OLEH :
RAHMI ADAWIYAH
20141753017
PENDAHULUAN
sekarang ini banyak wanita hamil di atas 35 tahun, ini disebabkan karena
banyak pasangan suami istri (pasutri) yang hubungan mereka terbina dengan
kuat dan negara – negara maju banyak kematian resiko tinggi di atas usia 35
tahun seperti. Negara Amerika Serikat terdapat 200 orang wanita yang berusia
35 tahun atau lebih tua melahirkan bayi pertama mereka (Curtis, 2010).
Sejak akhir tahun 70-an angka wanita melahirkan di atas usia di atas 30
berusia 35 sampai 39 tahun dan 40 sampai 44 tahun mencapai dua kali lipat
lebih. Para tenaga kesehatan sekarang membantu para wanita hamil yang
berusia 30 dan 40 tahun untuk menuju kehamilan yang lebih aman dari
Beberapa resiko pada janin yang terjadi pada saat ibu hamil usia di atas 35
tahun seperti cacat bawaan yaitu sindrom down dan sindrom turner. Diantara
resiko janin tersebut yang paling umum terjadi adalah sindrom down, sindrom
lagi usia 35 tahun karena kehamilan ini disebut dengan kehamilan resiko
tinggi. Tetapi kenyataannya semakin banyak wanita hamil pada usia 35 tahun,
hal ini terjadi karena mereka selalu menunda untuk hamil dengan alasan
menjaga ibu agar sehat selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas serta
kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu kali
pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada
trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai menjelang persalinan).
terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan,
Antenatal Care terpadu dalam pemeriksaan ibu hamil resiko tinggi diharapkan
(AKI) di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran
oleh perdarahan. Kematian ibu bersalin 1 orang dengan usia ibu >
digunakan sebagai petunjuk untuk menilai pada keadaan gizi dan kesehatan
ibu. Tingkat pelayanan kesehatan ibu waktu hamil, melahirkan dan masa nifas,
tangga, angka kematian ibu bersalin di Indonesia masih sangat tinggi, berkisar
Di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010 AKI 330 per 100.000
kelahiran hidup, tahun 2010 AKI 315 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes
Sumut, 2010).
2013, AKI mencapai 179 per 100.000 kelahiran hidup (dengan jumlah
kematian 19 dalam 10.595 KH), pada tahun 2016 angka ini meningkat
menjadi 393 per 100.000 kelahiran hidup (dengan total jumlah kematian 36
Gultom pada bulan desember dari 30 orang responden masih banyak ibu hamil
2022.
1. Bagi Peneliti
tahun.
2. Bagi Responden
tahun
3. Bagi Institusi