PENDAHULUAN
1
Kota Palembang adalah sebesar 29,8%. Nilai cakupan ini melebihi target
Nasional (20%). Cakupan deteksi faktor resiko oleh tenaga kesehatan di kota
Palembang pada Tahun 2013 ini lebih tinggi dari target Nasional (29,8%). Dilihat
dari 5.611 kasus ibu hamil, bersalin dan nifas yang berisiko tersebut, kasus yang
terbanyak adalah Usia Ibu < 25 Tahun (17,90% / 1.605 kasus), multigravida
(14,30%) dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK) sebanyak 14,3%,
Abortus 4,4% dan Jarak Kehamilan < 2 Tahun (4,9%).
Berdasarkan buku kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas 5 Ilir Palembang
Tahun 2015 Jumlah Ibu Hamil sebesar 448 orang dan ibu yang mengalami Risiko
Tinggi Usia > 35 Tahun sebesar 5,0% orang, pada tahun 2016 jumlah ibu hamil
514 orang dan ibu yang mengalami Risiko Tinggi Usia > 35 tahun sebesar 6,0%
orang.
1.2 Rumusan Masalah
Masih tinggi nya ibu Hamil dengan Risiko Tinggi Usia > 35 Tahun di
Puskesmas 5 Ilir Palembang Tahun 2016 sebesar 6,0% orang
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahui Asuhan Kebidanan pada Ny”Y” hamil 20 Minggu G3P2A0
dengan Faktor Risiko Tinggi Usia > 35 Tahun di Puskesmas 5 Ilir Palembang
2016.
2
4. Melakukan segera yang dapat menunjang dalam pemberian asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan Faktor Risiko Tinggi Usia > 35 Tahun di ruang KIA
Puskesmas 5 Ilir Palembang Tahun 2016.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
Kehamilan ialah proses bergabungnya sperma dan ovum (gamet pria dan
wanita) untuk menciptakan suatu seltunggal yang disebut dengan zigot, yang
kemudian menggandakan diri berkali-kali melalui pembelahan sel untuk menjadi
lahir.
4
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dan meminimalkan trauma pada ibu maupun bayinya.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan memberikan ASI
Ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
5
c. Dua kali pada triwulan ketiga
Pada usia kehamilan usia 28-36 minggu. Ini dilakukan dua kali kunjungan
dalam masa kehamilan. Pada kunjungan pertama hampir sama seperti yang diatas
ditambah palpasi abdominal utnuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
Pada kunjungan yang kedua melakukan hal yang sama seperti diatas hanya
ditamabh deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran dirumah sakit.
6
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter,
letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri
(fundus tidak boleh ditekan).
Tabel 2.1
Pengukuran tinggi fundus uteri
7
a. Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit.
b. Takikardi ringan : antara 160-180x/menit.
c. Normal : antara 120-160x/menit.
d. Bradikardi ringan : antara 100-119x/menit.
e. Bradikardi sedang : antara 80-100x/menit.
f. Bradikardi berat :kurang dari 80x/menit.
6. Pemberian Imunisasi TT
8
kehamilan akan lebih pasti melahirkan bayi yang sehat.Makan dengan baik
mengurangi risiko komplikasi dan membatasi beberapa efek samping kehamilan.
2.3.1 Definisi
9
pemeriksaan rontgen, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan yang lain yang di
anggap perlu). Berdasarkan waktu keadaan resiko tinggi di tetapkan pada partus
dan setelah persalinan.
Penyebab dari kejadian kehamilan resiko pada ibu hamil adalah karena
kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi,rendahnya status social
ekonomi,pendidikan yang rendah,adanya kepercayaan bahwa banyak anak
banyak rezeki tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat
memotivasinya untuk memeriksakan kehamilan secara rutin.
a. Tiga Terlambat
1. Mengenai tanda bahaya dan mengambil keputusan
2. Mencapai fasiliatas kesehatan
3. Mendapatkan pertolongan difasilitas kesehatan
b. Empat Terlalu
1. Terlalu muda punya anak(< 20 tahun)
2. Terlalu banyak melahirkan (> 3 anak)
3. Terlalu rapat jarak melahirkan ( < 2 tahun)
4. Terlalu tua (> 35 tahun)
10
b. Tekanan Darah Tinggi
c. Pre Eklamsi
2. Resiko bagi bayi
a. Bayi Premature
b. Penyakit Resus Pada Bayi
c. Sindrom Down
2.3.3 Penananganan Kehamilan Resiko Tinngi
Penanganan terhadap pasien dengan kehamilan dengan resiko tinggi
berbeda-beda tergantung dari penyakit apa yang sudah di derita sebelunya dan
efek samping penyakit yang dijumpai nanti pada saat kehamilan
Melakukan pemantauan terhadap gangguan kesehatan yang mungkin timbul
seperti tekanan darah. Mengkonsumsi suplemen seperti asam folat untuk
mengurangi resiko bayi cacat bawaan jika ibu merasa ada tanda-tanda bahaya
dalam kehamilannya maka ibu di anjurkan untuk segera datang ke petugas
kesehatan terdekat.
Kehamilan dengan resiko tinggi harus di tangani oleh ahli kebidanan yang
harus melakuakan pengawasan yang intensif, misalnya dengan mengukur
frekuensi pemeriksaaan antenatal.
11
b. Imunisasi TT 2 kali selama kehamilan dengan jarak satu bulan untuk
mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir
c. Makan-makanan yang bergizi,asupan gizi seimbang pada ibu hamil dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan menghindari dari penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan kekurangan gizi
d. Mengenal tanda-tanda kehamilan dengan resiko tinggi dan mewaspadai
penyakkit apa saja pada ibu hamil
e. Segera periksa bila ditemukan tanda-tanda kehamilan resiko tinggi
f. Selain itu tenaga kesehatan juga harus berperan aktif untuk melakukan
skrining/deteksi dini adanya faktor resiko pada semua ibu hamil serta
bekerja sama dengan ibu-ibu PKK,kader karang taruna,ibu hamil
sendiri,suami atau keluarga.
2.3.5 Resiko Pada Kehamilan Resiko Tinggi
Resiko dari multipara pada saat persalinan adalah otot rahim sudah
berkurang elastisitasnya sehinggga kemampuan untuk berkontraksi dengan baik
setelah bayi lahir agak berkurang padahal,kemampuan untuk berkontraksi sangat
di perlukan guna untuk menghentikan darah setelah proses persalinan.
Sehinggga,ibu-ibu sangat rawan untuk mengalami perdarahan paska persalinan
belum lagi kualitas sel telur yang sudah menurun menyebabkan lahirnya bayi
menyandang sindrom doen meningkat.
2.3.6 Penatalaksanaan Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi Umur >35 Tahun
12
4. Pemeriksaan asam folat yang cukup pada ibu hamil karena dapat
mengurangi resiko cacat bawaan di berikan sampai usia kehamilan 12
minggu pada saat pembentukan organ janin.
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu kepasilitas rujukan atau
fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap,di harapkan mampu menyelamatkan
jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Sangat sulit untuk mendunga kapan penyakit
akan terjadi sehinggga kesulitan untuk merujuk ibu dan bayinya ke fasilitas
kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi
syarat bagi kesehatan upaya penyelamatan.
Apabila di dapat salah satu atau lebih penyulit rujuk ibu seperti berikut:
13
2.4 Karakteristik Ibu Hamil Dengan Risiko Tinggi Usia > 35 Tahun
2.4.1 Usia
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu
benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia
dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung.
Oleh yang demikian, umur itu diukur dari tarikh ianya lahir sehingga tarikh
semasa(masa kini). Manakala usia pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula
sehinggalah tarikh semasa(masa kini).
Selain resiko melahirkan bayi dengan Sindrom Down, resiko keguguran dan
melahirkan dengan operasi Caesar, wanita hamil berusia di atas 35 tahunan juga
memiliki resiko bayi meninggal saat dalam rahim atau saat proses melahirkan.
Walaupun resiko ini ada di setiap usia kehamilan, namun pada wanita dengan usia 35
tahun ke atas, resiko ini lebih besar, yaitu 7 dari 1000 kehamilan. Akibat/ dampak
dari kehamilan Risiko Tinggi Usia > 35 Tahun :
14
2.4.1 Paritas
2.4.2 Pekerjaan
2.4.3 Pendidikan
15
BAB III
TAHUN 2015
16
3.1 Sejarah Singkat Puskesmas 5 Ilir Palembang
Puskesmas 5 ilir Palembang berdiri pada tahun 1983 dan direhab pada
tahun 2003 dan sekarang menjadi puskesmas yang berada di Kecamatan Ilir
Timur II. Puskesmas 5 Ilir Palembang adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
induk yang tidak mempunyai puskesmas pembantu.
1. Lokasi
Puskesmas 5 Ilir terletak di wilayah kerja Kecamatan Ilir Timur II Kota
Palembang, tepatnya di Jalan Bambang Utoyo Kelurahan 5 Ilir, terletak
strategis karena terletak di pinggir jalan raya yang merupakan lalu lintas
kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
2. Geografis Wilayah Kerja
Puskesmas 5 Ilir di wilayah Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang dan
membina 2 kelurahan yaitu Kelurahan 5 Ilir dengan luas wilayah 1,98 km2
dan Kelurahan Duku dengan luas wilayah 3 km 2, jadi total keseluruhan
wilayah 4,98 km2.
3. Batas Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir
Utara : berbatasan dengan Kelurahan 8 Ilir.
Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Kuto Batu.
Timur : berbatasan dengan Kelurahan 9 Ilir.
Barat : berbatasan dengan Kelurahan 2 Ilir.
17
3.3 Jumlah Penduduk
Tabel 1
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas 5 Ilir Tahun 2015
18
3.4 Jumlah Sasaran Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas 5 Ilir
Tahun 2015-2016
Tabel 2
Tabel 3
FAKTOR RISIKO
No. Tahun Jumlah
Ibu Hamil LILA KEK < 20 thn > 35 thn
1. 2015 448 - 1 6 5
2. 2016 514 - 5 6 8
19
BAB IV
ASKEB
I. DATA SUBJEKTIF
A. BIODATA
Nama Ibu : Ny “Y”
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT
Alamat : 5 Ilir Jalan Sutan Syahrir Rt : 13 Rw: 03 No. 1412
20
C. DATA KEBIDANAN
1. Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari
Jumlah : Batas normal
Sifat : Normal
Warna : Merah segar
Disminorhae : Tidak
2. Riwayat Perkawinan
Kawin : Sah Perkawinan
Usia Kawin : 30 tahun
Lama Perkawinan : 9 tahun
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu : G3P2A0
21
ANC II di lakukan pada tanggal 08 Agustus 2016 usia kehamilan 20
Minggu.
TT : Ya
TT I di berikan pada tangga 11 Juli 2016 pada usia kehamilan 16
Minggu.
TT II di berikan pada tanggal 08 Agustus 2016 pada usia kehamilan 20
Minggu.
Tablet Fe : 30 tablet
D. DATA KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit yang pernah di derita
TB : tidak ada Jantung : tidak ada
Malaria : tidak ada Ginjal : tidak ada
Hipertensi : tidak ada DM : tidak ada
2. Riwayat Operasi yang pernah di derita
SC : tidak
Appendiks : tidak
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi : tidak ada
Diabetes : tidak ada
Gameli : tidak ada
4. Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB : ya
Pernah menjadi akseptor KB : ya
Jenis KB : pil KB (dari thn 2012 s/d 2015)
Alasan berhenti : ingin menambah anak
Jumlah anak yang diinginkan :3
E. DATA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi
Pola Makan : 3 X sehari
- Pagi : nasi uduk, telur, sayur
- Siang : nasi, ikan, tempe dan buah
22
- Malam : nasi, ayam, sayur dan susu
Porsi : Secukupnya
Pola minum : 8 gelas satu hari
Keluhan : tidak ada
Pantangan : tidak ada
2. Eliminasi
BAK : 5 X sehari
BAB : 1 X sehari
3. Istirahat dan tidur
Tidur siang : ya 1 jam
Tidur malam : ya 8 jam
4. Olahraga
Olahraga : tidak
Rekreasi : tidak
5. Personal Hygine
Gosok gigi : 2 X sehari
Mandi : 2 X sehari
Ganti pakaian dalam : 3 X sehari
F. DATA PSIKOSOSIAL
1. Pribadi
Harapan terhadap kehamilan : Ibu dan bayi sehat
Rencana melahirkan : Bidan
Persiapan yang dilakukan : Perlengkapan bayi
Rencana menyusui : ya
Rencana merawat anak : ya
2. Suami dan keluarga
Harapan suami dan keluarga : Ibu dan bayi sehat, persalinan berjalan
dengan lancar, keluarga senang.
Persiapan yang dilakukan : Ekonomi, persiapan persalinan untuk
ibu dan perlengkapan bayi.
23
3. Budaya
Kebiasaan/ adat istiadat : tidak ada
mulut
Gigi
- Gigi : bersih
- Plak/ karang gigi : tidak ada
Muka
24
Leher
Payudara
Abdomen
Genetalia eksterna
- Kebersihan : bersih
- Varices : tidak ada
- Odema : tidak ada
- Kelenjar bartholini: tidak ada
Ekstermitas bawah
25
Ekstermitas atas
Urine
- Protein : negatif
- Glukosa : negatif
26
Kebutuhan : - KIE tentang hasil pemeriksaan.
27
5. Memberikan KIE tentang KB untuk menganjurkan ibu agar ibu
menggunakan Kb kontrasepsi mantap seperti MOW / MOP dan IUD.
Karena usia ibu sudah > 35 tahun dan telah masuk kedalam faktor risiko
dan itu tidak baik untuk kehamilan nya.
6. memberikan KIE tentang jadwal kunjungan berikutnya, anjurkan pada ibu
untuk melakukan jadwal kunjungan berikutnya atau memeriksakan
kehamilan nya secara rutin agar kesehatan ibu dan bayi nya terjamin dan
terjaga dengan baik.
V. EVALUASI
1. Ibu senang hasil pemeriksaan dalam keadaan normal
2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan, ditandai dengan ibu bisa menjelaskan kembali.
3. Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan tentang gizi ibu hamil
dan berusaha untuk memenuhinya
4. Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan tentang kebersihan diri
atau personal hygiene dan ibu akan melakukan nya.
5. Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan tentang KB dan ibu
masih takut untuk menggunakan alat kontrasepsi mantap karena
sebelumnya ibu menggunakan Kb pil.
6. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Di dapatkan ibu hamil yang mengalami risiko tinggi > 35 tahun berdasarkan
karakteristik usia.
2. Di dapatkan ibu hamil dengan diagnosa hamil 20 minggu G3P2A0 dengan
rrisiko tinggi usia > 35 tahun.
5.2 Saran
1. Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai masalah-
masalah kesehatan ibu terutama mengenai ibu hamil dengan risiko tinggi > 35
tahun dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat dari pembuatan
laporan ini.
29