Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NIKEN

NIM : 18010101140
MID : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
DOSEN : Dr H. NUR ALIM M.Pd

Ringkasan materi MBS


Paradigma Baru MBS, paradigma bisa berbeda sesuai dengan konteks pendidikan.
Konteks itu mencakup konteks waktu,tempat dan lingkungan. Pergeseran paradigma
manajemen pendidikan dari berbasis pusat menuju berbasis lembaga/sekolah. Menurut
Nurkholis (2003:1) MBS dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan
pengelolaan sumber daya yang berdasar pada sekolah itu sendiri dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menurut para pakar diartikan
sebagai pengalihan dalam pengambilan keputusan dari tingkat pusat ke tingkat sekolah.
Nurkolis menguraikan bahwa ada 8 karakteristik MBS yaitu:
1. Sekolah dengan MBS memiliki misi atau cita-cita menjalankan sekolah untuk
mewakili sekolompok harapan bersama, keyakinan dan nilai-nilai sekolah.
2. Aktivitas pendidikan dijalankan berdasarkan karakteristik kebutuhan dan situasi
sekolah.
3. Terjadinya proses perubahan strategi manajemen yang menyangkut hakikat
manusia, organisasi sekolah, gaya pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan,
penggunaan kekuasaan, dan keterampilan-keterampilan manajemen.
4. Keleluasaan dan kewenangan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif untuk
mencapai tujuan pendidikan.
5. MBS menuntut peran aktif sekolah, administrator sekolah, guru, orang tua, dan
pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan sekolah.
6. MBS menekankan hubungan antar manusia yang cenderung terbuka, bekerja sama,
semangat tim, dan komitmen yang saling menguntungkan.
7. Peran administrator sangat penting dalam kerangka MBS, termasuk didalamnya
kualitas yang dimiliki administrator.
8. Dalam MBS, evektifitassekolah dinilai menuntut indikator multitingkat dan
multisegi.
Tujuan MBS adalah meningkatkan efesiensi, mutu dan pemerataan pendidikan.
Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada
partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Peningkatan mutu di peroleh
melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan sekolah, peningkatan
profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai standar serta hal lain yang
dapat menumbuhkan kembangkan suasana kondusif.
Manfaat MBS yaitu: (1). Dengan otonomi yang diberikan memungkinkan bagi pihak
sekolah untuk lebih proaktif dalam pengmbilan keputusan yang bertujuan untuk
peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan yang dijalankan.(2) Memberikan
kepuasaan tersendiri bagi para anggota sekolah karena dilibatkan secara langsung dalam
proses pengambilan keputusan.(3). Memotivasi para pendidik dan tenaga kependidikan
disekolah untuk lebih kreatif dalam menjalankan tugasnya.(4). Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki sekolah dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan.(5). Meningkatkan rasa tanggung jawab bagi pihak sekolah agar tetap
menjaga dan terus meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Strategi Implementasi MBS itu ada 5, yaitu :
1. Pemberian otonomi sekolah dalam konteks manajemen pendidikan berbasis
sekolah bertujuan untuk memberikan otonomi yang luas kepada sekolah. Dengan
otonomi itu, setiap sekolah diharapkan mampu meningkatkan partisipasi sekolah dalam
upaya perbaikan kinerjanya.
2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam konteks manajemen pendidikan
berbasis sekolah, terdapat berbagai cara melibatkan masyarakat baik secara aktif maupun
proaktif. Cara-cara yang dilakukan yaitu menghimpun masyarakat yang peduli dengan
pendidikan melalui komite sekolah, memilih dan menentukan komite sekolah yang
memiliki pandangan yang luas tentang pendidikan, menjadikan komite sekolah sebagai
tempat masyarakat berhimpun, memberikan masukan dan bantuan baik yang bersifat
material atau apa saja yang memungkinkan semakin efektifnya manajemen sekolah
dalam mencapai tujuan sekolah, dan setiap keputusan yang diambil manajemen sekolah
dalam konteks pelibatan masyarakat, dilakukan secara bersama-sama dengan pengurus
sekolah.
3. Mendorong kepala sekolah yang kuat, manajemen pendidikan berbasis sekolah
mensyaratkan agar kepemimpinan sekolah dapat ditegakkan dan memiliki kekuatan
dalam mengarahkan, mengendalikan, dan melakukan pembinaan terhadap sekolah.
Kepemimpinan dalam konteks pengimplementasian manajemen pendidikan berbasis
sekolah, menjadi pilar utama agar konsep MBS itu dapat direalisir.
4. Diarahkan untuk pencapaian kinerja sekolah dengan melaksanakan MBS yang
dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan melakukan evaluasi terhadap
seluruh program yang telah diselenggarakan. Kinerja sekolah dalam konteks MBS secara
umum meliputi hal-hal berikut: a) kinerja kurikulum dan program pengajar, b) kinerja
tenaga kependidikan, c) kinerja kesiswaan, d) kinerja keuangan dan pembiyaan, e)
kinerja sarana dan prasarana pendidikan, f) kinerja hubungan sekolah dengan masyarakat,
dan g) kinerja layanan khusus.
5. Sosialisasi secara terus menerus adalah kata kunci bagi keberhasilan penerapan
manajemen pendidikan berbasis sekolah secara utuh di sekolah-sekolah.

Anda mungkin juga menyukai