Anda di halaman 1dari 34

Minggu 1

Logika Proposisi,
Variabel Proposisi,
Proposisional
Equivalance

ugm.ac.id LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Logic?
Cara berpikir yang sistematis yang membuat kita bisa menyimpulkan
informasi baru dari informasi lama dengan benar

Proposisi?
Proposisi adalah pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai
benar atau salah tapi tidak keduanya.

Variabel Proposisi?
Proposisi dapat dituliskan menggunakan variabel, biasanya
menggunakan simbol huruf p, q, r, . . . untuk menyatakannya
Mana yang merupakan proposisi?

1. Siapa nama kamu?


2. Gajah lebih besar daripada kucing
3. x + 5 = 10
4. 25 adalah bilangan prima
5. 10 + 12 = 22
Jawaban
1. Bukan
2. Ya
3. bukan
4. Ya
5. Ya
Operator-operator Logika

Negasi ~p bukan p
Konjungsi p ∧ q p dan q
Disjungsi p ∨ q p atau q
Exclusive p⊕q p atau q tetapi tidak keduanya
or
Implikasi p → q jika p maka q
Biimplikasi p ↔ q p jika dan hanya jika q
Tabel Kebenaran
Banyaknya kemungkinan adalah 2^n, dengan n jumlah variabel proposisi
Example
Misalkan,
p : “Ratna memenangkan perlombaan karya tulis”
q : “Ratna memiliki ide inovatif”
r : “Ratna berpengalaman lomba”

Terjemahkan kalimat majemuk berikut ke notasi simbolik


“Jika Ratna memiliki ide inovatif dan berpengalaman lomba
maka Ratna memenangkan perlombaan karya tulis ”
Notasi simbolik:
qΛr⇒p
Exercise

Buatlah tabel kebenaran dari logika proposisi berikut

p V ~ (p Λ q)
Answer
p V ~ (p Λ q)
p q pΛq ~ (p Λ q) p V ~ (p Λ q)

1 1 1 0 1

1 0 0 1 1

0 1 0 1 1

0 0 0 1 1
Proposisional Equivalance

Tautology : suatu pernyataan majemuk yang


bernilai benar untuk setiap kemungkinannya

Contradiction : suatu pernyataan majemuk yang


bernilai salah untuk setiap kemungkinannya

Contingency : suatu pernyataan majemuk yang


keadaannya dapat bernilai benar dan salah
Tentukan propositional form
[(p → q) ∧ ~q] → ~p
merupakan tautologi, kontradiksi, atau
kontingensi dengan tabel kebenaran

p q ~p ~q p→q (p → q) ∧ ~q [(p → q) ∧ ~q] → ~p

1 1 0 0 1 0 1

1 0 0 1 0 0 1

0 1 1 0 1 0 1

0 0 1 1 1 1 1
Tentukan propositional form
(p ⋀ q) ⋀ ~ (p V q) merupakan tautologi,
kontradiksi, atau kontingensi dengan tabel
kebenaran

p q p⋀q pVq ~ (p V q) (p ⋀ q) ⋀ ~ (p V q)

1 1 1 1 0 0

1 0 0 1 0 0

0 1 0 1 0 0

0 0 0 0 1 0
Minggu 2

Konsep Logika
(Fungsi Proposisi,
Kuantor, dan
Inferensi)

ugm.ac.id LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Predikat dan Kalimat Berkuantor
Predikat
Kalimat-kalimat yang memerlukan subyek

Suatu predikat P(X) terdiri atas 2 bagian:

1. Variabel X : Subyek kalimat


2. Fungsi proposisi P : Sifat yang dimiliki oleh subyek

Nilai kebenaran dari P(X) bisa ditentukan ketika X diberikan suatu nilai.

Contoh:

Kakak sedang makan

P(x) = “x sedang makan” (dengan x dapat diisi subjek apapun)


P(Kakak) = “Kakak sedang makan” (menjadi proposisi berpredikat)
Predikat dan Kalimat Berkuantor

Kuantor
Kuantor digunakan untuk mengidentifikasi seberapa sering suatu
predikat P(x) bernilai benar :

1. Kuantor Universal (∀) = untuk semua nilai x dalam


semesta pembicaraan
2. Kuantor Eksistensial (∃) = setidaknya ada nilai x dalam
semesta pembicaraan

∀ = dibaca “untuk semua” atau “ untuk setiap”


∃ = dibaca “terdapat”, “ada”, “beberapa”
Arti Kalimat Berkuantor

Statement When True? When False?

∀ x P(x) P(x) benar untuk Ada satu nilai x yang


setiap x mana P(x) salah
Ciri : Semua
∃ x P(x) Ada setidaknya satu P(x) salah untuk
x yang mana P(x) setiap x
Ciri : Sebagian, ada benar
Menegasikan Kalimat Berkuantor

Negation Equivalent When True? When False?

∃ x P(x) ∀x P(x) Untuk setiap x, Ada salah satu


P(x) salah x yang mana
P(x) benar
∀ x P(x) ∃x P(x) Ada salah satu P(x) benar
x yang mana untuk setiap x
P(x) salah
Logika Inference Untuk Kalimat Berkuantor
Hukum-hukum Logika Proposisi
Hukum-hukum Logika Proposisi
Example

Sederhanakan proposisi berikut


Example

p q ~p ~q s

1 1 0 0 0 1 0

1 0 0 1 1 0 0

0 1 1 0 0 1 0

0 0 1 1 0 1 0
Minggu 3

Konsep Logika
(Validitas Argumen,
Inferensi Logika dan
Pembuktian)

ugm.ac.id LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


Argumen
Argumen adalah himpunan 2 atau lebih proposisi yang berhubungan
satu sama lain. Argumen terdiri dari:

1. Hipotesa (Premis)
2. Kesimpulan (Konklusi)

● Semua hipotesa benar dan kesimpulannya juga benar maka


argumen tersebut dikatakan valid.

● Semua hipotesa benar tapi ada kesimpulan yang salah maka


argumen tersebut dikatakan invalid
Membuktikan Validitas Suatu Argumen
Argumen:
Jika adik lapar, maka ibu memasak. Adik tidak lapar. Dengan demikian, ibu
tidak memasak.
Jawab:
1. Tulis dengan menggunakan variabel:
●p: Adik lapar
●q: Ibu memasak
1. Identifikasi premis dan kesimpulan:
Premis 1: p → q
Premis 2: ¬ p
Kesimpulan: ¬ q
1. Tulis menjadi sebuah proposisi: ((p → q) Λ¬p) → ¬q
Membuktikan Validitas Suatu Argumen
Suatu pernyataan atau argumen dengan kumpulan premis p1 , p2 , p3 , …, pn
dan mempunyai kesimpulan q, dikatakan valid JIKA dan HANYA JIKA (p1˄p2 ˄
p3 ˄ … ˄ pn ) → q adalah sebuah Tautologi

Membuktikan proposisi ((p → q) Λ¬p) → ¬q adalah tautologi dengan


menggunakan tabel kebenaran:

p q ¬p ¬q p→q (p → q )Λ¬p ((p → q)Λ¬p)→¬q

1 1 0 0 1 0 1

1 0 0 1 0 0 1

0 1 1 0 1 1 0

0 0 1 1 1 1 1

Karena terdapat nilai 0 pada proposisi, maka ((p → q) Λ¬p) → ¬q


bukanlah tautologi. Sehingga argumen tersebut tidak valid
Metode-metode Inferensi
Metode-metode Inferensi
Example

Gunakan tabel kebenaran untuk menentukan


apakah argumen dibawah ini valid.

p→q
q→r
∴p→r

((p → q) ∧ (q → r)) → (p → r)
Argumen tersebut dapat dikatakan valid jika proposisi
((p → q) ∧ (q → r)) → (p → r)
merupakan tautologi

p→q∧q→r ((p → q) ∧ (q → r)) → (p →


p q r p→q q→r p→r
r)
1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 0 0 1

1 0 1 0 1 0 1 1

1 0 0 0 1 0 0 1

0 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 1 0 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1

0 0 0 1 1 1 1 1
Example

Use rules of inference to show that the hypotheses "Randy


works hard," "If Randy works hard, then he is a dull boy,”
and "If Randy is a dull boy, then he will not get the job"
imply the conclusion "Randy will not get the job."

Susun proposisinya :
p = “Randy works hard”
q = “He is a dull boy”
r = “He will get the job”
Premis 1: "Randy works hard"
Premis 2 :"If Randy works hard, then he is a dull boy”
Premis 3 :"If Randy is a dull boy, then he will not get the job"
Conclusion "Randy will not get the job." = ~r

No Step Reason

1 p Premis

2 p→q Premis

3 q → ~r Premis

4 p → ~r Hypothetical Syllogism 2 &3

5 ~r Modus Ponens 1 & 4


Example
Use rules of inference to show that the hypotheses "If it does not rain
or if it is not foggy, then the sailing race will be held and the lifesaving
demonstration will go on," "If the sailing race is held, then the trophy
will be awarded," and "The trophy was not awarded" imply the
conclusion "It rained."

Susun proposisinya :
p = “It is rain
q = “It is foggy”
r = “the sailing race is held”
s = “the lifesaving demonstration will go on”
t = “the trophy will be awarded”
Premis 1 : "If it does not rain or if it is not foggy, then the sailing
race will be held and the lifesaving demonstration will go on,"

Premis 2 : "If the sailing race is held, then the trophy will be
awarded,"

Premis 3: "The trophy was not awarded"

Conclusion : “It rained”

No Step Reason

1 (~p 🇻 ~q) → (r ∧ s) Premis

2 r→t Premis

3 ~t Premis

4 ~r Modus Tollens 2 & 3

5 (~p 🇻 ~q) → r Simplification 1

6 ~ (~ p v ~ q) Modus Tollens 5 & 4

7 p∧q De Morgan’s Law 6

8 p Simplification 7 and conclusion


TERIMA KASIH

LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED


ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai