PEREKONOMIAN INDONESIA
“Disusun dalam rangka memenuhi tugas individu pada mata kuliah metode penelitian sosial”
Disusun Oleh :
NIM : 201722018
Kelas E
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang perdagangan internasional Indonesia.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................................................I
Kata Pengantar..................................................................................................................II
Daftar Isi...........................................................................................................................III
Bab I Pendahuluan............................................................................................................4
iii
3.4............................................................................................. Teknik Analisis Data
11
Daftar Pustaka.................................................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan sumber daya alam antara berbagai negara mengakibatkan ada sejumlah
barang yang tidak dapat dihasilkan oleh suatu negara. Akibatnya, negara yang tidak memiliki
sumber daya untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu terpaksa harus membelinya dari
negara lain.
3. Perbedaan Selera
5
jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Masalah efisiensi juga
menjadi alasan tidak diproduksinya barang berteknologi tinggi oleh negara berkembang.
Berdasarkan gambar data ekspor Indonesia Juli 2017 tercatat naik 16,8 persen dibanding
bulan sebelumnya menjadi 13,6 miliar dolar AS. Meskipun kinerja ekspor membaik, akan
tetapi perdagangan Indonesia pada Juli 2017 masih mengalami defisit senilai 0,3 miliar dolar
AS. Sejak 2005 hingga 2011, kinerja ekspor Indonesia sebenarnya memang menunjukkan
tren yang meningkat. Puncaknya terjadi pada 2011, saat nilai ekspor Indonesia mencapai
203,5 miliar dolar AS. Sejak itu, nilai ekspor Indonesia mengalami tren penurunan. Begitu
pula dengan nilai impor yang sempat mengalami tren kenaikan hingga mencapai puncaknya
pada 2012 di angka 191,69 miliar dolar. Setelah itu, nilai impor Indonesia berada dalam tren
yang menurun. Dari data ekspor impor tersebut, yang patut dicermati adalah posisi neraca
perdagangan. Neraca perdagangan merupakan nilai ekspor dikurangi nilai impor. Hasilnya,
dapat menunjukkan kontribusi langsung dari aktivitas perdagangan bagi pendapatan nasional.
6
1.2. Rumusan Masalah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan
mutlak merupakan keuntungan yang didapahkan oleh sebuah negara karena berhasil
8
membuat biaya produksi barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain. Dalam teori
ini, jika biaya produksi antar negara tidak berbeda, maka perdagangan internasional tidak ada
alasan untuk dapat melangsungkan perdagangan tersebut. Contohnya ialah Indonesia
memiliki keunggulan dalam memproduksi kain yang lebih murah di bandingkan dengan
Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki keunggulan dalam memproduksi Televisi
dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua negara memiliki keunggulan mutlak
terhadap dua komoditas yang berbeda. Contoh : Indonesia dan Cina memproduksi dua jenis
komoditi yaitu komputer dan sepatu dengan anggapan masing-masing negara
menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi
tersebut. Limapuluh tenaga kerja untuk memproduksi komputer dan 50 tenaga kerja
untuk memproduksi sepatu. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu :
Dalam teorinya David Ricardo berpendapat bahwa meskipun sebuah negara tidak
memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain dalam memproduksi barang tertentu,
9
perdagangan internasional antar negara yang saling menguntungkan masih dapat terjadi.
Dengan catatan bahwa negara tersebut melakukan spesialisasi produk terhadap barang yang
memiliki biaya relative kecil dibandingkan negara lain. Dua negara akan tetap
melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara
memiliki keunggulan mutlak, karena setiap negara pasti memiliki barang yang paling
menguntungkan (efisien) untuk diproduksi. Contoh hasil produksi Indonesia dan Vietnam
Dasar tukar dalam negeri (harga relatif)
(di Indonesia)
Vietnam memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi jagung dan beras, dibanding
Indonesia. Keuntungan didapat jika Vietnam memilih produksi yang paling unggul,
yaitu jagung. Mengapa memilih jagung ? Karena keunggulan produksi jagung adalah
3, yaitu 60 : 20. Jika memilih beras, keunggulan produksinya adalah 1,2 yaitu 48 : 40.
Sebaliknya, Indonesia memilih produksi barang yang kekurangannya paling kecil, yaitu
produksi beras. Hal ini karena kekurangan 40 dengan 48 lebih kecil daripada kekurangan
jagung, yaitu 2 0 dengan 60Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi
Neraca Perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara
dalam perdagangan internasional. Apabila nilai ekspor suatu negara lebih besar dibanding
impor, berarti negara itu mengalami neraca dagang surplus (Positive Trade Balance).
Sedangkan jika nilai impor lebih besar dibanding ekspor, berarti terjadi neraca dagang defisit
(Negative Trade Balance). Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi
antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam
bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen penting
dalam neraca pembayaran internasional.
10
2.3.1. Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan
1. Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam
perekonomian mereka dalam perekonomian impor.
2. Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan.
3. Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor
4. Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan).
5. Bursa pergerakan nilai.
2.3.2. Neraca Perdagangan Indonesia
Berdasarkan gambar sejak 2005 hingga 2016, neraca perdagangan Indonesia pernah
menunjukkan nilai negatif atau yang biasa disebut dengan defisit perdagangan. Kejadian ini
terjadi selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2012 hingga 2014. Pada 2012, defisit neraca
perdagangan mencapai 1,66 miliar dolar AS. Defisit perdagangan ini meningkat menjadi 2,2
miliar dolar AS pada 2014. Indonesia baru mencatat surplus perdagangan lagi pada 2015.
Sejak 2005 hingga 2011, neraca perdagangan berkontribusi positif pada PDB Indonesia. Pada
2005, kontribusinya sebesar 9,91 persen, dan menurun menjadi 9,45 persen pada 2007.
Kontribusi perdagangan semakin melemah pada 2008, menjadi 1,73 persen sehingga ini
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun tersebut, pertumbuhan
ekonomi tercatat sebesar 6 persen, menurun dari 2007 yang tercatat sebesar 6,3 persen.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui teknik library research.
Dimana dalam teknik pengumpulan data library research, penulis memanfaatkan buku-buku,
artikel-artikel, literatur-literatur, jurnal dan berita-berita yang berasal dari berbagai media
cetak dan tulis yang valid serta informasi-informasi yang penulis peroleh melalui internet.
Data yang diperoleh nantinya akan dianalisa dengan menggunakan kerangka dasar teori
ataupun konsep-konsep yang ditetapkan.
Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah
semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh
secara lengkap. Teknik analisis data dalam proposal ini yaitu bersifat kuantitatif yaitu data
yang didapatkan penulis berbentuk angka, grafik, tabel, dan grafik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Faruqi, M.A., 2015. Perdagangan Internasional Dan Aliran Modal Langsung di Indonesia.
http://eprints.undip.ac.id/46450/1/02_FARUQI.pdf ( Diakses pada 12 Juni 2018 )
Purnamasari, D., 2017. Melihat Catatan Defisit Neraca Perdagangan Indonesia. Tirto, 19
Oktober 2017.
13
14
15