Anda di halaman 1dari 18

Disusun Oleh :

AHMA HAFIZ ANSYARi


Kelas :
REG
- PAGI BJM 1 O TI
J

Dosen
Adhi/pengaj
surya st,mt
a

Npm : 210010368

Mata kuliah : logika matematika


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ilmiah
tentang logika Matematika. Dari bapak adhi surya st,mt

Makalah ini sudah sayai susun dengan maksimal dan mendapat


bantuan dari berbagai media informasi sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah logika matematika ini


bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca .

Daftar isi

Kata pengantar...................................................................................................1

Daftar isi................................................................................................................2
Logika matematika..........................................................................................3
pengertian logika matematika.................................................................3
Ingkaran/negasi/penyangkalan.................................................4
Konjungsi..........................................................................................................4
Disjungsi............................................................................................................5
Inplikasi..............................................................................................................6
Biimplikasi.........................................................................................................6
Ekuivalensi pernyataan majemuk...........................................................7
Konvers, invers, dan kontraposisi...........................................................8
Kuantor pernyataan.......................................................................................8
Ingkaran dari pernyataan kuantor...........................................................8
Penarikan kesimpulan..................................................................................8
Modus ponens.................................................................................................8
Modus Tollens.................................................................................................9
Silogisme...........................................................................................................9
SOAL dan JAWABAN...................................................................................10
Daftar Pustaka.................................................................................................15

A.pengertian
Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung
kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar
matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika
filosofis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif
dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika
matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model,
teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konstruktif. Bidang-bidang ini
memiliki hasil dasar logika yang serupa.

Ingkaran/negasi/penyangkalan (~)
Dari sebuah pernyataan, kita dapat membuat pernyataan baru berupa
“ingkaran/negasi/penyangkalan” atas pernyataan tadi. Berikut adalah tabel
kebenaran ingkaran:

*B = pernyataan bernilai benar

S = pernyataan bernilai salah

Artinya, jika suatu pertanyaan (p) benar, maka ingkaran (q) akan bernilai salah.
Begitu pula sebaliknya. Berikut adalah contoh dalam matematika:

• p: Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai benar)


• ~p: Besi tidak memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai salah).

Contoh lain:

• p: Semua unggas adalah burung.


• ~p: Ada unggas yang bukan burung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemui orang menggunakan


pernyataan negasi atas pernyataan orang lain… yang berujung pada pertengkaran.

Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga, notasi
“p^q” dibaca “p dan q”.

Tabel nilai kebenaran konjungsi:


2

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa konjungsi hanya akan benar jika kedua
pernyataan (p dan q) benar.

Contoh:

• p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)

• q: 3 adalah bilangan ganjilp^q: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai


benar dan ganjil (pernyataan bernilai benar))

Disjungsi (V) Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata


hubung “atau”. Sehingga notasi “pVq” dibaca “p atau q”.

Tabel nilai kebenaran disjungsi:

Jika kita lihat pada tabel kebenaran, disjungsi hanya salah jika kedua
pernyataan (p dan q) salah.

3
Contoh:

• p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar)


• q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)
• pVq: Paus adalah mamalia atau herbivora (pernyataan bernilai benar)

Implikasi (->)
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika… maka…”
Sehingga notasi dari “p->q” dibaca “Jika p, maka q”. Adapun tabel nilai kebenaran
dari implikasi:

Dari tabel terlihat bahwa implikasi hanya bernilai salah jika anteseden (p) benar,
dan konsekuen (q) salah.

Contoh:

• p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan bernilai benar)


• q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar)
• p->q: Jika Andi belajar dengan aplikasi ruangguru, maka Andi dapat belajar di
mana saja (pernyataan bernilai benar)

Biimplikasi (<->)

Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya
jika”. Sehingga, notasi dari “p<-> q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”.

Tabel nilai kebenaran Biimplikasi:

4
Dari tabel kebenaran tersebut, dapat kita amati bahwa biimplikasi akan bernilai
benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu
sama-sama benar, atau sama-sama salah.

Contoh:

• p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)


• q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
• p<->q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan
bernilai salah).

Ekuivalensi pernyataan majemuk


Setelah mengetahui materi dasar mengenai logika matematika, selanjutnya adalah
mempelajari mengenai ekuivalensi pernyataan majemuk. Pengertian ekuivalensi
pernyataan majemuk adalah dua pernyataan majemuk yang berbeda namun
memiliki nilai yang sama atau ekuivalen.

Ekuivalensi biasanya ditampilkan dalam bentuk rumus, contohnya adalah seperti


dibawah ini:

• ~(p^q) = p˅~q
• ~(p˅q) = p^~q  (p q) = p˅~q.

5
Konvers, invers, dan kontraposisi
Pengertian konvers, invers dan kontraposisi adalah pernyataan yang hanya berlaku
untuk pernyataan implikasi saja. Setiap pernyataan implikasi memiliki ketiga
pernyataan tersebut.

Agar lebih mudah dalam pemahamannya, berikut ringkasannya:

• Diketahui sebuah implikasi p⇒q,


• Maka konversnya adalah q⇒p
• Inversnya adalah ~p⇒~q  Sedangkan untuk kontraposisinya adalah ~q⇒~p.
Kuantor pernyataan
Kuantor pernyataan adalah sebuah bentuk dari pernyataan yang mengandung nilai
kuantitas didalamnya. Ada dua jenis kuantor pernyataan, yaitu kuantor universal dan
kuantor eksistensial.

Kuantor universal yang disebut juga kuantor umum adalah pernyataan yang
menggunakan “untuk setiap” atau “untuk semua”. Simbol yang digunakan adalah x.

Contoh: Pernyataan “semua bunga adalah indah”. Maka notasinya adalah (∀x), [
B(x) → I(x) ]

Sedangkan kuantor eksistensial atau kuantor khusus adalah pernyataan yang


menggunakan “beberapa”, “terdapat, dan “ada”. Simbol yang digunakan adalah Ǝx.

Contoh: pernyataan” Ada bunga yang jelek”. Maka notasinya adalah (Ǝx),Jx.

Ingkaran dari pernyataan kuantor


Sama seperti pernyataan, kuantor adalah memiliki negasi atau ingkaran. Hukum
negasi ini adalah bahwa negasi dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial
dan sebaliknya. Sebagai contoh adalah:

p : semua bunga adalah indah

~p : semua bunga tidaklah indah.

Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan materi terakhir dalam logika matematika.
Kesimpulan bisa ditarik dari premis atau pernyataan yang telah ada. Ada tiga
metode untuk melakukan penarikan kesimpulan.

Modus ponens
Rumus Modus ponens adalah sebagai berikut: premis 1: p→q, premis 2: p,
kesimpulan: q. Artinya jika diketahui p→q dan p, maka kesimpulannya adalah q.

Contoh:

6
• Premis 1: Jika musim semi tiba, bunga mekar.
• Premis 2: Musim semi tiba Kesimpulan: Bunga mekar.
Modus Tollens
Rumus Modul Tollens:

 Premis 1:
p→q 
Premis 2: ~q
Kesimpulan: ~p

Contoh:
Premis 1: Jika musim dingin tiba, maka danau akan membeku.

Premis 2: Danau tidak membeku

Kesimpulan: Tidak sedang musim dingin.

Silogisme
Rumus silogisme:

• Premis 1: p→q
• Premis 2: q→r
• Kesimpulan: p→r

Contoh Soal Silogisme:


Premis 1: Jika musim panas tiba, hutan akan kekeringan.
Premis 2: Jika hutan kekeringan maka pepohonan akan mati.
Dari sini dapat kita ambil kesimpulan: Jika musim panas tiba, maka pepohonan akan
mati.
Soal No.
1
Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut:
a) Hari ini Jakarta banjir.
b) Kambing bisa terbang.
c) Didi anak bodoh
d) Siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada hari Rabu.

Pembahasan
a) Tidak benar bahwa hari ini Jakarta banjir.
b) Tidak benar bahwa kambing bisa terbang.
c) Tidak benar bahwa Didi anak bodoh
d) Tidak benar bahwa siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada hari Rabu.

Atau boleh juga dengan format berikut: a)


Hari ini Jakarta tidak banjir.
b) Kambing tidak bisa terbang.
c) Didi bukan anak bodoh
d) Siswa-siswi SMANSA tidak memakai baju batik pada hari Rabu.

Soal No. 2
Tentukan negasi (ingkaran) dari pernyataan-pernyataan berikut: a)
p : Semua dokter memakai baju putih saat bekerja.
b) p : Semua jenis burung bisa terbang
c) p : Semua anak mengikuti ujian fisika hari ini.

Pembahasan
Pernyataan yang memuat kata "Semua" atau "Setiap" negasinya memuat kata
"Beberapa" atau "Ada" seperti berikut:
a) ~p : Ada dokter tidak memakai baju putih saat bekerja.
b) ~p : Beberapa jenis burung tidak bisa terbang
c) ~p : Beberapa anak tidak mengikuti ujian fisika hari ini.

Soal No. 3
Ingkaran dari pernyataan “Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap” adalah....
A. Semua bilangan prima adalah bilangan genap.
B. Semua bilangan prima bukan bilangan genap.
C. Beberapa bilangan prima bukan bilangan genap.
D. Beberpa bilangan genap bukan bilangan prima.
E. Beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.
(Soal UN Matematika Tahun 2008 P12)

Pembahasan
p : Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap
~p : Semua bilangan prima bukan bilangan genap

Soal No. 4
Tentukan pernyataan majemuk hasil penggabungan pasangan-pasangan pernyataan
berikut dengan menggunakan operasi konjungsi (DAN): a) p : Hari ini Jakarta hujan
q : Hari ini Jakarta banjir

b) p : Iwan memakai
topi q : Iwan memakai
dasi

c) p : Mahesa anak
jenius. q : Mahesa anak
pemalas.
Pembahasan

8
a) p : Hari ini Jakarta hujan
q : Hari ini Jakarta banjir

p q : Hari ini Jakarta hujan dan banjir

b) p : Iwan memakai topi


q : Iwan memakai dasi

p q : Iwan memakai topi dan dasi

c) p : Mahesa anak jenius.


q : Mahesa anak pemalas.

p q : Mahesa anak jenius tetapi pemalas

Kata "dan" bisa diganti dengan "tetapi", "walaupun", "meskipun" selaraskan dengan
pernyataan.

Soal No. 5
Diberikan dua pernyataan sebagai berikut:
a) p : Hari ini Jakarta hujan lebat. q:
Hari ini aliran listrik putus.

Nyatakan dengan kata-kata: a)


p q
b) p ~q
c) ~p q
d) ~p ~q

Pembahasan
a) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik putus
b) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik tidak putus
c) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik putus
d) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik tidak putus

Soal No. 6 Diberikan


data:
Pernyataan p bernilai salah
Pernyataan q bernilai benar

Tentukan nilai kebenaran dari konjungsi di bawah ini: a)


p q
b) p ~q
c) ~p q
d) ~p ~q
Pembahasan

9
Pembahasan
Soal No. 10
Tentukan negasi dari pernyataan:
a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir.
b) Hari ini tidak mendung dan Budi membawa payung

Pembahasan
Ingkaran (negasi) dari konjungsi.
a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir.
Ingat:
~(p ∧ q ) ≅ ~p ∨ ~q
Sehingga ingkarannya adalah:
Bogor tidak hujan lebat atau Jakarta banjir.

b) Hari ini tidak mendung dan Budi membawa payung Ingat:


~(p ∧ q ) ≅ ~p ∨ ~q
Sehingga ingkarannya adalah:
Hari ini mendung atau Budi tidak membawa payung
PROFIL PENULIS

NAMA : AHMAD HAFIZ ANSYARI

TTL : BANJARMASIN,15 JANUARI 2003

KULIAH :UNISKA BANJARMASIN

JURUSAN :TEKNIK INFORMATIKA

NPM :210010368

EDITOR : ADHI SURYA ST,MT

HOBY : SEPAKBOLA DAN BERMAIN GAME

MOTTO : HIDUP LAH SEPERTI YANG KAMU INGINKAN


BUKAN SEPERTI APA YANG ORANG INGINKAN
KARENA YANG MENENTUKAN SUKSES ATAU TIDAK
ADALAH DIRI KAMU SENDIRI

Anda mungkin juga menyukai