Anda di halaman 1dari 14

Pelayanan Kesehatan Pada Wanita Sepanjang Daur

Kehidupanya

NAMA KELOMPOK:
1.Afnisa Hariani
2.Nur Sakinah
3.Annisa
Kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya pendekatan yang di
terapkan dalam menguraikan ruang linkup kesehatn reproduksi adalah
pendekatan siklus hidup,yang berarti memperhatikan kekhususan
kebutuhan penanganan reproduksi pada setiap fase kehidupan ,serta
kesinambungan antar fase kehi fase kehidupan tersebut dengan demikian ,
masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat di
perkirakan , yang bila di tangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat
buruk pada masa depan kehidupan selanjut nya

Dalam pendekatan siklus hidup ini ,di kenal 5 tahap yaitu :


1. Konsepsi
a.Perlakuan sama terhadap janin laki-laki /perempuan
b. Pelayann antenatal ,persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru
lahir
C .masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini; pengutaman jenis
kelamin .BBLR , kurang gizi (malnutrisi)
2. Bayi dan anak:
a. Asi ekskulusif dan peyapihan layak
b. Tumbuh kembang anak pemberian makanan gizi seimbang
c. Imunisasi dan menejemen terpadu balita sakit
d. Penegahan dan penanggulangan kekerasan
e. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
f. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : Pengutamaan pada jenis kelamin ,sumber
perempuan ,kurang gizi(malnutrisi) ,kesekitan primer, imunisasi , pelayanan antenatal ,persalinan , post
natal , meyusui serta pemberian suplemen , dll

Asuhan yang diberikan


g. Asi ekskulusif
h. Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang
i. Imunisasi dan menejemen terpadu balita sakit
j. Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhdap perempuan
k. Pendiddikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
3 . Remaja :
Masa remaja atau pubertas adalah usia anatara 10 sampai 19 tahun dan merupakan peralihan dari masa kanak –
kanak menjadi dewasa .secara tradisi menarchae dianggap sebagai kedewasaan , dan gadis yang mengalaminya
dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-tugas sebai wanita dewasa , dan siap di nikah kan . Pada
usia ini tubuh wanita mengalami perubahan demaratis , karna mulai memproduksi hormon- hormon seksual
yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Pencegahan kekerasan termasuk seksual
d. Peningkatan penghargaan diri
e. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman
f. Masalah yang di temui meliputi: seks komersial , pelecehan seksual , peyalah gunaan obat
4.Usia subur
usia dewasa muda,yaitu antara 18 sampai 40 tahun,sering dihubungkan dengan masa subur ,karena pada
usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia reproduksi dalam menapak karir yang penuh
kesibukan di luar rumah.di usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selau dalam
kondisi prima , sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar,dab bayi yang di lahirkan pun
sehat. Pada priode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat
merawat anak ,dan tuntunan karir. Kanker, kegemukan, depresi dan penyakit serius tertentu mulai
menggerogoti yang di tandai dengan gejala nyeri haid, nyeru pinggul saat berhubungan seks , sakit saat buang
air kecil.penderita kadang mengalami nyeri hebat ,tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a.Kehamilan dan persalinan yang aman
b.pencegahan dan kecacatan dan kematianakibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan menggunakan alat kontraksepsi
d. Pencegahan terhadap PMS/HIV/HAIDS
e.Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f. Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h. Pencegahan dan managemen infertilitas
i. Masalah yang mungkin di temui: kesakitan dan kematin ibu yang di sebabkan berbagai kondisi, malnutrisi,
anemia, kemandulan, pelecehan atau kekesaran seksual, konflikasi aborsi, ISR/HIV/HAIDS
Asuhan apa yangdiberikan
a.Pemberian pada problem menapouse
b penyakit jantung koroner kadar estrogen yang cukup,mampu melindungi
wanita dari penyakit jantung koroner,berkurangnya hormoner esrogen dapat
menurunkan kadar kolesterolnya baik[HDL]dan meningkatkan kadar kolesterol
tidak baik [LDL]yang meningkatkan kejadian jantung koroner
c. Osteoporonis
Adalah berkuranya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar
hormon esrogen sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah
d. Gangguan mata
Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang
kepikunan
Kekurangan hormon estrogen juga mempengaruhi susuna saraf pusat dan
otot.penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi,suka
tidur ,gelisah ,depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimen dapat terjadi
bilamana kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat,yang
dipengaruh factor keturunan
f. Deteksi dini kanker rahim
Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Perempuan
a. Kemiskinan
Diperkirakan sekitar 40% penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan sejak
terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan. Hal ini menghambat akses terhadap
pelayanan kesehatan yang pada akhirnya dapat berakibat kesakitan, kecacatan dan kematian.
b. Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat ditentukan oleh banyak hal, misalnya
keadaan sosial ekonomi, budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat di mana mereka
menetap. Dewasa ini masih banyak ditemukan diskriminasi terhadap perempuan, antara
lain :
– - Perempuan di nomorduakan dalam segala aspek kehidupan, misalnya dalam
pemberian sehari-hari, kesempatan memperoleh pendidikan, kerja dan kedudukan
– - Perempuan seringkali terpaksa menikah pada usia muda karena tekanan ekonomi
atau orang tua mendorong untuk cepat menikah agar terlepas dari beban ekonomi.
– Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyebabkan
informasi yang diterima tentang kesehatan reproduksi sangat terbatas. Seperti diketahui,
tingkat pendidikan yang meningkat dapat meningkatkan rasa percaya diri, wawasan dan
kemauan untuk mengambil keputusan yang baik bagi diri dan keluarga, termasuk yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
c. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
– - Jarak ke fasilitas kesehatan yang cukup jauh dan sulit dicapai
– - Kurangnya informasi tentang kemampuan fasilitas kesehatan
– - Keterbatasan biaya
– - Tradisi yang menghambat pemanfaatan tenaga dan fasilitas kesehatan
d. Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai, antara lain
karena :
- Pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan kebutuhan klien
- Kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai
e. Beban ganda, tanggung jawab tidak proporsional sehingga kesehatan anak
perempuan dan perempuan semakin buruk
- Pengetahuan tentang seksualitas dan informasi mengenai hak reproduksi
masih rendah
- Menonjolnya perilaku seksual resiko tinggi
- Diskriminasi sosial
- Sikap negative terhadap perempuan dan anak perempuan
- Rendahnya kemampuan dalam pengendalian kehidupan seksual pada
reproduksi
Pelayanan Kesehatan Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya

1. Skirining
Definisi
Skrining (screening): pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan
orang yang sehat dari orang yang mempunyai keadaan patologis yang
tidak terdiagnosis atau mempunyai risiko tinggi. (Kamus Dorland ed. 25 :
974 )
Skrining: pengenalan dini secara pro-aktif pada ibu hamil untuk
menemukan adanya masalah atau faktor risiko. ( Rochjati P, 2008 )
Skrining: usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara
klinis belum jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur
tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang
yang terlihat sehat, atau benar – benar sehat tapi sesungguhnya
menderita kelainan.
Penyaringan atau screening adalah upaya mendeteksi/ mencari penderita
dengan penyakit tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan
pemisahan berdasarkan gejala yang ada atau pemeriksaan laboratorium
untuk memisahkan yang sehat dan yang kemungkinan sakit, selanjutnya
diproses melalui diagnosis dan pengobatan
2. Penemuan Penyakit Dengan ‘Screening’
Screening: Penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tampak sehat dan tidak
menunjukkan adanya gejala.
Uji screening tidak dimaksudkan sebagai diagnostik, akan tetapi seringkali digunakan sebagai
tes diagnosis.
Diagnosis menyangkut konfirmasi mengenai ada atau tidaknya suatu penyakit pada individu
yang dicurigai atau menderita suatu penyakit tertentu. Orang-orang dengan tanda positif
atau dicurigai menderita penyakit seharusnya diberi perawatan/ pengobatan setelah
diagnosa dipastikan hasilnya.
3. Kriteria Menilai, Suatu Alat Ukur
Suatu alat (test) scereening yang baik adalah yang mempunyai tingkat validitas dan reabilitas
yang tinggi yaitu mendekati 100%. Validitas merupakan petunjuk tentang kemampuan suatu
alat ukur (test) dapat mengukur secara benar dan tepat apa yang akan diukur. Sedangkan
reliabilitas menggambarkan tentang keterandalan atau konsistensi suatu alat ukur
4. Tujuan Screening
• Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapi nya
• Mencegah meluasnya penyakit
• Mendidik masyarakat melakukan general check up
• Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit (waspada mulai dini)
• Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi
7.Contoh Screening
• Mammografi untuk mendeteksi ca mammae
• Pap smear untuk mendeteksi ca cervix
• Pemeriksaan Tekanan darah untuk mendeteksi
hipertensi
• Pemeriksaan reduksi untuk mendeteksi deabetes
mellitus
• Pemeriksaan urine untuk mendeteksi kehamilan
• Pemeriksaan EKG untuk mendeteksi Penyakit
Jantung Koroner
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT(MTBS)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

Pengertian Manajemen Terpadu Balita Sakit Manajemen

Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya
kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan
upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling
pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan angka mortalitas bayi dan anak balita
serta menekan morbiditas karena penyakit tersebut.

Penilaian dan klasifikasi anak sakit dalam MTBS dikelompokkan dalam 2 kelompok umur yaitu :
Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun 2. Penilaian dan klasifikasi anak
sakit umur 1 hari sampai 2 bulan 1.

Langkah-langkah dan penjelasan cara pelaksanaanya proses manajement kasus sbb : Menilai dan
membuat klasifikasi anak sakit umur 2 bulan-5 tahun 2. Menentukan tindakan dan memberi
pengobatan 3. Memberi pelayanan tindak lanjut 4. Manajemen terpadu bayi muda 1 hari
sampai 2 bulan. 1.

Penilaian Tanda dan Gejala pada balita Usia 1 hari- 2 bulan


1.menilai adanya kejang
2. adanya tanda atau gejala gangguan nafas seperti adanya henti nafas lebih dari 20 detik
3. adanya tanda dan gejala hipotermia seperti penurunan suhu tubuh
4.adanya tanda atau gejala kemungkinan infeksi bakteri seperti mengantuk atau tidak sadar
5.adanya tanda atau gejala ikterus
6.adanya tanda atau gejala gangguan saluran cerna seperti muntah segera setelah minum
7.adanya tanda atau gejala diare
8. adanya tanda atau gejala kemungkinan berat badan rendah dan masalah pemberian ASI

Penentuan Klasifikasi dan Tingkat Kegawatan

Klasifikasi kejang Klasifikasi gangguan nafas Klasifikasi hipotermia Klasifikasi kemungkinan


infeksi bakteri Klasifikasi ikterus Klasifikasi gangguan cerna Klasifikasi diare Klasifikasi BB
rendah atau masalah pemberian ASI.

Penilaian tanda dan gejala pada bayi umur 2 bulan sampai dengan 5 tahun
Penilaian pertama, kleuhan batuk atau sukar bernafas, tanda bahaya umum, tarikan dinding dada
ke dalam, stridor, nafas cepat.
Penilaian kedua, keluhan dan tanda adanya diare, seperti letargis, mata cekung, tidak bisa minum
atau malas makan, turgor jelek, gelisah, rewel, haus atau banyak minum.
Penilaian ketiga, tanda demam, disertai dengan adanya tanda bahaya umum, kaku kuduk dan
adanya infeksi lokal
Penilaian keempat, tanda masalah telinga seperti nyeri pada telinga, adanya pembengkakkan.
Penilaian kelima, tanda status gizi seperti badan kelihatan bertambah kurus, bengkak pada kedua
kaki, telapak tangan pucat dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai