Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KELOMPOK

BISNIS DAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

“BERBAGAI ASPEK DAN ISU DALAM AKUNTANSI MANAJERIAL


INTERNASIONAL”

OLEH

KELOMPOK 9
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. KOKOLIA YUNIARNI KARIM (1910020077)
2. LEONARDA YOSEFINA JELITA (2010020001)
3. VIVIANY JENKARTI PERMANA (2010020010)
4. FIRSON METBOKI (2010020024)
5. STELA FITRIANA LEDE (2010020028)
6. ANGELIA TRISNA BEKA (2010020034)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Judul makalah ini ialah ”Bernagai Aspek dan Isu dalam Akuntansi Manajerial
Internasional”. Makalah ini berisi tentang isu-isu apa saja yang terkait dengan akuntansi
manajerial pada perusahan multinasional, penganggaran modal dan sistem pengendaliannya
seperti apa.
Penulis menyadari bahwa pembahasan hanya pada batasan permasalahan pada makalah
ini, sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini baik dari
segi teori, metode, dan analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi penulis selanjutnya.

Kupang, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHLUAN ................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

1.2 Rumsan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................

2.1 Isu-Isu Akuntansi Manajerial pada Perusahaan Multinasional ........................... 3

2.2 Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ............................................................. 6

2.3 Sistem Pengendalian ................................................................................................ 8

BAB III Penutup ...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 17

3.2 Saran ........................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Menjalankan bisnis dalam lingkungan global akan terdapat banyak kesamaan aspek
bisnis pada skala lokal dan global, namun beberapa di antaranya berbeda. Perusahaan
yang menjalankan usahanya di negara asal dan negara lainnya mungkin menemukan
bahwa praktek bisnis yang berjalan baik di negara asal ternyata tidak berlaku di negara
lain. Sebagian besar perbedaan ini berkaitan dengan lingkungan bisnis yaitu lingkungan
budaya, hukum, politik, dan ekonomi dari masing-masing negara. Ketidakberhasilan ini
bisa saja disebabkan oleh manajemen yang salah. Bisnis juag membutuhkan sebuah
akuntansi manajemen untuk mempermudah dan mengatur segala aspeknya. Perusahaan
internasional lebih kompleks karena perubahan yang terus-menerus terjadi di era
globalisasi ini.
Dalam dunia bisnis global membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani
masalah keuangan dan operasi bisnis sehari-hari selain itu, akuntansi manajemen
khusunya harus bisa mengubah persepktif dan jangkauannya. Latihan yang baik,
pendidikan, dan tetap mengikuti perubahan yang terjadi adalah penting bagi seorang
akuntan. Namun, tugas akuntan manajemen pada perusahaan internasional lebih
kompleks karena perubahan yang terus menerus terjadi pada bisnis global. Karena tugas
utama akuntan manajemen adalah menyediakan informasi yang relevan kepada pihak
manajemen dan agar terap mampu mengikuti perkembangan, maka akuntan manajemen
harus membaca berbagai buku dan artikel bisnis mengenai sistem informasi, pemasaran,
manajemen, politik, dan ekonomi. Selain itu, akuntan manajemen harus akrab dengan
peraturan akuntansi keuangan dari negara di mana perusahaan beroperasi

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja isu-isu akuntansi manajerial yang terdapat pada perusahaan
multinasional?
b. Bagaimana penganggaran modal (Capital Budgeting) pada akuntansi manajerial
internasional?
c. Bagaimana sistem pengendalian dari akuntansi manajerial internasional?

4
1.3 Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan isu-isu akuntansi manajerial yang terdapat pada perusahaan
multinasional
b. Menjelaskan Penganggaran modal yang digunakan pada akuntansi manajerial
internasional.
c. Menjelaskan sistem pengendalian yang diterapkan pada akuntansi manajerial
internasional.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isu-Isu Internasional dalam Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen dalam lingkup bisnis internasional berfungsi sebagai


pengelola informasi dari pusat pendapatan, biaya, dan laba yang ada di perusahaan
menyebabkan akuntansi merupakan pusat informasi perusahaan. Akuntansi manajemen
diharapkan tidak hanya menyajikan informasi yang dibutuhkan, tetapi juga mampu
memberikan usulan tentang strategi yang harus dikembangkan oleh perusahaan agar
mampu menyelesaikan masalah keuangan dan bisnis. Akuntansi manajemen dalam
lingkup bisnis internasional harus meningkatkan kemampuan dengan memahami aturan
bisnis internasional guna menunjang upaya memenuhi tuntutan untuk menangani masalah
bisnis dan keuangan.

Isu internasional dalam akuntansi manajemen Dunia bisnis menginginkan


adanyakemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan
akuntanmanajemen dalam perusahaan internasional menjadi lebih menantang seiring
dengan perkembangan lingkungan yang semakin tidak terduga dan perubahan sifat bisnis
global yangsenantiasa terjadi.

Akuntan manajemen harus selalu mengetahui isu-isu terkini (up to date) dalam
berbagai area bisnis, mulai dari ekonomi, politik, pemasaran, manajemen, hingga
teknologi sisteminformasi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal berbagai
aturan akuntansi keuangan dalam negara tempat perusahaannya beroperasi.

A. Pertukaran Mata Uang Asing


Pada saat perusahaan beroperasi di lingkungan bisnis internasional, digunakanlah
mata uang asing. Mata uang asing dapat ditukarkan dengan mata uang dalam negeri
melalui suatu nilai tukar (exchange rate). Masalah muncul karena nilai tukar mata
uang dapat berubah setiap hari sehingga terjadi ketidakpastian akibat fluktuasi nilai
tukar.
Akuntan manajemen memainkan peran penting dalam manajemen risiko mata
uang(currency risk management ), yaitu pengelolaan yang dilakukan perusahaan
terhadap risikotransaksi, ekonomi, dan risiko translasi sebagai akibat dari fluktuasi
nilai tukar mata uang.

6
Dalam mengelola mata uang asing, terdapat 3 resiko penting, yaitu :
1. Resiko transaksi
Mengacu pada kemungkinan bahwa transaksi tunai dimasa depan akan
dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar.

2. Resiko ekonomi
Mengacu pada kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas perusahaan
dimasadepanakan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar

3. Resiko translasi/akuntansi
Tingkat dimana laporan keuangan perusahaan terpengaruh oleh fluktuasi nilai
tukar

Perusahaan multinasional sekarang ini berurusan dengan banyak jenis mata


uang.Mata uang tersebut dapat saling diperdagangkan, tergantung pada kurs tukar
yangberlaku padasaat berlakunya perdagangan. Kurs spot (spot rate) adalah kurs tukar
dari satu jenismatau ang terhadap mata uang lain untuk transaksi tunai (pada hari
yang sama).Perdagangan mata uang dilakukan dengan menggunakan spot rate, yaitu
nilai tukarsuatu mata uang terhadap mata uang lainnya dalam satu kurun waktu
singkat (satu hari). Jikamata uang suatu Negara menguat terhadap mata uang negara
lain, hal itu disebut apresiasi.Sebaliknya, depresiasiterjadi jika mata uang suatu negara
relatif melemah dibandingkanmata uang negara lain. Apresiasi mata uang akan
menimbulkan keuntungan nilai tukar(exchange gain), sedangkan depresiasi akan
menimbulkan kerugian nilai tukar (exchangeloss).

Macam-macam risiko transaksi :

1) Apresiasi dan Depresiasi Mata Uang


Ketika mata uang suatu negara menguat secara relatif terhadap mata uang
negaralain,terjadilah apresiasi mata uang (currency appreciation) dan satu unit
mata uang negarayangdisebut pertama mampu membeli lebih banyak mata uang
negara kedua.Depresiasimata uang adalah berarti mata uang negara melemah
secara relatif danmembeli lebihsedikit unit mata uang negara lain.
2). Keuntungan dan Kerugian Kurs Tukar

Kerugian kurs tukar (exchange loss) adalah suatu kerugian kurs tukar dari
matauangterhadap mata uang lain yang disebabkan oleh depresiasi mata uang

7
dalamnegeri.Keuntungan kurs tukar (exchange gain) adalah keuntungan dari suatu
matauangterhadap mata uang lain karena apresiasi mata uang dalam negeri.

3). Hedging

Hedging atau pembendungan adalah satu cara untuk mengatsi masalah


resikoperubahankurs tukar. Hedging bisa dilakukan dengan kontrak forward.
Kontrak forwardmengharuskan pembeli menyerahkan sejumlah tertentu mata uang
dengan kurstukartertentu (kurs tukar forward) pada tanggal yang telah
ditentukan di masa depan.

B.Desentralisasi

Perusahaan yang terdesentralisasi di negara asal sering memberlakukan


pengawasanyang lebih ketat pada divisi asing, setidaknya hingga mereka mendapatkan
pengalaman yanglebih banyak tentang operasional mereka di luar negeri. Sebagaimana
desentralisasimenawarkan keunggulan-keunggulan bagi divisi-divisi di negara asal,
desentralisasi jugamenawarkan keunggulan bagi divisi asing

Multi National Company (MNC) adalah perusahaan yang menjalankan bisnis


di banyak negara, dimana tingkat kemakmuran dan pertumbuhannya bergantung pada lebi
hdari satu negara.
1. Keunggulan Desentralisasi pada MNC
Mutu informasi lebih baik pada tingkat lokal dan mampu meningkatkan
mutukeputusan Hal ini terutama berlaku untuk MNC yang divisi-divisi luar
negerinya beroperasi di sejumlah negara serta tunduk pada berbagai
kebiasaan dansistem hukum.Desentralisasi MNC dipilih karena berbagai keunggulan,
yaitu :
1) Manajer lokal mampu menghasilkan keputusan dengan mutu yang baik
dengan pemanfaatan informasi lokal yang bermutu.
2). Manajer lokal mampu memberikan tanggapan yang lebih tepat waktu
untukmengubah keadaan.

3).Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengembangkan


keterampilanmanajerial.

8
4) Memberi kesempatan manajemen puncak untuk lebih memusatkan perhatiankepada
masalah-masalah jangka panjang seperti perencanaan strategis.

2. Pembentukan Divisi
Perusahaan multinasional memiliki fleksibilitas dalam pembentukan jenis-jenis
divisi. Divisi dapat didirikan menurut dasar garis geografis.
Lini produk juga dapat menjadi alasan terhadap pembentukkan divisi-divisi. MNC
yang terdiversifikasi banyak memproduksi dan menjual sejumlah produk yang berbeda-
beda. MNC dapat memutuskan pendirian divisi didasarkan pada jenis produk yang
dijual, bukan berdasarkan negara tempat produk tersebut dijual. Adanya divisi di lebih
dari satu negara menciptakan kebutuhan perangkat evaluasi kinerja yang
mempertimbangkan berbagai perbedaan pada lingkungan divisi.
Menurut lini manajemen fungsional. Cara ini berjalan dengan baik pada beberapa
waktu dan mencapai sasaran berupa berbagai keahlian dan pengetahuan diantara para
manajer divisi. Namun berbagai kebutuhan dan perbedaan yang berlatar nasional
menciptakan konflik. Berbagai divisi dilebih dari satu negara menciptakan kebutuhan
perangkat evaluasi kinerja yang mempertimbangkan berbagai perbedaan pada
lingkungan divisi.

2.2 Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

A. Pengertian Penganggaran Modal

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi,


Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk
dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang.

Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap Penganggaran
modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai
dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.

Dalam buku (Anggaran Bisnis karangan Gunawan Adisaputro dan Yunita


Anggarini) dijelaskan Pengagaran adalah suatu proses perencanaan yang mencakup
penganalisaan dan pemilihan berbagai investasi modal.

9
Investasi dalam aktiva tetap adalah dana yang tertanam akan diterima kembali
keseluruhannya oleh perusahaan dalam beberapa tahun secara berangsur-angsur
melalui depresiasi.

Net cash flow (proceed) adalah selisih aliran kas keluar netto yang diperlukan
untuk investasi baru dan aliran kas masuk netto sebagai hasil dari investasi baru.

B. Pentingnya Penganggaran Modal

1. Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
2. Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva
3. Pengeluaran sangatlah penting.

C. Tahap-tahap Penganggaran Modal

1. Biaya proyek harus ditentukan


2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek. termasuk
nilai akhir aktiva
3. Resiko dari aliran kus proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas
aliran kas)
4. Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal
(cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan
biayanya.
D. Manfaat Penganggaran Modal

1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang
sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

10
E. Pendekatan Terhadap Keputusan Capital Budgeting

Ada dua pendekatan utama dalam pengambilan keputusan capital


budgeting.Pendeketan-pendekatan tersebut dipengaruhi oleh keadaan keuangan
perusahaan.

1. Accept-reject Approach
Meliputi pengevaluasian proposal capital expenditure untuk menentukan apakah
proposal-proposal tersebut dapat diterima atau tidak. Pendekatan ini cukup sederhana
karena hanya membandingkan criteria yang dimiliki oleh masing-masing proposal
dengan criteria minimum yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pendekatan ini akan
sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang mempinyai dana yang tidak terbatas.

2. Ranking Approach
Meranking proyek-proyek berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan
sebelumnya, misalnya proyek-proyek akan diranking berdasarkan rate of returnny
amasing-masing. Proyek dengan rate of return tertinggi akan diranking nomor 1 dan
yang rate of returnnya terendah akan ditetapkan di urutan terakhir.

2.3 Sistem Pengendalian

A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen dapat dikategorikan dan masuk ke dalam bagian
dari pengetahuan perilaku terapan atau yang seringkali disebut dengan applied
behavioral science. Hal ini memiliki arti sistem pengendalian manajemen sebagai
sistem yang berisikan berbagai tuntutan bagaimana menjalankan serta mengendalikan
sebuah perusahaan maupun organisasi yang baik berdasarkan berbagai asumsi yang
ada.

Menurut Anthony dan Reece (1984:824) mendefinisikan sistem pengendalian


manajemen sebagai sebuah sistem yang memiliki fungsi dalam pengendalian setiap
aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam upaya menentukan strategi
yang sesuai untuk diterapkan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut.Sedangkan

11
menurut Suadi (1999:8-9), mengartikan sistem pengendalian manajemen sebagai
sebuah sistem yang terdiri dari berbagai sub sistem yang memiliki kaitan antara satu
sama lain. Sub sistem tersebut terdiri dari penganggaran, pemrograman, pelaporan,
akuntansi, hingga pertanggungjawaban. Sebuah perusahaan yang dianggap baik
sendiri harus mampu memenuhi beberapa hal, yaitu:

 Memiliki tolak ukur kinerja yang menjadi cerminan sebuah perusahaan maupun

organisasi dapat berjalan dengan efisien, efektif, serta produktif.


 Memiliki kebijakan dalam menentukan tolak ukur di dalam sebuah perusahaan

tersebut.
 Mampu mengapresiasi setiap sumber daya yang ada atau dimiliki oleh perusahaan

maupun organisasi tersebut.


Sistem pengendalian manajemen sendiri mempunyai sifat yang menyeluruh serta
terpadu, yang memiliki makna bahwa pengendalian manajemen tersebut lebih
mengarah kepada berbagai upaya yang dilakukan sebuah perusahaan agar tujuan yang
ingin dicapai dapat terpenuhi. Berikut beberapa komponen yang menjadi bagian dari
sistem pengendalian manajemen.

 W atau Work yang memiliki arti pekerjaan.

 E atau Employee yang memiliki arti tenaga kerja.

 R atau Relationship yang memiliki arti hubungan.

 E atau Environment yang memiliki arti lingkungan.

Menurut Edy Sukarno, definisi sistem pengendalian manajemen merupakan


sebuah sistem yang terintegrasi yang terdiri dari proses, strategi, ajutansi,
pertanggungjawaban, penganggaran, serta pemrograman yang memiliki tujuan untuk
membantu individu dalam menjalankan sebuah perusahaan maupun organisasi agar
hasil yang ingin dicapai dapat seoptimal mungkin. Selain itu, sistem pengendalian
manajemen sendiri memiliki berbagai ciri penting dalam menjalankan sebuah
perusahaan maupun organisasi sebagai berikut.

 Ciri pertama dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat digunakan untuk

memegang kendali dari keseluruhan perusahaan maupun organisasi. Hal yang


termasuk ke dalamnya adalah seluruh sumber daya yang dapat digunakan, baik SDM

12
atau sumber daya manusia, alat serta teknologi yang ada hingga hasil yang dapat
diperoleh sebuah perusahaan, dengan adanya sistem pengendalian manajemen
proses mencapai tujuan sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik.
 Ciri kedua dari sistem pengendalian manajemen adalah hal tersebut bertolak

belakang dari sebuah strategi maupun teknik evaluasi secara menyeluruh atau
terintegrasi yang ada di perusahaan, selain itu memiliki sifat tidak terlalu
memerlukan hitungan yang pasti ketika mengevaluasi suatu hal.
 Ciri ketiga dari sistem pengendalian manajemen adalah memiliki orientasi terhadap

manusia, hal ini dikarenakan sistem yang ada tersebut digunakan untuk membantu
manajer dalam mencapai strategi perusahaan dan bukan digunakan untuk
memperbaiki detail catatan perusahaan.

B. Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen digunakan sebagai salah satu usaha dalam
bentuk sistematis yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ingin dicapai. Hal ini dilakukan dengan melakukan perbandingan prestasi kerja yang
ada dengan rencana serta membuat tindakan yang paling baik dan tepat untuk
menghilangkan atau mengstabilkan perbedaan yang ada.Selain itu, dengan adanya
sistem pengendalian manajemen yang baik, maka pengendalian biaya yang
dikeluarkan dari sebuah perusahaan akan lebih efektif. Hal ini dikarenakan dalam
pengendalian biaya yang baik membutuhkan komunikasi antara informasi yang
disampaikan oleh akuntansi kepada manajemen yang baik. Berikut ini beberapa
fungsi dari adanya sistem pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan
maupun organisasi.

 Melakukan perencanaan yang tepat untuk sebuah perusahaan

 Melakukan koordinasi yang tepat antar bagian

 Melakukan proses komunikasi informasi yang baik

 Mengambil sebuah keputusan akan suatu hal

 Memotivasi pekerja atau sumber daya manusia yang bekerja di sebuah perusahaan

agar memiliki perilaku atau nilai dan norma yang sesuai terhadap tujuan
perusahaan.
 Melakukan kendali akan segala hal yang terjadi di sebuah perusahaan

13
 Menilai kinerja sumber daya yang ada di dalam perusahaan

 Meningkatkan sistem akuntabilitas sebuah perusahaan

 Merangsang serta membangkitkan rasa patuh terhadap aturan operasional yang

berlaku
 Melakukan perlindungan terhadap segala aset yang ada di sebuah perusahaan

 Mengelola segala kegiatan yang terjadi pada sebuah perusahaan sehingga

pelaksanaannya efisien dan efektif

C. Manfaat dari Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian juga memiliki berbagai manfaat bagi sebuah perusahaan,
sebagai berikut.

 Manfaat pertama dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui

sudah sejauh mana program yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Sistem
pengendalian manajemen juga dapat melihat apakah sudah sesuai dengan standar
serta rencana kerja yang telah ditetapkan.
 Manfaat kedua dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui jika

ada berbagai penyimpangan yang terjadi dalam proses pengerjaan suatu aktivitas.
 Manfaat ketiga dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui

bagaimana waktu serta sumber daya yang disediakan dapat tercukupi serta
dimanfaatkan oleh perusahaan dengan baik.
 Manfaat keempat dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mengetahui

berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan suatu aktivitas.


 Manfaat kelima dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat memberikan

ruang bagi supervisi perusahaan untuk melihat serta merenungkan pekerjaan yang
mereka miliki.
 Manfaat keenam dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat menerima

informasi serta berbagai perspektif dari orang lain mengenai sebuah aktivitas.
 Manfaat ketujuh dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat mendukung

setiap anggota perusahaan baik dari segi personal maupun pekerjaan yang sedang
dilakukan.
 Manfaat kedelapan dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan setiap

orang memberikan reaksi yang proaktif serta reaktif.

14
 Manfaat kesembilan dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan

kualitas setiap pekerjaan yang dilakukan memenuhi standar yang telah ditentukan.
 Manfaat kesepuluh dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk memastikan

setiap anggota perusahaan tidak mengalami kesulitan ataupun masalah baik dalam
hal pribadi maupun tugas perusahaan.
D. Unsur dari Sistem Pengendalian Manajemen
Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat beberapa unsur yang saling
terhubung antara satu sama lain sehingga membentuk sebuah proses kerja.

1. Detektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang pertama adalah detektor yang
merupakan alat sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya
terjadi dalam suatu proses pengendalian manajemen yang ada di sebuah
perusahaan atau organisasi.

2. Selektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang kedua adalah selektor yang
merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk menilai signifikansi
tentang apa yang terjadi atau peristiwa yang sedang terjadi di dalam proses
pengendalian manajemen.

3. Efektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang ketiga adalah efektor yang
merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk mendorong perilaku
maupun tindakan tertentu ketika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan
pedoman atau patokan yang ada.

4. Komunikator
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang keempat adalah komunikator
yang merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara
bagian detector menuju assessor ataupun sebaliknya.

15
Terdapat empat unsur dari sistem pengendalian manajemen yaitu, detektor,
selektor, efektor, serta komunikator yang memiliki hubungan antara satu sama lain.
Proses sistem pengendalian manajemen sebuah perusahaan pada umumnya dimulai
dari unsur detektor yang berfungsi untuk mencari informasi mengenai sebuah
aktivitas.Selain itu, unsur ini juga menjadi sistem informasi yang bentuknya dapat
berupa formal maupun informasi, dimana dapat menyediakan berbagai informasi
kepada pimpinan perusahaan mengenai segala hal yang terjadi atau aktivitas yang
dilakukan di dalam sebuah perusahaan. Setelah memiliki informasi, selanjutnya
unsur selektor berfungsi untuk merekam berbagai aktivitas tersebut kemudian
dibandingkan dengan standar serta patokan yang ada di dalam sebuah perusahaan.

Patokan tersebut biasanya berbentuk dalam berbagai kriteria yang harus


dipenuhi mengenai segala aktivitas yang seharusnya dilaksanakan dan pembenaran
yang ada. Kemudian, terjadi proses perbaikan yang dilakukan oleh unsur efektor
yang membuat berbagai penyimpanan yang ada diubah sehingga kegiatan yang
telah ditentukan dapat masuk kriteria dan patokan yang telah ditentukan oleh
perusahaan.

E. Tahapan dari Sistem Pengendalian Manajemen


Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat empat tahapan yang berkaitan
antara satu tahapan dengan tahapan lainnya. Simak informasi berikut.

1. Pemrograman
Tahap pertama dari sistem pengendalian manajemen adalah pemrograman, yang
merupakan proses penyusunan berbagai program yang akan digunakan sebuah
perusahaan maupun organisasi dalam menghitung estimasi seberapa besar sumber
daya yang perusahaan tersebut butuhkan.

2. Penganggaran
Tahap kedua dari sistem pengendalian manajemen adalah penganggaran, yang
merupakan proses perencanaan serta pengendalian manajemen yang dinyatakan
dalam satuan keuangan tertentu yang nantinya akan digunakan oleh sebuah
perusahaan untuk periode waktu tertentu. Anggaran yang akan disusun di tahap ini

16
oleh perusahaan, didasarkan pada berbagai anggaran yang ada di pusat
pertanggungjawaban.

3. Operasi dan akuntansi


Tahap ketiga dari sistem pengendalian manajemen adalah operasi serta
akuntansi, yang merupakan proses pencatatan melalui berbagai sumber daya yang
digunakan oleh perusahaan serta pendapatan yang diperoleh selama periode waktu
tertentu. Dalam tahap operasi dan akuntansi ini, catatan tersebut akan dikategori
menyesuaikan dengan berbagai program yang sudah ditetapkan di pusat tanggung
jawab. Berbagai kategori yang sudah sesuai dengan program sebelumnya yang
sudah dilakukan akan dijadikan sebagai dasar untuk proses pemrograman di
kemudian hari.

4. Laporan dan analisis


Tahap keempat dari sistem pengendalian manajemen adalah laporan serta
analisis yang merupakan pemilihan sebuah strategi yang tepat untuk ditinjau ulang.
Dalam tahap ini juga terjadi berbagai kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan
seperti menghapus, mengubah, menambah program yang ada, serta menjadi bahan
pertimbangan bagi perusahaan untuk mengubah anggarannya di kemudian hari.

F. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen


Salah satu variabel konstektual yang paling penting yang mempengaruhi
pengendalianmanajemen di dalam sebuah perusahaan multinasional adalah perbedaan
budaya antarnegara.Menurut definisinya, sebuah organisasi mutinasional akan
beroperasi di banyak negara dan harussiap menghadapi perbedaan budaya seiring
dengan koordinasi dan pengendalian yang dilakukanoleh kantor pusat terhadap anak-
anak perusahaannya. Baik dalam konteks sebuah organisasi atausuatu bangsa, kata
budaya akan merajuk kepada nilai-nilai, asumsi dan norma perilaku yangdiakui
bersama. Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya melintasi berbagai
negara, perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan karakter
nasioanal dan regional yangada; mempunyai hubungan yang penting dengan
pengendalian manajemen. Salah satu cara untuk memahami budaya diusulkan oleh
Hofstede. Menurut Hofstede, budaya dapat berbeda padaempat dimensi:

17
1. Jangkauan kekuasaan merujuk kepada sejauh mana kekuasaan didistribusikan
yangdipusatkan secara tidak seimbang. Budaya dengan jangkauan kekuasaan yang
tinggitermasuk Filipina, Venezuela, dan Meksiko. Budaya dengan jangkauan
kekuasaan yangrendah termasuk Israel, Denmark dan Austria.
2. Individualisme / kolektivisme merujuk kepada sejauh mana seseorang
mendefinisikandirinya sendiri sebagai seorang individu atau sebagai bagian dari
kelompok yang lebih besar.
3. Menghindari ketidakpastian merujuk sampai sejauh mana seseorang akan merasa
terancamoleh situasi yang tidak menentu. Budaya penghindaran ketidakpastian
tinggi termasuk Jepang, Portugal, dan Yunani. Budaya penghindaran
ketidakpastian terendah termasuk Singapura, Hongkong, dan Denmark.
4. Maskulinitas / feminitas merajuk kepada sampai sejauh apakah pengaruh yang
dimiliki olehsalah satu dari kedua nilai dominan tersebut berupa penekanan
ketegasan dan materialisme (maskulin) versus perhatian pada orang lain dan
kualitas hidup (feminin). Contoh dari budaya “maskulin” tinggi termasuk Austria,
Swiss, dan Italia. Budaya feminin yang tinggitermasuk Swedia, Norwegia, Belanda
dan Denmark.
Skema klasifikasi lain diusulkan oleh Hall. Menurut pendapatnya kebudayaan
berbedasatu sama lain dalam spektrum yang dimulai dari “budaya berkonteks
rendah” pada satu sisi (Jerman, Swiss, Amerika Utara, Inggris) di mana orang
langsung melaksanakan bisnisnya danbernegoisasi seefisien mungkin hingga ke
budaya berkonteks tinggi pada sisi yang lain (China,Korea, Jepang, Saudi Arabia)
di mana orang berusaha membangun hubungan pribadi sebelummelakukan bisnis
dan negosisasi berjalan lambat dan bersifat ritual.
Beberapa kesimpulan dapat ditarik mengenai jenis sistem perencaan dan
sistem pengendalian yang akan lebih efektif di dalam budaya yang berbeda. Pada
budaya individualistiskaryawan mungkin lebih menyukai imbalan berdasarkan
prestasi individu, sedangkan imbalanyang berdasarkan kelompok mungkin lebih
disukai oleh karyawan di dalam budayakebersamaan. Dalam budaya dengan
jangkauan kekuasaan yang rendah, desentralisasi dalam pengambilan keputusan
dan kesempatan berpartisipasi yang lebih besar pada penyiapan anggaranmungkin
lebih disukai. Sedangkan hal sebaliknya mungkin berlaku di dalam budaya dengan
jangkauan kekuasaan yang tinggi. Evaluasi peforma kinerja subjektif akan lebih
efektif pada budaya penghindaran ketidakpastian yang rendah daripada yang

18
tinggi. Sistem perencanan dan pengendalian formal akan diterima dengan lebih
baik di dalam keakraban dan kepercayaanantarpersonal dirasakan sangat penting
sehingga pengendalian secara informal kemungkinan besar akan lebih
efektif.(Darmawan) Para eksekutif di dalam organisasi multinasional harus
memahami dan menghormati perbedaan budaya dan menyesuaikan pengendalian
manajemen antarnegara.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen dalam lingkup bisnis internasional berfungsi sebagai
pengelola informasi dari pusat pendapatan, biaya, dan laba yang ada di perusahaan
menyebabkan akuntansi merupakanpusat informasi perusahaan. Akuntan manajemen
harus selalu mengetahui isu-isu terkini (uptodate) dalam berbagaiarea bisnis, mulai dari
ekonomi, politik, pemasaran, manajemen, hingga teknologi sistem informasi.Perusahaan
multinasional sekarang ini berurusan dengan banyak jenis mata uang.Mata uang tersebut
dapat saling diperdagangkan, tergantung pada kurs tukar yang berlaku pada saat
berlakunya perdagangan. Adapun penganggaran modal dimana penganggaran modal
(capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan
pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka
waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.Selain itu terdapat sistem
pengendalian manajemen yaitu sistem yang memiliki fungsi dalam pengendalian setiap
aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam upaya menentukan strategi yang
sesuai untuk diterapkan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut. Sistem pengendalian
manajemen digunakan sebagai salah satu usaha dalam bentuk sistematis yang digunakan
sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan dengan
melakukan perbandingan prestasi kerja yang ada denganrencana serta membuat tindakan
yang paling baik dan tepat untuk menghilangkan ataumengstabilkan perbedaan yang ada.

3.2 Saran
Saran dari kelompok sebaiknya berbagai aspek dan isu dalam akuntansi
manajerial internasional, baik dari isu- isu akuntansi manajerial pada perusahaan
multinasional, konsep keseluruhan tentang penganggaran modal, dan terkait sistem
capitalbudgeting atau penganggaran modal dapat dipahami dengan baik, karena masing-
masing memiliki fungsi yang kuat dalam akuntansi manajemen internasional.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/396576065/Isu-Isu-Internasional-dalam-Akuntansi-
Manajemen

https://www.academia.edu/36404092/MANAJEMEN_KEUANGAN_PENGANGGARA
N_MODAL_docx
Sistem Pengendalian Manajemen: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Unsur, Tahapan, Faktor
(gramedia.com)

Darmawan, B. Pengendalian Manajemen Dalam MNC. Diakses pada 23 Oktober 2023dari


https://www.academia.edu/28859539/PENGENDALIAN_MANAJEMEN_DALAM_M
NC

21

Anda mungkin juga menyukai