Anda di halaman 1dari 23

MATEMATIKA DISKRIT

POHON DAN GRAPH PLANAR

DI SUSUN
OLEH : KELOMPOK 3
Vici Wirawati (19051004)
Nia Anisya S (19051008)
Mega Sartika (19051015)
Ade Putri Dista Seftiani (19051024)
Hottho Br. Simanjuntak (19051030)
Uci Pratiwi (19051035)
Triana Elin (19051036)
Lia (19051037)
Azrina My Tasya (19051041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
2021/2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayahnya lah kami dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “Pohon dan Graph Planar”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan baik, dari
segi bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya selaku penyusun.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1 Pohon. ...................................................................................................... 2
2.2 Graf Planar. ............................................................................................ 17
BAB III PENUTUP .................................................................................... 20
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 20
Daftar Pustaka ............................................................................................ 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di antara sekian banyak konsep dalam teori graf, konsep pohon (tree)
merupakan salah satu konsep yang paling penting, karena terapannya yang luas
dalam berbagai bidang ilmu. Banyak terapan, baik dalam bidang ilmu komputer
maupun di luar bidang ilmu komputer, yang telah mengkaji pohon secara intensif
sebagai objek matematika. Dalam kehidupan sehari-hari, orang telah lama
menggunakan pohon untuk menggambarkan hirarkhi. Misalnya, pohon silsilah
keluarga, struktur organisasi, organisasi pertandingan, dan lain-lain. Para ahli
bahasa menggunakan pohon untuk menguraikan kalimat, yang disebut pohon
pasing (parse tree).
Pohon sudah lama digunakan sejak tahun 1857, ketika matematikawan
inggris Arthur Cayley menggunakan pohon untuk menghitung jumlah senyawa
kimia. Bab ini membahas pohon dari sudut pandang teori graf beserta graf planar.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu pohon dan jenis-jenisnya?
2) Apa itu graf planar?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu pohon dan jenis-jenisnya.
2) Untuk mengetahui apa itu graf planar.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pohon
2.1.1 Defenisi Pohon
Pohon adalah graf terhubung yang tidak memiliki sikel.
Pohon biasa juga disebut secara khusus yaitu pohon bebas (free tree), hal ini
untuk membedakan pohon dengan pohon berakar (rooted tree). Karena pohon
tidak memuat sikel, berarti pohon tidak memuat loop atau jalur ganda. Ini
menunjukkan bahwa pohon merupakan graf sederhana
Dari defenisi tersebut diketahui ada 2 syarat dari pohon yaitu:
1) Graf terhubung
2) Tidak memuat sikel
Syarat ini harus dipenuhi kedua-duanya.
Contoh

Gambar 1

2.1.2 Sifat-Sifat Pohon


Teorema 2.2.2 : Misalkan adalah graf tak-berarah sederhana
dan jumlah simpulnya . Maka, semua pernyataan dibawah ini adalah ekivalen.
1) adalah pohon.
2) Setiap pasang simpul di dalam terhubung dengan lintasan tunggal.
3) terhubung dan memiliki buah sisi.

2
4) tidak mengandung sirkuit dan memiliki buah sisi.
5) tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan
membuat hanya satu sirkuit.
6) terhubung dan semua sisinya adalah jembatan (jembatan adalah sisi
yang bila dihapus menyebabkan graf terpecah menjadi dua komponen).
Semua butir pernyataan di atas juga dapat dianggap sebagai defenisi lain dari
pohon.
Contoh : Sebuah pohon mempunyai nuah simpul berderajat 1, buah simpul
berderajat 2, dan buah simpul berderajat 3. Tentukan banyaknya simpul dan sisi
di dalam pohon itu.
Penyelesaian:
Menurut Lemma Jabat Tangan, jumlah derajat semua simpul di dalam graf adalah
2 kali jumlah sisi di dalam graf tersebut. Jadi,
| | | |
Menurut Teorema 2.2.2 jumlah sisi pada sebuah pohon adalah jumlah simpul
minus satu, jadi
| |
Dengan mensubstitusikan persamaan terakhir ke persamaan pertama,

Jadi, jumlah pada pohon dan jumlah sisi .


2.1.3 Pohon Merentang
Defenisi 2.1.3 Misalkan G graf terhubung. Pohon rentang di G adalah
subgraf G yang memuat semua simpul G juga merupakan pohon. Jalur-jalur
pohon ini disebut cabang. Subgraf di G yang merupakan pohon disebut pohon
pembangkit.
Contoh:
Graf G gambar adalah graf terhubung. Gambarkanlah semua pohon rentang di
graf G.

3
Gambar 2. Graf terhubung
Penyelesaian:
Untuk membuat pohon rentang di G, langkah yang kita gunakan adalah
yaitu menghilangkan satu dari jalurnya segingga tidak terdapat sikel.
Penghilangan satu jalur pada sikel ini selalu menghasilkan graf yang terhubung.
Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 3. Pohon rentang


Dari graf G di atas dapat dihilangkan jalurjalur:
untuk merusak sikel
untuk merusak sikel
untuk merusak sikel
Sehingga dihasilkan pohon pembangkit pada gambar (i) dengan cara yang sama
dihasilkan pohon pembangkit pada gambar (ii) dan (iii).
2.1.4 Pohon Berakar
Defenisi 2.1.4 Pohon yang sebuah simpulnya diperlakukan sebagai akar
dan sisi-sisinya diberi arah menjauh dari akar dinamakan pohon berakar (rooted
tree).
Akar mempunyai derajat masuk sama dengan nol dan simpul-simpul
lainnya berderajat masuk sama dengan satu. Simpul yang mempunyai derajat
keluar sama dengan nol disebut daun atau simpul terminal. Simpul yang

4
mempunyai derajat keluar tidak sama dengan nol disebut simpul dalam atau
simpul cabang. Setiap simpul di pohon dapat dicapai dari akar dengan sebuah
lintasan tunggal (unik).
2.1.4.1 Terminologi pada Pohon Berakar
1) Anak (child atau children) dan Orangtua (parent)
Misalkan adalah sebuah simpul di dalam pohon berakar. Simpul
dikatakan anak simpul jika ada sisi dari simpul ke . Dalam hal demikian,
disebut orangtua (parent) . Pada (Gambar 4) adalah anak-anak simpul
, dan adalah orangtua dari anak-anak itu. dan adalah anak-anak simpul ,
dan adalah orangtua dari dan . adalah anak simpul , dan adalah
orangtua . Simpul dan tidak mempunyai anak.

Gambar 4. Pohon berakar yang digunakan untuk menjelaskan terminologi pohon


2) Lintasan (path)
Lintasan dari simpul ke simpul adalah runtunan simpul-simpul
sedemikian sehingga adalah orang tua dari untuk .
Dari pohon pada gambar, lintasan dari ke adalah . Pangjang lintasan
adalah jumlah sisi yang dilalui dalam suatu lintasan, yaitu . Panjang lintasan
dari ke adalah 3.

5
3) Keturunan (descendant) dan Leluhur (ancestor)
Jika terdapat lintasan dari simpul ke simpul di dalam pohon, maka
adalah leluhur dari simpul , dan adalah keturunan simpul . Pada gambar,
adalah leluhur simpul , dan dengan demikian adalah keturunan .
4) Saudara Kandung (sibling)
Simpul yang berorangtua sama adalah saudara kandung satu sama lain.
Pada gambar adalah saudara kandung . Tetapi, bukan saudara kandung ,
karena orangtua mereka berbeda.
5) Upapohon (subtree)
Misalkan adalah simpul di dalam pohon . Yang dimaksud dengan
upapohon dengan sebagai akarnya ialah upagraf sedemikian
sehingga mengandung dan semua keturunannya dan mengandung sisi-sisi
dalam semua lintasan yang berasal dari . Sebagai contoh, adalah
upapohon dari pohon pada gambar dengan dan
dan adalah simpul akarnya. Terdapat banyak
upapohon di dalam pohon . Dengan pengertian di atas, jika adalah simpul,
maka akar tiap-tiap upapohon dari disebut anak, dan adalah orangtua setiap
akar upapohon.

Gambar 5. Upapohon dengan sebagai akarnya


6) Derajat (degree)
Ada perbedaan defenisi derajat pohon berakar dengan defenisi derajat pada
graf (termasuk pohon tidak berakar). Derajat sebuah simpul pada pohon berakar
adalah jumlah upapohon (atau jumlah anak) pada simpul tersebut. Pada gambar

6
derajar adalah 3, derajat adalah 2, derajat adalah satu dan derajat adalah 0.
Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat keluar.
Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu
sendiri. Phon pada gambar berderajat 3, karena derajat tertinggi dari seluruh
simpulnya adalah 3.
7) Daun (leaf)
Simpul berderajat nol (atau ridak mempunyai anak) disebut daun. Simpul
dan adalah daun.
8) Simpul Dalam (internal nodes)
Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul dan
pada gambar adalah simpul dalam.
9) Aras (level) atau Tingkat
Akar mempunyai aras , sedangkan aras simpul lainnya panjang
lintasan dari akar ke smpul tersebut. Beberapa literatur memulai nomor aras dari
, literatur lainnya dari 1. Sebagai konversi, kita memulai penomoran aras dari 0.
Lihat gambar 6:

Gambar 6. Pendefenisian aras tiap simpul


10) Tinggi (height) atau Kedalaman (depth)
Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon
tersebut. Atau, dapat juga dikatakan, tinggi pohon adalah panjang maksimum
lintasan dari akar ke daun. Pohon pada gambar mempunyai tinggi 4.
2.1.4.2 Pohon Berakar Terurut
Defenisi 2.1.4.2 Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting disebut
pohon terurut (ordered tree).

7
Pada pohon terurut, urutan anak-anak dari simpul dalam dispesifikasikan
dari kiri ke kana. Sebagai contoh, dua pohon pada gambar adalah pohon berakar
yang sama, tetapi sebagai pohon terurut, keduanya berbeda. Mislanya urutan
anak-anak dari simpul 1 pada gambar 7(a) adalah 2,3,4 sedangkan urutan anak-
anak dari simpul 1 pada gambar 7(b) adalah 3,4,2.
Perbedaan ini menjadi penting bila kita merepresentasikan pohon di dalam
komputer, karena penelusuran dua buah pohon terurut yang berbeda akan
menghasilkan uruta simpul yang berbeda pula. Jika pohon berakar terurut pada
simpul mempunyai buah upapohon, kita akan mengacunya sebagai upapohon
pertama, upapohon kedua, ... , upapohon ke- .

Gambar 7. Dua buah pohon terurut yang berbeda


Sistem yang universal dalam pengalamatan simpul-simpul pada pohon
terurut adalah dengan memberi nomor setiap simpulnya seperti penomoran bab
(beserta upababnya) didalam sebuah buku. Simpul akar diberi nomor 0, simpul
lain yang segera mengikuti akar diberi nomor 1,2,3 dan seterusnya. Anak-anak
simpul 1 diberi nomor 1.1, 1.2, ... , anak-anak simpul 2 diberi nomor 2.1, 2.2, ... ,
demikian seterusnya (gambar 8). Semua penomoran dimulai dengan aturan dari
kiri ke kanan.

8
Gambar 8. Sistem pengalamatan universal pada pohon terurut
2.1.4.3 Pohon m-ary
Defeisi 2.1.4.3 Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai
paling banyak buah anak disebut pohon m-ary.
Jik , pohon disebut pohon biner (binary tree). Pohon pada gambar
adalah pohon m-ary. Pohon m-ary dikatakan penuh (full) atau pohon teratur jika
setiap simpul mempunyai tepat buah anak.
Contoh: Dalam sistem pengarsipan komputer (computer file system), arsio-arsio
di dalam media penyimpanan sekunder (seperti floppy disk, compact disk, hard
disk), disusun dalam bentuk direktori. Suatu direktori dpat mengandung beberapa
upadirektori (subdirectory). Struktur direktori dimodelkan dalam pohon m-ary. Di
sini akar menyatakan sistem arsip keseluruhan, simpul dalam menyatakan
upadirektori, dan daun menyatakan arsip atau direktori kosong. Gambar 9.
memperlihatkan struktur direktori dalam platform sistem operasi windows.

Gambar 9. Struktur direktori arsip di dalam sistem operasi windows


Jumlah Daun pada Pohon m-ary Penuh
Pohon m-ary penuh adalah pohon yang setiap simpulnya tepat mempunyai
buah anak. Pada pohon m-ary penuh dengan tinggi , jumlah daun adalah .

9
Perhatikan bahwa jika bukan pohon m-ary penuh, maka jumlah daun
Gambar 10. adalah pohon m-ary penuh dengan jumlah daun .

Gambar 10. m-ary penuh dengan jumlah daun


Jumlah Seluruh Simpul pada Pohon m-ary Penuh
Pada pohon m-ary penuh dengan tingi ,
Aras jumlah simpul
Aras jumlah simpul
Aras jumlah simpul

Aras jumlah simpul


Maka jumlah seluruh simpul adalah

Perhatikan bahwa jika bukan pohon m-ary penuh, maka

Hubungan Jumlah Daun dan Simpul Dalam pada Pohon m-ary Penuh
Contoh:
Misalkan sebuah turnamen tenis diikuti oleh orang tim dengan sistem
pertandingan gugur (pemain yang kalah langsung tersingkir, pemain yang menang
melawan pemenang pertandingan lainnya). Berapa banyak pertandingan yang
terjadi?
Penyelesaian:

10
Persoalan ini dapat dimodelkan dengan pohon biner penuh. Daun
menyatakan pemain, simpul dalam (termasuk akar) menyatakan para pemenang
pertandingan (jumlah seluruh simpul dalam berarti juga total banyak pertandingan
yang dilakukan sampai mencapai juara).
Misalkan adalah banyaknya simpul dalam dan adalah banyaknya
simpul daun di dalam pohon biner penuh. Karena di dalam sistem gugur setiap
pertandingan menggugurkan seorang pemain, dan pad akhirnya pertandingan yang
dimainkan semua pesertad telah gugur kecuali sang juara, maka banaknya
pertandingan yang terjadi satu lebih sedikit daripada jumlah pemain. Jadi,
diperoleh hubungan:

Gambar 11. adalah pohon biner teratur yang memodelkan sistem gugur
untuk orang pemain. Banyaknya pertandingan yang terjadi adalah
kali.

Gambar 11. Pohon pertandingan turnamen tenis dengan sistem gugur


Persamaan diatas daat dirampatkan untuk pohon m-ary penuh.
Misalkan setiap pertandingan diikuti oleh orang pemain dan hanya satu yang
keluar sebagai pemenang. Jadi, setiap pertandingan menggugurkan orang
pemain. Maka diperoleh:

11
2.1.4.4 Pohon Biner
Pohon m-ary yang paling penting adalah pohon bnier (binary tree).
Pohon biner merupakan pohon m-ary jika Pohon biner adalah pohon yang
setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak dua buah anak. Alih-alih
menyebutnya anak pertama dan anak kedua dari suatu simpul dalam, kita
menyebutnya anak kiri (left child) dan anak kanan (right child). Pohon yang
akarnya adalah anak kiri disebut upapohon kiri (left subtree), sedangkan pohon
yang akarnya anak kanan disebut upapohon kanan (right subtree). Karena adanya
perbedaan anak/upapohon kiri dan anak/upapohon kanan, maka pohon biner
adalah pohon terurut. Dua buah pohon pada gambar 12. adalah dua buah pohon
biner berbeda.

Gambar 12. Dua buah pohon biner yang berbeda


Pohon yang semua simpulnya terletak di bagian kiri saja atau di bagian
kanan saja disebut pohon condong (skewed tree). Pohon yang condong ke kiri di
sebut pohon condong-kiri (skew left), pohon yang condong ke kanan disebut
pohon condong-kanan (skew right). Lihat pada gambar 13.

12
Gambar 13. (a) Pohon condong kiri, (b) Pohon condong kanan
Pohon Biner Penuh (full binary tree) adalah pohon biner yang setiap
simpulnya mempunyai tepat dua buah anak, kiri dan kanan, kecuali simpul pada
aras bawah gambar 14.

Gambar 14. Pohon biner penuh


Pohon biner penuh dengan tinggi memiliki jumlah daun sebanyak ,
sedangkan jumlah seluruh simpulnya adalah:

Pohon Biner Seimbang (balanced binary tree) adalah pohon biner


yang perbedaan tinggi antara upapohon kira dan upapohon maksimal 1. Pada
pohon biner seimbang dengan tinggi , semua daun berada pad aras atau .
Untuk membuat pohon seimbang, tinggi pohon secara keselruhan harus dibuat
seminimal mungkin. Untuk memperoleh tinggi minimum, setiap aras harus
mengandung jumlah simpul sebanyak mungkin. Hal ini dapat dibuat dengan
menyebarkan setengah dari jumlah simpul di upapohon kiri dan setengah dari
jumlah simpul di upapohon kanan.
Pohon dan pada gambar 15. adalah pohon seimbang, sedangkan
bukan pohon seimbang karena perbedaan upapohon kiri dan upapohon kanan
tidak maksimal satu.

13
Gambar 15. dan adalah pohon seimbang, sedangkan buka pohon
seimbang
2.1.4.5 Pohon Ekspresi
Pohon ekspresi ialah pohon biner dengan daun menyatakan operand
dan simpul dalam (termasuk akar) menyatakan operator. Perhatikan bahw atanda
kurung tidak lagi diperlukan bila suatu ekspresi aritmetik direpresentasikan
sebagai pohon biner.
Sebagai contoh, ekspresi / dinyatakan dalam
pohon biner pada gambar 16. Daun menyatakan operand dan ,
sedangkan simpul dalam termasuk akar menyatakan operator , dan .

Gambar 16. Pohon ekspresi dari /


Pohon ekspresi digunakan oleh bahasa tingkat tinggi untuk
mengevaluasi ekspresi yang ditulis dalam notasi infix, prefix (polish notation), dan
prefix (inverse polish notation). Dalam notasi infix, operator berada di antara dua
buah operand, pada notasi prefix, operator mendahului dua buah operandnya, dan
pada notasi postfix kedua operand mendahului operatornya. Ekspresi

14
/ adalah dalam bentuk infix, sedangkan ekspresi prefixnya adalah
/ dan ekspresi postfixnya adalah /
Contoh:
Gambarkan pembentukan pohon ekspresi dari ekspresi
/ di atas.
Penyelesaian:
Pohon ekspresi dari notasi infix dibangun dari bawah ke atas dengan
memperhatikan urutan prioritas pengerjaan operator. Operator ∕ dan mempunyai
prioritas lebih tinggi daripada operator dan . Mula-mula dibentuk upapohon
untuk , kemudian upapohon untuk ∕ , upapohon untuk dan
akhirnya penggabungan upapohon dengan upapohon ∕ . Pohon
ekspresi diperlihatkan pada gambar17.

Gambar 17. Pembentukan pohon ekspresi dari /


2.1.4.6 Pohon Keputusan
Pohon keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan yang terdiri
dari rangkaian keputusan yang mengarah ke solusi. Tiap simpul dalam
menyatakan keputusan, sedangkan daun menyatakan solusi. Sebagai contoh, kita
ingin mengurutkan tiga buah bilangan dan . Pohon keputusan untuk
persoalan ini ditunjukkan pada gambar 18.

15
Gambar 18. Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
Contoh:
Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu ternyata
palsu. Koin yang palsu mungkin lebih rinagn atau lebih berat daripada koin yang
asli. Misalkan tersedia sebuah timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon
keputusan untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling banyak
hanya 3 kali saja.
Penyelesaian:
Misalkan 8 koin itu dinamai . Pohon keputusan untuk
mencari koin yang palsu ditunjukkan dibawah ini. daun menyatakan koin yang
palsu.

16
2.2 Graf Planar
Defenisi 2.2 Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi
yang tidak saling memotong (bersilangan) disebut sebagai graf planar, jika tidak
maka ia disebut graf tak planar.
Contoh:
Graf adalah graf planar, biasanya digambarkan dengan sisi yang
bersilangan seperti ditunjukkan pada gambar 19.(a) kita dapat menggambarkan
graf itu kembali tanpa ada sisi-sisi yang berpotongan, seperti gambar 19.(b)
pada gambar 20, bukan graf planar.

G
Gambar 19. adalah graf planar

Gambar 20. bukan graf planar


Representasi graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak
saling berpotongan disebut graf bidang (plane graph). Pada gambar 21, ketiga
buah graf adalah graf planar, tetapi (a) bukan graf bidang, sedangkan graf (b) dan

17
(c) adalah graf bidang. Ketiga graf ini isomorfik. Untuk selanjutnya, kita tetap
menggunakan istilah graf planar baik untuk graf yang dapat digambar (ulang)
pada bidang datar tanpa ada sisi-sisi yang berpotongan maupun graf yang memang
sudah tergambar tanpa sisi-sisi yang berpotongan (graf bidang).

Gambar 21. Tiga buah planar. Graf (b) dan (c) adalah graf planar
Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa
wilayah (region) atau muka (face). Jumlah wilayah pada graf bidang dapat
dihitung dengan mudah. Graf bidang pada gambar terdiri atas 6 wilayah (termasuk
wilayah terluar)
Rumus Euler
Jumlah wilayah pada graf planar sederhana juga dapat dihitung dengan rumus
Euler sebagai berikut:

Atau

Yang dalam hal ini,


jumlah sisi
jumlah simpul
Contoh 1: Pada gambar diatas dan , maka
Contoh 2: Misalkan graf sederhana planar dan terhubung memiliki 24 buah
simpul, masing-masing simpul berderajat 4. Representasi planar dari graf tersebut

18
membagi bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak
wilayah yang terbentuk?
Penyelesaian:
Diketahui jumlah simpul , maka jumlah derajat seluruh simpul
. Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat jumlah sisi,
sehingga

Dari rumus Euler, , sehingga jumlah wilayah


buah.
Teorema Kuratowski
(Teorema Kuratowski) Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak
mengandung subgraf yng sama dengan salah satu graf Kuratowski atau
homeomorfik (homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pohon adalah graf terhubung yang tidak memiliki sikel.
Pohon biasa juga disebut secara khusus yaitu pohon bebas (free tree), hal ini
untuk membedakan pohon dengan pohon berakar (rooted tree). Karena pohon
tidak memuat sikel, berarti pohon tidak memuat loop atau jalur ganda. Ini
menunjukkan bahwa pohon merupakan graf sederhana
Dari defenisi tersebut diketahui ada 2 syarat dari pohon yaitu:
1) Graf terhubung
2) Tidak memuat sikel
Syarat ini harus dipenuhi kedua-duanya.
Defenisi 2.2 Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi
yang tidak saling memotong (bersilangan) disebut sebagai graf planar, jika tidak
maka ia disebut graf tak planar.

Daftar Pustaka
Munir, R, 2005. Matematika Diskrit Revisi Kelima. Bandung : Informatika

20

Anda mungkin juga menyukai