.
12. Pasang roda dan hidupkan mesin,jangan langsung jalankan
mobil, kemudian tekan pedal rem beberapa kali, sampai pedal
rem terasa keras, yang artinya rem sudah bekerja dengan baik.
Point ini penting karena jika mobil langsung di jalankan
sebelum pedal rem terasa keras, kita akan kaget karena rem
akan kosong seperti blong.

4.2.Kesimpulan Pembahasan

Cara ganti kampas rem depan mobil - Pembongkaran atau servis


rem cakram mobil diperlukan ketika kita mau mengganti kampas rem
yang disebabkan mungkin rem bunyi karena wear limit kampas rem
sudah bersentuhan dengan disc brake. Mungkin ketika mobil
melakukan pengereman karena permukaan kampas rem licin dan
mengkilap yang menyebabkan rem bunyi. Mungkin juga karena pen
kaliper macet yang menjadi penyebab rem bunyi sehingga di perlukan
langkah untuk membongkar dan ganti kampas rem cakram mobil.

Untuk itu pengetahuan dan tata cara merawat dan


memperbaiki kanvas rem mobil perlu diketahui, adapun apabila tidak
mengetahui dapat menanyakan kepada mekanik atau instruktur
otomotif yang berpengalaman.

Langkah Pembongkaran Rem :

26
BAB IV

PENUTUPAN

5.1.Kesimpulan

Dengan berakhirnya kegiatan praktek kerja lapangan (PKL),


maka penulis dapat menyimpulkan antara lain :

Rem yaitu alat untuk mengurangi kecepatan (memperlambat)


dan menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada
tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada keselamatan
dan menjamin untuk pengendaraan  yang aman. Rem juga bisa
diartikan sebagai kebutuhan sangat penting untuk keamanan
berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam
berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

5.2.Saran

Dalam Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) siswa di tuntut untuk


mampumenerapkan dan mengembangkan Pengetahuan dan keahlian
yang didapat di sekolah ke dalam dunia kerja. Maka dari itu,
diperlukan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, baik dari
puhak sekolah maupun pihak industri .

Dengan berakhirnya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


yang telah kami laksanakan, maka kami memberanikan diri
mengajukan saran – saran kepada pihak sekolah maupun pihak
industri sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan bersama.

1.        Saran untuk sekolah :

a.       Sekolah harus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa


baik teori umum maupun praktek di tiap jurusan,

b.      Adanya kerjasama antara guru dengan murid

27
c.       Penambahan bahan praktek baru yang sesuai dengan perkembangan
teknologi saat ini.

2.        Saran untuk perusahaan :

a.       Tingkatkan disiplin kerja karyawan agar menghasilkan tenaga kerja


Professional

b.      Adanya komunikasi baik dari pihak industri dengan peserta PRAKERIN

c.       Memberikan kesempatan bagi para peserta PRAKERIN untuk


memasang atau membongkar komponen yang rusak atau diganti.

28

Anda mungkin juga menyukai