Anda di halaman 1dari 63

PENELITIAN INOVASI PEMBELAJARAN

( PTK KOLABORASI )

LAPORAN PENELITIAN

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR
DI SMKN 2 SALATIGA DENGAN MEMANFAATKAN
MULTIMEDIA KOMPUTER

Oleh :
Drs. HERDI SAPUTRA
DRA. DWI PURWANTI, MS
Drs. YUNIANTO S.A

Dibiayai oleh Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Negeri Semarang


Nomor:349/UN.37.3.1/LT/2012 tanggal18 April tahun 2012
Sesuai dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor: 335/UN 37.3.1/KU/2012

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
OKTOBER 2012

1
HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul Penelitian PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR
DI SMKN 2 SALATIGA DENGAN
MEMANFAATKAN MULTIMEDIA
KOMPUTER
2 Ketua Tim Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar Drs . Herdi Saputra
b. Jenis kelamin Laki - laki
c. gol/pangkat/NIP IVa/Pembina/195705081985011001
d. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
e. Fakultas/Jurusan FT/Teknik Elektro
3 Jumlah anggota peneliti 2 ( dua ) orang ( terlampir )
a. Nama anggota peneliti 1 Dra. Dwi Purwanti, MS ( Dosen )
b. Nama Anggota Peneliti 2: Drs. Yunianto, SA ( Guru )
4 Lama Penelitian 6 ( enam ) bulan
5 Biaya yang diperlukan Rp 7.500.000,-
( tujuh juta limaratus ribu rupiah )

Semarang, 18 Oktober 2012

Mengetahui : Ketua Peneliti


Dekan FT - Unnes

Drs. M. Harlanu, MPd Drs. Herdi Saputra


NIP. 196602151991021001 NIP. 195705081985011001

Menyetujui :
Ketua LP2 M Unnes

Drs. Bambang Budi R, M.Si.


NIP. 196012171986011001

2
RINGKASAN

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA


DASAR DI SMKN 2 SALATIGA DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA
KOMPUTER ( oleh : Herdi Saputra, dkk. 2012 )

Latar belakang penelitian ini adalah data hasil pengamatan dari Guru pengampu
mata pelajaran Elektronika Dasar di SMKN 2 Salatiga selama 2 tahun berturut turut
menunjukkan bahwa dari rata-rata 32 siswa tiap kelas X di Program Keahlian Teknik
Audio Video hanya 10 % yang memperoleh nilai diatas 8. Padahal seharusnya mata
pelajaran Elektronika Dasar ini mutlak harus dikuasai dengan baik karena mata pelajaran
ini sebagai dasar dan penunjang mata pelajaran lain. Untuk memberikan kemudahan bagi
siswa dalam memahami materi ajar yang kadang abstrak seperti elektronika, guru dapat
mensiasati menggunakan media pembelajaran yang bisa mengatasi permasalahan
kekurangpahaman siswa dan sekaligus guru pun tidak terlalu sulit menjelaskannya serta
menghemat alat dan bahan praktik. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini adalah
dengan memanfaatkan multimedia komputer.
Masalah yang timbul adalah bagaimana mengembangkan pembelajaran mata
pelajaran Elektronika Dasar dengan memanfaatkan multimedia komputer dan apakah
implementasi pemanfaatan multimedia komputer pada mata pelajaran Elektronika Dasar
ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan TEI C SMK Negeri 2 Salatiga
sejumlah 33 orang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas ( action research ) yang dirancang melalui dua siklus. Adapun
prosedur tiap-tiap siklus terdiri dari : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan
kuantitatif yang dikumpulkan dengan teknik Focus Group Discussion, observasi,
wawancara mendalam, dan pengukuran hasil belajar melalui tes. Data kualitatif yang
terkumpul akan dianalisis berdasarkan model analisis interaktif melalui empat komponen
analisis yaitu : reduksi data, penyajian, penarikan simpulan dan verifikasi secara
simultan. Sedangkan data kuantitqatif dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan : Prestasi belajar siswa cenderung meningkat Hal ini nampak
dari peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar mahasiswa yang semula 5,58 pada siklus I
meningkat menjadi 6,70 pada siklus II. Sementara faktor aktivitas belajar siswa juga
mengalami peningkatan menjadi kriteria sangat baik sebesar 75% . Hasil yang sangat
memuaskan diperoleh dari kinerja guru yang hampir sempurna karena mencapai skor
sangat baik 90,45% pada siklus II dari yang semula 76,19% pada siklus I
Dari analisis data diperoleh simpulan : 1)Terjadi peningkatan hasil prestasi belajar
siswa setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
multimedia 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang sangat
drastis untuk kategori baik dari 37,5% meningkat menjadi 75%. 3) Kinerja guru hampir
sempurna sangat baik pada siklus II yaitu mencapai skor 90,45% dari yang semula sangat
baik 76,19% pada siklus I

Kata Kunci : Mutu Pembelajaran, kualitas proses, hasil belajar, elektronika dasar,
multimedia komputer

3
SUMMARY

IMPROVING QUALITY OF BASIC ELECTRONIC LEARNING LESSONS IN


EYES SMKN 2 SALATIGA BY USING MULTIMEDIA COMPUTER (by: Herdi
Saputra, et al. 2012)

The background of this research is the observation of the data subjects pengampu
Guru Basic Electronics in SMKN 2 Salatiga for 2 consecutive years showed that of the
average 32 students per class X in the Technical Skills Program Audio Video only 10%
who scored above 8. When it should be subject Basic Electronics is an absolute must
excel because these subjects as a basis and support other subjects. To suit the students in
understanding the sometimes abstract teaching materials such as electronics, teachers can
anticipate the use of instructional media that can overcome the problem of lack of
understanding of students and teachers at the same time is not too difficult to explain and
saving tools and materials practices. One alternative to solving this problem is to utilize
multimedia computer.
The problem that arises is how to develop learning Basic Electronics subject by
utilizing a multimedia computer and whether the implementation of the use of
multimedia computers in Basic Electronics subject can improve the quality of teaching
and student learning outcomes
The subject of this research is a class X student majoring TEI C SMK Negeri 2
Salatiga some 33 people. The research was conducted using action research design
(action research) that is designed through two cycles. The procedure of each cycle
consists of: (1) planning, (2) the implementation of the action, (3) observation, and (4)
reflection. Types of data collected in the form of qualitative and quantitative data were
collected by focus group discussion techniques, observation, in-depth interviews, and the
measurement of learning outcomes through the test. Qualitative data collected will be
analyzed by the model interactive analysis through the analysis of four components,
namely: data reduction, presentation, drawing conclusions and verification
simultaneously. While the data were analyzed with descriptive statistics kuantitqatif. The
results showed: Student achievement is likely to increase It is apparent from the increase
in the average achievement of students who initially 5.58 in the first cycle increased to
6.70 in the second cycle. While the factor of student learning activities also increased a
very good criterion of 75%. Very satisfactory results obtained from the teacher's
performance is almost perfect for achieving an excellent score 90.45% in the second
cycle of the original 76.19% in the first cycle
From the analysis of the data obtained conclusions: 1) An increase in student
achievement outcomes after given learning by using multimedia-based learning model
2) students in learning activities has increased very dramatically for both categories
increased from 37.5% to 75%. 3) The performance is almost perfect very good teachers
in the second cycle, reaching a score of 90.45% from 76.19% previously very well in the
first cycle

Keywords: Quality of Learning, process quality, learning outcomes, basic electronics,


multimedia computer

4
PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT tim peneliti
telah berhasil menyelesaikan pelaksanaan penelitian inovasi pembelajaran yang berupa
Penelitian Tindakan Kelas kolaborasi antara tim peneliti dosen Unnes dengan guru SMK
Negeri 2 Salatiga sehingga dapat dibuat laporan penelitian inovasi pembelajaran ini.
Penelitian ini bertujuan ingin meningkatkan mutu pembelajaran matapelajaran
Elektronika Dasar dengan mengembangkan model pembelajaran multimedia komputer
sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa
Penelitian ini dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan berbagai pihak yang
terkait, untuk itu pada kesempatan ini diucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNNES
2. Kepala SMK Negeri 2 Salatiga
3. Evaluator Penelitian UNNES
4. Rekan-rekan guru jurusan Teknik Elektro SMKN 2 Salatiga, khususnya Drs.
Yunianto atas partisipasi, bantuan dan kerjasamanya.
5. Siswa siswa kelas X TEI C SMKN 2 Salatiga tahun ajaran 2012 2013, atas
partisipasinya sebagai responden penelitian ini
6. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya diharapkan semoga penelitian ini membawa manfaat tidak hanya
bagi tim peneliti tetapi juga bagi para pembaca sekalian. Amin

Semarang, 18 Oktober 2012

Tim Peneliti

5
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN.. ii
RINGKASAN DAN SUMMARY .... iii
PENGANTAR v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL. ... viii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I : PENDAHULUAN......... 1
A. Latar Belakang Masalah.. 1
B. Rumusan Masalah... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................... 12
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.. 13
A . Multimedia .................................................................................... 13
B. Obyek Multimedia. ................................................................... 14
C. Tinjauan Tentang Program Komputer......................................... 16
BAB III : METODE PENELITIAN 25
1. Rancangan Penelitian 25
2. Subyek Penelitian. 26
3. Langkah-langkah .... 27
4. Data dan Cara Pengumpulan Data. 28
5. Kesahihan Data. 29
6. Teknik Analisis Data. 31
7. Indikator Kerja 32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 33
A.Hasil Penelitian 33
B. Pembahasan 38
BAB VI : SIMPULAN DAN SARAN. 40
A. Simpulan 40
B. Saran 40
DAFTAR PUSTAKA . 41

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.


Mata Pelajaran Elektronika Dasar dalam proses pembelajarannya memadukan antara
teori dan pelajaran praktik, merupakan salah satu program diklat produktif. Program
diklat produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik
agar memiliki kompetensi kerja sesuai Stndar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI ) yang bersifat melayani permintaan pasar kerja.
Elektronika atau kelistrikan khususnya arus lemah sangat sulit diterangkan bagi
siswa yang baru mengenal elektronika sebab sebagian besar materi yang diterangkan
terkadang abstrak seperti bagaimana arus itu bergerak, bagaimana pembagian tegangan
pada sebuah rangkaian, bagaimana electron itu berpindah posisi sehingga bisa mengalir
membentuk arus listrik dan sebagainya. Karena mata pelajaran Elektronika Dasar ini
tidak hanya berupa teori tetapi juga dipadukan dengan pelajaran praktik maka dibutuhkan
alat dan bahan sebagai sarana dan prasarananya, sehingga dibutuhkan biaya yang cukup
tinggi jika diinginkan tiap siswa dapat melakukan praktik secara maksimal dan ideal.
Padahal sebenarnya mata pelajaran ini tidak mutlak mengharuskan siswa menguasai
praktik untuk peningkatan motoriknya tapi lebih ditekankan untuk pemahaman peserta
didik, karena itu sebenarnya mata pelajaran ini bisa dikuasai oleh peserta didik dengan
lebih mudah jika diberikan penjelasan secara visual daripada hanya dengan secara praktik
yang justru tidak dapat dipahami esensinya secara kasat mata.
Data hasil pengamatan dari Guru pengampu mata pelajaran Elektronika Dasar di
SMKN 2 Salatiga selama 2 tahun berturut turut menunjukkan bahwa dari rata-rata 32
siswa tiap kelas di Program Keahlian Teknik Audio Video hanya 10 % yang memperoleh
nilai diatas 8, sedangkan 90% lainnya hanya berkisar pada nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal 7 sampai dengan 8 saja, dan nilai itupun juga lebih dari 50%nya diperoleh
melalui remidi. Padahal, bagi siswa kelas X khususnya Bidang Keahlian Teknik Elektro
mata pelajaran Elektronika Dasar ini seharusnya mutlak harus dikuasai dengan baik
karena mata pelajaran ini sebagai dasar dan penunjang mata pelajaran lain.
Karena sekarang kurikulum telah dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, maka
guru memiliki kewenangan penuh dalam memiliih metode belajar yang baik yang
bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi pelajaran.

7
Berkaitan dengan materi ajar abstrak seperti elektronika, guru atau pengajar dapat
mensiasati menggunakan media pembelajan yang bisa mengatasi permasalahan yang
sering terjadi, seperti kekurangpahaman siswa dalam menangkap hal abstrak dan guru
pun tidak terlalu sulit menjelasknnya serta menghemat alat dan bahan praktik. Salah satu
alternatif pemecahan masalah ini adalah dengan memanfaatkan multimedia komputer.
Menurut Oemar Hamalik (1982) yang di dukung oleh Nana Sudjana (1989 : 57)
suatu proses pembelajaran dapat berhasil baik jika di lakukan dengan menggunakan
berbagai metode pembelajaran secara bergantian atau secara bersama-sama satu sama
lain karena setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Arsyad
(2002:169) berpendapat bahwa multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai
lebih dari satu media, dalam hal ini bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi,
suara dan gambar yang dikemas dalam suatu media compact dis dan dikendalikan oleh
komputer sebagai penggerak keseluruhan. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan
yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang diungkap di atas maka dipandang
perlu untuk dicari solusi agar pembelajaran Elektronika Dasar mudah dipahami konsep
dasarnya, menyenangkan dan menarik bagi yang mempelajarinya, praktis dan mudah
diakses bagi siapa saja. Seiring dengan perkembangan teknologi multimedia komputer
yang berkembang sangat pesat maka sangatlah tepat untuk dilakukan pembelajaran yang
memanfaatkan multimedia komputer ini untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
selama ini pada pembelajaran Elektronika Dasar.

B. Perumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah


1. Rumusan Masalah
Dari refleksi awal seperti yang diuraikan di atas, maka dapat ditemukan akar
penyebab masalah, sebagaimana disajikan pada Gambar 1.

8
Rasio jumlah
Peralatan dan bahan Pemahaman
praktik dengan rendah
jumlah siswa tidak Kualitas proses dan
ideal hasil belajar
masih rendah
Alokasi waktu Kurang
pembelajaran motivasi/pasif
kurang dan tersita
untuk visualisasi
manual

Guru hanya
sempat Pendekatan yang
memberikan digunakan guru
konsep dan konvensional/ teori dan
petunjuk praktek
praktikum
Gambar 1. Akar Penyebab Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut maka timbul perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengembangkan pembelajaran mata pelajaran Elektronika Dasar dengan
memanfaatkan multimedia komputer ?
2. Apakah implementasi pemanfaatan multimedia komputer pada mata pelajaran
Elektronika Dasar ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa ? .

2. Pemecahan Masalah
Dari rumusan masalah seperti yang dirumuskan di atas maka dideskripsikan
asumsi penyebab masalah. Dapat disimpulkan bahwa dari berbagai kemungkinan
penyebab masalah maka penyebab yang paling mungkin (the most probable cause),
adalah faktor metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien karena masih bersifat
konvensional yaitu dengan ceramah dan penjelasan konsep dengan visualisasi manual
yang menyita waktu dan dilanjutkan dengan praktik yang seringkali rasio alat dan bahan
dengan jumlah siswa yang tidak ideal. Karena itu untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar mata pelajaran Elektronika Dasar perlu diberi media pembelajaran yang
lain yaitu media pembelajaran berbasis multimedia komputer.

9
Pemilihan media pembelajaran berbasis multimedia komputer ini karena
multimedia secara sederhana diartikan sebagai lebih dari satu media. Multimedia bisa
berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan gambar. Namun pada usul
penelitian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan pada
kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Penggabungan ini
merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau
isi pelajaran ( Arsyad, 2002 : 169 ). Sehingga diharapkan dengan model ini akan
diperoleh media pembelajaran yang tidak hanya lebih menarik minat siswa tetapi
sekaligus juga lebih efisien dan efektif.

3. Definisi operasional
Software media pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multimedia komputer
merupakan program visualisasi suatu kondisi atau gejala yang disertai oleh suatu animasi
gerak dari obyek yang menjadi bahan pembelajaran. Pembuatan program diharapkan
dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk bahan pelajaran yang membahas
materi tertentu, baik sebagai komponen terpisah maupun sebagai komponen terintegrasi
dengan berbagai media yang lain

4. Lingkup Penelitian
Mekanisme dan desain kegiatan diperinci menjadi 3 (tiga) aktivitas, yakni (1)
pengembangan software, (2) implementasi pada pembelajaran dengan dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas, (3) Kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar. Adapun
lingkup penelitian meliputi :
1. Kompetensi dasar yang digunakan sebagai objek pembuatan software adalah
menjelaskan Sifat-sifat Komponen Elektronika Pasif dan Aktif
2. Siswa yang diberi perlakuan implementasi media adalah siswa kelas X Progam
Keahlian Teknik Audio Video , Bidang Keahlian Teknik Elektro SMKN 2 Salatiga
3. Kualitas proses: dilihat dari partisipasi siswa saat dilakukan implementasi media
4. Kualitas hasil: dilihat dari nilai tes blok
Keseluruhan materi tersebut dibuat dalam bentuk kombinasi animasi dan video klip
dengan menggunakan beberapa bahasa pemprograman, utamanya yaitu Flash MX untuk
pembuatan animasinya , dan adobe Premier untuk melengkapi penulisan video klip serta
digunakan beberapa bahasa pemprograman yang lain sebagai pelengkap jika dibutuhkan.

10
Materi disajikan dalam bentuk gambar animasi yang menarik dan dikombinasi dengan
video klip untuk pemahaman konsep.
Selanjutnya Software juga dibuat dalam bentuk pemrograman web, dalam hal ini
menggunakan pemprograman HTML sehingga model tidak hanya dapat digunakan
secara langsung menggunakan media komputer atau media televisi tetapi sekaligus juga
dapat diakses melalui internet dan dapat dijadikan model pembelajaran e-learning.

5. Indikator Kinerja
a. Keaktifan siswa mengikuti dan menanggapi pembelajaran : 90 %
b. Interaksi antara siswa dengan guru dalam membahas materi yang
diberikan : 70 %
c. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas : 90 %
d. Kinerja guru : baik
e. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal : 7.00
f. Ketuntasan hasil belajar : 80 %

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Mengembangkan media pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multimedia
komputer
b. Meningkatkan kemampuan profesional guru didalam mengimplementasikan
media pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multi media komputer
c. Dengan implementasi media pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multimedia
komputer dapat ditingkatkan kualitas proses dan hasil belajar pembelajaran
Elektronika Dasar pada siswa Program Keahlian Teknik Audio Video SMKN 2
Salatiga

2. Manfaat Penelitian
Diharapkan selain dapat digunakan untuk mengembangkan IPTEKS, khususnya
pembelajaran Elektronika Dasar di SMKN 2 Salatiga, juga memberi manfaat : .
1. Bagi Guru dan Siswa : dengan media pembelajaran ini akan diperoleh metode belajar
yang lebih fleksibel, tidak terikat oleh waktu dan tempat serta dapat dilakukan secara
berulang-ulang serta dalam bentuk yang menarik sehingga dapat meningkatkan minat

11
belajar siswa. Dengan efisiensi dan efektivitas model pembelajaran ini akan
meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa
2. Bagi dosen : dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam membuat model
pembelajaran berbasis pemanfaatan multimedia komputer serta meningkatkan
profesionalisme dalam membuat pemprograman web.
3. Bagi sekolah : pemanfaatan multimedia komputer ini diharapkan dapat menjadi solusi
bagi kendala kekurangan alat dan bahan praktikum yang pada umumnya
membutuhkan biaya yang sangat tinggi, sehingga rendahnya mutu pembelajaran yang
disebabkan oleh kendala ini dapat teratasi

12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Multimedia.
Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo ( 2003 : 196 ), diartikan sebagai kombinasi
dari macam-macam obyek multimedia yaitu teks, image, animasi, audio, video dan link
interaktif untuk menyajikan informasi. Sedangkan menurut Arsyad ( 2002 : 169 )
multimedia secara sederhana diartikan sebagai lebih dari satu media. Multimedia bisa
berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan gambar. Namun pada bagian ini
perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan pada kendali komputer
sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Penggabungan ini merupakan suatu
kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran.
Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan
perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagaimana
biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu
adalah komputer, video kamera, video cassette recorder ( VCR ), overhead projector,
compact disc player, compact disc (CD), video compact disc (VCD). Kesemua peralatan
itu haruslah kompak dan bekerjasama dalam menyampaikan informasi kepada
pemakainya.
Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup,
dapat dilihat di layar monitor, atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead
projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya ( video atau animasi).
Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan,
menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak
mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi
tersebut.
Dengan meningkatnya kemampuan teknologi elektronika maka bentuk informasi
grafis, video, animasi, diagram, suara dan lain-lain dengan mudah dapat dihasilkan
dengan mutu yang baik. Misalnya video kamera berfungsi untuk merekam video yang
diinginkan kemudian ditransfer dan digabungkan dengan animasi, grafik dan teks yang
dihasilkan oleh komputer.
Pada umumnya multimedia terdiri dari dua kategori, yaitu movie linier dan non
linier ( interaktif ). Movie non-linier dapat berinteraksi dengan aplikasi web yang lain
melalui penekanan sebuah tombol navigasi, pengisian form,. Desainer web membuat

13
movie non-linier dengan membuat tombol navigasi, animasi logo, animasi form, dengan
sinkronisasi suara. Untuk movie linier pada prinsipnya sama dengnan movie non-linier,
akan tetapi dalam movie ini tidak ada penggabungan seperti pada movie non linier, hanya
animasi-animasi biasa.

B. Obyek Multimedia
Menurut Ariesto Hadi Sutopo ( 2003;196) multimedia merupakan kombinasi dari
beberapa obyek. Obyek multimedia antara lain adalah teks, image, animasi, audio, video,
dan link interaktif untuk menyajikan informasi. Setiap obyek multimedia memerlukan
cara penanganan tersendiri dalam hal kompresi data, penyimpanan dan pengambilan
kembali untuk digunakan. Pada umumnya multimedia terdiri dari beberapa obyek yaitu
teks, grafik, image, animasi, audio, video dan link interaktif.
1. Teks
Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan hypertext, auto-hypertext, text
style, import text dan export text
2. Image
Secara umum image atau grafik berarti still image ( gambar tetap ) seperti foto dan
gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual ( visual oriented ), dan gambar
merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi. Semua obyek yang
disajikan dalam bentuk grafik adalah bentuk setelah dilakukan encoding dan tidak
mempunyai hubungan langsung dengan waktu.
3. Animasi
Animasi berarti gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang sedang
melakukan suatu kegiatan dan lain-lain. Animasi dibuat sebagai jalan keluar dari
kesulitan untuk memberikan informasi hanya dengan satu gambar saja atau sekumpulan
gambar saja yang diam atau karena sulitnya penggunaan teks saja untuk menyajikan
informasi. Seperti halnya film animasi dapat berupa frame-based atau cast-based
animation ( animasi berbasis cast ) mencakup pembuatan kontrol dari masing-masing
obyek ( kadang-kadang disebut cast member atau actor ) yang bergerak melintasi latar
belakang ( background ). Hal ini merupakan bentuk umum animasi yang digunakan
dalam permainan komputer dan object-oriented software untuk lingkungan Window.
File animasi memerlukan penyimpanan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
file gambar. Dalam authoring software, biasanya animasi mencakup kemampuan

14
recording dan playback. Fasilitas yang dimiliki oleh software animasi harus
mencakup integrated animation tool, animation clip, import animation, recording,
playback dan transition effect.

4. Audio
Cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi adalah disajikan
dengan audio, misalnya dengan diberi narasi maka penjelasan yang dilihat melalui video
akan lebih lengkap. Dengan suara karakteristik suatu gambar akan lebih dapat diperjelas,
contohnya dengan musik dan suara efek ( sound effect ). Namun demikian authoring
software yang digunakan harus mempunyai kemampuan untuk mengontrol recording dan
playback. Beberapa authoring software dapat merekam suara dengan macam-macam
sampling size dan sampling rate. Bila narasi atau suara yang digunakan tidak
memerlukan prioritas kualitas suara, maka tidak perlu khawatir akan kemampuan
software dengan audio apapun yang digunakan. Akan tetapi perekaman musik yang baik
memerlukan sampling size dan sampling rate yang tinggi. Beberapa macam authoring
software dapat mengkonversi suara seperti format .WAV, .MID ( MIDI ), .VOC, atau
.INS dan memungkinkan dihubungkan dengan sekuens dari animasi.

5. Full Motion dan Live Video


Full motion video berhubungan dengan penyimpanan sebagai video klip, sedangkan
live video merupakan hasil pemprosesan yang diperoleh dari kamera. Beberapa authoring
tool dapat menggunakan full motion video seperti hasil rekaman menggunakan VCR,
yang dapat menyajikan gambar bergerak dengan kualitas tinggi.

6. Interactive Link
Sebagian dari multimedia ada yang bersifat interaktif, dimana pengguna dapat
menekan tombol mouse atau obyek pada layar monitor seperti tombol atau teks dan
menyebabkan program melakukan perintah tertentu. Interactive link diperlukan bila
pengguna menunjuk pada suatu obyek atau tombol supaya dapat mengakses program
tertentu atau untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga menjadi
informasi yang terpadu.
Interactive link dengan informasi yang berkaitan seringkali dihubungkan secara
keseluruhan sebagai hypermedia. Secara spesifik dalam hal ini termasuk

15
hypertext(hotword), hypergraphics dan hypersound untuk menjelaskan jenis informasi
yang dihubungkan.

C. Tinjauan Tentang Program Komputer.


Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, suatu alat ( komputer ) memerlukan suatu
langkah-langkah yang tertentu. Langkah-langkah ini berupa instruksi-instruksi yang
diberikan kepada alat tersebut. Instruksi-instruksi ini supaya bisa dilaksanakan secara
beraturan maka perlu disusun menjadi suatu rangkaian instruksi yang menyatu sehingga
komputer mengerjakan sesuai urutan instruksi tersebut dan diperoleh hasil akhir.
Rangkaian instruksi tersebut disebut program, sedangkan orang yang membuat program
tersebut disebut programmer. Jika program tersebut dibuat untuk komputer dinamakan
program komputer ( Agus Prayitno, 1995 ).
Simulasi komputer merupakan program visualisasi suatu kondisi atau gejala yang
disertai oleh suatu animasi gerak dari obyek yang menjadi bahan simulasi. Untuk bisa
membuat sebuah program simulasi yang baik perlu dipahami terlebih dahulu sistem yang
ingin dibuat simulasinya. Pengertian sistem itu sendiri adalah sekumpulan obyek yang
tergabung dalam suatu interaksi atau kesalingtergantungan ( interdependensi ) yang
teratur ( Setiawan, 1991 : 1 ). Pembuatan program simulasi komputer, diharapkan dapat
digunakan sebagai media pembelajaran untuk bahan pelajaran yang membahas materi
tertentu, baik sebagai komponen terpisah maupun sebagai komponen terintegrasi dengan
berbagai media yang lain.
Ada banyak program/software komputer yang dapat digunakan untuk pembuatan
program simulasi dan pengeditan pembuatan video klip. Pada penelitian ini beberapa
program yang akan digunakan antara lain Flash MX 8, Adobe Premiere 1.5, Adobe
Photoshop,. dan beberapa program penunjang yang lain Dalam hal ini dipilih program-
program tersebut karena program-program ini dianggap mudah dipahami dan
dikembangkan oleh pemprogram, fasilitas yang tersedia lengkap sehingga tidak hanya
sebagai implementasi permainan gambar tetapi juga dapat memecahkan masalah
pembuatan video klip dan proses editing.

D. Kerangka Berpikir
Berdasar refleksi awal, rumusan masalah, cara pemecahan masalah, dan kajian
pustaka dapat dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut.

16
Siswa
Bersikap pasif hanya mendengarkan uraian guru
Jarang bertanya
Kurang mampu memahami teori yang dijelaskan
sehingga kurang memahami makna praktik
yang dilaksanakan

Proses B-M
Pembelajaran berlangsung monoton dan
Kurang menarik minat siswa Kualita proses dan
prestasi hasil belajar
rendah

Fasilitas
Kurang idealnya rasio jumlah alat dan
bahan dengan jumlah siswa.
Sarana dan prasarana teori yang digunakan
hanya papan tulis dan alat tulis

Guru
Hanya menggambarkan materi abstrak
dengan visualisai manual saja
Memberikan praktikum dengan jobsheet saja

Pembuatan software dengan memanfaatkan


multimedia komputer

Kualitas Proses dan Hasil Belajar Elektronika Dasar Meningkat

Gambar 2. Kerangka Berpikir

17
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang berusaha mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek
dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran, interaksi
antara siswa dengan guru dalam membahas tugas yang diberikan, kemampuan dan
ketepatan waktu menyelesaikan tugas, dan ketuntasan hasil belajar.

2. Subyek Penelitian, Tempat, dan Waktu Penelitian

a. Subyek penelitian adalah siswa kelas X semester I Progam Keahlian Teknik Audio
Video , Bidang Keahlian Teknik Elektro SMKN 2 Salatiga tahun ajaran 2012 - 2013.
b. Tempat penelitian di SMKN 2 Salatiga
c. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2012.
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2012.

3. Langkah-langkah
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus. Langkah-langkah
penelitian tindakan yang ditempuh ini merupakan suatu siklus yang mencakup 4 tahap,
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) evaluasi-refleksi
yang dapat digambarkan melalui skema berikut.

T T
SIKLUS I SIKLUS II
P O
P O
R
R

Gambar 2 : Skema langkah tindakan


Keterangann :
P = Perencanaan O = Observasi
T = Tindakan R = Refleksi

18
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Penelaahan program silabus yang telah disusun oleh guru pengampu. Hasil
penelaahan digunakan sebagai masukan dalam menyusun rencana pembelajaran
serta materi yang akan dijadikan bahan pemberian tugas. Penyusunan perbaikan
rencana pembelajaran dilakukan secara bersama antara tim peneliti. Rencana
pelajaran yang telah disusun digunakan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas melalui kontrol secara ketat.
2) Pada tahap ini peneliti mendisain 5 (lima) instrumen, yaitu (1) pencil- paper test, (2)
rubrik pemecahan masalah, (3) penilaian kerja guru, (4) lembar observasi:
descriptive graphic rating scale dan participation chart, dan (5) jurnal sains
(journal).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I


Pada tahap ini dilaksanakan rencana pembelajaran kompetensi dasar Menjelaskan
Sifat-sifat Komponen Elektronika Pasif yaitu pokok bahasan Resistor yang disampaikan
melalui multimedia computer menggunakan program Flash MX 8. Secara garis besar,
kegiatannya mencakup:
1). Pembelajaran awal dilakukan di kelas, seperti biasa guru membuka pelajaran
2). Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
penjelasan teori dari masalah yang dipilih.
3) Pada akhir pembelajaran guru memberikan post test dan setelah itu menjelaskan
tentang tugas yang akan diberikan serta kesepakatan waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan tugas.
4) Siswa menyelesaikan post test dan menyerahkan hasil pekerjaaannya serta mencatat
tugas yang diberikan
Sesuai dengan rencana penelitian, seorang anggota peneliti dalam hal ini adalah guru
mata pelajaran Elektronika Dasar di sekolah tersebut berperan sebagai pengampu,
sedangkan dosen peneliti yang lain berperan sebagai pengamat.

19
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini tim peneliti yang tidak bertugas sebagai pengampu
matapelajaran secara langsung terlibat secara aktif melakukan pengamatan
menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Agar hasil observasi ini bermanfaat, maka
diikuti dengan diskusi balikan (review discusion). (simbolon, e.al, 1999:40).
Pengamatan kualitas hasil dikaitkan dengan nilai tes dan kualitas pemecahan
masalah yang diselesaikan tiap-tiap individu siswa

d. Tahap Evaluasi-Refleksi
Pada akhir siklus I dilakukan refleksi berdasarkan data observasi. Dengan refleksi
ini peneliti dapat melihat apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan
prestasi hasil belajar siswa. Kendala apa yang menghambat, faktor-faktor apa yang
menjadi pendorong, dan alternatif solusi. Dalam penelitian secara teknis, refleksi
dilakukan melalui analisis dan sintesis dengan pola berpikir deduktif dan induktif
sebagaimana yang dikembangkan oleh Muhajir (1977) dan Simbolon et.al. (1999). Hasil
refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus berikutnya

2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang diperoleh dari siklus I maka dibuat
perencanaan untuk tindakan pada siklus II yang akan membahas materi berikutnya
yaitu masih tentang Komponen Pasif. Penyusunan perbaikan rencana pembelajaran
dilakukan secara bersama antara tim peneliti. Rencana pelajaran yang telah disusun
digunakan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II.
2) Pada tahap ini peneliti masih tetap menggunakan 5 (lima) instrumen seperti yang
digunakan pada siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan II


Pada tahap ini dilaksanakan rencana pembelajaran pokok bahasan Kapasitor , dengan
tindakan berupa pembelajaran menggunakan multimedia computer dengan post test
interaktif yang dipadukan juga dengan sajian materi dan pembahasan soal-soal.

20
Sesuai dengan rencana pelajaran yang telah diperbaiki, seorang peneliti berperan
sebagai dosen pengampu, sedangkan dosen peneliti yang lain tetap berperan sebagai
pengamat.

c. Tahap Observasi
Pada tahap ini tim peneliti yang tidak bertugas sebagai pengampu matakuliah secara
langsung terlibat secara aktif melakukan pengamatan menggunakan instrumen yang telah
disiapkan.
Pengamatan kualitas proses difokuskan pada aktivitas siswa dan guru yang
mencakup aspek: partisipasi, penyelesaian tugas pada tahap-tahap (1) orientasi siswa
kepada masalah, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing siswa dalam
proses pemecahan masalah (5) mengevaluasi proses pemecahan masalah. . Agar hasil
observasi ini bermanfaat, maka diikuti dengan diskusi balikan (review discusion).
(simbolon, e.al, 1999:40).
Pengamatan kualitas hasil dikaitkan dengan nilai tes dan kualitas pemecahan
masalah yang diselesaikan tiap-tiap individu siswa

d. Tahap Evaluasi-Refleksi
Pada akhir siklus II dilakukan refleksi berdasarkan data observasi. Dengan refleksi
ini peneliti dapat melihat apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan
prestasi hasil belajar siswa

5. Metode Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data, peneliti mendisain 5 (lima) instrumen, yaitu (1)
pencil-paper test, (2) rubrik pemecahan masalah, (3) penilaian kerja guru (4) lembar
observasi: descriptive graphic rating scale dan participation chart, dan (5) jurnal sains
(journal).
Pencil-paper test digunakan untuk menguji kemampuan siswa di dalam
menyelesaikan soal-soal komponen pasif
Rubrik pemecahan masalah digunakan untuk menskor kemampuan siswa di
dalam memecahkan masalah komponen pasif.
Penilaian kinerja guru dikembangkan untuk mengetahui kinerja guru di dalam
mengembangkan pembelajaran.

21
Lembar observasi: descriptive graphic rating scale digunakan untuk mengamati
aktivitas siswa di dalam kelas sedangkan participation chart untuk mengamati partisipasi
siswa di dalam kelompok
Jurnal sains merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang
proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat, dan pengalamannya.
Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas Tim Peneliti disajikan pada
Tabel berikut
Tabel . Proses Pengumpulan Data Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I
No Kegiatan Petugas Output
1. Pengembangan Tim peneliti RP Metode pembelajaran
rencana pembelajaran tatap muka di kelas dan
(RP) dan media multimedia dengan program
pembelajaran animasi Flash MX pokok
multimedia komputer bahasan Resistor
2. Peer teaching Guru pengampu Pengalaman menerapkan
implementasi RP dan diamati tim peneliti model sebelum mengajar di
multimedia yang lain kelas
pembelajaran
3. Pengajaran di kelas Guru sebagai pengajar, Data: keaktifan siswa
dan pemberian post observer tim peneliti bertanya di kelas, interaksi
test sebagai yang lain dengan guru , kualitas
Implementasi siklus pemecahan masalah
pertama
4. Evaluasi Instrumen/tes dibuat tim Skor masing-masing siswa
peneliti Ketuntasan belajar
Tes dijaga dan dikoreksi
tim peneliti
5. Refleksi tim peneliti Perbaikan ulang terhadap
rencana pelajaran

SIKLUS II
No Kegiatan Petugas Output
1. Pengembangan Tim peneliti RP Metode pembelajaran
perencanaan hasil Multimedia pembelajaran
refleksi siklus I pokok bahasan Kapasitor

22
2. Peer teaching Guru pengampu Pengalaman menerapkan
implementasi RP diamati tim peneliti model sebelum mengajar
dan multimedia yang lain di kelas
pembelajaran
3. Pengajaran di Guru sebagai pengajar, Data: keaktifan siswa
kelas dan observer tim peneliti bertanya di kelas, interaksi
pemberian post yang lain dengan guru , kualitas
test sebagai pemecahan masalah
Implementasi
siklus kedua
4. Evaluasi Instrumen/tes dibuat Skor masing-masing siswa
tim peneliti Ketuntasan belajar
Tes dijaga dan
dikoreksi tim peneliti
5. Refleksi tim peneliti Evaluasi peningkatan
hasil belajar dan proses
belajar

6. Teknik Analisis Data


Data kuantitatif yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, sebagai usaha untuk
melihat karakteristik data (menjumlah dan melihat rata-rata) dan menyajikan data dalam
bentuk-bentuk penyajian yang lebih menarik dan mudah diikuti (tabel, grafik, chart)
Untuk data kualitatif dilakukan proses koding dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Membuat matrik data.
2. Memberi kode warna untuk masing-masing sel.
3. Membaca data secara menyeluruh: kalimat per kalimat, paragraph per paragraph,
frase per frase dan tentukan yang sesuai dengan masing-masing tema.
4. Kelompokkan masing-masing pernyataan ke dalam kotak-kotak sel yang sesuai.
5. Ringkaskan data sebaik mungkin dalam statistik.

23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Kondisi Awal Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian ini yang dilakukan pada siswa kelas X jurusan Teknik
Elektronika Industri kelas C Teknik SMK N2 Salatiga sebanyak 33 siswa, khususnya
pada pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Elektronika Dasar yang dimulai dari
orientasi pembelajaran, terdapat kekuatan dan kelemahan. Berikut ini akan dipaparkan
kekuatan yang diperoleh dan kelemahan-kelemahan yang dihadapi sebagai data masukan
awal penelitian. Selanjutnya dengan diketahuinya kendala-kendala yang dihadapi maka
dapat diambil tindakan langkah demi langkah untuk penanggulangan pemecahan masing-
masing kendala-kendala yang dihadapi dalam penelitian ini.
Dari hasil orientasi pembelajaran pada tahap awal penelitian dilaksanakan, diperoleh
data kekuatan-kekuatan sebagai berikut :
a. Terdapat indikasi bahwa para siswa cukup memahami tujuan pembelajaran mata
pelajaran Elektronika Dasar yang akan mereka ikuti.
b. Terdapat kecenderungan bahwa para siswa mengetahui apa yang harus dilakukan /
dikerjakan/disiapkan yang berkaitan dengan pembelajaran mata pelajaran Elektronika
Dasar
c. Terdapat penanda bahwa para siswa mengetahui jenis penilaian, aspek yang akan
dinilai, dan pembobotan tiap-tiap aspek.
Adapun kendala-kendala atau kelemahan kelemahan yang timbul pada kegiatan
orientasi dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Pembelajaran terkesan sangat monoton dan siswa kurang antusias mengikuti
pembelajaran.
b. Terdapat indikasi bahwa siswa kurang mempunyai dasar pengetahuan tentang
komponen pasif, karena mereka adalah siswa baru yang baru saja duduk di kelas X
TEI selama 3 minggu dan mereka semua berasal dari SMP
c. Siswa terkesan menganggap mata pelajaran Elektronika Dasar sebagai mata
pelajaran yang tidak menyenangkan.
d. Siswa kurang mampu memahami konsep yang tepat mengenai resistor dan kapasitor
pada materi komponen pasif.
e. Secara keseluruhan terlihat kurang memahami materi pembelajaran yang diberikan.

24
Mengacu pada landasan teori, hasil diskusi diantara para peneliti, alternatif
penanggulangan kendala-kendala dari kegiatan orientasi penelitian adalah sebagai berikut
a. Penciptaan Metode pembelajaran yang memudahkan siswa memperoleh gambaran
tentang materi yang diajarkan yaitu khususnya mengenai resistor dan kapasitor,
sehingga selain diperoleh pemahaman konsep yang lebih jelas juga pembelajaran
menjadi menarik dan guru menjadi lebih mudah dalam penyampaian materi
b. Penciptaan suasana dialogis dalam pembelajaran sehingga siswa tertantang pikiran,
kemampuan dan pengalamannya untuk terlibat secara maksimal.
c. Keberanian pengajar untuk menargetkan prestasi belajar yang dilandasi dengan
kerangka dan target kemampuan yang jelas.

2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengembangan rencana pembelajaran
untuk sub pokok bahasan yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan pembuatan media
pembelajaran berupa multimedia komputer dengan menggunakan program animasi flash
MX8. Setelah multimedia pembelajaran selesai dibuat maka dilakukan uji coba awal
dalam bentuk peer teaching yang dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
Dari uji coba awal pelaksanaan penelitian ini ternyata masih diperoleh kendala
kurangnya animasi pada beberapa bagian materi dan soal-soal untuk post test interktif
waktunya masih kurang pas dengan alokasi waktu untuk evaluasi sehingga perlu
dilakukan beberapa perbaikan atas saran guru yaitu Bapak Drs. Yunianto, SA yang juga
sebagai Tim Peneliti. Selanjutnya pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua siklus
pada minggu ketiga bulan Agustus 2012 sampai dengan minggu kedua bulan September
2012

2. Hasil Penelitian Pada Siklus I


Hasil penelitian pada siklus I meliputi (1) prestasi belajar, (2) aktivitas belajar (3)
kinerja guru
a. Prestasi Belajar siswa.
Hasil penelitian yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh
nilai rata-rata 5,58 dan data selengkapnya ditunjukkan pada tabel di lampiran, sedangkan
ketuntasan hasil belajar = 7 org KKM/33 org x 100% = 21,21%

25
b. Aktivitas Belajar Siswa
Hasil penelitian yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa pada siklus I
secara rata rata dari keseluruhan siswa didalam kelas diperoleh skor seperti yang
ditampilkan pada tabel di bawah :
Skor
No Aspek yang Diamati
4 3 2 1
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru v
2. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok/dalam
kelas v
3. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat v
4. Kemampuan siswa mengkaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari v
5. Kemampuan siswa memanfaatkan waktu v
6. Kemampuan siswa membangun ide v
7. Kemampuan siswa menarik kesimpulan v
8 Kemampuan siswa mendengarkan penjelasan guru v

dengan kriteria skor sebagai berikut :


1 = sangat tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik
Kesimpulan Hasil :
- Kategori sangat baik : 3 item/8item x 100% = 37,5%
- kategori baik : 4 item/8 item x 100% = 50%
- Kategori kurang baik : 1 item/8 item x 100% = 12,5%

c.Kinerja Guru
Hasil penelitian terhadap kinerja guru yang dilakukan oleh tim peneliti yang lain
yang bertindak selaku pangamat pada siklus I diperoleh hasil dengan kriteria skor sebagai
berikut :
1 = sangat tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik

26
Kesimpulan Hasil :
Dari 21 item aspek penilaian yang dilakukan terhadap kinerja guru maka dapat
disimpulkan hasilnya :

- Kategori sangat baik : 16 item/21 item x 100% = 76,19%


- Kategori baik : 5 item / 21 item x 100% = 23,81%

3. Hasil Penelitian Pada Siklus II


Hasil penelitian pada siklus II juga meliputi (1) prestasi belajar, (2) aktivitas belajar
siswa (3) kinerja guru.(4) Angket Tanggapan Siswa
a. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II.
Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
6.70 dan data selengkapnya ditunjukkan pada tabel di lampiran 3 :
- Ketuntasan Hasil Belajar : 18 siswa KKM/33 siswa x 100% = 54,55%

b. Aktivitas Belajar Siswa


Hasil penelitian yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa pada siklus II
secara rata rata dari keseluruhan siswa didalam kelas diperoleh skor seperti yang
ditampilkan pada tabel di bawah :
Skor
No Aspek yang Diamati
4 3 2 1
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru v
2. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok/dalam
kelas v
3. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat v
4. Kemampuan siswa mengkaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari V
5. Kemampuan siswa memanfaatkan waktu v
6. Kemampuan siswa membangun ide V
7. Kemampuan siswa menarik kesimpulan v
8 Kemampuan siswa mendengarkan penjelasan guru v

27
dengan kriteria skor sebagai berikut :
1 = sangat tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik

Kesimpulan Hasil :
- Kategori sangat baik : 6 item/8item x 100% = 75%
- kategori baik : 2 item/8 item x 100% = 25%

c.Kinerja Guru
Hasil penelitian terhadap kinerja guru yang dilakukan oleh tim peneliti yang lain
yang bertindak selaku pangamat pada siklus I diperoleh hasil dengan kriteria skor sebagai
berikut :
1 = sangat tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik
Simpulan Hasil :
Dari 21 item aspek penilaian yang dilakukan terhadap kinerja guru maka dapat
disimpulkan hasilnya :

- Kategori sangat baik : 19 item/21 item x 100% = 90,45%


- Kategori baik : 2 item / 21 item x 100% = 9,55%

d. Angket Tanggapan Siswa


Angket tanggapan siswa ini hanya diberikan pada siklus ke II karena ini adalah
tanggapan siswa secara keseluruhan terhadap kualitas media pembelajaran berupa
multimedia komputer juga sekaligus menanggapi model pembelajaran dengan
multimedia komputer ini. Adapun hasil dari tanggapan tersebut disajikan pada table
berikut :

28
NO. JUMLAH PROSEN
OPTION
ANGKET RESPONDEN TASE (%)

1 a. sangat jelas terlihat dari tempat dudukmu 8 24%


b. jelas terlihat dari tempat dudukmu 18 55%
c. agak jelas terlihat dari tempat dudukmu 4 12%
d. kurang jelas terlihat dari tempat dudukmu 3 9%
2 a. sangat mudah dipahami 0 0%
b. mudah dipahami 25 76%
c. agak mudah dipahami 6 18%
d. kurang bisa dipahami 2 6%
3 a. sangat jelas dibaca dari tempat dudukmu 8 24%
b. jelas dibaca dari tempat dudukmu 20 61%
c. agak jelas dibaca dari tempat dudukmu 4 12%
d. kurang jelas dibaca dari tempat dudukmu 1 3%
4 a. sangat menarik sekali 5 15%
b. menarik 23 70%
c. agak menarik 2 6%
d. kurang menarik 3 9%
5 a. sangat memperjelas pemahaman materi 12 36%
b. memperjelas pemahaman materi 17 52%
c. agak memperjelas pemahaman materi 4 12%
d. kurang memperjelas pemahaman materi 0 0%
a. sangat cepat sekali sehingga tidak bisa dibaca
6 semuanya 3 9%
b. cepat sekali sehingga walaupun bisa dibaca semua
tapi kurang jelas. 5 15%
c. tidak terlalu cepat sehingga cukup bisa dibaca
tetapi tidak sempat untuk dicatat. 19 58%
d. cukup lambat sehingga cukup waktu untuk
membaca dan ada waktu untuk mencatat. 6 18%
7 a. sangat cepat sekali sehingga sulit untuk dipahami 0 0%

29
b. cukup cepat sehingga masih kurang mudah
dipahami 10 30%
c. agak lambat sehingga cukup mudah dipahami 21 64%
d. sangat lambat sehingga mudah sangat mudah
dipahami 2 6%
8 a. sangat menarik sekali 3 9%
b. menarik 20 61%
c. agak menarik 9 27%
d. kurang menarik 1 3%
9 a. sangat lengkap sekali 4 12%
b. lengkap 23 70%
c. agak lengkap 6 18%
d. kurang lengkap sekali 0 0%
10 a. sangat efektif dan efisien 13 39%
b. cukup efektif dan efisien 19 58%
c. kurang efektif dan efisien 1 3%
d. tidak efektif dan efisien 0 0%
11 a. sangat menarik sekali 18 55%
b. cukup menarik 15 45%
c. kurang menarik 0 0%
d. tidak menarik 0 0%
12 a. sangat menyenangkan 10 30%
b. cukup menyenangkan 22 67%
c. kurang menyenangkan 1 3%
d. tidak menyenangkan 0 0%
13 a. sangat jelas dan mudah diterima 1 3%
b. jelas dan mudah diterima 28 85%
c. kurang jelas dan kurang mudah diterima 4 12%
d. tidak jelas dan tidak mudah diterima 0 0%

30
4. Hasil Penelitian Keseluruhan Siklus
Dari kedua siklus penelitian yang dilakukan secara keseluruhan diperoleh hasil
yang dapat dirangkum sebagai berikut :
a. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini pada siklus kedua terjadi peningkatan yang
cukup signifikan yaitu dari nilai rata-rata 5.58 meningkat menjadi 6.70, dan
ketuntasan hasil belajar meningkat dari 21,21% menjadi 54,55%
b. Aktivitas Belajar Siswa
Pada faktor semangat belajar siswa juga terjadi perubahan ke arah yang lebih
positip yaitu jika pada siklus I sebagian besar aspek berkategori baik yaitu 50% sedang
yang sangat baik ada 37,5% dan bahkan masih ada yang kurang baik yaitu 12,5%
maka pada siklus II terjadi peningkatan pada kategori sangat baik menjadi 75% dan
yang baik menjadi 25 % dan tidak ada lagi yang berkategori kurang baik
c. Kinerja Guru
Pada siklus II dari penelitian ini terlihat jelas bahwa kinerja guru sangat baik mulai
dari membuka pelajaran, kegiatan inti sampai dengan menutup pelajaran sebesar
90,45% dan sisanya berada pada kategori baik yaitu 9,55%, jika pada siklus I masih
ada beberapa aspek yang mendapatkan skor baik sebesar 23,81% dan yang sangat baik
sebesar 76,19% ternyata pada siklus II terjadi perubahan kinerja guru menjadi hampir
sempurna
d.Angket Siswa
Hasil angket siswa secara keseluruhan untuk semua item yang ditanyakan diperoleh
jawaban pada seluruh item siswa lebih dari 50% menjawab pada kategori baik.

B. Pembahasan
Mengacu pada temuan-temuan sebelum dilakukan penelitian yaitu kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep elektronika dasar khususnya pada pokok bahasan
komponen pasif dan aktif sehingga pembelajaran terkesan monoton dan kurang menarik
minat siswa, dan karena siswa yang dihadapi ini adalah siswa yang baru saja masuk di
SMKN 2 Salatiga pada jurusan Teknik Elektronika Industri sehingga bekal pengetahuan
mereka tentang Elektronika Dasar juga masih sangah kurang, maka perlu ada usaha
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Peningkatan
tersebut dilakukan antara lain dengan menyusun rancangan pembelajaran yang informatif
dan komunikatif dengan melakukan inovasi mengubah metode pembelajaran yang

31
diberikan yaitu dari metode ceramah yang umumnya dilakukan di kelas tanpa alat bantu
menjadi metode yang menggunakan multimedia komputer dengan memanfaatkan
program animasi komputer sebagai sarana untuk membantu proses belajar mengajar,
Dengan perubahan metode tersebut diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa,
aktivitas belajar siswa dan peningkatan kinerja guru.
Dalam upaya peningkatan aspek di atas maka pada awal pembelajaran para siswa
sudah diajak berdiskusi dan berdialog tentang pembelajaran yang akan dihadapi. Dalam
dialog sebagai orientasi awal pembelajaran dibicarakan mengenai : (1) tujuan
pembelajaran, (2) pokok bahasan dan sub pokok bahasan, (3) pustaka/bahan yang akan
dipelajari, (4) latihan dan tugas-tugas yang akan dikerjakan, (5) metode, media dan model
pendekatan yang akan digunakan, dan (6) jenis evaluasi dan pembobotan nilai. Dari hasil
diskusi dan dialog ini melahirkan rencana pembelajaran dan selanjutnya merupakan dasar
pembelajaran yang disepakati dan mengikat semua pihak dalam melaksanakan
pembelajaran.
Hasil tindakan pada siklus I ternyata nilai rata-rata yang diperoleh masih jauh
dari target yang diharapkan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang
hanya sebesar 5.58. Demikian pula aktivitas belajar siswa yang hanya cenderung
berkualitas baik sementara kinerja guru sudah lebih dari 75% berkualitas sangat baik.
Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi dan dilakukan tindakan pada siklus II ternyata
perubahan yang terjadi khususnya untuk prestasi belajar walaupun terjadi perubahan yang
cukup signifikan yaitu rata-rata prestasi belajar naik menjadi 6.70, tetapi nilai rata-rata ini
belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditargetkan yaitu
sebesar 7.00. Hal ini dapat dimaklumi karena siswa yang dijadikan responden adalah
siswa baru yang belum sampai 2 bulan mendapat pembelajaran di jurusan Teknik
Elektronika Industri SMKN 2 Salatiga, sehingga peningkatan hasil belajar ini sebenarnya
sudah cukup bagus untuk siswa yang baru beradaptasi, dan hal ini terlihat pula pada
ketuntasan hasil belajar yang semula pada siklus I hanya sebesar 21,21% atau hanya ada
7 siswa dari 33 siswa yang mencapai nilai KKM, ternyata pada siklus II terjadi
peningkatan yang cukup signifikan yaitu ada 18 siswa dari 33 siswa yang mencapai
KKM atau sebesar 54,55%, walau angka ini belum mencapai indikator kerja yang
ditargetkan yaitu 80% .
Akan tetapi untuk aktivitas belajar terjadi peningkatan yang cukup drastis untuk
yang berkategori sangat baik dari semula 37,5% mengalami peningkatan menjadi 75%
bahkan menjadikan yang berkategori baik mengalami penurunan dari yang semula 50%

32
menurun menjadi 25%, tetapi untuk kategori kurang baik yang semula ada 12,55 pada
siklus II ini sudah tidak ada. Antusiasme siswa yang ditunjukkan dalam aktivitas belajar
siswa ini terjadi karena siswa merasa senang dengan penggunaan metode multimedia
komputer ini. Hal ini dibuktikan pula oleh tanggapan siswa mengenai kualitas dan minat
terhadap multimedia komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran, ternyata
untuk seluruh tem yang ditanyakan baik untuk kualitas gambar dan suara, tulisan,
efektivitas dan efisiensi penyampaian materi oleh guru dengan penggunaan multimedia
komputer ini serta ketertarikan dan rasa senang siswa dengan adanya media ini semuanya
dijawab untuk kategori baik memperoleh skor lebih dari 50%.
Khusus untuk kinerja guru baik pada siklus I maupun siklus II sebenarnya sudah
sangat baik tetapi tetap pada siklus II terjadi peningkatan sehingga kinerja guru hampir
sempurna sangat baik karena skor sangat baik mencapai 90,45 % dari yang semula
76,19%.
Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan khususnya pada
siklus II sebagai upaya perbaikan dari tindakan pada siklus sebelumnya telah
memberikan hasil peningkatan sehingga dianggap target pembelajaran sudah terpenuhi,
dan dapat dikatakan bahwa penelitian pengembangan pembelajaran ini telah
berhasil.

33
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut


1. Terjadi peningkatan hasil prestasi belajar siswa setelah diberi pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis multimedia komputer dari rata-rata nilai
siswa 5.58 meningkat menjadi 6.70 dan ketuntasan hasil belajar meningkat dari
21,21% menjadi 54,55%
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang sangat drastis
untuk kategori baik dari 37,5% meningkat menjadi 75%.
3. Kinerja guru hampir sempurna sangat baik pada siklus II yaitu mencapai skor
90,45% dari yang semula sangat baik 76,19% pada siklus I
4. Kualitas luaran penelitian yang berupa VCD pembelajaran berbasis multimedia
komputer ini termasuk kategori bagus karena dari ketiga indikator yaitu kualitas
gambar, isi materi dan kualitas suara ketiganya mendapat tanggapan kualitas bagus
lebih dari 50%, bahkan sangat bagus dengan prosentase masing-masing diatas 25%
sehingga hampir tidak ada yang menyatakan kualitas model ini jelek apalagi sangat
jelek dipandang dari ketiga indikator tersebut.

B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan :
1. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan inovasi-inovasi metode maupun
media pembelajaran yang lain baik pada topik yang sama maupun pada topik yang
berbeda
2. Karena keterbatasan sarana dan prasarana sebenarnya model pembelajaran ini
perlu diujicobakan pada ruang lingkup dan jumlah sampel yang lebih besar

34
DAFTAR PUSTAKA

Agus Prayitno. 1995. Bahasa Pemprograman. Semarang : Sekolah Tinggi


Manajemen Informatika dan Komputer Dian Nuswantoro Semarang

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Dwi Purwanti, dkk ,2010. Pengembangan Model Pembelajaran Sains Berbasis


Multimedia Untuk Sekolah Dasar. Laporan Penelitian Dosen Senior. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.

http://www.KumpulBlogger.com/Kuliah online/Pengertian Media Komunikasi dan


Audio Visual. Download 4 Pebruari 2011.

http://www.blog.math.uny.ac.id/dewiuminingsih/pengertian-audio-video.
Download 4 Pebruari 2011.

Made Sudana, dkk. 2007. Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk


Matakuliah Medan Elektromagnetika Pada Mahasiswa Prodi PTE
UNNES. Laporan Penelitian DIPA UNNES. Semarang : Unnes

Miles Matthew B dan Michael Huberman, A. 1992. Qualitative Data Analyss.


Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia.

Nana Sudjana. (1989). Dasar-Dasar PBM. Bandung : Sinar Baru


Oemar Hamalik.(1982). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar
. Bandung : Tarsito.

Sandi Setiawan. 1991. Simulasi, Teknik Pemprograman dan Metode Analisis.


Yogyakarta : Andi Offset.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta :


Penerbit : Graha Ilmu.

35
Lampiran 1 :
DATA NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I

SUBJECT : BASIC ELECTRONIC


CLASS : X TEI C

Reg Result of Competence/Sub Competence


Name L/P
Number 1 2 3 4
12-2-4267 AFRIAN PANCA SETIADI L 6.00
12-2-4268 AGUS WIDODO L 5.50
12-2-4269 AHMAD ABDUL KHAMID L 6.50
12-2-4270 AHMAD FAUZAN L 4.50
12-2-4271 AHMAD RIFKY ADU NUGROHO L 5.50
12-2-4272 ANDIKA ARIZANDI L 4.50
12-2-4273 ANGGA PURWANTO L 6.50
12-2-4274 APRILA ARDILLES L 7.00
12-2-4275 ARLANDA RAIS PEBRYAN L 7.00
12-2-4276 AYU FITRI ANI P 6.00
12-2-4277 DAFIT SETIAWAN L 7.00
12-2-4278 DIDIK JURDANORISCO L 5.50
12-2-4279 DIYAH AYU RIANTININGSIH P 4.50
12-2-4280 DONY SAPUTRA L 4.50
12-2-4281 EZRA SENJA VICTORIO L 4.50
12-2-4282 FIKRI SYAHNAKRI ANNAN L 6.50
12-2-4283 GHEA ADHIASMARA PUTRI P 7.00
12-2-4284 HARY EKA NOVIANDY L 6.50
12-2-4285 HESTI NOVIYANTI P 4.50
12-2-4286 IBNU SHOKHIBUL KHAK L 5.50
12-2-4287 M NORMAN AGUS BUDI P L 4.00
12-2-4288 MIKHA JELLYA PRASASTI P 4.00
M. IMAM MUZAKHAH L
12-2-4289 7.00
12-2-4290 RAHMAT WIDODO L 6.00
12-2-4291 RAMA AUFADHA RIZQULLAH L 5.00
12-2-4292 RANI ANGGREINI P 6.00
12-2-4293 ROHMAD ZAENAL L 7.50
12-2-4294 SOFI HANDAYANI P 4.00
12-2-4295 STELLA ARIESTA DEVI P 5.00
12-2-4296 TRI HERI WIBOWO L 4.00
12-2-4297 WAHYU RAHMAT HIDAYAT L 5.00
12-2-4298 YOGA INDRA KURNIAWAN L 7.00
12-2-4299 YUSUF NURHADI FACHRIZAL L 4.50
AVERAGE 5.58

36
Lampiran 2 :
TABEL HASIL KINERJA GURU SIKLUS I

Pelaksanaan
No Aspek yang Diamati Terlaksana (skor) Tidak
4 3 2 1
1. Pendahuluan
a. Memotivasi siswa v
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
c. Menggali pengetahuan pada siswa v

2. Kegiatan inti
a. Memberi informasi tentang kegiatan v
b. Menunjukkan penguasaan materi v
pembelajaran
c. Mengaitkan materi dengan pengetahuan v
lain yang relevan
d. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai v
dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa
e. Melaksanakan pembelajaran secara runtut v
f. Menguasai kelas v
g. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat v
kontekstual
h. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi v
waktu yang direncanakan
i. Menggunakan media secara efektif dan v
efisien
j. Menghasilkan pesan yang menarik v
k. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan v
media
l. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa v
dalam pembelajaran
m. Menunjukkan sikap terbuka terhadap v
respon siswa
n. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme v
siswa dalam belajar

3. Penutup
a. Membimbing siswa melakukan refleksi v
b. Memberi kesempatan siswa mencatat v
c. Melakukan feed back atau tes v
d. Memberi tugas v

37
Lampiran 3

DATA NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II

SUBJECT : BASIC ELECTRONIC


CLASS : X TEI C

Reg Result of Competence/Sub Competence


Name L/P
Number 1 2 3 4
12-2-4267 AFRIAN PANCA SETIADI L 7.50
12-2-4268 AGUS WIDODO L 7.00
12-2-4269 AHMAD ABDUL KHAMID L 7.00
12-2-4270 AHMAD FAUZAN L 7.00
12-2-4271 AHMAD RIFKY ADU NUGROHO L 7.50
12-2-4272 ANDIKA ARIZANDI L 7.50
12-2-4273 ANGGA PURWANTO L 6.00
12-2-4274 APRILA ARDILLES L 6.50
12-2-4275 ARLANDA RAIS PEBRYAN L 6.00
12-2-4276 AYU FITRI ANI P 8.00
12-2-4277 DAFIT SETIAWAN L 6.50
12-2-4278 DIDIK JURDANORISCO L 5.50
12-2-4279 DIYAH AYU RIANTININGSIH P 5.50
12-2-4280 DONY SAPUTRA L 8.00
12-2-4281 EZRA SENJA VICTORIO L 3.00
12-2-4282 FIKRI SYAHNAKRI ANNAN L 7.00
12-2-4283 GHEA ADHIASMARA PUTRI P 7.50
12-2-4284 HARY EKA NOVIANDY L 9.00
12-2-4285 HESTI NOVIYANTI P 5.50
12-2-4286 IBNU SHOKHIBUL KHAK L 5.50
12-2-4287 M NORMAN AGUS BUDI P L 7.00
12-2-4288 MIKHA JELLYA PRASASTI P 6.00
M. IMAM MUZAKHAH L
12-2-4289 7.00
12-2-4290 RAHMAT WIDODO L 7.00
12-2-4291 RAMA AUFADHA RIZQULLAH L 7.50
12-2-4292 RANI ANGGREINI P 6.00
12-2-4293 ROHMAD ZAENAL L 8.00
12-2-4294 SOFI HANDAYANI P 6.00
12-2-4295 STELLA ARIESTA DEVI P 6.50
12-2-4296 TRI HERI WIBOWO L 7.00
12-2-4297 WAHYU RAHMAT HIDAYAT L 6.50
12-2-4298 YOGA INDRA KURNIAWAN L 7.50
12-2-4299 YUSUF NURHADI FACHRIZAL L 6.00
AVERAGE 6.70

38
Lampiran 4 :

TABEL HASIL KINERJA GURU SIKLUS II

Pelaksanaan
No Aspek yang Diamati Terlaksana (skor) Tidak
4 3 2 1
1. Pendahuluan
a. Memotivasi siswa V
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran V
c. Menggali pengetahuan pada siswa V

2. Kegiatan inti
a. Memberi informasi tentang kegiatan V
b. Menunjukkan penguasaan materi V
pembelajaran
c. Mengaitkan materi dengan pengetahuan V
lain yang relevan
d. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai V
dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa
e. Melaksanakan pembelajaran secara runtut V
f. Menguasai kelas V
g. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat V
kontekstual
h. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi V
waktu yang direncanakan
ii.Menggunakan media secara efektif dan V
efisien
k. Menghasilkan pesan yang menarik V
l. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan V
media
m. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa V
dalam pembelajaran
n. Menunjukkan sikap terbuka terhadap V
respon siswa
o. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme V
siswa dalam belajar

3. Penutup
a. Membimbing siswa melakukan refleksi V
b. Memberi kesempatan siswa mencatat V
c. Melakukan feed back atau tes V
d. Memberi tugas V

39
Lampiran 5.

INSTRUMEN PENELITIAN
LEMBAR PENGAMATAN
UNTUK GURU DAN SISWA

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR
DI SMKN 2 SALATIGA DENGAN
MEMANFAATKAN MULTIMEDIA KOMPUTER

Oleh :
Drs. HERDI SAPUTRA
DRA. DWI PURWANTI, MS
Drs. YUNIANTO S.A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
AGUSTUS 2012

40
LEMBAR PENGAMATAN
UNTUK
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Petunjuk untuk Pengamat :


Lakukan pengamatan terhadap perilaku seluruh siswa secara rata-rata kemudian
berilan tanda cek (V) pada grafik skala yang sesuai dengan keadaan siswa yang
diobservasi dengan mengacu pada rubrik yang tersedia, jika terdapat perilaku yang tidak
tercantum dalam rubrik skor boleh ditentukan oleh pengamat, atau tuliskan catatan di
bagian bawah lembar pengamatan ini.

Skor
No Aspek yang Diamati
4 3 2 1
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
2. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok/dalam
kelas
3. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat
4. Kemampuan siswa mengkaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari
5. Kemampuan siswa memanfaatkan waktu
6. Kemampuan siswa membangun ide
7. Kemampuan siswa menarik kesimpulan
8 Kemampuan siswa mendengarkan penjelasan guru

41
RUBRIK LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

No Kriteria Skor
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
a. memperhatikan, menyimak, mencatat 4
b. mencatat 3
c. memperhatikan 2
d. kurang perhatian 1
2. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok/dalam kelas
a. dapat bekerja sama, mengemukakan ide, menjawab pertanyaan 4
teman/guru, dan menghargai pendapat teman/guru
b. dapat bekerja sama, mengemukakan ide 3
c. dapat bekerja sama 2
d. tidak beraktivitas 1
3. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat
a. responsif, runtut, mudah dipahami, disertai contoh 4
b. responsif, runtut, mudah dipahami 3
c. responsif, runtut 2
d. tidak berpendapat 1
4. Kemampuan siswa mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
a. relevan, menyebutkan contoh, penjelasan contoh, memiliki ide 4
pemecahan masalah sehari-hari
b. relevan, menyebutkan contoh, penjelasan contoh 3
c. relevan, menyebutkan contoh 2
d. tidak dapat mengaitkan 1
5. Kemampuan siswa memanfaatkan waktu
a. datang tepat waktu, siap mengikuti pelajaran, dapat menyelesaikan 4
tugas tepat waktu
b. datang tepat waktu, dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 3
c. datang tepat waktu atau dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 2
d. tidak dapat memanfaatkan waktu 1
6. Kemampuan siswa membangun ide
a. memahami materi, mengorganisasikan ide, mengaitkan dengan 4

42
keseharian, menyampaikan ide
b. memahami materi, mengorganisasikan ide 3
c. memahami materi 2
d. belum mampu mengembangkan ide 1
7. Kemampuan siswa menarik kesimpulan
a. kesimpulan benar, logis, sesuai tujuan pembelajaran 4
b. kesimpulan logis, sesuai tujuan pembelajaran 3
c. kesimpulan logis 2
d. kesimpulan masih kabur 1
8 Kemampuan siswa mendengarkan penjelasan guru
1) mendengarkan,bertanya dan menanggapi
2) mendengarkan, bertanya saja atau menanggapi saja
3) mendengarkan tanpa menanggapi
4) mendengar tidak serius

43
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

Berilan tanda cek (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya dan
sesuai dengan kriteria skor sebagai berikut :
1 = sangat tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik

Pelaksanaan
No Aspek yang Diamati Terlaksana (skor) Tidak
4 3 2 1
1. Pendahuluan
a. Memotivasi siswa
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menggali pengetahuan pada siswa

2. Kegiatan inti
a. Memberi informasi tentang kegiatan
b. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
c. Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
d. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa
e. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
f. Menguasai kelas
g. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
h. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi
waktu yang direncanakan
iii. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
k. Menghasilkan pesan yang menarik
l. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
m. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
n. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
o. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme
siswa dalam belajar

3. Penutup
a. Membimbing siswa melakukan refleksi
b. Memberi kesempatan siswa mencatat
c. Melakukan feed back atau tes
d. Memberi tugas

44
ANGKET UNTUK SISWA
Setelah belajar menggunakan multimedia ini, apa pendapatmu tentang multimedia
tersebut? Untuk itu jawablah dengan sejujurnya apa jawaban yang paling sesuai dengan
yang kamu rasakan. Jawabanmu tidak akan mempengaruhi penilaian dari gurumu

1. Gambar dalam multimedia tersebut menurut pendapatmu:


a. Sangat jelas terlihat dari tempat dudukmu
b. Jelas terlihat dari tempat dudukmu
c. Agak jelas terlihat dari tempat dudukmu
d. Kurang jelas terlihat dari tempat dudukmu
2. Materi dalam multimedia tersebut menurut pendapatmu :
a. Sangat mudah dipahami
b. Mudah dipahami.
c. Agak mudah dipahami
d. Kurang bisa dipahami
3. Tulisan penjelasan materi dalam multimedia tersebut :
a. Sangat jelas dibaca dari tempat dudukmu
b. Jelas dibaca dari tempat dudukmu
c. Agak jelas dibaca dari tempat dudukmu
d. Kurang jelas dibaca dari tempat dudukmu
4. Gambar-gambar ilustrasi dalam multimedia tersebut menurut pendapatmu
a. Sangat menarik sekali
b. Menarik
c. Agak menarik
d. Kurang menarik
5. Gambar-gambar ilustrasi dalam multimedia tersebut menurut pendapatmu
a. Sangat memperjelas pemahaman materi
b. Memperjelas pemahaman materi
c. Agak memperjelas pemahaman materi
d. Kurang memperjelas pemahaman materi
6. Perpindahan halaman satu ke halaman yang lain dalam multimedia tersebut
a. Sangat cepat sekali sehingga tidak bisa dibaca semuanya
b. Cepat sekali sehingga walaupun bisa dibaca semua tetapi kurang jelas
c. Tidak terlalu cepat sehingga cukup bisa dibaca tetapi tidak sempat untuk
dicatat
d. Cukup lambat sehingga cukup waktu untuk membaca dan ada waktu untuk
mencatat.
7. Suara penjelasan guru dalam menerangkan materi menurutmu :
a. Sangat cepat sekali sehingga sulit untuk dipahami
b. Cukup cepat sehingga masih kurang mudah dipahami
c. Agak lambat sehingga cukup mudah dipahami
d. Sangat lambat sehingga sangat mudah dipahami

45
8. Perpaduan warna dalam gambar-gambar multimedia tersebut menurut pendapatmu :
a. Sangat menarik sekali
b. Menarik
c. Agak menarik
d. Kurang menarik
9. Materi dalam multimedia tersebut menurut pendapatmu :
a. Sangat lengkap sekali
b. Lengkap
c. Agak Lengkap
d. Kurang lengkap sekali
10. Menurut pendapatmu apakah pembelajaran dengan memanfaatkan TIK ini:
a. Sangat efektif dan efisien
b. Cukup efektif dan efisien
c. Kurang efektif dan efisien
d. Tidak efektif dan efisien.
11. Menurut pendapatmu apakah pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia ini:
a. Sangat menarik
b. Cukup menarik
c. Kurang menarik
d. Tidak menarik
12. Menurut pendapatmu apakah pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia ini :
a. Sangat menyenangkan
b. Cukup menyenangkan
c. Kurang menyenangkan
d. Tidak menyenangkan
1. Menurut pendapatmu ketika gurumu mengajar dengan menggunakan multimedia
maka penjelasanannya :
a. Sangat jelas dan mudah diterima
b. jelas dan mudah diterima
c. kurang jelas dan kurang mudah diterima
d. tidak jelas dan tidak mudah diterima

46
Lampiran 2 :
FOTO IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
PADA SIKLUS I

47
48
FOTO IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
PADA SIKLUS II

49
50
ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR
DI SMKN 2 SALATIGA DENGAN MEMANFAATKAN
MULTIMEDIA KOMPUTER

Oleh :
Drs. HERDI SAPUTRA
DRA. DWI PURWANTI, MS
Drs. YUNIANTO S.A

Dibiayai oleh Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Negeri Semarang


Nomor:349/UN.37.3.1/LT/2012 tanggal18 April tahun 2012
Sesuai dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor: 335/UN 37.3.1/KU/2012

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
OKTOBER 2012

51
RINGKASAN
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA
DASAR DI SMKN 2 SALATIGA DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA
KOMPUTER ( oleh : Herdi Saputra, dkk. 2012 )

Latar belakang penelitian ini adalah data hasil pengamatan dari Guru pengampu
mata pelajaran Elektronika Dasar di SMKN 2 Salatiga selama 2 tahun berturut turut
menunjukkan bahwa dari rata-rata 32 siswa tiap kelas X di Program Keahlian Teknik
Audio Video hanya 10 % yang memperoleh nilai diatas 8. Padahal seharusnya mata
pelajaran Elektronika Dasar ini mutlak harus dikuasai dengan baik karena mata pelajaran
ini sebagai dasar dan penunjang mata pelajaran lain. Untuk memberikan kemudahan bagi
siswa dalam memahami materi ajar yang kadang abstrak seperti elektronika, guru dapat
mensiasati menggunakan media pembelajaran yang bisa mengatasi permasalahan
kekurangpahaman siswa dan sekaligus guru pun tidak terlalu sulit menjelaskannya serta
menghemat alat dan bahan praktik. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini adalah
dengan memanfaatkan multimedia komputer.
Masalah yang timbul adalah bagaimana mengembangkan pembelajaran mata
pelajaran Elektronika Dasar dengan memanfaatkan multimedia komputer dan apakah
implementasi pemanfaatan multimedia komputer pada mata pelajaran Elektronika Dasar
ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan TEI C SMK Negeri 2 Salatiga
sejumlah 33 orang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas ( action research ) yang dirancang melalui dua siklus. Adapun
prosedur tiap-tiap siklus terdiri dari : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan
kuantitatif yang dikumpulkan dengan teknik Focus Group Discussion, observasi,
wawancara mendalam, dan pengukuran hasil belajar melalui tes. Data kualitatif yang
terkumpul akan dianalisis berdasarkan model analisis interaktif melalui empat komponen
analisis yaitu : reduksi data, penyajian, penarikan simpulan dan verifikasi secara
simultan. Sedangkan data kuantitqatif dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan : Prestasi belajar siswa cenderung meningkat Hal ini nampak
dari peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar mahasiswa yang semula 5,58 pada siklus I
meningkat menjadi 6,70 pada siklus II. Sementara faktor aktivitas belajar siswa juga
mengalami peningkatan menjadi kriteria sangat baik sebesar 75% . Hasil yang sangat
memuaskan diperoleh dari kinerja guru yang hampir sempurna karena mencapai skor
sangat baik 90,45% pada siklus II dari yang semula 76,19% pada siklus I
Dari analisis data diperoleh simpulan : 1)Terjadi peningkatan hasil prestasi belajar
siswa setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
multimedia 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang sangat
drastis untuk kategori baik dari 37,5% meningkat menjadi 75%. 3) Kinerja guru hampir
sempurna sangat baik pada siklus II yaitu mencapai skor 90,45% dari yang semula sangat
baik 76,19% pada siklus I

Kata Kunci : Mutu Pembelajaran, kualitas proses, hasil belajar, elektronika dasar,
multimedia Komputer

52
SUMMARY
IMPROVING QUALITY OF BASIC ELECTRONIC LEARNING LESSONS IN
EYES SMKN 2 SALATIGA BY USING MULTIMEDIA COMPUTER (by: Herdi
Saputra, et al. 2012)

The background of this research is the observation of the data subjects pengampu
Guru Basic Electronics in SMKN 2 Salatiga for 2 consecutive years showed that of the
average 32 students per class X in the Technical Skills Program Audio Video only 10%
who scored above 8. When it should be subject Basic Electronics is an absolute must
excel because these subjects as a basis and support other subjects. To suit the students in
understanding the sometimes abstract teaching materials such as electronics, teachers can
anticipate the use of instructional media that can overcome the problem of lack of
understanding of students and teachers at the same time is not too difficult to explain and
saving tools and materials practices. One alternative to solving this problem is to utilize
multimedia computer.
The problem that arises is how to develop learning Basic Electronics subject by
utilizing a multimedia computer and whether the implementation of the use of
multimedia computers in Basic Electronics subject can improve the quality of teaching
and student learning outcomes
The subject of this research is a class X student majoring TEI C SMK Negeri 2
Salatiga some 33 people. The research was conducted using action research design
(action research) that is designed through two cycles. The procedure of each cycle
consists of: (1) planning, (2) the implementation of the action, (3) observation, and (4)
reflection. Types of data collected in the form of qualitative and quantitative data were
collected by focus group discussion techniques, observation, in-depth interviews, and the
measurement of learning outcomes through the test. Qualitative data collected will be
analyzed by the model interactive analysis through the analysis of four components,
namely: data reduction, presentation, drawing conclusions and verification
simultaneously. While the data were analyzed with descriptive statistics kuantitqatif. The
results showed: Student achievement is likely to increase It is apparent from the increase
in the average achievement of students who initially 5.58 in the first cycle increased to
6.70 in the second cycle. While the factor of student learning activities also increased a
very good criterion of 75%. Very satisfactory results obtained from the teacher's
performance is almost perfect for achieving an excellent score 90.45% in the second
cycle of the original 76.19% in the first cycle
From the analysis of the data obtained conclusions: 1) An increase in student
achievement outcomes after given learning by using multimedia-based learning model 2)
students in learning activities has increased very dramatically for both categories
increased from 37.5% to 75%. 3) The performance is almost perfect very good teachers
in the second cycle, reaching a score of 90.45% from 76.19% previously very well in the
first cycle

Keywords: Quality of Learning, process quality, learning outcomes, basic electronics,


multimedia computer

53
PENDAHULUAN
Latar belakang penelitian ini adalah data hasil pengamatan dari Guru pengampu
mata pelajaran Elektronika Dasar di SMKN 2 Salatiga selama 2 tahun berturut turut
menunjukkan bahwa dari rata-rata 32 siswa tiap kelas X di Program Keahlian Teknik
Audio Video hanya 10 % yang memperoleh nilai diatas 8. Padahal seharusnya mata
pelajaran Elektronika Dasar ini mutlak harus dikuasai dengan baik karena mata pelajaran
ini sebagai dasar dan penunjang mata pelajaran lain. Untuk memberikan kemudahan bagi
siswa dalam memahami materi ajar yang kadang abstrak seperti elektronika, guru dapat
mensiasati menggunakan media pembelajaran yang bisa mengatasi permasalahan
kekurangpahaman siswa dan sekaligus guru pun tidak terlalu sulit menjelaskannya serta
menghemat alat dan bahan praktik. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini adalah
dengan memanfaatkan multimedia komputer.
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan media pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multimedia
komputer
2. Meningkatkan kemampuan profesional guru didalam mengimplementasikan media
pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multi media komputer
3. Dengan implementasi media pembelajaran Elektronika Dasar berbasis multimedia
komputer dapat ditingkatkan kualitas proses dan hasil belajar pembelajaran
Elektronika Dasar pada siswa Program Keahlian Teknik Audio Video SMKN 2
Salatiga
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai :
1. Bagi Guru dan Siswa : dengan media pembelajaran ini akan diperoleh metode belajar
yang lebih fleksibel, tidak terikat oleh waktu dan tempat serta dapat dilakukan secara
berulang-ulang serta dalam bentuk yang menarik sehingga dapat meningkatkan minat
belajar siswa. Dengan efisiensi dan efektivitas model pembelajaran ini akan
meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa
2. Bagi dosen : dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam membuat model
pembelajaran berbasis pemanfaatan multimedia komputer serta meningkatkan
profesionalisme dalam membuat pemprograman web.
3. Bagi sekolah : pemanfaatan multimedia komputer ini diharapkan dapat menjadi solusi
bagi kendala kekurangan alat dan bahan praktikum yang pada umumnya
membutuhkan biaya yang sangat tinggi, sehingga rendahnya mutu pembelajaran yang
disebabkan oleh kendala ini dapat teratasi

54
Tinjauan Pustaka
Multimedia.
Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo ( 2003 : 196 ), diartikan sebagai kombinasi
dari macam-macam obyek multimedia yaitu teks, image, animasi, audio, video dan link
interaktif untuk menyajikan informasi. Sedangkan menurut Arsyad ( 2002 : 169 )
multimedia secara sederhana diartikan sebagai lebih dari satu media. Multimedia bisa
berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan gambar. Namun pada bagian ini
perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan pada kendali komputer
sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Penggabungan ini merupakan suatu
kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran.
Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan
perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagaimana
biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu
adalah komputer, video kamera, video cassette recorder ( VCR ), overhead projector,
compact disc player, compact disc (CD), video compact disc (VCD). Kesemua peralatan
itu haruslah kompak dan bekerjasama dalam menyampaikan informasi kepada
pemakainya.
Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup,
dapat dilihat di layar monitor, atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead
projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya ( video atau animasi).
Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan,
menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak
mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi
tersebut.
Dengan meningkatnya kemampuan teknologi elektronika maka bentuk informasi
grafis, video, animasi, diagram, suara dan lain-lain dengan mudah dapat dihasilkan
dengan mutu yang baik. Misalnya video kamera berfungsi untuk merekam video yang
diinginkan kemudian ditransfer dan digabungkan dengan animasi, grafik dan teks yang
dihasilkan oleh komputer.
Pada umumnya multimedia terdiri dari dua kategori, yaitu movie linier dan non
linier ( interaktif ). Movie non-linier dapat berinteraksi dengan aplikasi web yang lain
melalui penekanan sebuah tombol navigasi, pengisian form,. Desainer web membuat
movie non-linier dengan membuat tombol navigasi, animasi logo, animasi form, dengan

55
sinkronisasi suara. Untuk movie linier pada prinsipnya sama dengnan movie non-linier,
akan tetapi dalam movie ini tidak ada penggabungan seperti pada movie non linier, hanya
animasi-animasi biasa.

Obyek Multimedia
Menurut Ariesto Hadi Sutopo ( 2003;196) multimedia merupakan kombinasi dari
beberapa obyek. Obyek multimedia antara lain adalah teks, image, animasi, audio, video,
dan link interaktif untuk menyajikan informasi. Setiap obyek multimedia memerlukan
cara penanganan tersendiri dalam hal kompresi data, penyimpanan dan pengambilan
kembali untuk digunakan. Pada umumnya multimedia terdiri dari beberapa obyek yaitu
teks, grafik, image, animasi, audio, video dan link interaktif.
1). Teks
2). Image
3). Animasi
4). Audio
5). Full Motion dan Live Video
6). Interactive Link

Tinjauan Tentang Program Komputer.


Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, suatu alat ( komputer ) memerlukan suatu
langkah-langkah yang tertentu. Langkah-langkah ini berupa instruksi-instruksi yang
diberikan kepada alat tersebut. Instruksi-instruksi ini supaya bisa dilaksanakan secara
beraturan maka perlu disusun menjadi suatu rangkaian instruksi yang menyatu sehingga
komputer mengerjakan sesuai urutan instruksi tersebut dan diperoleh hasil akhir.
Rangkaian instruksi tersebut disebut program, sedangkan orang yang membuat program
tersebut disebut programmer. Jika program tersebut dibuat untuk komputer dinamakan
program komputer ( Agus Prayitno, 1995 ).
Simulasi komputer merupakan program visualisasi suatu kondisi atau gejala yang
disertai oleh suatu animasi gerak dari obyek yang menjadi bahan simulasi. Untuk bisa
membuat sebuah program simulasi yang baik perlu dipahami terlebih dahulu sistem yang
ingin dibuat simulasinya. Pengertian sistem itu sendiri adalah sekumpulan obyek yang
tergabung dalam suatu interaksi atau kesalingtergantungan ( interdependensi ) yang
teratur ( Setiawan, 1991 : 1 ). Pembuatan program simulasi komputer, diharapkan dapat
digunakan sebagai media pembelajaran untuk bahan pelajaran yang membahas materi

56
tertentu, baik sebagai komponen terpisah maupun sebagai komponen terintegrasi dengan
berbagai media yang lain.
Ada banyak program/software komputer yang dapat digunakan untuk pembuatan
program simulasi dan pengeditan pembuatan video klip. Pada penelitian ini beberapa
program yang akan digunakan antara lain Flash MX 8, Adobe Premiere 1.5, Adobe
Photoshop,. dan beberapa program penunjang yang lain Dalam hal ini dipilih program-
program tersebut karena program-program ini dianggap mudah dipahami dan
dikembangkan oleh pemprogram, fasilitas yang tersedia lengkap sehingga tidak hanya
sebagai implementasi permainan gambar tetapi juga dapat memecahkan masalah
pembuatan video klip dan proses editing.

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang berusaha mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek
dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran, interaksi
antara siswa dengan guru dalam membahas tugas yang diberikan, kemampuan dan
ketepatan waktu menyelesaikan tugas, dan ketuntasan hasil belajar.

Subyek Penelitian, Tempat, dan Waktu Penelitian

1). Subyek penelitian adalah siswa kelas X semester I Progam Keahlian Teknik Audio
Video , Bidang Keahlian Teknik Elektro SMKN 2 Salatiga tahun ajaran 2012 - 2013.
2). Tempat penelitian di SMKN 2 Salatiga
3) Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2012.
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2012.

Langkah-langkah
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus. Langkah-langkah
penelitian tindakan yang ditempuh ini merupakan suatu siklus yang mencakup 4 tahap,
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) evaluasi-refleksi
yang dapat digambarkan melalui skema berikut.

57
T T
SIKLUS I SIKLUS II
P O
P O
R
R

Gambar 2 : Skema langkah tindakan


Keterangann :
P = Perencanaan O = Observasi
T = Tindakan R = Refleksi

Siklus I
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Penelaahan program silabus yang telah disusun oleh guru pengampu. Hasil
penelaahan digunakan sebagai masukan dalam menyusun rencana pembelajaran
serta materi yang akan dijadikan bahan pemberian tugas. Penyusunan perbaikan
rencana pembelajaran dilakukan secara bersama antara tim peneliti. Rencana
pelajaran yang telah disusun digunakan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas melalui kontrol secara ketat.
b) Pada tahap ini peneliti mendisain 5 (lima) instrumen, yaitu (1) pencil- paper test, (2)
rubrik pemecahan masalah, (3) penilaian kerja guru, (4) lembar observasi:
descriptive graphic rating scale dan participation chart, dan (5) jurnal sains
(journal).

Tahap Pelaksanaan Tindakan I


Pada tahap ini dilaksanakan rencana pembelajaran kompetensi dasar Menjelaskan
Sifat-sifat Komponen Elektronika Pasif yaitu pokok bahasan Resistor yang disampaikan
melalui multimedia computer menggunakan program Flash MX 8. Secara garis besar,
kegiatannya mencakup:
a). Pembelajaran awal dilakukan di kelas, seperti biasa guru membuka pelajaran
b). Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
penjelasan teori dari masalah yang dipilih.

58
c) Pada akhir pembelajaran guru memberikan post test dan setelah itu menjelaskan
tentang tugas yang akan diberikan serta kesepakatan waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan tugas.
d) Siswa menyelesaikan post test dan menyerahkan hasil pekerjaaannya serta mencatat
tugas yang diberikan
Sesuai dengan rencana penelitian, seorang anggota peneliti dalam hal ini adalah guru
mata pelajaran Elektronika Dasar di sekolah tersebut berperan sebagai pengampu,
sedangkan dosen peneliti yang lain berperan sebagai pengamat.

Tahap Observasi
Pada tahap ini tim peneliti yang tidak bertugas sebagai pengampu
matapelajaran secara langsung terlibat secara aktif melakukan pengamatan
menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Agar hasil observasi ini bermanfaat, maka
diikuti dengan diskusi balikan (review discusion). (simbolon, e.al, 1999:40).
Pengamatan kualitas hasil dikaitkan dengan nilai tes dan kualitas pemecahan
masalah yang diselesaikan tiap-tiap individu siswa

Tahap Evaluasi-Refleksi
Pada akhir siklus I dilakukan refleksi berdasarkan data observasi. Dengan refleksi
ini peneliti dapat melihat apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan
prestasi hasil belajar siswa. Kendala apa yang menghambat, faktor-faktor apa yang
menjadi pendorong, dan alternatif solusi. Dalam penelitian secara teknis, refleksi
dilakukan melalui analisis dan sintesis dengan pola berpikir deduktif dan induktif
sebagaimana yang dikembangkan oleh Muhajir (1977) dan Simbolon et.al. (1999). Hasil
refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus berikutnya

Siklus II
Pada siklus II dilakukan proses penelitian dengan tahapan-tahapan yang sama
seperti pada siklus I

Metode Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data, peneliti mendisain 5 (lima) instrumen, yaitu (1)
pencil-paper test, (2) rubrik pemecahan masalah, (3) penilaian kerja guru (4) lembar

59
observasi: descriptive graphic rating scale dan participation chart, dan (5) jurnal sains
(journal).

Teknik Analisis Data


Data kuantitatif yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, sebagai usaha untuk
melihat karakteristik data (menjumlah dan melihat rata-rata) dan menyajikan data dalam
bentuk-bentuk penyajian yang lebih menarik dan mudah diikuti (tabel, grafik, chart)
Untuk data kualitatif dilakukan proses koding dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Membuat matrik data.
2. Memberi kode warna untuk masing-masing sel.
3. Membaca data secara menyeluruh: kalimat per kalimat, paragraph per paragraph,
frase per frase dan tentukan yang sesuai dengan masing-masing tema.
4. Kelompokkan masing-masing pernyataan ke dalam kotak-kotak sel yang sesuai.
5. Ringkaskan data sebaik mungkin dalam statistik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian Keseluruhan Siklus
Dari kedua siklus penelitian yang dilakukan secara keseluruhan diperoleh hasil
yang dapat dirangkum sebagai berikut :
Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini pada siklus kedua terjadi peningkatan yang
cukup signifikan yaitu dari nilai rata-rata 5.58 meningkat menjadi 6.70, dan ketuntasan
hasil belajar meningkat dari 21,21% menjadi 54,55%
Aktivitas Belajar Siswa
Pada faktor semangat belajar siswa juga terjadi perubahan ke arah yang lebih
positip yaitu jika pada siklus I sebagian besar aspek berkategori baik yaitu 50% sedang
yang sangat baik ada 37,5% dan bahkan masih ada yang kurang baik yaitu 12,5% maka
pada siklus II terjadi peningkatan pada kategori sangat baik menjadi 75% dan yang baik
menjadi 25 % dan tidak ada lagi yang berkategori kurang baik
Kinerja Guru
Pada siklus II dari penelitian ini terlihat jelas bahwa kinerja guru sangat baik mulai dari
membuka pelajaran, kegiatan inti sampai dengan menutup pelajaran sebesar 90,45% dan
sisanya berada pada kategori baik yaitu 9,55%, jika pada siklus I masih ada beberapa

60
aspek yang mendapatkan skor baik sebesar 23,81% dan yang sangat baik sebesar 76,19%
ternyata pada siklus II terjadi perubahan kinerja guru menjadi hampir sempurna
Angket Siswa
Hasil angket siswa secara keseluruhan untuk semua item yang ditanyakan diperoleh
jawaban pada seluruh item siswa lebih dari 50% menjawab pada kategori baik.

Pembahasan
Mengacu pada temuan-temuan sebelum dilakukan penelitian yaitu kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep elektronika dasar khususnya pada pokok bahasan
komponen pasif dan aktif sehingga pembelajaran terkesan monoton dan kurang menarik
minat siswa, dan karena siswa yang dihadapi ini adalah siswa yang baru saja masuk di
SMKN 2 Salatiga pada jurusan Teknik Elektronika Industri sehingga bekal pengetahuan
mereka tentang Elektronika Dasar juga masih sangah kurang, maka perlu ada usaha
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Peningkatan
tersebut dilakukan antara lain dengan menyusun rancangan pembelajaran yang informatif
dan komunikatif dengan melakukan inovasi mengubah metode pembelajaran yang
diberikan yaitu dari metode ceramah yang umumnya dilakukan di kelas tanpa alat bantu
menjadi metode yang menggunakan multimedia komputer dengan memanfaatkan
program animasi komputer sebagai sarana untuk membantu proses belajar mengajar,
Dengan perubahan metode tersebut diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa,
aktivitas belajar siswa dan peningkatan kinerja guru.
Dalam upaya peningkatan aspek di atas maka pada awal pembelajaran para siswa
sudah diajak berdiskusi dan berdialog tentang pembelajaran yang akan dihadapi. Dalam
dialog sebagai orientasi awal pembelajaran dibicarakan mengenai : (1) tujuan
pembelajaran, (2) pokok bahasan dan sub pokok bahasan, (3) pustaka/bahan yang akan
dipelajari, (4) latihan dan tugas-tugas yang akan dikerjakan, (5) metode, media dan model
pendekatan yang akan digunakan, dan (6) jenis evaluasi dan pembobotan nilai. Dari hasil
diskusi dan dialog ini melahirkan rencana pembelajaran dan selanjutnya merupakan dasar
pembelajaran yang disepakati dan mengikat semua pihak dalam melaksanakan
pembelajaran.
Hasil tindakan pada siklus I ternyata nilai rata-rata yang diperoleh masih jauh
dari target yang diharapkan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa yang
hanya sebesar 5.58. Demikian pula aktivitas belajar siswa yang hanya cenderung
berkualitas baik sementara kinerja guru sudah lebih dari 75% berkualitas sangat baik.

61
Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi dan dilakukan tindakan pada siklus II ternyata
perubahan yang terjadi khususnya untuk prestasi belajar walaupun terjadi perubahan yang
cukup signifikan yaitu rata-rata prestasi belajar naik menjadi 6.70, tetapi nilai rata-rata ini
belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditargetkan yaitu
sebesar 7.00. Hal ini dapat dimaklumi karena siswa yang dijadikan responden adalah
siswa baru yang belum sampai 2 bulan mendapat pembelajaran di jurusan Teknik
Elektronika Industri SMKN 2 Salatiga, sehingga peningkatan hasil belajar ini sebenarnya
sudah cukup bagus untuk siswa yang baru beradaptasi, dan hal ini terlihat pula pada
ketuntasan hasil belajar yang semula pada siklus I hanya sebesar 21,21% atau hanya ada
7 siswa dari 33 siswa yang mencapai nilai KKM, ternyata pada siklus II terjadi
peningkatan yang cukup signifikan yaitu ada 18 siswa dari 33 siswa yang mencapai
KKM atau sebesar 54,55%, walau angka ini belum mencapai indikator kerja yang
ditargetkan yaitu 80% .
Akan tetapi untuk aktivitas belajar terjadi peningkatan yang cukup drastis untuk
yang berkategori sangat baik dari semula 37,5% mengalami peningkatan menjadi 75%
bahkan menjadikan yang berkategori baik mengalami penurunan dari yang semula 50%
menurun menjadi 25%, tetapi untuk kategori kurang baik yang semula ada 12,55 pada
siklus II ini sudah tidak ada. Antusiasme siswa yang ditunjukkan dalam aktivitas belajar
siswa ini terjadi karena siswa merasa senang dengan penggunaan metode multimedia
komputer ini. Hal ini dibuktikan pula oleh tanggapan siswa mengenai kualitas dan minat
terhadap multimedia komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran, ternyata
untuk seluruh tem yang ditanyakan baik untuk kualitas gambar dan suara, tulisan,
efektivitas dan efisiensi penyampaian materi oleh guru dengan penggunaan multimedia
komputer ini serta ketertarikan dan rasa senang siswa dengan adanya media ini semuanya
dijawab untuk kategori baik memperoleh skor lebih dari 50%.
Khusus untuk kinerja guru baik pada siklus I maupun siklus II sebenarnya sudah
sangat baik tetapi tetap pada siklus II terjadi peningkatan sehingga kinerja guru hampir
sempurna sangat baik karena skor sangat baik mencapai 90,45 % dari yang semula
76,19%.
Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan khususnya pada
siklus II sebagai upaya perbaikan dari tindakan pada siklus sebelumnya telah
memberikan hasil peningkatan sehingga dianggap target pembelajaran sudah terpenuhi,
dan dapat dikatakan bahwa penelitian pengembangan pembelajaran ini telah
berhasil.

62
DAFTAR PUSTAKA

Agus Prayitno. 1995. Bahasa Pemprograman. Semarang : Sekolah Tinggi


Manajemen Informatika dan Komputer Dian Nuswantoro Semarang

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Dwi Purwanti, dkk ,2010. Pengembangan Model Pembelajaran Sains Berbasis


Multimedia Untuk Sekolah Dasar. Laporan Penelitian Dosen Senior. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.

http://www.KumpulBlogger.com/Kuliah online/Pengertian Media Komunikasi dan


Audio Visual. Download 4 Pebruari 2011.

http://www.blog.math.uny.ac.id/dewiuminingsih/pengertian-audio-video.
Download 4 Pebruari 2011.

Made Sudana, dkk. 2007. Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk


Matakuliah Medan Elektromagnetika Pada Mahasiswa Prodi PTE
UNNES. Laporan Penelitian DIPA UNNES. Semarang : Unnes

Miles Matthew B dan Michael Huberman, A. 1992. Qualitative Data Analyss.


Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia.

Nana Sudjana. (1989). Dasar-Dasar PBM. Bandung : Sinar Baru

Oemar Hamalik.(1982). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar


. Bandung : Tarsito.

Sandi Setiawan. 1991. Simulasi, Teknik Pemprograman dan Metode Analisis.


Yogyakarta : Andi Offset.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta :


Penerbit : Graha Ilmu.

63

Anda mungkin juga menyukai