Anda di halaman 1dari 10

POKOK BAHASAN

EQUIVALENSI LOGIKA
NAMA : ANANTA JASMANTA
NIM : 19500014
1.PENGERTIAN EQUIVALENSI

Dua kalimat disebut Ekuivalen (secara logika) bila dan hanya bila keduannya mempunyai nilai
kebenaran yang sama untuk semua substitusi nilai kebenaran masing-masing kalimat
penyusunnya. Jika p dan q adalah kalimat-kalimat yang ekuivalen, maka dituliskan p ≈ q .
2.PEMBUKTIAN EQUIVALENSI DENGAN TABEL
KEBENARAN
• A. ~(~p) dengan p
p ~(~p)
Nilai setiap baris pada kolom p sama dengan nilai
0 ~(~0) = ~(1) = 0 pada kolom ~(~p) dengan demikian ~(~p) equal
0 ~(~0) = ~(1) = 0 dengan p atau dituliskan ~(~p) ≈ p
1 ~(~1) = ~(0) = 1
1 ~(~1) = ~(0) = 1
• B. ~(p ∧ q) dengan ~p ∧ ~q

p q ~(p ∧ q) ~p ∧ ~q
0 0 ~(0 ∧ 0)=~(0)= 1 ~0 ∧ ~0 = 1 ∧ 1= 1
0 1 ~(0 ∧ 1)=~(0)= 1 ~0 ∧ ~1 = 1 ∧ 0= 0
1 0 ~(1 ∧ 0)=~(0)= 1 ~1 ∧ ~0 = 0 ∧ 1= 0
1 1 ~(1 ∧ 1)=~(1)= 0 ~1 ∧ ~1 = 0 ∧ 0= 0
Nilai setiap baris pada kolom
~(p ∧ q) tidak sama dengan
nilai pada kolom ~p ∧ ~q
dengan demikian~(p ∧ q) tidak
equal dengan ~p ∧ ~q
Dituliskan ~(p ∧ q) ≠ ~p ∧ ~q
• C. p ⇒ q dengan ~p ∨ q
p q p⇒q ~p ∨ q
0 0 0⇒ 0 = 1 ~0 ∨ 0=1 ∨ 0=1
0 1 0⇒1=1 ~0 ∨ 1=1 ∨ 1=1
1 0 1⇒0=0 ~1 ∨ 0=0 ∨ 0=0
1 1 1⇒1=1 ~1 ∨ 1=0 ∨ 1=1
3.HUKUM EQUIVALENSI

• Hukum ekuivalensi logika:


• 1. Hukum Komutatif : p ∧ q ≈ q ∧ p ; p ∨ q ≈ q ∨ p 2. Hukum Asosiatif : (p ∧ q) ∧ r ≈ p ∧ (q ∧ r)
• (p ∨ q) ∨ r ≈ p ∨ (q ∨ r)
• 3. Hukum Distributif : p ∧ (q ∨ r) ≈ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) p ∨ (q ∧ r ) ≈ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
• 4. Hukum Identitas : p ∧ 1 ≈ p ; p ∨ 0 ≈ p 5. Hukum Ikatan : p ∨ 1 ≈ 1 ; p ∧ 1 ≈ 1
• 6. Hukum Negasi : p ∨ ~p ≈ 1 ; p ∧ ~p ≈ 0 7. Hukum Negasi Ganda : ~(~p) ≈ p
• 8. Hukum Idempoten : p ∧ p ≈ p ; p ∨ p ≈ p 9. Hukum De Morgan : ~(p ∧ q) ≈ ~p ∨ ~q
• ~(p ∨ q) ≈ ~p ∧ ~q
• 10. Hukum Absorbsi : p ∨ (p ∧ q) ≈ p ; p ∧ (p ∨ q) ≈ p 11. Negasi 1 dan 0 : ~1 ≈ 0 ; ~0 ≈ 1
4.PEMBUKTIAN EQUIVALENSI DENGAN HUKUM
EQUVALENSI, BERI CONTOH
membuktikan ekuivalesi P ⇔ Q, berikut 3 macam cara yang bisa dilakukan :
1.P diturunkan terus menerus (dengan menggunakan hukum-hukum yang ada ) sehingga akhirnya didapatkan Q.
2.Q diturunkan terus menerus (dengan menggunakan hukum-hukum yang ada ) sehingga akhirnya didapatkan P.
3.P dan Q masing-masing diturunkan secara terpisah (dengan menggunakan hukum-hukum yang ada) sehingga sama-sama mendapatkan r.
Sebagai aturan kasar, biasanya bentuk yang lebih kompleks diturunkan kebentuk yang lebih sederhna. Jadi, bila P lebih kompleks dari Q, maka aturan (1) yang dilakukan.
Sebaliknya, jika Q lebih kompleks dari P, maka aturan (2) yang digunakan. Aturan (3) digunakan jika baik P maupun Q sama-sama cukup kompleks.

• Contoh :

• ¬(p ˅ ¬q) ˅ (¬p ˄ ¬q) ⇔ ¬p

• Jawab :

• ¬(p ˅ ¬q) ˅ (¬p ˄ ¬q)

• ⇔ (¬p ˄ ¬(¬q)) ˅ (¬p ˄ ¬q) (hukum de morgan)

• ⇔ (¬p ˄ q) ˅ (¬p ˄ ¬q) (hukum negasi ganda)

• ⇔ ¬p ˄ (q ˅ ¬q) (hukum distributive)

• ⇔ ¬p ˄ T (hukum negasi)

• ⇔ ¬p (hukum identitas)

• Terbukti bahwa ¬(p ˅ ¬q) ˅ (¬p ˄ ¬q) ⇔ ¬p


5. EKUIVALENSI IMPLIKASI & BI-IMPLIKASI
• A. Implikasi yaitu pernyataan majemuk yang diawali dengan kata jika dan dihubungkan dengan kata hubung
“maka” yang disimbolkan dengan “=>”. Misal “p => q” dibaca “p maka q”.
• Contoh
1. Orang itu mau berangkat jika ia diberi ongkos jalan.
Penyelesaian : Jika orang itu diberi ongkos jalan, maka ia mau berangkat.

B. Biimplikasi yaitu bentuk kompleks sari implikasi yang berarti “jika dan hanya jika” yang disimbolkan dengan
“<=>”. Misal p <=> q dibaca “p jika dan hanya jika q”.
Contoh
Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia jika dan hanya jika Gunung Semeru berada di pulau Jawa
Jawab:
Misalnya: p = Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia
q = Gunung Semeru berada di pulau Jawa
Pernyataan p dan q keduanya bernilai benar maka biimplikasi p <=> q bernilai benar.
6. TAUTOLOGI, KONTRADIKSI, DAN KONTIGENSI
• A. Tautologi adalah suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai benar “1”, Tidak peduli bagaimanapun
• nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya. Sebaliknya, Kontradiksi adalah suatu
• bentuk kalimat yang selalu bernilai salah “0”, tidak peduli nilai kebenaran masing-masing kalimat
• penyusunnya.
• Contoh : Tautologi : p → (p V q)
• B. Kontradiksi adalah suatu proporsi majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan kombinasi nilai
kebenaran dari proporsi-proporsi pembentuknya.
• Contoh : Kontradiksi p∧~p selalu bernilai salah
• C. Kontingensi adalah suatu proporsi majemuk
• Contoh : 𝑝 → 𝑝˄𝑞 𝑑𝑎𝑛 𝑝˄𝑞 → 𝑟
7. KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI

• A. Konvers adalah balikan dari pernyataan implikasi


• Contoh : q → p -Jika kita senang maka hati tenang.
• B. Invers adalah negasi dari pernyataan implikasi
• Contoh : ~p → ~q -jika hati tidak tenang maka kita tidak senang
• C. Kontraposisi adalah balikandan negasi dari pernyataan implikasi
• Contoh : ~q → ~p - Jika kita tidak senang maka hati tidak tenang.

Anda mungkin juga menyukai