DOSEN PEMBIMBING
SAJRIAWATI, S.Pi.,M.Si
DISUSUN OLEH
1. VICTORIA ULUKYANAN
2. JOHANES PANCA BAYU MUKTI
3. JANET D. LATUPEIRISSA
4. ANDREAS YANUARIUS KAMKOPIMU
5. PATRISIUS KAM
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen pembimbing.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang atas kerjasamanya telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami,
agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………ii
BAB I PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DANAU………………………………………………………1
C. TIPE-TIPE DANAU……………………………………………….5
E. PEMANFAATAN DANAU………………………..9
BAB II PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………14
BAB 1
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DANAU
1
Sebelum kita membahas proses terbentuknnya danau ada baiknya kita
mengetahui faktor penyebab atau pemicu terbentuknya danau. Berikut adalah faktor
pemicu terbentuknya danau
a) Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk dari dampak letusan
gunung berapi. Proses terbentuknya danau ini sebagai berikut ; gunung berapi
yang meletus membentuk kawah yang luas dipuncaknya, ketika kawah tersebut
terisi oleh air hujan, maka kawah itu akan disebut sebagai danau. Danau vulkanik
banyak kita jumpai diindonesia, contohnya antara lain danau kawah gunung
Kelud dan gunung Batur.
b) Danau Tektonik
Berbeda dengan danau vulkanik, danau tektonik terbentuk akibat adanya
gerakan tektonik atau bergesernya lapisan kulit bumi sehingga terbentuklah
2
cekungan dipermukaan kulit bumi. Proses terbentuknya danau vulkanik sebagai
berikut ; lapisan kulit bumi yang bergeser akan membentuk sebuah cekungan,
kemudian cekungan tersebut akan terisi oleh air hujan maupun air dari bendungan
atau sungai, sehingga cekungan tersebut akan membentuk sebuah danau. Danau
tektonik juga merupakan danau yang banyak kita temui di Indonesia, contohnya
antara lain ; danau Maninjau, danau Tempe, danau Poso, danau Singkarak, danau
Sentani dan danau Tondano.
c) Danau Bendungan
Danau bendungan merupakan danau yang terbentuk karena adanya aliran
sungai yang dibendung. Pembendungan ini dapat dilakukan karena perbuatan
manusia maupun proses alam. Proses terbentuknya danau bendungan secara alami
yaitu ; akibat letusan gunung berapi yang kemudian menyumbat aliran air sungai,
karena terbendung inilah air tidak bisa mengalir dan menyebabkan terbentuknya
danau. Contoh danau bendungan yang terbentuk secara alami antara lain danau
Laut Tawar yang ada di Aceh. Sedangkan proses terbentuknya danau bendungan
oleh perbuatan manusia yaitu ; dengan membendung aliran air sungai yang
biasanya dikenal dengan istilah waduk. Contoh danau bendungan yang terbentuk
oleh perbuatan manusia antara lain waduk Jatiluhur di Jawa Barat, waduk Sempor
di Jawa Tengah serta waduk Karangkates dan Solorejo di Jawa Timur.
d) Danau Karst
Danau karst merupakan danau yang terbentuk didaerah bertanah kapur,
terbentuknya danau ini akibat dari proses pelarutan terhadap batu kapur yang
dilakukan oleh hujan. Proses tersebut lama kelamaan akan membentuk sebuah
cekungan, cekungan tersebut akan terisi oleh air sehingga akan terbentuklah
danau. Danau karst yang memiliki ukuran tidak terlalu luas disebut dengan Lovka
atau Dolina. Lovka terdiri dari beberapa buah yang akan berkembang atau yang
dapat menyatu sehingga membentuk sebuah danau. Sedangkan danau karst yang
lebih besar dan bentuknya menyerupai piring disebut dengan Uvala. Danau karst
banyak kita jumpai disebelah selatan pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Gunung
Kidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
e) Danau Vulkanik-Tektonik
Danau vulkanik-tektonik merupakan danau yang terbentuk karena
perpaduan antara tenaga vulkanik dan tenaga tektonik. Contoh dari danau ini
adalah danau Toba.
f) Danau Glasial
Danau glasial merupakan danau yang terbentuk karena adanya proses
erosi glasial atau proses erosi yang terjadi pada gletser. Proses terbentukya danau
glasial yaitu ; dimulai dari proses erosi yang terjadi pada gletser, kemudian
membentuk sebuah cekungan yang nantinya akan terisi oleh air sehingga akan
3
terbentuklah sebuah danau. Danau glasial bisa kita jumpai disekitar kawasan
iklim kutub, yang berarti tidak terdapat di Indonesia. Contoh dari danau glasial
antara lain danau Michigan di Amerika Serikat, danau St. Laurence di Kanada,
danau Superior dan danau Mc. Kanzie.
h) Cirques
Danau cirques merupakan danau yang berasal dari pencairan es, danau ini
sering kita jumpai diwilayah pegunungan yang tinggi, yang mana sebagian dari
tubuh pegunungan tersebut ditutupi oleh massa es. Contoh dari danau cirques
dapat ditemukan dibenua Antartika.
C. TIPE-TIPE DANAU
4
Danau Vulkanik
Danau Tektonik
Danau Bendungan
5
(danau Doline di kabupaten Gunung Kidul)
Danau Vulkanik-Tektonik
Danau Glasial
Cirques
6
(danau dipegunungan kutub Antartika)
7
Struktur ekosistem danau secara elative maupun horizontal sangat
dipengaruhi oleh penetrasi cahaya dan aktivitas fotosintesis. Struktur horizontal
ekosistem danau dapat dibedakan berdasarkan tergenangnya air dan intensitas cahaya
yang dapat masuk ke perairan tersebut. Menurut Smith & Thomas struktur horizontal
ini terdiri dari empat zona yaitu zona litoral, limnetik, profundal dan benthos. Berikut
adalah penjelasan tentang keempat zona tersebut ;
a) Zona Litoral
Zona litoral merupakan wilayah pinggiran danau yang dangkal, dengan batuan
dasar yang berukuran elative besar dan cahaya matahari dapat menembus sampai ke
dasar perairan. Zona litoral ini memiliki peranan sebagai pemasok materi elativ
kedalam danau. Karakteristik khas zona littoral adalah daerah dengan kedalaman air
yang elative dangkal dan banyak ditumbuhi oleh tumbuhan air.
b) Zona Limnetik
Zona limnetik merupakan wilayah perairan yang terbuka dan sudah tidak
banyak mendapat pengaruh dari elative masih memungkinkan sinar matahari
menembus lapisan ini untuk digunakan sebagai aktivitas fotosintetis. Zona ini
berbatasan langsung dengan zona litoral secara horizontal, dan secara elative
berbatasan langsung dengan zona profundal yang dibatasi oleh titik kompensasi
cahaya. Organisme yang paling dominan di zona ini adalah fitoplankton dan
zooplankton. Zona limnetik disebut juga open water. Zona profundal merupakan
wilayah perairan yang sudah tidak memungkinkan sinar matahari mencapai lapisan
ini. Pada zona ini besarnya respirasi dan fotosintesis seimbang. Oksigen yang terlarut
pada zona ini sudah terbatas, karena dikonsumsi oleh elative elative r sehingga
jumlahnya bekurang.
c) Zona Benthos
Zona benthos merupakan zona yang terletak di bagian dasar danau.
Organisme yang mampu hidup pada zona ini sangat terbatas diantaranya benthos dan
periphyton (aufwuchs). Zona benthos juga di dominasi oleh bakteri anaerob dan
oksigen terlarut sudah sangat sedikit. Pengelompokan struktur elative perairan danau
berdasarkan perbedaan suhu dibagi menjadi tiga yakni daerah epilimnion, termoklin
(metalimnion) dan hipolimnion. Epilimnion adalah lapisan bagian atas perairan yang
memiliki suhu elative konstan atau perubahan suhu sangat kecil. Termoklin
(metalimnion) adalah lapisan di bawah lapisan epilimnion, pada lapisan ini perubahan
suhu elative besar, setiap penambahan kedalaman 1 meter terjadi penurunan suhu air
sekurang-kurangnya 1 C. Sedangkan hipolomnion adalah lapisan di bawah lapisan
termoklin, perbedaan suhu pada lapisan ini elative kecil.
E. PEMANFAATAN DANAU
8
Berikut adalah pemanfaatan danau bagi masyarakat ;
9
Alternatif Pembangkit Listrik
Kini listrik telah menjadi kebutuhan dasar bagi sebagian besar masyarakat.
Berbagai sumber daya alam pun diolah untuk menghasilkan listrik yang kemudian
dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Salah satunya yakni listrik yang dapat
berasal dari danau. Manfaat danau bagi masyarakat yang satu ini memungkinkan
pemerintah untuk mengolah air danau sebagai sumber pembangkit listrik tenaga
air (PLTA).
10
Tempat Wisata
Secara umum, danau merupakan sumber air tawar yang dapat menjadi
habitat makhluk hidup. Manfaat danau bagi masyarakat yang satu ini
memungkinkan ikan air tawar dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.
Ada baiknya bagi masyarakat sekitar untuk senantiasa menyebar bibit ikan air
tawar untuk mengisi danau. Setelah waktunya tiba, ikan air tawar tersebut dapat
menjadi konsumsi dan menjaga ketahanan pangan masyarakat sekitar.
11
Sarana Edukasi
12
F. PERBANDINGAN DI INDONESIA DENGAN LUAR NEGERI DALAM
PENGELOLAAN DANAU
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah pentingnya danau
bagi kehidupan masyarakat dan sebagai penunjang kelangsungan hidup manusia.
Perlu kita sadari bahwa danau harus selalu dirawat agar ekosistem yang ada didanau
tidak tercemar. Selain itu danau juga bisa memberi pemasukan daerah karena danau
bisa dijadikan sebagai tempat wisata. Pelestarian danau harus selalu ditingkatkan, dan
dijaga agar fungsi danau tetap berjalan dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://adwintaactivity.blogspot.com
http://ilmugeografi.com
14