Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
George A. Kelly lahir pada tanggal 28 april 1905 di Perth, Kansas. Ia
mendapat gelar sarjananya di Friends University, Kansas, Park College di
Missouri, lalu mendapat gelar pascasarjananya di University of Kansas, University
of Minnesota, dan University of Edinburgh, kemudian mendapat gelar Ph.D.-nya
dari State University of Iowa pada 1931. Dia membangun klinik keliling di
Kansas, sebagai psikolog penerbang pada perang dunia II, dan pernah menjadi
profesor psikologi di Ohio State University dan Brandeis University.
George A. Kelly seorang manusia bebas untuk mengkonstruksi pemikiran
dan pemahamannya tentang dunia sehingga menghasilkan sebuah interpretasi yang
berdasar pada konstruk personal yang telah dibentuknya.
George A. Kelly adalah orang yang senang mencoba pengalaman baru,
menolak kebenaran yang absolut, dan karena itu merasa bebas untuk merekonstruk
atau menginterpretasi fenomena, menantang konsep realitas objektif dan merasa
bebas untuk bermain dalam dunia keyakinannya. pandangannya seorang manusia
bebas untuk mengkonstruksi pemikiran dan pemahamannya tentang dunia.
Kelly memulai dengan asumsi dasar bahwa semesta ini sebuah kenyataan
sebagai suatu unit yang saling integral dan berkorelasi satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Sebutkan konstruk pribadi George Kelly ?
2. Sebutkan kritik terhadap pendekatan Kelly ?
3. Sebutkan pandangan islam tentang teori Kelly ?


2

C. Tujuan
Adapun tujuan dari latar belakang diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konstruk pribadi George Kelly
2. Untuk mengetahui kritik terhadap pendekatan Kelly
3. Untuk mengetahui pandangan islam tentang teori Kelly
























3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konstruk Pribadi George Kelly
1. Struktur
Struktur utama dalam teori kepribadian Kelly adalah konstruk personal.
konstruk personal merupakan cara seseorang menginterpretasikan dan
menjelaskan dunia. Teori ini adalah mengenai konstruksi manusia terhadap
peristiwa-peristiwa : yaitu pencarian pribadi mereka ke dalam dunia mereka
(Feist, 2010:289). Melalui konstruk personal ini individu merasakan,
menginterpretasikan dan memaknai peristiwa tersebut dan
mengkategorikannya. Kelly percaya bahwa setiap orang akan melihatnya
dengan cara yang berbeda-beda dan manusia juga selalu mempunyai cara
alternatif dalam melihat sesuatu. Kelly (1963) berasumsi bahwa semua
interpretasi kita di masa sekarang mengenai semesta dapat direvisi atau
diganti dan asumsi ini ia sebut sebagai alternativisme konstruktif. Filosofi
ini menyatakan bahwa fakta akan selalu terbuka terhadap banyak kemungkinan
dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Dalam suatu peristiwa, paling tidak ada tiga elemen yang dibutuhkan
untuk membentuk sebuah konstruk. Dua dari elemen tersebut dipahami
memiliki kemiripan satu sama lain, sedangkan elemen yang ketiga dipahami
memiliki perbedaan dengan dua elemen yang lain. Dua elemen yang mirip
tersebut membentuk konstruk similarity pole (kutub kemiripan), sedangkan
elemen yang berbeda membentuk konstruk construct pole (kutub kontras). Hal
ini menjelaskan bahwa konstruk tidak dapat terbentuk atau tidak dapat kita
pahami jika hanya menggunakan salah satu kutub kemiripan atau kutub kontras
saja. Selain itu, konstruk yang diterapkan oleh orang lain bisa diterapkan pada
diri kita sendiri dan sebuah konstruk bersifat mungkin, tapi tidak harus ataupun
pasti benar.
4

Ada dua tipe konstruk yang digunakan oleh Kelly untuk membahas
elemen yang digunakan oleh orang lain sebagai sadar atau bawah sadar, yaitu
sebagai berikut :
a. Konstruk verbal yang diekspresikan dalam kata
b. Konstruk preverbal yang digunakan ketika orang tersebut tidak memiliki
kata untuk mengekspresikannya. Konstruk ini dipelajari sebelum individu
mengembangkan kemampuan bahasa.
Tiap konstruk dalam sistem pada diri kita juga memiliki rentang
kenyamanan dan fokus kenyamanan, berikut penjelasannya :
1. Rentang kenyamanan adalah semua peristiwa dimana pengguna merasa
aplikasi konstruk tersebut berguna.
2. Fokus kenyamanan adalah semua peristiwa dimana aplikasi dari konstruk
tersebut termanfaatkan secara penuh. Misalnya saja seperti konstruk
menolong/tidak menolong yang bisa diaplikasikan pada situasi manapun
yang memungkinkan untuk pertolongan itu dapat diberikan.
Menurut pendapat Kelly manusia secara terus menerus membentuk
pandangan mereka sendiri mengenai dunia (tidak bersifat statis). Hal ini bisa
dijelaskan karena pada diri tiap individu pasti memiliki core construct
(konstruk inti) yang menjadi fungsi dasar dan hanya akan dapat diubah dengan
konsekuensi besar pada sistem konstruk yang tersisa dan peripheral construct
(konstruk pelengkap) yang tidak begitu mendasar dan dapat diubah tanpa
modifikasi serius struktur inti.
Sistem konstruk juga diorganisir dalam kerangka hierarki. Konstruk
superordinat merupakan konstruk paling inklusif dan paling luas, seperti
PLANTAE (tumbuhan). Konstruk superordinat ini berisi konstruk yang lebih
sempit dan spesifik seperti pohon, rumput, bunga, dst. Konstruk tingkat
menengah ini kemudian berisi banyak konstruk subordinat seperti mawar,
pisang, singkong, pohon mangga

5

2. Asumsi Dasar
Kelly menjelaskan istilah proses dari seseorang merujuk pada manusia
yang selalu berubah, hidup, dan bergerak. Kemudian istilah diarahkan melalui
jalur-jalur menunjukkan bahwa manusia mengarahkan proses mereka pada
suatu jalur, suatu tujuan, atau akhir. Lalu istilah cara-cara mengantisipasi
peristiwa menjelaskan bahwa manusia mengarahkan tindakan mereka sesuai
dengan prediksi atas masa depan.
3. Konsekuensi Pendukung
Kelly mengelaborasikan teori konstruk personalnya dengan sebelas
konsekuensi pendukung, yaitu :
a. Persamaan di antara peristiwa
Kelly menyebut persamaan antar peristiwa sebagai konsekuensi konstruksi.
Bisa dikatakan bahwa asumsi konsekuensi ini adalah seseorang
mengantisipasi kejadian dengan mengkonstruksikan replikasi mereka
(Feist, 2010:294). Manusia melihat suatu pola atau replikasi yang berulang
pada peristiwa yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang sama sehingga ia
dapat mendeskripsikan atau bahkan memprediksikannya.
b. Perbedaan di antara manusia
Manusia berbeda satu sama lain dalam konstruksi mereka terhadap
peristiwa (Feist, 2010:294). Kelly menyebut perbedaan ini sebagai
konsekuensi individualitas. Setiap manusia memiliki pengalaman yang
berbeda dan tidak mungkin ada dua orang yang membentuk suatu
pengalaman yang sama persis. Oleh karena itulah, konstruk yang digunakan
oleh individu satu dengan yang lain dalam menginterpretasikan dunia
pastilah juga berbeda.
c. Hubungan di antara konstruk
Konsekuensi ketiga ini disebut konsekuensi organisasi yang menyatakan
bahwa manusia secara karakter akan mengembangkan konstruksi mengenai
suatu sistem yang merangkul hubungan ordinal antara konstruk, untuk
6

kenyamanan (mereka) dalam mengantisipasi kejadian (Feist, 2010:295).
Konsekuensi ini menekankan pada hubungan antarkonstruk dan bagaimana
manusia dapat bergerak dari satu konstruk ke konstruk lainnya dalam cara
yang teratur. Hal ini juga menjelaskan bahwa konstruk seseorang terbentuk
secara ordinal (hierarkis), dengan konstruk superordinat pada tingkat paling
puncak dan konstruk subordinat pada tingkat paling bawah yang bersifat
sangat spesifik (sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya dalam makalah
ini).
B. Dikotomi Konstruksi Konsekuensi Dikotomi
menyatakan bahwa sistem konstruksi seseorang terdiri dari konstruk
dikotomi dengan jumlah terbatas (Feist, 2010:296). Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, dalam membentuk sebuah konstruk setidaknya dibutuhkan dua
elemen yang dipersepsikan sama dan satu elemen yang dipersepsikan sebagai
berbeda. Kelly juga mengatakan bahwa konstruk bersifat skema hitam-putih yang
kontras. Oleh karena itulah kita mengerti konstruk baik/buruk.
1. Pilihan antar dikotomi
Ketika memandang suatu peristiwa sebagai hal yang dikotomi, maka manusia
akan memiliki pilihan alternatif atas tindakannya, yang disebut sebagai
konsekuensi pilihan. Kelly menyatakan bahwa manusia memilih alternatif
dalam suatu konstruk dikotomi untuk dirinya sendiri, melalui bagaimana
mereka mengantisipasi kemungkinan yang lebih besar untuk memperluas dan
mendefinisikan konstruk di masa depan (Feist, 2010:297).
Konsekuensi ini terkait dengan empat konsekuensi sebelumnya. Ketika
menghadapi suatu masalah, konstruk dikotomi seseorang akan memunculkan
pilihan alternatif berupa tindakan yang dapat dilakukan. Setiap alternatif pilihan
mengantasipasi kemungkinan yang lebih besar dalam memperluas ataupun
memperjelas konstruk yang akan datang.


7

C. ANALISIS TOKOH DENGAN TEORI KEPRIBADIAN KELLY
1. Mushab bin Umair
Mushab bin Umair ialah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang
berasal dari bangsa Quraisy. Semenjak lahir, Mushab hidup dalam kesenangan
dan kemewahan. Mushab termasuk pemuda paling beruntung yang sangat
dimanja oleh orangtuanya. Pemuda tampan ini juga terkenal dengan otaknya
yang cerdas sehingga menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan.
Kehidupan mewahnya mulai berubah semenjak kabar mengenai Nabi
Muhammad,SAW pembawa Agama Islam sampai ke telinga Mushab. Di
tengah-tengah lingkungan yang menentang Muhammad, SAW, Mushab justru
tertarik dan mencoba mengikuti pertemuan umat muslim. Setelah merasakan
ketenteraman ketika mendengar bacaan al-Quran, Mushab kemudian
memutuskan masuk Islam. Namun ia harus merahasiakan keislamannya sebab
takut dengan Ibunya yang terkenal sangat keras dan disegani. Ketika
keislamannya diketahui oleh ibunya, Mushab dipenjara di rumahnya sendiri
selama beberapa waktu. Mushab menggunakan akalnya untuk mengelabui
penjaga dan kabur ke Habsyi mencari perlindungan. Bersama umat muslim
lainnnya Mushab rajin mengikuti perjalanan yang diperintahkan Nabi
Muhammad, SAW. Pemuda yang tadinya hidup dimanja itu harus rela hidup
miskin dalam kelaparan, pakaiannya lusuh, penuh tambalan di mana-mana.
Analisis: Seperti yang dinyatakan oleh Kelly bahwa konstruk personal akan
membentuk perilaku seseorang dengan dasar antisipasi dari kejadian. Ketika
merasakan ketenteraman setelah mendengar bacaan al-Quran, konstruk personal
Mushab membentuk pola tindakannya selanjutnya. Ia mungkin memilih untuk
masuk Islam karena memprediksikan akan memperolah perasaan tenteram itu
kembali apabila ia mengikuti ajaran agama tersebut. Mushab tidak masuk Islam
karena mengalami penderitaan sebelumnya, ingin mencari perlindungan, atau
pernah mengalami ketenteraman di masa lalu sehingga ingin merasakannya
8

lagi. Sesuai dengan pandangan Kelly bahwa tindakan tersebut terjadi bukan
karena masa lalu atau masa depan, tetapi diarahkan oleh bagaimana cara
manusia melihat masa depan.
Perilaku Mushab amat berlawanan dengan perilaku lingkungan tempat
ia dibesarkan dan dididik. Di saat bangsa Qurasy serta orang terdekatnya yaitu
ibunya bersikap menentang menjelek-jelekan Nabi Muhammad, SAW dan
ajaran bawaanya, Mushab justru mendekatinya. Pandangan berbeda yang
dimiliki Mushab menunjukkan adanya perbedaan individu dalam konstruksi
mereka terhadap peristiwa seperti yang dinyatakan Kelly sebagai konsekuensi
individualitas.
Mushab bisa saja tidak jadi masuk Islam dan tetap menjadi anak yang
dimanja ibunya, namun hal itu tidak dilakukannya. Mungkin pada masa itu
Mushab menilai keberagamaan sebagai hal yang baik dan tidak beragama
sebagai hal yang buruk. Untuk dapat hidup sesuai ajaran Islam Mushab harus
berani dihukum ibunya dengan pilihan mengalah mengikuti keinginan ibunya,
menetap namun tetap beragama Islam, atau kabur meniggalkan kehidupan
mewahnya. Untuk kabur, Mushab harus mencari tempat tinggal yang
memberikan perlindungan kepadanya, akhirnya diantara beberapa tempat ia
memilih Habsyi sebagai tempat berlindung. Contoh ini mengindikasikan bahwa
konstruk tidak hanya memiliki hubungan ordinal namun juga hubungan
dikotomi.
Perasaan terancam menurut Kelly terjadi atas perubahan yang dirasa akan
menggoyahkan konstruk personal sesorang. Ketidaksetujuan dan hukuman
yang diberikan oleh sang ibu kepada Mushab dianggapnya sebagai suatu
ancaman. Karena itu perilaku ibunya dipandang secara negatif. Walau sudah
dimarahi oleh ibunya, Mushab tetap menolak keinginan ibunya yang
memintanya keluar agama Islam dan kabur meninggalkan ibunya. Dengan cara
inilah Mushab berusaha mengurangi ancaman. Ia mempertahankan konstruk
personal yang sudah dimilikinya mengenai hidup beragama.
9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur utama dalam teori kepribadian Kelly adalah konstruk personal.
konstruk personal merupakan cara seseorang menginterpretasikan dan
menjelaskan dunia. Teori ini adalah mengenai konstruksi manusia terhadap
peristiwa-peristiwa : yaitu pencarian pribadi mereka ke dalam dunia mereka (Feist,
2010:289).
Dikotomi konstruksi Konsekuensi dikotomi menyatakan bahwa sistem
konstruksi seseorang terdiri dari konstruk dikotomi dengan jumlah terbatas
(Feist, 2010:296). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam membentuk
sebuah konstruk setidaknya dibutuhkan dua elemen yang dipersepsikan sama dan
satu elemen yang dipersepsikan sebagai berbeda. Kelly juga mengatakan bahwa
konstruk bersifat skema hitam-putih yang kontras. Oleh karena itulah kita
mengerti konstruk baik/buruk.














10

DAFTAR PUSTAKA
Feist, Jess, & Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (buku 2) (edisi 7). Jakarta:
Salemba Humanika
Khalid Muhammad, Khalid. (1993). Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah.
Bandung: Penerbit Diponegoro
Pervin, L.A., Cervovne, D., & John, O.P. (200). Psikologi Kepribadian: Teori dan
Penelitian (edisi 9). Jakarta: Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai