Modul Karya Aplikatif
Modul Karya Aplikatif
Tujuan
Melatih Kesatria Muda dalam merancang suatu sistem Karya Aplikatif sebagai
solusi dari suatu permasalahan secara kolaboratif.
Deskripsi
Karya Aplikatif dikerjakan onsite dan tidak berupa penugasan, tetapi Kesatria
Muda diberi modul Kesatria yang berisi kasus dan clue pertanyaan sebelum hari-H
pengerjaan. Namun, Kesatria Muda dibebaskan mencari ide sendiri, tidak harus sesuai
dengan contoh solusi yang ada di modul pemandu. Karya Aplikatif dikembangkan dari
suatu topik keteknikan yang mengakomodir semua klaster. Output Karya Aplikatif
berupa sistem kolaboratif dari tiga klaster teknik dengan cara membagi
Kesatria-kesatria dalam satu forum menjadi tiga kelompok yang di tiap kelompoknya
terdapat perwakilan dari masing-masing klaster. Pada proses pengerjaannya, Kesatria
Muda akan dibantu oleh mentor (satu mentor tiap forum). Pada akhir kegiatan akan
disampaikan feedback dan pematerian oleh mentor.
Rundown
Teknis Pengerjaan
- Kesatria muda dibagi jadi 3 kelompok
- Di dalam setiap kelompok ada perwakilan klaster masing-masing sebanyak 2 - 3
orang
- Panitia memberikan kertas A4 yang berisi studi kasus dan kertas A3 sebagai
lembar pengerjaan kepada setiap kelompok
- Kesatria muda diminta untuk membahas kasus yang diberikan dari segi
manufaktur, infrastruktur, dan energi
- Kesatria muda dalam tiap kelompoknya diarahkan untuk berdiskusi bersama
teman dari kluster yang sama
- Pemandu dan mentor diharapkan membantu mengarahkan diskusi yang
dilakukan oleh kesatria muda
- Hasil diskusi masing-masing klaster dari 1 kelompok kemudian ditulis di kertas
A3 yang telah diberikan
- Tulisan dalam lembar pengerjaan dapat berupa diagram alir, gambar, atau
bentuk pengerjaan lain sesuai kesepakatan kelompok
- Kesatria muda diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan
Teknis Presentasi
- Kesatria Muda akan mempresentasikan hasil pengerjaannya selama 5 menit.
- Kesatria Muda tidak perlu membuat media presentasi lain seperti powerpoint,
presentasi dilakukan langsung menggunakan lembar pengerjaan.
- Mentor diberikan kesempatan untuk bertanya sebanyak satu pertanyaan tiap
kelompok.
- Pemandu berperan sebagai time keeper dan moderator presentasi.
- Apabila terjadi overtime, pemandu diperolehkan langsung memotong
presentasi.
Topik
1. [Pembangunan kawasan wisata di wilayah kepulauan]
a. Kasus
Suatu daerah kepulauan yang terdiri dari 9 pulau berpenghuni dan 16
pulau tak berpenghuni memiliki daya tarik wisata alam. Pemerintah ingin
membangun kawasan wisata di kepulauan tersebut. Untuk itu, dibutuhkan listrik
untuk menunjang dan mengembangkan kegiatan pariwisata lokal. Masyarakat
daerah tersebut membutuhkan sumber energi listrik yang tidak menimbulkan
kerusakan ekosistem laut dan polusi udara, air, dan suara yang akan
mengganggu daya tarik wisata yang ada. Saat ini, akses untuk menghubungkan
tiap pulau sangat terbatas.
b. Contoh Solusi
2. [Polusi cahaya]
a. Kasus
Beberapa tahun belakangan, Wilayah Z yang awalnya berupa pedesaan
dengan lingkungan yang masih hijau mengalami urbanisasi. Dibangun berbagai
gedung dan fasilitas yang tentunya membutuhkan lampu sebagai penerangan
di malam hari. Jalanan-jalanan di wilayah Z juga dilengkapi lampu jalanan.
Banyaknya lampu dari bangunan dan jalanan di wilayah Z menyebabkan polusi
cahaya yang berdampak buruk bagi flora dan fauna di sana. Burung A,
misalnya, yang dalam migrasinya melewati wilayah Z, tidak bisa membedakan
cahaya alami dengan cahaya artifisial. Akibatnya, jadwal migrasi mereka
mengalami kekacauan dan populasi mereka berkurang drastis. Padahal, burung
A memegang peran penting dalam keseimbangan ekosistem sehingga
menurunnya populasi burung A berakibat pada meningkatnya populasi
serangga hama di wilayah Z. Tidak hanya burung A, populasi tanaman eksotik
W di wilayah Z juga berkurang drastis karena serangga nokturnal yang
membantu polinasinya mengira bahwa cahaya buatan adalah cahaya matahari.
Dari masalah ini, buatlah suatu sistem pencahayaan yang hemat energi dan
menghasilkan polusi cahaya seminimal mungkin dengan melibatkan klaster
manufaktur, infrastruktur, dan energi.
b. Contoh Solusi
c. Referensi
https://tinyurl.com/PollutionMinimalStLighting
https://tinyurl.com/PollutionMinimalStreetLighting
https://tinyurl.com/SmartStreetLighting
https://tinyurl.com/DarkInfrastructure
b. Contoh Solusi
c. Referensi
https://tinyurl.com/RwandaDrone
b. Contoh Solusi
c. Referensi
https://tinyurl.com/PowerGenerationInMountains
https://tinyurl.com/RenewableEnergyInMountains
a. Kasus
Di suatu daerah kepulauan yang terdiri dari 9 pulau berpenghuni dan 16
pulau tak berpenghuni, terdapat masalah akses kesehatan bagi penduduknya.
Kondisi kepulauan yang terpisah-pisah membuat sulitnya akses menuju daerah
ini. Selain itu, jarak antarpulau yang jauh menambah waktu tempuh untuk
bepergian Dari satu pulau ke pulau lainnya. Akhir-akhir ini, masyarakat desa
sering mengalami masalah kesehatan dan memerlukan obat-obatan yang
memadai. Sebenarnya, daerah permukiman ini cukup maju dan memiliki pusat
kesehatan masyarakat di salah satu pulau saja. Namun, sulitnya akses ke sana
menjadi tantangan distribusi obat-obatan dan peralatan medis. Ditambah lagi,
pasokan energi listrik yang pas-pasan juga menambah permasalah di daerah
ini. Anda dikontrak sebagai tim insinyur untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada. Anda dibebaskan untuk menggunakan sumber daya alam yang ada
tetapi tetap perlu memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi.
b. Contoh Solusi
c. Referensi
https://tinyurl.com/RwandaDrone
B. Contoh Solusi
c. Referensi
https://tinyurl.com/AgricultureWetlands
https://tinyurl.com/MAPollution
https://tinyurl.com/AgriculturalDrainageSystems
https://tinyurl.com/SubsurfaceDrainageSystems
https://tinyurl.com/AlternativesForPesticides
https://tinyurl.com/AgricultureBufferZones
b. Contoh Solusi
Materi
Materi yang disampaikan mentor meliputi hal-hal di bawah ini.
1) Cara mencari dan mengembangkan ide untuk menyelesaikan suatu masalah
2) Cara mengomunikasikan ide tersebut kepada audiens
Mentor dapat menggunakan pengalaman pribadinya atau salah satu kasus yang
sudah dipresentasikan sebagai contoh.