Anda di halaman 1dari 28

ASSALAMUALAIKUM

HUKUM LOGIKA DAN KAIDAH


INFERENSI
OLEH:
KELOMPOK 2
LIA
RIKA ALISYAH (19051025)
TRIANA ELIN
WIDYA KURNIA SYAFITRI
1. HUKUM-HUKUM LOGIKA
Pasangan-pasangan pernyataan yang
ekuivalen logis, disebut hukum logika atau
identitas. Jika dua pernyataan adalah
ekuivalensi logis, maka pernyataan yang
satu dapat disubsitusikan untuk pernyataan
yang lain tanpa mengganti nilai-nilai
logikanya.
Tabel hukum logika (identitas):
NEXT
Hukum Identitas Ekuivalensi Logis

1. Hukum Komutatif p˅q ≡ q˅p


p˄q ≡ q˄p
2. Hukum Asosiatif p˅(q˅r) ≡ (p˅q)˅r
p˄(q˄r) ≡ (p˄q)˄r
3. Hukum Distributif p˅(q˄r) ≡ (p˅q)˄(p˅r)
p˄(q˅r) ≡ (p˄q)˅(p˄r)
4. Hukum Negasi Ganda ̴ (̴ p) ≡ p
5. Hukum De Morgan ̴ (p˅q) ≡ (̴ p)˄(̴ q)
̴ (p˄q) ≡ (̴ p)˅(̴ q)
6. Hukum Idempoten p˅p ≡ p
p˄p ≡ p
7. Hukum Identitas p˅Fo ≡ p ( Fo kontradiksi )
p˄To ≡ p (To tautologi )
8. Hukum Invers p˅ ̴ p ≡ To
p˄ ̴ p ≡ Fo
9. Hukum Dominasi p˅To ≡ To
p˄Fo ≡ Fo
10. Hukum Absorpsi p˅(p˄q) ≡ p
p˄(p˅q) ≡ p
CONTOH :
1. Menggunakan tabel kebenaran, tunjukkan
bahwa Hukum De Morgan berlaku
̴ (p˄q) ≡( ̴ p)˅( ̴ q)
2. Menggunakan tabel kebenaran, tunjukkan
bahwa Hukum Absorpsi berlaku
p˅(p˄q)≡p
Aturan Subsitusi:
1. Misalkan pernyataan majemuk P adalah tautologi.
Jika p adalah pernyataan primitif yang muncul dalam
P dan kita ganti setiap pemunculan p dengan
pernyataan yang sama q, maka akan menghasilkan
pernyataan majemuk p₁ yang juga tautologi.
2. Misalkan P pernyatan majemuk dimana p adalah
pernyataan yang muncul di P dan P adalah tautologi.
Jika p adalah pernyataan primitif yang muncul dalam
P, dan q adalah sebuah pernyataan primitif
sedemikian sehingga q≡p. jika dalam P kita ganti satu
pemunculan p atau lebih dengan q dan penggantian ini
menghasilkan pernyataan majemuk P₁, maka P₁≡P.
CONTOH :
1. Misalkan P : ̴ (p˅q)↔(̴ p)˄( ̴ q) adalah tautologi.
Jika setiap pemunculan p diganti dengan r˄s, maka
menggunakan aturan subsitusi pertama diperoleh tautologi.
Kemudian, jika setiap q di P₁ kita ganti dengan t→u,
maka diperoleh tautologi
2. Misalkan P: (p˄Fo)↔Fo tautologi.
Jika setiap pemunculan P diganti dengan [(q˅r)→s],
maka menggunakan aturan subsitusi pertama diperoleh
tautologi
Sebuah pernyataan majemuk yang kompleks dapat
disederhanakan menjadi pernyataan menggunakan
hukum-hukum logika. Dari hasil pernyataan ini
diperoleh pernyataan yang ekuivalen dengan
pernyataan majemuk semula.
Contoh:
Sederhanakan pernyataan-pernyataan berikut
menjadi pernyataan yang ekuivalen dengan
pernyataan semula dan berikan alasan untuk masing-
masinglangkahnya.
1. (p˅q)˄ ̴ (̴ p˄q)
2. ̴ [ ̴ [(p˅q)˄r]˅ ̴ q]
Defenisi:
Misalkan s sebuah pernyataan yang hanya memuat
penghubung ̴ ,˄ dan ˅. Jika s ͩ adalah pernyataan yang
diperoleh dari s dengan mengganti ˄ dengan ˅, ˅
dengan ˄, To dengan Fo, dan Fo dengan To, maka s ͩ
disebut dual dari s.
 
Jika p adalah pernyataan primitif, maka p ͩ adalah
sama dengan p. artinya, dual dari pernyataan primitif
adalah sama dengan pernyataan primitif semula. Jadi, (̴̴
p) ͩ = ̴ p. Pernyataan-pernyataan p˅ ̴ p dan p˄ ̴ p saling
dual satu sama lain. Demikian juga, pernyataan-
pernyataan p˅To dan p˄Fo
Contoh:
Pernyataan s ͩ berikut adalah dual dari s.
1. s: (p˄q)˅p s ͩ : (p˅q)˄p
2. s: (p˄ ̴ q)˅(r˄To) s ͩ : (p˅ ̴ q)˄(r˅Fo)
Theorema:
Jika dua pernyataan s dan t yang hanya memuat
penghubung ̴ ,˄ dan ˅ ekuivalen, maka s ͩ dan t ͩ
ekuivalen [ jika s ≡ t , maka s ͩ ≡ t ͩ ].
Contoh:
s ͩ ≡ t ͩ jika s: ̴ (p˄q) dan t: ̴ p˅ ̴ q
Penyelesaian:
Dari Hukum De Morgan, ̴ (p˄q)≡ ̴ p ˅ ̴ q sehingga
s≡t.
Jadi menurut theorema diatas, s ͩ ≡ t ͩ.
2. Kaidah Inferensi
 Apabila sebuah implikasi p→q merupakan tautologi, dengan
p dan q pernyataan-pernyataan majemuk yang mungkin memuat
sejumlah variabel-variabel logika, maka q dikatakan terjadi logis
(logically follows) karena P₁, P₂, P₃, …,Pₙ .
Apabila q terjadi logis karena P₁, P₂, P₃, …,Pₙ , maka dapat
disusun dalam bentuk skema

Sebuah argumen dikatakan valid jika setiap premis P₁, P₂,…., Pₙ


benar, maka konklusi q benar.
Contoh:
Misalkan p, q, r adalah pernyataan-pernyataan primitif
dengan
p : Amir belajar
q : Amir bermain Badmintom
r : Amir lulus logika matematika
Selanjutnya, misalkan p₁, p₂, p₃ menyatakan premis-
premis
p₁ : Jika Amir belajar, maka ia lulus logika matematika
p₂ : Jika Amir tidak bermain badminton maka ia belajar
p₃ : Amir tidak lulus logika matematika
Tunjukkan bahwa argumen (p₁˄p₂˄p₃)⇒q valid?
2.1 Modus Ponens
 Kaidah modus ponens didasarkan pada implikasi logis
[p˄(p→q)]⇒q dan bentuk skemanya adalah

Tabel kebenaran dari [p˄(p→q)]⇒q

p q p→q p˄(p→q) [p˄(p→q)]→q


B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Contoh:
 
Apakah argumen berikut valid?
Saya memaksa bekerja
Jika saya memaksa bekerja, maka saya
akan lelah
∴ saya akan lelah
Penyelesaian:
Misalkan p dan q adalah pernyataan-pernyataan
p : saya memaksa untuk bekerja
q : saya lelah
Sehingga argumen berbentuk
2.2 Modus Tollens
 Kaidah Modus Tollens didasarkan pada
implikasi logis [(p→q)˄ ̴ q]⇒ ̴ p dan bentuk
skemanya

Contoh:
Jika saya memaksa bekerja, maka saya akan lelah
Saya tidak lelah
∴ saya tidak memaksa bekerja
2.3 Silogisme Hipotetik
 Kaidah silogisme hipotetik didasarkan pada
implikasi logis [(p→q)˄(q→r)]⇒(p→r) dan
bentuk skemanya

Contoh:
Jika saya makan, maka saya kenyang
Jika saya kenyang maka saya mengantuk
∴jika saya makan, maka saya mengantuk
2.4 Silogisme Disjungtif
 Kaidah Silogisme Disjungtif didasarkan
pada implikasi logis [(p˅q)˄ ̴ p]⇒q bentuk
skemanya adalah

Contoh:
Saya memaksa untuk bekerja atau saya lelah
Saya tidak memaksa untuk bekerja
∴ saya lelah
2.5 Penyedehnaan Konjungtif
(Conjunctive Simplication)

 Kaidah penyedehanaan Konjungtif didasarkan


pada implikasi logis (p˄q)⇒p dan bentuk
skemanya adalah

Contoh:
Saya rajin dan pandai
∴ Saya rajin
2.6 Penguatan Disjungtif
(Disjunctive Amplification)

 Kaidah ini didasarkan pada implikasi


logis p⇒(p˅q) dan bentuk skemanya adalah

Contoh:
Saya makan
∴Saya makan dan saya minum
2.7 Konjungsi
 Kaidah konjungsi didasarkan pada observasi
jika pernyataan-pernyataan p, q benar, maka
pernyataan p˄q adalah benar. Bentuk skema dari
kaidah ini adalah

Contoh:
Saya mahasiswa UNA
Saya suka matematika
∴ Saya mahasiswa UNA dan saya suka
matematika
2.8 Kontradiksi
 Kaidah kontradiksi didasarkan pada
implikasi logis ( ̴ p→Fo)⇒p dan bentuk
skemanya adalah

Tabel di bawah menyajikan ekuivalen logis


dari pernyataan-pernyataan p→q dan
(p˄ ̴ q)→Fo
p q Fo p˄ ̴ q (p˄ ̴ q)→Fo p→q p→q↔[(p˄ ̴ q)→Fo]
B B S S B B B
B S S S B B B
S B S B S S B
S S S S B B B

Contoh:
Jika 5 bukan bilangan prima, maka 5memiliki faktor
lain selain 5
∴ 5 adalah bilangan prima
2.9 Bukti Bersyarat
 Kaidah Bukti Bersyarat didasarkan pada
implikasi logis [(p˄q)[p→(q→r)]]⇒r dan bentuk
skemanya adalah

Contoh:
P₁ : Yuni kaya dan kikir
P₂ : Jika Yuni kaya maka manakala Yuni kikir,
maka Yuni tamak
∴ Yuni tamak
2.10 Bukti dengan Kasus
Kaidah
  Bukti dengan Kasus didasarkan pada
implikasi logis [(p→r)˄(q→r)]⇒[(p˅q)→r] dan
bentuk skemanya adalah

Contoh:
P₁ : Jika saya makan, maka saya kenyang
P₂ : Jika saya minum, maka saya kenyang
∴ Jika saya makan atau saya minum, maka saya
kenyang
 
2.11 Dilemma Konstriktif
 Kaidah Dilemma Konstriktif didasarkan pada
implikasi logis [(p→q)˄(r→s)˄(p˅r)]⇒(q˅s)
dan bentuk skemanya adalah

Contoh:
Jika saya makan, maka saya kenyang
Jika saya minum, maka saya kembung
Jika saya makan atau minum
∴ Saya kenyang atau saya kembung
2.12 Dilemma Destruktif
 Kaidah Dilemma Destruktif didasarkan pada
implikasi logis [(p→q)˄(r→s)˄( ̴ q˄ ̴ s)]⇒( ̴ p˅ ̴ r)
dan bentuk skemanya adalah

Contoh:
Jika saya makan, maka saya kenyang
Jika saya minum, maka saya kembung
Saya tidak kenyang atau tidak kembung
∴ Saya tidak makan atau saya tidak minum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai