Anda di halaman 1dari 60

LOGIKA MATEMATIKA

Oleh : Drs Abdul

MGMP MATEMATIKA KAB. CILACAP


MATERI
1. KALIMAT TERBUKA DAN PERNYATAAN
2. OPERASI LOGIKA

3. PERNYATAAN BERKUANTOR
4. INGKARAN PERNYATAAN BERKUANTOR
5. INGKARAN PERNYATAAN MAJEMUK

6. KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI


7. PENARIKAN KESIMPULAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa
dapat :
1. Membedakan kalimat terbuka dan pernyataan

2. Menentukan Tabel Kebenaran dari suatu pernyataan

3. Menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk, pernyataan


berkuantor dan negasi dari suatu pernyataan

4. Menentukan Konvers, Invers, dan kontraposisi dari suatu implikasi

5. Menarik Kesimpulan jika diketahui premis-premisnya


KALIMAT TERBUKA DAN
PERNYATAAN
Perhatikan kalimat-kalimat berikut :
1. Jakarta adalah ibukota Indonesia
2. Dua adalah bilangan ganjil
3. Lima mencintai 3
4. Tolong buka pintu itu
5. X adalah bilangan prima
6. Semua manusia akan meninggal
Apa yang dapat Anda katakan tentang
kalimat-kalimat tersebut ?
Kalimat 1 , 2 , dan 6 merupakan kalimat yang
sudah dapat ditentukan nilai kebenarannya

Kalimat 4, dan 5 merupakan kalimat yang


belum bisa ditentukan nilai kebenarannya

Kalimat 3 merupakan kalimat yang tidak


dapat ditentukan nilai kebanarannya karena
kalimat tersebut tidak bermakna atau tidak
berarti
Secara Umum Obyek Logika Matematika dapat
digambarkan sebagai berikut

Kalimat

Bermakna Tidak Bermakna

Mempunyai Nilai Kebenaran Tidak mempunyai Nilai Kebenaran

Bernilai Benar Kalimat Tanya Kalimat Perintah

Bernilai salah
Kalimat Terbuka adalah kalimat
yang belum dapat ditentukan nilai
kebenarannya. Biasanya masih
mengandung variabel. Kalimat
tersebut bisa bernilai benar atau bisa
bernilai salah jika variabelnya kita
ganti
dengan sembarang konstanta
Contoh Kalimat Terbuka :

x adalah bilangan genap

x adalah variabel. Jika diganti 5


akan menjadikan kalimat tersebut
bernilai salah, jika diganti 6 akan
menjadikan kalimat tersebut
bernilai benar
Kalimat Tertutup atau pernyataan
adalah kalimat yang sudah dapat
ditentukan nilai kebenarannya,
yaitu bernilai benar atau salah
tapi tidak keduanya.
Contoh kalimat tertutup atau
pernyataan :

5 adalah bilangan genap

Kalimat tersebut merupakan


pernyataan yang bernilai
Menu salah
utama
OPERASI LOGIKA
1. Negasi / Ingkaran(~)
Negasi (ingkaran) suatu pernyataan adalah
pernyataan baru yang diperoleh dengan
menambahkan kata tidak atau menyisipkan
kata bukan pada kalimat semula, nilai
kebenarannya berlawanan dengan pernyataan
semula.
Negasi / ingkaran dilambangkan (~), ( ..˜. ).
~p atau ˜p atau p dibaca "tidak p", "bukan p"
atau "tidak benar bahwa p".
Apabila disajikan dalam tebel
kebenaran adalah sebagai
berikut :
p ~p
B S

S B
2. Pernyataan Majemuk.

a. Konjungsi

b. Disjungsi

c. Implikasi

d. Biimplikasi
Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk
yang dihubungkan dengan kata
perangkai “ dan “ , dilambangkan
dengan “ Λ “.p Λ q dibaca “ p dan q “
Definisi : Pernyataan p dan q bernilai
benar apabila kedua pernyataan
penyusunnya bernilai benar.
Apabila disajikan dalam tabel
kebenaran adalah sebagai berikut
Apabila disajikan dalam tabel
kebenaran adalah sebagai berikut :

p q pΛq

B B B

B S S

S B S

S S S
Contoh:
p : 5 adalah bilangan prima ( B )
q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pΛq : 5 adalah bilangan prima dan
2 adalah bilangan genap ( B )

P : 5 adalah bilangan prima ( B )


q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
p Λ q : 5 adalah bilangan prima dan

2 adalah bilangan ganjil ( S )


P : 5 adalah bilangan genap ( S )
Q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pΛq : 5 adalah bilangan genap dan 2
adalah bilangan genap ( S )

P : 5 adalah bilangan genap ( S )


Q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
pΛq : 5 adalah bilangan genap dan 2
adalah bilangan ganjil ( S )
Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk
yang dihubungkan dengan kata perangkai
“ atau” dan dilambangkan dengan “ V ”.

Apabila pernyataan pertama adalah p dan


pernyataan kedua adalah q, maka “ p V q
“ dibaca “ p atau q “

Definisi : Disjungsi p atau q bernilai salah


hanya jika kedua pernyataan
penyusunnya bernilai salah. Selain itu
disjungsi bernilai benar
Apabila disajikan dalam tabel
kebenaran adalah sebagai berikut :

p q pVq

B B B

B S B

S B B

S S S
Contoh:
p : 5 adalah bilangan prima ( B )
q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pVq : 5 adalah bilangan prima atau
2 adalah bilangan genap ( B )

P : 5 adalah bilangan prima ( B )


q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
p V q : 5 adalah bilangan prima atau

2 adalah bilangan ganjil ( B )


P : 5 adalah bilangan genap ( S )
Q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pVq : 5 adalah bilangan genap atau 2
adalah bilangan genap ( B )

P : 5 adalah bilangan genap ( S )


Q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
pVq : 5 adalah bilangan genap atau 2
adalah bilangan ganjil ( S )
Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk
yang dihubungkan dengan kata
perangkai “ jika …maka…” atau
“ bila…maka… “ dan dilambangkan
dengan tanda “  “. Bila p adalah
pernyataan pertama dan q adalah
pernyataan kedua maka implikasi bila
p maka q ditulis dengan “ pq”
Pernyataan yang di depan disebut anteseden,
dan pernyataan yang di belakang disebut
konsekuen.

Definisi : Suatu implikasi bernilai benar jika


antesedennya salah atau konsekuennya benar.

Jadi suatu implikasi hanya akan bernilai salah


jika antesedennya benar dan konsekuennya
salah.
Apabila dinyatakan dalam tabel
kebenaran adalah sebagai berikut :

p q pq

B B B

S
B S

B B
S
S S B
Contoh:
p : 5 adalah bilangan prima ( B )
q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pq : Jika 5 adalah bilangan prima maka

2 adalah bilangan genap ( B )


P : 5 adalah bilangan prima ( B )
q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
pq : Jika 5 adalah bilangan prima maka
2 adalah bilangan ganjil (S)
p : 5 adalah bilangan genap ( S )
q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pq : Jika 5 adalah bilangan genap
maka 2 adalah bilangan genap
(B)
p : 5 adalah bilangan genap ( S )
q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
Pq : Jika 5 adalah bilangan genap
maka 2 adalah bilangan ganjil
(B)
Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk
yang dihubungkan dengan kata perangkai
“jika dan hanya jika” atau “ bila p maka q
dan bila q maka p“ dan dilambangkan
dengan tanda “  “.

Bila p adalah pernyataan pertama dan q


adalah pernyataan kedua maka biimplikasi
bila p maka q dan bila q maka p ditulis
dengan “ pq”
Definisi : Suatu biimplikasi bernilai benar
apabila pernyataan penyusunnya mempunyai
nilai kebenaran yang sama.
Apabila disajikan dalam tabel kebenaran
adalah sebagai berikut :

p q Pq
B B B

B S S

S B S

S S B
Contoh:
p : 5 adalah bilangan prima ( B )
q : 2 adalah bilangan genap ( B )
pq : 5 adalah bilangan prima bila dan
hanya bila 2 adalah bilangan genap
(B)

P : 5 adalah bilangan prima ( B )


q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
Pq : 5 adalah bilangan prima bila dan
hanya bila 2 adalah bilangan ganjil
(S)
p : 5 adalah bilangan genap ( S )
q : 2 adalah bilangan genap ( B )
P q : 5 adalah bilangan genap bila
dan hanya bila 2 adalah bilangan
genap ( S )

p : 5 adalah bilangan genap ( S )


q : 2 adalah bilangan ganjil ( S )
P q : 5 adalah bilangan genap bila
dan hanya bila 2 adalah bilangan
ganjil ( B )
PERNYATAAN BERKUANTOR
Kuantor berasal dari kata quantity yang berarti
“banyaknya” . Kuantor menyatakan kuantitas
atau “berapa banyak” atau “banyaknya “yang
dinyatakan dengan kata “ semua” atau
“setiap, “beberapa “ atau “ada”.

Kuantor dapat dipakai untuk mengubah


kalimat terbuka menjadi kalimat
tertutup atau pernyataan
Macam-macam Kuantor

1. Kuantor Universal lambangnya “  “

2. Kuantor Eksistensial lambangnya “  “


Kuantor Universal (  )
Misal kalimat terbuka “ x adalah bilangan
positif “ dilambangkan dengan “ P(X) “
Kalimat terbuka “ P(X) “akan berubah
menjadi pernyataan apabila di depannya
ditambahkan suatu kuantor , sebagai
berikut :
(  ). P(X) , yang dibaca untuk setiap x, x
adalah positif. Setiap ( semua ) x adalah
bilangan positif
Ini adalah pernyataan yang bernilai salah
2. (  ). P(X) , yang dibaca terdapatlah
x sedemikian sehingga, x adalah
positif ( terdapat di sini berarti
sekurang-kurangnya ada satu ).
Atau ada x sedemikian sehingga x
adalah bilangan positif.
Ini adalah pernyataan yang bernilai
benar
Kuantor Eksistensial
Dari contoh yang sama seperti di depan,
maka kuantor eksistensialnya adalah :

( ). P(X) , yang dibaca terdapatlah x


sedemikian sehingga, x adalah positif
( terdapat di sini berarti sekurang-
kurangnya ada satu ).
Atau ada x sedemikian sehingga x adalah
bilangan positif.
Ini adalah pernyataan yang bernilai benar
Menu Utama
INGKARAN PERNYATAAN
BERKUANTOR
1. Ingkaran pernyataan berkuantor
universal

2. Ingkaran pernyataan berkuantor


eksistensial
Ingkaran pernyataan berkuantor
universal

Ingkaran dari pernyataan:


“semua siswa SMK rajin “ adalah :
“tidak benar semua siswa SMK adalah
rajin”
atau berarti sekurang-kurangnya ada satu
siswa SMK yang tidak rajin.
Jadi dapat dinyatakan:
“Ada siswa SMK yang tidak rajin “
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan :

Ingkaran dari “ semua x berlaku P(x)” adalah


“ ada ( beberapa ) x tidak berlaku P(x)”.
Dinyatakan dengan notasi :

~{().P(x) }Ξ (  x). ~{P(x) }

Atau

( x ). P x   ( x ). P ( x )
Contoh :
1. Semua anjing mirip kucing.
Ingkaran/ Negasi : Ada anjing yang
tidak mirip kucing

2. Semua manusia akan mati


Ingkaran/Negasi : Ada manusia yang
tidak akan mati

3. Semua bilangan genap habis dibagi 2


Ingkaran/Negasi : Ada bilangan genap yang
tidak habis dibagi 2
Ingkaran pernyataan berkuantor
eksistensial

Ingkaran dari pernyataan:


“Beberapa siswa SMK rajin “ adalah :
“tidak benar beberapa siswa SMK adalah
rajin”
atau berarti semua siswa SMK tidak rajin.
Jadi dapat dinyatakan:
“Semua siswa SMK tidak rajin “
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan :

Ingkaran dari “ Beberapa x berlaku P(x)”


adalah “ Semua x tidak berlaku P(x)”.
Dinyatakan dengan notasi :

~{( x).P(x) }Ξ ( x). ~{P(x) }

Atau

(x ). P ( x)  ( x). P( x)
Menu Utama
INGKARAN PERNYATAAN MAJEMUK

p q pΛq ~(pΛq) pvq ~(pVq) ~p ~q ~pV ~q ~pΛ~q

B B B S B S S S S S

B S S B B S S B B S

S B S B B S B S B S

S S S B S B B B B B

Dari daftar di atas dapat disimpulkan :


1. ~(pΛq)  ~p V ~q
2. ~(pVq)  ~p Λ ~q
Sudah kita ketahui pula bahwa :
pq  ~p V q

Sehingga :

~(pq )  ~( ~pVq )
 p Λ ~q

Jadi : ~(pq )  p Λ ~q
Contoh :
Tentukan ingkaran pernyataan berikut :
1. 2 adalah bilangan ganjil dan prima
2. 4 adalah bilangan genap atau ganjil
3. Jika guru datang maka murid senang
4. Jika semua murid bandel maka
beberapa guru marah
Jawab :
1.2 bukan bilangan ganjil atau bukan
bilangan prima
2. 4 bukan bilangan genap dan bukan
bilangan ganjil
3. Guru datang dan murid tidak
senang
4.Semua murid bandel dan semua
guru tidak marah
KONVERS, INVERS, DAN
KONTRAPOSISI
Jika diketahui implikasi p q, maka :

Konvers : q p

Invers : ~p  ~q

Kontraposisi : ~q  ~p
Contoh :
Diketahui implikasi :
Jika 2 adalah bilangan ganjil maka 5
adalah bilangan genap
Konvers : Jika 5 adalah bilangan genap
maka 2 adalah bilangan ganjil
Invers : Jika 2 bukan bilangan ganjil
maka 5 bukan bilangan genap
Kontraposisi : Jika 5 bukan bilangan
genap maka 2 adalah bukan
bilangan ganjil
Menu Utama
PENARIKAN KESIMPULAN
Salah satu penerapan logika adalah
penarikan kesimpulan.
Dari beberapa pernyataan yang diketahui
bernilai benar(disebut premis ), dengan
prinsip-prinsip logika dapat dibuktikan
suatu pernyataan baru yang bernilai
benar (disebut kesimpulan atau konklusi )
CARA PENARIKAN KESIMPULAN
Modus Ponens

Modus Tolens

Silogisme / Transitif
Modus Ponens
Modus Ponens adalah penarikan kesimpulan
dengan prinsip sebagai berikut :

Premis 1 : pq ( Benar )

Premis 2 :P ( Benar )

Konklusi/Kesimpulan : q ( Benar )

Dari pernyataan-pernyataan pq dan p yang


bernilai benar dapat disimpulkan bahwa q benar
Contoh
1. Premis 1 : Jika x bilangan genap
maka x habis dibagi 2
Premis 2 : 28 bilangan genap
Konklusi : 24 bilangan genap
2. Premis 1 : Jika Ria rajin belajar maka
ia akan naik kelas
Premis 2 : Ria rajin belajar
Konklusi : Ria akan naik kelas
Modus Tolens
Modus Tolens adalah penarikan
kesimpulan dengan prinsip sebagai
berikut :
Premis 1 : p q ( Benar )
Premis 2 : ~q ( Benar )
Konklusi/Kesimpulan : ~p ( Benar )

Dari pernyataan-pernyataan pq dan ~q


yang bernilai benar dapat disimpulkan
bahwa ~p benar
Contoh
1. Premis 1 : Jika x bilangan genap
maka x habis dibagi 2
Premis 2 : 3 tidak habis dibagi 2
Konklusi : 3 bukan bilangan genap
2. Premis 1 : Jika Ria rajin belajar maka
ia akan naik kelas
Premis 2 : Ria tidak naik kelas
Konklusi : Ria tidak rajin belajar
Silogisme/ Transitif
Silogisme/ Transitif adalah penarikan
kesimpulan dengan prinsip sebagai
berikut :
Premis 1 : p  q ( Benar )
Premis 2 : q  r ( Benar )
Konklusi/Kesimpulan : p  r ( Benar )

Dari pernyataan-pernyataan pq dan


q  r yang bernilai benar dapat
disimpulkan bahwa p  r benar
Contoh
1. Premis 1 : Jika harga barang naik maka
permintaan akan barang tersebut
turun
Premis 2 : Jika permintaan barang turun maka
penjual akan rugi
Konklusi : Jika harga barang naik maka penjual
akan rugi

2. Premis 1 : Jika Ria rajin belajar maka ia akan


pandai
Premis 2 : Jika Ria pandai, maka ia akan naik kelas
Konklusi : Jika Ria rajin belajar, maka ia akan naik
kelas
Soal-soal Latihan
1. Manakah diantara kalimat-kalimat berikut yang merupakan
pernyataan!
a. Tiga adalah bilangan genap
b. Jakarta ibukota Indonesia
c. Tolong ambilkan buku itu
d. Jangan sedih
e. Semua bilangan genap habis dibagi dua
f. Dua adalah bilangan genap
2. Tentukan Ingkaran/negasi dari pernyataan berikut :
a. Lima adalah bilangan genap
b. Empat tidak habis dibagi 2 atau 3
c. Semua manusia pandai
d. Ada bilangan genap yang tidak habis dibagi dua
e. Jika semua siswa rajin maka semua guru senang
f. Jika kuda dapat terbang maka ular dapat menggonggong
3. Tentukan nilai kebenaran pernyataan
berikut ini :
a. Sepuluh adalah bilangan genap dan
habis dibagi 3
b. Lima adalah bilangan ganjil atau prima
c. Jika kuda dapat terbang maka 2
adalah bilangan ganjil
d. Jika 5 adalah bilangan ganjil maka 4
adalah bilangan ganjil
e. Semua bilangan genap tidak habis
dibagi tiga
f. Beberapa bilangan ganjil adalah
bilangan prima
4. Tentukan konklusi dari premis-
premis berikut ini :
a. Premis 1 : Jika Tono lulus ujian
maka ia dibelikan
sepeda motor
Premis 2 : Tono tidak dibelikan
sepeda motor
b. Premis 1 : Jika harga barang
naik, maka permintaan
akan barang tersebut turun
Premis 2 : Harga barang naik
c. Premis 1 : Jika harga pangan
mahal maka banyak
orang kecil susah
Premis 2 : Jika banyak orang kecil
susah maka
pemerintah bingung
d. Premis 1 : Jika seseorang adalah
pedagang, maka ia
memperoleh untung
Premis 2 : Jika seseorang memperoleh
untung maka dia dapat
menyekolahkan anaknya.
Premis 3 : Pak Narto penjual sate kambing
5. Tentukan konvers, invers, dan
kontraposisi dari implikasi berikut :
a. Jika Susi rajin maka ia pandai
b. Jika suatu bilangan habis dibagi 2
maka bilangan tersebut pasti
bilangan genap
c. Jika burung tidak dapat terbang
maka kucing tidak dapat lari
d. Jika semua orang cantik maka
dunia akan kacau

Anda mungkin juga menyukai