PEMBAHASAN
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan
merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang
terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan menarche. Pada
usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormon-
hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem
reproduksi
d. Usia Subur
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan
dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi.
Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan
gejala nyeri haid, kram haid, nyri pinggul pada saat berhubunganseks, sakit saat buang air
besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang
tidak mengalami gejala apa-apa.
Kehamilan dan persalinan aman
Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan
bayi
Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan
alat kontrasepsi ( KB )
Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
Pencegahan dan manajemen infertilitasi
Masalah yang sering ditemui ; Kesakitan dan kematian ibu yang
disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi dan anemia, kemandulan,
pelecehan atau kekerasan seksual, komplikasi aborsi dan pengaturan
kesuburan
Pendekatan yang dilakukan ; pendidikan kesehatan, suplemen,
konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang
perilaku seksual yang bertanggungjawab, pelayanan antenatal,
persalinan, postpartum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan
informasi-informasi.
1. Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan dan proses melahirkan.
Setiap perempuan yang hamil dan akan melahirkan berhak untuk mendapatkan perlindungan
dalam arti mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik sehingga terhindar dari kematian saat
proses kehamilan dan kelahiran. Contoh : pada saat melahirkan, seorang perempuan
mempunyai hak untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri secara cepat terutama saat
kelahiran beresiko.
2. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksi.
Hak ini berkaitan dengan adanya kebebasan berpikir dan menentukan sendiri kehidupan
reproduksi yang dimiliki oleh seseorang. Contoh: dalam konteks adanya hak tersebut, maka
seseorang harus dijamin keamanannya tidak terjadi “pemaksaan” atau “pengucilan” atau
munculnya ketakutan dalam diri individu karena memilih hak kebebasan tersebut.
3. Hak bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan
kehidupan reproduksi. Setiap orang tidak boleh mendapatkan perlakuan diskriminatif yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi karena ras, jenis kelamin, kondisi sosial ekonomi,
keyakinan atau agama dan kebangasaan. Contoh: tidak ada perbedaan dalam memberikan
pelayanan kesehatan tidak memandang apakah dia mampu atau tidak. Pelayanan kesehatan
juga tidak boleh membedakan apakah perempuan atau laki-laki.
4. Hak atas kerahasiaan pribadi dengan kehidupan reproduksinya terkait dengan
informasi pendidikan dan pelayanan. Setiap individu harus dijamin kerahasian kehidupan
kesehatan reproduksinya terkait dengan informasi pendidikan dan pelayanan misalnya informasi
tentang hubungan seksual, masa menstruasi dan sebagainya. Contoh: Petugas atau seseorang
yang memiliki informasi tentang kehidupan reproduksi seseorang tidak boleh “membocorkan”
atau dengan sengaja memberikan informasi yang dimilikinya kepada orang lain. Jika informasi
dibutuhkan sebagai data untuk penunjang pelaksanaan program, misalnya data tentang
prosentase pemakaian alat kontrasepsi masih tetap dimungkinkan.
5. Hak Mendapatkan Informasi Dan Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Setiap
remaja berhak mendapatkan informasi dan pendidikan yang jelas dan benar tentang berbagai
aspekterkait dengan masalah kesehatan reproduksi. Contohnya: seorang remaja harus
mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
6. Hak Untuk Kebebasan Berfikir Tentang Kesehatan Reproduksi. Setiap remaja
berhak untuk berpikir atau mengungkapkan pikirannya tentang kehidupan yang diyakininya.
Perbedaan yang ada harus diakui dan tidak boleh menyebabkan terjadinya kerugian atas diri
yang bersangkutan. Orang lain dapat saja berupaya merubah pikiran atau keyakinan tersebut
namun tidak dengan pemaksaan akan tetapi dengan melakukan upaya advokasi dan
Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE). Contoh: seseorang dapat saja mempunyai pikiran
bahwa banyak anak menguntungkan bagi dirinya dan keluarganya. Bila ini terjadi maka orang
tersebut tidak boleh serta merta dikucilkan atau dijauhi dalam pergaulan. Upaya merubah
pikiran atau keyakinan tersebut boleh dilakukan sepanjang dilakukan sendiri oleh yang
bersangkutan setelah mempertimbangkan berbagai hal sebagai dampak dari advokasi dan KIE
yang dilakukan petugas.
7. Hak Membangun Dan Merencanakan Keluarga. Setiap individu dijamin haknya:
kapan, dimana, dengan siapa, serta bagaimana ia akan membangun keluarganya. Tentu saja
kesemuanya ini tidak terlepas dari norma agama, sosial dan budaya yang berlaku (ingat tentang
adanya kewajiban yang menyertai adanya hak reproduksi). Contoh: Seseorang akan menikah
dalam usia yang masih muda, maka petugas tidak bisa memaksa orang tersebut untuk
membatalkan pernikahannya. Yang bisa diupayakan adalah memberitahu orang tersebut
tentang peraturan yang berlaku di Indonesia tentang batas usia terendah untuk menikah dan
yang penting adalah memberitahu tentang dampak negatif dari menikah dan hamil pada usia
muda.
8. Hak Untuk Menentukan Jumlah Anak Dan Jarak Kelahiran. Setiap orang berhak
untuk menentukan jumlah anak yang dimilikinya serta jarak kelahiran yang diinginkan. Contoh:
Dalam konteks program KB, pemerintah, masyarakat, dan lingkungan tidak boleh melakukan
pemaksaan jika seseorang ingin memiliki anak dalam jumlah besar. Yang harus dilakukan
adalah memberikan pemahaman sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya mengenai dampak
negatif dari memiliki anak jumlah besar dan dampak positif dari memiliki jumlah anak sedikit.
Jikapun klien berkeputusan untuk memiliki anak sedikit, hal tersebut harus merupakan
keputusan klien itu sendiri.
9. Hak Mendapatkan Pelayanan Dan Perlindungan Kesehatan Reproduksi.
Setiap remaja memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan dan perlindungan kehidupan
reproduksinya termasuk perlindungan dari resiko kematian akibat proses reproduksi.
Contoh: seorang remaja yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan harus tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik agar proses kehamilan dan kelahirannya
dapat berjalan dengan baik.
10. Hak Mendapatkan Manfaat Dari Kemajuan Ilmu Pengetahuan Yang
Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi. Setiap remaja berhak mendapatkan manfaat
dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait dengan kesehatan reproduksi,
serta mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya dan
kemudahan akses untuk mendapatkan pelayanan informasi tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja. Contoh: Jika petugas mengetahui tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja, maka petugas berkewajiban untuk memberi informasi kepada remaja, karena
mungkin pengetahuan tersebut adalah hal yang paling baru untuk remaja.
11. Hak Atas Kebebasan Berkumpul Dan Berpartisipasi Dalam Politik Yang
Berkaitan Dengan Kesehatan Reproduksi. Setiap orang berhak untuk
menyampaikan pendapat atau aspirasinya baik melalui pernyataan pribadi atau
pernyataan melalui suatu kelompok atau partai politik yang berkaitan dengan
kehidupan reproduksi. Contoh: seseorang berhak menyuarakan penentangan atau
persetujuan terhadap aborsi baik sebagai individu maupun bersama dengan
kelompok. Yang perlu diingatkan adalah dalam menyampaikan pendapat atau
aspirasi tersebut harus memperhatikan azas demokrasi dan dalam arti tidak boleh
memaksakan kehendak dan menghargai pendapat orang lain serta taat kepada
hukum dan peraturan peraturan yang berlaku.
12. Hak untuk Bebas dari Penganiayaan dan Perlakuan Buruk Termasuk
Perlindungan dari Perkosaan, Kekerasaan, Penyiksaan dan Pelecehan Seksual.
Remaja laki-laki maupun perempuan berhak mendapatkan perlindungan dari
kemungkinan berbagai perlakuan buruk di atas karena akan sangat berpengaruh pada
kehidupan reproduksi. Contoh: Perkosaan terhadap remaja putri misalnya dapat
berdampak pada munculnya kehamilan yang tidak diinginkan oleh yang bersangkutan
maupun oleh keluarga dan lingkungannya. Penganiayaan atau tindakan kekekerasan
lainnya dapat berdampak pada trauma fisik maupun psikis yang kemudian dapat saja
berpengaruh pada kehidupan reproduksinya.
c. Trafficking
Trafficking muncul dari berbagai bentuk, mulai dari penjualan bayi,
anak dan wanita. Hampir semua korban adalah anak-anak dan wanita,
belum ada dijumpai korban adalah pria dewasa. Traffucking sangat erat
kaitannya dengan perbudakan atau praktek-praktek yang
menyerupainya seperti
- Debt bondage, dimana suatu status seseorang harus melayani orang
lain sehubungan dengan nilai yang telah dibayar oleh orang lain
tersebut dimana tidak ada batasan waktu dan tugas.
- Serfdom adalah suatu status seseorang akibat suatu kekuatan hukum,
transaksi, atau perjanjian tertentu yang menyebabkan orang tersebut
bekerja kepada orang lain baik dibayar maupun tidak, dan orang tersebut
tidak memiliki kekuatan untuk merubah statusnya.
- White slavery atau perbudakan untuk industry sex. Kebanyakan korban
dari white slavery ini adalah bukan orang kulit putih, adalah kondisi
seseorang akibat transaksi atau perjanjian tertentu mengakibatkan dirinya
dapat di ekploatasi secara seksual oleh orang lain, kebanyakan korbannya
dipekerjakan dalam kegiatan prostitusi.
d. Abortus (Aborsi)
Akibat pergaulan bebas akan meningkatkan adanya kehamilan remaja atau
kehamilan yang tidak diharapkan. Kehamilan yang tidak diharapkan ini
berkontribusi terhadap meningkatnya angka aborsi dan lahirnya anak-anak
yang tidak diharapkan dari orang tuanya. Dari aborsi sendiri akan
menimbulkan berbagai dampak yangh harus ditanggung oleh pihak ibu. Isu
tentang aborsi telah mengundang berbagai pro dan kontra di berbagai belahan
dunia. Di beberapa negara berkembang tercatat bahwa 15 - 30% kematian
maternal berkaitan dengan komplikasi aborsi. Dari data 40 juta keguguran
ditengarai 20 juta diantaranya adalah aborsi illegal dari angka tersebut 19 juta
diantaranya terjadi di negara berkembang, bila dilihat dari kelompok umurnya
ternyata aborsi illegal lebih banyak terjadi pada kehamilan remaja.
Secara keseluruhan di dunia diperkirakan 38% kehamilan adalah tidak
diharapkan dan 22 % diantaranya berahir dengan keguguran. Dan akhir dari
aborsi yang dilakukan akan berdampak pada kesehatan reproduksi
e. HIV/AIDS
Salah satu isu global yang juga dianggap mengerikan adalah HIV/AIDS. HIV
(Human Immonodeficiency Virus) merupakan retrovirus yang menjangkiti sels-sel
sistem kekebalan tubuh manusia. Dan akibat infeksi HIV akan menyebabkan
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Penyakit HIV/AIDS dapat terjadi
melalu hubungan seksual dengan penderita yang juga mengalami HIV/AIDS,
jarum suntik, transfusi darah, kontak cairan tubuh(serebropisnal, sinovial, amnion,
saliva, keringat), penularan perinatal, ASI. Dan hubungan seksual memberikan
kemungkinan tertular 90%.
2) Faktor budaya dan lingkungan, antara lain adalah praktik tradisional yang
berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak
banyak rezeki, dan informasi yang membingungkan anak dan remaja
mengenai fungsi dan proses reproduksi.
4) Faktor biologis ,antara lain cacat sejak lahir ,cacat pada seluruh
reproduksi pasca penyakit menular seksual.
1) Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil
dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih
rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu,
testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan
posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat
pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung
selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri
dengan ekornya.
2) Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi
sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin,
maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan
dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan
membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3) Van Deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas
deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara
dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma.
Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4) Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat
ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5) Vesikula Seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
6) Kelanjar Prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma
dari gangguan luar
7) Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi
membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
8) Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada
bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil
secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak
terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi
ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi.
Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran
ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran
pengeluaran sperma, dan urine.
2)Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan
berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan
jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit.
Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar
seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi
oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa
berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama,
kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya
3) Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian
terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan
dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu
ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu
spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan
menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4) Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya
30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur
ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000
gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi
janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya
menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan
dengan rongga perut.
Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi
keluar pada proses persalinan (kontraksi)
Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya
sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi
pembuluh darah.
5) Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung
telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah.
Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami
siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel
telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6) Tuba Fallofi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah
sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm.
Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang
satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang
bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus -hipofisis - ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon
FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH
menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon
estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan
hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.FSH merangsang ovulasi dan
meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan
folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu. Mekanisme umpan balik
positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.