Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERAIRAN UMUM DANAU

DOSEN PEMBIMBING
SAJRIAWATI, S.Pi.,M.Si

DISUSUN OLEH

1. VICTORIA ULUKYANAN
2. JOHANES PANCA BAYU MUKTI
3. JANET D. LATUPEIRISSA
4. ANDREAS YANUARIUS KAMKOPIMU
5. PATRISIUS KAM

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen pembimbing.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.

Kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang atas kerjasamanya telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami,
agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.

Merauke, 26 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………ii

BAB I PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DANAU………………………………………………………1

B. PROSES TERBENTUKNYA DANAU………………………………….2

C. TIPE-TIPE DANAU……………………………………………….5

D. STRUKTUR ATAU BAGIAN-BAGIAN DANAU……….8

E. PEMANFAATAN DANAU………………………..9

F. PERBANDINGAN DI INDONESIA DENGAN LUAR NEGERI DALAM


PENGELOLAAN DANAU………………………13

BAB II PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………14
BAB 1

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DANAU

Pengertian danau sangat luas sesuai dengan jenis-jenisnya. Tetapi pengertian


danau secara umum merupakan suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi
sejumlah air ( tawar dan asin ) yang terakumulasi disuatu tempat yang cukup luas,
yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata
air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi dan olahraga.

B. PROSES TERBENTUKNYA DANAU

1
Sebelum kita membahas proses terbentuknnya danau ada baiknya kita
mengetahui faktor penyebab atau pemicu terbentuknya danau. Berikut adalah faktor
pemicu terbentuknya danau

 Adanya letusan gunung berapi


Salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya danau adalah letusan
gunung berapi. Gunung berapi yang meletus terkadang akan menyisakan bekas
yang berupa cekungan, dan cekungan itulah yang akan menjadi asal muasal
terbentuknya danau. Danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi biasanya
berada didekat gunung berapi juga. Mengenai ukuran maupun kedalaman danau
tergantung pada besar kecilnya letusan tersebut.

 Adanya aktivitas penambangan


Selain karena letusan gunung berapi, aktivitas penambangan yang
dilakukan manusia juga dapat memicu terbentuknya danau. Aktivitas
penambangan biasanya dilakukan untuk mengambil logam-logam yang ada
didalam bumi, jika aktivitas ini dilakukan secara besar-besaran dan dalam waktu
yang lama, maka akan terbentuklah cekungan dipermukaan bumi. Bila cekungan
ini dipenuhi oleh air maka akan terbentuklah danau, air yang didapat bisa berasal
dari air hujan atau sumber air yang ada didalam bumi.

 Adanya kesengajaan dari manusia


Selain dua faktor diatas danau juga dapat terbentuk oleh kesengajaan
manusia. Beberapa kesengajaan tersebut memiliki tujuan tertentu, misalnya ;
untuk tempat rekreasi, untuk memperbanyak cadangan air dan sebagainya. Danau
yang dibuat oleh manusia sering disebut danau buatan.

Setelah mengetahui faktor pemicu terbentuknya danau, selanjutnya kita akan


membahas proses terbentuknya danau berdasarkan macam-macam danau;

a) Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk dari dampak letusan
gunung berapi. Proses terbentuknya danau ini sebagai berikut ; gunung berapi
yang meletus membentuk kawah yang luas dipuncaknya, ketika kawah tersebut
terisi oleh air hujan, maka kawah itu akan disebut sebagai danau. Danau vulkanik
banyak kita jumpai diindonesia, contohnya antara lain danau kawah gunung
Kelud dan gunung Batur.

b) Danau Tektonik
Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik terbentuk akibat adanya
gerakan tektonik atau bergesernya lapisan kulit bumi sehingga terbentuklah

2
cekungan dipermukaan kulit bumi. Proses terbentuknya danau vulkanik sebagai
berikut ; lapisan kulit bumi yang bergeser akan membentuk sebuah cekungan,
kemudian cekungan tersebut akan terisi oleh air hujan maupun air dari bendungan
atau sungai, sehingga cekungan tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau
tektonik juga merupakan danau yang banyak kita temui di Indonesia, contohnya
antara lain ; danau Maninjau, danau Tempe, danau Poso, danau Singkarak, danau
Sentani dan danau Tondano.

c) Danau Bendungan
Danau bendungan merupakan danau yang terbentuk karena adanya aliran
sungai yang dibendung. Pembendungan ini dapat dilakukan karena perbuatan
manusia maupun proses alam. Proses terbentuknya danau bendungan secara alami
yaitu ; akibat letusan gunung berapi yang kemudian menyumbat aliran air sungai,
karena terbendung inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan terbentuknya
danau. Contoh danau bendungan yang terbentuk secara alami antara lain danau
Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan proses terbentuknya danau bendungan
oleh perbuatan manusia yaitu ; dengan membendung aliran air sungai yang
biasanya dikenal dengan istilah waduk. Contoh danau bendungan yang terbentuk
oleh perbuatan manusia antara lain waduk Jatiluhur di Jawa Barat, waduk Sempor
di Jawa Tengah serta waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.

d) Danau Karst
Danau karst merupakan danau yang terbentuk didaerah bertanah kapur,
terbentuknya danau ini akibat dari proses pelarutan terhadap batu kapur yang
dilakukan oleh hujan. Proses tersebut lama kelamaan akan membentuk sebuah
cekungan, cekungan tersebut akan terisi oleh air sehingga akan terbentuklah
danau. Danau karst yang memiliki ukuran tidak terlalu luas disebut dengan Lovka
atau Dolina. Lovka terdiri dari beberapa buah yang akan berkembang atau yang
dapat menyatu sehingga membentuk sebuah danau. Sedangkan danau karst yang
lebih besar dan bentuknya menyerupai piring disebut dengan Uvala. Danau karst
banyak kita jumpai disebelah selatan pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Gunung
Kidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

e) Danau Vulkanik-Tektonik
Danau vulkanik-tektonik merupakan danau yang terbentuk karena
perpaduan antara tenaga vulkanik dan tenaga tektonik. Contoh dari danau ini
adalah danau Toba.

f) Danau Glasial
Danau glasial merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses
erosi glasial atau proses erosi yang terjadi pada gletser. Proses terbentukya danau
glasial yaitu ; dimulai dari proses erosi yang terjadi pada gletser, kemudian
membentuk sebuah cekungan yang nantinya akan terisi oleh air sehingga akan

3
terbentuklah sebuah danau. Danau glasial bisa kita jumpai disekitar kawasan
iklim kutub, yang berarti tidak terdapat di Indonesia. Contoh dari danau glasial
antara lain danau Michigan di Amerika Serikat, danau St. Laurence di Kanada,
danau Superior dan danau Mc. Kanzie.

g) Danau Sungai Mati atau Oxbow Lake


Danau sungai mati (oxbow lake) merupakan danau yang terjadi karena
adanya aliran sungai yang terputus sehingga mengakibatkan proses pembelokan
arah aliran (meandering). Danau sungai mati biasanya terbentuk dibagian hilir
sungai. Danau jenis ini dapat kita temui diwilayah Indonesia, contohnya yaitu
danau disungai Barito yang berada dipulau Kalimantan.

h) Cirques
Danau cirques merupakan danau yang berasal dari pencairan es, danau ini
sering kita jumpai diwilayah pegunungan yang tinggi, yang mana sebagian dari
tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es. Contoh dari danau cirques
dapat ditemukan dibenua Antartika.

i) Danau Laguna atau Haff


Danau laguna (haff) merupakan danau yang terbentuk karena adanya
proses pengendapan materi yang terbawa arus sungai didaerah sekitar pantai,
sehingga arus sungai yang terbendung dengan laut bebas membentuk genangan
air. Genangan air yang terbentuk ini merupakan campuran air tawar yang dibawa
oleh sungai dengan air laut. Danau Laguna merupakan danau yang jarang kita
jumpai di Indonesia. Meskipun jarang, namun bukan berarti danau ini tidak
terdapat di Indonesia. Hanya saja danau laguna yang terdapat di Indonesia
berukuran kecil, contohnya danau Laguna yang ada di Ternate.

C. TIPE-TIPE DANAU

4
 Danau Vulkanik

(danau Kelimutu di Flores)

 Danau Tektonik

(danau Towuti di Sulawesi)

 Danau Bendungan

(danau Jatiluhur di Jawa Barat)


 Danau Karst

5
(danau Doline di kabupaten Gunung Kidul)

 Danau Vulkanik-Tektonik

(danau Toba di Sumatera Utara)

 Danau Glasial

(danau Ontario di Kanada)

 Danau Sungai Mati (Oxbow Lake)

(danau Sungai Barito di Kalimantan)

 Cirques

6
(danau dipegunungan kutub Antartika)

 Danau Laguna (Haff)

(danau Kedung Tumpang di Tulungagung)

 Danau Air Tawar

(danau Takengon di Aceh Tengah)

 Danau Air Asam

(danau Tangkuban Perahu di Jawa Barat)

D. STRUKTUR ATAU BAGIAN-BAGIAN DANAU

7
Struktur ekosistem danau secara elative maupun horizontal sangat
dipengaruhi oleh penetrasi cahaya dan aktivitas fotosintesis. Struktur horizontal
ekosistem danau dapat dibedakan berdasarkan tergenangnya air dan intensitas cahaya
yang dapat masuk ke perairan tersebut. Menurut Smith & Thomas struktur horizontal
ini terdiri dari empat zona yaitu zona litoral, limnetik, profundal dan benthos. Berikut
adalah penjelasan tentang keempat zona tersebut ;

a) Zona Litoral
Zona litoral merupakan wilayah pinggiran danau yang dangkal, dengan batuan
dasar yang berukuran elative besar dan cahaya matahari dapat menembus sampai ke
dasar perairan. Zona litoral ini memiliki peranan sebagai pemasok materi elativ
kedalam danau. Karakteristik khas zona littoral adalah daerah dengan kedalaman air
yang elative dangkal dan banyak ditumbuhi oleh tumbuhan air.

b) Zona Limnetik
Zona limnetik merupakan wilayah perairan yang terbuka dan sudah tidak
banyak mendapat pengaruh dari elative masih memungkinkan sinar matahari
menembus lapisan ini untuk digunakan sebagai aktivitas fotosintetis. Zona ini
berbatasan langsung dengan zona litoral secara horizontal, dan secara elative
berbatasan langsung dengan zona profundal yang dibatasi oleh titik kompensasi
cahaya. Organisme yang paling dominan di zona ini adalah fitoplankton dan
zooplankton. Zona limnetik disebut juga open water. Zona profundal merupakan
wilayah perairan yang sudah tidak memungkinkan sinar matahari mencapai lapisan
ini. Pada zona ini besarnya respirasi dan fotosintesis seimbang. Oksigen yang terlarut
pada zona ini sudah terbatas, karena dikonsumsi oleh elative elative r sehingga
jumlahnya bekurang.

c) Zona Benthos
Zona benthos merupakan zona yang terletak di bagian dasar danau.
Organisme yang mampu hidup pada zona ini sangat terbatas diantaranya benthos dan
periphyton (aufwuchs). Zona benthos juga di dominasi oleh bakteri anaerob dan
oksigen terlarut sudah sangat sedikit. Pengelompokan struktur elative perairan danau
berdasarkan perbedaan suhu dibagi menjadi tiga yakni daerah epilimnion, termoklin
(metalimnion) dan hipolimnion. Epilimnion adalah lapisan bagian atas perairan yang
memiliki suhu elative konstan atau perubahan suhu sangat kecil. Termoklin
(metalimnion) adalah lapisan di bawah lapisan epilimnion, pada lapisan ini perubahan
suhu elative besar, setiap penambahan kedalaman 1 meter terjadi penurunan suhu air
sekurang-kurangnya 1 C. Sedangkan hipolomnion adalah lapisan di bawah lapisan
termoklin, perbedaan suhu pada lapisan ini elative kecil.

E. PEMANFAATAN DANAU

8
Berikut adalah pemanfaatan danau bagi masyarakat ;

 Mencukupi Kebutuhan Air

Sebagai makhluk hidup, manusia tentu membutuhkan air bersih untuk


dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Air bersih tersebut tak lain dibutuhkan
manusia untuk diminum, mencuci pakaian dan peralatan dapur, hingga
membersihkan diri. Jika musim kemarau tiba, tak jarang di berbagai wilayah
justru harus merasakan bencana kekurangan air bersih. Dengan adanya danau,
maka masalah kekeringan pun dapat teratasi. Maka dari itu, tak jarang kehadiran
danau mampu membantu mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat
sekitar. Tentu saja, berbagai pihak harus bersinergi untuk menjaga kebersihan
sumber air di danau.

 Sumber Pengairan Sawah

Selain dapat memenuhi kebutuhan air bersih, manfaat danau bagi


masyarakat yakni sebagai sarana irigasi. Untuk dapat ditanami tumbuhan dan
kebutuhan pangan, area persawahan haruslah mendapat sumber pengairan terlebih
dahulu. Tak jarang, masyarakat masih kesulitan untuk mengalirkan sumber air ke
lahan mereka. Maka dari itu, kehadiran danau dapat menjadi pemecahan masalah
yang satu ini. Terlebih pada saat musim kemarau tiba. Petani yang tak mampu
mengandalkan air hujan dapat memanfaatkan danau untuk mengaliri lahan
pertanian mereka.

9
 Alternatif Pembangkit Listrik

Kini listrik telah menjadi kebutuhan dasar bagi sebagian besar masyarakat.
Berbagai sumber daya alam pun diolah untuk menghasilkan listrik yang kemudian
dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Salah satunya yakni listrik yang dapat
berasal dari danau. Manfaat danau bagi masyarakat yang satu ini memungkinkan
pemerintah untuk mengolah air danau sebagai sumber pembangkit listrik tenaga
air (PLTA).

10
 Tempat Wisata

Keempat, manfaat danau bagi masyarakat yakni dapat difungsikan sebagai


tempat rekreasi dan melepas penat. Danau menyajikan pemandangan alam yang
cantik dengan aliran air yang begitu menenangkan. Anda dapat berkunjung ke
danau untuk sekadar menikmati waktu luang bersama orang-orang tercinta.
Namun, kebersihan harus senantiasa dijaga agar tak mencemari ekosistem alami
danau.

 Habitat Bagi Ikan Air Tawar

Secara umum, danau merupakan sumber air tawar yang dapat menjadi
habitat makhluk hidup. Manfaat danau bagi masyarakat yang satu ini
memungkinkan ikan air tawar dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.
Ada baiknya bagi masyarakat sekitar untuk senantiasa menyebar bibit ikan air
tawar untuk mengisi danau. Setelah waktunya tiba, ikan air tawar tersebut dapat
menjadi konsumsi dan menjaga ketahanan pangan masyarakat sekitar.

11
 Sarana Edukasi

Terakhir, manfaat danau bagi masyarakat yakni dapat dijadikan sebagai


sarana edukasi. Masyarakat secara leluasa dapat menjadikan danau sebagai
sumber pengetahuan yang dapat diamati. Selain itu, masyarakat serta pemerintah
setempat pun juga dapat melakukan penelitian ilmiah terkait dengan
permasalahan sumber air atau pun danau. Maka, diperlukan sinergitas bersama
untuk membuat danau tetap terjaga hingga memberikan sejuta manfaatnya
tersebut bagi keberlangsungan hidup manusia di masa mendatang.

12
F. PERBANDINGAN DI INDONESIA DENGAN LUAR NEGERI DALAM
PENGELOLAAN DANAU

Perbedaan dalam pengelolaan danau di Indonesia dan danau diluar negeri


terletak pada fungsi danau tersebut. Kebanyakan danau diluar negeri dijadikan
sebagai destinasi wisata atau sebagai pemandangan untuk dinikmati keindahannya.
Sedangkan danau yang ada di Indonesia merupakan danau yang memiliki fungsi
sebagai sumber air dan pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi lainnya. Maka
pengolaan danau di Indonesia semakin hari semakin meningkat dan berkembang
pesat.

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah pentingnya danau
bagi kehidupan masyarakat dan sebagai penunjang kelangsungan hidup manusia.
Perlu kita sadari bahwa danau harus selalu dirawat agar ekosistem yang ada didanau
tidak tercemar. Selain itu danau juga bisa memberi pemasukan daerah karena danau
bisa dijadikan sebagai tempat wisata. Pelestarian danau harus selalu ditingkatkan, dan
dijaga agar fungsi danau tetap berjalan dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ramdhani Gilar.2017. Pengelolaan Danau Diperlukan untuk Meningkatkan Destinasi


Wisata. Jakarta: Liputan6.com

Anggraini Mutia.2021. Manfaat Danau Bagi Masyarakat. Jakarta: Merdeka.com

http://adwintaactivity.blogspot.com

http://ilmugeografi.com

Masriadi Andi.2014. Jenis Danau Beserta Hasil Gambarnya. Jakarta: Skolar

Lihawa F.2019. Pemanfaatan Sumberdaya Danau. Bandung: Media.neliti

14

Anda mungkin juga menyukai