Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN PENGABDIAN


(KKLP)TECHNOPRENEUR
UNIVERSITAS POHUWATO ANGKATAN I

PEMBIMBING SUPERVISI

ALFIN AKUBA, SE. MM HAMSIR SALEH, S.Kom., M.Kom


NIDN. 09 151193 01 NIDN. 09 050681 01

MENGETAHUI

KEPALA DESA BONGO III KETUA LP2M UNIPO

MA’WIYAH KADIR Rustam, S.H., M.H., CPHCM


NIDN.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya sehingga Buku Laporan Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP)
Technopreneur ini dapat kami selesaikan. Kurikulum Universitas Pohuwato
mengamanatkan dilakukannya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian
(KKLP) dalam bentuk KKLP Technopreneur yang dilakukan dalam rangka
mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang ada sekarang
sebagai basis pengembangan usaha yang dijalankan oleh masyarakat.

Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP) merupakan salah satu bentuk


kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh mahasiswa sekaligus sebagai
perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan kegiatan ini kami
mahasiswa diharapkan dapat melakukan transformasi ilmu dan pengetahuan yang
telah kami peroleh di bangku kuliah untuk menambah dan memperluas
pengetahuan masyarakat.

Sebagai program awal KKLP Technopreneur, perlu dipahami prinsip-


prinsip utama yang dituangkan dalam Buku Panduan KKLP Technopreneur
sebagai acuan umum untuk membentuk, membina dan mengembangkan
kemampuan masyarakat dalam memulai sektor usaha untuk meningkatkan
ekonomi keluarga, menggerakkan potensi lokal, mengembanggkan kegiatan
ekonomi mikro atau kewirausahaan melalui pelatihan-pelatihan pertanian guna
mengasah kemampuan masyarakat dalam meraih setiap peluang usaha yang ada.

Peluang usaha dan peningkatan pendapatan melalui strategi pemasaran


melalui website penjualan yang kami rintis ini adalah hasil yang hendak dicapai
dalam program KKLP Technopreneur ini dalam jangka yang panjang. Selain itu,
pengetahuan dan keterampilan menghasilkan produk yang kreatif dan higienis itu
kami masukkan dalam program UMKM & Ekonomi Kreatif serta kemampuan
mengakses pasar akan berdampak pada perkembangan ekonomi lokal. Selain dua
program di atas kami juga diamanatkan program penanganan stunting sebagai
solusi untuk tingkatan ketahanan pangan nasional.sebelum masuk ke stunting.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP) ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa pikiran maupun
petunjuk-petunjuk yang sangat berguna. Atas bantuan dan bimbingan yang sangat
berharga, kami sebagai penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Muhammad Ichsan Gaffar, M.Ak, Selaku Ketua Yayasan


Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Technologi (YPIPT) Ichsan
Gorontalo.
2. Bapak Dr. Imran Kamarudin, S.S., S.Ikom., M.Ikom Selaku Rektor
Universitas Pohuwato
3. Bapak Rustam, S.H., M.H., CPHCM Selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M).
4. Bapak Hamsir Saleh, S.Kom., M.Kom dan Bapak Balada Raf, S.Sos,.
M.Si Selaku Severvisi yang senantiasa selalu membantu serta
memberikan dukungan moral kepada kami peserta KKLP
Technopreneur.
5. Bapak Septiyono Eka Putra, S.Ip Selaku Ketua Panitia Pelaksana Kklp
Technopreneur yang senantiasa mendukung dan mengontrol
mahasiswa KKLP Technopreneur.
6. Bapak Alfin Akuba, S.E., M.M dan Ibu Sri Rahayu L Pade, S.H., M.H
Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kami, yang telah banyak
membantu kami baik dalam bimbingan lapangan, pelaksanaan program
kerja, serta dalam penyusunan laporan KKLP di Desa Bongo III.
7. Ibu Ma’wiyah Kadir Selaku Kepala Desa Bongo III yang telah
bersedia menerima kami untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan
Pengabdian (KKLP) di Desa Bongo III.
8. Terima kasih untuk seluruh masyarakat dan Aparat Desa sekaligus
Karang Taruna yang telah banyak membantu kami dari awal sampai
akhir kegiatan kami selama berada di Desa Bongo III ini, baik dalam
pelaksanaan program inti maupun kegiatan yang lainnya.
9. Terakhir Ucapan Terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak
dan Ibu pemilik rumah, posko KKLP desa Bongo III, sebagai orang
tua kami selama pelaksanaan KKLP, yang telah banyak memfasilitasi
kami baik dari segi pelaksanaan program inti maupun kebutuhan kami
sehari-hari selama berada di posko Bongo III ini.

Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat dan berharga dalam belajar
membangun serta memajukan SDM Universitas Pohuwato dimasa yang akan
datang.

Wonosari, 28 Februari 2022


Tim Penyusun

Mahasiswa KKLP Desa Bongo III


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Permasalahan
1.1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP) Technopreneur sebagai
bagian integral implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi, selain melalui
kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam kuliah dan penelitian serta
pengembangan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, KKLP bisa
dipadukan dengan kegiatan LP2M lainya sebagai bagian terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. KKLP di
kembangkan menjadi KKLP Technopreneur sebagai wahana penerapan ilmu
kewirausaha berbasis teknologi untuk membantu dan mendampingi rakyat
melakukan pemberdayaan menuju kehidupan yang lebih baik dalam bidang
usaha.

Dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat yang


memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya
berdasarkan potensi, keahlian dan kemauan yang keras dari masyarakat itu
sendiri maka diperlukan bentuk-bentuk kegiatan pemberdaya melalui
pelatihan-pelatihan guna mengasah kemampuan setiap masyarakat dalam
memulai sektor usaha yang diinginkan. Secara umum pemberdayaan
masyarakat merupakan salah satu pilar dalam mendukung dan menguatkan
pendapatan ekonomi baik secara pribadi, kelompok masyarakat ataupun suatu
daerah.

Peningkatan perekonomian daerah melalui penciptaan kewirausahaan


muda. Dari hal tersebut diharapkan dapat mendorong dan menumbuhkan
minat untuk berwirausaha. Hal tersebut juga dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat, menggerakan potensi pengusaha lokal, mengembangkan kegiatan
ekonomi mikro atau kewirausahaan, sekaligus membuka kesempatan kerja
dan mengurangi pengangguran sehingga mampu menjadi pilar perekonomian
nasional.

KKLP Technopreneurship merupakan wirausaha berbasis teknologi


yang hingga saat ini relatif belum berkembang bahkan masih asing di telinga
masyarakat Gorontalo. Ini menyebabkan kekayaan dan potensi alam tidak
tergarap secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kalaupun
ada pengusaha yang memanfaatkan dan memberdayakan alam maka
umumnya hanya bahan mentah dan minim nilai tambah. Dengan
memanfaatkan teknologi pengolahan (produksi) dan pemasaran, sumber-
sumber daya pertanian perkebunan dan perikanan kelautan sebenarnya dapat
dimanfaatkan menjadi peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
terutama bagi masyarakat agar kreatif dan inovatif serta mau dan mampu
merintis usaha. Penciptaan wirausaha menjadi alternatif solusi atas berbagai
masalah di masyarakat seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial,
meningkatnya pengangguran usia produktif dan menipisnya cadangan
pasokan energi, yang kesemuanya menuntut adanya tindakan kreatif dan
inovatif.

1.2 Gambaran Umum Lokasi KKLP

1.2.1 Profil Sejarah Desa Bongo III


Pada awal berdirinya desa Bongo Tiga yaitu pada tahun 1980
yang sebelumnya merupakan desa persiapan . Penduduk desa Bongo
Tiga awalnya didatangkan dari pulau Jawa sebanyak 75 KK disusul
dengan penduduk dari pulau Bali sebanyak 100 KK dan 50 KK dari
penduduk asli Gorontalo. yang penempatannya masih di Bongo Tiga
Sub A. Beberapa bulan kemudian menyusul transmigran dari pulau
jawa ditempatkan di Sub B (Sekarang Desa Dimito). Dan pada tahun
yang sama datang transmigran dari jawa timur yang ditempatkan di Sub
C (Sekarang desa Sukamulya).
Desa Bongo Tiga awalnya dipimpin oleh kepala unit Atas Nama
Bapak Novi selama kurang lebih dua tahun, dari Tahun 1982-1984.
Pada saat itu pelayanan masyarakat tidak maksimal karna banyaknya
masyarakat yang harus dilayani. Ketidak maksimalnya pelayanan
tersebut diakibatkan Tidak adanya sarana prasarana yang mendukung.
Maka itu dilakukan pemilihan Kepala Desa Pada Tahun 1984 - 1992 di
menangkan oleh Bapak Suwarno. Dengan kepemimpinan bapak
Suwarno mulailah dirasakan oleh masyarakat pelayanan yang baik
sehingga pak Suwarno memimpin desa bongo tiga selama 9 tahun.
Mengingat desa Bongo Tiga terdiri dari 3 sub yaitu Sub A, Sub B,
Dan Sub C oleh pemerintah akan di mekarkan menjadi 3 Desa, untuk
mempermudah proses pelayanan masyarakat sebelum ada surat resmi
tentang pemekaran desa. Pernah terjadi permasalahan antara lembaga
LKMD (Lembaga Kemasyarakatan Desa) yang sekarang disebut
dengan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat). Permasalahan
yang terjadi pada saat itu, yaitu permasalahan mengenai aset Desa yang
terkumpul disalah satu Sub Sebelum diadakannya pemekaran desa.
Sebelum pemekaran Desa untuk Kedua kalinya terjadilah pemilihan
Kepala Desa untuk kedua kalinya yang pada waktu itu di menangkan
Oleh Bapak Barje Girot dengan masa jabatan dari tahun 1992-1994.
Setelah Kepemimpinan Bapak Barje Girot kurang lebih selama 3
Tahun, maka Desa Bongo Tiga mengadakan pernilihan Kepala Desa
yang dimenangkan oieh Bapak Thamrin Mohamad dari Tahun 1994-
1997 kepemimpinan beliau kurang lebih 2 Tahun.
Pada waktu Kepemimpinan Bapak Thamrin Mohamad terjadi
permasalahan tentang Ilegaloging, sehingga Bapak Thamrin Mohamad
di turunkan dari jabatan. sehingga pada saat itu, Pada saat terjadi
kekosongan kepemimpinan di desa Bongo Tiga dipimpin oleh sekdes.
Tidak lama kemudian diadakan Pemilihan kepala desa dan ahirnya
terpilih Bapak Sunandar Kadir. Bapak sunandar Kadir menjadi kepala
desa selama kurang lebih 8 Tahun dari tahun 1997-2004, Karna kinerja
beliau cukup baik sehingga di minta untuk menjadi sekcam di
Wonosari. Sehingga pada saat itu kembali terjadi kekosongan dan
kemudian diangkatlah bapak Muhasir sebagai PLH Selama1 tahun, dari
Tahun 2004-2005 Karena desa belum memiliki Kepala Desa Definitif,
sehingga diadakan kembali pemilihan ulang yang dimenangkan oleh
Bapak Mat Rohim selama kurang lebih 3 Tahun dari tahun 2005-2007,
dan selanjutnya Bapak Urianto Harun menjabat sebagai PLH dari
Tahun 2007-2009.
Pada tahun 2010 kembali diadakan pemilihan yang dimenangkan
oleh Bapak Urianto Harun Selama kurang lebih 5 Tahun dari Tahun
2010-2015. Karena masa jabatan Bapak Urianto Harun Telah Berakhir,
maka untuk sementara Desa Bongo Ill dipimpin oleh PLH atas nama
Bapak Yener Tuki, S.Pd kurang lebih I Tahun. Dengan Berakhirnya
masa jabatan dari Bapak Yener Tuki, S.Pd maka diadakan pemilihan
Kepala Desa Bongo Ill yang dimenangkan oleh Ibu MaWiyah Kadir,
beliau adalah salah satu kepala Desa Perempuan Pertama di Desa
Bongo Ill, dengan masa jabatan dari 2018-2024. Dengan Jumlah
penduduk Desa Bongo Ill saat ini kurang lebih 1879 Jiwa dan 621 KK
dengan luas + 5.000 m² dengan Jumlah lima dusun yaitu dusun Karya
Agung I, Karya agung Il, Karya Agung Ill, Karya Agung IV dan Katya
Agung V. Masyarakat desa Bongo Tiga terdiri dari tiga suku yaitu suku
Gorontalo, Suku Bali dan Suku Jawa.
Tabel Nama-Nama Kepala Desa Sebelum & Sesudah Berdirinya Desa Bongo III
1.3 Maksud dan Tujuan Laporan KKLP

1.3.1 Maksud Laporan KKLP

a) Meningkatkan kualitas dan nilai produk melalui Technopreneurship.


b) Terselengaranya upaya peningkatan ekonomi dalam masyarakat
melalui UMKM dan Ekonomi Kreatif
c) Merealisasikan program ketahanan pangan melalui mopomulo.
d) Meningkatkan kualitas kerja sama tim dalam pelaksanaan program
inti maupun program tambahan guna mencapai output yang
diinginkan.
1.3.2 Tujuan Laporan KKLP

a) Menyediakan media pemasaran secara online melalui website


penjualan produk.
b) Mewujudkan masyarakat yang kreatif, mandiri, serta dapat
menciptakan peluang usaha melalui pengolahan produk pangan.
c) Memanfaatkan pekarangan warga sebagai lahan pertanian
sederhana untuk program mopomulo guna memenuhi ketahanan
pangan keluarga sebagai solusi penanganan stunting.
d) Membentuk kerja sama tim sebagai bentuk perwujudan dari Tri
Darma Perguruan Tinggi.
BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
2.1 Pendataan dan Pemetaan
2.1.1 Alam dan Fisik
a) Alam
Tabel 2.1 Alam dan Fisik
NO URAIAN
1. Luas Wilayah : 5000 M²
Jumlah Dusun : 5 ( Lima)
a. Dusun Karya Agung I
b. Dusun Karya Agung II
2.
c. Dusun Karya Agung III
d. Dusun Karya Agung IV
e. Dusun Karya Agung V
Batas Wilayah :
a. Sebelah Utara : Desa Karya Baru
3. b. Sebelah Selatan : Desa Bongo 4 & Mekar Jaya
c. Sebelah Timur : Desa Bongo 2
d. Sebelah Barat : Desa Suka Mulya & Dimito
4. Kawasan Rawan Bencana : -

b) Fisik

Sesuai dari data sekunder yang di peroleh dari kantor Desa


Bongo III dan hasil pendataan yang kami lakukan, kami dapatkan
informasi bahwa desa Bongo III kecamatan Wonosari memiliki
penduduk berjumlah 1.836 jiwa dan 529 KK.
2.1.2 Kondisi Sosial Budaya
a). Kependudukan
1. Potensi Sumber Daya Manusia
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia
anak-anak dan lansia. Dari jumlah penduduk yang berada pada
kategori usia produktif laki-laki lebih sedikit dibanding perempuan,
dan sebagian besar profesi masyarakat Desa Bongo III adalah
seorang petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ketiga tabel
berikut :

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk


Jumlah Laki-laki 378 Orang
Jumlah Perempuan 341 Orang
Jumlah Total 719 Orang
Jumlah Kepala Keluarga 529 KK

Tabel 2.4. Sumber Daya Manusia (SDM)

NO. URAIAN SUMBER DAYA


MANUSIA ( SDM) JUMLAH SATUAN

1. Kepala Keluarga 529 KK

2. Jumlah Penduduk Laki-Laki 378 Orang

3. Jumlah PendudukPerempuan 341 Orang

4. Lulusan SD/ MI 148 Orang

5. LulusanSLTP/MTs 36 Orang

6. Lulusan SLTA/ MA 62 Orang

7. S1/ Diploma 9 Orang

8. Buruh 18 Orang
9. Petani 113 Orang

10. Nelayan - Orang

11. PNS 1 Orang

12. Peternak 23 Orang

2. Agama
Dapat dilihat dari tabel dibawah ini bahwa masyarakat Desa
Bongo III ada3 agama
Tabel 2.5. Agama

Jumlah
Agama
Laki-Laki Perempuan

Islam 378 Orang 341Orang


Kristen - -
Hindu - -
Budha - -

3. Potensi Alam
Potensi alam yang ada di Desa Bongo III ada tiga dan hasil
produksinya sedang-banyak.

Tabel 2.6. Potensi Alam

No UraianSumberDayaAlam Hasil Produksi

1. Pertanian (Jagung & Padi) Banyak

2. Perkebunan (Kelapa & Kakao) Banyak

3. Peternakan (Sapi & Ayam) Sedang


2.2 Rancangan Program Kerja
Dalam rangka penyusunan program kerja pihak mahasiswa terlebih
dahulu melakukan konsultasi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang lebih berpotensi di desa Bongo III
tersebut, maka dari itu observasi kami lakukan untuk nantinya yang
mempermudah kami dalam penysunan program kerja. Agar program kerja
yang kami laksanakan tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat desa.
Rancangan program kerja yang kami lakukan untuk menjalankan
program kerja kami, yaitu menyelesaikan program kerja secara berkelompok
atau kerja tim.
Adapun rancangan program kerja yaitu :
1. Program Inti
a. Technopreneur (Website Penjualan Produk)
b. Program mopomulo guna memenuhi ketahanan pangan keluarga
sebagai solusi penanganan stunting.
c. Program peningkatan ekonomi dalam masyarakat melalui UMKM
dan Ekonomi Kreatif
2. Program Tambahan
a. Pembuatan rumah percontohan
b. Pekan olahraga GEMAR (Gerakan Masyarakat Rekreatif)
BAB III
REALISASI KEGIATAN KKLP
3.1 Program Kerja dan Sasaran
Adapun program kerja yang terlaksanakan di desa Bongo III dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1. Program kerja dan sasaran

BENTUK
PROGRAM SASARAN MINGGU PELAKSANAAN
KEGIATAN
Silaturahmi
Masyarat,
Observasi 1 kepada Mahasiswa
Aparat desa
masyarakat
Praktek
Program Boalemo SDN 07
2 Menanam Mahasiswa
Mopomulo WONOSARI
(Buah Jeruk)
Ketahanan pangan, Kelompok
melalui penyuluhan tani dan
Penyuluhan
hama dan kadus-kadus
3 & diskusi Mahasiswa
peningkatan Desa Bongo
pertanian
kualitas hasil III & Desa
pertanian Tri Rukun
Perangkat
Desa Bongo
3, Desa Tri
Seminar Seminar,
Rukun, Desa
Technorpreneurship Diskusi, &
Harapan
(Pembuatan cara
Desa 4 Mahasiswa
website penjualan), penyusunan
Tanjung
serta UMKM & proposal
Harapan,
Ekonomi Kreatif anggaran
Masyarakat
LPM, BPD,
Mahasiswa
3.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Program Kerja
3.2.1 Observasi
Observasi yang kami lakukan yaitu selama 2 hari dan kami
melakukan observasi pada pagi hari dikarenakan sebagian besar
profesi masyarakat sebagai petani, kami melakukan observasi dengan
mengikuti musdus yang dilakukan oleh pemerintah desa dimulai
dengan musdus dusun 1 di hari ke-2 KKLP, musdus dusun 2 dan 3
diminggu ke-2 KKLP, mewawancarai masyarakat untuk mengetahui
lebih jelasnya apa saja potensi SDM dan SDA yang ada di desa
tersebut.

3.2.2. Program Boalemo Mopomulo


Program Boalemo Mopomulo kami laksanakan di SDN 07
WONOSARI dengan melalui diskusi bersama pak Edi Suprapto salah
seorang guru di sekolah tersebut, setelah itu melakukan observasi
tempat penanaman dan penyediaan bibit berupa bibit jeruk.
3.2.3. Ketahanan pangan
Sebelum pelaksanaan program inti ini kami melakukan diskusi
bersama perangkat desa, kelompok tani, dan asosiasi kelompok wanita
tani. Setelah melalui tahap diskusi muncul rekomendasi berupa
penyuluhan hama dan peningkatan kualitas hasil pertanian. Dalam
proses pelaksanaan program ketahanan pangan kami mahasiswa juga
menghadirkan Dinas Pangan sebagai pemateri serta penyuluh hama
dari Dinas Pertanian.
3.2.4. Seminar technopreneurship, UMKM & Ekonomi Kreatif
1. Observasi terkait hasil produk olahan pangan
2. Konsuktasi terkait desain web, keamanan web, dan model web
3. Rapat terkait jenis dan jumlah produk yang akan di cantumkan
dalam website bersama Asosiasi Kelompok Wanita Tani.
4. Rapat Koordinasi terkait pendanaan, desain baliho, dan
administrasi.
5. Pembuatan website
6. Pelaksanaan kegiatan berupa seminar & diskusi
7. Pemberian materi terkait Tehnik pemasaran produk dan
penyusunan proposal anggaran UMKM & Ekonomi Kreatif
8. Launching website
3.3 Hasil Yang Telah Dicapai Dari Program Kerja
Tim KKLP kelompok desa Bongo III merancang beberapa program
dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang Pengabdian di Desa Bongo III
Kecamatan Wonosari sampai pada tanggal 16 Maret 2022. Semua perogram
yang direncanakan telah berhasil terlaksanakan.

Adapun program Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian di desa Bongo III


adalah :

Tabel 3.2. Hasil yang telah dicapai dari program kerja

No Nama program Kerja Presentasi (%) Keterangan


1 Observasi 100% Terlaksana dengan baik
2 Program Boalemo Mopomulo 100% Terlaksana dengan baik
3 Peogram Ketahanan pangan 100% Terlaksana dengan baik
Seminar technopreneurship,
4 100% Terlaksana dengan baik
UMKM & Ekonomi Kreatif

3.4 Faktor Dukungan dan Masalah di Lapangan

3.4.1. Dukungan

Selama kami berada di Desa Bongo III apa yang kami lakukan
mendapat dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat desa,
kami juga mendapat dukungan dari pemilik posko baik dalam hal
kebutuhan dalam posko maupun dalam pelaksanaan program kerja.
banyak hal yang kami dapati bahwasannya kerukunan desa Bongo III
masih sangat terjaga, hal ini dibuktikan dengan adanya 3 suku yang
berada di Desa Bongo IIIyakni GOWALI (Gorontalo, Jawa, Bali).

3.4.2. Masalah

Masalah yang kami hadapi di lapangan yaitu pada saat


melakukan Observasi dikarenakan masyarakat desa Bongo III
profesinya sebagian besar adalah seorang petani serta muncul
beberapa masalah diantaranya akses antar dusun yang jauh dan adanya
perbedaan budaya maka dari itu kami melakukan observasi di sore
hari, mengikuti musdus dan beberapa pertemuan dengan dasawisma,
Namun seetelah itu Alhamdulillah pelaksanaan program inti dan
program tambahan berjalan dengan lancar.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

KKLP sebagai bagian dalam rangka melaksanakan kegiatan Tri


Darma Perguruan Tinggi, selain melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran
dalam kuliah dan penelitian serta pengembangan yang dilakukan oleh dosen
dan Mahasiswa, KKLP bisa dipadukan dengan kegiatan LP2M lainnya
sebagai bagian terpadu untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. KKLP dikembangkan menjadi KKLP Terpaduantara Universitas
Ichsan Gorontalo dan Universitas Pohuwato sebagai wahana penerapan ilmu
dan teknologi untuk membantu dan mendampingi rakyat melakukan
pemberdayaan menuju kehidupan yang lebih baik.

Dari seluruh kegiatan yang diprogramkan oleh mahasiswa KKLP


TechnopreneurUnisan &Unipo tahun 2022 bekerja sama dengan Pemerintah
Desa Bongo III dan Masyarakat, keberhasilannya mencapai 100%, sehingga
dengan demikian KKLP Technopreneur Unipo untuk Posko Bongo III
Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo telah berjalan dengan baik sesuai
dengan harapan semua pihak, baik Pemerintah Desa, masyarakat, maupun
Pihak Yayasan dan Kampus.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan


pengabdian melalui Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian technopreneur
Universitas Ichsan Gorontalo angkatan XXV dan Universitas Pohuwato
angkatan I yang bertempat di desa Bongo 3 Kecamatan Wonosari Kabupaten
Boalemo yang berlangsung dari tanggal 31 Januari sampai dengan 16 Maret
2022.

Setelah kurang lebih dari 45 hari program Kuliah Kerja Lapangan


Pengabdian (KKLP) technopreneur angkatan XXV dan angkatan I
berlangsung,kami dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja
Lapangan Pengabdian yang telah terprogramkan bisa berjalan sesuai dengan
program yang telah di rencanakan meskipun terdapat hambatan. Berdasarkan
pengalaman dan kondisi lapangan yang kami peroleh selama kegiatan kuliah
kerja lapangan pengabdian (KKLP) dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1. Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP) merupakan wujud
nyata dari kepedulian perguruan tinggi melaksanakan misinya membantu
permasalahan- permasalahan penduduk dalam bidang technopreneur dengan
karya dan bukti nyata .
2. Program Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP) yang telah
terencana dapat berjalan dengan lancar sesuai target yang ditentukan
3. Kuliah Kerja Lapangan Pengabdian (KKLP) technopreneur
merupakan bentuk pembelajaran yang menambah pengalaman Mahasiswa
untuk bekerja sama dengan masyarakat guna mengatasi keterbelakangan dan
ketidakberdayaan sehinggga Mahasiswa hadir ditengah- tengah Masyarakat
untuk membantu dan mendampingi Masyarakat untuk memanfaatkan potensi
sumber daya alam (SDA) dan sumber daya Manusia (SDM) yang ada untuk
mengatasi permasalahan Masyarakat dalam kurun waktu 45 hari
4. Selama 45 hari melakukan pengabdian kuliah kerja lapangan kami
mampu membuat Website Penjualan Produk. Melalui Website ini diharapkan
mampu meningkatkan jumlah penjualan produk yang ada di Bongo 3
khususnya produk hasil olahan pangan.
5. Melalui Kuliah Kerja Lapangan (KKLP) ini kami mampu
mendorong program pemerintah daerah berupa Mopomulo yang kami
laksanakan di SDN 07 WONOSARI dan diKantor Desa Bongo 3.
4.2 Rekomendasi

4.4.1. Untuk penitia pelaksanaan

Berdasarkan pengalaman proses KKLP yang kami lalui, kami


menghimbau kepada Karang Taruna untuk :

1. Untuk kerja sama lebih dengan mahasiswa KKLP berikutnya.


2. Selalu memantau pelaksanaan setiap kegiatan, sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman antara mahasiswa KKLP.
4.4.2. Untuk Desa

Desa Bongo III agar kiranya selalu terbuka untuk mahasiswa


dari kampus manapun yang ingin melakukan pengabdian di Desa
tersebut, dan KKLP Techopreneur adalah yang pertama dalam hal
pengabdian di Desa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai