Anda di halaman 1dari 56

A.

PERNYATAAN DAN
KALIMAT
TERBUKA
Sebelum mempelajari lebih lanjut
tentang seluk-beluk logika matematika,
perlu kita ketahui lebih dulu pengertian
yang menjadi dasar pembahasan logika,
yaitu kalimat terbuka dan pernyataan.

Dalam matematika dikenal dua


jenis kalimat, yaitu kalimat tertutup
atau biasa disebut pernyataan atau
statement dan kalimat terbuka atau
bukan pernyataan
1. PERNYATAAN
Bila kita mendengar tuturan “Jakarta ada di
Pulau Jawa” atau membaca sebuah aksioma
yang menyatakan “jumlah semua sudut
suatu segitiga adalah 180°”, kita bisa menilai
bahwa tuturan atau aksioma itu benar.
Sebaliknya, bila kita mendengar seseorang
mengatakan “ayam adalah binatang
memamah biak” atau “air adalah benda
padat” maka kita juga bisa langsung menilai,
namun dengan penilaian yang tentunya
salah. Penilaian benar dan salah di atas
merupakan ciri dari jenis kalimat yang dalam
matematika disebut pernyataan.
• Pernyataan adalah suatu
kalimat yang dapat
ditentukan nilai
kebenarannya, yaitu benar
atau salah, tetapi tidak
dapat terjadi benar dan
salah bersamaan.
• Untuk menentukan nilai
kebenaran suatu
pernyataan ada dua dasar,
yaitu dasar empiris dan
dasar tak empiris
a. Dasar Empiris
• Kebenaran suatu pernyataan ditentukan
kenyataan pada saat itu. Biasanya
diadakan pengamatan lebih dahulu. Jadi,
nilai kebenarannya bersifat relatif.
• Contoh :
1. Budi sakit perut.
2. Bapak Kepala Sekolah berambut putih.
3. Kota Jakarta terkena bencana banjir
b. Dasar Tak Empiris
• Kebenaran suatu pernyataan bersifat
mutlak, tidak tergantung pada waktu
dan tempat.
• Contoh :
1. 4 adalah bilangan gelap.
2. Setahun ada 12 bulan.
3. 3² = 9
2. Kalimat Terbuka atau Bukan
Pernyataan
Pandanglah kalimat matematika 2x-3=7.
Dalam kalimat matematika ini terdapat
variabel yang belum diketahui nilainya.
Kalimat ini kan benar jika x diganti 5. Untuk x
yang lain, kalimat ini salah. Jadi kalimat ini
bisa benar tetapi juga bisa salah. Kalimat
seperti ini disebut kalimat terbuka. Kalimat
tanya “siapa namamu?” atau kalimat perintah
“tutup pintu itu!” tidak memberikan kesan
benar atau salah. Kalimat matematika, kalimat
tanya dan kalimat perintah yang diilustrasikan
belum memberikan kesan benar atau salah.
• Kalimat terbuka adalah
suatu kalimat yang
memuat variabel, nilai
kebenarannya belum dapat
ditentukan, apakah
bernilai salah atau benar.
NEGASI
ATAU
INGKARANYA
• Jika diketahui pernyataan p, maka
dapat dibentuk pernyataan baru
yang mengingkari atau menyangkal
pernyataan p tersebut. Pernyataan
baru ini disebut negasi dari p atau
ingkaran dari p. Ingkaran dari p
dinotasikan dengan ~p, dibaca
tidak p atau bukan p atau tidak
benar bahwa p atau non-p.
• Nilai kebenaran dari ingkaran p
dengan pernyataan p jelas saling
berlawanan, dan dapat disajikan
dalam tabel kebenaran dari negasi,
yaitu tabel berikut :

p ~p
B S
S B
Contoh :
• 1. Jika p : Kiki anak yang rajin.
maka ~ p : Kiki bukan anak yang rajin.
atau ~ p : Tidak benar bahwa Kiki anak yang
rajin.
• 2. Jika p : Semua orang kaya hidupnya bahagia.
maka ~ p : Tidak Semua orang kaya hidupnya
bahagia.
atau ~ p : Ada orang kaya hidupnya tidak
bahagia.
atau ~ p : Beberapa orang kaya hidupnya tidak
bahagia.
Nilai kebenaran dari
pernyataan majemuk
berbentuk konjungsi,
disjungsi, implikasi,
biimplikasi.
1. KONJUNGSI

• Dari dua pernyataan p dan q dapat


dibentuk pernyataan baru yang
merupakan gabungan antara
pernyataan p dan q dengan kata
hubung “dan”. Pernyataan baru ini
disebut konjungsi dari pernyataan p
dan q, yang dinotasikan dengan p Λ q,
dibaca p dan q.
• Nilai kebenaran konjungsi p Λ q bergantung
pada nilai kebenaran p dan nilai
kebenaran q. Tabel kebenaran konjungsi
didefinisikan sebagai berikut :

p q pΛq
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh :
1. p : Denpasar kota di Pulau Bali…..........................................(Benar)
q : 2 + 3 = 5……………….…………………………...…....(Benar)
pΛq : Denpasar kota di Pulau Bali dan 2 + 3 = 5…....................(Benar)
2. p : Ayam binatang menyusui……........……..........................(Salah)
q : 4 bilangan prima…………………………….....................(Salah)
pΛq : Ayam binatang menyusui dan 4 bilangan prima…...…....(Salah)
2. DISJUNGSI

Dari dua pernyataan p dan q dapat


dibentuk pernyataan baru dengan
menggabungkan dua pernyataan itu
dengan kata hubung “atau”. Pernyataan
baru ini disebut disjungsi dari
pernyataan p dan q, yang dinotasikan p
v q, dibaca p atau q
Nilai kebenaran dari disjungsi p v q
tergantung pada nilai kebenaran p dan
nilai kebenaran q.
Tabel kebenaran disjungsi p v q
didefinisikan seperti pada tabel berikut :

p q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
Contoh :
1. p : Jakarta ibukota Indonesia…..............................................(Benar)
q : Surabaya adalah kota pahlawan……….…………...…....(Benar)
pvq : Jakarta ibukota Indonesia atau Surabaya adalah kota
pahlawan...........................................................................(Benar)
2. p : Matahari terbi dari timur.……........……..........................(Benar)
q : 2² = 8………………………………………......................(Salah)
pvq : Matahari terbi dari timur atau 2² = 8 ………..…...……...(Benar)
Konjungsi p Λ q jika diterapkan pada
jaringan listrik merupakan rangkaian seri.

I
A p q B
Keterangan :
I = arus listrik
p = sakelar 1
q = sakelar 3
Arus listrik dapat mengalirdari titik A ke B, jika
kedua sakelar tersebut dihubungkan
(diaktifkan/hidup).
Disjungsi p v q jika diterapkan pada
jaringan listrik merupakan rangkaian paralel.

p
I
B
A
q
Keterangan :
I = arus listrik
p = sakelar 1
q = sakelar 2
Arus listrik dapat mengalirdari titik A ke B maka
paling sedikit salah satu sakelar harus dihubungkan
3. IMPLIKASI

Dari dua pernyataan p dan q dapat dibentuk


pernyataan baru dalam bentuk “jika p maka q”.
Pernyataan baru ini disebut implikasi dari
pernyataan p dan q, yang dinotasikan dengan p →
q, dibaca p maka q
• Pernyataan p disebut anteseden
(sebab/alasan/hipotesis)
• Pernyataan q disebut konsekuen
(akibat/kesimpulan/konklusi)

p → q dapat juga dibaca sebagai berikut:


a. p hanya jika q
b. p syarat cukup untuk q
c. q syarat perlu untuk p
d. q jika p
Tabel kebenaran implikasi didefinisikan
seperti pada tabel berikut ini :

p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh :
1. p : Denpasar ada di Pulau Bali.............................................(Benar)
q : 4² = 16……………………….....…….…………...…....(Benar)
p→q : Denpasar ada di Pulau Bali, maka 4² = 16......................(Benar)
2. p : Besi itu buah.……………….........……..........................(Salah)
q : Besi itu enak rasanya….…………………......................(Salah)
p→q : Besi itu buah, maka besi itu enak rasanya ………..…....
(Benar)
4. BIIMPLIKASI

Dari dua pernyataan p dan q dapat


dibentuk pernyataan baru : (p→q) Λ (q→p).
Pernyataan baru ini disebut implikasi
dua arah atau biimplikasi atau bikondisional.
Biimplikasi dari pernyataan p dan q, yang
dinotasikan dengan p ↔ q, yang dapat dibaca
sebagai :
a. p jika dan hanya jika q ;
b. p syarat cukup dan perlu untuk q ;
c. p ekuivalen dengan q
Tabel kebenaran biimplikasi
didefinisikan seperti pada tabel
berikut ini :

p q p→q q→p p↔q

B B B B B
B S S B S
S B B S S
S S B B B
Contoh :

1. p : 3 x 4 =12..........................................................................
(Benar)
q : 3 bilangan prima……….…….....…….…………...…....(Benar)
p↔q : 3 x 4 =12 jika dan hanya jika 3 bilangan prima..............(Benar)
2. p : Universitas Indonesia ada di Jakarta...............................(Benar)
q : 6² = 12……………...….…………………......................(Salah)
p↔q : Universitas Indonesia ada di Jakarta jika dan hanya
jika 6² = 12 ……………………………………….…....(Benar)
INGKARAN DARI
PERNYATAAN
MAJEMUK
1. Ingkaran dari Konjungsi
Ingkaran dari p Λ q adalah ~p v ~q atau biasa ditulis
~(p Λ q) ≡ ~p v ~q. Hal ini dapat diperhatikan
pada tabel berikut :
p q ~p ~q pΛq ~(p Λ q) ~p v ~q

B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B

SAMA
Tampak bahwa :
Pada kolom ke-6 dan ke-7, kedua
pernyataan majemuk tersebut
mempunyai nilai kebenaran yang sama.

Jadi, terbukti : ~(p Λ q) ≡ ~p v ~q


Contoh :
Carilah ingkaran/negasi dari :
a. Ali anak malas dan tidak sopan.
b. Hari ini mendung dan udara panas.

Jawab :
a. Ali anak yang tidak malas atau ali
anak sopan.
b. Hari ini tidak mendung atau udara
tidak panas.
2. Ingkaran dari Disjungsi
Ingkaran dari p v q adalah ~p Λ ~q atau biasa ditulis :
~(p v q) ≡ ~p Λ ~q. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel
berikut :

p q ~p ~q p v q ~(p v q) ~p Λ ~q

B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B

SAMA
Terbukti bahwa : ~(p v q) ≡ ~p Λ ~q
Contoh :
Carilah ingkaran/negasi dari :
a. Saya yang salah atau Anda yang benar.
b. Budi membaca majalah atau bermain
game.

Jawab :
a. Saya yang tidak salah dan Anda yang
tidak benar.
b. Budi tidak membaca majalah dan tidak
bermain game.
3. Ingkaran dari Implikasi
Ingkaran dari p → q adalah p Λ ~q atau biasa ditulis :
~(p → q) ≡ p Λ ~q. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel
berikut :
p q ~q p→q ~(p → q) p Λ ~q

B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S

Terbukti bahwa : SAMA


~(p → q) ≡ p Λ ~q
Contoh :
Carilah ingkaran/negasi dari :
a. Jika kamu hati-hati maka akan selamat.
b. Jika awan tebal maka suasana menjadi
gelap.

Jawab :
a. Kamu hati-hati dan tidak akan selamat.
b. Awan tebal dan suasana menjadi tidak
gelap.
4. Ingkaran dari Biimplikasi
Karena p ↔ q ≡ (p → q) Λ (q → p),maka
~(p ↔ q) ≡ ~[(p → q) Λ (q → p)].

Berdasarkan ingkaran konjungsi maka diperoleh :


~(p ↔ q) ≡ ~[(p → q) Λ (q → p)]
≡ ~(p → q) v ~(q → p)
≡ (p Λ ~q) v (q Λ ~p)

Jadi, ~(p ↔ q) ≡ (p Λ ~q) v (q Λ ~p)


Buktikan bahwa : ~(p ↔ q) ≡ ~p ↔ q
≡ p ↔ ~q
p q ~p ~q p ↔ q ~(p ↔ q) ~p ↔ q p ↔ ~q
B B S S B S S S
B S S B S B B B
S B B S S B B B
S S B B B S S S

SAMA

Jadi, terbukti : ~(p ↔ q) ≡ ~p ↔ q


≡ p ↔ ~q
Sehingga diperoleh ingkaran dari
biimplikasi sebagai berikut :

~(p ↔ q) ≡ ~p ↔ q
≡ p ↔ ~q
≡ (p Λ ~q) v (q Λ ~p)
Contoh :
Carilah ingkaran/negasi dari :
1. Ayah pergi jika dan hanya jika ibu ikut.
2. x bilangan genap jika dan hanya jika x² bilangan
genap.

Jawab :
1. a. Ayah tidak pergi jika dan hanya jika ibu ikut.
b. Ayah pergi jika dan hanya jika ibu tidak ikut.
2. a. x bukan bilangan genap jika dan hanya jika x²
bilangan genap.
b. x bilangan genap jika dan hanya jika x² bukan
bilangan genap.
KONVERS, INVERS
DAN KONTRAPOSISI
• Dari implikasi p → q dapat dibentuk
implikasi baru, yaitu konvers, invers dan
kontraposisi.
• Jika “p → q” suatu implikasi maka didapat
beberapa bentuk kalimat bersyarat.
a)q → p disebut konvers
b)~p → ~q disebut invers
c)~q → ~p disebut kontraposisi
• Nilai kebenaran dari implikasi p → q
dengan konvers, invers dan kontraposisi
dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut.
p q ~p ~q p → q q → p ~p → ~q ~q → ~p

B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B

SAMA
Tampak bahwa : SAMA
p → q ≡ ~q → ~p
suatu implikasi ekuivalen dengan
kontraposisinya
q → p ≡ ~p → ~q
konvers ekuivalen dengan inversnya.
Contoh :
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan
“Jika ada gula maka ada semut”.
Jawab :
a. Konvers : Jika ada semut maka ada gula.
b. Invers : Jika tidak ada gula maka tidak ada
semut.
c. Kontraposisi : Jika tidak ada semut maka tidak ada
gula.
PERNYATAAN BERKUATOR
DAN INGKARAN
PERNYATAAN BERKUATOR
A. PERNYATAAN BERKUATOR
Pernyataan berkuator merupakan salah
satu cara mengubah kalimat terbuka
menjadi kalimat tertutup / pernyataan,
sehingga nilai kebenarannya dapat
ditentukan. Terdapat dua jenis
pernyataan berkuator, yaitu kuantor
universal ( umum ) dan kuantor
eksistensial ( khusus ).
1. Kuantor Universal (Umum)
• Kuantor universal dilambangkan dengan 
dibaca ”untuk semua”. Jadi, suatu pernyataan
disebut berkuantor universal apabila
pernyataan itu mengandung kata ”semua”
atau ”setiap”.
 x p p(x)
Jika  x  adalah suatu kalimat terbuka maka :
 x  R   p x 
dibaca : untuk semua x berlaku.
Sedangkan dibaca : untuk semua x
anggota himpunan bilangan real berlaku.
Contoh :
a.  x  R   x 2  0 ...................(bernilai benar)
b.  x  R   x  3  0 ........... ....(bernilai salah)
2. Kuantor Eksistensial (Khusus)
• Kuantor eksistensial dilambangkan dengan 
dibaca beberapa atau ada (sekurang-kurangnya satu ).

,
• Jadi, suatu pernyataan disebut berkuantor
eksistensial apabila pernyataan itu mengandung
kata ”beberapa” atau ”ada” atau ”terdapat”.
• Jika p (x) adalah suatu kalimat terbuka maka  x   p x 

dibaca: beberapa x berlakulah p (x).


Contoh :

a.  x  R   x 2  0 ........................(bernilai benar)

b.  x  R   x  3 < 0 ........................(bernilai benar)


B. INGKARAN PERNYATAAN BERKUATOR
Pernyataan berkuantor, seperti halnya
pernyataan tunggal atau majemuk, dapat
diingkarkan atau dinegasikan. Sebagaimana
telah diketahui bahwa pernyataan berkuantor
terdiri dari pernyataan berkuantor terdiri dari
pernyataan berkuantor universal dan
eksistensi, maka ingkaran/negasi dari
pernyataan berkuantor juga terdiri dari dua
ingkaran pernyataan berkuantor, yaitu
ingkaran kuantor universal dan eksistensi.
1. Ingkaran Kuantor Universal
Jika kita memiliki pernyataan
berkuantor universal  x  R   x  2  6
maka akan didapat Ingkaran/negasi
berupa ~   x  R   x  2  6 , maka kita akan
memperoleh ingkaran berupa  x  R   x  2  6
Dalam bentuk umum, ingkaran-ingkaran
dari pernyataan berkuantor universal
yang diilustrasikan di atas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
~  x   p  x    x   ~ p  x 

• Dibaca: ingkaran untuk semua x


yang berlaku adalah ada x yang
bukan .
• Jadi, ingkaran dari pernyataan
berkuantor universal adalah
pernyataan berkuantor eksistensi.
2. Ingkaran Kuantor Eksistensial
Jika kita memilih pernyataan berkuantor
eksistensial ,  xmaka
 B   x  4akan
2
didapat ingkaran/negasi berupa
dan jika  x  Bada
  x  4  2 pernyataan berkuantor

maka kita akan memperoleh ingkaran   x  R   x 2


 9< 0
berupa
 x  R 
Dalam bentuk 9 umum,
 x 2
0 ingkaran dari
pernyataan berkuantor eksistensi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
~  x   p  x    x   ~ p  x 

• Dibaca: ingkaran beberapa x


berlaku adalah semua x bukan.
• Jadi, ingkaran dari pernyataan
berkuantor eksistensial adalah
pernyataan berkuantor universal.

Anda mungkin juga menyukai