Anda di halaman 1dari 47

POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA

EMBUNG CIBUNAR SEBAGAI ASET


DESA CIBUNAR

LAPORAN MAGANG
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah program magang
program studi ilmu administrasi negara (S1)

Oleh :

Rizkhy Firmansyah
24012119125

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS GARUT
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM MAGANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GARUT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Program Magang
Program Studi Ilmu Administrasi Negara (S1)

Oleh :

Rizkhy Firmansyah
24012119125

Telah disetujui, pada tanggal


Garut, 25 Mei 2022

Menyetujui

Iis Zilfah Adnan, Dra., M.SI


Dosen Pembimbing Magang
Mengetahui,

Dr. Hj. Ikeu Kania, Dra., M.Si


Ketua Jurusan

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan kemurahan, kebaikan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan Magang

Laporan Magang ini dibuat sebagai hasil dari kegiatan yang dilakukan

penulis selama belajar dan bekerja di Desa Cibunar Kecamatan Tarogong Kidul

dan bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mendapatkan gelar

Sarjana Ilmu sosial dan Ilmu Politik. Dalam mengerjakan laporan ini, penulis

banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing penulis

dalam proses penyusunan laporan Magang ini hingga selesai, serta atas dorongan

do’a yang telah diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis dengan rasa hormat

yang mendalam mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Abdullah Ramdhani, SE., MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan

Ilmu Politik Universitas Garut.

2. Ibu Dr. Hj. Ikeu Kania, Dra., M.Si selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu sosial

dan Ilmu Politik Universitas Garut.

3. Ibu Iis Zilfah Adnan, Dra., M.SI selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

membimbing dan meluangkan waktu, guna memberikan pengarahan pada

penulis dalam kegiatan Magang

ii
4. Semua dosen dan staff Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas

Garut.

5. Bapak Nanu dan Ibu yuyun selaku orang tua tercinta, yang dengan penuh

kesabarannya telah memberikan bantuan baik materiil maupun moril,

dorongan serta do’a tulus.

6. Bapak Iman Sukirman selaku Kepala Desa Cibunar, beserta staf Desa

Cibunar.

7. Bapak dan ibu Jajaran pegawai Desa Cibunar yang juga ikut serta membantu

dalam kelancaran Program Magang selama ini.

8. Teman-teman kelas A yang telah banyak membantu, memberikan saran dan

kritik kepada penulis dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan

mutu dari penulisan laporan Magang ini. Semoga Allah SWT memberikan

rahmatnya kepada kita semua. Aamiin. Terimakasih.

Garut, 4 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Tujuan .....................................................................................................3

1.3 Ruang Lingkup.............................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5

2.1 Jenis Objek dan Daya Tarik Wisata.............................................................5

2.2 Potensi Pariwisata........................................................................................6

2.3 Pengertian Strategi Pengembangan Pariwisata............................................7

BAB 3 HASIL KEGIATAN................................................................................10

3.1 Gambaran Umum.......................................................................................10

3.2 Struktur Organisasi.....................................................................................13

3.3 Kegiatan Program Magang........................................................................16

3.4 Kegiatan Yang Menjadi Focus...................................................................18

3.5 Pengelolaan pengembangan wisata embung cibunar sebagai aset desa....19

iv
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................20

4.1 Potensi dan Strategi Pengembangan Obyek Wisata Embung Cibunar

Untuk Menjadi Daerah Tujuan Wisata......................................................21

4.2 Potensi dan Strategi Pengembangan Embung Cibunar berdasarkan analisis

SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats)..............................25

4.3 Kendala-kendala dalam mengembangkan Objek Wisata Embung Cibunar..

27

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................29

5.1 Kesimpulan................................................................................................29

5.2 Saran ...................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Batas-batas Wilayah.................................................................................13

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Wilayah Desa Cibunar..........................................................................12

Gambar 2 Gerbang Masuk Objek Wisata..............................................................20

Gambar 3 Jembatan Objek Wisata Embung Cibunar.............................................21

Gambar 4 Lokasi Objek Wisata Embung Cibunar.................................................21

Gambar 5 Media Sosial Instagram.........................................................................25

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Daftar & Kunjungan Program Magang.................................33

Lampiran 2 Lembar Bimbingan Program Magang................................................34

Lampiran 3 Foto Penyerahan Mahasiswa kepada Desa Cibunar...........................35

Lampiran 4 Foto Membantu dalam pelayanan Desa Cibunar................................35

Lampiran 5 Foto Berdiskusi dalam membahas mengenai topik laporan...............35

Lampiran 6 Foto Membantu pelayanan Vaksinasi di Desa Cibunar......................36

Lampiran 7 Foto Lokasi area masuk Embung Cibunar.........................................36

Lampiran 8 Foto Lokasi jalan area masuk Embung Cibunar.................................36

Lampiran 9 Foto Kondisi jalan menuju objek wisata............................................37

Lampiran 10 Foto Lokasi Objek Wisata Embung Cibunar....................................37

Lampiran 11 Foto Penjemputan peserta magang Desa Cibunar............................37

viii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia ini banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan dan menjadi

penunjang kehidupan manusia termasuk di jawa barat. Keselarasan dalam

penggunaan hasil bumi tergantung pengelolaan dan tingkat kesadaran manusia.

Semakin manusia sadar akan kebutuhannya nanti maka pemanfaatan hasil bumi

akan tertata dan jumlahnya akan terjaga, begitu sebaliknya.

Di jaman sekarang ini pengelolaan sumber daya alam sudah bisa dikatakan

semakin maju. Setiap provinsi, kota atau kabupaten, sampai di desa pun sekarang

sudah dapat mengelola sumber daya alam yang ada di daerah tersebut dengan cara

yang berbeda sesuai dengan keadaan alam yang dimilikinya. Pengelolaan

sumberdaya alam dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan

pertanian, perdagangan, perindustrian, pariwisata, dan lain sebagainya. Semakin

berkembangnya teknologi dan sumberdaya manusia, maka perkembangan

pengelolaan sumberdaya alam di bidang pariwisata semakin pesat.

Peluang sektor pariwisata saat ini cukup prospektif, karena selain sebagai

salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi pariwisata, dimana sektor pariwisata

saat ini diharapkan dapat menjadi pendorong petumbuhan sektor pembangunan

lainnya seperti perkebunan, pertanian, perindustrian, perdagangan, dan lain-lain.

salah satu unsur dari sektor pariwisata yang saat ini belum tergarap secara optimal

adalah desa wisata.

1
Sesuai dengan intruksi Presiden No 9 Tahun 1969 yang menetapkan

keuntungan ekonomis sebagai tujuan yang pertama dari pembangunan pariwisata

di Indonesia. Bab II dan pasal 2 berbunyi sebagai berikut: “Pembangunan

pariwisata bertujuan untuk: Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan

pendapatan adat dan masyarakat umumnya. Dengan demikian, adanya kedatangan

wisatawan baik nusantara maupun mancanegara merupakan sumber penerimaan

bagi daerah ataupun 2 negara, baik dalam bentuk devisa, penerimaan pajak, dan

retribusi lainnya selain itu dapat meningkatkan kesempatan kerja. Selain itu juga

menjadi salah satu langkah konkrit yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan

potensi alam dan potensi sumber daya manusia yang ada di Desa itu sendiri

seperti misalnya menjadikan Desa sebagai pariwisata.

Salah satu tempat Desa yang kini dimanfaatkan sebagai Wisata alam adalah

Wisata Embung Cibunar, tepatnya terletak di Kecamatan Tarogong Kidul. Daerah

tujuan wisata yang dimiliki adalah pesona alam yang menjadi sumber ekonomi

kerakyatan untuk meningkatkan IPM ( Induk Pendapatan Masyarakat) yang

dikelola oleh Pemerintah Desa Cibunar. Peresmiannya yaitu pada tahun 2019.

Desa Wisata ini dikembangkan untuk upaya revitalisasi dimana memiliki andalan

yaitu dari keindahan alam dan penampungan air yang dikelilingi oleh area

pesawahan.

Dimana saat ini Desa Wisata Embung Cibunar sudah cukup dikenal oleh

masyarakat luas dan memiliki daya tarik sendiri serta keunikan yang tidak

dimiliki Desa lain di daerah sekitar tersebut. Pengembangan Desa Wisata ini

1
diharapkan membawa dampak positif bagi pihak pengelola, masyarakat lokal, dan

pengunjung

atau wisatawan yang menikmati objek Wisata tersebut. Hal ini dibuktikan karena

sebelum adanya Desa Wisata, perekonomian masyarakat hanya bergantung pada

petani dan pekerja proyek. Selain itu dampaknya adalah peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia dan meningkatnya taraf hidup masyarakat Desa Cempaka.

Dalam pengembangan Desa Wisata yang mana merupakan akar dari

pembangunan nasional. Sehingga yang menjadi kajian adalah langkah-langkah

dan strategi untuk mempertahankan serta mengembangkan Desa Wisata Embung

Cibunar sebagai wisata yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Fungsi

lainnya dalam pengembangan ini adalah pembangunan desa berkelanjutan yang

bersifat jangka panjang.

Dengan demikian, berdasarkan latar belakang tersebut penulis yang mengikuti

program magang yang berlokasi di Embung Cibunar, Desa Cibunar, Kecamatan

Tarogong Kidul, kabupaten Garut. Peneliti ingin membahas kenapa

perkembangan wisata Embung Desa Cibunar terasa sunyi dan tidak berkembang.

Maka dari itu penulis membuat judul laporan magang “POTENSI DAN

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA EMBUNG CIBUNAR SEBAGAI

ASET DESA CIBUNAR”

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan dan

menganalisis tentang Potensi Dan Strategi Pengembangan Wisata Embung

1
Cibunar Sebagai Aset Desa Cibunar dalam rangka meningkatkan potensi daerah

pariwisata.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup praktek kerja lapangan merupakan suatu bentuk batasan bidang

bagi penulis dalam membuat laporan praktek kerja lapangan, agar penulis dapat

memusatkan pikiran serta dapat menjelaskan bagian – bagian kegiatan yang

dilaksanakan dalam praktek kerja itu sendiri. Dalam penulisan ini, penulis

memiliki batasan yaitu hanya mendeskrpsikan tentang Potensi Dan Strategi

Pengembangan Wisata Embung Cibunar Sebagai Aset Desa Cibunar.

1) Bagaimana potensi dan strategi pengembangan objek wisata embung

Cibunar untuk menjadi daerah tujuan wisata?

2) Bagaimana potensi dan startegi pengembangan embung cibunar

berdasarkan analisis SWOT ?

3) Apa saja Kendala-kendala dalam pengembangan objek wisata embung

cibunar ?

1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis Objek dan Daya Tarik Wisata

Daya Tarik wisata merupakan sebuah potensi yang mampu mendorong

kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Objek dan daya Tarik

wisata adalah yang menjadi sasaran perjalanan wisata. Hal-hal yang menarik

wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata menurut marrioti

adalah :

a. Hasil ciptaan manusia yang berupa benda-benda bersejarah, kebudayaan,

keagamaan seperti : museum, perpustakaan, dan lain-lain.

b. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta yang berupa :

iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, hutan belukar, flora dan fauna,

dan lain-lain.

c. Tata cara hidup masyrakat yang berupa kebiasaan hidup masyarakat dan

adat istiadat yang merupakan daya Tarik wisatawan.

( Oka. A. Yoeti, 1983 )

Menurut UU No. 10 Tahun 2009 tentang keparawistaan menyatakan bahwa

objek dan daya Tarik wisata antara lain :

a. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata, Taman

rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, pagelaran seni budaya,

5
c. tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat alamiah: keindahan alam,

gunung berapi, danau, pantai.

d. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro

perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, konvensi, perjalanan insentif

dan pameran, konsultan pariwisata, informasi pariwisata). Usaha sarana

pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan

wisata.

2.2 Potensi Pariwisata

Potensi pariwisata adalah segala hal dan keadaan baik yang nyata dan

dapat diraba, maupun tidak dapat diraba, yang digarap, diatur dan disediakan

sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat/dimanfaatkan/ diwujudkan

sebagai kemampuan, factor dan unsur yang diperlukan/ menentukan bagi

usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian,

benda maupun layanan atau jasa. ( R.S. Damardjati, 2001 )

Menurut J.S. Badudu, potensi adalah kemampuan yang mempunyai

kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan

daya.

Dalam hal ini Desa Cibunar memiliki potensi yang besar yaitu sebuah

Embung cibunar menjadi wisata desa yang menarik dengan menyajikan

keindahan alam dan embung atau kolam buatan untuk menampung air.

Dengan luas 100 hektar yang berada pada area pertanian. Dari kejauhan

terlihat luas dan alami. Lingkuangan yang alam, dikelilingi oleh pesawahan

5
yang luas. Suasana ditempat ini sangat sejuk dan cocok untuk melepas penat.

Besarnya potensi wisata yang dimiliki Desa Cibunar maka, akan mampu

bersaing dengan objek wisata lain yang ada di Kabupaten Garut. Dengan

demikian mampu menjadi salah satu asset pariwisata yang akan menambah

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2.3 Pengertian Strategi Pengembangan Pariwisata

Strategi merupakan sarana yng digunakan untuk mencapai tujuan akhir.

Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “STRATEGOS” yang berarti

jendral atau perwira negara. Dalam perkembangannya, definisi staregi

mengalami perluasan arti. Strategi adalah suatu seni yang menggunakan

kecapakan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya

melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang

paling menguntungkan. (J. Salusu, 1998)

Dalam memasarkan pariwisata diperlukannya strategi-strategi yang tepat.

Definisi pemasaran itu sendiri adalah upaya-upaya sistematis dan terpadi yang

dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional ataupun badan-badan usaha

pariwisata pada taraf internasional, local guna memenuhi kepuasaan

wisatawan

baik secara kelompok maupun pribadi masing-masing dengan maksud untuk

meningkatkan pertumbuhan pariwisata.

Strategi pengembangan pariwisata memiliki beberapa tujuan dalam

mengembangkan suatu produk dan pelayanan yang berkualitas, seimbang dan

bertahap. Dimana strategi pengembangan pariwisata mencakup beberapa

5
aspek yang terkait yang dapat dilihat dari jangka waktunya. Aspek tersebut

diantaranya :

a. Jangka pendek

Dalam jangka pendek strategi pengembangan pariwisata menitik beratkan

pada optimasi, terutama untuk :

1) Mempertajam dan meningkatkan citra wisata

2) Meningkatkan mutu dari sumber daya manusia

3) Meningkatkan mutu pengelolaan

b. Jangka menengah

Dalam jangka menengah strategi perkembangan pariwisata menitik

beratkan pada konsolidasi, terutama untuk :

1) Mengkonsolidasikan kemampuan dalam pengelolaan

2) Mengembangkan dan diversifikasi obyek wisata

3) Memanfaatkan citra pariwisata daerah.

c. Jangka Panjang

Dalam jangka panjang strategi pengembangan pariwisata menitik beratkan

pada pengembangan dan penyebaran, terutama dalam hal :

1) Pengembangan kemampuan terhadap pengelolaan wisata

2) Pengembangan dan penyebaran produk dan jumlah tenaga kerja

3) Pengembangan mutu dan jumlah tenaga kerja

4) Pengembangan pariwisata baru

5
( Gamal Suwantoro, 2001)

Tujuan pengembangan pariwisata menurut Instruksi Presiden No. 9 Tahun

1969 Pasal 2 yaitu :

1) Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan Negara

pada umumnya, peluasan kesempatan kerja serta lapangan pekerjaan dan

mendorong kegiatan industri lainnya.

2) Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan

Indonesia.

3) Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional.

4) Ruang lingkup industri pariwisata menyakup berbagai sektor ekonomi.

Adapun ruang lingkup industri tersebut antara lain :

Restourant ,Penginapan, Jasa perjalanan, Transportasi, Fasilitas rekreasi,

Atraksi wisata, Pengembangan daerah tujuan wisata.

Strategi Desa cibunar dalam mengembangkan pariwisata di desanya adalah

suatu kebijakan, program, keputusan atau alokasi sumber daya yang dimiliki

oleh Desa Cibunar dalam upaya memajukan bidang pariwisata unutuk

mencapai visi yang diembannya melalui hubungan yang efektif dengan

lingkungan eksternalnya.

5
BAB 3

HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum Desa

3.1.1 Profil Desa Cibunar Kecamatan Tarogong Kidul

Desa Cibunar terletak di kecamatan tarogong Kidul Kabupaten Garut,

dengan batas di sebelah utara Desa Sukabakti dan Kelurahan Sukakarya, batas

sebelah barat Desa Kersamenak, batas sebelah timur Sungai Cimanuk /

Kelurahan Muara Sanding, dan batas sebelah Selatan Sungai Cimanuk / Desa

Mangku Rakyat. Untuk menuju Desa ini dapat dilakukan dengan dua

alternative. Pertama dari sebelah utara yaitu dengan melewati jalan aspal yang

sudah rusak parah (naik ojeg / kendaraan pribadi), dan Kedua dari sebelah

timur dengan melewati jalan setapak (jalan kaki).

Keadaan Desa Cibunar secara fisik merupakan daerah berbukit dengan

ketinggian 719 – 800 dpl. Penduduk desa mendapatkan suplai air dari Daerah

Irigasi (D.I) Cikamiri (untuk area pertanian, yang mana, kemampuan mengairi

sepanjang tahun dari Irigasi Teknis tersebut hanya ± 30 % dari lahan

pertanian. Sementara lahan lainya adalah lahan tadah hujan.), PDAM, Sumur-

sumur warga, dan sebagian kecil dari beberapa sumber air seperimata air

Cibunar, Cibungur, Cilamping, Cipulus dan mata air lainya. Desa Cibunar

terdiri dari 31 Rukun Tetangga (RT) dan 7 Rukun Warga (RW).

Serta tiga Kampung / Dusun, yaitu (1) Cibunar Hilir, Cibunar Girang dan

Paku Haji serta satu area Perumahan Jati Putra yang didirikan sekitar tahun

10
1998. Desa Cibunar terletak disebelah tenggara Ibukota kecamatan Tarogong

Kidul, dengan jarak tempuh ± 2 Km.

3.1.2 Visi dan Misi Desa Cibunar

1) Visi

Adapun Visi Desa Cibunar adalah sebagai berikut :

Mewujudkan Cibunar Aman dan Tertib, Bermartabat, Tata Tentrem

Kertaraharja diliputi Ridho Allah SWT

2) Misi

Adapun Misi Desa Cibunar adalah sebagai berikut :

a) Menjaga, memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

aparatur dan warga masyarakat Cibunar.

b) Mewujudkan pemerintahan yang bersih, professional dan amanah

c) Mengembangkan Manajemen Pembangunan Desa Cibunar yang balk

dan efektif

d) Meningkatkan kualitas kompetensi pelaku agribisnis

e) Menciptakan jaringan kerja yang kolaboratif dan terpadu serta

berkelanjutan antara Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah,

Masyarakat dan Dunia Usaha.

f) Mengembangkan pendekatan pembangunan yang bersifat local

specific dan mengakomodasi kebutuhan global serta menciptakan

partisipasi aktif, dengan pola transparan, berorientasi pada

pemberdayaan ekonomi rakyat yang berkelanjutan dan berdaya saing

tinggi.

10
g) Menciptakan etika kemitraan antara pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD)

h) Mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas serta

kesinambungan produksi hasil pertanian yang marketable dan

Penanganan pasca panen secara profesional yang memberikan nilai

tambah bagi masyarakat.

i) Meningkatkan mutu SDM masyarakat Cibunar melalui penyediaan

fasilitas pendidikan yang murah dan terjangkau.

j) Mewujudkan Masyarakat Cibunar yang berbudaya hidup sehat.

Menjaga serta memelihara dan menanamkan budaya-budaya local

yang baik sebagai upaya tangkal terhadap budaya luar yang

mengancam tatanan masyarakat setempa

3.1.3 Wilayah Geografis Desa Cibunar

Secara wilayah geografisnya Desa cibunar termasuk daerah dataran tinggi

dengan suhu rata-rata 24 derajat ketinggian tanah 1000 meter dari permukaan

laut. Oleh karena itu desa ini sangat cocok untuk usaha di bidang pertanian.

Berikut dibawah ini gambar wilayah desa cibunar.

Gambar 1 Wilayah Desa Cibunar

10
Desa cibunar memiliki luas wilayah 204 Ha yang terbagi menjadi 1 area

perumahan dan 3 dusun, yaitu : Cibunar hilir, Cibunar girang, Paku haji, Dan

Perum jati putra. Desa Cibunar merupakan pemekaran dari Desa Kersamenak

pada tanggal 4 April 1984. Berikut dibawah ini merupakan batas-batas

wilayah

Tabel 1. Batas-batas Wilayah


NO BATAS DESA KECAMATAN

1 Batas Utara Desa Sukabakti TarogongKidul

2 Batas Desa Mangku Cilawu

Timur

3 Batas Desa Kersamenak Tarogong

Selatan Kidul

4 Batas Barat Kelurahan Muara Garut Kota

Sanding

10
Sumber : Pemerintah Desa Cibunar

3.2 Stuktur Desa Cibunar

Pentingnya dengan adanya struktur organisasi di dalam pemerintah desa

yaitu untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi dengan memberikan

tugas dan fungsi sesuai dengan jabatannya. Sehingga para anggota staf mampu

mengetahui alur hubungan kinerja dengan jelas mengenai kedudukan serta

koordinasi, tanggung jawab, dan wewenang. Oleh karena itu agar tercapainya

tujuan Desa Cibunar maka dibuatlah struktur organisasi dan tata kerja

pemerintah sebagai berikut :

Sumber : Pemerintah Desa Cibunar

Dalam setiap organiasi pemerintah pasti memiliki tugas pokok dan fungsi

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan pemerintahan

10
desa. Begitu juga dengan Desa Cibunar untuk mencapai tugasnya, maka

pemerintah desa menyelenggarakan tugas dan fungsi dalam rangka

melaksanakan tugas pokok. Adapun pembagian tugas atau peran di Desa

Cibunar adalah sebagai berikut :

1) Tugas BPD : mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan

kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori

penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola

pemerintahan yang baik.

2) Tugas Kepala Desa : memimpin dalam penyelenggaraan pemerintah desa,

melaksanakan pembangunan desa, memberikan pembinaan

kemasyarakatan dan pemerdayaan masyarakat desa.

3) Tugas Sekretaris : membantu kepala desa dalam melaksanakan rumusan

rencana atau program kegiatan, mengkoordinasi, monitoring, urusan

administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan serta

evaluasi dan pelaporan.

4) Tugas Kaur Umum : penyiapan rapat-rapat, surat menyurat, penataan

administrasi perangkat desa, melaksanakan urusan tatausahaan, arsiparis

dan ekspedisi pemerintah desa.

5) Tugas Kaur Keuangan : pentausahaan dalam menerima/menyimpan.

Menyetor/membayar, menatausahakan dan mempertanggung jawabkan

penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan

APBDes.

10
6) Tugas Kasi Kesejahteraan : membantu kepala desa dalam melaksanakan

tugas bidang pembangunan dan pemerdayaan desa dalam Tindakan

pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai bidang.

7) Tugas Kasi Pelayanan : meningkatkan upaya partisipasi masyarakat,

penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksana hak dan kewajiban

masyarakat.

8) Tugas Kasi Pemerintah : pembinaan masalah pertanahan, kependudukan,

ketenteraman dan ketertiban, Menyusun rancangan regulasi, dan

manajemen tata praja pemerintah

9) Tugas Kadus I : membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah

kerjanya, melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya

dan gotong royong masyarkat, dan melakukan kegiatan penerangan

tentang program pemerintah kepada masyarakat.

10) Tugas Kadus II : melakukan pengawasan dalam pelaksanaan

pembangunan, memberikan pembinaan terhadap masyarakat dalam

meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga

lingkungan sekitar, melakukan beberapa upaya pemerdayaan terhadap

masyarakat dalam menunjang kelancaran penyelenggara pemerintah dan

pembangunan.

11) Tugas Kadus III : pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan

upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan

dan pengelolaan wilayah.

3.3 Kegiatan Program Magang

10
Selama pelaksanaan kegiatan magang di Desa Cibunar Kecamatan

Tarogong Kidul, penulis diberi kepercayaan untu membantu, ikut andil dan

mengenal lebih jauh terkait kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan

pelayanan dan administrasi. Magang ini dilaksanakan dari tanggal 21 Febuari

2022 s/d 20 Mei 2022. Jam kerja yang ditetapkan selama melaksanakan

magang di kantor Desa Cibunar Kecamatan Tarogong Kidul dimulai pukul

09.00 - 14.00 WIB. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi penulis karena selain

bisa mengenal realita kerja di lapangan, penulis juga mendapatkan

pengalaman dan

pengetahuan baru tentang pelayanan dan administrasi yang diberikan desa

yang dijadikan fokus di Desa Cibunar. Selama melakukan magang kegiatan

yang dilakukan penulis meliputi berdiskusi mengenai pokok permasalahan

yang sedang di hadapi oleh desa Cibunar, membantu merekap data Kartu

Keluarga, membantu kegiatan vaksinasi, melakukan kunjungan observasi ke

embung cibunar, membantu memberikan pelayanan.

3.3.1 Deskripsi Magang

Selama tiga bulan berlangsung kegiatan Magang, penulis melakukan

perkenalan dengan seluruh staf Desa Cibunar dan diberikan pengarahan secara

umum mengenai peraturan, tata tertib dan tugas-tugas yang akan dilakukan.

Penulis melaksanakan kegiatan Magang di Desa Cibunar pada saat pandemi

COVID-19 sehingga kantor pun memberlakukan protokol kesehatan yang

ketat untuk pegawainya termasuk mahasiswa yang sedang magang dengan

mengharuskan memakai masker dan menjaga jarak.

10
Pada minggu pertama penulis langsung ditempatkan di bagian pelayanan

untuk membantu kegiatan dan membuat buku kas umum Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga hal ini dilakukan sebagai awal perkenalan magang di

Desa Cibunar, kemudian buku kas yang telah penulis buat diserahkan kepada

staf desa untuk dilakukan pengecekan kebenaran dalam pembuatan buku kas.

Penulis dikenalkan dengan sekdes, dll.

Minggu selanjutnya, penulis mulai berdiskusi mengenai pokok

permasalahan seperti penanganan Covid-19 di masyarakat, membahas

mengenai program pengembangan desa wisata. Di minggu kedua ini penulis

dituntut untuk paham dan mengerti dengan pokok permasalahan yang telah

dibicarakan dengan staf lapangan di desa cibunar. Kegiatan yang penulis

lakukan diantaranya yaitu membantu pelayanan desa, membantu penyusunan

dokumen-dokumen penting, melakukan kunjungan observasi ke embung desa.

Selain itu penulis juga membantu pendataan data yang ingin melakukan

vaksinasi untuk setiap minggunya.

3.4 Kegiatan Yang Menjadi Focus

Dari hasil magang yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2022 s/d

20 mei 2022, penulis memiliki salah satu kegiatan yang menjadi focus

pengamatan yakni melakukan pengembangan aset desa. Penulis diberi

kepercayaan dan berperan aktif untuk mengolah dan mencari data kelapangan

bersama pembimbing dari staf Desa Cibunar. Hasil data lapangan yang

diperoleh kemudian diolah menjadi sebuah informasi, untuk kemudian

dibahas didalam diskusi dengan Sekdes.

10
Sedangkan yang menjadi factor pembahasan adalah mengenai potensi dan

strategi pengembangan Wisata Embung Cibunar sebagai aset desa Cibunar.

Pengelolaan disini berfungsi sebagai salah satu bentuk kegiatan masyarakat

dalam mengembangkan potensi alam yang dimiliki oleh desa Cibunar dimana

melalui pariwisata mampu meningkatkan nilai jual yang tinggi sehingga

mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang ada di Garut.

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak iman sukirman di lapangan

dilanjutkan dengan pengelohan data yang didapat di lapangan, Kemudian

penulis membuat sebagai bahan diskusi. Setelah selesai penulis meminta saran

terlebih dahulu kepada pembimbing untuk mengontrol apakah pekerjaan

yang dilakukan penulis sudah memenuhi standar kelayakan sebagaimana

mestinya yang telah didapatkan di lapangan dan telah melakukan proses

evaluasi.

3.5 Pengelolaan pengembangan wisata embung cibunar sebagai aset desa

Dimana dalam pengelolaan pengembangan wisata embung cibunar sebagai

aset desa ini masih menjadi tanggung jawab dari pemerintah Desa Cibunar

yang dimana Bapak Iman Sukirman selaku kepala desa dan Bapak Apit

Nuryusup selaku seketaris desa dan para staf pegawai desa membuat suatu

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kewenangannya sesuai dengan

kebutuhan dan prioritas desa. Atas dasar tersebut Desa Cibunar berwenang

mengelola sumber pendapatan yang dimiliki. Desa Cibunar yang memiliki

Sumber Pendapatan Desa dari sektor pariwisata sesuai denganUndang-

Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

10
Setelah mengatur dan mengurus kewenangan pemerintahan Desa

selanjutnya membuat perencanaan dengan mempertimbangkan potensi yang

ada dalam mengelola wisata embung cibunar. Pemerintah Desa berkewajiban

untuk menjamin bahwa kepariwisataan dilaksanakan dapat memberikan

manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas

memelihara kelesatarian alam dan lingkungan hidup. Pemerintah Desa juga

telah memasukkan beberapa kegiatan ke dalam pembahasan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa (MusrenbangDes) di Desa Cibunar.

Masyarakat diajak untuk ikut musyawarah bersama-sama dengan pemerintah

Desa untuk menggali potensi desa yang ada. Dengan dimasukkannya

pengembangan kawasan wisata embung cibunar ke dalam pembahasan

Musrenbang, pengembangan kawasan wisata desa ini menjadi terintegrasi,

seperti pembangunan sarana dan prasarananya, pengelolaannya, serta

pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kelompok sadar wisata.

10
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Potensi Wisata Embung Cibunar

4.1.1 Potensi Embung Cibunar sebagai tujuan wisata

Desa cibunar, kecamatan tarogong kidul, kabupaten garut merupakan salah

satu wilayah yang berpotensi di bidang pariwisata. Wilayah ini berpotensi

untuk pariwisata karena mampu menjadi area wisata perkemahan yang

menarik dan menyajikan keindahan alam. Oleh karena itu wilayah ini cocok

sebagai desa wisata dan bisa dilihat dari gambar dibawah gerbang masuk

objek wisata.

Gambar 2 Gerbang Masuk Objek Wisata

Dimana untuk Desa cibunar sendiri memiliki potensi wisata utama yang

tidak kalah dengan daerah lainnya yaitu Objek Wisata Embung Cibunar.

Objek Wisata Embung Cibunar menjadi potensi utama di desa cibunar karena

embung desa ini merupakan satu-satunya penampungan air yang cukup luas

yang dibuat untuk menampung air hujan. Meskipun objek wisata ini dibilang

baru karena baru tahun 2019 diresmikan, tetapi sudah cukup pengunjung yang

21
mendatangi tempat wisata tersebut. Menurut keterangan Sekretaris Desa

Cibunar, jumlah pengunjung yang datang ke Objek Wisata Embung Cibunar

cukup banyak. Keindahan objek wisata ini tidak kalah menarik dengan objek

wisata lain yang ada di Kabupaten Garut. Seperti halnya gambar dibawah ini

dimana jembatan ini berfungsi sebagai penghubung lokasi embung cibunar

dengan area jalan.

Gambar 3 Jembatan Objek Wisata Embung Cibunar

Dari keindahan gambar tersebut dapat dilihat dari lokasinya yang masih

asri dan tekstur tanahnya masih alami serta area pesawahan yang sangat luas.

Sehingga lokasi ini terasa sangat sejuk dan nyaman, sangat cocok untuk

menghilangkan stress akbit berkelut dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi

bagi orang tua yang ingin menyenangkan anak-anaknya tempat wisata ini juga

cocok untuk pilihan bagi keluarga. Dimana dari gambar dibawah tersebut

lokasi objek wisata embung cibunar telah meny tempat untuk berteduh bagi

pengunjung, tempat pemancingan bagi pengunjung agar tidak mudah jenuh.

21
Gambar 4 Lokasi Objek Wisata Embung Cibunar

Wisatawan yang datang ke lokasi ini tidak saja wisata desa itu saja, ada

juga wisatawan diluar daerah yang datang ke lokasi untuk melihat betapa

bagusnya pemandangan yang ada di wilayah desa cibunar. Potensi pendukung

untuk wisata ini adalah potensi untuk membuka usaha seperti jasa parkir,

berjualan minum, makanan ringan, jasa penyewaan tenda, dan lain sebagainya.

Karena itulah warga sekitar memanfaatkan peluang tersebut untuk berusaha.

Adapun beberapa peluang usaha yang mampu dijalankan warga sekitar

diantaranya :

a) Jasa peminjaman tenda

Penduduk bisa memanfaatkan lokasi wisata ini dengan membuka jasa

penyewaan tenda, terutama para pengunjung yang tidak memiliki tenda

bisa penyewa ditempat penyewaan yang disekitar lokasi wisata.

b) Jasa parkir

Lokasi wisata tersebut juga menyediakan sarana tempat parkir. Penjaga

parkir menggunakan jasa dari penduduk sekitar di bawa naungan

Pemerintahan Desa Cibunar.

c) Berdagang makanan ringan

21
Selain menjual makanan, penduduk sekitar juga bisa menjual makanan-

makanan ringan dan minuman ringan.

( wawancara dengan warga desa cibunar, tanggal 23 maret 2022 )

4.1.2 Strategi Pengembangan Obyek Wisata Embung Cibunar Untuk

Menjadi Daerah Tujuan Wisata

1. Anggaran biaya untuk pengembangan Obyek Wisata Embung Cibunar

Untuk pengembangan objek wisata ini diperlukan biaya yang tidak

sedikit. Mula-mula pemerintah desa cibunar berinisiatif menggunakan

dana milik desa sebesar 51% dan dana dari investor sebesar 49% dalam

mengembangkan objek wisata ini. Sampai akhirnya DISPARBUD

menawarkan kepada kepala desa kucuran dana yang cukup besar dalam

mengelola Wisata Embung Cibunar dan mampu dikelola dengan baik

dalam pengembangan wisata tersebut. Oleh karena itu status pengelolaan

obyek Wisata Embung Cibunar kini menjadi 3 pihak yang terkait yaitu

Pemerintah Desa Cibunar, Investor, dan DISPARBUD. Dan segala

anggaran dana untuk pengembangan obyek wisata ditanggung oleh pihak

yang terkait.

2. Konsep untuk pengembangan Obyek Wisata Embung Cibunar

Untuk mengembangkan objek wisata ini tentunya memerlukan sebuah

konsep yang sangat matang. Konsep untuk pengembangan objek wisata

ini hanya bertumpu pada alam. Pemerintah desa cibunar mempunyai

konsep untuk tetap mengembangkan objek wisata ini dan tetap

21
mempertahankan nilai alamiahnya, dengan kata lain konsep

pengembangan Objek Wisata Embung Cibunar ini tetap mempetahankan

konsep alami dan ramah lingkungan. Sampai sekarang pesawahan-

pesawahan yang disekitar embung sebagian besar masih alami.

3. Upaya untuk meningkatkan pengunjung wisatawan

Dalam upaya untuk menarik wisatawan agar jumlah pengunjung objek

wisata lebih meningkat dengan mempromosikan objek wisata tersebut

melalui media komunikasi dan media sosial, media komunikasi dan media

social yang digunakan seperti : instagram, internet, dan spanduk.

Gambar 5 Media Sosial Instagram

4.2 Potensi Embung Air Cibunar berdasarkan analisis SWOT (Strength,

Weaknesses, Opportunity, Threats)

Untuk dapat menyusun sebuah strategi yang tepat dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan analisis factor interen dan

eksternal. Analisis ini bisa disebut dengan analisis SWOT yang meliputi :

kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.

a. Kekuatan (Strength)

21
Objek Wisata Embung Cibunar memiliki potensi yang besar untuk

dijadikan objek wisata yang lebih sempurna lagi. Kekuatan Objek Wisata

Embung Cibunar ini terletak pada potensi utamanya yaitu sebuah embung

buatan satu-satunya yang memiliki kualitas penampungan air sangat besar

yang mampu mengairi area pesawahan di sekitarnya dan juga memiliki

konsep yang mempertahankan keindahan alam yang masih asri.

Objek wisata ini merupakan aset desa cibunar yang pengelolaannya

dibawah naungan pemerintah desa cibunar.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan yang paling sulit diatasi oleh pemerintah desa cibunar dalam

hal untuk pengembangan sarana dan fasilitas penunjang luar yang masih

terhalang oleh keadaan pandemic serta keterbatasan biaya anggaran

pengembangan wisata karena masih sepenuhnya biaya yang dipakai

berasal dari dana desa. Sehingga untuk pengembangan sarana dan fasilitas

luar seperti, area parkir, gazebo yang memadai masih terhalang.

c. Kesempatan (Opportunity)

Untuk mengembangkan potensi wisata ini, pemerintah desa cibunar

memiliki kesempatan untuk lebih mengembangkan embung cibunar

menjadi salah satu objek wisata yang bepotensial di wilayah garut. Selain

itu juga pemerintah Desa Cibunar berkesempatan untuk membangun spot

foto. Apabila nantinya spot foto ini tidak bisa menambahkan aset Desa

Cibunar, pemerintah Desa Cibunar masih memiliki kesempatan untuk

21
membangun sebuah area perkemahan yang dapat menambahkan aset Desa

Cibunar.

d. Ancaman (Threats)

Bagi pemerintah desa cibunar, sampai sekarang yang menjadi ancaman

adalah kondisi lingkungan yang masih dalam keadaan pandemic sehingga

mengancam pemberhentian sementara pembangunan Embung Cibunar,

perubahan iklim dimana wisata ini bisa berpotensi terjadinya bencana

alam yang mampung mengakibatkan longsor, dan adanya pencemaran

lingkungan dimana dengan banyaknya sampah di sekitar Kawasan dapat

menyebabkan potensi alamiahnya rusak.

4.3 Kendala-kendala dalam mengembangkan Objek Wisata Embung

Cibunar.

Untuk saat ini pariwisata di kabupaten garut sudah mencapai kemajuan yang

cukup pesat dengan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Namun, tidak

berarti sektor pariwisata tidak akan menghadapi permasalahan dalam

mengembangankan atau dalam pembangunan pariwisata tersebut.

Terutama dalam kesuksesan yang akan diraih pasti banyak kendala-kendala

yang menjadi penghambat dalam mengembangkan Desa Wisata Embung

Cibunar diantaranya :

1) internal : Sistem promosi yang belum optimal, Kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM), sarana dan prasarana belum maksimal, dan sumber dana

yang minim.

21
2) eksternal : aksesibilitas desa wisata yang belum optimal, persaingan antar

daerah, dan kurangnya peran pemerintah desa

Oleh karena itu untuk hasil yang telah dicapai dengan baik harusnya

dipertahankan untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan dalam

mengembangkan atau membangun sektor pariwisata diwaktu yang akan

mendatang.

Begitu pula dengan Desa Cibunar, untuk mengembangkan potensi wisata yang

ada di Objek Wisata Embung Cibunar juga terhalang dengan dana yang masih

kurang memadai. Karena pengalokasian dana Objek Wisata Embung Cibunar

masih belum terealisasi, sehingga untuk membangun sarana penjungang luar

seperti : Berdagang makanan ringan, Jasa peminjaman tenda yang belum

terlaksana, Jasa parkir yang memadai belum terlaksana karena terhalang

dengan kendala covid-19 dan dana tadi.

Salah satu solusi untuk mengatasi dana tersebut yaitu dengan memperkuat

jiwa kewirausahaan di masyarakat. dimana untuk sebagian besar masyarakat

setuju, dengan alasan adanya objek wisata tersebut dapat membantu

pencaharian. (Wawancara dengan Seketaris Desa, Bapak Apit Nuryusup.

tanggal 25 maret 2022).

21
BAB 5
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
Potensi yang dapat dikembangkan dari Kawasan Desa Cibunar, Kabupaten

Garut untuk menjadi daerah tujuan wisata yang potensial adalah objek Wisata

Embung Cibunar. Karena objek wisata ini sangat berpotensial di Desa Cibunar

sehingga mampu menjadi salah satu aset Desa. Objek Wisata Embung

Cibunar baru dibuka tahun 2019 oleh Pemerintah Desa Cibunar dan

Pemerintah Garut. Pada mulanya lokasi ini hanya sebuah area penampuangan

air yang dikelilingi oleh area pesawahan yang cukup luas, sehingga banyak

tumbuh-tumbuhan liar di sekitar lokasi ini.

Potensi wisata yang dibanggakan oleh Pemerintah Desa Cibunar, yaitu

objek Wisata Embung Cibunar. Embung air ini merupakan satu-satunya

penampungan air yang cukup luas yang dibuat untuk menampung air. Potensi

lain yang dapat di andalkan dari adanya wisata ini adalah potensi untuk

membuka usaha seperti jasa parkir, berjualan minum, makanan ringan, jasa

penyewaan tenda, dan lain sebagainya.

Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Cibunar, Pemerintah

Daerah Kabupaten Garut, investor, dan DISPARBUD selaku yang ikut serta

dalam pengembangan objek wisata ini. Strategi yang dilakukan antara lain

membahas mengenai anggaran pengembangan objek wisata, menentukan

konsep pengembangannya dan melakukan usaha untuk meningkatan

wisatawan. Untuk anggaran diambil menggunakan dana milik desa sebesar

51% dan dana dari investor sebesar 49%.

29
30

Untuk konsepnya Pemerintah Desa Cibunar tetap bertumpu pada alam,

dengan maksud tidak mengubah kondisi alam tersebut. Sehingga

pemandangan yang diberikan lokasi tersebut terasa alamiah. Dan untuk

meningkat dengan mempromosikan objek wisata tersebut melalui media

komunikasi dan media sosial, media komunikasi dan media social yang

digunakan seperti : instagram, internet, dan spanduk.

Dalam pengembangan objek Wisata Embung Cibunar ini tentunya masih

adanya hambatan maupun kendala-kendala lain. kendala yang paling utama

dihadapi oleh Pemerintah Desa Cibunar sebagai pengelola untuk

mengembangkan embung air cibunar ini adalah terhalang dengan kendala

dana yang masih kurang memadai. Kendala tersebut hanya satu yaitu

terhalang dengan dana. Karena pengalokasian dana objek Wisata Embung

Cibunarcibunar masih belum terealisasi, sehingga untuk membangun sarana

penjungang luar seperti : Berdagang makanan ringan, Jasa peminjaman tenda

yang belum terlaksana, Jasa parkir yang memadai belum terlaksana karena

terhalang dengan kendala dana.

5.2 Saran

Berdasarkan data serta uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab

sebelumnya ditambah dengan hal-hal yang penulis sampaikan pada

simpulkan, maka kini sampailah pada bagian saran, Adapun saran yang akan

ditujukan pada

1) Pengelola Objek Wisata Embung Cibunar


30

Dalam meningkatkan daya Tarik wisatawan pada objek Wisata Embung

Cibunar ini, pihak pengelola objek wisata memberikan fasilitas/ sarana

penunjang seperti : meningkatkan area lokasi embung, memperbaiki

bagian-bagian area wisata, memberikan brosur mengenai gambaran

embung air cibunar tersebut kepada wisatawan yang akan berkunjung ke

lokasi, dan membersihkan jalan dan perbaikan jalan setapak menuju

embung air agar tidak licin dan kotor.

2) Masyarakat sekitar objek Wisata Embung Cibunar

Sebaiknya untuk menyiasati kendala dalam pengembangan sarana

penunjang luar objek wisata yang masih terhalang oleh keadaan

pandemic, penulis memberikan saran kepada masyarakat di sekitar objek

wisata yang bermata pencaharian sebagai petani saling membantu/

bergotong royong dalam meningkatkan keindahan alam maupun buatan.

Maksudnya agar nantinya pengelola objek wisata agar lebih memadai

baik dari sarana dan keramahan masyarakat, dan mampu meningka

pengunjung yang ingin berwisata ini.

3) Media social dan komunikasi

Objek wisata embung cibunar juga harus mampu memperhatikan alat

promosi lainnya selain promosi media social dan komunikasi yaitu seperti

mengadakan event-event tertentu yang berkaitan dengan objek wisata.


DAFTAR PUSTAKA

Data Monografi Desa Cibunar Tahun 2022

Data Pemerintah Desa Cibunar, Kabupaten Tarogong Kidul.

Dinas Pariwisata Kabupaten Garut. 2013.Strategi Pengembangan Pariwisata.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969 BAB 2 pasal 2


tentang Pengembangan pariwisata

Pembinaan Pengembangan Kepariwisataan Nasional

J.S.Badudu. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan.

J.Salusu . 1998. Pengambilan Keputusan Strategik : Untuk Organisasi Publik dan


Organisasi Non Profit. Jakarta: PT. Gramedia Widyasarana Indonesia.

R.S. Damardjati. 1995. Istilah - Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita

Suwantoro, Gamal. (2001). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 10 Tahun 2009. Jakarta:


Direktorat Jenderal Hukum dan HAM

Yoeti, Oka. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta:


PT. Pradnya Paramita.
LAMPIRAN
Gambar 1 Penyerahan Mahasiswa kepada Desa Cibunar
(Sumber : Dok. Pribadi 21 Februari 2022)

Gambar 2 Membantu dalam pelayanan Desa Cibunar


(Sumber : Dok. Pribadi 23 Maret 2022)

Gambar 3 Berdiskusi dalam membahas mengenai topik laporan.


(Sumber : Dok. Pribadi 23 Maret 2022)
Gambar 4 Membantu pelayanan Vaksinasi di Desa Cibunar
(Sumber : Dok. Pribadi 9 Maret 2022)

Gambar 5 Lokasi area masuk Embung Cibunar


(Sumber : Dok. Pribadi 18 Maret 2022)

Gambar 6 Lokasi jalan area masuk Embung Cibunar


(Sumber : Dok. Pribadi 18 Maret 2022)
Gambar 7 Kondisi jalan menuju objek wisata
(Sumber : Dok. Pribadi 18 Maret 2022)

Gambar 8 Lokasi Objek Wisata Embung Cibunar


(Sumber : Dok. Pribadi 18 Maret 2022)

Gambar 9 Penjemputan peserta magang Desa Cibunar


(Sumber : Dok. Pribadi 20 Maret 2022)

Anda mungkin juga menyukai