Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yesi Wulandari

Nim : 211510097
Kelas : 4C
Makul : Sosio-Antropologi Kesehatan

Pertanyaan:

1. Jelaskan bagaimana BUDAYA PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT yang


berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi!
2. Jelaskan tentang PENYAKIT-PENYAKIT TERKAIT IBU HAMIL YANG
BERHUBUNGAN DENGAN ANTROPOLOGI dan kaitkan dengan masalah kespro!
3. Jelaskan PERILAKU SEKS BERISIKO KAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP
MASYARAKAT dan kaitkan dengan masalah kespro!
4. Jelaskan tentang PERSPEKTIF MASYARAKAT TERKAIT PENGGUNAAN
KONTRASEPSI dan kaitkan dengan masalah kespro!
5. Bagaimana DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PROGRAM KIA DAN KESPRO?

Jawaban:

1. Tradisi pernikahan dini menjadi salah satu budaya pernikahan yang sangat berkaitan
dengan masalah kesehatan. Selain menganggu kesehatan mental, Anak-anak yang
menikah dini diyakini akan mengalami penyakit menular seksual, seperti sifilis, HIV,
hepatitis B, HPV, dan lain sebagainya. Infeksi penyakit tersebut dapat terjadi karena
organ reproduksi anak-anak belum matang atau mengalami imaturitas. Risiko semakin
tinggi bila anak yang menikah dini mengalami kekerasan dalam hubungan seksual.
Masalah gangguan kehamilan juga sangat rentan dialami anak yang menikah dini. Sebab,
dari data yang dipunya WHO disebutkan bahwa kehamilan yang terjadi pada di bawah
usia 18 tahun umumnya adalah kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak
dikehendaki.
2. Seperti tradisi pantangan makanan yang tidak boleh dimakan untuk ibu hamil. Misalnya
pantangan memakan telur dan ikan bagi ibu hamil, padahal ibu hamil membutuhkan
makanan sumber nutrisi dari makanan tersebut.
3. Usia remaja sangat rentan dengan berbagai problem terkait kesehatan seksual dan
reproduksi, hal ini karena mereka yang melakukan seks bebas sehingga menyebabkan
penyakit reproduksi, seperti risiko kehamilan yang tidak dikehendaki, risiko infeksi
menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, unsafe abortion, dan kekerasan seksual.
4. Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi dalam memilih metode kontrasepsi. Faktor-
faktor ini meliputi salah satu pengertian dalam masyarakat mengenai berbagai metode,
kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai risiko
kehamilan dan status wanita. Budaya, seperti faktor pengambilan keputusan yang
dilakukan tidak oleh istri, bisa melalui suami ataupun orang tua, sehingga istri belum
sepenuhnya dapat menentukan hak-hak kesehatan reproduksinya sendiri. Belum puas bila
tidak memiliki anak perempuan atau lelaki, percaya banyak anak banyak rezeki, serta
anggapan bahwa perempuan memiliki kodrat untuk hamil dan melahirkan sehingga yang
menggunakan alat kontrasepsi, akan mengakibatkan wanita tidak dapat hamil.
5. Seperti dalam program KIA terhadap kehamilan Dukungan keluarga yang tinggi
disebabkan adanya dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan
informasional dan penghargaan yang baik yang diberikan dari keluarga kepada ibu hamil,
yang mampu menumbuhkan terjalinnya hubungan yang baik antara keluarga dan ibu
hamil dan mencegah kecemasan yang timbul akibat perubahan fisik yang mempengaruhi
kondisi psikologisnya. Dukungan keluarga berpengaruh dalam membentuk perilaku ibu
yang adaktif dalam menjalani kehidupannya. Dukungan keluarga sangatlah diharapkan
oleh seorang ibu hamil dalam keberadaan orang-orang yang terdekatnya sangatlah berarti
untuk meringankan beban permasalahan yang sedang dihadapi selama menjalani proses
kehamilan. Seseorang memang sangat bergantung kepada orang lain yang mana dalam
keadaan-keadaan tertentu keberadaan orang lain sangatlah berarti. Apabila beban yang
ada tidak dapat dipecahkan sendirian maka untuk mengatasinya maka seorang ibu hamil
memerlukan pertolongan serta dukungan dari orang lain khususnya orang-orang
terdekatnya yaitu keluarga.

Anda mungkin juga menyukai