Anda di halaman 1dari 15

PERAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAGI

PEREKONOMIAN INDONESIA
“Disusun dalam rangka memenuhi tugas individu pada mata kuliah metode penelitian sosial”

Disusun Oleh :

Nama : Ghozi Adair Aji

NIM : 201722018

Kelas E

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Universitas Prof.Dr.Moestopo ( Beragama )

Jl. Hang Lengkir I No.8 Jakarta Pusat


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang perdagangan internasional Indonesia.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Depok, 11 Juni 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................................................I

Kata Pengantar..................................................................................................................II

Daftar Isi...........................................................................................................................III

Bab I Pendahuluan............................................................................................................4

1.1...................................................................................................... Latar Belakang


.............................................................................................................................4
1.2................................................................................................. Rumusan Masalah
.............................................................................................................................6
1.3................................................................................................. Manfaat Penelitian
.............................................................................................................................6
1.4................................................................................................... Tujuan Penelitian
............................................................................................................................6

Bab II Tinjauan Pustaka...................................................................................................7

2.1........................................................................... Teori Perdagangan Internasional


.............................................................................................................................7
2.2............................................ Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli
.............................................................................................................................7
2.3.............................................................................................. Neraca Perdagangan
.............................................................................................................................9
2.3.1. Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan...........................10
2.3.2. Neraca Perdagangan Indonesia.........................................................10

Bab III Metode Penelitian...............................................................................................11

3.1.................................................................................................... Model Penelitian


11
3.2............................................................................................ Rancangan Penelitian
11
3.3.................................................................................... Teknik Pengumpulan Data
11

iii
3.4............................................................................................. Teknik Analisis Data
11

Daftar Pustaka.................................................................................................................12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perdagangan Internasional biasa disebut dengan perdagangan antarnegara, yaitu


suatu kegiatan pertukaran (transaksi) barang dan jasa antara dua negara atau lebih. Sama
seperti halnya manusia yang membutuhkan manusia lainnya dalam hubungan bermasyarakat,
suatu negara juga membutuhkan negara lain dalam hubungan masyarakat internasional.
Pertukaran atau yang lebih sering disebut dengan perdagangan merupakan suatu proses tukar
menukar yang dilakukan secara sukarela. Masing-masing pihak sama-sama ingin melakukan
perdagangan dan ada kesepakatan baik mengenai harga maupun jumlah barang dan jasa yang
diperdagangkan. Ada beberapa factor pendorong terjadinya perdagangan internasional, yaitu:

1. Perbedaan Kekayaan Alam Antarnegara

Perbedaan sumber daya alam antara berbagai negara mengakibatkan ada sejumlah
barang yang tidak dapat dihasilkan oleh suatu negara. Akibatnya, negara yang tidak memiliki
sumber daya untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu terpaksa harus membelinya dari
negara lain.

2. Adanya Perbedaan Biaya Produksi

Perbedaan dalam biaya produksi mengakibatkan perbedaan keuntungan yang


akan diperoleh. Negara yang mampu menekan biaya produksi lebihh murah akan
memperoleh keuntungan yang relatif lebih besar dibandingkan negara yang biaya
produksinya lebih tinggi.

3. Perbedaan Selera

Adanya perbedaan selera memungkinkan kita menjual barang-barang dalam


negeri ke luar negeri, dimana orang luar negeri menyukai barang yang diproduksi dalam
negeri. Begitu juga sebaliknya.

4. Penghematan Biaya Produksi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan


hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam

5
jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Masalah efisiensi juga
menjadi alasan tidak diproduksinya barang berteknologi tinggi oleh negara berkembang.

Suatu negara melakukan perdagangan dengan negara lain dikarenakan dapat


memberikan keuntungan atau disebut juga manfaat perdagangan. Perdagangan internasional
baru akan terjadi jika masing-masing pihak yang akan melakukan perdagangan mendapatkan
manfaat dari perdagangan tersebut. Kegiatan utama perdagangan internasional adalah ekspor
dan impor. Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk mengeluarkan
barang dari wilayah pabean suatu negara dan memperdagangkannya di wilayah pabean
negara lain. Definisi ekspor yang lain adalah arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar
negeri. Di sisi lain, impor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan untuk memasukkan
barang dari luar negeri untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan di dalam negeri. Definisi
impor yang lain adalah arus barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.

Berdasarkan gambar data ekspor Indonesia Juli 2017 tercatat naik 16,8 persen dibanding
bulan sebelumnya menjadi 13,6 miliar dolar AS. Meskipun kinerja ekspor membaik, akan
tetapi perdagangan Indonesia pada Juli 2017 masih mengalami defisit senilai 0,3 miliar dolar
AS. Sejak 2005 hingga 2011, kinerja ekspor Indonesia sebenarnya memang menunjukkan
tren yang meningkat. Puncaknya terjadi pada 2011, saat nilai ekspor Indonesia mencapai
203,5 miliar dolar AS. Sejak itu, nilai ekspor Indonesia mengalami tren penurunan. Begitu
pula dengan nilai impor yang sempat mengalami tren kenaikan hingga mencapai puncaknya
pada 2012 di angka 191,69 miliar dolar. Setelah itu, nilai impor Indonesia berada dalam tren
yang menurun. Dari data ekspor impor tersebut, yang patut dicermati adalah posisi neraca
perdagangan. Neraca perdagangan merupakan nilai ekspor dikurangi nilai impor. Hasilnya,
dapat menunjukkan kontribusi langsung dari aktivitas perdagangan bagi pendapatan nasional.

6
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, makalah ini memiliki rumusan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh ekspor dan impor dalam perkembangan perekonomian di


Indonesia ?
2. Faktor apa saja yang menjadi penyebab menurun atau meningkatnya ekspor impor
bagi perekonomian Indonesia ?
1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari makalah ini yaitu :

1. Untuk menjelaskan definisi perdagangan internasional.


2. Untuk menjelaskan ekspor dan impor Indonesia.
3. Untuk menjelaskan faktor pendorong perdagangan internasional
4. Untuk menjelaskan definisi neraca perdagangan.
1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui definisi perdagangan internasional.


2. Untuk mengetahui pengaruh ekspor impor dalam perekonomian Indonesia.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab menurunnya atau
meningkatnya ekspor impor bagi perekonomian di Indonesia.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode penelitian sosial.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional menganalisa dasar – dasar terjadinya


perdagangan internasional serta serta keuntungan yang diperoleh. Kebijakan perdagangan
internasional membahas alasan – alasan serta pengaruh pembatasan perdagangan, serta hal –
hal menyangkut proteksionisme baru. Pasar valuta asing merupakan kerangka kerja
terjadinya pertukaran mata uang sebuah negara dengan mata uang negara lain, sementara
neraca pembayaran mengukur penerimaan total sebuah negara – negara lainnya di dunia dan
total pembayaran ke negara negara lain tersebut (Salvatore, 1997:6). Teori dan kebijakan
perdagangan internasional merupakan aspek mikroekonomi ilmu ekonomi internasional
sebab berhubungan dengan masing-masing negara sebagai individu yang diperlakukan
sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga relatif satu komoditas. Menurut teori
perdagangan tradisional, setiap negara yang terlibat dalam hubungan dagang antarnegara
akan terdorong untuk melakukan spesialisasi produksi dan ekspor komoditi tertentu yang
keunggulan komparatifnya ia miliki, sehingga masing-masing negara akan terfokus pada
bidang keahlian atau keunggulannya, dan pada akhirnya output dunia akan menjadi lebih
besar dan setiap negara yang terlibat akan diuntungkan. Apabila dikaitkan dengan distribusi
kepemilikan faktor produksi dan teknologi yang ada saat ini antara negara-negara maju dan
yang berkembang, maka teori keunggulan komparatif itu mengisyaratkan bahwa negara-
negara berkembang harus terus berspesialisasi dalam produksi dan ekspor bahan-bahan
mentahatau komoditi primer,bahan bakar, bahan-bahan tambang, dan bahan makanan ke
negara maju yang sebagai imbalannya akan memasok produk-produk manufaktur bagi
mereka.

2.2. Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli

Teori perdagangan internasional menurut para ahli, yaitu :

1. Teori Keunggulan Mutlak / Absolut Advantage ( Adam Smith )

Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan
mutlak merupakan keuntungan yang didapahkan oleh sebuah negara karena berhasil

8
membuat biaya produksi barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain. Dalam teori
ini, jika biaya produksi antar negara tidak berbeda, maka perdagangan internasional tidak ada
alasan untuk dapat melangsungkan perdagangan tersebut. Contohnya ialah Indonesia
memiliki keunggulan dalam memproduksi kain yang lebih murah di bandingkan dengan
Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki keunggulan dalam memproduksi Televisi
dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua negara memiliki keunggulan mutlak
terhadap dua komoditas yang berbeda. Contoh : Indonesia dan Cina memproduksi dua jenis
komoditi yaitu komputer dan sepatu dengan anggapan masing-masing negara
menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi
tersebut. Limapuluh tenaga kerja untuk memproduksi komputer dan 50 tenaga kerja
untuk memproduksi sepatu. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu :

• Indonesia : komputer 15 unit dan sepatu 45

• Cina : komputer 40 dan sepatu 25

• Total : komputer 55 dan sepatu 70

Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak


dalam produksi sepatu dibandingkan dengan Cina, karena 50 tenaga kerja di Indonesia
mampu memproduksi 45 unit sepatu dan Cina hanya bisa memproduksi 25 unit sepatu.
Sedangkan Cina memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi komputer karena Cina
bisa membuat 40 unit, sedang Indonesia hanya bisa 15 unit. Apabila Indonesia dan Cina
melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut :

• Indonesia : komputer 0 unit dan sepatu 90

• Cina : komputer 80 dan sepatu 0

• Total : komputer 80 dan sepatu 90

Dengan melakukan spesialisasi, hasil produksi semakin meningkat. Jadi


keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi
tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara
lain.

2. Teori Keunggulan Komparatif / Comparative Advantage (David Ricardo)

Dalam teorinya David Ricardo berpendapat bahwa meskipun sebuah negara tidak
memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain dalam memproduksi barang tertentu,

9
perdagangan internasional antar negara yang saling menguntungkan masih dapat terjadi.
Dengan catatan bahwa negara tersebut melakukan spesialisasi produk terhadap barang yang
memiliki biaya relative kecil dibandingkan negara lain. Dua negara akan tetap
melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara
memiliki keunggulan mutlak, karena setiap negara pasti memiliki barang yang paling
menguntungkan (efisien) untuk diproduksi. Contoh hasil produksi Indonesia dan Vietnam
Dasar tukar dalam negeri (harga relatif)

Negara Hasil / Jenis Barang


Jagung Beras
Indonesia 20 40
Vietnam 60 48
Jumlah 80 88

1 ton jagung = 2 ton beras

(di Indonesia)

1 ton jagung = 0,8 ton beras

Vietnam memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi jagung dan beras, dibanding
Indonesia. Keuntungan didapat jika Vietnam memilih produksi yang paling unggul,
yaitu jagung. Mengapa memilih jagung ? Karena keunggulan produksi jagung adalah
3, yaitu 60 : 20. Jika memilih beras, keunggulan produksinya adalah 1,2 yaitu 48 : 40.
Sebaliknya, Indonesia memilih produksi barang yang kekurangannya paling kecil, yaitu
produksi beras. Hal ini karena kekurangan 40 dengan 48 lebih kecil daripada kekurangan
jagung, yaitu 2 0 dengan 60Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi

2.3. Neraca Perdagangan Internasional

Neraca Perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara
dalam perdagangan internasional. Apabila nilai ekspor suatu negara lebih besar dibanding
impor, berarti negara itu mengalami neraca dagang surplus (Positive Trade Balance).
Sedangkan jika nilai impor lebih besar dibanding ekspor, berarti terjadi neraca dagang defisit
(Negative Trade Balance). Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi
antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam
bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen penting
dalam neraca pembayaran internasional.

10
2.3.1. Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan

Faktor faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan internasional antara lain :

1. Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam
perekonomian mereka dalam perekonomian impor.
2. Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan.
3. Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor
4. Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan).
5. Bursa pergerakan nilai.
2.3.2. Neraca Perdagangan Indonesia

Berdasarkan gambar sejak 2005 hingga 2016, neraca perdagangan Indonesia pernah
menunjukkan nilai negatif atau yang biasa disebut dengan defisit perdagangan. Kejadian ini
terjadi selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2012 hingga 2014. Pada 2012, defisit neraca
perdagangan mencapai 1,66 miliar dolar AS. Defisit perdagangan ini meningkat menjadi 2,2
miliar dolar AS pada 2014. Indonesia baru mencatat surplus perdagangan lagi pada 2015.
Sejak 2005 hingga 2011, neraca perdagangan berkontribusi positif pada PDB Indonesia. Pada
2005, kontribusinya sebesar 9,91 persen, dan menurun menjadi 9,45 persen pada 2007.
Kontribusi perdagangan semakin melemah pada 2008, menjadi 1,73 persen sehingga ini
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun tersebut, pertumbuhan
ekonomi tercatat sebesar 6 persen, menurun dari 2007 yang tercatat sebesar 6,3 persen.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Model Penelitian

Proposal ini menggunakan model penelitian deskriptif. Yaitu menjelaskan kondisi


yang ada pada masa sekarang atau dapat disebut mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,
kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

3.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian pada proposal ini dikaitkan dengan angka-angka dan


perhitungan, karena memang tujuan akhirnya adalah untuk mengukur, menilai atau atau
membandingkan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa angka,
kemudian diolah dan dianalisis sehingga memperoleh sebuah informasi ilmiah yang dapat
dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui teknik library research.
Dimana dalam teknik pengumpulan data library research, penulis memanfaatkan buku-buku,
artikel-artikel, literatur-literatur, jurnal dan berita-berita yang berasal dari berbagai media
cetak dan tulis yang valid serta informasi-informasi yang penulis peroleh melalui internet.
Data yang diperoleh nantinya akan dianalisa dengan menggunakan kerangka dasar teori
ataupun konsep-konsep yang ditetapkan.

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah
semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh
secara lengkap. Teknik analisis data dalam proposal ini yaitu bersifat kuantitatif yaitu data
yang didapatkan penulis berbentuk angka, grafik, tabel, dan grafik.

12
DAFTAR PUSTAKA

-., 2018. 5 Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli.


https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-perdagangan-internasional-menurut-para-ahli.
( Diakses pada 11 Juni 2018 )

-., 2018. Pengertian Neraca Perdagangan. http://forexindonesia.org/beritaforex/neraca-


perdagangan-internasional.html ( Diakses pada 12 Juni 2018 )

Faruqi, M.A., 2015. Perdagangan Internasional Dan Aliran Modal Langsung di Indonesia.
http://eprints.undip.ac.id/46450/1/02_FARUQI.pdf ( Diakses pada 12 Juni 2018 )

Purnamasari, D., 2017. Melihat Catatan Defisit Neraca Perdagangan Indonesia. Tirto, 19
Oktober 2017.

Saputri, D.A., 2014. Perdagangan Internasional Dan Pembangunan Ekonomi. Skripsi.


Universitas Negeri Padang, Padang.

Safitri, A.B., 2016. Peran Perdagangan Internasional Dalam Perekonomian Indonesia.


https://alliyabenings.wordpress.com/2016/06/19/peran-perdagangan-internasional-dalam-
perekonomian-indonesia/ ( Diakses pada 11 Juni 2018 )

Tuarsih, Nani., 2012. Perdagangan Internasional Dan Pembangunan Berkelanjutan. Skripsi.


Universitas Andalas, Padang.

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai