Anda di halaman 1dari 7

PERAN PEREMPUAN PENGRAJIN TENUN SONGKET DALAM

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA LIMBANG


JAYA KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR
SUMATERA SELATAN

Diki Sutanda
Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, STISIPOL Candradimuka Palembang
E-mail: dikisutanda@stisipolcandradimuka.ac.id

ABSTRAK

Peran perempuan dalam bekerja saat sekarang cukup mendapat perhatian yang
baik. Saat ini diakibatkan peranan mereka telah cukup baik dalam dunia kerja.
Terhadap tingginya angka kebutuhan kerja maka perempuan turut membangun dunia
kerja. Perempuan-perempuan yang bekerja di Desa Limbang Jaya Kecamatan Tanjung
Batu Kabupaten Ogan Ilir merupakan contoh dari perempuan pembangunan yang
berbasis pada masyarakat. Alasan utama perempuan bekerja ini adalah sesungguhnya
perempuan berusaha untuk bersahaja membagun ekonomi keluarga. Perempuan tersebut
sentral dalam keluarga dan sekaligus merupakan sumber daya ekonomi yang tidak kalah
pentingnya dibanding laki-laki. Dalam masyarakat kita yang terjadi adalah semakin
besarnya perempuan membantu suami mencari sumber pendapatan. Keberadaan
perempuan dalam rumah tangga memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan
ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga dan masyarakat. Peran perempuan pengrajin
tenun songket di Desa Limbang Jaya yaitu sebagai ibu rumah tangga yang bekerja.
Perempuan yang bekerja telah memantapkan kehidupannya untuk menjadi Wanita yang
Tangguh dan sukses dalam dunia kerja maupun keluarga.
Kata Kunci : Perempuan, Peran, Menenun Songket.

ABSTRACT

The increasing role of women in work is getting more attention. This increase
occurred because the role of women in the labor market was quite good. The need for
women's participation is very large in the current era, especially when a community-
based development model is established. The main reason underlying this policy is that
women actually hold a number of central functions in the family and are at the same
time an economic resource that is no less important than men. The phenomenon that
occurs in society is the increasing number of women helping their husbands to find
additional income. The existence of women in the household contributes greatly to the
economic continuity and welfare of the household and society. The role of female
songket weaving craftsmen in Limbang Jaya Village is as a working housewife. The
involvement of housewives in work outside the home always has its own meaning in life.
Keywords: Women, Role, Songket Weaving.
1. PENDAHULUAN 2. METODE PENELITIAN

Desa Limbang Jaya merupakan Jenis Penelitian


Jenis Penelitian ini
desa penghasil kain tenun. Dalam
menggunakan penelitian deskriptif
pembuatan kain tenun tersebut seorang
kualitatif.
perempuan dewasa haruslah memiliki Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
keterampilan dan skill yang memadai.
Desa Limbang Jaya Kecamatan Tanjung
Keistimewaan adalah memiliki
Batu Kabupaten Ogan Ilir.
keterampilan menenun. Hal ini sejalan Fokus Penelitiian
Tabel 3.1
dengan tradisi disana yakni pada setiap

perempuan dewasa dan belum menikah, Fokus Penelitian

maupun telah menikah ataupun telah Variabel Dimensi Indikator

putus sekolah pada umumnya pekerjaan Peran Penghasilan Tingkat


Pengrajin Penghasilan
mereka adalah menenun songket. Tenun Yang Memadai
Songket /Tidak Memadai
Menenun haruslah memiliki jiwa yang Dalam
Meningkatkan
sabar. Dalam hal proses pembuatannya
Kesejahteraan Memenuhi Terpenuhi/Tidak
pembuatan tenun songket masih Keluarga di Kebutuhan Terpenuhi
Desa Pangan
menggunakan bahan baku serta alat-alat Limbang Jaya
Kecamatan
yang masih sangatlah tradisional dan Tanjung Batu
Memenuhi Fasilitas
tentu saja sederhana. Bahan baku di Kabupaten
Kebutuhan Rumah
Ogan Ilir
Sandang Tempat
dalam pembuatan tenun songket di Desa Sumatera
Dan Papan Tinggal
Selatan
Limbang Jaya menggunakan bahan- Yang Layak
Huni / Tidak
bahan yang bermutu dan dapat untuk layak Huni

dapat menghasilkan barang jadi.


Sumber : Soerjono Soekanto: 2002 Teknik Analisa Data
(Peran Perempuan Dalam Keluarga. Tahapan yang dilalui peneliti daalm
menganalisis data yaitu:
Key Informan 1. Mengumpulkan infirmasi
Tabel 3.2 dengan wawancara setelah itu
Informan Penelitian dilanjutkan observasi ketempat
No. Informan Jumlah penelitian.
Penelitian 2. Melakukan reduksi data,
1. Ketua Pengrajin 1 Orang memilih data yang penting yang
Songket berkaitan dengan topik masalah
2. Kepala Desa 1 Orang penelitian.
3. Tahap terakhir yaitu membuat
3. Tokoh Masyarakat 1 Orang
suatu simpulan dengan
4. Pengrajin Songket 5 Orang melakukan tinajuan ulang.

.Jumlah 7 Orang

3. GAMBARAN UMUM LOKASI


PENELITIAN.
Teknik Pengumpulan Data
Saat penelitian ini peneliti Desa Limbang Jaya berada
menggunakan data primer dan dalam Kecamatan Tanjung Batu di
sekunder. Data primer didapatkan Kabupaten Ogan Ilir dengan luas
dengan cara peneliti dating langsung ke wilayah desa yakni 2.427 Ha.Secara
lokasi penelitian lalu melakukan umum Desa Limbang Jaya beriklim
observasi dan wawancara. Sedangkan tropis dengan curah hujan lebih sedikit
data sekunder didapatkan dengan cara dan umumnya kemarau.Sebagian besar
peneliti mengumpulkan data pendukung wilayah desa digunakan untuk tempat
dari buku maupun dokumen yang tinggal, perkebunan, serta
terkait dengan masalah penelitian. peternakan.Dalam hal ini mata
pencaharian penduduk adalah bertani,
berkebun, nelayan, peternak sapi dan
kambing, peternak ayam petelur,
sebagian lagi menjadi Aparatur Sipil Tabel 4.2
Negara (ASN), TNI/Polri.
Sarana Pendidikan
Dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut No. Sarana Jumlah
Sebelah utara berbatasan dengan Pendidikan
Desa Tanjung Pinang 1. PAUD 1
Sebelah selatan berbatasan dengan 2. Sekolah 2
Desa Tanjung Laut Dasar
Sebelah barat berbatasan dengan 3. SMP 1
Desa Burai 4. SMK 1
Sebelah timur berbatasan dengan Jumlah 5
Desa Tanjung Dayang

Sumber : Data Monografi Desa Limbang


Tabel 4.1
Jaya, 2021
Jumlah Penduduk Menurut Jenis
4. HASIL PENELITIAN DAN
Kelamin
PEMBAHASAN
No. Jenis Jumlah
Kelamin (Jiwa) Masyarakat Desa Limbang Jaya
adalah masyarakat yang memiliki mata
1. Laki-laki 1.836
pencaharian yang beragam. Namun
2. Perempuan 2.039 mayoritas masyarakat Desa Limbang

Jumlah 3.875 Jaya umumnya kaum perempuan


bekerja sebagai penenun songket.
Sumber : Data Monografi Desa Limbang
Sebagian besar kaum ibu bekerja
Jaya, 2021
sebagai penenun atau pengrajin songket
Berdasarkan data table diatas yang memanfaatkan keterampilan
menunjukkan bahwa jumlah penduduk mereka untuk mencari nafkah dan
Desa Limbang Jaya, berjumlah 3.875 penghidupan. Tidak sedikit pengrajin
jiwa. songket ialah perempuan yang sudah
berkeluarga dan memiliki anak usia
sekolah. Hasil yang mereka peroleh
sebagai petani dapat dikatakan belum
tercukupi untuk memenuhi kebutuhan biasoya selembar kain dapat bekisar 550
hidup sehari-hari. ribuan”.
Di Desa Limbang Jaya, terdapat “…….Pendapatan suami saya
enam orang tauke songket yang masing- kurang untuk menafkahi kehidupan
masing dari mereka memiliki anggota- keluarga, karena itu, saya bantu suami
anggota kelompok dan para tauke dengan menjadi buruh pengrajin
tersebut menaungi para anggotanya songket di tempat tauke kami, dapat
untuk membeli hasil songket siap pakai upah dari bos bisa dua mingguan,
/hand made anggotanya. Selain itu tergantung dari rumitnya tenunan atau
masing-masing kelompok ini, tauke tidak, biasanya upah selembar songket
mereka bertugas untuk mengelola berkisar Rp. 550.000.
tabungan dari para pengrajin songket Ibu Selly sehari-harinya
tersebut. merupakan ibu rumah tangga, dan
Melalui penelitian ini dari setelah menjadi buruh pengrajin
penjelasan dari Ibu Selly (34) yang songket, Ibu Selly telah mendapatkan
merupakan seorang pemberi informasi penghasilan yang mencukupi kebutuhan
pertama dalam penelitian ini dijelaskan sehari-hari, bahkan dia bisa
bahwa pendapatan keluarga telah menyisihkan uang untuk ditabung.
tercukupi dan dia bekerja sebagai buruh “…Men nyetor songket dengan
pengrajin somgket di gallery songket toke iko…langsung dipotong 25 rb, itu
milik tauke mereka. Suaminya yang untuk tabungan, pacak diambik kalau
bekerja sebagai petani, dan hanya lagi ado perlu,..jadilah yang penting lah
memilki sebidang kebun pendapatanya punyo simpanan, kalu butuh pacak
tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup diambik’
sehari-hari. “..Kalau setor kain songket
“…….. Pedapatan laki ku iko dengan tauke saya..langsung di potong
tak cukop untuk keseharian idup untuk tabungan (menabung), bisa
bekeluargo iko, mangkonyo aku bantu diambil kalau lagi ada perlu, lumayan
laki ku dengan ngambek upahan yang penting sudah punya simpanan,
nyongket, dapat upah dari bos biso, duo kalau butuh bisa diambil.”
mingguan … per upahan tergantung
dari rumitnyo tenunan atau idak,
Foto 5.1 berobat ke puskesmas maupun

wawancara dengan rumah sakit.


pengrajin songket a. menjadi pengrajin songket untuk
memberikan kesejahteraan
dalam perekonomian keluarga.
b. Kaum perempuan juga
mmenyisihkan Sebagian
pendapatan untuk ditabung guna
keperluan pendidikan dan
kesehatan.
3. Faktor yang telah menjadi hambatan
adalah kurang bisa dalam membagi
5. PENUTUP waktu dan kemudian biaya. Dalam
1. Kondisi sosial ekonomi atau penelitian ini kaum perempuan
pendapatan pengrajin songket memiliki beberapa kendala dan
perempuan di Desa Limbang Jaya seringkali kurang adanya waktu.
meningkat setelah mereka menjadi
pengrajin songket dengan syarat 6. DAFTAR PUSTAKA
telah terpenuhi dalam kebutuhan Adi, Isbandi Rukminto. 2008.
hidup sehari-hari dan kaum “Intervensi Komunitas
perempuan tersebut mereka dapat Pengembangan Masyarakat
mendukung kemajuan Pendidikan Sebagai Upaya Pemberdayaan
anak-anaknya. Masyarakat”. Jakarta: PT
2. Perempuan pengrajin songket Rajagrafindo Persada.
memiliki peran dalam Abdulsyani. 2013. Sosiologi Skematika,
meningkatkan perekonomian dan Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi
kesejahteraan keluarga yaitu dalam Aksara
pemenuhan kebutuhan utama, Ariani, Duti. 2013. “Pengaruh Kualitas
pangan, sandang dan papan, Tenaga Kerja, Bantuan Modal
Pendidikan anak-anaknya. Dalam Usaha dan Teknologi Terhadap
hal pemenuhan kebutuhan Produktivitas Kerja UMKM di
kesehatan dilakukan dengan Jimbaran.” Denpasar. Jurnal
Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana. Vol.2.No.2.
Hal. 97-106
Bungin Burhan, 2009. Penelitian
Kualitatif. Jakarta : Kencana
Koentjaraningrat. 1981. Pengantar
Antropologi. Jakarta Rineka
Cipta.
Mutakin, Awan, kamil Pasya. (2004).
Geografi Budaya, Bandung:
Buana Nusantara
Meleong, Lexy. 2011. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosda Karya
Miles, M. B. & Huberman, M.
(1992).Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia
Ritzer George, Teori Sosiologi,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2012

Anda mungkin juga menyukai