Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PEREKONOMIAN TERBUKA
Makalah Ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok terstruktur matakuliah
Ekonomi Makro
Dosen Pengampu: Salmiah, S.Pd., M.Pd.E.

Disusun Oleh Kelompok 4

1. Sri Indah Lestari


2. Angga Yudha Pratama

KELAS 4C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAS SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat
berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang
Ekonomi Terbuka. Salawat beriring salam kami ucapkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita semua dari alam kebodohan hingga ke alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Makalah Tentang Ekonomi Terbuka ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Kiranya Makalah Tentang Ekonomi
Terbuka ini dapat dijadikan pegangan terkait dengan materi bersangkutan. Dengan
paparan materi, penyajian, dan dengan bahasa yang sederhana diharapkan dapat
membantu menguasai materi dengan mudah.
Kami menyadari bahwa Makalah Tentang Ekonomi Terbuka ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca sekalian
untuk penyempurnaan makalah kami yang akan datang. Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih.
Pekanbaru, 30 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... I


Daftar Isi .................................................................................................................... II
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ............................................................................................. 2
Bab II Pembahasan .................................................................................................... 4
A. Konsep Dasar Perekonomian Terbuka .......................................................... 4
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perekonomian Terbuka ....................... 5
C. Pengaruh Kebijakan Fisikal Dan Moneter Terhadap
Perekonomian Terbuka .................................................................................. 6
D. Hubungan Perekonomian Terbuka Dengan Perdagangan Internasional ....... 8
E. Teori Perdagangan Internasional ................................................................... 9
F. Mekanisme Perekonomian Terbuka .............................................................. 11
G. Konsep Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Terbuka ...................... 15
H. Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka .............................................. 17
I. Contoh Soal ................................................................................................... 18
Bab III Penutup .......................................................................................................... 20
A. Kesimpulan .................................................................................................... 20
B. Kritik Dan Saran ............................................................................................ 21
Daftar Pustaka............................................................................................................ 22

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian terbuka mencakup pemahaman tentang peran dan
kompleksitas hubungan ekonomi antar negara dalam era globalisasi saat ini.
Perekonomian terbuka menjadi fokus kajian yang penting karena fenomena
interdependensi ekonomi antarnegara semakin meningkat, dipengaruhi oleh
pertumbuhan perdagangan internasional, arus modal, serta pergerakan tenaga
kerja lintas batas. Dalam konteks globalisasi, negara-negara tidak lagi dapat
mengisolasi diri secara sempurna dari pengaruh eksternal, dan ketergantungan
mereka terhadap ekonomi global semakin mendalam.
Perkembangan teknologi informasi dan transportasi telah memfasilitasi
integrasi ekonomi antarnegara, memungkinkan pertukaran barang, jasa, dan
modal secara lebih cepat dan efisien. Akibatnya, perekonomian terbuka
menimbulkan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan
stabilitas keuangan di tingkat global maupun nasional. Dinamika ini menuntut
pemahaman yang mendalam tentang mekanisme perekonomian terbuka agar
kebijakan ekonomi yang diambil oleh suatu negara dapat lebih efektif dan adaptif
terhadap perubahan lingkungan eksternal.1
Perdagangan internasional menjadi salah satu aspek utama dalam
perekonomian terbuka. Pertumbuhan perdagangan lintas batas menghadirkan
peluang dan tantangan bagi negara-negara dalam memanfaatkan keuntungan
komparatif dan menjaga daya saing industri nasional. Namun, persaingan global
juga membawa risiko terkait dengan defisit perdagangan, penyusutan lapangan
kerja, dan ketidakseimbangan struktural dalam perekonomian suatu negara.
Perekonomian terbuka juga memperkenalkan variabel-variabel baru
dalam analisis kebijakan ekonomi, seperti nilai tukar mata uang, aliran modal, dan
saldo neraca pembayaran. Kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan menjadi

1
Muhammad Munqowwi, Haikal et al., “Sistem Perekonomian Terbuka,” Sains Student
Reasearch 2, no. 1 (2024): 452–461. Hlm 459.

1
semakin kompleks dalam konteks perekonomian terbuka, karena intervensi atau
kebijakan yang diterapkan oleh satu negara dapat memiliki dampak yang
signifikan bagi negara lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif
tentang mekanisme dan dinamika perekonomian terbuka sangat penting bagi
pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi ekonomi untuk mengelola tantangan
dan memanfaatkan peluang yang muncul dalam era globalisasi ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan konsep dasar perekonomian terbuka, model perekonomian
terbuka, faktor-faktor yang memengaruhi perekonomian terbuka, dan teori
perdagangan internasional, rumusan masalah yang relevan dapat terdiri dari:
1. Bagaimana konsep dasar perekonomian terbuka dapat didefinisikan
dan dijelaskan, serta bagaimana perbedaannya dengan perekonomian
tertutup?
2. Bagaimana model perekonomian terbuka dapat digambarkan dan
dianalisis dalam konteks neraca perdagangan, aliran modal, dan peran
nilai tukar mata uang?
3. Apa saja faktor-faktor utama yang mempengaruhi perekonomian
terbuka, termasuk pertumbuhan perdagangan internasional, arus
modal, dan kebijakan ekonomi nasional?
4. Bagaimana teori perdagangan internasional, seperti keunggulan
komparatif dan teori siklus produk, dapat menjelaskan dinamika
perdagangan antarnegara dalam perekonomian terbuka?
5. Bagaimana pengaruh faktor-faktor eksternal, seperti perubahan
kondisi ekonomi global atau kebijakan perdagangan internasional,
memengaruhi stabilitas dan pertumbuhan perekonomian dalam suatu
negara?
C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyajikan pemahaman yang mendalam tentang konsep dasar
perekonomian terbuka kepada pembaca, termasuk perbedaan

2
mendasar antara perekonomian terbuka dan tertutup, serta relevansi
konsep tersebut dalam konteks globalisasi saat ini.
2. Untuk menganalisis dan menjelaskan model perekonomian terbuka
secara komprehensif, termasuk konsep neraca perdagangan, aliran
modal, dan pengaruh nilai tukar mata uang terhadap perekonomian
suatu negara.
3. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor yang
memengaruhi perekonomian terbuka, seperti pertumbuhan
perdagangan internasional, arus modal, serta kebijakan ekonomi
nasional, dengan tujuan memahami dinamika yang mempengaruhi
keseimbangan ekonomi dan perdagangan suatu negara.
4. Untuk menjelaskan teori perdagangan internasional yang relevan,
termasuk keunggulan komparatif dan teori siklus produk, serta
menerapkan teori tersebut dalam konteks perekonomian terbuka untuk
memahami pola perdagangan antarnegara.
5. Untuk menggambarkan dan menganalisis dampak dari faktor-faktor
eksternal, seperti perubahan kondisi ekonomi global atau kebijakan
perdagangan internasional, terhadap stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi suatu negara dalam konteks perekonomian terbuka.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Perekonomian Terbuka


Perekonomian terbuka adalah sistem ekonomi di mana suatu negara
terlibat dalam pertukaran barang, jasa, dan modal dengan negara lain secara aktif.
Konsep dasar perekonomian terbuka mencakup beberapa elemen penting.
Pertama, adalah adanya perdagangan internasional yang memungkinkan negara
untuk mengimpor dan mengekspor barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan
domestik dan memanfaatkan keunggulan komparatif. Kedua, arus modal lintas
batas juga menjadi bagian integral dari perekonomian terbuka, meliputi investasi
asing langsung, portofolio investasi, dan pinjaman antarnegara. Ketiga, nilai tukar
mata uang memainkan peran kunci dalam perekonomian terbuka, karena fluktuasi
nilai tukar dapat mempengaruhi daya saing ekspor, harga impor, dan aliran modal.
Selain itu, perekonomian terbuka memiliki perbedaan mendasar dengan
perekonomian tertutup dalam hal akses terhadap pasar global dan ketergantungan
pada faktor eksternal. Dalam perekonomian terbuka, kebijakan ekonomi suatu
negara dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan interaksi dengan
negara lainnya, sementara dalam perekonomian tertutup, negara memiliki lebih
banyak kendali atas variabel ekonomi internalnya. Dinamika ini menjadikan
perekonomian terbuka lebih rentan terhadap fluktuasi eksternal dan menuntut
koordinasi kebijakan yang hati-hati untuk menjaga stabilitas ekonomi dan
perdagangan.2
Kemajuan teknologi informasi dan transportasi telah memperkuat
integrasi perekonomian terbuka, menghasilkan dampak yang signifikan baik
dalam hal peluang maupun tantangan. Globalisasi telah meningkatkan akses pasar
dan inovasi, memungkinkan negara-negara untuk memperluas cakupan
perdagangan dan diversifikasi sumber daya. Namun, interdependensi ekonomi
yang tinggi juga meningkatkan risiko terhadap volatilitas ekonomi global dan

2
Ibid , Hlm 454.

4
krisis keuangan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang konsep
dasar perekonomian terbuka menjadi krusial dalam mengelola tantangan dan
memanfaatkan peluang dalam era globalisasi ini.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah sistem ekonomi di mana suatu negara
terlibat dalam perdagangan internasional dengan negara lain. Dalam sistem ini,
aliran barang, jasa, modal, dan tenaga kerja dapat bergerak bebas antar negara.
Perekonomian terbuka dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal. 3Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhinya:
1. Faktor Internal
a. Kebijakan Ekonomi
Kebijakan pemerintah, seperti kebijakan fiskal, moneter, dan
perdagangan, dapat memengaruhi tingkat permintaan agregat,
inflasi, dan nilai tukar.
b. Kondisi Ekonomi Domestik
Pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan stabilitas politik di
dalam negeri dapat memengaruhi kepercayaan investor dan daya
tarik investasi.
c. Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi, seperti sektor mana yang dominan dalam
perekonomian, dapat memengaruhi daya saing negara di pasar
internasional.
2. Faktor Eksternal
a. Kondisi Ekonomi Global
Pertumbuhan ekonomi global, tingkat suku bunga global, dan
krisis ekonomi global dapat memengaruhi permintaan terhadap
ekspor dan impor suatu negara.

3
Abidin, Zaenal, Muhaemin Abd, Salam, Abd. "Pengantar Ekonomi Makro". CV. Latinulu :
Sulawesi Selatan. (2020). Hlm 191.

5
b. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional, seperti tarif, kuota, dan
perjanjian perdagangan bebas, dapat memengaruhi volume
perdagangan dan aliran investasi.
c. Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang suatu negara dapat memengaruhi harga
ekspor dan impor, dan juga daya saing negara di pasar
internasional.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana faktor-faktor ini dapat
memengaruhi perekonomian terbuka:
1. Kebijakan fiskal yang ekspansif
Kebijakan fiskal yang ekspansif, seperti peningkatan pengeluaran
pemerintah atau penurunan pajak, dapat meningkatkan permintaan
agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Kenaikan suku bunga global
Kenaikan suku bunga global dapat membuat investasi di negara-negara
berkembang menjadi lebih mahal, dan ini dapat memperlambat
pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut.
3. Depresiasi nilai tukar
Depresiasi nilai tukar dapat membuat ekspor suatu negara menjadi
lebih murah di pasar internasional, dan ini dapat meningkatkan
permintaan terhadap ekspor tersebut.
C. Pengaruh Kebijakan Fisikal Dan Moneter Terhadap Perekonomian
Terbuka
Perekonomian terbuka adalah sistem ekonomi di mana suatu negara
terlibat dalam perdagangan internasional dengan negara lain. Dalam sistem ini,
aliran barang, jasa, modal, dan tenaga kerja dapat bergerak bebas antar negara.
Kebijakan ekonomi fiskal dan moneter memainkan peran penting dalam menjaga
stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara terbuka.

6
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang menggunakan instrumen
pendapatan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi perekonomian.
Pengaruh kebijakan fiskal terhadap perekonomian terbuka:
a. Pengeluaran pemerintah
Peningkatan pengeluaran pemerintah dapat meningkatkan permintaan
agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini dapat
menyebabkan defisit anggaran dan meningkatkan utang pemerintah.
b. Pajak
Peningkatan pajak dapat mengurangi pendapatan disposable dan
menurunkan permintaan agregat. Hal ini dapat membantu mengurangi
inflasi, tetapi juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan Bank Sentral yang menggunakan
instrumen suku bunga dan jumlah uang beredar untuk mempengaruhi
perekonomian. Pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian terbuka:
a. Suku bunga
Kenaikan suku bunga dapat menarik modal asing dan meningkatkan nilai
tukar. Hal ini dapat membantu mengurangi inflasi, tetapi juga dapat
memperlambat pertumbuhan ekonomi.
b. Jumlah uang beredar
Peningkatan jumlah uang beredar dapat meningkatkan permintaan agregat
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini dapat
menyebabkan inflasi.4

4
Teguh Santoso and Maruto Umar Basuki, “Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Dalam
Perekonomian Indonesia: Aplikasi Model Mundell-Fleming,” Jurnal Organisasi dan Manajemen 5, no. 2
(2009): 108–128.

7
Tantangan Kebijakan Ekonomi di Perekonomian Terbuka:
1. Efek spillover
Kebijakan ekonomi di suatu negara dapat memiliki efek spillover ke negara
lain. Hal ini dapat membuat pemerintah lebih berhati-hati dalam menerapkan
kebijakan ekonomi.
2. Ketidakpastian global
Perekonomian terbuka lebih rentan terhadap guncangan ekonomi global. Hal
ini dapat membuat pemerintah lebih sulit untuk mencapai tujuan kebijakan
ekonominya.
D. Hubungan Perekonomian Terbuka dengan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dalam konteks perekonomian terbuka mengacu
pada pertukaran barang, jasa, dan modal antara negara-negara di seluruh dunia.
Definisi ini mencerminkan realitas bahwa negara-negara tidak dapat mengisolasi
diri dari pasar global, dan interaksi ekonomi lintas batas telah menjadi bagian
integral dari struktur ekonomi modern. Perdagangan internasional memberikan
kesempatan bagi negara-negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatif dan
spesialisasi dalam produksi barang dan jasa tertentu, sehingga memungkinkan
efisiensi alokasi sumber daya secara global.
Perdagangan internasional juga memainkan peran penting dalam
mempromosikan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperluas pasar untuk produk-
produk domestik, perdagangan internasional dapat meningkatkan skala produksi,
memungkinkan efisiensi ekonomi, dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Selain itu, perdagangan internasional juga memberikan akses
terhadap barang dan jasa yang tidak tersedia secara lokal, memperluas pilihan
konsumen, dan meningkatkan standar hidup secara keseluruhan.
Namun, perdagangan internasional juga dapat menimbulkan tantangan
dan risiko bagi perekonomian terbuka. Perubahan dalam kondisi ekonomi global,
fluktuasi nilai tukar mata uang, atau kebijakan perdagangan proteksionis dari
negara lain dapat mempengaruhi daya saing dan keseimbangan perdagangan suatu
negara. Selain itu, tergantung pada struktur perdagangan dan sektor ekonomi

8
domestik, perdagangan internasional juga dapat memiliki dampak sosial dan
lingkungan yang signifikan, termasuk masalah seperti ketidaksetaraan
pendapatan, deindustrialisasi, dan degradasi lingkungan. 5
Oleh karena itu, pengelolaan perdagangan internasional dalam
perekonomian terbuka memerlukan kebijakan yang hati-hati dan terarah. Negara-
negara sering kali menggunakan berbagai instrumen kebijakan, seperti tarif,
kuota, perjanjian perdagangan bebas, dan negosiasi bilateral atau multilateral,
untuk mempromosikan kepentingan ekonomi nasional mereka sambil
mempertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas dan kesejahteraan global.
E. Teori Perdagangan Internasional
Teori perdagangan internasional adalah sekumpulan teori ekonomi yang
menjelaskan pola dan motivasi di balik perdagangan antar negara. Teori ini
membantu kita memahami mengapa negara-negara berdagang, apa yang mereka
perdagangkan, dan bagaimana perdagangan internasional dapat meningkatkan
kesejahteraan suatu negara.
Berikut adalah beberapa teori utama dalam perdagangan internasional:
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurut teori ini, negara
harus fokus pada produksi barang atau jasa yang mereka bisa hasilkan
dengan biaya absolut yang lebih rendah daripada negara lain.
Contohnya, jika Indonesia dapat memproduksi beras dengan biaya
lebih rendah daripada Jepang, maka Indonesia should specialize in
producing and exporting rice, while importing other goods from Japan
that it cannot produce as efficiently.
2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini memperluas teori
keunggulan absolut dengan mempertimbangkan opportunity cost.
Menurut teori ini, negara harus fokus pada produksi barang atau jasa
yang mereka memiliki keunggulan komparatif, yaitu barang yang

5
Zaenal Abidin, “Pengantar Ekonomi Makro,” Terjemahan Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba
Empat (2020): 279. Hlm 181.

9
dapat mereka hasilkan dengan opportunity cost yang lebih rendah.
Contohnya, meskipun Indonesia dapat memproduksi tekstil dan
elektronik dengan biaya absolut yang lebih rendah daripada Jepang,
Indonesia mungkin memiliki keunggulan komparatif yang lebih besar
dalam tekstil. Dalam hal ini, Indonesia should specialize in producing
and exporting textiles, even though it can also produce electronics at a
lower absolute cost.
3. Teori Heckscher-Ohlin (H-O Model)
Teori ini dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin. Teori ini
menjelaskan pola perdagangan internasional berdasarkan perbedaan
faktor produksi (tenaga kerja dan modal) antar negara. Menurut teori
ini, negara akan mengekspor barang yang menggunakan faktor
produksi yang berlimpah secara relatif dan mengimpor barang yang
menggunakan faktor produksi yang langka secara relatif. Contohnya,
jika Indonesia memiliki tenaga kerja yang berlimpah dibandingkan
dengan modal, Indonesia should specialize in exporting labor-
intensive goods and importing capital-intensive goods.
4. Teori Gravitasi (Gravity Model)
Teori ini menjelaskan bahwa perdagangan internasional antar dua
negara berbanding lurus dengan ukuran ekonomi mereka (GDP) dan
berbanding terbalik dengan jarak geografis mereka. Contohnya,
perdagangan internasional antara Indonesia dan Amerika Serikat
kemungkinan besar lebih besar daripada perdagangan internasional
antara Indonesia dan Papua Nugini, karena AS memiliki GDP yang
lebih besar dan jarak geografis yang lebih dekat.
5. Teori Perdagangan Baru (New Trade Theory)
Teori ini berfokus pada peran skala ekonomi, diferensiasi produk, dan
persaingan tidak sempurna dalam perdagangan internasional. Teori ini
menjelaskan mengapa negara-negara dapat berdagang meskipun
mereka memiliki faktor produksi yang sama (faktor endowment yang

10
sama) dan mengapa mereka dapat memproduksi produk yang sama
dengan tingkat efisiensi yang sama.6
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut.
1. Sebagai pemenuhan terhadap konsumsi barang dan jasa dalam negeri.
2. Beberapa perdagangan dapat menghasilkan keuntungan dan
menambah pendapatan bagi Negara.
3. Perbedaan kemampuan dari setiap negara dalam mengolah sumber
daya ekonomi melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Produk dalam negeri yang surplus mendorong untuk membuka pasar
baru atau menjalin hubungan dagang dengan negara lain agar produk
tersebut dapat terjual.
5. Perbedaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, budaya, jumlah
penduduk bahkan perbedaan iklik dapat menyebabkan hasil produksi.
6. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
7. Terjadinya era globalisasi.7
F. Mekanisme Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah sistem ekonomi di mana suatu negara
terlibat dalam perdagangan internasional dengan negara lain. Dalam sistem ini,
aliran barang, jasa, modal, dan tenaga kerja dapat bergerak bebas antar negara.
Mekanisme perekonomian terbuka melibatkan empat pelaku utama:
1. Rumah Tangga
Rumah tangga merupakan konsumen yang membeli barang dan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan. Rumah tangga juga merupakan
penyedia faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal, kepada
perusahaan. Di negara terbuka, rumah tangga dapat membeli barang

6
Ibid.
7
Nano Prawoto, PENGANTAR EKONOMI MAKRO. PT RAJAGRAFINDO PERSADA : Bandung (2019).
Hlm 190.

11
dan jasa dari luar negeri, dan juga dapat menabung dan berinvestasi di
luar negeri.
2. Perusahaan
Perusahaan memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada rumah
tangga dan ke luar negeri. Perusahaan dapat menggunakan faktor
produksi dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Di negara terbuka,
perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan dari luar negeri, dan
juga dapat mengekspor produk mereka ke luar negeri.
3. Pemerintah
Pemerintah mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi. Pemerintah
menyediakan infrastruktur dan layanan publik. Pemerintah dapat
menerapkan kebijakan fiskal dan moneter untuk mempengaruhi
perekonomian. Di negara terbuka, pemerintah juga terlibat dalam
negosiasi perdagangan internasional dan pengaturan kerjasama
ekonomi dengan negara lain.
4. Negara-negara Lain
Negara-negara lain merupakan mitra dagang dalam perdagangan
internasional. Negara-negara lain dapat menjadi sumber impor dan
tujuan ekspor. Aliran barang, jasa, modal, dan tenaga kerja antar
negara dapat mempengaruhi perekonomian domestik.8
G. Ekspor-Impor Dan Yang Mempengaruhinya
Ekspor dan impor adalah dua komponen penting dalam perekonomian
terbuka yang memainkan peran krusial dalam menghubungkan negara dengan
pasar internasional. Ekspor mengacu pada barang dan jasa yang dijual oleh suatu
negara kepada negara lain, sementara impor adalah barang dan jasa yang dibeli
dari negara lain. Kedua aktivitas ini merupakan indikator vital dari keterlibatan
ekonomi suatu negara dalam perdagangan internasional. Ekspor memungkinkan
negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatifnya dan memperoleh
pendapatan dari penjualan barang dan jasa ke pasar luar negeri, sementara impor

8
Maizan, G. E., & Asyari. (2021). Ekonomi Makro. Hlm 41.

12
memungkinkan negara untuk memenuhi kebutuhan domestiknya yang tidak dapat
diproduksi secara efisien secara lokal.
Pentingnya ekspor dan impor terletak dalam kontribusinya terhadap
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi sumber daya
suatu negara. Ekspor tidak hanya menciptakan pendapatan bagi produsen dalam
negeri, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing industri nasional dan
memperluas pangsa pasar global. Sementara itu, impor memungkinkan konsumen
domestik untuk mengakses barang dan jasa yang tidak tersedia secara lokal atau
yang lebih murah dari luar negeri.9 Hal ini dapat membantu menjaga stabilitas
harga, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pilihan konsumen.
Namun, ekspor dan impor juga dapat menimbulkan tantangan bagi
perekonomian suatu negara, terutama terkait dengan neraca perdagangan dan
ketergantungan eksternal. Defisit perdagangan yang berkelanjutan dapat
menyebabkan devaluasi mata uang, inflasi, dan ketidakstabilan ekonomi. Oleh
karena itu, pemerintah sering kali mengambil langkah-langkah untuk mengatur
dan mengendalikan arus ekspor dan impor melalui kebijakan perdagangan, seperti
tarif, kuota, atau subsidi, untuk memastikan keseimbangan yang sehat dalam
perdagangan internasional dan memaksimalkan manfaat dari ekspor dan impor
bagi perekonomian nasional.
Berikut faktor faktor yang mempengaruhi ekspor Impor:
1. Faktor yang Menentukan Ekspor
Faktor-faktor yang menentukan ekspor memainkan peran penting dalam
menentukan kinerja perdagangan suatu negara dalam pasar internasional.
a. Keunggulan komparatif menjadi faktor utama yang memengaruhi pola
ekspor suatu negara. Konsep ini menjelaskan bahwa negara cenderung
mengekspor barang dan jasa yang mereka hasilkan dengan biaya
kesempatan (opportunity cost) yang lebih rendah dibandingkan dengan

9
Ismadiyanti Purwaning Astuti and Fitri Juniwati Ayuningtyas, “Pengaruh Ekspor Dan Impor
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia,” Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan 19, no. 1 (2018).
Hlm 5.

13
negara lain, memanfaatkan keunggulan yang dimiliki dalam produksi
tersebut.
b. Nilai tukar mata uang juga memiliki dampak signifikan terhadap ekspor.
Mata uang yang lebih lemah akan membuat barang dan jasa dari suatu
negara menjadi lebih murah di pasar internasional, meningkatkan daya
saingnya dan merangsang permintaan dari luar negeri terhadap produk-
produk ekspor tersebut.
c. Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh suatu negara juga dapat
memengaruhi volume dan jenis ekspor. Tarif, kuota, atau kebijakan
lainnya dapat mengurangi atau meningkatkan hambatan perdagangan,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi akses pasar internasional bagi
barang dan jasa produksi domestik.
d. Pertumbuhan ekonomi di negara lain juga memiliki dampak penting
terhadap ekspor suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di
negara mitra perdagangan akan meningkatkan daya beli masyarakatnya,
sehingga meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa ekspor suatu
negara.10
2. Faktor Yang Menentukan Impor
Faktor-faktor yang menentukan impor memainkan peran penting dalam
menentukan volume dan pola impor suatu negara dalam pasar internasional.
a. Kebutuhan domestik menjadi faktor utama yang memengaruhi impor. Jika
kebutuhan domestik suatu barang atau jasa tidak dapat dipenuhi oleh
produksi dalam negeri dengan kuantitas atau kualitas yang memadai, maka
negara tersebut cenderung akan mengimpor barang atau jasa tersebut dari
luar negeri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
b. Harga barang atau jasa di pasar internasional juga memengaruhi tingkat
impor suatu negara. Jika harga barang atau jasa di luar negeri lebih murah
daripada di dalam negeri, maka negara tersebut cenderung akan

10
Adrian D Lubis, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Ekspor Indonesia,” Buletin Ilmiah
Litbang Perdagangan 4, no. 1 (2010): 1–13. Hlm 4.

14
meningkatkan impornya sebagai alternatif untuk memperoleh barang atau
jasa dengan biaya yang lebih rendah.
c. Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh suatu negara juga
memainkan peran penting dalam menentukan volume dan jenis impor.
Tarif, kuota, atau kebijakan perdagangan lainnya dapat mengurangi atau
meningkatkan hambatan perdagangan, yang pada gilirannya akan
mempengaruhi akses pasar internasional bagi barang dan jasa impor.
d. Nilai tukar mata uang juga memiliki dampak signifikan terhadap impor
suatu negara. Nilai tukar mata uang yang lebih kuat akan membuat impor
suatu negara menjadi lebih murah dalam mata uang lokal, sehingga
meningkatkan daya beli terhadap barang dan jasa impor tersebut.11
H. Konsep Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Terbuka
Dalam konteks perekonomian terbuka, pendapatan nasional menjadi salah
satu indikator kunci yang menggambarkan kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka memperhitungkan aliran
barang, jasa, modal, dan tenaga kerja antara negara-negara yang terlibat dalam
perdagangan internasional. Dalam pembahasan ini, kita akan membahas konsep
pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
1. Pendapatan Nasional (Y)
Pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka mencakup total pendapatan
yang diterima oleh semua faktor produksi di suatu negara dalam jangka waktu
tertentu. Pendapatan ini mencakup gaji, keuntungan, bunga, dan sewa.
2. Aliran Perdagangan Internasional
Dalam perekonomian terbuka, terdapat aliran perdagangan internasional yang
melibatkan ekspor dan impor barang dan jasa. Ekspor (X) adalah barang dan
jasa yang dijual ke luar negeri, sedangkan impor (M) adalah barang dan jasa
yang dibeli dari luar negeri.
3. Saldo Perdagangan (NX)

11
Ibid

15
Saldo perdagangan merupakan selisih antara nilai ekspor dan impor suatu
negara. Jika ekspor lebih besar dari impor (X > M), maka negara tersebut
memiliki surplus perdagangan. Sebaliknya, jika impor lebih besar dari ekspor
(M > X), maka negara tersebut memiliki defisit perdagangan.
4. Pendapatan Nasional Bersih dari Faktor Luar (NNP)
NNP adalah pendapatan nasional yang sudah dikurangi pembayaran faktor
produksi yang dimiliki oleh warga negara suatu negara kepada warga negara
asing dan ditambah dengan pendapatan faktor produksi yang dimiliki oleh
warga negara suatu negara yang berada di luar negeri.
Pendapatan nasional (Y) dihitung dengan rumus berikut:
Y = C + I + G + (X - M)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional dalam Perekonomian


Terbuka:
1. Kondisi Ekonomi Global
Kondisi ekonomi global, termasuk siklus bisnis global, pertumbuhan
ekonomi, dan kebijakan perdagangan internasional, dapat mempengaruhi
kinerja ekspor dan impor suatu negara.
2. Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang asing mempengaruhi
daya saing ekspor dan impor. Depresiasi mata uang domestik dapat
meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, sementara apresiasi mata uang
dapat memiliki efek sebaliknya.
3. Kebijakan Perdagangan dan Tarif
Kebijakan perdagangan, seperti tarif dan kuota impor, dapat mempengaruhi
aliran perdagangan internasional dan, oleh karena itu, pendapatan nasional.
4. Permintaan Global
Permintaan global terhadap barang dan jasa suatu negara dapat mempengaruhi
kinerja ekspor dan pendapatan nasional.

16
5. Faktor Produksi
Ketersediaan faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal, dan sumber daya
alam, juga dapat mempengaruhi produksi dan pendapatan nasional suatu
negara.
I. Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka pengeluaran agragat meliputi 5 jenis pengeluaran :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang-barang yang dihasilkan
di DN (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan
menghasilkan barang dan jasa
3. Pengeluaran pemerintah atas barang dan jasa yang diperoleh di DN (G)
4. Ekspor yaitu pembelian Negara lain atas barang buatan perusahaan-
perusahaan di DN (X)
5. Barang impor yaitu barang yang dibeli dari LN (M)
Komoponen pengeluran agregat (AE) dalam ekonomi terbuka adalah :
1. Pengeluaran rumah tangga atas barang buatan DN
2. Investasi
3. Pengeluaran pemerintah
4. Pengeluaran atas barang impor
5. Pengeluaran barang LN atas barang buatan DN (Ekspor) 12
Rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M
Syarat keseimbanagn perekonomian terbuka dimana keseimbangan pendapatn
nasional akan dicapai pada keadaan :
1. Penawaran agregat = pengeluaran agregat
2. Suntikan = bocoran
a. Penawaran dan Pengeluaran agregat AS = Y + M
b. Pengeluaran Rumah Tangga terdiri dari pengeluaran atas barang DN
dan Pengeluaran atas barang impor C = Cdn + M

12
Immanuddin Yuliadi, Teori Ekonomi Makro Islami, 2019. Hlm 181.

17
c. Persamaan AE disederhanakan AE = C + I + G + X (Catatan C =
pengeluaran atas produksi DN dan barang yang diimpor)
d. Keseimbangan pendapatan nasional dicapai AS (penawaran agregat)
= AE (Pengeluaran Agregat)
Persamaannya : Y + M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + (X – M)
Suntikan dan bocoran dalam perekonomian tertentu dapat dicapai dalam keadaan:
I+G+X=S+T+M
Gambaran pendapatan nasional
Yd = Y – Pajak perusahaan – pajak individu
Yd = Y – T

Perekonomian terbuka dalam mencapai keseimbangan pendapatn nasional :


C + I + G + (X – M) = C + S + T
I+G+X=S+T+M
J. Contoh Soal
Misalkan suatu negara memiliki data ekonomi sebagai berikut:
1. Konsumsi (C): 100 + 0,8Y
2. Investasi (I): 200
3. Pengeluaran Pemerintah (G): 300
4. Pajak (T): 0,2Y
5. Ekspor (X): 400
6. Impor (M): 0,1Y
Tentukan:
a. Pendapatan nasional keseimbangan (Y)
b. Konsumsi pada saat keseimbangan
c. Impor pada saat keseimbangan
Jawaban:
a. Pendapatan Nasional Keseimbangan (Y)
Pendapatan nasional keseimbangan (Y) tercapai ketika pengeluaran agregat
(AE) sama dengan pendapatan agregat (Y).

18
Pengeluaran agregat (AE) dihitung dengan rumus:
AE = C + I + G + X – M
Pendapatan agregat (Y) dihitung dengan rumus:
Y=C+S+T+X–M
Langkah 1: Menyamakan AE dengan Y
AE = Y
C+I+G+X-M=C+S+T+X–M
Langkah 2: Menyederhanakan persamaan
I+G=S+T
Langkah 3: Substitusikan rumus C, S, dan T
I + G = (1 - 0,8)Y + 0,2Y
Langkah 4: Menyelesaikan persamaan untuk Y
I + G = 0,2Y
Y = (I + G) / 0,2
Y = (200 + 300) / 0,2
Y = 2500
b. Konsumsi pada Saat Keseimbangan
Substitusikan nilai Y = 2500 ke rumus konsumsi:
C = 100 + 0,8Y
C = 100 + 0,8(2500)
C = 2100
c. Impor pada Saat Keseimbangan
Substitusikan nilai Y = 2500 ke rumus impor:
M = 0,1Y
M = 0,1(2500)
M = 250
Kesimpulan:
a. Pendapatan nasional keseimbangan (Y) adalah 2500.
b. Konsumsi pada saat keseimbangan adalah 2100.
c. Impor pada saat keseimbangan adalah 250.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perekonomian terbuka merupakan suatu sistem ekonomi di mana negara
terlibat dalam pertukaran barang, jasa, dan modal dengan negara lainnya secara
aktif. Hubungan ekonomi terbuka dengan perdagangan internasional sangat erat,
di mana perdagangan internasional menjadi salah satu pilar utama dalam dinamika
perekonomian terbuka. Perdagangan internasional memungkinkan negara-negara
untuk memanfaatkan keunggulan komparatifnya, meningkatkan skala produksi,
dan memperluas pasar untuk barang dan jasa domestiknya. Dalam konteks
perdagangan internasional, faktor-faktor seperti keunggulan komparatif, nilai
tukar mata uang, kebijakan perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi negara mitra
perdagangan mempengaruhi volume dan pola ekspor dan impor suatu negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor mencakup kebutuhan
domestik, harga barang atau jasa di pasar internasional, kebijakan perdagangan,
dan nilai tukar mata uang. Kebutuhan domestik yang tidak dapat dipenuhi oleh
produksi domestik akan mendorong impor, sedangkan perbedaan harga antara
pasar domestik dan internasional dapat mempengaruhi keputusan ekspor dan
impor. Selain itu, kebijakan perdagangan, seperti tarif dan kuota, serta fluktuasi
nilai tukar mata uang juga dapat memengaruhi kinerja perdagangan suatu negara.
Mekanisme pasar terbuka dalam perekonomian terbuka mencakup
pertukaran barang, jasa, dan modal melalui perdagangan internasional, investasi
asing, dan aliran modal. Pasar terbuka memungkinkan negara untuk
memanfaatkan keuntungan dari spesialisasi dalam produksi tertentu dan
memperoleh akses terhadap barang dan jasa dari pasar global. Namun, mekanisme
pasar terbuka juga rentan terhadap volatilitas ekonomi global dan perubahan
kondisi pasar internasional.
Syarat keseimbangan perekonomian terbuka tercapai ketika penawaran
agregat (AS) sama dengan pengeluaran agregat (AE). Keseimbangan ini dicapai
ketika jumlah pengeluaran (konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan

20
ekspor bersih) sama dengan jumlah penerimaan (tabungan, pajak, dan impor
bersih). Dalam persamaan keseimbangan, keterlibatan pasar internasional dalam
bentuk ekspor dan impor berdampak pada keseimbangan ekonomi suatu negara
dalam perekonomian terbuka. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional dan
mekanisme pasar terbuka menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan
pertumbuhan ekonomi dalam konteks globalisasi yang semakin kompleks.
B. Kritik Dan Saran
Kritik terhadap perekonomian terbuka meliputi potensi kerentanan
terhadap fluktuasi ekonomi global yang tidak terkendali, serta risiko terhadap
stabilitas ekonomi dan perdagangan nasional akibat perubahan kebijakan
perdagangan internasional yang tidak terduga. Untuk mengatasi hal ini,
diperlukan koordinasi kebijakan ekonomi antarnegara yang lebih efektif dan
responsif, serta perlunya diversifikasi sumber daya dan pasar bagi negara-negara
yang tergantung pada perdagangan internasional.

21
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. “Pengantar Ekonomi Makro.” Terjemahan Chriswan Sungkono. Jakarta:


Salemba Empat (2020): 279.
Abidin, Zaenal, Muhaemin Abd, Salam, Abd. "Pengantar Ekonomi Makro". CV. Latinulu
: Sulawesi Selatan. (2020)
Lubis, Adrian D. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Ekspor Indonesia.”
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 4, no. 1 (2010): 1–13.
Maizan, G. E., & Asyari. "Ekonomi Makro" (2021).
Munqowwi, Haikal, Muhammad, Zakhi Mubarok, Rizqi Solina, Putri, and Muhammad
Abadi, Taufiq. “Sistem Perekonomian Terbuka.” Sains Student Reasearch 2, no. 1
(2024): 452–461.
Purwaning Astuti, Ismadiyanti, and Fitri Juniwati Ayuningtyas. “Pengaruh Ekspor Dan
Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia.” Jurnal Ekonomi & Studi
Pembangunan 19, no. 1 (2018).
Prawoto, Nano. "PENGANTAR EKONOMI MAKRO". PT RAJAGRAFINDO
PERSADA : Bandung (2019). Hlm 190.
Santoso, Teguh, and Maruto Umar Basuki. “Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Dalam Perekonomian Indonesia: Aplikasi Model Mundell-Fleming.” Jurnal
Organisasi dan Manajemen 5, no. 2 (2009): 108–128.
Yuliadi, Immanuddin. Teori Ekonomi Makro Islami, 2019.

22

Anda mungkin juga menyukai