Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini, tentang Penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring
terhadap pemahaman mahasiswa FKG UNEJ. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil
tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia semester II. Penulisan laporan ini
semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Syuhadak selaku dosen yang telah membimbing jalannya perkuliahan Bahasa
Indonesia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi
masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Dalam penyusunan
laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik, saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan di masa
mendatang agar tercapainya kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
berguna bagi kita semua.
Covid-19 telah memasuki Indonesia pada 2 Maret 2020. Virus ini berasal dari China yang
menyebabkan yang menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Adanya Covid-19
ini menyebabkan pemerintah harus melakukan kebijakan physical distancing untuk
meminimalisir dan memutus angka penyebaran Covid-19 sehingga semua pekerjaan dan
kegiatan yang berada diluar harus dilakukan dari rumah melalui online. Perubahan ini
menyebabkan semua aspek kehidupan berubah total terutama dalam sistem pendidikan.
Dengan adanya media internet sebagai salah satu akses antara dosen dan mahasiswa untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran daring ini membuat mahasiswa memiliki
keluasan waktu dalam belajar dan melakukan apapun. Menurut Toheri, dkk (2020: 5),
menyatakan bahwa pengembangan belajar dan penilaian melalui perkembangan zaman
teknologi. Menurut Nizam, dkk (2020: 6), menyatakan bahwa belajar daring dengan cara
interaksinya dilakukan dengan teknologi. Menurut Sulisworo (2020:271), menyatakan bahwa
bidang pendidikan menjadi salah satu yang terkena dampak dari adanya pandemi ini sehingga
aktivitas proses belajar dilaksanakan secara daring di rumah.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut menyatakan bahwa virus Covid-19 dapat tertular pada
manusia sehingga terjangkit virus ini yang menyebabkan mengalami gejala ringan dan
menyebabkan kematian. Kegiatan perkuliahan dilakukan dengan tatap muka, berubah belajar
dari rumah atau mengikuti kebijakan pemerintah menjadi pembelajaran daring. faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran daring ini yakni minimnya alat dan media yang
dibutuhkan seperti jaringan internet dan laptop. Harapan kami meneliti pada mahasiswa FKG
UNEJ untuk mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran dengan penyebaran angket melalui
kuesioner online.
Alasan melakukan penelitian ini karena kami tertarik dan belum pernah ada yang melakukan
penelitian mengenai efektivitas pembelajaran pada mahasiswa FKG UNEJ. Peneliti berharap
meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan tidak semua mahasiswa mampu memahami
materi dengan baik. Pembelajaran daring ini dilakukan di FKG UNEJ dikarenakan efek
samping yang masih terbawa pada saat pandemi, keterbatasan ruangan, dan kesulitan mencari
waktu luang bagi pada dosen untuk mengisi pembelajaran tatap muka. Hal ini membuat kami
ingin mengetahui cara belajar yang dilakukan secara daring apakah sudah efektif bagi
mahasiswa FKG UNEJ. Kompetensi yang ditargetkan boleh jadi tidak terpenuhi. Penelitian
ini kami harap dapat memperbaiki sistem yang dilakukan.
Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ pada pembelajaran daring terdapat berbagai platform yang
digunakan salah satunya zoom meeting. Penelitian ini memilih objek mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi UNEJ karena memang mahasiswa masih sering melakukan pembelajaran
secara daring meskipun pandemi sudah reda dan diperbolehkan melakukan pembelajaran
luring.
Berdasarkan wawancara yang sudah kami lakukan melalui penyebaran angket pada
mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Jember dapat dikatakan kurang efektif untuk materi
yang dipahami dan membutuhkan suatu kondisi dimana ada interaksi langsung antara dokter
dengan mahasiswanya untuk berdiskusi tentang suatu masalah materi yang tidak dipahami.
Pembelajaran secara daring menyebabkan bosan dan mengantuk sehingga membuat
mahasiswa terkadang semena-mena tidak mengikuti kegiatan pembelajaran daring dan
memilih untuk melakukan kegiatan yang lainnya. Subjek penelitian adalah mahasiswa
Pendidikan Kedokteran Gigi yang terdiri dari 40 mahasiswa sebagai responden yang berasal
dari mahasiswa tiap angkatan.
Berdasarkan fakta tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Peneliti
tertarik untuk meneliti apakah sudah efektif pembelajaran daring yang masih dilakukan di
Fakultas Kedokteran Gigi meskipun pandemi sudah berakhir. oleh karena itu peneliti
mengambil judul “Efektivitas Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Pemahaman
Mahasiswa FKG UNEJ”. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan Identifikasi masalah tersebut permasalah yang hendak dikaji dalam masalah ini
yaitu bagaimana efektivitas pembelajaran daring pada mahasiswa FKG UNEJ?
3. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Dapat mengetahui dan mengukur efektivitas pembelajaran secara daring pada
tingkat pemahaman peserta didik dalam mencapai materi dan tujuan
pembelajaran.
b. Bagi dosen
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran
secara daring.
c. Bagi universitas
Dapat memberikan masukan serta saran dalam mempertimbangkan kebijakan
universitas selanjutnya, khususnya penggunaan pembelajaran secara daring.
d. Bagi peneliti
Dapat bermanfaat sebagai pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan
secara teoritis yang didapatkan di bangku perkuliahan ke dalam prakteknya
ketika berada didunia kerja.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran merupakan suatu standar mutu pendidikan dan sering kali
diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran berupa hasil belajar, yang diperoleh
setelah selesai melakukan proses belajar yang menyediakan kesempatan belajar
sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar.
Menurut Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran
yang menyediakan kesempatan belajar pada mahasiswa atau melakukan aktivitas
seluas-luasnya kepada mahasiswa yang melakukan proses belajar. Efektivitas
pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas mahasiswa selama pembelajaran
berlangsung, respon mahasiswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep
siswanya. Maka dari itu untuk mencapai suatu pembelajaran yang efektif maka perlu
adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama
dengan adanya sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam keberlangsungan proses pembelajaran untuk membantu tercapainya seluruh
aspek perkembangan pengetahuan mahasiswa dan tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini terkait tentang pemahaman peserta didik sebagai hasil dari
pembelajaran perlu diperhatikan demi keberhasilan dari berjalannya pembelajaran itu
sendiri. faktor yang meliputi terdapat faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
tersebut dapat terbagi menjadi 2, yaitu faktor lingkungan dan faktor non sosial:
1) Lingkungan Sosial kampus seperti dokter, dosen, staff tata usaha dan
teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi semangat belajar
siswa. Para dosen dan dokter yang menunjukkan sikap simpatik dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam
belajar. Misalnya berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar.
2) Lingkungan Non Sosial. faktor yang termasuk adalah letak gedung
kampus, jarak rumah ke kampus, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan siswa.
Sofan Amri, Lif Khoiru Ahmadi (2010, hlm. 39) dan Fadhilah (2021, hlm.13)
pembelajaran luring atau pembelajaran offline merupakan salah satu proses
pembelajaran yang dilaksanakan antara dosen atau dokter dengan mahasiswa secara
langsung sehingga dapat memungkinkan adanya hubungan atau kerjasama dengan
lain yang disusun menggunakan langkah-langkah secara sistematis. Dalam
pembelajaran ini terdapat kontak langsung antara dokter atau dosen dengan
mahasiswa sehingga mudah terjalinnya komunikasi. Pembelajaran luring
merupakan pembelajaran yang paling efektif karena seorang dosen dengan
mahasiswanya dapat berinteraksi. Dosen juga mengetahui secara langsung dapat
mengetahui secara langsung mengenai perkembangan belajar mahasiswanya.
C. Pembelajaran Daring / E-Learning
Daring adalah akronim dari “ Dalam jaringan”, sebuah sistem pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai media pembelajarannya. Thorme dan
Kuntarto (2017, hlm. 102), pembelajaran daring adalah pembelajaran yang
menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video,
pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming
online. Sementara itu, menurut Permendikbud Nomor 109/2013 pendidikan jarak
jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui
penggunaan berbagai media komunikasi. Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018,
hlm. 27), pembelajaran daring salah satu pembelajaran yang kurang efektif karena
kegiatan belajar ini kolaborasi belajar mandiri, personalisasi pembelajaran
berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan membutuhkan jaringan internet yang
memdai.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2017:35), "Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui
keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari
hubungannya dengan variabel lain".
Dalam hal metodologi penelitian, penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut
Bogdan dan Taylor Moleong (2012:4), metode kualitatif adalah penelitian yang
mengumpulkan data deskriptif dari perilaku atau kata-kata tertulis atau lisan individu. Metode
ini digunakan untuk menjelaskan alasan. Dengan kata lain, data akan disampaikan dalam
bentuk pendapat, pandangan, komentar, kritik, alasan, dll. Permasalahan penelitian ini
dianggap sebagai penelitian deskriptif. Fokus penelitian ini adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang seberapa efektif pembelajaran online terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Dalam hal metodologi penelitian, penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut
Bogdan dan Taylor Moleong (2012:4), metode kualitatif adalah penelitian yang
mengumpulkan data deskriptif dari perilaku atau kata-kata tertulis atau lisan individu. Metode
ini digunakan untuk menjelaskan alasan. Dengan kata lain, data akan disampaikan dalam
bentuk pendapat, pandangan, komentar, kritik, alasan, dll. Permasalahan penelitian ini
dianggap sebagai penelitian deskriptif. Fokus penelitian ini adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang seberapa efektif pembelajaran online terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Menurut Sugiyono (2017:80), populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari objek atau
subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi umum dalam penelitian ini sebanyak 40
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Tidak seperti pendekatan purposive sampling, teknik non-probability sampling tidak memberi
setiap unsur atau populasi kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel.
Menurut Sugiyono (2017:84) dan Sugiyono (2017:85), pendekatan purposive sampling
berarti bahwa responden (subjek) dipilih secara sengaja dengan karakteristik tertentu. Dengan
menggunakan metode purposive sampling, sampel yang dipilih secara sengaja berdasarkan
standar yang ditetapkan oleh peneliti.
Menurut sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan data primer. Menurut
Sugiyono (2017:137), data primer adalah sumber data yang langsung diberikan kepada
pengumpul data. Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibagikan kepada responden adalah
contoh data primer.
Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan cara interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan),
dan gabungan ketiganya Sugiyono (2017:137). Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
Jenis pertanyaan dalam kuesioner terbagi menjadi dua, yakni: terbuka dan tertutup.
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang meminta responden untuk menjawab dengan
uraian tentang suatu hal. Sebaliknya, pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang meminta
jawaban singkat atau meminta responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari
pilihan yang telah disediakan. Setiap pertanyaan kuesioner yang meminta jawaban dalam
bentuk data nominal, ordinal, interval, dan rasio, merupakan bentuk pertanyaan tertutup
menurut Sugiyono (2017:143). Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah keduanya yaitu angket terbuka dan tertutup.
Metode analisis yang diterapkan adalah Analisis Regresi Linier Berganda yang bertujuan
untuk mengukur dampak dari dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen serta memperkirakan variabel dependen dengan memanfaatkan variabel
independen menurut Duwi Priyatno (2012:127). Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Komunikasi, Disiplin, dan Motivasi Kerja, sementara variabel
dependennya adalah Kinerja Karyawan. Untuk menganalisis data, aplikasi pengolahan
statistik SPSS (Statistical Package for The Social Science) versi 21 digunakan.
Dalam penelitian ini, informasi dan data yang sudah terkumpul akan dipaparkan dalam
format tabel yang diharapkan dapat memudahkan penelitian dalam menelaah dan memahami
informasi, sehingga informasi yang diungkapkan lebih terstruktur.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam sIstem pembelajaran baik secara online maupun offline, tetap harus terdapat
unsur komunikasi yang baik di dalamnya. Hal itu dikarenakan, komunikasi memiliki
peran penting untuk mengelola proses pemaparan dan penerimaan materi pelajaran.
Selanjutnya, interaksi interpersonal yang efektif dan harmonis antara siswa dan guru
pada proses pembelajaran sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman terhadap materi yang diberikan. Kemudian antara siswa dan guru harus
membangun interaksi yang berkelanjutan baik di ruang belajar maupun diluar ruang
belajar.
Pada pembelajaran online interaksi sangat perlu dilakukan karena banyak sekali
gangguan yang akan mengganggu konsentrasi belajar mengajar, selain harus tetap
memfokuskan fikiran ke materi beberapa mahasiswa juga harus mencatat poin poin
penting. Kami telah melakukan beberapa metode sebagai tolak ukur apakah semua
mahasiswa/ sebagian besar mahasiswa mempunyai masalah yang sama. Beberapa
metode yang kami gunakan adalah
1. Observasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah mahasiswa sebagai agent of change
memiliki kewajiban untuk menyampaikan pendapat dan solusi dalam mengatasi
permasalahan pendidikan di Indonesia. Dalam permasalahan yang telah dirumuskan
di penelitian ini, mahasiswa dapat memberikan sosialisasi kepada siswa untuk
menggunakan media sosial secara bijak dengan menjadikan media sosial sebagai
media belajar. Selain itu, mahasiswa juga dapat memberikan sosialisasi kepada orang
tua untuk mengawasi anak dalam menggunakan gadget untuk meminimalisir anak
supaya tidak mengakses konten negatif sehingga bantuan kuota pemerintah dapat
dimanfaatkan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Akhiar. 2021. Efektivitas Pembelajaran Online Saat Pandemi Covid-19 di Universitas Islam
Negeri (UIN AR-RANIRY) Banda Aceh.
Amri, Sofan. Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam
Kelas: Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya
Bogdan dan Taylor. 2012. Prosedur Penelitian. Dalam Moleong, Pendekatan Kualitatif.
(him. 4). Jakarta: Rineka Cipta.
Fakhrurrazi. (2018). Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal At-Tafkir, 11, 86.
Hadisi, dan Muna. (2015). Pengelolaan Teknologi Informasi Dalam Menciptakan Model
Inovasi Pembelajaran ( E-Learning ). Jurnal Al-Ta’dib, 8, 127–132. (bab 2)
Kartika, A. R. (2018). Model Pembelajaran Daring. Journal of Early Childhood Care &
Education, 27.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET (ANDI).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta,
CV.
Sutisna, Deden. (2009). Metode Penelitian Dan Teknik Penyusunan Hasil Penelitian Disertai
Dengan Contoh Setiap Bagian Hasil Penelitian. Cetakan Kedua. Bandung: Badan Penerbit
(USB) Universitas Sangga Buana YPKP.