Anda di halaman 1dari 26

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM

MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA BAYAH TIMUR

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Ilmu Penelitian)

Disusun Oleh:
Nama : Mas Frenzy
Jabatan : Penulis di ilmuguru.org
Web Pribadi : CaraKumpul.blogspot.com
NIM : J22160017

UNIVERSITAS MATHLAU’UL ANWAR (UNMA)

BANTEN
TAHUN 2019

1 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
proposal ini yang berjudul Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam
Peningkatan Pembangunan di Desa Bayah Timur Tahun 2018 untuk menambah
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak
....selaku Dosen mata kuliah .....yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, tugas, fungsi dan wewenang
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.

Semoga proposal ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan. 

Bayah, Juli 2019

Penyusun
https://carakumpul.blogspot.com

2 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
DAFTAR ISI

    hal
Cover ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
  1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
  1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
  1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
  1.4.1 Manfaat Peraktis .................................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................
5
 
Bab II Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 6
  2.1 Telaah Teoritis ............................................................................................. 6
  2.1.1 Pengertian Desa ................................................................................... 6
  2.1.2 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat .................................................. 8
  2.1.2.1 Pengertian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ..................... 8
  2.1.3.2 Tugas Dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ........ 8

Bab III Metodelogi Penelitian .................................................................................. 11


  3.1 Seting Penelitian .......................................................................................... 11
  3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 11
  3.1.2 Objek Penelitian ....................................................................................... 11
  3.2 Metode Penelitian ........................................................................................ 11
  3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 12

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 13

3 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
BAB I
PENDHUALUAN

1.1 Latar Belakang


Secara historis desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat politik
dan pemerintahan jauh sebelum negara Indonesia terbentuk. Sejarah
perkembangan desa-desa di Indonesia telah mengalami perjalanan yang sangat
panjang, bahkan lebih tua dari Republik Indonesia sendiri. Sebelum masa kolonial
di berbagai daerah telah dikenal kelompok masyarakat yang bermukim di suatu
wilayah atau daerah tertentu dengan ikatan kekerabatan atau keturunan.

Dengan lahirnya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah memberikan indikasi bahwa daerah-daerah yang berada dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dapat mengurus, mengatur, dan mengembangkan
daerahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka pembangunan dengan
paradigma pemberdayaan diperlukan untuk mewujudkan partisipasi masyarakat,
partisipasi ini dititik beratkan baik dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan
maupun dalam pengendalian pembangunan.

Menurut Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 ayat (8)
ditegaskan bahwa, “Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup
dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa”.1 Bab IX
Pasal 78 ayat (1) Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan, (2) Pembangunan Desa meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, (3) Pembangunan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan guna mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial. Dalam
Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah juga dijelaskan pasalpasal mengenai Lembaga Kemasyarakatan Desa.
Kemudian yang lebih terinci lagi adalah Keputusan Presiden RI No. 49 Tahun
2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau LKDM.

4 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dipakai sebagai pengganti
nama Lembaga Ketahan Masyarakat Desa (LKMD), yang dideklarasikan pada
tanggal 21 Juli 2000 melalui forum Musyawarah Temu LKMD Tingkat Nasional
di Bandung yang diikuti oleh para utusan LKMD se-Indonesia. Peserta hadir
dengan membawa mandat penuh dari provinsinya masing-masing untuk
mempelajari, menelaah dan membuat kesepakatan-kesepakatan nasional tentang
keberadaan lembaga sosial kemasyarakatan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di desa/kelurahan. Dalam forum musyawarah temu LKMD tingkat
nasional tersebut akhirnya terjadi kesepakatan Nasional yang dikenal dengan
“Deklarasi Bandung” memuat 2 (dua) hal yang sangat fundmental yakni:
1. Merubah nama Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan
(LKMD/K) menjadi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
2. Terbentuknya Asosiasi LPM secara nasional dengan diawali terbentuknya
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LPM.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K) adalah


Lembaga Kemasyarakatan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat desa,
merupakan wahana partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat
desa, yang bertujuan untuk meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945, meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendali pembangunan, meningkatnya
kemampuan masyarakat sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengola
dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) terutama dalam bidang
agrobisnis dan pariwisata, Meningkatnya ekonomi kerakyatan dalam upaya
pengentasan kemiskinan. Dalam pembangunan desa/kelurahan LPMD/K
merupakan mitra kerja dari pemerintah desa/kelurahan. Pemerintah
desa/kelurahan adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah
Desa/kelurahan dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat yang
mempunyai peran penting dalam pembangunan desa. Kepala desa/lurah
mempunyai kedudukan sebagai pimpinan Pemerintah Desa/kelurahan dan unsur
penyelenggara pemerintahan desa/kelurahan yang mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

5 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Masalah yang mendesak untuk diselesaikan adalah bagaimana membangun
desa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya
manusia sehingga bermanfaat bagi kelurahan. Upaya yang penting untuk
dilakukan agar masyarakat Kelurahan mampu bertanggung jawab dan mengelola
sumberdaya yang dimiliki adalah penumbuhan kapasitas organisasi lokal agar
dapat menentukan kebutuhan, tujuan dan aspirasi serta mengambil kebutuhan
yang berdampak pada peningkatan kondisi hidupnya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud lembaga


kemasyarakatan mempunyai fungsi: penampungan dan penyaluran aspirasi
masyarakat; penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; peningkatan
kualitas dan percepatan pelayananpemerintahan kepada masyarakat; penyusun
rencana, pelaksana dan pengelola pembangunan serta pemanfaat, pelestarian dan
pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; penumbuhkembangan
dan penggerak prakarsa dan partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat;
penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta
keserasian lingkungan hidup; pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan,
penyalahgunaan obat terlarang (Narkoba) bagi remaja; pemberdayaan dan
peningkatan kesejahteraan keluarga; pemberdayaan dan perlindungan hak politik
masyarakat; dan pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi antara
pemerintah kelurahan dan masyarakat.

Keberadaan organisasi lokal seperti LPM ini sangat diperlukan untuk


menghindari akses negatif dari pembangunan yang dilaksanakan secara top down.
LPM juga merupakan lembaga otonomi di kelurahan yang diberi kewenangan
oleh masyarakat untuk merumuskan kebutuhannya sesuai dengan potensi yang
dimiliki. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001, misi utama
pembentukkan LPM adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat
sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat desa di bidang pembangunan. Keberadaan organisasi LPM
akan dirasakan oleh masyarakat apabila, pengurus LPM dapat melaksanakan tugas
pokoknya sehingga memberikan manfaat nyata bagi pemenuhan kebutuhan
masyarakat.

6 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Adapun yang menjadi tugas pokok LPM adalah (1) menyusun rencana
pembangunan yang partisipatif, (2) menggerakan swadaya gotong-royong
masyarakat, (3) melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

Hasil pengamatan dan analisis awal yang dilakukan, ditemukan beberapa


hal yang menunjukan bahwa LPM sebagai lembaga kemasyarakatan yang ada
didesa Bayah Timur belum dapat menunjukkan perannya sebagai lembaga yang
menjadi mitra pemerintah kelurahan dalam proses pelaksananaan pembangunan
kelurahan. Peran LPM dalam proses pembangunan merupakan faktor sentral yang
mengatur semua sarana dan prasarana di kelurahan.

Posisi strategis LPM hanya akan dapat dirasakan oleh masyarakat apabila
wadah tersebut dapat melaksanakan tugas pokoknya sehingga memberikan
manfaat nyata bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat di kelurahan. Rendahnya
tingkat kemajuan LPM ditandai oleh kurang aktifnya warga masyarakat dalam
wadah organisasi tersebut baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan
program-program pembangunan, oleh karena itu dengan lemahnya peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang ada, mengakibatkan kurangnya peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dalam melakukan kegiatan
pemberdayaan di masyarakat kelurahan Bayah Timur.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian masalah dalam penelitian ini, yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam meningkatkan
pembangunan di Desa Bayah Timur?
2. Apa saja faktor penghambat dan pendorong dalam meningkatkan
pembangunan di Desa Baya Timur?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan utama penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dalam meningkatan pembangunan di Desa Bayah Timur.

7 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
2. Untuk mengetahui saja faktor pendorong dan penghambat dalam
meningkatkan pembangunan di Desa Baya Timur.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Penelitian Praktis

Bagi para pengguna informasi publik hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi pada Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam

Meningkatkan Pembangunan Desa – Desanya.

1.4.2 Manfaat Teoritis

1. Bagi Pengembangan Ilmu Pemerintahan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengembangan dan

perbendaharaan ilmu pengetahuan yang dapat memajukan pengetahuan khususnya

ilmu pemerintahan mengenai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

2. Bagi Penelitian Lebih Lanjut

Diharapkan penelitian ini dapat membantu penelitian lain yang

menggunakan topik yang sama dalam melengkapi temuan-temuan dibidang ilmu

pemerintah bagi kemajuan dan pengembangan dimasa yang akan datang sebagai

bahan referensi dan bahan pertimbangan atau perbandingan dalam melakukan

penelitian.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman peneliti dalam

bidang pemerintahan baik secara teori maupun praktek dan dapat menambah isu-

isu dibidang sektor publik khususnya mengenai Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat.

8 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Teori


2.1.1 Pengertian Desa
Desa memiliki kekuatan hukum dalam menjalankan pemerintahannya
dibawah kepala desa serta perangkat desa lainnya yang juga diawasi oleh BPD
atau Badan Permusyawaratan Desa. Hal itu tercantum dalam berbagai aturan serta
pengertian desa menurut UU No 6 Tahun 2014 tersebut yang harus dipahami oleh
warga negara Indonesia.

Dalam UU No. 6 Tahun 2014 sendiri terbagi atas 122 pasal yang
menjelaskan berbagai hal seperti jabatan Kepala Desa, perekonomian desa, aturan
mengenai batas wilayah desa serta bagaiman kita menyikapi hal tersebut sebagai
warga desa.

Dalam pengertian desa menurut UU No 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa:

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah


yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Dari situlah terbukti bahwa kesatuan masyarakat hukum, yakni warga desa
yang tinggal dalam suatu lokasi yang mana memiliki hak atau wewenang untuk
melakukan atau menjalankan pemerintahannya untuk kepentingan warga yang
tinggal dalam kawasan desa tersebut. Sehingga pengertian desa menurut UU No 6
Tahun 2014 tersebut sesuai dengan hari ini.

Desa adalah bagian yang penting dari suatu masyarakat yang mana tak
dapat terpisahkan. Pentingnya desa ini disampaikan oleh berbagai ahli yang
memberikan pendapatnya. Oleh karena itulah, keberadaan desa semestinya tidak
boleh diremehkan termasuk juga oleh pemerintah karena pentingnya keberadaan
desa tersebut. Berikut beberapa definisi desa menurut berbagai ahli.

9 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Kata desa sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yakni “dhesi” yang
berarti tempat lahir. Namun, perlahan artian dari desa sendiri berkembang baik
yang menambah maknanya hingga mengurangi maknanya sehingga memiliki
kesan negatif. Padahal, berbagai ahli berpendapat bahwa desa memiliki berbagai
peranan penting.

Menurut Sutardjo Kartodikusumo, desa adalah suatu kesatuan hukum di


mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri. Sedangkan menurut Saniyanti Nurmuharimah, desa
merupakan wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang memiliki sistem
pemerintahan sendiri.

Beberapa pengertian lainnya juga ditambahkan oleh R. Bintarto. Menurut


beliau, desa adalah perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik,
serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya
secara timbal balik dengan daerah lain. Pendapat R. Bintarto mencakup berbagai
segmen dari ekonomi, politik dan juga budaya.

Paul H. Landis memberikan definisi desa lebih lengkap dengan ciri-ciri


yang melekat pada masyarkatnya. Menurut Paul, desa memiliki 3 ciri yakni
sebagai berikut:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam,
sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Berbeda dengan ahli lainnya, definisi desa menurut Paul menggaris bawahi
pada jumlah penduduk secara mendetail dengan batasan ribuan jiwa. Sedangkan
di nomor dua, Paul memberikan garis bawah tentang kebiasaan yang sama dalam
suatu wilayah desa. Dan untuk melengkapinya, Paul memberikan ciri nomor 3
yang lebih mengarah pada faktor geografis desa.

Definisi desa juga ditekankan dan juga diperkuat oleh hukum melalui
Undang Undang. UU yang memberikan definisi tentang desa adalah UU No. 5
Tahun 1979 yang menjelaskan bahwa desa adalah suatu wilayah yang ditempati

10 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya
kesatuan masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Definsi desa menurut UU ditambahkan pada UU No. 22 Tahun 1999. Dalam


UU tersebut, kembali dijelaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten.

Dapat dibandingkan antara kedua UU tersebut dimana UU no 5 memberikan


batasan bahwa desa ada dibawah camat, sedangkan untuk UU No. 22 memberikan
tambahan bahwa desa juga berada di bawah kewenangan kabupaten.

2.1.2 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


2.1.2.1 Pengertian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat menyebutkan bahwa
“Pengertian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
( LPM ) adalah lembaga, organisasi atau wadah yang di bentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.

Sebelum di sebut Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, dahulu disebut


Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). Tujuan utama di
bentuknya lembaga ini adalah untuk meningkatkan prakarsa dan swadaya
masyarakat dalam menjalankan program pembangunan secara partisipatif.
Dalam hal ini partisipasi masyarakat yang dikembangkan melalui Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat ini mencakup aktivitas dalam merencanakan dan
mengawasi pelaksanaan pembangunan di tingkat kelurahan.

2.1.3.2 Tugas Dan Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


Menurut Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007
Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan jelas menyebutkan

11 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
terkait dengan tugas dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu
Lurah dalam pelaksanaan urusan pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat. Adapun Lembaga Pemberdayaan
Masyarakatdalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
ayat (1) dan ayat (2) mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat :


a. Menyusun rencana pembangunan yang partisipatif.
b. Menggerakan swadaya gotong royong masyarakat.
c. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.
Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat :
a. Penampung dan penyalur aspirasi masyarakat dalam pembangunan.
b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
d. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan
pengembangan hasil-hasiln pembangunan secara partisipatif.
e. Penumbuh kembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi, serta
swadaya gotong royong masyarakat.
f. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumberdaya
serta keserasian lingkungan hidup.

Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam


pasal 2 ayat (1) ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui:
a) Peningkatan pelayanan masyarakat
b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
c) Pengembangan kemitraan
d) Pemberdayaan masyarakat dan
e) Pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat.

12 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Dalam melakukan tugas dan fungsinya, lembaga kemasyarakatan atau
yang disebut Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dibantu oleh kader
pemberdayaan masyarakat. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat juga memiliki hubungan kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 sebagai berikut :
a. Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dengan
kelurahan bersifat konsultatif dan koordinatif.
b. Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dengan
Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Kelurahan bersifat koordinatif
dan konsultatif.
c. Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dengan pihak
ketiga di kelurahan bersifat kemitraan.

Sesuai dengan tujuan terbentuknya lembaga ini, LPM Desa Bayah


Timur mempunyai tugas dan fungsi :
1. Menyusun, melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan,
memelihara dan mengembangkan Rencana pembangunan secara
partisipatif berdasarkan aspirasi masyarakat
2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan mengembangkan partisipasi, gotong-royong dan swadaya
masyarakat.
3. Menumbuh kembangkan kondisi dinamis masyarakat melalui
pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga dan
pemberdayaan hak politik masyarakat.

13 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian


3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Juli sampai 4 Juli 2019, dengan cara
mengamati dan wawancara terhadap pengurus Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Bayah Timur, Tokoh Masyarakat dan Warga desa Bayah Timur
yang bersedia di wawancarai.

3.1.2 Objek Penelitian


Objek penelitian penulis adalah para pengurus Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat, Tokoh Masyarakat dan Warga Desa Bayah Timur.

3.2 Metode Penelitian


Menurut Sugiyono (2017 : 2) yang dimaksud dengan metode penelitian
adalah sebagai berikut: "Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu."

Metode yang diambil untuk menyelesaikan penelitian ini adalah Metode


kualitatif. Menurut Sugiyono (2017 : 8) Mengatakan bahwa :

“Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik


karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting);
disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif”.

Penelitian kualitatif adalah proses menjaring informasi dan kondisi yang


sebenarnya dalam kehidupan suatu objek yang dihubungkan dengan pemecahan
suatu masalah baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis, Nawawi (1993 :
176).

14 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Penelitian kualitatif menurut Meleong (2014:6) adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,
misalnya: (1) Perilaku; (2) Persepsi; (3) Motivasi. Menurut Flick dalam Gunawan
(2014:81) penelitian kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan
sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, alasan peneliti menggunakan


pendekatan kualitatif ialah untuk mendeskripsikan dan menerangkan peristiwa
yang dialami subjek penelitian tentang Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dalam Meningkatkan Pembangunan di Desa Bayah Timur.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara
Wawancara mendalam, yaitu mengumpulkan sejumlah data dan informasi
yang terkait yang akan diteliti. Wawancara ini dilakukan kepada Pengurus
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Tokoh masyarakat dan warga Desa Bayah
Timur.

2. Observasi
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mengobservasi apakah Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam
Peningkatan Pembangunan Desa Bayah Timur sudah berjalan baik dan lancar atau
sebaliknya program kerja LPM kurang maksimal yang diberikan kepada
masyarakat Desa Bayah Timur.

3. Dokumentasi
Dokumentasi yakni bertujuan untuk mengumpulkan data melalui
penelusuran arsip-arsip penelitian, artikel-artikel, dan dokumen berupa buku-buku
yang berkaitan dengan kajian penelitian ini.

15 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam Peninkatan


Pembangunan di Desa Bayah Timur

Lemaga Pemberdayaan Masyarakat sesuai tugas dan fungsinya, yaitu:


menyusun rencana pembangunan yang partisipatif, menggerakkan swadaya
gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.

Informan dalam penelitian ini adalah mereka pengurus Lembaga


Pemberdayaan Masyarakat desa Bayah Timur, pemerintah desa, dan masyarakat
yang bersedia untuk diwawancarai.

Sesuai dengan pengamatan penelitian pengurus Lembaga Pemberdayaan


Masyarakat Desa Bayah Timur diambil dari masing-msaing Lingkungan yang ada
di desa Bayah Timur, serta turut juga melibatkan Tokoh Masyarakat dan Tokoh
Agama yang ada. Untuk mengetahui peran LPM dan kendala-kendala dalam
memaksimalkan peran LPM, telah dilaksanakan wawancara dan diskusi dengan
berbagai stakeholder.

Peran LPM dalam pembangunan masyarakat, dapat dilihat dari tiga


komponen, yaitu: perencanaan pembangunan, kemampuan menggerakkan
swadaya gotong-royong masyarakat, kemampuan melaksanakan dan
mengendalikan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di desa Bayah Timur.

Pengkajian untuk mengetahui peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


Desa adalah kemampuan dalam merencanakan pembangunan, dapat dijelaskan
bahwa keterlibatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dalam proses
perencanaan program, hanya terlihat pada proses perencanaan program penguatan
kelembagaan tingkat Desa. Keterlibatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa lebih pada bentuk keikutsertaan dalam setiap pertemuan yang diadakan
untuk membahas rencana kegiatan, sedangkan dalam bentuk penyampaian
gagasan, dan pikiran lebih didominasi oleh pemerintah Desa. Keterlibatan
pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa juga tidak terlepas dari

16 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
kedudukan organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa sebagai
penangung jawab operasional pelaksanaan kegiatan.

Sebaliknya, pada program pembangunan yang ada di desa Bayah Timur


peran dan keterlibatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa tidak nampak,
tidak adanya inisiatif untuk menyusun proposal rencana pembangunan sarana
yang diusulkan kepada Pemerintah kabupaten Lebak yang berasal dari desa,
penyusunan rencana kegiatan langsung dilaksanakan oleh masyarakat yang
difasilitasi oleh pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat yang ada tanpa ada
peran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan.

Penyusunan rencana kegiatan program pembangunan dilakukan langsung


oleh masyarakat dan kepala lingkungan yang disesuaikan dengan pedoman umum
yang ada, untuk membantu masyarakat dalam menyusun rencana kegiatan.
Sebagai lembaga yang menjadi mitra pemerintah desa dalam pembangunan,
sebenamya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa Bayah Timur dapat
berperan dalam proses perencanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di
desa. Sesuai dengan tugas pokoknya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa
Bayah Timur dapat memberikan masukan - masukan kepada pihak-pihak yang
terlibat dalam penyusunan program maupun terlibat langsung dalam penyusunan
program, baik yang berasal dari pemerintah maupun yang merupakan swadaya
murni masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, dapat ditemukan


informasi bahwa kelemahan-kelemahan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa
Bayah Timur sehingga belum optiomal melakukan perannya paling dominan di
pengaruhi oleh motivasi pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa
Bayah Timur itu sendiri yang berhubungan dengan keinginan memberi diri
bekerja sebagai pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa Bayah Timur,
begitu pula dari hal pengalaman berorganisasi, dan masalah klasik lainnya yaitu
tidak tersedianya dana untuk operasional Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
desa Bayah Timur.

Dengan dasar itulah, sesuai dengan hasil evaluasi peran Lembaga


Pemberdayaan Masyarakat desa Bayah Timur, untuk meningkatkan peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur penulis mencoba

17 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
mengajak elemen-elemen dalam masyarakat untuk mencari penyebab mengapa
peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa Bayah Timur rendah dan
memikirkan bagaimana altematif pemecahannya serta membuat rancangan
program atau kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat desa Bayah Timur.

4.2 Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Meningkatkan Pembangunan di


Desa Bayah Timur

4.2.1 Faktor Pendorong dalam Meningkatkan Pembangunan di Desa


Bayah Timur

Dalam penelitian ini sesuai dengan prinsip pengembangan masyarakat,


mengutamakan partisipasi dari bawah, bersama-sama dengan elemen-elemen
masyarakat mengembangkan kesadaran atas potensi, masalah dan kebutuhan
masarakat khususnya dalam peningkatan kinerja Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Bayah Timur. Untuk mewujudkan hal ini, maka pola
pengembangan masyarakat yang digunakan adalah metode partisipatif, karena
partisipasi merupakan salah satu altematif yang diutamakan dalam pengembangan
masyarakat.

Dengan menggunakan metode partisipatif, terdapat tiga tahapan penting


yang digunakan dalam menyusun program peningkatan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur, dimana pada setiap tahapan
tersebut yang berperan sebagai aktor utama adalah masyarakat, tokoh masyarakat,
pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur, serta
pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Tahapan - tahapan kegiatan yang
dilaksanakan adalah: Identifikasi Potensi, Masalah dan kebutuhan Masyarakat.

Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang dimiliki masyarakat yang


dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berkembang dan
waktu ke waktu dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Sehubungan
dengan pelaksanaan kajian ini, penggalian informasi mengenai potensi, masalah
dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pendekatan observasi lapangan,
wawancara dan diskusi, dan petikan wawancara dan diskusi serta observasi

18 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
lapangan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini, dapat dikenali adanya
potensi yang dimiliki oleh masyarakat yang dapat dimanfaatkan sehubungan
dengan peningkatan peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah
Timur di lokasi penelitian, antara lain:

1. Faktor sosial budaya masyarakat yang gemar bergotong-royong untuk


membantu sesama warga yang membutuhkan.
2. Adanya kepatuhan masyarakat kepada tokoh formal maupun informal.
3. Kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Paal Dua
dilahirkan melalui suatu proses yang sangat demokratis, karena dipilih oleh
masyarakat secara langsung.
4. Secara yuridis formal, keberadaan lembaga Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Bayah Timur mempunyai landasan yang cukup kuat
karena diatur dalam Keputusan presiden dan peraturan daerah.

Adanya kemauan masyarakat untuk meningkatkan peran Lembaga


Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur. Kemauan dalam hal ini adalah
adanya keinginan baik dari masyarakat, tokoh masyarakat maupun dari
pemerintah agar Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur lebih
berperan dalam kegiatan pengembangan masyarakat.

4.2.2 Faktor Penghambat dalam Meningkatkan Pembangunan di Desa


Bayah Timur

Hal ini disebabkan oleh, antara lain;

1) Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pengurus Lembaga Pemberdayaan


Masyarakat Desa Bayah Timur rendah khususnya yang berkaitan dengan bidang
tugasnya.

Dari segi pendidikan non formal, jumlah pengurus Lembaga


Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur yang telah mengikuti pelatihan.
Kondisi ini menyebabkan para anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
Bayah Timur belum sepenuhnya dapat memahami fungsi dan tugas pokoknya
sebagai organisasi kemasyarakatan yang beperan sebagai perencana, pelaksana
dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan Kelurahan,

19 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
2) pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Paal Dua
belum memiliki pengalaman dalam menyusun rencana maupun melaksanakan
kegiatan pembangunan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Individu-individu yang menjadi pengurus Lembaga Pemberdayaan


Masyarakat Desa Bayah Timur pada umumnya belum pemah menjadi pengurus
dalam suatu organisasi. Sehingga belum memiliki keterampilan dan pengalaman
berorganisasi,

3) kurangnya motivasi anggota yang menyebabkan kurangnya kepedulian


atau partisipasi dalam aktifitas.

Hal ini antara lain disebabkan oleh keadaan awal dalam diri pengurus
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur sangat berpengaruh
terhadap kesediaannya berpartisipasi dalam proses belajarmengajar dalam wadah
organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur sebagai
wahana proses pembelajaran masyarakat dan imbalan yang diperoleh oleh
pengurus berkaitan dengan keterlibatannya dalam kegiatan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan,

4) persepsi pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa terhadap


organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa dipengaruhi oleh faktor-
faktor dari dalam diri individu seperti pengalaman dan pengetahuan.
5) Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan mempunyai
persepsi bahwa keberadaan lembaga Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa
sama seperti pada masa lalu, dimana keberadaan lembaga-lembaga lokal hanya
membantu tugas-tugas Lurah. Dengan persepsi ini, menyebabkan aktifitas
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa sangat tergantung pada inisiatif lurah.

Pada tahap-tahap awal setelah memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis,


masih diperlukan kegiatan pendampingan terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa. Kegiatan
pendampingan dilaksanakan dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan dalam rangka pengembangan
masyarakat.

20 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
2. Teknik menggali swadaya gotongroyong masyarakat dalam mendukung
program pengembangan masyarakat.
3. Menghimpun aspirasi masyarakat untuk penyusunan program
pengembangan masyarakat.
4. Memfasiirtasi program pengembangan masyarakat yang melibatkan
berbagai pihak.
5. Pengendalian pelaksanaan program pengembangan masyarakat Kegiatan
pendampingan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat ganda.

Disatu sisi pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa dapat


mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama
pelatihan dan di sisi lain akan terjadi sosialisasi fungsi dan tugas pokok Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat desa baik kepada pengurus Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat desa maupun kepada masyarakat. Dengan tersosialisanya fungsi dan
tugas pokok Lembaga Pemberdayaan Masyarakat desa kepada masyarakat,
diharapkan akan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk
memfungsikan lembaga ini untuk mengatasi berbagai persoaian yang dihadapi
oleh masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat.

Pendampingan dilaksanakan oleh pendamping yang dapat berasal dari


instansi pemerintah maupun dari luar instansi pemerintah yang mempunyai
kompetensi dengan bidang tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
seperti LSM. Untuk memberikan hasil yang maksimal, kegiatan pendampingan
dilaksanakan selama satu tahun. Dengan demikian mekanisme pelaksanaan
program pengembangan masyarakat mulai dari proses perencanaan sampai pada
tahap evaluasi program dapat fasilitasi secara baik. Dana untuk kegiatan ini
berasal dari stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

Pendekatan pelaksanaan program dilaksanakan dalam satu wilayah dalam


hal ini wilayah Kecamatan Bayah, selanjutnya jika hambatan dan peluang
penerapan program telah dapat diidentifkasi, maka program serupa dapat
diterapkan dan dipubliksikan ke desa lainnya dalam lingkup yang lebih luas yaitu
tingkat kabupaten bahkan Provinsi yang mempunyai permasalahan dan kondisi
yang sama.

21 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
Dalam pelaksanaan kegiatan melibatkan berbagai stakeholder yang
memiliki kepentingan tertentu terhadap peningkatan peran LPM termasuk
masyarakat. Stakeholder yang diharapkan terlibat adalah stakeholder tingkat lokal
(desa), kecamatan maupun tingkat kabupaten. Dalam konteks pengembangan
masyarakat, tahap awal yang dilaksanakan adalah memberikan pemahaman dan
kesadaran kepada masyarakat tentang perlunya peningkatan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat desa.

Hal ini dilakukan dengan cara partisipatori, masyarakat diberikan informasi


yang tepat tentang manfaat meningkatkan peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan dan cara peningkatan peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat desa itu sendiri. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan akan
mempunyai komitmen, kepercayaan dan dukungan kerja sama dalam pelaksanaan
kegiatan.

22 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
23 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :
CaraKumpul.blogspot.com
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur belum optimal


berperan dalam melaksanakan perencanaan pembangunan, hal ini dapat
dinilai dari rendahnya kemampuan Lembaga PemberdayaanMasyarakat
Desa Bayah Timur dalam merencanakan pembangunan, kemampuan dalam
menggerakkan partisipasi masyarakat, dan kemampuan untuk
melaksanakan, mengevaluasi kegiatan pembangunan yang ada di Desa.

2. Rendahnya peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur


ini disebabkan oleh: ke tidak aktifan pengurus Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Bayah Timur itu sendiri, dimana ada beberapa pengurus
yang sudah tidak lagi berdomisili di Desa Bayah Timur, ditambah dengan
rendahnya pengetahuan, keterampilan, keahlian sesuai dengan pekerjaan
yang diembannya, motivasi pengurus, serta permasalahan klasik yaitu tidak
tersedianya dana operasional bagi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa Bayah Timur.

5.2 Saran
1. Untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur, maka diperlukan
program peningkatan kualitas sumberdaya manusia pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur dalam bentuk pelatihan
dengan orientasi tugas pokok dan fungsi Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Bayah Timur yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
maupun pemerintah kecamatan agar setiap pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur memiliki kemampuan dan
pengetahuan dalam melaksanakan tugasnya, dalam bentuk pendampingan.

24 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
2. Perlunya keterlibatan berbagai stakeholder pada berbagai level, baik
ditingkat kelurahan, kecamatan maupun kabupaten dalam program yang
yang akan dilaksanakan, diharapkan akan dapat memberikan motivasi,
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman serta mengubah persepsi
pengurus sehingga dapat lebih beperan dalam kegiatan pengembangan
pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat lebih memanfaatkan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Bayah Timur dalam setiap
pembangunan yang dibutuhkan di desanya.

25 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.
Gunawan, Ary. (1996) Administrasi Sekolah; Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta :
PT. Rineka Cipta
http://www.berdesa.com/penjelasan-tentang-pengertian-desa-menurut-uu-no-6-tahun-2014/
http://www.berdesa.com/definisi-desa-menurut-berbagai-ahli/
http://desablt.blogspot.com/p/lembaga-pemberdayaan-masyarakat.html

26 Proposal Tugas Kuliah Situs Web :


CaraKumpul.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai