Anda di halaman 1dari 12

Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia

Vol. 2, No. 5, Edisi Desember


2011
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM
PENANGANAN DISMENOREA DI AMIK IMELDA
MEDAN
Rinawati Sembiring
ABSTRAK
Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya untuk membantu remaja agar memiliki
pengetahuan, kesadaran, sikap kehidupan reproduksi sehat dan bertanggungjawab terhadap keturunan.
Kesehatan reproduksi ini tidak saja bebas dari penyakit dan kecacatan, namun juga sehat mental dan sosial
dari alat, sistem, fungsi serta proses reproduksi. Pemahaman tentang dismenorea sangat diperlukan untuk
dapat mendorong remaja yang mengalami gangguan menstruasi atau dismenorea agar mengetahui dan
mengambil sikap yang terbaik mengenai permasalahan reproduksi yang di alami, karena tidak sedikit
remaja yang belum mengetahui tentang dismenorea, sehingga akan berpengaruh terhadap remaja dalam
menjalankan masa kedewasaannya. Jenis Penelitian ini merupakan survey yang bersifat analitik kuantitatif
dengan rancangan penelitian cross sectional yang tujuannya untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea di AMIK Medan Pulo rayan !arat. !engan melakukan
pengukuran atau pengamatan terhadap "ariabel dependen dan independen secara bersama. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh remaja putri di AMIK Imelda tingkat I dan II Medan Pulo rayan !arat
sebanyak #$% orang. &ampel adalah sebagian dari populasi. &ampel penelitian sebanyak '% orang yang
diambil dengan cara simple random sampling. !ata yang diperlukan peneliti yaitu dengan menggunakan
data primer yang diperoleh dari responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan dan pilihan jawaban yang telah disiapkan. (asil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja puteri dalam penanganan
dismenorea dengan nilai P "alue ) %,%$*. untuk itu disarankan kepada remaja putri di Amik Imelda agar
dapat meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dismenorea melalui mencari informasi baik media
massa, serta petugas kesehatan yang lebih mengerti tentang penanganan dismenorea dan diharapkan
kepada pengelola yayasan Amik Imelda untuk mengadakan buku+buku bacaan tentang kesehatan
reproduksi dan pengadaan kegiatan penyuluhan tentang dismenorea baik secara indi"idu maupun
kelompok yang bekerja sama dengan tenaga instansi kesehatan setempat.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penanganan Di!en"#ea$
PENDAHULUAN
%$%$ Lata# Be&akang Maa&ah
Kesehatan reproduksi remaja
adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
Pengertian sehat disini tidak semata ,
mata berarti bebas penyakit atau bebas
dari kecacatan namun juga sehat secara
mental serta sosial cultural. Program
kesehatan reproduksi remaja merupakan
upaya untuk membantu remaja agar
memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap
dan perilaku kehidupan reproduksi sehat
dan bertanggungjawab. Kesehatan
reproduksi ini tidak saja bebas dari
penyakit dan kecacatan, namun juga
sehat mental dan sosial dari alat, sistem,
fungsi serta proses reproduksi. Masalah
kesehatan reproduksi remaja menjadi
kepedulian -asional karena disadari
bahwa remaja dalam hidupnya
menghadapi berbagai masalah khusus
yang membutuhkan perhatian yang
khusus pula. Kebutuhan terhadap
kesehatan reproduksi remaja sebenarnya
merupakan permasalahan dunia, akan
tetapi di negara kita hal ini tidak
mendapatkan perhatian yang memadai
.Pinem, $%%/0.
*1
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
Permasalahan kesehatan
reproduksi remaja saat ini masih
menjadi masalah yang perlu mendapat
perhatian. Kesehatan reproduksi remaja
tidak hanya masalah seksual saja tetapi
juga menyangkut segala aspek tentang
reproduksinya, terutama untuk remaja
putri yang nantinya menjadi seorang
wanita yang bertanggung jawab
terhadap keturunannya. Pemahaman
tentang menstruasi sangat diperlukan
untuk dapat mendorong remaja yang
mengalami gangguan menstruasi agar
mengetahui dan mengambil sikap yang
terbaik mengenai permasalahan
reproduksi yang mereka alami berupa
kram, nyeri dan ketidaknyamanan yang
dihubungkan dengan menstruasi yang
disebut dismenorea .2idyaningsih,
$%%10.
Adapun jenis+jenis dismenorea
yaitu berdasarkan nyeri dan ada
tidaknya penyebabnya. !ismenorea
berdasarkan nyerinya yaitu dismenorea
spasmodik dimana nyeri yang dirasakan
dibagian bawah perut berawal sebelum
masa haid atau segera setelah masa haid
mulai ditandai dengan mual muntah dan
pingsan, dimenorea kongestif yaitu
nyeri haid yang dirasakan sejak
beberapa hari sebelum datangnya haid
ditandai dengan sakit pada buah dada,
perut kembung, sakit kepala, sakit
punggung , mudah tersinggung,
gangguan tidur dan muncul memar di
paha dan lengan atas. &edangkan
dismenorea berdasarkan ada tidak
penyebabnya yaitu dismenorea primer
yaitu nyeri haid yang timbul tanpa ada
sebab yang dapat diketahui, dan
dismenorea sekunder yaitu terjadi
karena adanya kelainan pada organ
genetalia dalam rongga pel"is
.3iewellyn, $%%*0.
Masalah menstruasi sering
membuat remaja cemas, was+was dan
kurang percaya diri. 4emaja putri pada
umumnya belajar tentang menstruasi
dari ibunya, tapi sayang tidak semua ibu
memberikan informasi yang memadai
kepada putrinya bahkan sebagian
enggan membicarakan secara terbuka.
Menghadapi hal ini menimbulkan
kecemasan pada anak, bahkan sering
tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu
sesuatu yang tidak menyenangkan atau
serius. Mereka juga mengembangkan
sikap negatif tentang menstruasi. Ia
mungkin merasa malu dan melihatnya
sebagai penyakit. Khususnya jika ketika
mengalaminya ia merasa letih atau
terganggu. Pandangan negatif tentang
menstruasi berlanjut sampai menjelang
dewasa .3iewellyn ,$%%*0.
Panjang siklus menstruasi yang
normal atau dianggap sebagai siklus
menstruasi yang khas ialah $5 hari,
tetapi "ariasinya cukup luas, bukan saja
antara beberapa wanita tetapi juga pada
wanita yang sama. Juga pada kakak
beradik bahkan saudara kembar,
siklusnya tidak terlalu sama. 4ata+rata
panjang siklus menstruasi pada gadis
usia #$ tahun ialah $*,# hari. 3ama
menstruasi biasanya antara '+5 hari,
pada setiap wanita biasanya lama
mentruasi .Kathleen, $%%*0.
Angka kejadian nyeri haid
didunia sangat besar. 4ata ,rata dari
*%6 disetiap -egara mengalaminya. !i
Amerika Pre"alensi nyeri haid berkisar
7*+/*6, di swedia angka kejadian
sekitar 1$6, sementara di Indonesia
angka kejadiannya **6 remaja yang
mengalami dismenorea. Adapun faktor
penyebab dismenorea yaitu, faktor
kejiwaan, fakor konstitusi .(arun,
$%%$0.
4emaja putri yang secara
emosional tidak stabil, apalagi jika
mereka tidak mendapat penerangan
yang baik tentang proses menstruasi,
mudah sekali timbul dismenorea.
Menghadapi menstruasi tersebut para
remaja diharapkan mengetahaui tentang
menstruasi yang normal. 8idak sedikit
*5
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
para remaja yang belum mengetahui
tentang menstruasi, sehingga akan
berpengaruh terhadap remaja dalam
menjalankan masa kedewasaannya.
Apalagi pokok bahasan tentang
menstruasi tidak di bahas, meskipun
tentang kesehatan reproduksi sudah di
bahas namun belum mengupas secara
mendalam .&arwono, $%%$0.
erdasarkan hasil study
pendahuluan yang dilakukan terhadap
remaja putri mahasiswa tingkat I dan II
Amik Imelda Medan '% remaja putri
yang mengalami sakit atau nyeri perut
saat menstruasi. Menghadapi menstruasi
tersebut mereka merasa resah, cemas,
was+was dan terganggu.&indroma pra+
menstruasi yang sering dialami
mahasiswi ialah mudah marah,
pusing,mual dan payudara terasa sakit
dalam menghadapi menstruasi tersebut
mereka tidak tahu apa yang harus
dilakukan, bahkan untuk berbicara
kepada orang tua mereka malu, serta
mereka mengatakan belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang
menstruasi.
erdasarkan uraian di atas
pentingnya pengetahuan remaja putri
tentang menstruasi sejak dini, sudah
dapat diberikan khususnya para remaja
putri tingkat # dan II Amik Imelda.
Mengingat masih banyak remaja putri
yang belum mengerti tentang
menstruasi, maka penulis tertarik
melakukan penelitian untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan dan sikap
remaja putri tentang menstruasi dengan
prilaku menghadapi dismenorea.
%$' Pe#u!uan Maa&ah
Perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah 9agaimanakah
(ubungan Pengetahuan dan &ikap
4emaja Putri !alam Penanganan
!ismenorea di AMIK Imelda Medan
Maret + Agustus $%##:;
%$( Tu)uan Pene&itian
%$($% Tu)uan U!u!
<ntuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap remaja putri
AMIK Imelda tingkat I sebanyak '%
remaja putri dan tingkat II sebanyak /%
remaja putri dalam penanganan
dismenorea 8ahun $%##.
%$($' Tu)uan Khuu
#. <ntuk mengetahui pengetahuan
remaja putri AMIK Imelda
Medan tentang
penanganan dismenorea
$. <ntuk mengetahui sikap remaja
putri AMIK Imelda Medan tenta
ng penanganan dismenorea.
%$*$ Man+aat Pene&itian
#. agi 4emaja Putri AMIK Imelda
Medan
&ebagai bahan informasi dalam
usaha meningkatkan
pengetahuan dan sikap dalam
penganganan dismenorea.
$$ agi Institusi Pendidikan
&ebagai bahan informasi untuk
peneliti selanjutnya.
'. agi Peneliti
&ebagai pengaplikasian ilmu
kesehatan yang diperoleh selama
perkuliahan di P&IKM+ Kespro
Mutiara Medan dan berguna
untuk meningkatkan wawasan
penulis tentang (ubungan
pengetahuan dan sikap remaja
putri di AMIK Imelda Medan
dalam penanganan dismenorea
Maret , Agustus 8ahun $%##.
TINJAUAN PUSTAKA
'$%$ Pengetahuan
'$%$% Penge#tian
Pengetahuan merupakan hasil
dari tahu yang terjadi setelah orang
melakukan pengindraan, melalui panca
indra. Pengetahuan merupakan domain
yang penting akan terbentuknya
*/
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
tindakan seseorang .-otoatmodjo,
$%%10.
Pengetahuan diperoleh dari
informasi baik secara lisan ataupun
tertulis dari pengalaman seseorang.
Pengetahuan diperoleh dari fakta atau
kenyataan dengan mendengar radio,
melihat tele"isi, dan sebagainya. &erta
dapat diperoleh dari pengalaman
berdasarkan pemikiran kritis .&oekanto,
$%%$0.
Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. !engan kata lain
pengetahuan mempunyai pengaruh
sebagai moti"asi awal bagi ang dalam
berperilaku. -amun perlu diperhatikan
bahwa perubahan pengetahuan tidak
selalu menyebabkan perubahan perilaku,
walaupun hubungan positif antara
"ariabel pengetahuan dan "ariabel
perilaku telah banyak diperlihatkan.
'$'$ Sikap
&ikap merupakan reaksi atau
respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau
objek . Manifestasi sikap dapat langsung
dilihat , tetapi hanya dapat ditafsirkan
dari perilaku yang tertutup. &ikap belum
merupakan suatu tindakan atau
akti"itas , akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku.
.-otoadmodjo, & $%%*0.
'$'$%$ K"!p"nen P"k"k Sikap
&ikap mempunyai ' komponen
pokok yaitu =
#. Kepercayaan .keyakinan0, ide dan
konsep terhadap suatu objek
$. Kehidupan emosional atau e"aluasi
terhadap suatu objek
'. Kecenderungan untuk bertindak
ketiga komponen ini secara
bersama+sama membentuk sikap
yang utuh. !alam penentuan sikap
yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
keyakinan, dan emosi memegang
peranan penting.
'$'$' ,akt"#-,akt"# .ang
Me!penga#uhi ikap
>aktor+faktor yang
mempengaruhi sikap menurut A?war
.$%%*0 antara lain=
#0 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil
tahu, hal ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu
objek, indi"idu mempunyai dorongan
untuk mengerti, dengan pengalamannya
memperoleh pengetahuan. &ikap
seseorang terhadap suatu objek
menunjukkan pengetahuan orang
tersebut terhadap objek yang
bersangkutan.
$0 Pengalaman pribadi
<ntuk dapat menjadi dasar
pembentukan sikap, pengalaman pribadi
harus meninggalkan kesan yang kuat.
Karena itu, sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut terjadi dalam situasi melibatkan
faktor emosional.
'0 Pengaruh orang lain yang
dianggap penting
Pada umumnya, indi"idu
cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap
orang yang dianggap penting.
Kecenderungan ini antara lain
dimoti"asi oleh keinginan untuk
berafiliasi dan keinginan untuk
menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut.
70 Pengaruh kebudayaan
8anpa disadari kebudayaan telah
menanamkan garis pengaruh sikap kita
terhadap berbagai masalah. Kebudayaan
telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaanlah
yang memberi corak pengalaman
indi"idu+indi"idu masyarakat asuhannya

$.'. Di!en"#ea
'$($%$ Penge#tian Di!en"#ea
@%
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
!ismenorea atau nyeri haid
merupakan gejala, bukan penyakit.
Aejalanya terasa nyeri di perut bagian
bawah. Pada kasus dismenorea berat,
nyeri terasa sampai seputaran panggul
dansisi dalam paha. -yeri terutama pada
hari pertama dan kedua #$ menstruasi.
-yeri akan berkurang setelah keluar
darah menstruasi yang cukup banyak
.Manuaba, $%%*0.
!ismenorea atau nyeri haid
adalah gejala+gejala ginekologik yang
paling sering dijumpai. ahkan wanita+
wanita dengan dismenorea cenderung
untuk mendapat nyeri haid rekurens
secara periodik yang menyebabkan
pasien mencari pengobatan darurat
.Areenspan. , $%%'0.
'$($'$ Jeni Di!en"#ea
#. erdasarkan jenis nyerinya,
dismenorea dibagi menjadi=
a. !ismenorea &pasmodik
!ismenorea spasmodik yaitu nyeri
yang dirasakan dibagian bawah
perut dan berawal sebelum masa
haid atau segera setelah masa haid
mulai. eberapa wanita yang
mengalami dismenorea spasmodik
merasa sangat mual, muntah
bahkan pingsan. Kebanyakan yang
menderita dismenorea jenis ini
adalah wanita muda, akan tetapi
dijumpai pula kalangan wanita
berusia diatas 7% tahun yang
mengalaminya .Mansjoer, $%%$0.
b. !ismenorea Kongestif
!ismenorea kongestif yaitu nyeri
haid yang dirasakan sejak beberapa
hari sebelum datangnya haid.
Aejala ini disertai sakit pada buah
dada, perut kembung, sakit kepala,
sakit punggung, mudah
tersinggung, gangguan tidur dan
muncul memar di paha dan lengan
atas. Aejala tersebut berlangsung
antara dua atau tiga hari sampai
kurang dari dua minggu sebelum
datangnya menstruasi.
$. erdasarkan ada tidaknya penyebab
yang dapat diamati, dismenorea dapat
dibagi menjadi =
a. !ismenorea Primer
!ismenorea primer yaitu nyeri haid
yang timbul tanpa ada sebab yang
dapat diketahui. !ismenorea primer
terjadi sejak usia pertama kali
datangnya haid yang disebabkan
oleh faktor intrisik uterus dan
berhubungan erat dengan ketidak
seimbangan hormone steroid seks
o"arium, yaitu karena produksi
hormon prostaglandin yang berlebih
pada fase sekresi yang menyebabkan
perangsangan pada otot+otot polos
endometrium .ad?iad, $%%'0.
b. !ismenorhea sekunder
!ismenorhea sekunder terjadi
karena adanya kelainan pada organ
genetalia dalam rongga pel"is.
!ismenorea ini disebut juga sebagai
dismenorea organik, dapatan
.akuisita0 atau ekstrik.Kelainan ini
dapat timbul setiap saat dalam
perjalanan hidup wanita, contohnya
pada wanita dengan endometriosis
atau penyakit peradangan pel"ik,
penggunaan alat kontrasepsi yang
dipasang dalam rahim, dan tumor
atau polip yang berada di dalam
rahim. -yeri terasa dua hari atau
lebih sebelum menstruasi dan nyeri
semakin bertambah hebat pada akhir
menstruasi .3lewellyn, $%%#0.
'$($($ Tingkatan Di!en"#ea
&etiap menstruasi menyebabkan
rasa nyeri, terutama pada awal
menstruasi namun dengan kadar nyeri
yang berbeda+beda. !ismenorea secara
siklik dibagi menjadi tiga tingkat
keparahan, yaitu=
#. !ismenorea ringan
@#
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
!ismenorea yang berlangsung
beberapa saat dan klien masih dapat
melaksankan aktifitas sehari+hari.
$. !ismenorea sedang
!ismenorea ini membuat klien
memerlukan obat penghilang
rasanyeri dan kondisi penderita
masih dapat berakti"itas.
'. !ismenorea berat
!ismenorea berat membuat klien
memerlukan istirahat beberapa hari
dan dapat disertai sakit kepala,
migrain, pingsan, diare, rasa
tertekan, mual dan sakit perut.
.Manuaba, $%%/0.
.Kartono K, $%%@0.
'$($/$ Penanganan Di!en"#hea
&etelah seseorang mengetahui
stimulus, kemudian mengadakan
penilaian atau pendapat terhadap apa
yang telah di ketahui untuk
dilaksanakan atau dipraktekan. &uatu
sikap belum otomatis tewujud dalam
suatu tindakan. Agar terwujud sikap
menjadi suatu perbuatan nyata
diperlukan faktor pendukung berupa
fasilitas dan dukungan dari pihak lain.
Ada banyak hal yang dapat
dilakukan untuk menangani
dismenorea sehingga menurunkan
angka kejadia dismenorea dan
mencegah keadaan dismenorea tidak
bertambah berat, diantaranya=
a$ Penerangan dan nasihat
Perlu dijelaskan kepada penderita
bahwa dismenorea primer adalah
gangguan siklus menstruasi yang tidak
berbahaya bagi kesehatan. (endaknya
dalam masalah ini diadakan penjelasan
dan diskusi mengenai informasi
dismenorea, penanggulangan yang
tepat serta pencegahan agar
dismenorea tidak mengarah pada
tingkat yang sedang bahkan ke tingkat
berat.
Penerangan tentang pemenuhan
nutrisi yang baik perlu diberikan,
karena dengan pemenuhan nutrisi yang
baik maka status gi?i remaja menjadi
baik. !engan status gi?i yang baik
tersebut maka ketahanan tubuh
meningkat dan ganggauan menstruasi
dapat dicegah. -asehat menegenai
makan bergi?i, istirahat dan olah raga
cukup dapat berguna dan terkadang
juga diperlukan psikoterapi.
0$ Pemberian obat analgesik
Bbat analgesik yang sering
digunakan adalah preparat kombinasi
aspirin, fenastin dan kafein$ Contoh
obat paten yang beredar dipasaran
anatara lain ponstan, no"algin,
acetaminophen$
c$ Pola hidup sehat
Penerapan pola hidup sehat
dapat membantu dalam upaya
menangani ganggaun menstruasi,
khususnya dismenorea. Dang termasuk
dalam pola hidup sehat adalah olah
raga cukup dan teratur,
mempertahankan diit seimbang seperti
peningkatan pemenuhan sumber
nutrisi yang beragam.
1$ 8 erapi (ormonal
8ujuan terapi hormonal ialah
menekan o"ulasi. 8indakan ini hanya
bersifat sementara dengan maksud
untuk membuktikan bahwa gangguan
benar berupa dismenorea primer,
sehingga wanita dapat tetap
melakukan akti"itas sehari+hari.
8ujuan ini dapat dicapai dengan
pemberian pil kombinasi dalam
kontrasepsi .2iknjosastro, $%%$0.
e$ 8erapi dengan obat nonsteroid
antiprostaglandin
Bbat ini memegang peranan
penting terhadap dismenorea primer.
8ermasuk di sini indometasin, ibu
profen dan naproksen. Kurang lebih
1%6 penderita mengalami perbaikan.
(endaknya pengobatan diberikan
sebelum haid mulai, satu sampai tiga
@$
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
hari sebelum haid dan pada hari pertama
haid .2iknjosastro, $%%$0.
eberapa cara di atas, ada cara
pengobatan lain yang dapat dilakukan
untuk membantu mengurangi rasa nyeri
haid yaitu=
#. Perut bagian bawah karena dapat
membantu merilekskan otot+otot dan
sistem Ketika nyeri haid datang,
lakukan pengompresan
menggunakan air hangat di saraf.
$. Meningkatkan taraf kesehatan untuk
daya tahan tubuh, missal melakukan
olah raga cukup dan teratur serta
menyediakan waktu yang cukup
untuk beristirahat. Blah raga yang
cukup dan teratur dapat
meningkatkan kadar hormon
endorfin yang berperan sebagai
natural pain killer. Penyediaan
waktu dapat membuat tubuh tidak
terlalu rentan terhadap nyeri.
'. Apabila nyeri haid cukup
mengganggu akti"itas maka dapat
diberikan obat analgetik yang bebas
dijual di masyarakat tanpa resep
dokter, namun harus tetap
memperhatikan efek samping
terhadap lambung.
7. Apabila dismenorea sangat
mengganggu akti"itas atau jika nyeri
haid muncul secara tiba+tiba saat
usia dewasa dan sebelumnya tidak
pernah merasakannya, maka
periksakan kondisi Anda untuk
mendapatkan pertolongan segera,
terlebih jika dismenorea yang
dirasakan mengarah ke dismenorea
sekunder .8aruna, $%%'0.
-yeri haid dapat diatasi dengan=
a. Melakukan posisi knee chest, yaitu
menelungkupkan badan di tempat
yang datar. 3utut ditekuk dan di
dekatkan ke dada.
b. Mandi dengan air hangat.
c. Istirahat cukup untuk mengurangi
ketegangan.
d. Mengurangi konsumsi harian pada
makanan dan minuman yang
mengandung kafein yang dapat
mempengaruhi kadar gula dalam
darah.
e. Menghindari makanan yang
mengandung kadar garam tinggi.
f. Meningkatkan konsumsi sayur,
buah, daging dan ikan sebagai
sumber makanan yang mengandung
"itamin #$ .Akatri &, $%%'0.
Ke#angka K"nep
erdasarkan tujuan penelitian
maka kerangka konsep dapat
digambarkan sebagai berikut =

MET2DE PENELITIAN
($%$ Jeni Pene&itian
Jenis Penelitian ini merupakan
penelitian sur"ei analitik dengan
menggunakan penelitian cross sectional
yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap remaja
putri dalam penanganan dismenorea di
AMIK Imelda Medan Pulo rayan
!arat.
($'$ L"kai Pene&itian 1an 3aktu
Pene&itian
3okasi penelitian dilakukan di
AMIK Imelda Medan pada bulan Maret
+ Agustus 8ahun $%##.
($($ P"pu&ai 1an Sa!pe&
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh remaja putri di AMIK
Imelda tingkat I sebanyak '% orang dan
tingkat II sebanyak /% orang. &ampel
adalah sebagian dari populasi. &ampel
penelitian sebanyak '% orang yang
@'
Pengetahuan
Penanganan
&ikap
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
diambil dengan cara simple random
sampling, menurut Arikunto .$%%@0 jika
jumlah populasi lebih dari #%% dapat
diambil #%+#*6 atau $%+$*6.
($* Apek Penguku#an
Aspek pengukuran dilakukan
dalam penelitian ini dibuat dalam
bentuk keusioner dan disusun oleh
peneliti berdasarkan tinjauan pustaka
dan kerangka konsep.
<ntuk mengukur aspek
pengetahuan remaja putri, diberikan #%
pertanyaan ,dimana jika memilih
jawaban benar diberi skor #, dan jika
memilih jawaban yang salah diberi skor
%.maka skor jawaban yang trtinggi #%
dan skor jawaban terendah %.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
*$% Ga!0a#an U!u! L"kai
Pene&itian
Kampus Amik Imelda Medan
yang berada di Jalan ilal no $7 Pulo
rayan !arat, Medan 8imur. Penelitian
ini mengenai hubungan pengetahuan
dan sikap remaja putri dalam
penanganan dismenorea yang dilakukan
terhadap '% remaja putri.
!i kampus Imelda remaja putri banyak
mengalami dismenorea, akan tetapi
tidak pernah ada penyuluhan tentang
dismenorea.
*$' Ana&ia Uni4a#iat
*$'$% Ka#akte#itik Rep"n1en
Ta0e& *$%
Dit#i0ui ,#ekueni U!u# 1an
Su!0e# In+"#!ai Rep"n1en
Di A!ik I!e&1a Me1an
Tahun '5%%
N" ka#akte#itik ,#ekueni
6,7
Pe#entae
6 87
# U!u#
E$% tahun #* *%
$%+$# tahun
F$# tahun
/
@
'%
$%
Jumlah '% #%%
$ Su!0e#
in+"#!ai
Pengalaman
pribadi
8eman atau
orangtua
$#
/
1%
'%
Jumlah '% #%%
!ari 8abel 7.# diatas dapat
dilihat bahwa mayoritas umur kurang
dari $% tahun sebanyak #* orang .*%60,
dan minoritas berumur $$ tahun
sebanyak @ orang .$%60. erdasarkan
sumber informasi mayoritas dari
pengalaman pribadi sebanyak $# orang
.1%60, dan minoritas dari teman atau
orang tua sebanyak / orang .'%60.
*$'$'$ Dit#i0ui ,#ekueni
Pengetahuan Re!a)a Put#i
Ta0e& *$'
Dit#i0ui ,#ekueni Pengetahuan
Re!a)a Put#i Da&a! Penanganan
Di!en"#ea Di A!ik I!e&1a Tahun
'5%%
N" Pengetahuan ,#ekueni
6,7
Pe#entae
687
# aik #% ''.'
$ Cukup 1 $','
' Kurang #' 7',7
8otal '% #%%
!ari 8abel 7.$ diatas dapat
dilihat bahwa mayoritas pengetahuan
remaja putri adalah kurang sebanyak #'
orang .7',760.
*$'$($ Dit#i0ui ,#ekueni Sikap
Re!a)a Put#i
Ta0e& *$(
Dit#i0ui ,#ekueni Sikap Re!a)a
Put#i Da&a! Penanganan
Di!en"#ea
Di A!ik I!e&1a Tahun '5%%
@7
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
N" Sikap ,#ekueni
6,7
Pe#entae
687
# aik 7 #','
$ 8idak
baik
$@ 5@,1
8otal '% #%%
!ari 8abel 7.' diatas dapat
dilihat bahwa mayoritas sikap remaja
putri dalam penanganan dismenorea
tidak baik sebanyak $@ orang .5@,160.
*$( Ana&ia Bi4a#iat
Ta0e& *$*
Ta0u&ai Si&ang Anta#a Pengetahuan 1an Sikap Re!a)a Put#i Da&a! Penanganan
Di!en"#ea Di A!ik I!e&1a Tahun '5%%
N" Pengetahuan
Sikap
T"ta& P Baik Ti1ak 0aik
N 8 n 8 n 8
5, 5'/
# aik # ',' / '% #% '','
$ Cukup ' #% 7 #',' 1 $','
' Kurang % % #' 7',' #' 7','
Jumlah 7 #',' $@ 5@,1 '% #%%
!ari 8abel 7.7 diatas dapat
dilihat bahwa remaja putri yang
memiliki pengetahuan baik dalam
penanganan dismenorea sebanyak #%
orang .'','60, dan yang bersikap baik #
orang .','60 dan sikap tidak baik
sebanyak / orang .'%60, yang
berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang
.$','60 yang bersikap baik ' orang
.#%60 dan yang bersikap tidak baik 7
orang .#','60 sedangkan yang
berpengetahuan kurang sebanyak #'
orang .7','60, tidak ada yang bersikap
baik dan yang bersikap tidak baik
sebanyak #' orang .7','60. !an dari
hasil uji chi-square di peroleh nilai P )
%,%$* .E%,%*0 hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki remaja putri
dengan penanganan dismenorea.
*$* Pe!0ahaan
*$*$% Hu0ungan Pengetahuan 1an
Sikap Re!a)a Da&a!
Penanganan Di!en"#ea
erdasarkan hasil uji chi
square dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan dan sikap remaja
putri dalam penanganan dismenorea
dengan nilai P ) %,%$*. (al ini
mengidentifikasikan bahwa penanganan
dalam dismenorea masih belum di
pahami dengan baik oleh remaja putri.
4emaja putri di
Amik Imelda memiliki pengetahuan ku
rang tentang dismenoreaea remaja
putri tidak mampu mengetahui
memahami mengaplikasi,
menganalisis,
mensintesis dan menge"aluasi mengenai
pengertian, dan klasifikasi, penyebab
dan penanganan dismenorea, yang
ditunjukkan dengan
kemampuan responden menjawab
jawaban benar. (al itu sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh
-otoatmodjo .$%%10, bahwa
pengetahuan merupakan hasil dari tahu
untuk terbentuknya tindakan seseorang
yang mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pengetahuan
yang dilihat dari kemampuan kognitif
seseorang mencakup kemampuan untuk
mengetahui, memahami, mengaplikasi,
@*
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
menganalisis, mensintesis dan
menge"aluasi suatu hal.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan
remaja putri di Amik Imelda Medan
mengenai dismenorea, yaitu usia, dan
sumber informasi yang didapatkan
remaja putri. (asil penelitian tersebut
didukung oleh pendapat Meliono
Irmayanti .$%%10, yang menyebutkan
bahwa, pengetahuan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu usia, tingkat
pendidikan dan sumber informasi.
!alam hasil penelitiannya yang berjudul
9eberapa >aktor yang erpengaruh
terhadap 8ingkat Pengetahuan
Mengenai Kesehatan 4eproduksi pada
4emaja Putri di !esa ancak
Kecamatan ringin Kabupaten
&emarang:, 2ijayati .$%%%0 juga
menjelaskan bahwa terdapat hubungan
antara umur, pendidikan, komunikasi
anak orang tua dan sumber informasi
dengan tingkat pengetahuan mengenai
kesehatan reproduksi. &emakin banyak
usia remaja, maka tingkat pengetahuan
yang dimilikinya akan semakin baik.
!engan pengetahuan yang baik
tentang dismenorea, dapat
mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan untuk menangani
dismenorea yang merupakan manifestasi
dari keterpaduan menalar secara ilmiah
dan etik yang bertolak dari dismenorea
sebagai masalah nyata yang dialami
oleh para remaja. (al tersebut sesuia
dengan teori Meliono Irmayanti .$%%10
yang menyatakan bahwa usia
mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang. !engan usia yang lebih
banyak, maka pengalaman yang dimiliki
juga akan semakin banyak dan beragam.
Pengalaman dapat dijadikan cara untuk
menambah pengetahuan seseorang
tentang suatu hal. &elain itu usia juga
akan mempengaruhi daya tangkap dan
pola pikir seseorang. &emakin
bertambah usia akan semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin baik.
&ebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui pendidikan,
pengalaman diri sendiri, pengalaman
orang lain, media massa maupun
lingkungan. Pengetahuan atau koGnitif
dominasi sangat penting untuk terbentuk
tindakan seseorang disebut dengan over
behavior .-otoatmodjo, $%%*0.
&edangkan semakin baik
pengetahuan tentang dismenorea yang
dimiliki remaja putri maka sikap yang
ditunjukkan untuk menangani
dismenorea juga semakin baik. !engan
pengetahuan yang baik akan
mempengaruhi sikap remaja putri untuk
menangani dismenorea dengan tepat.
Menurut A?war .$%%'0, hal tersebut
karena pengetahuan seseorang tentang
sesuatu hal akan mempengaruhi
sikapnya. &ikap positif maupun negatif
tergantung dari pemahaman indi"idu
tentang suatu hal tersebut, sehingga
sikap ini selanjutnya akan mendorong
ndi"idu melakukan perilaku tertentu
pada saat dibutuhkan, tetapi kalau
sikapnya negatif, justru akan
menghindari untuk melakukan perilaku
tersebut.
eragam cara penanganan
dismenorea telah dilakukan oleh
sebagian besar siswi. !ari hasil
wawancara dengan responden,
penanganan dismenorea dilakukan
untuk mengurangi rasanya nyeri agar
tidak semakin parah sehingga tidak
mengganggu aktifitas keseharian
mereka. (al tersebut sesuai dengan
pendapat Kartono .$%%@0, bahwa
penanganan yang kurang tepat membuat
remaja putri selalu mengalaminya setiap
siklus menstruasinya. erdasarkan hasil
penelitian, remaja putri Amik Imelda
telah melakukan perilaku penanganan
@@
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
dismenorea. &ikap dalam penanganan
dismenorea didasarkan oleh cara berfikir
dan bersikap positif tentang keluhan
dismenorea yang dialaminya, sehingga
terbentuk perilaku berupa pemberian
kompres hangat, olah raga teratur dan
istirahat, pengkonsumsian makanan
bergi?i, pengkonsumsian obat analgetik.
(al itu sesuai pendapat 2iknjosastro
.$%%10 bahwa, untuk menurunkan angka
kejadian dismenorea dan mencegah
keadaan dismenorea tidak bertambah
berat, beberapa usaha dapat dilakukan
seperti penerangan dan nasihat,
pemberian obat analgesik, pola hidup
sehat, terapi hormonal dan terapi obat
nonsteroid antiprostaglandin sesuai
dengan petunjuk dokter.
KESIMPULAN DAN SARAN
/$% Kei!pu&an
Ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap remaja
putri dalam penanganan
dismenorea dengan nilai p "alue
) %,%$*
/$' Sa#an
#. !iharapkan kepada remaja putri
di Amik Imelda agar dapat
meningkatkan pengetahuan
tentang penanganan dismenorea
melalui mencari informasi baik
dari media massa, serta petugas
kesehatan yang lebih
mengerti tentang penanganan
dismenorea.
$. !iharapkan kepada remaja putri
untuk memiliki sikap yang baik
dalam penanganan dismenorea,
dengan mau merespon dan
menerima informasi yang di
dapat dari media massa maupun
petugas kesehatan lainnya.
DA,TAR PUSTAKA
Arikunto &. $%%@. 9P#"e1u# Pene&itian
Suatu Pen1ekatan P#aktik
Ed. Revisi VI.Jakarta =
4ineka Cipta.
A?war &. $%%*. 9Sikap Manuia, Te"#i
Dan Penguku#ann.a.
DogyakartaH PustakaPelajar.
ad?iad, A. $%%'. En1"k#in"&"gi 1an
Ginek"&"gi. Idisi ke+$. Jakarta= Media
Aesculapius >akultas
Kedokteran <ni"ersitas.
Chandranita, A.I.$%%5.Ga9at Da#u#at
20tet#i Ginek"&"gi 1an
20tet#i Ginek"&"gi S"ia&
Untuk P#"+ei Bi1an. Jakarta
=IAC.
Carey, C. &. $%%#. 20tet#i 1an
Ginek"&"gi. Jakarta= 2idya Medika.
(enderson, C .$%%@0. K"nep
Ke0i1anan,Jakarta, IAC.
(urlock, I.. $%%1. Pik"&"gi
Pe#ke!0angan Suatu
Pen1ekatan Sepan)ang
Rentang Kehi1upan. Jakarta=
Irlangga.
Indriastuti, !ian Putri. $%%/. Hu0ungan
anta#a Pengetahuan
Keehatan Rep#"1uki 1engan
Pe#i&aku Higieni Re!a)a
Put#i Pa1a aat Ment#uai.
>akultas Psikologi <ni"ersitas
Muhammadiyah &urakarta.
&urakarta.
Kartono, K. $%%@. Pik"&"gi 3anita
Mengena& Ga1i Re!a)a 1an
3anita De9aa$ ilid I.
andung= Mandar Maju.
@1
Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia
Vol. 2, No. 5, Edisi Desember
2011
3lewellyn, ! dan Jones. $%%#. Daa#-
Daa 20tet#i 1an Ginek"&"gi. Edisi
VI.
Jakarta= (ipokrates.
Manuaba, I.A.. #///. Me!aha!i
Rep#"1uki 3anita. Jakarta= Arcan.
Mujaddid. $%%7. Buku A)a# Pen.akit
Da&a!. ilid II. Edisi IV. Jakarta=
>akultas
Kedokteran <ni"ersitas
Indonesia.
-otoatmodjo. $%%*. Met"1e&"gi
Pene&itian Keehatan. Jakarta= 4ineka
Cipta.
JJJJJ., $%%1. P#"!"i
Keehatan 1an I&!u Pe#i&aku.
Jakarta= 4ineka Cipta.
@5

Anda mungkin juga menyukai