Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK DIGITAL MATERI ENERGI DALAM SISTEM


KEHIDUPAN PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Fitriningsi Rahayamtel 1), Nurdin A. Rahman,2), Saprudin, 3)


[1]
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
[2] [3]
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika

Fitriningsi Rahayamtel
NPM 03091711066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2022
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK DIGITAL MATERI ENERGI DALAM SISTEM


KEHIDUPAN PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Fitriningsi Rahayamtel[1], Drs. Nurdin A. Rahman M.Pd.[2] dan Dr. Saprudin, S.Pd., M.Pd [3]
[1]
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
[2] [3]
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika

Telah diperiksa oleh pembimbing skripsi


dan dinyatakan layak untuk dipublikasi

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Nurdin A. Rahman, M.Pd. Dr. Saprudin, S.Pd., M.Pd.


NIP:196402011991031003 NIP: 198309062006041002

Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Khairun

Dr. Abdulrasyid Tolangara, S.Pd., M.Si


NIP.197009152002121001
JIPFRI, Vol. 5 No. 1 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah)
Halaman: 21-26
https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Mei 2021

PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA


PEMBELAJARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Fitriningsi Rahayamtel 1*,Nurdin A. Rahman 2, Saprudin, 3


1,2,3,4
Prodi Pendidikan Fisika Universitas Khairun
Jl. Bandara Babullah, Kampus Akehuda, Kota Ternate Utara
*
E-mail: ningsi.f2301@gmail.com

Abstrak
Berdasarkan hasil observasi langsung kepada peserta didik dan guru yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri tidore
kepulauan pada mata pelajaran fisika dapat diketahui bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
konsep dan materi fisika. Kesulitan tersebut timbul karena sumber belajar yang digunakan berupa buku tes pelajaran
dan modul, namun modul yang digunakan guru masih dalam bentuk konvensional atau cetak. Jenis penelitian ini
adalah penelitian dan pengembangan teknik pengumpulan data menggunakan angket yang divalidasi oleh 3 dosen
dan 3 guru fisika SMP Negeri tidore kepulauan dan siswa kelas VIII untuk mengetahui respon siswa terhadap
pengembangan E-Modul. Hasil Penelitian pengembangan E-modul ini dikembangkan dengan model pengembangan
model ADDIE. Terdiri dari 5 tahap yaitu peneliti melakukan analisis awal (analisis kebutuhan), tahap desain atau
perencanaan, tahap pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Dari hasil validasi yang oleh 3 dosen ahli
materi, media dan pedagogik dan diperoleh nilai untuk ahli materi adalah 88 % dengan kriteria sangat layak untuk
digunakan ahli media dengan nilai perolehan 85% dengan kriteria sangat layak digunakan. Ahli pedagogik dengan nilai
perolehan 77 % dengan kriteria sangat layak digunakan dan pada ahli lapangan dilakukan oleh 3 guru mata pelajaran
fisika diperoleh nilai 76 % dengan kriteria sangat layak digunakan. Untuk respon siswa terhadap E-modul mendapat
nilai perolehan 95,15% dengan kriteri sangat layak digunakan dengan demikian pengembangan E-modul berbasis
problem based learning sudah siap dipakai dan layak untuk digunakan.

Kata kunci: E-Modul, Problem Based Learning dan Gelombang Elektromagnetik


Abstract
Based on the results of direct observations to students and teachers conducted in class VIII SMP Negeri 13 Tikep on
physics subjects, it can be seen that students have difficulties in understanding physics concepts and materials. These
difficulties arise because the learning resources used are in the form of textbooks and modules, but the modules used
by the teacher are still in conventional or printed form. This type of research is research and development of data
collection techniques using a questionnaire that was validated by 3 lecturers and 3 physics teachers at Tikep State
Junior High School and students of class VIII to determine student responses to the development of E-Modules.The
Research results of development this E-module was developed using the ADDIE model development model. Consists
of 5 stages, namely the researcher conducts an initial analysis (needs analysis), the design or planning stage, the
development stage, the implementation stage and the evaluation stage. From the results of validation by 3 lecturers of
material, media and pedagogic experts and obtained the value for media experts is 88% with very feasible criteria for
use by media experts with an acquisition value of 85% with very suitable criteria for use. Pedagogical experts with an
acquisition value of 77% with very suitable criteria for use and field experts carried out by 3 physics subject teachers
obtained a score of 76% with very suitable criteria for use. For student responses to E-modules, the score is 95.15%
with the criteria very suitable to be used, thus the development of problem-based learning-based E-modules is ready to
be used and feasible to use.

Keywords: E-Module, Problem Based Learning and Electromagnetic Waves


Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 22
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

PENDAHULUAN Berdasarkan hasil analisis artikel dalam jurnal


Ilmu fisika dalam perkembangannya telah menunjukan bahwa e-modul telah banyak di gunakan
berkontribusi banyak dalam hal menciptakan dalam pembelajaran fisika. Pengembangan E-modul
pengetahuan baru yang merupakan buah Fisika Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk
pemikiran manusia berdasarkan pengamatan dan Meningkatkan Keterampilan Proses Sains ( Mayanty,
eksperimen hingga mendorong kemajuan S., Astra, I. M., & Rustana, C. E. 2018, May). Motivasi
pengetahuan dan teknologi hingga saat ini. belajar (Yunita & Hamdi, 2019, Wulandari dkk, 2020)
Kaitannya dalam proses pembelajaran di sekolah, kualitas media atau sumber belajar (Azmanita &
pendidikan perlu menyusun strategi yang tepat Festiyed, 2019; Qibtiya & Kustijono, 2018; Salamiya &
agar komunikasi dalam proses pembelajaran Kholiq, 2020; Setiyoaji dkk, 2020). Meningkatkan
dapat berlangsung dengan baik. (Sadiman: 2010) minat belajar (Sari, 2018),
mengemukakan bahwa proses belajar mengajar Menurut hasil analisis terhadap artikel dalam jurnal
hakikatnya merupakan proses komunikasi, suat pada pembuatan dan pengembangan e-modul,
proses penyampaian pesan dari sumber pesan penggunaan beberapa software atau aplikasi dalam
melalui saluran/media tertentu kepada penerima pembuatan e-modul yaitu PDF Flip Professional (Wati
pesan. Proses komunikasi antara pendidik dan dkk, 2020; Qibtiya & Kustijono, 2018; Watin &
peserta didik adakalahnya berhasil dan Kustijono, 2017), Kvisoft Flip Book Maker (Qibtiya &
adakalanya tidak berhasil (Rahma: 2015). Bentuk Kustijono, 2018; Rohmah, 2016), corrective feedback
ketidak berhasilan tersebut dalam memahami apa (Wati dkk, 2020), 3d Pageflip Profesional (Sumantri &
yang didengar, dibaca, dilihat dan diamati peserta Kholiq, 2020; Sari, 2018).
didik. Bentuk komunikasi yang tidak berhasil
berimplikasi pada tidak tercapainnya tujuan Pembelajaran seperti ini dikenal dengan sebutan
pembelajaran yang hendak dicapai. Proses elektronik learing membawah pengaruh terjadinya
komunikasi yang tidak berhasil, jika dikaitkan proses transformasi pendidikan konvensional ke
dengan proses pembelajaran fisika di sekolah dalam bentuk digital, baik secara isi ataupun
dapat disebabkan karena karakteristik ilmu fisika sistemnya (Zulkarnain: 2015).
sebagai ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
materi dan energi bersifat abstrak. Berdasarkan E-modul merupakan suatu sarana pembelajaran yang
hasil observasi langsung kepada peserta didik dan berisi materi, metode dan cara mengevaluasi yang
guru yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri dirancang secara sistematis, jelas dan menarik untuk
tidore kepulauan pada mata pelajaran fisika dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan
diketahui bahwa peserta didik mengalami adanya e-modul proses pembelajaran akan
kesulitan dalam memahami konsep dan materi melibatkan tampilan audio visual, sound, movie dan
fisika. Kesulitan tersebut timbul karena sumber yang lainnya serta program tersebut pemakainnya
belajar yang digunakan beruapa buku tes mudah dipahami sehingga dapat dijadikan media
pelajaran dan modul, namun modul yang pembelajaran yang baik, Firman dalam (Frengky:
digunakan guru masih dalam bentuk konvensional 2020).
atau cetak. Modul yang selama ini digunakan
dalam proses pembelajaran masih memiliki layout Berdasarkan latar belakang diatas yang telah
sederhana dengan isi yang hanya berupa materi dijelaskan, dibutuhkan suatu desain bahan ajar
pokok saja. Modul seperti ini membuat siswa berupa e-modul pada pembelajaran fisika untuk
cenderung merasa bosan salam mempelajari meningkatkan hasil belajar siswa.
materi pada setiap pokok bahasan sehingga
METODE PENILITIAN
diperlukan suatu desain media pembelajaran yang
Penelitian ini merupakan penelitian yang
menarik dan meningkatkan hasil belajar siswa.
menggunakan metode penelitian dan pengembangan
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan mutu (research and development). Penelitian dan
pendidikan yaitu dengan menyediakan bahan ajar pengembangan adalah suatu proses atau langkah-
yang mudah diperoleh, mudah dimegerti dan langkah untuk mengembangkan suatu produk baru
menarik minat pembaca seperti e-modul dengan atau menyempurnakan produk yang telah ada
memanfaatkan perkembangan teknologi. (Sukmadinata, 2008:164). Model pengembangan
Pembelajaran dengan modul elektronik dilakukan ADDIE terdiri dari lima tahapan yang meliputi analisis
melalui media internet, macromedia flash, maupun (analysis), desain (design), pengembangan
media elektronik lainnya. (development), implementasi (implementation) dan
evaluasi (evaluation) (Sugiyono, 2014: 200).

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 23
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

Subjek penilai dalam penelitian ini adalah para ahli


HASIL DAN PEMBAHASAN
yang terdiri dari tiga ahli materi, ahli media, dan 1. Produk e-modul gelombang elektromagnetik.
ahli pedagogi dan ahli lapangan terdiri dari tiga a. Kafer.
guru fisika kelas VIII SMP. Untuk ahli materi, ahli
media dan ahli pedagogic merupakan dosen fisika Pada cover e-modul terdapat judul, nama penyusun,
yang berkompeten dalam bidangnya. Sedangkan logo, tulisan kelas VIII SMP yang menunjukkan e-
untuk guru fisika merupakan guru dari SMP Negeri modul ini diperuntukan untuk kelas VIII SMP. Cover
tidore kepulauan. dibuat untuk mengetahui gambaran tampilan awal
materi yang akan dipelajari.
b. Kata pengantar dan daftar isi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
berupa angket. Angket tersebut berupa lembar
penilaian kualitas e-modul yang diperuntukkan
untuk ahli materi, ahli media, ahli pedagogik dan
guru fisika kelas VIII SMP yang berupa check list,
serta lembar kritik dan saran untuk mengetahui
kualitas bahan ajar. Lembar penilaian
menggunakan skala likert dengan skor 4= sangat
baik, 3= baik, 2= kurang, 1= sangat kurang.

Teknik analisis data berupa saran dan masukan


ahli materi, ahli media dan ahli pedagogik serta
guru fisika kelas VIII SMP dijadikan sebagai dasar
untuk melakukan revisi terhadap e-modul fisika
berbasis problem based learning . Data berupa
skor didapatkan dari penilaian kualitas e-modul
fisika berbasis problem based learning berupa
lembar check list yang dinilai oleh ahli materi, ahli
media, ahli pedagogik dan guru fisika kelas VIII
SMP. Data tersebut kemudian dianalisis untuk
mengetahui kualitas e-modul berbasis problem
basid learning dengan langkah sebagai berikut:

Dengan:

𝑋 = Skor rata-rata penilaian oleh ahli Kata pengantar merupakan ucapan terimakasih
kepada pihak yang telah mendukung penulis dalam
Σ𝑋 = Jumlah skor yang diperoleh ahli menyelesaikan produk e-modul ini serta daftar isi
pada e-modul ini memudahkan siswa untuk
N = Jumlah skor total menemukan halaman yang akan dibaca,
c. Pendahuluan dan SK, KD dan Indikator
Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan

No Skor Kategori
dalam kelayakan
persen (%)
1 <21 % Sangat
Tidak Layak
2 21 – 40 % Tidak Layak
3 41 – 60 % Cukup
Layak
4 61 – 80 % Layak
5 81 – 100 Sangat
% Layak
(Sudjana, 2016:56) Pendahuluan merupakan pembuka e-modul yang
berisi, deskripsi materi, tujuan penggunaan e-modul,
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) dan

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 24
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim
indikator

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 25
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

d. Materi elektronik yang diaplikasikan di laptop/Hp, sehingga


mudah digunakan dan praktis.

Pengembangan E-Modul Berbasis Problem Based


Learning ini dikembangkan sesuai dengan prosedur
yang telah dikembangkan oleh Robert Maribe Branch,
model penelitian tersebut adalah model ADDIE
dengan lima tahapan yaitu: analysis (analisis
kebutuhan), design (desain produk), development
(pengembangan produk), implementation
(implementasi produk dengan uji coba kelompok kecil
dan kelompok besar), dan evaluation (mengevaluasi
produk). Selain tahapan yang dikembangkan oleh
Terdapat 4 kegiatan pembelajaran yang pertama, Robert Maribe Branch, terdapat tahapan lain yang
teori gelombang elektromagnetik, materi ini bisa gunakan dalam penelitian pengembangan,
disajikan agar siswa dapat memahami konsep dari seperti yang dilakukan oleh Akbar Handoko, Sajidan
elektromagnetik, kedua, teori makswell, pada dan Maridi dengan penelitian media pembelajaran
materi ini siswa dapat mengetahui perbedaan modul berbasis problem based learning yang
antara sifat elektrik dan sifat magnetik. Ketiga, menggunakan tahapan Borg & Gall yang terdiri dari 7
teori kuantum pada materi ini siswa dapat sampai 10 tahapan.
spektrum yang terdiri dilam elektromagnetik serta Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian
rumus dan persamaan dari teori ini. Keempat, adalah tahap analisis yang terdiri dari analisis
sistem remote sensing, pada materi ini siswa kebutuhan awal untuk mengetahui informasi serta
dapat mengetahui sumber yang digunakan dalam masalah yang ada di sekolah dalam mata pelajaran
gelombang elektromagnetik. fisika serta menentukan modul pembelajaran yang
dibutuhkan siswa dalam meningkatkan kualitas
e. Evaluasi
pembelajaran, deengan demikian peneliti
mengembangkan modul pembelajaran E-Modul
berbasis problem based learning. Selanjutnya tahap
kedua Mendesain produk E-Modul berbasis problem
based learning dengan perbaikan format yang
dilengkapi bagian intro pembuka yang terdiri dari 3
content. Content yang pertama yaitu cover yang berisi
tulisan “E-Modul Fisika Pada Materi Gelombang
Elektromagnetik Untuk SMP Kelas VIII”. Sedangkan
content yang kedua berisi menu yang terdiri dari Kata
Pengantar, Daftar Isi dan SK, KD, dan Indikator
sedangkan conten 3 berisi menu Materi, Evaluasi.
Selanjutnya perbaikan untuk format isi dengan
Pada kegiatan evaluasi, peserta didik disajikan
manambahkan gambar dan video animasi pada etiap
latihan soal pilihan ganda. Untuk mengerjakan
sub materi untuk menjelaskan materi. Pembuatan E-
soal evaluasi siswa tinggal mengklik link yang
modul berbasis problem based learning ini
telah disediakan kemudian mengisi nama dan
menggunakan aplikasi Software Flip PDF Corparate
mulai mengerjakan soal yang telah disediakan.
Enition 2.4.9.18 dalam proses desain.
Melalui online.
Setelah produk E-Modul selesai dikembangkan sesuai
2. Hasil validasi prodak e-modul dengan perencanaan selanjutnya dilakukan proses
Pemberian Pengembang modul pembelajaran validasi oleh para ahli untuk mengetahui kelayakan
pada materi gelombang elektromagnetik ini dari produk yang dikembangkan. Validasi dilakukan
dikembangkan dalam bentuk E-Modul berbasis oleh ahli materi, ahli media, ahli pedagogi dan ahli
problem based learning pada mata pelajaran lapangan guru fisika di SMP Negeri 13 Tikep serta
fisika. Penggunaan E-modul ini disarankan agar siswa yang digunakan sebanyak 10 responden untuk
dapat melatih minat membaca pada peserta didik mengetahui respon siswa terhadap pengembangan E-
yang disajikan dalam audio-visual. Modul yang Modul.
dikembangkan dalam bentuk sebuah modul Hasil validasi pengembangan E-modul dilakukan
oleh 3 dosen yaitu ahli materi, ahli media dan ahli
https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 26
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

pedagogic dari Universitas Ternate, Sedangkan Tabel 4.2.Respon siswa terhadap E-modulTabel 4.2.
untuk ahli lapangan divalidasi oleh guru mata
pelajaran fisika yang terdiri dari 3 orang guru di No Siswa Skor Skor
sala satu sekolah SMP Negeri tidore kepulauan. Perolehan Maksimum
sedangkan untuk validasi respon siswa
1 R1 40 52
terhadap pengembangan e-modul dilakukan oleh
siswa SMP Negeri tidore kepulauan kelas VIII 2 R2 47 52
yang terdiri dari 10 orang siswa. 3 R3 46 52
Dengan demikian dapat disimpulkan dari 4 R4 44 52
hasil validasi untuk ahli materi adalah 88 % 5 R5 48 52
dengan kriteria sangat layak untuk digunakan ahli
6 R6 49 52
media dengan nilai perolehan 85 % dengan
kriteria sangat layak digunakan. Ahli pedagogik 7 R7 56 52
dengan nilai perolehan 77 % dengan kriteria 8 R8 50 52
sangat layak digunakan dan pada ahli 9 R9 57 52
lapangan diperoleh nilai 76 % dengan kriteria 10 R 10 58 52
sangat layak digunakan. Untuk respon siswa
Jumlah Total 495 520
terhadap E-modul mendapat nilai perolehan 95,15
%. dengan kriteri sangat layak digunakan dengan Rumus : Nilai = ∑

x 100
demikian pengembangan E-modul berbasis = x 100 %
problem based learning sudah siap dipakai dan
= 95,15 %
layak untuk digunakan. Berikut adalah hasil uji
validasi dari ke tiga ahli seperti ahli media, ahli Sumber: Data penilitian.
materi dan hali pedagogik dan respon guru dan
siswa terhad kualitas E-modul. Data yang diperoleh dari Respon siswa terhadap E-
modul. Yaitu di peroleh nilai rata-rata sebesar 95,15%
Tabel 4.1Data Hasil Uji Validasi Oleh Guru Fisika. Berdasarkan tabel kelayakan pada tabel 3.1.
termasuk pada kategori sangat layak untuk
digunakan.
No Aspek Jumlah Presentase Kriteria
Penilaian Indikator (%)
1. Kelayakan 4 77 % Sangat Tabel 4.3.Data Hasil Uji Validasi Oleh Ahli Media
Isi Layak No Aspek Jumlah Presentase Kriteria
2. Kebahasaan 5 79 % Sangat
Penilaian Indikator (%)
Layak
3. Penyajian 7 78 % Sangat 1. Ukuran 2 83 % Sangat
Layak E-Modul Layak
4. Kegrafisan 6 81 % Sangat 2. Desain 7 91 % Sangat
Layak Sampul Layak
5. E-Modul 4 66 % Sangat E-Modul
Berbasis Layak
Problem 3. Desain Isi 14 83 % Sangat
Based E-Modul Layak
Learning Rata – Rata Semua Aspek 85 % Sangat
Rata – Rata Semua Aspek 76 % Sangat Layak
Layak
Sumber: Data penilitian
Sumber: Data penilitian.

Data yang diperoleh dari penilai 3 guru fisika yaitu Data yang diperoleh dari Validasai Ahli Media, yaitu
nilai reta-rata dari ketiga penilai sebesar 76 % nilai reta-rata dari ketiga validator sebesar 85 %
Berdasarkan tabel kelayakan pada tabel 3.1. Berdasarkan tabel kelayakan pada tabel 3.1.
termasuk pada kategori sangat layak untuk termasuk pada kategori sangat layak untuk
digunakan. digunakan.

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 27
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

Tabel 4.4. Data Hasil Uji Validasi Oleh Ahli Materi

No Aspek Jumlah Presentase PENUTUP


Penilaian Indikator (%) Kriteria Berdasarkan proses pengembangan dan hasil
validasi terhadap pengembangan E-modul
1. Kelayakan Isi 4 93 % Sangat berbasis problem based learning pada materi
Layak gelombang elektromagnetik di kelas VIII SMP
2. Kebahasaan 5 89 % Sangat Negeri 13 Tikep dapat di simpulkan
Layak
bahwasanya:.
3. Penyajian 7 88 % Sangat
1. Pengembangan E-modul ini dikembangkan
Layak
dengan model pengembangan model ADDIE.
4. Kegrafisan 6 88 % Sangat
Layak Terdiri dari 5 tahap yaitu peneliti melakukan
5. E-Modul 4 83 % Sangat analisis awal (analisis kebutuhan), tahap
Berbasis Layak desain atau perencanaan, tahap
Problem pengembangan, tahap implementasi dan tahap
Based
Learning
evaluasi. Pengembanagn E-modul ini adalah
Rata – Rata Semua Aspek 88 % Sangat sebuah modul pembelajaran yang
Layak menggunakan aplikasi software Flip PDF
Sumber: Data penilitian Corporate Edition 2.4.9.18 yang berisi materi,
video, gambar, petunjuk penggunaan modul
Data yang diperoleh dari Validasai Ahli materi, yaitu
serta soal evaluasi.
nilai reta-rata dari ketiga validator sebesar 88%
2. Dari hasil validasi yang oleh 3 dosen ahli
Berdasarkan tabel kelayakan pada tabel 3.1. termasuk
materi, media dan pedagogik dan diperoleh
pada kategori sangat layak untuk digunakan.
nilai untuk ahli media adalah 92,33 % dengan
kriteria sangat layak untuk digunakan ahli
Tabel 4.5. Data Hasil Uji Validasi Oleh Ahli Pedagogik
No Aspek Jumlah Presentase Kriteria media dengan nilai perolehan 82,66 % dengan
Penilaian Indikator (%) kriteria sangat layak digunakan. Ahli pedagogik
1. Komponen, 6 78 % Sangat dengan nilai perolehan 100 % dengan kriteria
kompetensi Layak
sangat layak digunakan.
yang ada pada
E-modul 3. pada ahli lapangan dilakukan oleh 3 guru
2. Kesesuaian 5 75 % mata pelajaran fisika diperoleh nilai 83 %
dengan kaida Sangat dengan kriteria sangat layak digunakan.
bahasa Layak
Indonesia yang
4. Untuk respon siswa terhadap E-modul
benar mendapat nilai perolehan 86, 47 % dengan
3. Penggunaan 5 76 % Sangat kriteri sangat layak digunakan.
bahasa yang Layak
komunikatif
UCAPAN TERIMAKASIH
4. Kemampuan 5 79 % Sangat
memotifasi Layak
Terima Kasih di tujukan kepada Dr. Saprudin,
peserta didik S.Pd., M.Pd. dan Astuti Salim, S.Pd., M.Pd.,Si
untuk yang telah membimbing sampai pada tahap ini
merespon
pembelajaran dan suatu instansi yang telah memberikan
5. Menumbuhkan 5 76 % Sangat kesempatan untuk meneliti.
rasa ingin tahu Layak REFERENSI
6 Pengembangan 3 77 % Sangat Azmanita, Y., dan Festiyed, F. 2019. Analisis
dan penyajian Layak
hasil prodak Kebutuhan Media untuk Pengembangan E-
7 Evaluasi 3 77 % Sangat Book Tema Abrasi pada Pembelajaran Fisika
Layak Era 4.0. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Rata – Rata Semua Aspek 77 % Sangat
Fisika, 5(1).
Layak
Sumber: Data penilitian
Frengky Adie Perdana, Sarwanto, dan
Data yang diperoleh dari Validasai Ahli pedagogik, Sukarmin. 2017. Pengembangan Jurnal Modul
yaitu nilai reta-rata dari ketiga validator sebesar 77 % Elektronik Fisika Berbasis Ketrampilan Proses
Berdasarkan tabel kelayakan pada tabel 3.1. termasuk Sains untuk Meningkatkan Kemampuan
pada kategori sangat layak untuk digunakan. Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa.

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 28
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

Jurnal Inkuiri, Vol 6, No 3. Sumantri, F. N., dan Kholiq, A. 2020. Pengembangan


http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri ELS-3D (E-book Literasi Sains Berbasis 3d
Page Flip) Pada Materi Momentum Dan
Mayanty, S., Astra, I. M., & Rustana, C. E. 2018,
Impuls. Inovasi Pendidikan Fisika, 9(03).
May
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Qibtiya, M., dan Kustijono, R. 2018. Keefektifan
Kualitatif, R & D, Alfabeta, Jakarta.
Penggunaan E-Book Untuk Melatihkan
Keterampilan Berpikir Kritis. In Prosiding
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008) Metode
Seminar Nasional Fisika (SNF) (Vol. 2, pp.
49-54). Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rordakarya.
Rahma U. 2015. Pengembangan Modul Berbasis
Discovery – Inquiry untuk Fisika. Jurnal Wati, D. K., Supriana, E., dan Sulur, S. 2020. Pengembangan
Penelitian & Pengembangan Pendidikan E-Book Fisika Berbasis Multi Representasi dengan
Fisika Vol 1 No. 1 Juni 2015,p-ISSN:2461- Corrective Feedback pada Materi Gerak Lurus Kelas
0933/E-ISSN:24611433. Universitas Negeri X SMA/MA. Jurnal Riset Pendidikan Fisika, 4(1).
Jakarta.
Yunita, R. A., dan Hamdi, H. 2019. Analisis Kemandirian
Sadiman, Arif S. 2010. Media Pendidikan. Jakarta Belajar Siswa sebagai Dasar Pengembangan Buku
: Raja Grapindo Persada. Elektronik (e-book) Fisika Terintegrasi
Edupark. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 5(2).
Sari, M. 2018. Pengembangan Media
Pembelajaran E-Book Fisika Menggunakan
Zulkarnain A.K., Marchaban M., Wahyuono S. and
3d Pageflip Profesional Terintegrasi Ayat Al-
Susidarti R.A., 2015, SPF In Vitro and The
Qur’an Siswa Kelas XI MAN 2
Physical Stability of O/W Cream Optimal Formula
Padang. Natural Science: Jurnal Penelitian
From The Partition Product of Mahkota Dewa
Bidang IPA dan Pendidikan IPA, 4(1), 546-
{Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl}, Indonesian
554.
Journal of Pharmacy vol 2. No.3 2015.

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 29
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.1000
Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika … 28
Irfan Ahlak, Saprudin, dan Astuti Salim

Anda mungkin juga menyukai