Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika

Dosen Pembimbing : Dr. Sukmawati, SPd., M.Pd.

PENGEMBAGAN IINSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

BERBASIS HOTS

Disusun oleh Kelompok 5

1. Indi Zahrotul Hafidha (180402017)

2. Sry Handayani (105361101920)

3. Muh. Irham Latif (105361101820)

4. Rosdiana Pabianan (105361102120)

5. Rahmadani Ahmad (105361102218)

KELOMPOK 5 Page 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

TAHUN AJARAN 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan taufiq-nya sehingga makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Namun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu demi kesempurnaan makalah ini kami
sangat mengharapkan adanya saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan.

Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan dari refrensi buku dan informasi dari internet,
Semoga makalah ini dapat menjadi sarana bagi para guru dan calon guru untuk memahami
prosedur penilaian hasil belajar.

Makalah ini dapat selesai atas kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak tersebut, diantaranya:

1. Ayah dan Ibu yang telah bersusah payah mendidik dan membimbing kami sehingga
kami menjadi manusia yang berilmu tinggi dan berahlak mulia.
2. Ibu Dr.Sukmawati, S.Pd., M.Pd. sebagai Dosen pembimbing yang telah memberikan
petunjuk, arahan, dan bimbingannya dengan cukup jelas.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pendidikan dan pengajaran sehingga kami
menjadi manusia yang berguna.
4. Kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya yang di
tentukan.

Semoga bantuan sumbangan moral dan moril, dari berbagai pihak tersebut, Allah SWT
dapat membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiiin..

KELOMPOK 5 Page 2
Makassar, Desember 2021

Penyusun

KELOMPOK 5 Page 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................6
C. Tujuan..........................................................................................6
D. Manfaat........................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian instrumen tes hasil belajar………………..................8


B. Pengertian HOTS…………………………………………….….8
C. Karateristik instrumen tes hasil belajar berbasis HOTS ..............8
D. Langkah penyusunan soal HOTS……………….........................10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................18
B. Saran..............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19

KELOMPOK 5 Page 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan kehidupan manusia karena


pada dasarnya manusia terlahir dengan tak berilmu sehingga pendidikan dibutuhkan setiap
orang dari dulu, hingga sekarang bahkan di waktu yang akan datang untuk mencapai
perubahan ke arah kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Adanya perkembanngan zaman
juga mempengaruhi pendidikan salah satunya adalah kreatifitas guru yang perlu ditingkatkan
sehingga perlunya dilakukan pengembangan bahan ajar, media pembelajaran bahkan
instrumen tes hasil belajar.

Keberhasilan pendidikan yang tujuan utamanya meningkatkan sumber daya manusia


dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan ini
adalah kemampuan guru dalam melakukan dan memanfaatkan penilaian, evaluasi proses, dan
hasil belajar. Kemampuan tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui tercapai tidaknya
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Selain itu, kemampuan tersebut
juga dapat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang telah
dilakukan guru.

Dalam pengembangan instrumen tes hasil belajar perlu dilakukannya uji coba dan
penilaian untuk mengetahui efektifitas instrumen tersebut. Selain itu, dalam melakukan
evaluasi proses dan hasil belajar tidak terlepas dari kegiatan penilaian dalam pengumpulan
data dan pengolahannya untuk memperoleh gambaran dan informasi sejauh mana kemampuan
peserta didik, sehingga guru dapat menindak lanjuti untuk kepentingan pembelajaran. Ukuran
tingkat kebaikan suatu tes dapat dilihat dari kemampuannya dalam memberikan gambaran
secara jelas tingkat keberhasilan program atau tujuan pembelajaran. Supaya tujuan mudah
dievaluasi keberhasilannya, maka tujuan harus bersifat operasional, tujuan tersebut harus
diklasifikasikan dalam bentuk yang lebih rinci. Sehingga perlu dikembangkannya instrumen
tes hasil belajar berbasis HOTS supaya peserta didik dapat meningkatkan kemampuannya
berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.

KELOMPOK 5 Page 5
Kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS) merupakan penggunaan proses
berpikir pada tingkat lebih tinggi untuk memperoleh wawasan baru dan tantangan baru dalam
suatu pemecahan masalah. Proses belajar mengajar disekolah perlu diarahkan untuk lebih
mengasa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Salah satu solusi yang dipandang mampu
mengoptimalkan kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika dalam pembelajaran
matematika melalui pemecahan masalah.Pemecahan masalah saling berkaitan dengan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan suatu permasalahan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan permasalahan yanga akan dibahas
diantaranya sebagai berikut.
1. Apa pengertian instrumen tes hasil belajar?
2. Apa pengertian HOTS?
3. Apa saja karateristik instrumen tes hasil belajar berbasis HOTS?
4. Bagaimana langkah penyusunan soal HOTS?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, adapun tujuan yang akan dicapai diantaranya
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian instrumen tes hasil belajar
2. Untuk mengetahui pengertian HOTS
3. Untuk mengetahui karateristik instrumen tes hasil belajar berbasis HOTS
4. Untuk mengetahui langkah penyusunan soal HOTS

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat yang akan dicapai diantaranya sebagai berikut.
1. Dapat dijadikan peganagan bagi pembacanya
2. Menambah wawasan mengenai penilain hasil belajar

KELOMPOK 5 Page 6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Tes Hasil Belajar

1. Pengertian Instrumen Tes

Sugiono (2015) menjelasakan bahwa instrumen merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang dipakai selama pelaksanaan.
Instrumen menurut riduwan (2012;78) merupakan alat untuk mengukur nilai variabel
yang akan diteliti. Sedangkan menurut Mawardi (2008;41) tes adalah suatu alat ukur yang
dideskripsikannya menarah kepada karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip
dengan interprestasi dari hasil pengukuran

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes adalah cara atau
prosedur yang digunakan dalam pengukuran dan penilaian untuk mempermudah evaluasi
pendidikan yang dapat berupa pernyataan-pernyataan atau tugas-tugas yang harus
dijawab oleh peserta didik sehingga diperoleh nilai hasil belajar yang dapat dibandingkan
dengan nilai standart tertentu.

2. Bentuk-Bentuk Instrumen Tes


a. Tes Uraian
Martina (2007 ;22) menyatakan Uraian merupakan alat penilaian hasil belajar
yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut siswa
menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.bentuk tes uraian sangat tepat digunakan
untuk bidang Matematika. Pengerjaan soal ini melalui satu prosedur atau langkah-
langkah tertentu.
Kelebihan atau keunggulan tes uraian ini antaral lain :
a) Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif yang tinggi.

KELOMPOK 5 Page 7
b) Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir
logis, analitis, dan sistematis.
c) Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa
memakan waktu yang lama, gurtu dapat secara langsung melihat proses
berpikir siswa.
d) Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan,
dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah bahasa.

Kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini adalah :

a) Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dan membuat pertanyaan,


maupun dalam cara memeriksanya. Guru bisa saja bertanya tentang hal-hal
yang menarik baginya, dan jawabannya juga berdasarkan apa yang
dikehendaki.
b) Tes ini biasanya kurang reliable, mengungkap aspek yang terbatas,
pemeriksaanya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas
yang jumlah siswanya relative besar.

b. Tes Objektif
Soal-soal bentuk objektif ada beberapa bentuk, yakni :
1) Bentuk soal jawaban singkat
Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban
dalam bentuk kata, bilangan, kalimat, atau simbol dan jawabannya hanya dapat
dinilai benar atau salah.
2) Bentuk soal benar salah
Bentuk soal benar salah adalah bentuk tes yang soal-soalnyaberupa
pernyataan. Sebagian dari pernyataan itu merupakan pernyataan yang benar dan
sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah.
3) Bentuk soal menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dikelompokkan pernyataan yang
paralel. Kedua kelompok pernyataan ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok

KELOMPOK 5 Page 8
sebelah kiri merupakan bagian yang berisi soal-soal yang harus dicari
jawabannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, jumlah soal yang sama
dengan jumlah jawabannya, tetapi jumlah jawaban yang disediakan dibuat lebih
banyak daripada soalnya karena hal ini akan menguranghi kemungkinan siswa
menjawab dengan menebak.
4) Soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang
benar atau paling tepat. Tes bentuk ganda adalah tes jawabanya dapat diperoleh
dengan memilih altenative jawaban yang disediakan. Dalam tes pilihan ganda
ini, bentuk terdiri atas pernyataan (pokok soal ), alternativejawaban yang
mencakup kunci jawaban.

B. Pengertian HOTS

Pengertian Higher Order Thinking Skills Sani (2019) Kemampuan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills) adalah kemampuan berpikir strategis yang merupakan
kemampuan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, menganalisis argumen,
atau membuat prediksi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) mencakup berpikir
kritis, berpikir kreatif, problem solving, dan membuat keputusan (Sani, 2019).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Higher Order Thinking Skills
(HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam tingkat tinggi untuk
memecahkan masalah. Selai itu peserta didik yang mempunyai kemapuan berpikir tinggi
dapat membuat keputusan dengan tepat.

Berdasarkan sintesis beberapa penelitian yang dilakukan terkait keterampilan berpikir,


dapat dibedakan beberapa keterampilan yang termasuk keterampilan berpikir tingkat rendah
(lower order thinking skills) dan yang termasuk HOTS. Berikut ini dideskripsikan beberapa
keterampilan dasar yang dibedakan dalam kegiatan LOTS dan HOTS.

KELOMPOK 5 Page 9
Lower Order Thingking Skills Higher Order Thingking Skills
(LOTS) (HOTS)

 Berpikir Kreatif
 Strategi Kognitif
 Berpikir Kritis
 Pemahaman
 Menyelesaikan Masalah
 Klasifikasi Konsep
(Problem Solving)
 Membedakan
 Membuat Keputusan
 Menggunakan Aturan
 Mengevaluasi
Rutin
 Berpikir Logis
 Analisis Sederhana
 Berpikir Metakognitif
 Aplikasi Sederhana
 Berpikir Reflektif
 Sintesis

C. Karakteristik Pembelajaran Berbasis HOTS

Adapun karateristik dalam pembelajaran berbasis HOTS yaitu :

a. Aktif dalam berpikir


Ridwan Abdullah Sani (2019;29) menyatakan Pembelajaran berbasis HOTS harus
membuat semua siswa aktif dalam berpikir. Beberapa kondisi yang harus diterapkan
selama kegiatan belajar berlangsung adalah sebagai berikut :
1. Memastikan situasi tetap terkendali meskipun siswa ditantang untuk melakukan
kegiatan pembelajaran secara bebas selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Guru lebih banyak memberi rangsangan berpikir pada siswa untuk menyelesaikan
masalah yang telah diberikan atau masalah yang dihadapi siswa. Hal tersebut akan
menyebabkan siswa lebih aktif mencari informasi dan berpikir, sehingga materi
pembelajaran akan lebih mudah diserap dan keterampilan berpikirnya akan
meningkat.

KELOMPOK 5 Page 10
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara bervariasi, disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa. Pembelajaran yang monoton akan membuat siswa
merasa bosan, apalagi hanya mendengarkan guru berbicara.
4. Merangsang siswa untuk berani mengajukan pendapat atau pertanyaan. Guru dapat
melatih siswa untuk membuat pertanyaan setelah menampilkan sebuah fenomena
yang menarik, misalnya melalui video, demontrasi, atau cara lainnya. Guru harus
melatih kepercayaan diri siswa agar yakin pada dirinya sendiri dalam penguasaan
pengetahuan dan berpikir.
b. Memformukasikan masalah
Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan masalah merupakan
pembelajaran berbasis HOTS.Perumusan masalah dapat berupa tindakan mengubah
sebuah masalah yang diberikan menjadi masalah yang berbeda penyajiannya. Hal ini
sering dilakukan ketika berupaya menyelesaikan sebuah masalah agar memudahkan
siswa dalam memahami masalah. Pada kasus ini, penyelesaian masalah belum diketahui
oleh orang yang mengajukan masalah. Namun, mungkin juga orang yang mengajukan
masalah telah mengetahui bagaimana cara memcahkan masalah tersebut dan hanya
melatih siswa untuk dapat merumuskan masalah dan mencara solusinya.
c. Mengkaji permasalahan kompleks
Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran berbasi HOTS adalah
permasalahan yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau menerapkan
strategi yang telah umum diketahui. Pada umumnya permasalahan seperti itudapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (konstektual) yang mencakup berbagai bidang
ilmu. Penyelesaian permasalahan seperti itu membutuhkan kreativitas dan kemampuan
berpikir kritis.
d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide
Melatih siswa untuk berpikir divergen akan mengembangkan kemampuan mereka
dalam mengajukan beberapa ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide yang kreatif
sangat terkait dengan kemmapuan berpikir divergen.
e. Mencari informasi dan berbagai sumber

KELOMPOK 5 Page 11
Pembelajaran dengan menugaskan siswa untuk mencari informasi dari berbagai
sumber dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas melalui penugasan. Sebaiknya siswa
dilatih untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari informasinya atau
solusinya dari berbagai sumber yang berbeda.
f. Berpikir kritis menyelesaikan masalah secara kreatif
Jika siswa mampu berpikir secara kritis, maka mereka tidak mudah dipengaruhi
oleh berita negatif karena dapat mencari kebenaran dan mereflesikan nilai, serta membuat
keputusan yang tepat.
g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan
Prinsip yang terdapat dalam berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan
dalam pemebelajaran berbasis HOTS, antara lain :
1) Menciptakan tugas yang sesuai dengan harapan atau kebutuhan siswa.
2) Membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
3) Memberikan tugas atau soal yang dapat membuat siswa aktif berpikir.
4) Mengkaji persoalan yang konstektual yang di alami oleh siswa.
5) Mengembangkan imajinasi siswa melalui tulisan atau gambar.
6) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan elaborasi dan berpikir
divergen.
7) Memberi kesempatan pada siswa untuk memilih topik atau cara belajar di kelas.
8) Tidak menyalahkan siswa jika membuat atau menayakan hal yang nyeleneh.
9) Memberikan umpan balik dan penghargaan atas karya siswa.
10) Memberikan kebebasan bereksperimen bagi siswa.
11) Melatih siswa mengajukan pertanyaan dan membuat rumusan masalah dalam upaya
menyelesaikan masalah yang menantang.
12) Melatih siswa untuk berpikir kritis dengan menganalisis dan mengevaluasi data atau
informasi yang disajikan.
13) Melatih siswa membuat keputusan terkait dengan suatu kondisi yang dideskrpsikan.

D. Langkah penyusunan soal HOTS

Langkah-langkah penyusunan soal HOTS :

KELOMPOK 5 Page 12
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan konteksual.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.

Level tertinggi HOTS,yaitu level menciptakan/berkreasi tidak harus sulitdijawab. Begitu


pula sebaliknya,level terendah dalam domain kognisi yaitumengingat kembali tidak pasti
dapat dijawab dengan mudah.HOTS bukanmembicarakan mudah atau sulitnya soal,
melainkan tingkatan mengingat atau mencipta/berkreasi.

KELOMPOK 5 Page 13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam mengembangkan instrumen untuk penulisan soal HOTS sebenarnya hampir sama
dengan soal yang biasa digunakan oleh guru pada umumnyam Hal penting dalam penulisan
soal HOTS, guru harus sangat menguasai materi ajar, memiliki keterampilan dalam menulis
soal (kontruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi
dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan. Bentuk soal hendaknya beragam.Format
instrumen yang disarankan 1) bentuk soal memilih misalnya pilihan ganda; menjodohkan 2)
essay; 3)soal yang bersifat penjelasan.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat
diberikan pada penelitian ini adalah :
1. Diharapkan pengembangan instrumen tes hasil belajar berbasis higher order thinking skills
dilanjutkan sampai tahap evaluasi (evaluation) serta tahap efektivitas penggunaan
instrumen tes, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
2. Pengembangan instrumen tes hasil belajar berbasis higher order thinking skills (HOTS)
dapat dikembangkan lagi pada materi matematika lainnya, yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran serta dapat membantu guru untuk instrumen tes higher order thinking
skills(HOTS) peserta didik.
3. Instrumen tes hasil belajar berbasis higher order thinking skills (HOTS) ini dapat
dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran matematika untuk higher order thinking skills
(HOTS) peserta didik.

KELOMPOK 5 Page 14
DAFTAR PUSTAKA

Sani, R. A. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking skills). Tanggerang.

Sugiono. (2015). Metode Penilaian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualittaif ̧dan R & D. Bandung :
Alfabeta.

KELOMPOK 5 Page 15

Anda mungkin juga menyukai