Anda di halaman 1dari 49

Survei Terestris 3

Pertemuan Keempat
Senin, 4 September 2023

Bambang Kun Cahyono


Teknik Geodesi Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada

LO C A L LY R O OT E D,
bambangkun@ugm.ac.id
G LO B A L LY R E S P E C T E D
Pengambaran garis kontur
Pengukuran dan penggambaran tampang berdasarkan peta
topografi
00+400

00+500

00+700

00+900
Skala: 1: 500
Gambar Penampang memanjang dari data peta topografi

800

Referensi 700

755
800

795

790

785

780

775

765
760

750

745
jarak

00+400 00+500 00+700 00+900


Skala horisontal: 1: 500
Skala vertikal : 1: 100

Profil memanjang
Skala horisontal pada umumnya sama dengan skala peta tpografi
Sekala vertikal biasanya lebih besar
Pengukuran dan penggambaran tampang pada peta

Profil melintang pada titik 00 + 500

00+500

Referensi :+780
785

790
790

793

787
10 20 17 13

Skala horisontal: 1: 100 skala vertikal: 1: 100


Pengukuran Profil Memanjang

1. Penampang/profil memanjang(long section)


• Diukur sepanjang as/sumbu (rencana) rute
• Metode sipatdatar atau trigonometrik
• Detil yang diukur ditentukan pada intervaltertentu dan detil yg dianggap perlu

Sumber : Geosurta
Tampang/profil memanjang (1)
• Metode sipatdatar

00+100 00+200

00+000

• 00+000, 00+100, 00+200 : adalah stasiun profil pada sumbu


rencana
• Titik-titik ini adalah juga stasiun profil melintang
• Tinggi titik-titik profil dihitung dari titik BM ikatan dari hasil
pengukuran dengan sipatdatar
Tampang/profil memanjang(2)
• Prosedur pengukuran

00+100 00+200
3 4
2
00+000 1

01+000 02+000
00+00

• Alat harus sudah dicek untuk mengetahui kelayakannya


• Pergi-pulang dalam satu hari
• Double stand
Tampang/profil memanjang(3)
• Prosedur hitungan:
• Kontrol kualitas data:
• Ceking benang tengah dengan 2 benang yang lain
• Jumlah jarak kemuka dan ke belakang
• Beda tinggi pergi-pulang

• Hitungan tinggi:
Hitungan profil memanjang

5
6
00+100 00+200
3 4
2
00+000 1

• Hitungan tinggi:
• Misal sta. 00+00 memiliki elevasi = 113 m
h1 = bt00 – bt1 → H1 = 113 + h1
h2 = bt00 – bt2 → H2 = 113 + h2
h3 = bt00 – bt3 → H3 = 113 + h3
h4 = bt00 – bt4 → H4 = 113 + h4

h00-100 = bt00 – bt100 → H100 = 113 + h00-100


- - - - -
- - - - - -
Pengukuran Profil Melintang
Penampang/profil melintang(cross section)
• Profil melintang biasanya tegak lurus sumbu/AS (rencana) rute.
• Lebar profil ditentukan sesuai kebutuhan pada umumnya simetris
terhadap sumbu rute
• Detil yang diukur sesuai dengan skala dan kondisi lapangan
• Metode pengukuran dapat digunakan sipatdatar atau trigonometrik
tergantung kondisi lapangan

Sumber : Geosurta
Tampang/profil melintang
• Prosedur pengukuran

Tinggi Garis Bidik


terhadap bidang
MSL/Geoid
Bidang MSL / Geoid
Tampang/profil melintang

• Prosedur pengukuran

00+200

00+100

00+00
Tampang/profil melintang
• Prosedur pengukuran

00+200

00+100

00+00

00+200

00+100

00+00
• Prosedur pengukuran

00+600

00+500
d1

00+400

d2 d3
d4
Pengukuran Tampang/profil

• Bagaimana jika daerah yg diukur tidak datar/memiliki kemirigan yang


kontinyu, melainkan bergelombang dan memiliki kelerengan yang
terjal ?

• Metode apa yang tepat digunkan

• Bagaimana konsep metode tersebut.


Metode Trigonometrik (target lebih tinggi)

Z tt
V
P1

ti
H=??

BM1
Diukur:
dm : jarak miring
• H = ti + V – tt Z : sudut zenith atau : sdt helling
• V = dm cos Z ti : tinggi instrumen dan
• HP1 = HBM1 + H
tt : tinggi target
Metode Trigonometrik(target lebih rendah)
Z

ti

BM1
H=??
tt

Diukur: P1
• H = tt + V – ti dm : jarak miring
• V = - dm cos Z Z : sudut zenith atau : sdt
helling
• HP1 = HBM1 + H
ti : tinggi instrumen dan
tt : tinggi target
Penggambaran profil

Contoh gambar profil memanjang

REF +45
Titik & 0+00 0+50 0+100 0+150 0+200 0+250
jarak 50,0 50,0 50,0 50,0 50,0
49,00

54,12

53,52

51,32

55,10

52,25
Tinggi/
elevasi
Bentuk-bentuk profil dalam desain

w w • Profil muka tanah asli


A C
datar (one level
B
section)
h

b/2 b/2

b/2 b/2

B
C A
w
II. MENYIPAT DATAR PROFIL

PENGUKURAN UNTUK MENENTUKAN KETINGGIAN


TITIK-TITIK SEPANJANG JALUR PENGUKURAN YANG
SUDAH TERTENTU.
a.AS jalan
b.As saluran air
c.As sungai
d.dll
Menyipat datar profil

1) PROFIL MEMANJANG, untuk menentukan profil sepanjang (irisan


tegak) dari permukaan tanah sepanjang as/jalur pengukuran
2) PROFIL MELINTANG, untuk menentukan profil (irisan tegak) dari
permukaan tanah kearah melintang dari profil memanjang
sepanjang as/jalur pengukuran.
Lanjutan MENYIPAT DATAR PROFIL

Profil memanjang
LANJUTAN

• Pada gambar di atas, antara A dan B dibuat skets


naik turunnya permukaan tanah.
• Misal antara A dan 12, ada 2 slag, A-6 dan 6-12.
• Slag 1, titik-titik 1,2,3,4 dan 5 sbg detil, A dan 6
sbg. Rambu belakang dan rambu muka (lihat
pers.1)
• Slag 2, titik-titik 7 s/d 11 sbg detil, 6 dan 12 sbg
rambu belakang dan muka.
HITUNGAN TINGGI TITIK DETIL

• Tinggi titik A (HA) , sudah dihitung dari hasil pengukuran SD


memanjang.
• Dari bacaan rambu di A (bt,ba,bb)→ dihitung tinggi garis bidik
(Tgb A = Ha + bt)
• Tinggi detil a = Ha = Tgb A – bt.1
b = Hb = Tgb A – bt. 2
dst. …….
KONSEP PENGGAMBARAN PROFIL

• KONSEP PENGGAMBARAN PROFIL

1.JARAK, digambarkan pada sumbu x, dengan skala lebih kecil dari skala
ketinggian

2.TINGGI, digambarkan pada sumbu y, skala dapat digambarkan sampai


10 x skala hz.
GAMBAR PROFIL MEMANJANG
SKALA HORISONTAL 1/10 SKALA VERTIKAL

• CONTOH
PROFIL MELINTANG

• Profil melintang, umumnya diambil


arah tegak lurus terhadap profil
memanjang

• Lebar profil tergantung keperluan,


misal 25 m kearah kanan dan kiri dari
sumbu / as.

• Jarak antar profil melintang juga sesuai


keperluan
Tampang/profil melintang

• Prosedur pengukuran

Tinggi Garis Bidik


terhadap bidang
MSL/Geoid
Bidang MSL / Geoid
MENYIPAT DATAR MELINTANG
CONTOH FORM. DAN ISIAN DATA
Penyajian gambar profil melintang
GAMBAR RENCANA
• DI ATAS GAMBAR PROFIL MEMANJANG DAN MELINTANG INI,
PERENCANA DAPAT MENARIK GARIS-GARIS RENCANANYA
(KEMIRINGAN)

• DENGAN KOMBINASI ANTARA PROFIL MEMANJANG DAN


MELINTANG, VOLUME TANAH YANG HARUS DITIMBUN/DIGALI DAPAT
DITENTUKAN
Gambar profil memanjang dan rencana sumbu proyek
GAMBAR PROFIL MELINTANG
DAN
RENCANA JALAN DAN SALURAN
Contoh Peta Situasi di Area Rencana Jalan
Contoh Profil Memanjang
Contoh Desain Tipikal Jalan
Contoh Profil Melintang
Terkadang Pembangunan Jalan (as built) tidak
sesuai benar dengan posisi desain (DED)
Oleh karena itu, terkadang diperlukan evaluasi
jalan terbangun (as built) tehadap desain (DED)
Ini Adalah Judul Presentasi
Title Case Dengan Menggunakan
Font Gama-sans Bold

Sedangkan ini adalah space untuk sub-judul


sebagai pelengkap judul utama diatas,
Sentence Case dengan menggunakan
font Gama-Sans regular

ugm.ac.id L O C A L LY R O O T E D , G L O B A L LY R E S P E C T E D
“Ini adalah text untuk kutipan atau qoutes
yang menggunakan font gama-sans light italic”

L O C A L LY R O O T E D , G L O B A L LY R E S P E C T E D
ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai