Anda di halaman 1dari 13

LOGIKA MATEMATIKA

A. PERNYATAAN DAN KALIMAT TERBUKA


1. Pernyataan (proposional) adalah suatu kalimat yang bernilai
benar saja, tetapi tidak sekaligus benar atau salah.
Contoh :
a. Jumlah sudut-sudut dalam segitiga adalah 1800 (benar).
b. 1 + 2 = 4 (salah).
c. 3 adalah bilangan prima (benar).
d. Semua binatang berkaki empat (salah).
2. Kalimat yang bukan pernyataan yaitu kalimat yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya atau tidak mempunyai nilai
kebenaran.
Contoh :
a. Pergilah kamu ke kampus.
b. Siapa nama adikmu?
3. Kalimat terbuka yaitu kalimat yang belum tentu benar atau
salahnya, atau kalimat yang memuat variabel dan dapat berubah
menjadi pernyataan jika variabelnya berganti dengan anggota
semesta pembicaraan. Kalimat terbuka dapat diubah menjadi
suatu pernyataan dengan menambah atau mengubah salah satu
kata penting pada kalimat terbuka.
Suatu pernyataan umumnya dinyatakan dengan huruf kecil (a, b,
c,...). nilai benar diberi simbol B dan nilai salah diberi simbol
S.
Misalnya :
p = ada 7 hari dalam satu minggu. (B)
Nilai kebenaran pernyataan ada dua macam yaitu :
a. Kebenaran berdasarkan kenyataan pada saat itu / tergantung
ruang dan waktu disebut kebenaran empiris.
b. Kebenaran yang mutlak disebut kebenaran non empiris.

B. OPERASI LOGIKA
1. NEGASI SUATU PERNYATAAN
Negasi (ingkaran) suatu pernyataan adalah pernyataan baru yang
nilai kebenarannya berlawanan dengan pernyataan semula.
Negasi pernyataan p ditulis ~p atau p tidak p, bukan p,
tidak benar bahwa p.
Contoh tabel kebenaran :
p
~p
B
S
S
B
2. KONJUGASI
Dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata hubung dan
disebut konjungsi. Kata hubung dan diberi lambang A.
Tabel Kebenaran Konjungsi
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p^q
B
S
S
S

Keterangan :
Konjungsi p ^ q hanya bernilai benar apabila kedua
pernyataan benar dan yang lain salah. Kata-kata lain yang
membentuk konjungsi adalah yang, tetapi, juga, sedangkan,
meskipun, pada hal.
Contoh :
p = antalgin obat pusing (B).
q = ampisilin obat antibiotik (B).
p ^ q = antalgin obat pusing dan ampisilin obat antibiotik (B).
Konsep konjungsi sesuai dengan hubungan seri pada rangkaian
listrik. Lampu L akan nyala bila saklar S1 dan S2 keduanya
tersambung.

S1

S2
L

3. DISJUNGSI
Dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata hubung atau
atau dengan lambang v.
Tabel kebenaran disjungsi :
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pvq
B
B
B
S

Keterangan :
Disjungsi p v q dinyatakan salah apabila kedua pernyataan
salah.
Konsep disjungsi sesuai dengan hubungan parallel pada
rangkaian listrik. Pada rangkaian paralel, lampu L akan menyala
bila salah satu saklar atau kedua tersambung.

S1

S2
L

4. IMPLIKASI (Pernyataan bersayarat atau Kondisional)


Kalimat Jika p maka q disebut Implikasi dan dilambangkan
dengan simbol p q.

Dalam implikasi :
p disebut anteseden (sebab/alasan/hipotesis)
q disebut konsekuen (akibat/kesimpulan/konklusi)
p q dapat juga dibaca sebagai :
p syarat cukup bagi q
q syarat perlu bagi p
p hanya jika q
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pq
B
S
B
S

Keterangan :
Implikasi hanya bernilai salah apabila anteseden benar dan
konsekuennya salah. Jadi implikasi ini nilainya ditentukan hanya
oleh anteseden dan konsekuennya walaupun antara keduanya tak
ada hubungan.
Contoh :
a. Jika x2 - 4x = 0, maka x = -1 atau x = 5 (benar).
b. Jika 2 bilangan prima, maka Semarang ada di Jawa Barat
(salah).
5. BIMPLIKASI (Implikasi dua arah atau pernyataan bersyarat
ganda)
Dari dua pernyataan p dan q dapat dibuat pernyataan baru yaitu
p jika dan hanya jika q dinyatakan dengan lambang p q
disebut bimplikasi.
p q artinya (p q) ^ (q )
Tabel kebenaran bimplikasi
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pq
B
S
S
B

Keterangan :
Bimplikasi hanya bernilai benar apabila kedua pernyataannya
bernilai benar semua atau salah semua.
Misalnya : ada 7 hari dalam seminggu jika dan hanya jika 10 > 4
(B).
6. IMPLIKASI LOGIS
Implikasi logis adalah implikasi yang tautologis (selalu benar
dalam segala hal).
Bimplikasi logis adalah bimplikasi yang tautologis.
Contoh : (p ^ q) p adalah suatu implikasi logis.
Bukti :
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

~q
S
B
S
B

p ^ ~q
S
B
S
S

p ^ ~q p
B
B
B
B
Selalu benar

C. PERNYATAAN MAJEMUK YANG EKUIVALEN


Buktikan kebenaran ekuivalensi berikut dengan tabel kebenaran :
1. (p ^q) = p v q
2. (p v q) = p ^ q
3. (p q) = p ^ q
4. (p q) = (p q) = p q = (p ^ q) ^ (q ^ p)
5. p q = p ^ q
6. p q = q p
7. p (p v r) = (p ^ q) r

8. p q = (p q) ^ (p q)
9. p ^ (p v q) = p ^ q
10. (p v q) = (q p)

D. KONVERS, INVERS DAN KONTRAPOSISI


Konvers dari = p q adalah : q p
Invers dari : p q adalah : ~p ~q
Kontraposisi dari : p q adalah ~q ~p
Tabel kebenaran dari suatu Implikasi, Konvers, Impres dan
Kontraposisi sebagai berikut :
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

~p
S
S
B
B

~q
S
B
S
B

pq
B
S
B
B

qp
B
B
S
B

~p ~q ~q ~p
B
B
B
S
S
B
B
B

Dari implikasi-implikasi tersebut diperoleh kesetaraan sebagai


berikut :
1. Implikasi ekuivalen dengan kontraposisi : p q = ~q ~p
2. Konvers ekuivalen dengna invers : q p = ~p ~q
Contoh :
Diketahui : Implikasi : Jika x2 - 9 = 0 maka x = 3 atau x = -3
Maka Konversnya : Jika x = 3 atau x = -3 maka x2 - 9 = 0
Inversnya : x2 - 9 0 maka x 3 atau x -3
Kontraposisinya : Jika x 3 dan x -3 maka x2 - 9 0
E. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI
Pernyataan majemuk yang selalu benar untuk setiap nilai kebenaran
disebut Tautologi dan yang selalu salah untuk setiap nilai
kebenaran disebut Kontradiksi.

Contoh :
1. (p ^ q) p adalah suatu tautologi
Bukti :
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut :
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p^q
B
S
S
S

(p ^ q) p
B
B
B
B

2. (p ^ q) ^ ~(p ^ q) adalah suatu kontradiksi


Bukti :
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut :
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p^q
B
S
S
S

(p v q)
B
B
B
S

~(p v q)
S
S
S
B

(p v q) ^ ~(p v q)
S
S
S
S

F. PENARIKAN KESIMPULAN
Suatu argumen dikatakan sah/valid jika konjungsi dari premispremisnya berimplikasi konklusi yaitu apabila premisnya benar
maka konklusinya benar. Beberapa prinsip dalam penarikan
kesimpulan antara lain :
1. Modus Ponens
Modus Ponens dapat dinyatakan sebagai berikut :
p q (B).................... Premis 1
p
(B).................... Premis 2
q

(B)....................(kesimpulan/konklusi)

2. Modus Tolens
Modus Tolens dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
p q (B).................... Premis 1
~q (B).................... Premis 2

~p (B)....................(kesimpulan/konklusi)
3. Silogisme
Kaidah silogisme menggunakan sifat transitif dari pernyataan
implikasi. Silogisme dinyatakan :
p q (B).................... Premis 1
q r (B).................... Premis 2
p r (B)....................(kesimpulan/konklusi)
Untuk menguji sah/tidaknya suatu argumentasi dapat menggunakan
suatu tautologi atau pernyataan yang logis.
Contoh 1 :
Bentuk : p q
P
q
Dapat dibuktikan bahwa : [ (p q) p ] q adalah tautologis
sebagai berikut :
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pq
B
S
B
B

(p q) p
B
S
S
S

[ (p q) p ] q
B
B
B
B

Contoh 2 :
1. Modus Ponens
Jika seorang sebagai mahasiswa D3 Farmasi Muh Klaten maka ia
mahasiswa STIKES Muh Klaten.
Puji mahasiswa D3 Farmasi Muh Klaten.
Jadi, Puji mahasiswa STIKES Muh Klaten.
2. Modus Tolens
Yang termasuk antibiotik adalah ampisilin dan amoksilin.
Antalgin obat analgesik.
Jadi, antalgin bukan antibiotik.
3. Silogisme

Setiap hari Minggu (libur) Oestam membantu orang tua.


Oestam membantu orang tua jika hari libur.
Jadi, setiap hari Minggu membantu orang tua.
G. INDUKSI MATEMATIKA
Induksi matematika adalah salah satu metode pembuktian yang sah
didalam matematika. Adapun langkah-langkah pembuktian dengan
Induksi matematika sebgaia berikut :
1. Buktikan kebenaran rumus untuk nilai n = 1
2. Anggapanlah benar bila n = k
3. Buktikan kebenaran rumus untuk n = k + 1
Contoh :
Buktikan bahwa : (4 - 1) habis dibagi 3 untuk semua n bilangan
asli.
Bukti :
Langkah 1 :
Jika n = 1, maka 41 - 1 = 3 habis dibagi 3(Benar).
Langkah 2 :
Jika n = k, maka 4k - 1 habis dibagi 3 (dianggap benar).
Langkah 3 :
Jika n = k+1, maka : 4(k+1) - 1 = 4.4k - 1
= 4.4k - 4 + 1
= 4 (4k - 1) + 3
Menurut langkah 2 : 4k - 1 habis dibagi 3, jadi 4(4k - 1) + 3 juga habis
dibagi 3. Dari langkah 1, 2, 3 dapat disimpulkan bahwa 4 - 1 habis
dibagi 3 untuk setiap bilangan asli n (terbukti).

LATIHAN !
1. Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut :
a. x + 1 = 5
b. 3y - 6 = 12
c. x2 - 16 = 0
2. Buatlah tabel kebenaran dari :
a. (p ^ q) v (~p ^ r)
b. ~ (p v ~q) ^ (~ r v ~q)
c. ~ (p ^ q) v (~r ^ q)
3. Diketahui :
p = Ani malas belajar.
q = Ani tidak lulus UAN.
r = Ani ikut UMPTN.
Tulislah dengan kalimat verbal lambang logika berikut :
a. p q
b. (p q) r
c. (p ^ q) r
d. (p v ~q) (p ^ q)
e. (~p q) ^ (p ~q)
4. Tentukan Konvers, Invers dan Kontraposisi dari :
a. p (p ^ ~q)
b. (~p v q) (p ^ q)
c. (~q v p) (p ^ q)
d. ~p (~p q)
e. (~p v q) (p ^ ~ q)
5. Tariklah kesimpulan yang sah berdasarkan hukum-hukum pada
logika pernyataan berikut ini :
a. Jika Arfian rajin belajar maka ia naik kelas.
Arfian rajin belajar.
b. Jika Rina putus cinta maka Rina menangis.

Rina tersenyum-senyum.
c. Jika bilangan tidak habis dibagi dua maka bilangan itu ganjil.
Bilangan itu adalah genap.
6. Buktikan dengan tabel kebenaran bahwa (~p ^ r) (~r q) adalah
tautologis.
7. a. 3n - 1 habis dibagi 2 untuk setiap bilangan asli.
b. 5n - 1 habis dibagi 4 untuk setiap bilangan asli.
c. 6n - 2 habis dibagi 4 untuk setiap bilangan asli.

SOAL LOGIKA MATEMATIKA


1. p = Ani rajin belajar
q = Ani Lulus Ujian Akhir Nasional
r = Ani ikut UMPTN
Tentukan dengan kalimat verbal lambang-lambang berikut :
a. (p ^ q) ^ r
b. (p v q) ^ r
c. (p ^ ~q) v r
d. ~p ^ (q v ~r)
e. (~p ^ q) v r
2. Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut :
a. Tujuh (7) adalah bilangan prima.
b. Tidak benar bahwa setiap binatang berkaki dua.
c. Setiap persegi diagonalnya berpotongan saling tegak lurus.
d. Ibu pergi dan adik menangis.
e. 4 x 8 = 25.
3. Tentukan x agar pernyataan berikut menjadi benar !
a. Tiga (3) adalah faktor 12 tetapi 2(x + 1) = 17 - 1)
b. x2 - 2x - 3x = 0 dan -2 a < 0 untuk a C
c. 2x2 -3x - 5 = 0, x A atau 53 = 75
d. a2 selalu positif untuk a B dan 2x + 8 = 104
e. p(x) v q, jika p = 2x + 1 = 9; x C dan q = durian adalah buah
kulit duri.
4. Carilah Kontraposisi dari :
a. Inversnya : Jika Amir pandai maka ia berbahagia.
b. Konversnya : Jika ayah pergi maka ibu sedih atau menangis.
5. Carilah Invers dari :
a. Konversnya : Jika hujan turun maka udara dingin.
b. Kontraposisinya : Jika ayah pergi maka ibu sedih.

6. Selidiki mana yang tautologi mana yang kontradiksti dan mana yang
bukan keduanya !
a. p ^ ~q
b. ~p v q
c. p p
d. p ~p
e. p (p ^ q)
f. p (p v q)
7. Periksa sah tidaknya penarikan kesimpulan dibawah ini dan
termasuk prinsip yang mana (tanpa memikirkan benar tidaknya
premis-premisnya) :
a. Jika ia cantik maka ia menarik.
Ia menarik.
Jadi, ia cantik.
b. Jika Hasan sakit maka badannya kurus.
Hasan tidak sakit.
Jadi, badan Hasan gemuk.
c. Jika Dewi jatuh cinta maka ia susah tidur.
Jika Dewi susah tidur maka wajahnya pucat.
Jadi, jika Dewi jatuh cinta maka wajahnya pucat.
d. Jika n bilangan ganjil maka n + 1 bilangan genap.
n + 1 bilangan ganjil.
Jadi, n bilangan genap.
8. Buktikan rumus-rumus berikut dengan induksi matematika :
a. 3 + 5 + 7 + 9 + ... + (2n + 1) = n2 + 2n
b. 12 + 22 + 32 + ... + n2 = 1 n (n + 1) (2n +1)
6
3
c. n + 2n habis dibagi 3 untuk setiap n bilangan asli.
d. 11n - 4n habis dibagi 7 untuk setiap n bilangna asli.
e. 3n 2n + 1 untuk setiap n bilangan asli.

Anda mungkin juga menyukai