2011 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI AMIK IMELDA MEDAN Rinawati Sembiring ABSTRAK Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya untuk membantu remaja agar memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap kehidupan reproduksi sehat dan bertanggungjawab terhadap keturunan. Kesehatan reproduksi ini tidak saja bebas dari penyakit dan kecacatan, namun juga sehat mental dan sosial dari alat, sistem, fungsi serta proses reproduksi. Pemahaman tentang dismenorea sangat diperlukan untuk dapat mendorong remaja yang mengalami gangguan menstruasi atau dismenorea agar mengetahui dan mengambil sikap yang terbaik mengenai permasalahan reproduksi yang di alami, karena tidak sedikit remaja yang belum mengetahui tentang dismenorea, sehingga akan berpengaruh terhadap remaja dalam menjalankan masa kedewasaannya. Jenis Penelitian ini merupakan survey yang bersifat analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional yang tujuannya untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea di AMIK Medan Pulo rayan !arat. !engan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap "ariabel dependen dan independen secara bersama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di AMIK Imelda tingkat I dan II Medan Pulo rayan !arat sebanyak #$% orang. &el adalah sebagian dari populasi. &el penelitian sebanyak '% orang yang diambil dengan cara simple random sampling. !ata yang diperlukan peneliti yaitu dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan dan pilihan jawaban yang telah disiapkan. (asil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja puteri dalam penanganan dismenorea dengan nilai P "alue ) %,%$*. untuk itu disarankan kepada remaja putri di Amik Imelda agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dismenorea melalui mencari informasi baik media massa, serta petugas kesehatan yang lebih mengerti tentang penanganan dismenorea dan diharapkan kepada pengelola yayasan Amik Imelda untuk mengadakan buku+buku bacaan tentang kesehatan reproduksi dan pengadaan kegiatan penyuluhan tentang dismenorea baik secara indi"idu maupun kelompok yang bekerja sama dengan tenaga instansi kesehatan setempat. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penanganan Di!en"#ea$ PENDAHULUAN %$%$ Lata# Be&akang Maa&ah Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata , mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial cultural. Program kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya untuk membantu remaja agar memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku kehidupan reproduksi sehat dan bertanggungjawab. Kesehatan reproduksi ini tidak saja bebas dari penyakit dan kecacatan, namun juga sehat mental dan sosial dari alat, sistem, fungsi serta proses reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi remaja menjadi kepedulian -asional karena disadari bahwa remaja dalam hidupnya menghadapi berbagai masalah khusus yang membutuhkan perhatian yang khusus pula. Kebutuhan terhadap kesehatan reproduksi remaja sebenarnya merupakan permasalahan dunia, akan tetapi di negara kita hal ini tidak mendapatkan perhatian yang memadai .Pinem, $%%/0. *1 Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja tetapi juga menyangkut segala aspek tentang reproduksinya, terutama untuk remaja putri yang nantinya menjadi seorang wanita yang bertanggung jawab terhadap keturunannya. Pemahaman tentang menstruasi sangat diperlukan untuk dapat mendorong remaja yang mengalami gangguan menstruasi agar mengetahui dan mengambil sikap yang terbaik mengenai permasalahan reproduksi yang mereka alami berupa kram, nyeri dan ketidaknyamanan yang dihubungkan dengan menstruasi yang disebut dismenorea .2idyaningsih, $%%10. Adapun jenis+jenis dismenorea yaitu berdasarkan nyeri dan ada tidaknya penyebabnya. !ismenorea berdasarkan nyerinya yaitu dismenorea spasmodik dimana nyeri yang dirasakan dibagian bawah perut berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai ditandai dengan mual muntah dan pingsan, dimenorea kongestif yaitu nyeri haid yang dirasakan sejak beberapa hari sebelum datangnya haid ditandai dengan sakit pada buah dada, perut kembung, sakit kepala, sakit punggung , mudah tersinggung, gangguan tidur dan muncul memar di paha dan lengan atas. &edangkan dismenorea berdasarkan ada tidak penyebabnya yaitu dismenorea primer yaitu nyeri haid yang timbul tanpa ada sebab yang dapat diketahui, dan dismenorea sekunder yaitu terjadi karena adanya kelainan pada organ genetalia dalam rongga pel"is .3iewellyn, $%%*0. Masalah menstruasi sering membuat remaja cemas, was+was dan kurang percaya diri. 4emaja putri pada umumnya belajar tentang menstruasi dari ibunya, tapi sayang tidak semua ibu memberikan informasi yang memadai kepada putrinya bahkan sebagian enggan membicarakan secara terbuka. Menghadapi hal ini menimbulkan kecemasan pada anak, bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Mereka juga mengembangkan sikap negatif tentang menstruasi. Ia mungkin merasa malu dan melihatnya sebagai penyakit. Khususnya jika ketika mengalaminya ia merasa letih atau terganggu. Pandangan negatif tentang menstruasi berlanjut sampai menjelang dewasa .3iewellyn ,$%%*0. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi yang khas ialah $5 hari, tetapi "ariasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlalu sama. 4ata+rata panjang siklus menstruasi pada gadis usia #$ tahun ialah $*,# hari. 3ama menstruasi biasanya antara '+5 hari, pada setiap wanita biasanya lama mentruasi .Kathleen, $%%*0. Angka kejadian nyeri haid didunia sangat besar. 4ata ,rata dari *%6 disetiap -egara mengalaminya. !i Amerika Pre"alensi nyeri haid berkisar 7*+/*6, di swedia angka kejadian sekitar 1$6, sementara di Indonesia angka kejadiannya **6 remaja yang mengalami dismenorea. Adapun faktor penyebab dismenorea yaitu, faktor kejiwaan, fakor konstitusi .(arun, $%%$0. 4emaja putri yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses menstruasi, mudah sekali timbul dismenorea. Menghadapi menstruasi tersebut para remaja diharapkan mengetahaui tentang menstruasi yang normal. 8idak sedikit *5 Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 para remaja yang belum mengetahui tentang menstruasi, sehingga akan berpengaruh terhadap remaja dalam menjalankan masa kedewasaannya. Apalagi pokok bahasan tentang menstruasi tidak di bahas, meskipun tentang kesehatan reproduksi sudah di bahas namun belum mengupas secara mendalam .&arwono, $%%$0. erdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan terhadap remaja putri mahasiswa tingkat I dan II Amik Imelda Medan '% remaja putri yang mengalami sakit atau nyeri perut saat menstruasi. Menghadapi menstruasi tersebut mereka merasa resah, cemas, was+was dan terganggu.&indroma pra+ menstruasi yang sering dialami mahasiswi ialah mudah marah, pusing,mual dan payudara terasa sakit dalam menghadapi menstruasi tersebut mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, bahkan untuk berbicara kepada orang tua mereka malu, serta mereka mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang menstruasi. erdasarkan uraian di atas pentingnya pengetahuan remaja putri tentang menstruasi sejak dini, sudah dapat diberikan khususnya para remaja putri tingkat # dan II Amik Imelda. Mengingat masih banyak remaja putri yang belum mengerti tentang menstruasi, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menstruasi dengan prilaku menghadapi dismenorea. %$' Pe#u!uan Maa&ah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 9agaimanakah (ubungan Pengetahuan dan &ikap 4emaja Putri !alam Penanganan !ismenorea di AMIK Imelda Medan Maret + Agustus $%##:; %$( Tu)uan Pene&itian %$($% Tu)uan U!u! <ntuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri AMIK Imelda tingkat I sebanyak '% remaja putri dan tingkat II sebanyak /% remaja putri dalam penanganan dismenorea 8ahun $%##. %$($' Tu)uan Khuu #. <ntuk mengetahui pengetahuan remaja putri AMIK Imelda Medan tentang penanganan dismenorea $. <ntuk mengetahui sikap remaja putri AMIK Imelda Medan tenta ng penanganan dismenorea. %$*$ Man+aat Pene&itian #. agi 4emaja Putri AMIK Imelda Medan &ebagai bahan informasi dalam usaha meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam penganganan dismenorea. $$ agi Institusi Pendidikan &ebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya. '. agi Peneliti &ebagai pengaplikasian ilmu kesehatan yang diperoleh selama perkuliahan di P&IKM+ Kespro Mutiara Medan dan berguna untuk meningkatkan wawasan penulis tentang (ubungan pengetahuan dan sikap remaja putri di AMIK Imelda Medan dalam penanganan dismenorea Maret , Agustus 8ahun $%##. TINJAUAN PUSTAKA '$%$ Pengetahuan '$%$% Penge#tian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan, melalui panca indra. Pengetahuan merupakan domain yang penting akan terbentuknya */ Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 tindakan seseorang .-otoatmodjo, $%%10. Pengetahuan diperoleh dari informasi baik secara lisan ataupun tertulis dari pengalaman seseorang. Pengetahuan diperoleh dari fakta atau kenyataan dengan mendengar radio, melihat tele"isi, dan sebagainya. &erta dapat diperoleh dari pengalaman berdasarkan pemikiran kritis .&oekanto, $%%$0. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. !engan kata lain pengetahuan mempunyai pengaruh sebagai moti"asi awal bagi ang dalam berperilaku. -amun perlu diperhatikan bahwa perubahan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, walaupun hubungan positif antara "ariabel pengetahuan dan "ariabel perilaku telah banyak diperlihatkan. '$'$ Sikap &ikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek . Manifestasi sikap dapat langsung dilihat , tetapi hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup. &ikap belum merupakan suatu tindakan atau akti"itas , akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. .-otoadmodjo, & $%%*0. '$'$%$ K"!p"nen P"k"k Sikap &ikap mempunyai ' komponen pokok yaitu = #. Kepercayaan .keyakinan0, ide dan konsep terhadap suatu objek $. Kehidupan emosional atau e"aluasi terhadap suatu objek '. Kecenderungan untuk bertindak ketiga komponen ini secara bersama+sama membentuk sikap yang utuh. !alam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. '$'$' ,akt"#-,akt"# .ang Me!penga#uhi ikap >aktor+faktor yang mempengaruhi sikap menurut A?war .$%%*0 antara lain= #0 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, indi"idu mempunyai dorongan untuk mengerti, dengan pengalamannya memperoleh pengetahuan. &ikap seseorang terhadap suatu objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap objek yang bersangkutan. $0 Pengalaman pribadi <ntuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi melibatkan faktor emosional. '0 Pengaruh orang lain yang dianggap penting Pada umumnya, indi"idu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimoti"asi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 70 Pengaruh kebudayaan 8anpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman indi"idu+indi"idu masyarakat asuhannya
$.'. Di!en"#ea '$($%$ Penge#tian Di!en"#ea @% Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 !ismenorea atau nyeri haid merupakan gejala, bukan penyakit. Aejalanya terasa nyeri di perut bagian bawah. Pada kasus dismenorea berat, nyeri terasa sampai seputaran panggul dansisi dalam paha. -yeri terutama pada hari pertama dan kedua #$ menstruasi. -yeri akan berkurang setelah keluar darah menstruasi yang cukup banyak .Manuaba, $%%*0. !ismenorea atau nyeri haid adalah gejala+gejala ginekologik yang paling sering dijumpai. ahkan wanita+ wanita dengan dismenorea cenderung untuk mendapat nyeri haid rekurens secara periodik yang menyebabkan pasien mencari pengobatan darurat .Areenspan. , $%%'0. '$($'$ Jeni Di!en"#ea #. erdasarkan jenis nyerinya, dismenorea dibagi menjadi= a. !ismenorea &pasmodik !ismenorea spasmodik yaitu nyeri yang dirasakan dibagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai. eberapa wanita yang mengalami dismenorea spasmodik merasa sangat mual, muntah bahkan pingsan. Kebanyakan yang menderita dismenorea jenis ini adalah wanita muda, akan tetapi dijumpai pula kalangan wanita berusia diatas 7% tahun yang mengalaminya .Mansjoer, $%%$0. b. !ismenorea Kongestif !ismenorea kongestif yaitu nyeri haid yang dirasakan sejak beberapa hari sebelum datangnya haid. Aejala ini disertai sakit pada buah dada, perut kembung, sakit kepala, sakit punggung, mudah tersinggung, gangguan tidur dan muncul memar di paha dan lengan atas. Aejala tersebut berlangsung antara dua atau tiga hari sampai kurang dari dua minggu sebelum datangnya menstruasi. $. erdasarkan ada tidaknya penyebab yang dapat diamati, dismenorea dapat dibagi menjadi = a. !ismenorea Primer !ismenorea primer yaitu nyeri haid yang timbul tanpa ada sebab yang dapat diketahui. !ismenorea primer terjadi sejak usia pertama kali datangnya haid yang disebabkan oleh faktor intrisik uterus dan berhubungan erat dengan ketidak seimbangan hormone steroid seks o"arium, yaitu karena produksi hormon prostaglandin yang berlebih pada fase sekresi yang menyebabkan perangsangan pada otot+otot polos endometrium .ad?iad, $%%'0. b. !ismenorhea sekunder !ismenorhea sekunder terjadi karena adanya kelainan pada organ genetalia dalam rongga pel"is. !ismenorea ini disebut juga sebagai dismenorea organik, dapatan .akuisita0 atau ekstrik.Kelainan ini dapat timbul setiap saat dalam perjalanan hidup wanita, contohnya pada wanita dengan endometriosis atau penyakit peradangan pel"ik, penggunaan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim, dan tumor atau polip yang berada di dalam rahim. -yeri terasa dua hari atau lebih sebelum menstruasi dan nyeri semakin bertambah hebat pada akhir menstruasi .3lewellyn, $%%#0. '$($($ Tingkatan Di!en"#ea &etiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal menstruasi namun dengan kadar nyeri yang berbeda+beda. !ismenorea secara siklik dibagi menjadi tiga tingkat keparahan, yaitu= #. !ismenorea ringan @# Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 !ismenorea yang berlangsung beberapa saat dan klien masih dapat melaksankan aktifitas sehari+hari. $. !ismenorea sedang !ismenorea ini membuat klien memerlukan obat penghilang rasanyeri dan kondisi penderita masih dapat berakti"itas. '. !ismenorea berat !ismenorea berat membuat klien memerlukan istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut. .Manuaba, $%%/0. .Kartono K, $%%@0. '$($/$ Penanganan Di!en"#hea &etelah seseorang mengetahui stimulus, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang telah di ketahui untuk dilaksanakan atau dipraktekan. &uatu sikap belum otomatis tewujud dalam suatu tindakan. Agar terwujud sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menangani dismenorea sehingga menurunkan angka kejadia dismenorea dan mencegah keadaan dismenorea tidak bertambah berat, diantaranya= a$ Penerangan dan nasihat Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea primer adalah gangguan siklus menstruasi yang tidak berbahaya bagi kesehatan. (endaknya dalam masalah ini diadakan penjelasan dan diskusi mengenai informasi dismenorea, penanggulangan yang tepat serta pencegahan agar dismenorea tidak mengarah pada tingkat yang sedang bahkan ke tingkat berat. Penerangan tentang pemenuhan nutrisi yang baik perlu diberikan, karena dengan pemenuhan nutrisi yang baik maka status gi?i remaja menjadi baik. !engan status gi?i yang baik tersebut maka ketahanan tubuh meningkat dan ganggauan menstruasi dapat dicegah. -asehat menegenai makan bergi?i, istirahat dan olah raga cukup dapat berguna dan terkadang juga diperlukan psikoterapi. 0$ Pemberian obat analgesik Bbat analgesik yang sering digunakan adalah preparat kombinasi aspirin, fenastin dan kafein$ Contoh obat paten yang beredar dipasaran anatara lain ponstan, no"algin, acetaminophen$ c$ Pola hidup sehat Penerapan pola hidup sehat dapat membantu dalam upaya menangani ganggaun menstruasi, khususnya dismenorea. Dang termasuk dalam pola hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur, mempertahankan diit seimbang seperti peningkatan pemenuhan sumber nutrisi yang beragam. 1$ 8 erapi (ormonal 8ujuan terapi hormonal ialah menekan o"ulasi. 8indakan ini hanya bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar berupa dismenorea primer, sehingga wanita dapat tetap melakukan akti"itas sehari+hari. 8ujuan ini dapat dicapai dengan pemberian pil kombinasi dalam kontrasepsi .2iknjosastro, $%%$0. e$ 8erapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin Bbat ini memegang peranan penting terhadap dismenorea primer. 8ermasuk di sini indometasin, ibu profen dan naproksen. Kurang lebih 1%6 penderita mengalami perbaikan. (endaknya pengobatan diberikan sebelum haid mulai, satu sampai tiga @$ Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 hari sebelum haid dan pada hari pertama haid .2iknjosastro, $%%$0. eberapa cara di atas, ada cara pengobatan lain yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi rasa nyeri haid yaitu= #. Perut bagian bawah karena dapat membantu merilekskan otot+otot dan sistem Ketika nyeri haid datang, lakukan pengompresan menggunakan air hangat di saraf. $. Meningkatkan taraf kesehatan untuk daya tahan tubuh, missal melakukan olah raga cukup dan teratur serta menyediakan waktu yang cukup untuk beristirahat. Blah raga yang cukup dan teratur dapat meningkatkan kadar hormon endorfin yang berperan sebagai natural pain killer. Penyediaan waktu dapat membuat tubuh tidak terlalu rentan terhadap nyeri. '. Apabila nyeri haid cukup mengganggu akti"itas maka dapat diberikan obat analgetik yang bebas dijual di masyarakat tanpa resep dokter, namun harus tetap memperhatikan efek samping terhadap lambung. 7. Apabila dismenorea sangat mengganggu akti"itas atau jika nyeri haid muncul secara tiba+tiba saat usia dewasa dan sebelumnya tidak pernah merasakannya, maka periksakan kondisi Anda untuk mendapatkan pertolongan segera, terlebih jika dismenorea yang dirasakan mengarah ke dismenorea sekunder .8aruna, $%%'0. -yeri haid dapat diatasi dengan= a. Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di tempat yang datar. 3utut ditekuk dan di dekatkan ke dada. b. Mandi dengan air hangat. c. Istirahat cukup untuk mengurangi ketegangan. d. Mengurangi konsumsi harian pada makanan dan minuman yang mengandung kafein yang dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah. e. Menghindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi. f. Meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging dan ikan sebagai sumber makanan yang mengandung "itamin #$ .Akatri &, $%%'0. Ke#angka K"nep erdasarkan tujuan penelitian maka kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut =
MET2DE PENELITIAN ($%$ Jeni Pene&itian Jenis Penelitian ini merupakan penelitian sur"ei analitik dengan menggunakan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea di AMIK Imelda Medan Pulo rayan !arat. ($'$ L"kai Pene&itian 1an 3aktu Pene&itian 3okasi penelitian dilakukan di AMIK Imelda Medan pada bulan Maret + Agustus 8ahun $%##. ($($ P"pu&ai 1an Sa!pe& Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di AMIK Imelda tingkat I sebanyak '% orang dan tingkat II sebanyak /% orang. &el adalah sebagian dari populasi. &el penelitian sebanyak '% orang yang @' Pengetahuan Penanganan &ikap Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 diambil dengan cara simple random sampling, menurut Arikunto .$%%@0 jika jumlah populasi lebih dari #%% dapat diambil #%+#*6 atau $%+$*6. ($* Apek Penguku#an Aspek pengukuran dilakukan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk keusioner dan disusun oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. <ntuk mengukur aspek pengetahuan remaja putri, diberikan #% pertanyaan ,dimana jika memilih jawaban benar diberi skor #, dan jika memilih jawaban yang salah diberi skor %.maka skor jawaban yang trtinggi #% dan skor jawaban terendah %. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN *$% Ga!0a#an U!u! L"kai Pene&itian Kampus Amik Imelda Medan yang berada di Jalan ilal no $7 Pulo rayan !arat, Medan 8imur. Penelitian ini mengenai hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea yang dilakukan terhadap '% remaja putri. !i kampus Imelda remaja putri banyak mengalami dismenorea, akan tetapi tidak pernah ada penyuluhan tentang dismenorea. *$' Ana&ia Uni4a#iat *$'$% Ka#akte#itik Rep"n1en Ta0e& *$% Dit#i0ui ,#ekueni U!u# 1an Su!0e# In+"#!ai Rep"n1en Di A!ik I!e&1a Me1an Tahun '5%% N" ka#akte#itik ,#ekueni 6,7 Pe#entae 6 87 # U!u# E$% tahun #* *% $%+$# tahun F$# tahun / @ '% $% Jumlah '% #%% $ Su!0e# in+"#!ai Pengalaman pribadi 8eman atau orangtua $# / 1% '% Jumlah '% #%% !ari 8abel 7.# diatas dapat dilihat bahwa mayoritas umur kurang dari $% tahun sebanyak #* orang .*%60, dan minoritas berumur $$ tahun sebanyak @ orang .$%60. erdasarkan sumber informasi mayoritas dari pengalaman pribadi sebanyak $# orang .1%60, dan minoritas dari teman atau orang tua sebanyak / orang .'%60. *$'$'$ Dit#i0ui ,#ekueni Pengetahuan Re!a)a Put#i Ta0e& *$' Dit#i0ui ,#ekueni Pengetahuan Re!a)a Put#i Da&a! Penanganan Di!en"#ea Di A!ik I!e&1a Tahun '5%% N" Pengetahuan ,#ekueni 6,7 Pe#entae 687 # aik #% ''.' $ Cukup 1 $',' ' Kurang #' 7',7 8otal '% #%% !ari 8abel 7.$ diatas dapat dilihat bahwa mayoritas pengetahuan remaja putri adalah kurang sebanyak #' orang .7',760. *$'$($ Dit#i0ui ,#ekueni Sikap Re!a)a Put#i Ta0e& *$( Dit#i0ui ,#ekueni Sikap Re!a)a Put#i Da&a! Penanganan Di!en"#ea Di A!ik I!e&1a Tahun '5%% @7 Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 N" Sikap ,#ekueni 6,7 Pe#entae 687 # aik 7 #',' $ 8idak baik $@ 5@,1 8otal '% #%% !ari 8abel 7.' diatas dapat dilihat bahwa mayoritas sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea tidak baik sebanyak $@ orang .5@,160. *$( Ana&ia Bi4a#iat Ta0e& *$* Ta0u&ai Si&ang Anta#a Pengetahuan 1an Sikap Re!a)a Put#i Da&a! Penanganan Di!en"#ea Di A!ik I!e&1a Tahun '5%% N" Pengetahuan Sikap T"ta& P Baik Ti1ak 0aik N 8 n 8 n 8 5, 5'/ # aik # ',' / '% #% '',' $ Cukup ' #% 7 #',' 1 $',' ' Kurang % % #' 7',' #' 7',' Jumlah 7 #',' $@ 5@,1 '% #%% !ari 8abel 7.7 diatas dapat dilihat bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik dalam penanganan dismenorea sebanyak #% orang .'','60, dan yang bersikap baik # orang .','60 dan sikap tidak baik sebanyak / orang .'%60, yang berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang .$','60 yang bersikap baik ' orang .#%60 dan yang bersikap tidak baik 7 orang .#','60 sedangkan yang berpengetahuan kurang sebanyak #' orang .7','60, tidak ada yang bersikap baik dan yang bersikap tidak baik sebanyak #' orang .7','60. !an dari hasil uji chi-square di peroleh nilai P ) %,%$* .E%,%*0 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan yang dimiliki remaja putri dengan penanganan dismenorea. *$* Pe!0ahaan *$*$% Hu0ungan Pengetahuan 1an Sikap Re!a)a Da&a! Penanganan Di!en"#ea erdasarkan hasil uji chi square dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea dengan nilai P ) %,%$*. (al ini mengidentifikasikan bahwa penanganan dalam dismenorea masih belum di pahami dengan baik oleh remaja putri. 4emaja putri di Amik Imelda memiliki pengetahuan ku rang tentang dismenoreaea remaja putri tidak mampu mengetahui memahami mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan menge"aluasi mengenai pengertian, dan klasifikasi, penyebab dan penanganan dismenorea, yang ditunjukkan dengan kemampuan responden menjawab jawaban benar. (al itu sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh -otoatmodjo .$%%10, bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu untuk terbentuknya tindakan seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengetahuan yang dilihat dari kemampuan kognitif seseorang mencakup kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengaplikasi, @* Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 menganalisis, mensintesis dan menge"aluasi suatu hal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja putri di Amik Imelda Medan mengenai dismenorea, yaitu usia, dan sumber informasi yang didapatkan remaja putri. (asil penelitian tersebut didukung oleh pendapat Meliono Irmayanti .$%%10, yang menyebutkan bahwa, pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, tingkat pendidikan dan sumber informasi. !alam hasil penelitiannya yang berjudul 9eberapa >aktor yang erpengaruh terhadap 8ingkat Pengetahuan Mengenai Kesehatan 4eproduksi pada 4emaja Putri di !esa ancak Kecamatan ringin Kabupaten &emarang:, 2ijayati .$%%%0 juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara umur, pendidikan, komunikasi anak orang tua dan sumber informasi dengan tingkat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. &emakin banyak usia remaja, maka tingkat pengetahuan yang dimilikinya akan semakin baik. !engan pengetahuan yang baik tentang dismenorea, dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan untuk menangani dismenorea yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari dismenorea sebagai masalah nyata yang dialami oleh para remaja. (al tersebut sesuia dengan teori Meliono Irmayanti .$%%10 yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. !engan usia yang lebih banyak, maka pengalaman yang dimiliki juga akan semakin banyak dan beragam. Pengalaman dapat dijadikan cara untuk menambah pengetahuan seseorang tentang suatu hal. &elain itu usia juga akan mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. &emakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. &ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan atau koGnitif dominasi sangat penting untuk terbentuk tindakan seseorang disebut dengan over behavior .-otoatmodjo, $%%*0. &edangkan semakin baik pengetahuan tentang dismenorea yang dimiliki remaja putri maka sikap yang ditunjukkan untuk menangani dismenorea juga semakin baik. !engan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi sikap remaja putri untuk menangani dismenorea dengan tepat. Menurut A?war .$%%'0, hal tersebut karena pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal akan mempengaruhi sikapnya. &ikap positif maupun negatif tergantung dari pemahaman indi"idu tentang suatu hal tersebut, sehingga sikap ini selanjutnya akan mendorong ndi"idu melakukan perilaku tertentu pada saat dibutuhkan, tetapi kalau sikapnya negatif, justru akan menghindari untuk melakukan perilaku tersebut. eragam cara penanganan dismenorea telah dilakukan oleh sebagian besar siswi. !ari hasil wawancara dengan responden, penanganan dismenorea dilakukan untuk mengurangi rasanya nyeri agar tidak semakin parah sehingga tidak mengganggu aktifitas keseharian mereka. (al tersebut sesuai dengan pendapat Kartono .$%%@0, bahwa penanganan yang kurang tepat membuat remaja putri selalu mengalaminya setiap siklus menstruasinya. erdasarkan hasil penelitian, remaja putri Amik Imelda telah melakukan perilaku penanganan @@ Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 dismenorea. &ikap dalam penanganan dismenorea didasarkan oleh cara berfikir dan bersikap positif tentang keluhan dismenorea yang dialaminya, sehingga terbentuk perilaku berupa pemberian kompres hangat, olah raga teratur dan istirahat, pengkonsumsian makanan bergi?i, pengkonsumsian obat analgetik. (al itu sesuai pendapat 2iknjosastro .$%%10 bahwa, untuk menurunkan angka kejadian dismenorea dan mencegah keadaan dismenorea tidak bertambah berat, beberapa usaha dapat dilakukan seperti penerangan dan nasihat, pemberian obat analgesik, pola hidup sehat, terapi hormonal dan terapi obat nonsteroid antiprostaglandin sesuai dengan petunjuk dokter. KESIMPULAN DAN SARAN /$% Kei!pu&an Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penanganan dismenorea dengan nilai p "alue ) %,%$* /$' Sa#an #. !iharapkan kepada remaja putri di Amik Imelda agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dismenorea melalui mencari informasi baik dari media massa, serta petugas kesehatan yang lebih mengerti tentang penanganan dismenorea. $. !iharapkan kepada remaja putri untuk memiliki sikap yang baik dalam penanganan dismenorea, dengan mau merespon dan menerima informasi yang di dapat dari media massa maupun petugas kesehatan lainnya. DA,TAR PUSTAKA Arikunto &. $%%@. 9P#"e1u# Pene&itian Suatu Pen1ekatan P#aktik Ed. Revisi VI.Jakarta = 4ineka Cipta. A?war &. $%%*. 9Sikap Manuia, Te"#i Dan Penguku#ann.a. DogyakartaH PustakaPelajar. ad?iad, A. $%%'. En1"k#in"&"gi 1an Ginek"&"gi. Idisi ke+$. Jakarta= Media Aesculapius >akultas Kedokteran <ni"ersitas. Chandranita, A.I.$%%5.Ga9at Da#u#at 20tet#i Ginek"&"gi 1an 20tet#i Ginek"&"gi S"ia& Untuk P#"+ei Bi1an. Jakarta =IAC. Carey, C. &. $%%#. 20tet#i 1an Ginek"&"gi. Jakarta= 2idya Medika. (enderson, C .$%%@0. K"nep Ke0i1anan,Jakarta, IAC. (urlock, I.. $%%1. Pik"&"gi Pe#ke!0angan Suatu Pen1ekatan Sepan)ang Rentang Kehi1upan. Jakarta= Irlangga. Indriastuti, !ian Putri. $%%/. Hu0ungan anta#a Pengetahuan Keehatan Rep#"1uki 1engan Pe#i&aku Higieni Re!a)a Put#i Pa1a aat Ment#uai. >akultas Psikologi <ni"ersitas Muhammadiyah &urakarta. &urakarta. Kartono, K. $%%@. Pik"&"gi 3anita Mengena& Ga1i Re!a)a 1an 3anita De9aa$ ilid I. andung= Mandar Maju. @1 Jurnal D-III Kebidanan Mutiara Indonesia Vol. 2, No. 5, Edisi Desember 2011 3lewellyn, ! dan Jones. $%%#. Daa#- Daa 20tet#i 1an Ginek"&"gi. Edisi VI. Jakarta= (ipokrates. Manuaba, I.A.. #///. Me!aha!i Rep#"1uki 3anita. Jakarta= Arcan. Mujaddid. $%%7. Buku A)a# Pen.akit Da&a!. ilid II. Edisi IV. Jakarta= >akultas Kedokteran <ni"ersitas Indonesia. -otoatmodjo. $%%*. Met"1e&"gi Pene&itian Keehatan. Jakarta= 4ineka Cipta. JJJJJ., $%%1. P#"!"i Keehatan 1an I&!u Pe#i&aku. Jakarta= 4ineka Cipta. @5