Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN DI KOTA

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran geografi

Guru Mata Pelajaran :

Bapak Irfan Agung Jayudha,S.Pd


Kelompok 5 :

1. Pendi

2. M. Dzkri aldiansyah

3. M hilman farizi

4. Riki rahadi

5. Irfan maulana

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PACET


Jln. Hanjawar – Pacet, Sukanagalih,Telp [0263] 5010801, Pacet – Cianjur 43253
Website : www.sman1pacetcjr.sch.id , e-Mail : info@sman1pacetcjr.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Struktur Keruangaan dan Perkembangan Kota " tepat
waktu.

Makalah " Struktur Keruangaan dan Perkembangan Kota " disusun guna memenuhi tugas
Bapak Irfan Agung Jayudha,S.Pd. pada Mata Pelajaran Geografi di sekolah SMAN 1 Pacet.
Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
mengenai Struktur Keruangaan dan Perkembangan Kota.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Irfan Agung


Jayudha,S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Geografi. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Cianjur, 15 November 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ....................................................................................................

B. Rumusan masalah ..............................................................................................

C. Tujuan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur Keruangaan dan Perkembangan Kota...................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 pola keruangan daerah perkotaan menurut teori konsentris .....................
Gambar 1.2 pola keruangan daerah perkotaan menurut teori sektoral..........................

Gambar 1.3 pola keruangan daerah perkotaan menurut teori inti ganda.......................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa akan sangat baik jika kita bersama-sama, demikian pula dengan
pendataan desa yang saat ini masih menjadi PR besar. Pemetaan desa secara
digital dengan kemampuan teknologinya akan sangat bisa dilakukan," harapnya.

Sementara itu, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar menambahkan rasa
syukur atas cita-citanya sejak lama mulai terwujud langkah-langkah konkretnya.
Dan dirinya terus mendorong agar para pendamping desa terus berupaya dalam
meningkatkan kualitas.

Struktur ruang wilayah kota merupakan gambaran sistem pusat pelayanan


kegiatan internal kota dan jaringan infrastruktur kota sampai akhir masa
perencanaan, yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota dan
melayani .

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur ruang desa ?

2. Bagaimana perkembangan kota ?

C. Tujuan

1. Menganalisi struktur ruang desa

2. Menjelaskan Perkembangan kota

BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur Keruangaan dan Perkembangan Kota

Ada beberapa teori tentang model teori usaha pemerataan perkembangan di


desa dan di kota yang dikemukakan oleh beberapa ahli , yaitu :

1. )Percepatan pembangunan secara optimal


2. Kamu harus tahu Squad, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah
mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang
selama ini masih belum berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang
sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah
tersebutlah yang harus dipercepat

3. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil

4. Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah


yang tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda
(sarjana pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.

5. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan

6. Emang agak susah sih Squad untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan,
besar, menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan
nasional. Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa
menyeimbangkan hal tersebut.

7. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi

8. Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus


terintegrasi. Kenapa? Ya ini kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi,
hingga sampai ke tangan masyarakat. Semakin mudah kegiatan ekonomi antara
desa dan kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin membai

9. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang Balik lagi nih Squad. Supaya pembangunan
itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-
Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi
pembangunan antarsektor dan antarwilayah.
10.Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat

11.Kamu pernah melihat kasus busung lapar nggak Squad? Nah, berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua pro-vinsi yang tingkat gizi
buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti Papua
Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam
pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok
lainnya yakni sandang dan papan.

sumber : geovolcan.com

Gambar 1.3 pola keruangan daerah perkotaan menurut teori inti ganda

Harris dan Ullman berpendapat bahwa karakteristik persebaran penggunaan


lahan ditentukan oleh faktor-faktor yang unik, seperti situs kota dari sejarahnya
yang khas, sehingga tidak ada urut-urutan yang teratur dari zona-zona kota
seperti pada teori konsentris dan sektoral.

Perkembangan kota adalah proses perubahan yang terjadi dari keadaan yang
satu ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda pada suatu ruang yang
sama

 Menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap:

1. Eopolis : Tahap ini merupakan awal pembentukkan benih sebuah kota yang
dicirikan dengan adanya perkampungan. Kegiatan masyarkat pada tahap ini
masih terfokus pada sektor pertanian, pertambangan, perkebunan dan
perikanan.

2. Polis : Tahap ini dicirikan dengan munculnya pasar di tengah perkampungan


serta mulai berdirinya industri kecil. Pengaruh industri pada tahap ini masih
belum begitu besar.

3. Metropolis : Tahap ini kenampakan struktur ruang kota sudah berkembang


cukup besar. Pengaruh kota sudah terasa hingga daerah sekitarnya sehingga
banyak ditemukan kota satelit atau daerah penyokong kota utama.
4. Megalopolis : Tahap ini dicirkan dengan perilaku manusia di atasnya yang
hanya berorientasi materi. Sistem birokrasi yang buruk dan standarisasi
produk lebih dipentingkan pada tahap ini. Contoh tahap ini adalah Kota Paris
pada abad ke 18, New York pada awal abad ke 20.

5. Tiranopolis : Tahap ini merupakan awal kehancuran suatu kota. Kondisi


perdagangan mulai menurun secara signifikan sehingga menimbulkan
kekacauan dan kriminalitas meningkat pesat.

6. Nekropolis : Tahap ini disebut juga the city of dead, yaitu kehancuran total
kota karena berbagai faktor seperti kelaparan, perang, bencana atau sistem
tata kota yang buruk.

 Menurut teknologi dan peradaban ada 3 fase perkembangan kota:

1. Fase Mezo Teknik: Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi


manusia atas sumber daya angin dan air.

2. Fase Paleo Teknik: Perkembangan kota yang sumber tenaga yang


digunakan uap air dan mesin – mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja.

3. Fase Neo Teknik: Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan
bensin dan uap air

 Menurut Griffith Taylor, tingkat perkembangan kota ada 4 tahap

1. Tahap infantile : Pada tahap ini ditandai dengan tidak adanya tempat
pemisah antara pusat perekonomian dengan tempat peumahan sehingga
biasanya dijadikan satu antara toko dan perumahan.

2. Tahap Juvenile : Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah


baru diantara rumah-rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya
antara toko atau perusahaan atau perumahan.

3. Tahap Mature : Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi
dan perumahan atau sudah adanya perencanaan tata kota yang baik
4. Tahap sinile : Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya
pengembangan-pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi
pembongkaran dan penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan
keluar kota.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa :Adanya proses akulturasi karena
ragam budaya yang masuk karena datangnya penduduk desa ke kota.

 Ada beberapa teori tentang model teori usaha pemerataan pembangunan di


Desa dan di kota yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu : Terpenuhinya
kebutuhan bahan baku untuk sektor industri di kota. Sumber daya alam (SDA)
desa yang melimpah membantu kegiatan produksi dan tenaga kerja di kota.

 Aksesibilitas wilayah desa semakin mudah karena akses transportasi


yang memadai. Adanya infrastruktur yang bermanfaat untuk
memberikan keuntungan bagi sektor perekonomian di desa.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah,Nia,Sri lestari,dkk.2018.Geografi.depok: cv. Arya duta

https://www.geovolcan.com/pola-keruangan-kota/

https://dosengeografi.com/perkembangan-kota-menurut-lewis-mumford/

Anda mungkin juga menyukai